[:id]Kuliah Daring bagi Mahasiswa Milenial, UNTIDAR Perkenalkan ELITA[:]

0
1697

[:id]

Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Ir. Noor Farid, M.Si. baru-baru ini mengedarkan surat perihal pelaksanaan E-learning. Surat dengan Nomor 256/UN57/PK.01.00/2019 tertanggal 10 September 2019 ditujukan pada seluruh Dekan Fakultas UNTIDAR, Kepala UPT TIK UNTIDAR, yang kemudian diteruskan pada seluruh dosen di lingkungan UNTIDAR. Pemberitahuan ini merujuk pada pasal 27 ayat (2) Peraturan Rektor Universitas Tidar Nomor 15/UN57/HK.01/ 2019 tentang Pedoman Akademik Universitas Tidar disampaikan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar berupa bersemuka dan daring (E-learning) yang diatur dalam pedoman tersendiri dan sebagai tindak lanjut kegiatan bimbingan teknis penyusunan konten mata kuliah e-learning Pendidikan Jarak Jauh. Pelaksaanaan proses pembelajaran dengan bentuk daring (E-learning) mulai semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020 dengan ketentukan pada tiap semester dilaksanakan 2x sebelum UTS dan 2x sebelum UAS dengan mahasiswa lulus kuis/test minimal dengan nilai B disetiap pertemuan daring sebagai syarat untuk ikut UTS/UAS.

Sebelum edaran tersebut disebar, seluruh dosen di lingkungan Universitas Tidar terlebih dahulu dibekali dengan Workshop Pelatihan Pembelajaran E-Learning Universitas Tidar (ELITA) pada Rabu, 21 Agustus 2019, sehingga pelaksanaan kuliah daring dapat berjalan dengan baik. Asri Wijayanti, Plt Korprodi PBSI menyatakan bahwa kuliah menggunakan ELITA lebih efektif demi mencapai tujuan yang diharapkan dari setiap mata kuliah tanpa takut kekurangan waktu. “Dosen kan punya tuntutan lain selain mengajar, yaitu melakukan penelitian atau pengabdian. Ketika waktu dosen bentrok, harus melaksanakan workshop atau seminar call paper padahal ada jam mengajar, sekarang tidak perlu lagi ganti jam mengajar, tinggal pakai ELITA untuk mengganti tatap muka, sudah beres. Materi terkejar, waktu juga tidak terbuang,” ungkapnya.

ELITA sebagai sistem baru pembelajaran milenial memang masih dipandang menyusahkan, karena dosen harus mulai belajar menguasai dan mengoperasikan berbagai tools yang tersedia pada sistem tersebut. “Wajarlah kalau baru pertama kali ya pasti susah menyesuaikan diri, tapi lama-lama ya jadi gampang dan justru banyak membantu,” papar dosen wanita asal Kudus. Dalam pelaksanaannya ada beberapa masukan yang perlu diperhatikan pihak UPT TIK demi mendukung pembelajaran daring. Akhirnya Asri memungkasi pernyataannya, “Kalau bisa ditingkatkan lagi untuk akses ELITA. Ketika semua dosen dan mahasiswa mengakses ELITA di jam yang bersamaan di seluruh kampus koneksinya kadang lemot dan sering error, ini cukup menghambat juga. Tidak perlu di kampus juga sih mengakses ELITA, kalau di rumah pun juga kadang masih lemot untuk membuka sistem ini, semoga bisa menjadi masukan demi kualitas yang lebih baik.” (TP)

[:]

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY