PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU FKIP UNTIDAR MENYELENGGARAKAN LOKAKARYA PANDUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Kamis (21 September 2023) Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR menyelenggarakan Lokakarya Panduan Pengelolaan Pembelajaran Daring.  Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Puri Asri tersebut dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari pejabat struktural di lingkungan FKIP Untidar, dosen prodi PPG FKIP Untidar, guru pamong PPG, dan dosen dari Universitas Muhammadiyah Purworejo.  Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Bapak Mujimin, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Dalam paparannya beliau memaparkan Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak berbasis web yang dapat digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran. LMS juga memungkinkan Bapak dan Ibu guru untuk membuat course atau kelas dan mendistribusikan bahan ajar.

Manfaat Menggunakan Learning Management System

Selain memudahkan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh, menggunakan Learning Management System juga dapat memberikan Bapak dan Ibu guru beberapa manfaat berikut ini.

  1. Lebih hemat waktu dan biaya

Pembelajaran dengan menggunakan Learning Management System dapat menghemat waktu dan biaya.

Dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak ini, guru tidak perlu melakukan perpindahan ruang seperti saat mengajar di kelas. Guru juga tidak dapat menghemat waktu dalam mengevaluasi nilai siswa karena sudah terekam secara otomatis dalam aplikasi LMS.

Selain waktu, pembelajaran dengan menggunakan LMS juga dapat menghemat biaya. Guru dan siswa tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan pengadaan buku, mencetak materi, dan sebagainya.

Cukup dengan mengunduh materi atau e-book yang dibagikan, kegiatan pembelajaran sudah bisa dilakukan.

  1. Menyediakan bahan ajar dalam berbagai format

Manfaat menggunakan Learning Management System lainnya adalah Bapak dan Ibu dapat menyediakan bahan ajar dalam berbagai format. Mulai dari PDF, PPT, DOC, XLS, JPG, hingga format video MP4.

Tak hanya itu saja, Bapak dan Ibu guru juga dapat membagikan link untuk dipelajari sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih mudah.

  1. Praktis dan fleksibel

Dengan menggunakan LMS, pembelajaran menjadi lebih praktis dan fleksibel. Praktis karena guru dan siswa tidak perlu menempuh perjalanan ke sekolah untuk melakukan pembelajaran.

Selain itu, guru dan siswa juga tidak memerlukan ruang kelas untuk melaksanakan pembelajaran. Sebab, kegiatan pembelajaran bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja selama kondusif dan bisa membantu untuk fokus. Hal ini membuat pembelajaran menggunakan LMS lebih fleksibel.

  1. Mudah untuk mendokumentasikan berkas

Tak hanya mengajar, tapi guru juga harus menyelesaikan tugas-tugas administrasi, seperti rekap penilaian siswa, rekap absen, bahan ajar, lembar jawaban atau tugas siswa, dan masih banyak lagi. Tak jarang, tugas ini membuat guru kewalahan.

Namun, dengan penggunaan LMS guru dapat mendokumentasikan setiap berkas dengan lebih mudah dan tidak perlu kebingungan mencari kemana hilangnya berkas karena semua data sudah terekap secara otomatis di aplikasi perangkat lunak ini.

Bapak dan Ibu guru tinggal masuk ke akun LMS dan data-data yang dibutuhkan pun bisa langsung diakses dengan mudah dan cepat.

  1. Menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan

Manfaat menggunakan Learning System Management lainnya adalah memungkinkan Bapak dan Ibu guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Dengan menggunakan LMS, Bapak dan Ibu guru dapat menampilkan media pembelajaran yang lebih nyata, seperti video, gambar, atau audio sehingga siswa memiliki gambaran tentang materi yang tengah dipelajarinya.

Misalnya, Bapak dan Ibu guru sedang menjelaskan materi tentang tempat-tempat bersejarah di Indonesia dengan dilengkapi gambar. Dengan begitu, siswa tahu seperti apa bentuk tempat bersejarah tersebut, apa warna bangunannya, dan di mana lokasinya.

  1. Meminimalisir siswa ketinggalan materi belajar

Beberapa LMS menyediakan fitur yang memungkinkan guru untuk mengunggah materi belajar. Dengan begitu, siswa yang tidak hadir karena sakit atau alasan lainnya, dapat mengunduh materi tersebut kapan saja dan di mana saja.

Siswa yang kurang memahami materi pembelajaran juga dapat mengunduh materi tersebut untuk dipelajari lebih lanjut.

  1. Menganalisis perkembangan siswa dengan mudah

Memudahkan guru dalam menganalisis perkembangan belajar siswa juga menjadi salah satu manfaat menggunakan Learning Management System. Ada berbagai hal yang bisa guru analisis, seperti pengetahuan siswa, performa tugas yang dikerjakan siswa, bahkan sikap dan kehadiran siswa selama pembelajaran.

Hal ini dikarenakan, beberapa aplikasi LMS menyediakan berbagai fitur yang mudah digunakan dan pastinya berguna untuk menunjang kegiatan pembelajaran menggunakan LMS ini.

Selain beberapa manfaat di atas, pembelajaran yang menggunakan LMS juga dapat melatih siswa agar lebih mandiri, bertanggung jawab, dan disiplin. Siswa juga menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya, mencari tambahan sumber atau materi belajar sendiri.

 

Editor : NSA

Upl : FBR

Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR Melaksanakan Orientasi Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Tahun 2023

(Senin, 18 September 2023). Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR Melaksanakan Orientasi Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Tahun 2023.  Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh Pengelola PPG FKIP UNTIDAR, dosen/guru pamong, dan mahasiswa peserta PPG Daljab K1 Tahun 2023.

Kegiatan dibuka oleh Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi FKIP Universitas Tidar yang tahun ini mendapatkan kesempatan menyelenggarakan PPG.  Beliau menghimbau agar mahasiswa PPG dapat belajar secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, mahasiswa dan guru pamong harus belajar bersama-sama agar kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan Orientasi Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Tahun 2023 bertujuan membekali dan memberikan wawasan kepada para mahasiswa tentang desain pembelajaran PPG, pengembangan guru masa depan dan Kurikulum Merdeka serta pelaksanaan pembelajaran PPG Daljab.  Dalam kegiatan tersebut disampaikan berbagai materi yang disampaikan oleh Pengelola PPG FKIP UNTIDAR.  Materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :

  1. Desain pembelajaran PPG.
  2. Pengembangan guru masa depan dan Kurikulum Merdeka.
  3. Pelaksanaan pembelajaran PPG Daljab.
  4. Literasi Numerasi.
  5. CT, LMS dan SIM PPG.
  6. Belajar Mandiri LMS.

Ditulis oleh : NSA

Upload by. FBR

Penyampaian Informasi Perpanjangan Pemilihan Dekan FKIP Periode Tahun 2023-2027

Pelaksanaan Pemilihan Dekan FKIP Universitas Tidar diundur samapai tanggal 23 Maret 2023, kami sampaikan dengan hormat kepada segenap Sivitas Akademika FKIP Universitas Tidar yang memenuhi kriteria agar mendaftar sebagai bakal calon Dekan FKIP Periode 2023-2027 untuk selanjutnya mengikuti seleksi pada jabatan tersebut.

Adapun informasi rinci terkait pemilihan Dekan FKIP Periode 2023-2027 kamai sampaikan pada dokumen sebagai beriku

Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister Tahun 2023

Telah dibuka Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pasca Sarjana (S2) Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar untuk Tahun Ajaran 2022/2023. Pendaftaran calon mahasiswa baru bisa melalui Link berikut ini.

Penyampaian Informasi Pemilihan Dekan FKIP Periode Tahun 2023-2027

Yth. Sivitas Akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeritas Tidar

Dalam Rangka Pelaksanaan Pemilihan Dekan FKIP Universitas Tidar, dikarenakan masa jabatan tersebut berakhir pada 1 April 2023, kami sampaikan dengan hormat kepada segenap Sivitas Akademika FKIP Universitas Tidar yang memenuhi kriteria agar mendaftar sebagai bakal calon Dekan FKIP Periode 2023-2027 untuk selanjutnya mengikuti seleksi pada jabatan tersebut.

Adapun informasi rinci terkait pemilihan Dekan FKIP Periode 2023-2027 kamai sampaikan pada dokumen sebagai berikut.

Informasi Pemilihan dekan FKIP Periode 2023-2027

Atas Perhatia dan kerjasama yang baik, kami sampaikan terima kasih.

FKIP UNTIDAR Jalin Kerja Sama dengan CV Pudak Scientific

Penyerahan Cendera Mata ke CV Pudak Scientific

Rabu (30/11/2022), bertempat di Kompleks Industri Mekar Raya Kav. 12, Bandung, CV Pudak Scientific menerima kunjungan perwakilan FKIP UNTIDAR. Kunjungan ini diadakan dalam rangka penandatanganan nota kerja sama antara Pudak dengan FKIP UNTIDAR.

Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. selaku perwakilan FKIP UNTIDAR menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke Pudak.

“FKIP UNTIDAR memiliki sumber daya yang besar. Baik dosen maupun mahasiswa membutuhkan ruang aktualisasi yang mampu meningkatkan kemampuan akademis mereka. Saya rasa Pudak adalah tempat yang paling sesuai untuk itu,” ujar Muhlisin.

Membalas sambutan tersebut, Cahyani, S.Si selaku Direktur Marketing Pudak menyampaikan keterbukaannya akan maksud FKIP UNTIDAR. Dia mengutarakan bahwa Pudak sudah bertahun-tahun menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan.

“Oleh karena alasan tersebut, kami dengan senang hati menerima tawaran FKIP UNTIDAR. Semoga dengan dimulainya kerja sama antardua lembaga ini, kita sama-sama bisa memberikan sumbangsih kepada bangsa,” begitu ujar Cahyani.

Beberapa poin kerja sama yang didiskusikan di antaranya adalah dibukanya program magang industri untuk dosen dan mahasiswa. Akademisi butuh industri untuk mengaktualisasikan keilmuannya. Pudak sebagai profesional dalam bidang pembuatan alat peraga pendidikan dianggap memiliki kemampuan untuk mewadahi kebutuhan tersebut.

“Tidak hanya magang, nantinya kami berharap Pudak bisa mengisi kuliah di Universitas Tidar sebagai dosen praktisi,” ujar Muhlisin di akhir sesi focus group discussion.

Kunjungan ke Pabrik CV Pudak Scientific

Sesi acara dilanjutkan dengan kunjungan industri. Perwakilan FKIP UNTIDAR bersama-sama menengok dan mengamati proses produksi alat-alat peraga pendidikan yang dihasilkan oleh Pudak. Usai menengok seluk beluk proses produksi, perwakilan FKIP UNTIDAR dan Pudak Scientific melakukan foto bersama. Sesi ini menjadi penanda agenda kunjungan dalam rangka penandatanganan nota kerja sama telah berakhir.

“Kedatangan Pudak sangat ditunggu di Magelang. Semoga bentuk kerja sama kita segera terwujud di tahun depan,” pamit Muhlisin kepada perwakilan Pudak. (Muhammad Daniel Fahmi Rizal)

[:id]FKIP Adakan Sosialisasi dan Penguatan Komitmen sebagai Tindak Lanjut Program PDS[:en]Lecturer Goes to School: How the Socialization Program Run?[:]

[:id]

Jumat (27/7), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan acara Sosialisasi dan Penguatan Komitmen Program Penugasan Dosen di Sekolah (PDS). Acara tersebut dibuka oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. sebagai penanggung jawab program. Selain itu, perwakilan keempat sekolah mitra PDS juga datang, yaitu SMA Negeri 2 Magelang, SMA Negeri 5 Magelang, SMK Negeri 3 Magelang, dan SMP Negeri 11 Magelang.

“Perwakilan sekolah yang datang terdiri atas kepala sekolah, satu Guru Bahasa Indonesia, dan satu Guru Bahasa Inggris yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mengikuti program ini. Khusus untuk SMP, ditambah satu Guru IPA,” tutur Rangga Asmara, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untidar sekaligus koordinator program.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si menegaskan program ini bemanfaat bagi dosen maupun guru. Dosen dapat meningkatkan kemampuan paedagogik, sedangkan guru memiliki satu artikel Penelitian Tindakan Kelas. Siswa juga dapat merasakan manfaat program ini dengan adanya pembelajaran aktif di kelas.

“Konsep dasar program ini adalah dosen yang ada di Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) mampu menghadirkan pengalaman nyata proses pelaksanaan pembelajaran yang baik dan relevan dengan tuntutan mutu sekolah. Oleh karena itu, dosen harus mengalami langsung menjadi guru melalui program ini,” tutur Rangga Asmara, M.Pd., saat menjelaskan konsep PDS.

Selain dihadiri perwakilan dari sekolah mitra, acara ini juga dihadiri oleh Dosen FKIP yang terlibat sebagai pengelola program. Beberapa dosen terlibat sebagai pengelola dan sebagian lain menjadi mitra guru di sekolah untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Setelah sosialisasi, program ini akan dilanjutkan pada tahap berikutnya. Tahap tersebut adalah orientasi sekolah dan kelas; pengembangan perangkat pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran; pelatihan dan pendampingan PTK, serta seminar hasil PTK.

Program PDS merupakan salah satu kebanggan FKIP. Pasalnya, program ini merupakan hibah revitalisasi LPTK yang dimenangkan FKIP. Hibah ini diinisiasi oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristek Dikti. Semoga FKIP makin jaya. (WJ)

[:en]

On Friday (27/7), the Faculty of Education and Teacher Training (FETT) held a Socialization and Strengthening Program for Lecturer Goes to School (PDS). The event was ceremonially opened by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. as the advisor of the program. The event was attended by the PDS partner schools such as SMA Negeri 2 Magelang, SMA Negeri 5 Magelang, SMK Negeri 3 Magelang, and SMP Negeri 11 Magelang.

“The school representatives who came to the event were the principal, an Indonesian Language Teacher, an English Language Teacher, and Particularly for junior high school level, we involve two science teacher, “said Rangga Asmara, M.Pd., as the coordinator of the program.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. emphasized that this program is useful for both lecturers and teachers. As he said, lecturers can improve pedagogical abilities, while teachers will learn how to do Classroom Action Research. Not to mention, students will get the benefits from the active teaching learning process in the class.

“The basic concept of this program is that the Teacher Training Institution (LPTK) presents the authentic and good experience which is relevant to school need. Therefore, the lecturers must go and teach in the school directly “explained Rangga Asmara, M.Pd. In addition, the event was attended by FETT lecturers as the school collaborators who are actively involved in the teaching process and program organizers who manage the program.

After socialization, this program will be continued to the next stage, i.e., school and class orientation, material development, learning implementation, teaching practice, classroom action research, seminar on action research.

The PDS program is one of the presticious FETT’s program. FETT won a LPTK revitalization grant given by Director General of Learning and Studen Affairs (BELMAWA) – Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemenristek Dikti). Last but not least, FETT will have a better future. FETT is the Best. (WR)

 

[:]

[:id]Tingatkan Mutu Pembelajaran, FKIP Gelar Workshop Penyusunan RPP[:en]Enhancing Teaching Quality, FETT Convened the Workshop of Designing Lesson Plan[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menggelar Workshop Penyusunan Rencana Pelaksanaan Perkuliahan dan Peningkatan Kapasitas FKIP dalam Layanan Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar di Bandungan, Kabupaten Semarang, pada Sabtu dan Minggu (25-26/11).

Acara tersebut diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan. “Pembelajaran berbasis riset berpusat pada peserta didik. Mereka diharapkan dapat menemukan sendiri hal-hal yang bersifat teoretis. Dosen diharapkan menerapkan metode pembelajaran aktif selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perlu disusun untuk membantu dosen memiliki perencanaan pembelajaran di kelas. Dengan mengikuti workshop ini, diharapkan para dosen dapat merencanakan pembelajaran dengan baik dan terstruktur sehingga pembelajaran lebih berkualitas,” tutur Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP, saat membuka acara.

Acara tersebut dihadiri Rektor Untidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., yang menjelaskan kebijakan kurikulum di Untidar. “Setelah workshop ini, saya berharap para peserta dapat memberikan masukan tentang kurikulum Untidar maupun prodi, menyusun RPP, dan model belajar berbasis riset,” kata Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. Beliau juga menuturkan alur pembelajaran di Untidar yaitu input, proses, output, dan outcomes. Keempat alur tersebut yang mendasari penyusunan RPS dan RPP.

Wakil Rektor Bidang Akademik menjelaskan tentang Penyusunan RPP. “RPP dibuat dengan menurunkan RPS. Setiap dosen yang akan mengajar harus menyusun RPP. RPP tersebut harus memuat kompetensi pembelajaran yang akan dicapai, cara mencapai, dan mengukur hasilnya.”

Tidak hanya mendapatkan pelatihan cara menulis RPP, para dosen juga mempelajari cara menentukan evaluasi pembelajaran. “Sekarang ini penalaian otentik yang lebih sesuai untuk mengukur hasil belajar. Dengan jenis penilaian tersebut akan terukur aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta didik,” kata Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, pakar evaluasi pembalajaran dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan RPP tiap-tiap prodi yang dilanjutkan dengan diskusi. Selain itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., dan Kepala Tata Usaha FKIP Untidar, Agus Mujiman, juga menjelaskan alur layanan kependidikan.

Peserta juga mengikuti sesi capacity building yang berisi penguatan motivasi dalam bekerja yang diberikan oleh event organization yang membantu penyelenggaraan acara. Dengan demikian, seluruh sivitas akademik FKIP Untidar berkomitmen untuk menyajikan pelayanan yang terbaik. FKIP is The Best!(WJ)

[:en]

Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) of Tidar University (Untidar) hosted the workshop of designing lesson plan  and enhancing  FETT capacity in educational services of FETT Untidar  in Bandungan, Semarang regency, on Sunday   (25-26/11).

The event was joined by all lecturers and staffs. “Research-Based Learning focuses on the students. They are hoped to find theories aspects. The lecturers are expected to apply active learning in learning process. Therefore, lesson plan is needed to be designed in order to help the lecturers for having classroom learning plans.   By joining the workshop, the lecturers are able to plan excellent teaching and learning process so they will have great quality,” explained Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FETT, in the opening speech.

The event was attended by the Rector of Untidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., who contended the curriculum policy in Untidar. “ After the workshop, I hope the participants  can give comments on Untidar curriculum or study program, designing lesson plan, and research- based learning model,’’ said Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. He added that the learning processes in Untidar were input, proses, output, and outcomes.  Those aspects underlined the design of syllabus and lesson plan.

The Vice Rector of Academic Affair explained about designing lesson plan. “Lesson plan is made by considering the syllabus. Each lecturer who is going to teach should have lesson plan.  The lesson plan should consist of learning competences, the way to achieve the competences, and the assessment result.

Moreover, the lecturers also learned how to decide the evaluation learning. “Nowadays, authentic assessment is appropriate to measure the learning result. The assessment is able to assess the aspects of cognitive, psychomotor, and affective of the students,” shared Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, the expert of learning evaluation of State University of Yogyakarta.

The event was continued by the presentation of lesson plan in each study program which was continued by having discussion. Moreover, the Vice Dean of Academic and Students’ Affair, , Drs. Hari Wahyono, M.Pd., and the Head of Administration  FETT Untidar, Agus Mujiman, also explained about educational services.

Besides, the participants also joined capacity building session that gave working motivation in which it was given by the event organization. All in all, all civitas academica of FETT Untidar committed to give the best services. FETT is the best! (CA)

[:]

MAHASISWA BARU FKIP ANTUSIAS AMBIL JAS ALMAMATER BARU

Pengambilan jas almamater mahasiswa baru FKIP Universitas Tidar diselenggarakan pada tanggal 10–16 Agustus 2016. Jadwal pengambilan jas almamater bagi mahasiswa baru ini dilaksanakan di dua tempat, program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bertempat di ruang tata usaha tengah dan Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia bertempat di ruang tata usaha utara.

Mahasiswa-mahasiswa baru tersebut nampak antusias pada momen pengambilan jas almamater ini. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi mahasiswa baru yang sudah menunggu di depan gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak pagi hari.

Di sela-sela antrean pengambilan jas almamater, Dita Puspitasari, menyatakan bahwa “Saya senang karena kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, apalagi sudah dapat jas almamater baru.” Lebih lanjut, mahasiswi asal Purworejo ini mengungkapkan kegembiraannya telah lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Tidar. “Saya berharap setelah kuliah di sini, saya bisa menjadi guru yang baik,” tandas mahasiswa baru jurusan Pendidikan Bahasa Inggris itu.

Pengambilan jas almamater ini dapat dibilang berhasil. Seperti diungkapkan Janur Seto Kasari, S.T., “Sejauh ini tidak ada problem yang berarti, semua bisa dihandle.” (AW-ER)

FKIP dalam Memaknai HAKTEKNAS 2016 “Gelorakan Inovasi”

FKIP-UNTIDAR (10/8) – 10 Agustus 2016 menjadi peringatan ke-21 Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS). Untuk memperingati HAKTEKNAS ke-21, segenap civitas akademika UNTIDAR mengikuti upacara di halaman depan FKIP. Dalam upacara tersebut, Prof. Ir. Ali Munawar, M.Sc., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik menjadi pembina upacara. Sejumlah 12 mahasiswa FKIP yang tergabung dalam Dewan Racana Pramuka UNTIDAR ikut terlibat menjadi petugas upacara, salah satunya adalah Ahmad Rizky Farizy yang bertindak sebagai pemimpin upacara.

Dengan mengusung temaInovasi untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa” dan tagline “Gelorakan Inovasi”, peringatan HAKTEKNAS ke-21 tahun 2016 menjadi pemicu semangat para mahasiswa dan dosen di lingkungan FKIP.  Pemicu semangat untuk belajar dan berkarya bagi mahasiswa dan semangat untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi para dosen.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberi dampak positif di lingkungan FKIP. Sebagai contohnya, para dosen dan mahasiswa FKIP menerapkan penggunaan teknologi untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Selain itu, penggunaan teknologi rupanya juga sudah menjadi suatu kebutuhan bagi mahasiswa FKIP. Hal tersebut diungkapkan oleh mahasiswa dan dosen FKIP dalam memaknai Hakteknas 2016.

Mufidah Ulin Nur, mahasiswa FKIP sekaligus ketua Dewan Racana Pramuka UNTIDAR mengatakan bahwa dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi sangat membantu mahasiswa dalam mencari sumber-sumber informasi dan referensi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.  “Saya berharap ada wadah serta kegiatan yang dapat mendorong dan memicu daya kreatifitas mahasiswa dalam menciptakan inovasi teknologi terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan,” imbuh Lilik Fadhilah, mahasiswa FKIP.

 “Adanya inovasi dalam teknologi sangat membantu dosen dalam kegiatan perkuliahan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta dalam upaya peningkatan kemampuan berdaya saing” ujar Lilia Indriani, M.Pd. selaku dosen FKIP. Pernyataan tersebut selaras dengan sambutan dari Mohamad Nasir, Menteri Negara Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang dibacakan oleh pembina upacara bahwa sebagai civitas akademika  diharapkan terlibat dalam upaya memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi sehingga mampu secara mandiri  berdaya saing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2016, Gelorakan Inovasi! (CA-NA)