[:id]Kepulangan Mahasiswa PPL Internasional 2017: Perbedaan Bahasa Bukanlah Kendala[:en]The Return of International Teaching Practicum Students: Different Language is Not a Barrier[:]

0
1659

[:id]

[FKIP-09/08/17] – Selama 24 hari sebanyak 20 mahasiswa FKIP Untidar mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional di Hulu Selangor, Malaysia. Keduapuluh mahasiswa tersebut terdiri dar 10 mahasiswa dari Program Studi PBSI dan 10 mahasiswa dari Program Studi PBI. Pada Senin 7 Agustus 2017 mereka telah diterima kembali oleh Dekan FKIP Untidar, Prof. Sukarno., M. Si.

Sekolah yang menjadi mitra dalam pelaksanaan PPL Internasional pada tahun ini adalah Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya dan Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya. Beberapa diantara mahasiswa mengajar kelas unggulan, yaitu kelas yang menggunakan  bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya terutama untuk mata pelajaran Matematika, Sains, dan Bahasa Inggris itu sendiri. Untuk kurikulum, kedua sekolah mitra tersebut menggunakan Kurikulum Kerajaan yaitu Kurikulum Standar Sekolah Rendah (KSSR).

Salah satu mahasiswa PPL Internasional, Aryani. M, menyampaikan bahwa dalam menggunakan kurikulum KSSR tersebut seorang guru dituntut untuk menjadi guru yang kreatif di abad 21 ini. “Jangan sampai kita sebagai guru kalah kritis dan inovatif dengan siswa kita sendiri,” tambahnya.

Selain praktik mengajar, mahasiswa juga melakukan observasi dan kegiatan persekolahan selama melaksanakan PPL Internasional. Untuk kegiatan persekolahan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya adalah kegiatan pengembangan diri, olahraga, dan juga pramuka. Selama PPL di Hulu Selangor Malaysia, mereka mendapatkan orang tua angkat yang berperan sebagai speaking partner  mereka selama di sana.

Tahun ini adalah pelaksanaan PPL Internasional pertama oleh FKIP Untidar yang tentunya program ini tidak luput dari kekurangan. Salah satu guru pamong PPL Internasional, Lilia Indriani., M. Pd., mengungkapkan perlu adanya penyesuaian pedoman PPL, format RPP, dan juga tingkat kesulitan materi demi kelancaran dalam pelaksanaan program PPL Internasional di tahun berikutnya. “Meskipun mengalami kendala dalam bahasa, tapi kami salut terhadap mahasiswa yang tetap semangat dan pantang menyerah selama melaksanakan PPL Internasional, imbuh Lilia Indriani., M. Pd.

Dalam upacara penutupan PPL Internasional yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2017, acara dihadiri oleh 10 tokoh penting di Malaysia yaitu Penasihat Menteri Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (Bp. Trigustono Suprianto), Anggota Parlemen untuk Hulu Selangor dan Wakil Menteri Pendidikan (Datuk P. Kamalanathan s/o. Panchanatan), Ahli Dewan Undangan Negeri Batang Kali (Datuk Haji Mat Nadzari bin Ahmad Dahalan), Jawatan Kuasa Perwakilan Penduduk (Tn. Hj. Izzudin bin Hj. Ilsas), Ketua Unit Pengurusuan Akademik PPD Hulu Selangor (Encik Ahmad Nasir bin Ahmad Saleh), Tn. Hj. Zaenal Abidin bin Moh. Yusuf, Pengetua SMK Bandar Sungai Buaya (Hjh. Nor’Aini binti Abdul Muin), Guru Besar SK Bandar Sungai Buaya (Suzanah binti Md Amin), Koordinator Kegiatan Jalinan Antar Bangsa Universitas Tidar (Zainal Muhammad Abidin bin Moh. Tulus), dan juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar (Prof. Dr. Sukarno., M. Si).  (NA)

[:en]

 [FETT-09/08/17] – In 24 days, there were 20 students of Faculty of Education and Teachers’ Training-Tidar University (Untidar) joined International Teaching Practice in Hulu Selangor, Malaysia. Those students consisted of 6 students of Indonesian Language and Literature Study Program and 14 students of English Education Study Program. On Monday 7 August 2017, they returned to Tidar University and met the Dean of Faculty of Education and Teachers Training, Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya and Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya were the schools where the students conducted International Teaching Practice this year. Several students taught in immersion classes in which they used English as language instructions for Math, Science, and English. For the curriculum, those schools used Kurikulum Kerajaan that was called Kurikulum Standar Sekolah Rendah (KSSR).

One of the International Teaching Practice students, Aryani M., shared that a teacher was asked to be a creative teacher in this 21 century by applying KSSR curriculum. “We as teachers must be creative and innovative,” she added.

Instead of teaching, the students also did observations about the schools. For observing the schools, there were several activities that had to be done by the students such as self-development activity, sports, and scout. In Hulu Selangor Malaysia, they had foster parents who had a role as speaking partner.

This year was the first International Teaching Practice of FETT Untidar in which the program might have some shortfall. One of lecturers’ mentors for International Teaching Practice, Lilia Indriani, M.Pd. stated that it needed to have compliance with the guidance of International Teaching Practice, lesson plan format, and the level of material difficulty in order to get the success of International Teaching Practice next year. “Although there were problems in language, we were proud of students’ efforts in doing International Teaching Practice,” she said.

In the closing ceremony of International Teaching Practice on the 3rd of August 2017 was attended by 10 important figures in Malaysia. They were Penasihat Menteri Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (Bp. Trigustono Suprianto), Anggota Parlemen untuk Hulu Selangor dan Wakil Menteri Pendidikan (Datuk P. Kamalanathan s/o. Panchanatan), Ahli Dewan Undangan Negeri Batang Kali (Datuk Haji Mat Nadzari bin Ahmad Dahalan), Jawatan Kuasa Perwakilan Penduduk (Tn. Hj. Izzudin bin Hj. Ilsas), Ketua Unit Pengurusuan Akademik PPD Hulu Selangor (Encik Ahmad Nasir bin Ahmad Saleh), Tn. Hj. Zaenal Abidin bin Moh. Yusuf, Pengetua SMK Bandar Sungai Buaya (Hjh. Nor’Aini binti Abdul Muin), Guru Besar SK Bandar Sungai Buaya (Suzanah binti Md Amin), Koordinator Kegiatan Jalinan Antar Bangsa Universitas Tidar (Zainal Muhammad Abidin bin Moh. Tulus), and the Dean of Faculty of Education and Teachers Training at Tidar University (Prof. Dr. Sukarno., M. Si).  (CA)

[:]

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY