[:id]Tingkatkan Kualitas Pendidikan Bahasa Inggris, APSPBI Gelar Workshop Evaluasi Kurikulum KKN(I)[:]

0
1887

[:id]

Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) Regional Jawa Barat baru saja menyelenggarakan kegiatan bertajuk Workshop Evaluasi Kurikulum Berbasis KKN (I) pada Selasa-Rabu (18-19/7/2017) di Universitas Advent Indonesia, Parongpong-Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta di lingkungan Jawa Barat, bahkan juga dihadiri oleh beberapa universitas dari lintas provinsi, salah satu diantaranya adalah Universitas Cendrawasih Jayapura. Workshop yang berlangsung selama dua hari ini membahas mengenai evaluasi kurikulum bermuatan Kerangka Kualifikasi Nasional (Indonesia) atau lebih dikenal istilah KKN(I) dengan menghadirkan narasumber Assoc. Prof. Handoyo Puji Widodo, Ph.D.

Moch. Malik Al Firdaus, S.Pd., M.Pd. ketika ditemui penulis sepulang dari Bandung menceritakan gambaran singkat mengenai workshop tersebut. “Pentingnya penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap seluruh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia terkait pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan yang didasarkan atas kemajuan dan perkembangan kurikulum yang diberlalukan di tingkat Internasional. Untuk menghadapi hal tersebut, program studi diharapkan mampu mengombinasikan dan merevitalisasi kurikulum sesuai dengan taksonomi keilmuan di dunia internasional dan mempersiapkan lulusan untuk bisa bersaing di tingkat global.”

Pada hari pertama peserta diajak untuk berdiskusi secara intim. Semua peserta secara penuh saling memberi masukan dan saran untuk perbaikan program studi. Tentunya hal itu dilakukan untuk mencari solusi dan mengembangan kurikulum. Selain itu dalam rangkaian selanjutnya, peserta workshop diminta untuk menelaah dan memetakan kurikulum masing-masing prodi dan mempresentasikannya. Kurikulum yang diharapkan telah mengakomodasi desain kurikulum secara menyeluruh sesuai dengan dimensi teori, dimensi riset, dan dimensi praktis.

Keesokan harinya, narasumber meminta seluruh peserta untuk menyusun deskripsi matakuliah, capaian pembelajaran, dan isi/materi pada salah satu matakuliah yang diampu dan mempresentasikannya. Pada sesi ini begitu banyak masukan, saran, bahkan kritik dalam diskusi tersebut. Malik menuturkan “Pada akhir materi, narasumber memberikan pemetaan dalam penamaan mata kuliah yang didasarkan atas taksonomi keilmuan yang diberlakukan pada tingkat Internasional. Jadi dalam pemetaan tersebut terbagi menjadi 10 bidang pengelompokkan ilmu: language skills, linguistics, english grammar, vocabulary, pronouncation, applied linguistics, literature, research, language education, dan translation.”

Pada akhirnya Malik menyampaikan bahwa butuh waktu dan proses yang panjang untuk bisa menerapkan kurikulum KKN(I) di lingkungan PBI FKIP UNTIDAR, namun pihaknya tidak lelah untuk berusaha memberikan yang terbaik demi kemajuan bersama. “Untuk saat ini ya follow up-nya sedikit demi sedikit merevitalisasi kirikulum karena perlu banyak penyesuaian, perlu pengkajian mendalam, yang pada akhirnya bisa membawa ciri khas PBI UNTIDAR di mata Internasional. (TP)

[:]

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY