Penandatanganan Nota Kesepahaman Hiski dan Universitas Muhammadiyah Magelang

0
1869
Penandatanganan Nota Kesepahaman Hiski dan Universitas Muhammadiyah Magelang

Pada Selasa, 21 Juni 2016 telah dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman HISKI Kedu dan Universitas Muhammadiyah Magelang. Penandatanganan ini terkait dengan kerjasama antara HISKI dan universitas-universitas di wilayah eks karesidenan Kedu. Kali ini, penandatanganan langsung dilakukan oleh ketua HISKI Kedu, Imam Baihaqi, M.A., yang didampingi bendahara Winda Candra H., M.A., dengan Dekan FKIP UMM Drs. Subiyanto, M.Pd. Imam Baihaqi dan Winda Candra H merupakan dosen FKIP Untidar.

HISKI, akronim dari Himpunan Sarjanan Kesusastraan Indonesia merupakan sebuah organisasi yang berisi akademisi-akademisi sastra di seluruh Indonesia yang memulai geliat barunya. Hiski merupakan organisasi profesi yang terbuka dan mandiri. Didirikan pada tanggal 17 November 1984, organisasi ini mewadahi pengembangan gagasan pada ranah sastra di Indonesia dan bertujuan untuk kemajuan pengetahuan pendidikan dan kebudayaan.

HISKI Kedu resmi dideklarasikan pada Kamis, 2 Februari 2016 di Universtas Tidar melalui pemilihan oleh 15 perwakilan dari 5 universitas di eks Karesidenan Kedu. Kelima universitas itu adalah Untidar, UMM, UMP, UMNU dan Unsiq. Perwakilan yang hadir di Universitas Tidar yang pada akhirnya menjadi sekretariat HISKI Kedu tersebut memilih dan mengangkat Imam Baihaqi, M.A., sebagai ketua HISKI di wilayah yang dahulu merupakan Karesidenan Kedu.

Penandatanganan ini memiliki banyak sekali kemanfaatan bagi universitas-universitas yang tergabung dan bekerjasama dengan HISKI, khususnya bagi Untidar dan FKIP Untidar. Saat ini FKIP memiliki jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang di dalamnya mengajarkan dan mengembangkan kesusastraan Indonesia. Selain itu, FKIP Untidar juga memiliki jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dengan keilmuan sastra yang telah dikembangkan dan diharapkan akan semakin berkembang mengingat pada pelaksanaannya, para lulusan yang nantinya menjadi guru di tingkat pendidikan menengah, harus menguasai Ilmu Sastra semenjak sastra telah diajarkan sejak Sekolah Menengah Pertama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Hiski sebagai organisasi yang akan sangat mendukung perkembangan kesusatraan di Indonesia ke depan juga telah mencanangkan banyak program terkait keilmuan dan pengembangan sastra dan budaya di Indonesia. Agenda-agenda tersebut beraneka ragam mulai dari keilmuan sastra hingga cipta karya sastra. (al/wd)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY