[:id]Dosen FKIP Mengikuti Workshop Asistensi Jurnal Terakreditasi Tahun 2019[:en]FKIP Lecturers Followed The 2019 Accredited Journal Assistance Workshop[:]

0
1191
photo by wulansari

[:id]

Jurnal terkareditasi menjadi salah satu fasilitas akademik yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi. Melalui jurnal, dosen maupun mahasiswa dapat mempublikasikan produksi karya ilmiahnya. Jurnal ilmiah saat ini harus terdaftar agar dapar terakreditasi baik secara nasional maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut Kemenristek-Dikti mengadakan kegiatan Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo pada Rabu hingga Jumat,27 Februari – 1 Maret 2019.

Sebagai perintis e-jurnal ber-ISSN dan terindeks DOAJ, FKIP berupaya meningkatkan kualitas jurnal dengan mengirimkan dua dosen yaitu Atsani Wulansari, S.S., M.Hum dari Prodi PBI dan Eli Trisnowati, S. Pd., M. Pd. dari PIPA untuk mengikuti Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo. Setelah mengikuti workshop tersebut, informasi yang didapatkan akan digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas jurnal hingga berstatus terakreditasi.

Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo yang dilaksanakan selama 3 hari, diprakarsai oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan mendatangkan narasumber dari berbagai bidang pendukung akreditasi jurnal. Acara dibuka pada Rabu 27 Febuari 2019 pukul 13.00 oleh direktur pengelolaan kekayaan intelektual Dikti Hotmatua Daulany.  Acara dilanjutkan dengan kebijakan dan Program Arjuna dan Sinta oleh pihak Dikti.  Mengkutip informasi yang disampaikan oleh pihak Dikti, jurnal yang pada saat ini sudah terindeks Sinta terhitung sebelum tahun 2018 ada dua kategori, yaitu jurnal yang sudah mengajukan penilaian akreditasi, dan jurnal yang baru saja mengisi evaluasi diri. Jurnal yang sudah mengajukan akreditasi akan mendapat tingkatan akreditasi di Sinta dan sertifikat, sedangkan jurnal yang baru mengisi form evaluasi diri hanya memperoleh indeksasi di Sinta. Jurnal yang belum mendapat sertifikat akreditasi dapat melegalkan indeksasi, yaitu  dengan pengajuan akreditasi yang sudah memenuhi kriteria akreditasi, yaitu memiliki dua tahun terbitan lengkap berturut-turut.

Pembahasan mengenai Etika publikasi, plagiarisme, dan pengenal tool plagiat disampaikan oleh Hadiyanto. Etika publikasi penting menjadi penilaian dalam akreditasi. Jurnal-jurnal yang belum mencantumkan etika publikasi harus segera melengkapinya. Selain itu, Cek plagiarisme penting dilakukan pada tahap pertama edit artikel jurnal.  Hadiyanto menambahkan, Tool cek plagiarisme sebaiknya gunakan yang berbayar untuk kevalidan hasil cek.

Bahasan mengenai kesiapan substansi bidang sosial humaniora/pendidikan disampaikan oleh Dr. Parmin. Beliau menyampaikan bahwa subtansi artikel bidang sosial humaniora meliputi; Judul, Alamat Afiliasi dan Nama Penulis, Abstrak dan Kata kunci, Kecukupan State of The Art Overview Penelitian/Artikel Jurnal Sebelumnya, Jelas dan Tidaknya Gap Analysis (mengapa riset ini perlu dilakukan dan keunikan paper ini dibanding paper2 sebelumnya?), Jelas dan Tidaknya Tujuan Penelitian, Jelas dan tidaknya Penulisan Metode Penelitian, Apakah Hasil dan Pembahasan ditulis secara jelas dan memenuhi aspek scientific merit (unsur what/how?, why?, dan what else?), Adakah pembandingan dengan hasil-hasil penelitian orang lain di Pembahasan?, Apakah Kesimpulan cukup menjawab Tujuan Penelitian?… Konseptual penekanan pada temuan., Penulisan Daftar Pustaka (konsistensi dan benar-tidaknya). Pembahasan oleh Dr. Parmin cukup panjang namun menarik karena peserta diberi waktu tanya jawab dan diskusi.

 Selanjutnya, Penyiapan substansi bidang sains disampaikan oleh prof. Komang W. Wiryawan. Beliau menuturkan bahwa Artikel harus memiliki kebaruan (novelty). Isi dari artikel substansi bidang sains dari konten ada diusahakan memiliki sifat kebaruan, bermanfaat, dan menarik. Penyajian data juga terstruktur , serta manuskip tulisan harus ringkas, jelas, dan mudah dimengerti.

Pembahasan  dan diskusi teknis OJS dan praktik disampaikan oleh Istadi. Pada materi ini dijelaskan teknis penyusunan OJS agar sesuai dengan kriteria akreditasi. Materi tentang evaluasi diri dan strategi penyiapan kelengkapan borang penilaian Arjuna disampaikan oleh Sutrisno Heru Sukoco. Heru menjelaskan mengenai cara mengisi evaluasi diri dan bagaimana menyiapakan kelengkapan borang penilaian akreditasi. Evaluasi diri sebaiknya diisi sesuai dengan kondisi jurnal yang ada saat ini.

Acara bedah jurnal diikuti oleh Peserta workshop dengan teknik ber kelompok. Tiap kelompok didampingi oleh narasumber yaitu Dr. Parmin , Hadiyanto, Prof. Komang W. Wiryawan ,Istadi, dan Sutrisno Heru Sukoco. Jurnal FKIP,  Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) dan Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching turut dibedah dari segi tampilan OJS dan substansi artikel (MW).

[:en]

The accredited journal is one of the academic facilities that universities must have. Through journals, lecturers and students can publish the production of their scientific works. The current scientific journal must be registered so that it can be accredited both nationally and internationally. Based on this, the Ministry of Research, Technology and Higher Education held an assistance workshop for accredited journals in 2019 at Sunan Hotel Solo on Wednesday to Friday, February 27 to March 1, 2019.

As a pioneer of ISSN e-journals and indexed by DOAJ, FKIP seeks to improve the quality of journals by sending two lecturers, namely Atsani Wulansari, S.S., M. Hum. from English Education Study Program (PBI) and Eli Trisnowati, S. Pd., M. Pd. from Natural Science Education Study Program to attend the 2019 accredited journal assistance workshop at Sunan Hotel Solo. After joining the workshop, the information obtained will be used as a guide in improving the quality of journals to an accredited status.

The assistance workshop for accredited journals in 2019 at Sunan Hotel Solo, which was held for 3 days, was initiated by the University of Muhammadiyah Surakarta by bringing in speakers from various fields of support for journal accreditation. The event was opened on Wednesday February 27, 2019 at 1:00 p.m. by the director of intellectual property management of Dikti, Hotmatua Daulany. The program continued with Arjuna and Sinta’s policies and programs by the Directorate of Higher Education. Citing information from Dikti, there are two categories of journals counts before 2018 that are currently indexed as Sinta, namely journals that have submitted accreditation assessments, and journals that have just completed self-evaluations. Journals that have applied for accreditation will get an accreditation level at Sinta and certificates, while journals that have just filled out the self-evaluation form will only get indexation in Sinta. Journals that have not received an accreditation certificate can legalize indexation by submitting accreditation that has met the accreditation criteria, which has two years of complete publication in a row.

The discussion about publication ethics, plagiarism and identifying plagiarism tools was delivered by Hadianto. Ethics of publication becomes an important assessment in accreditation. Journals that have not included publication ethics must immediately complete it. In addition, plagiarism checks are important in the first phase of editing journal articles. Hadiyanto added, the paid plagiarism check tool should be used for the validity of the check results.

Other discussions on elements in making good journals were delivered by experts from Dikti, i.e, the substance of an article, title, affiliate address and authors, abstracts and keywords, purposes of the research, whether the results and discussion are written clearly and fulfilling the scientific aspects of merit (elements of what/how? why? and what else?). The importance of the materials for the participants still made the discussions interesting as they will really need them.

The journal discussion session was joined by the workshop participants by grouping techniques. Each group was accompanied by a resource person, namely Dr. Parmin, Hadiyanto, Prof. Komang W. Wiryawan, Istadi, and Sutrisno Heru Sukoco. FKIP Journals, Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) and Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching were also dissected in terms of the appearance of the OJS and the substance of the articles (AL).

[:]

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY