SEMINAR METODE PENELITIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERKONTEKS KEKINIAN

0
2395

“Lokakarya Metode Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia Berkonteks Kekinian diadakan sebagai upaya sosialisasi dan internalisasi penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia. Peserta juga diharapkan mampu memahami berbagai fenomena dan masalah kebahasaan dan kesusastraan dalam konteks kekinian. Kegiatan ini juga bisa mendorong penelitian bahasa dan sastra yang berimplikasi pada peningkatan jumlah publikasi ilmiah hasil penelitian bahasa dan sastra” Jelas Dr. Yulia Esti Katrini, M.S.Ketua Panitia Seminar dalam laporannya saat membuka acara.

Seminar Metode Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia Berkonteks Kekinian diadakan Sabtu 31 Oktober 2015 di Gedung Wisma Sejahtera Magelang. Acara yang diikuti oleh 110 orang peserta ini berlangsung pukul 07.30 sd 13.00 WIB. Peserta yang hadir dari Dosen FKIP 40 orang, Guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Sekolah Mitra PPL 30 Orang dan 40 orang mahasiswa FKIP. Menghadirkan 2 orang narasumber yaitu Prof. Dr. Praptomo Baryadi, M.Hum.(Guru Besar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) dan Dr. Ida Zulaeha, M.Hum. (Dosen Universitas Negeri Semarang)

Prof. Praptomo mengemukakan makalah berjudul Analisis Wacana. Menyampaikan definisi, jenis jenis, dan beberapa pendekatan analisis wacana, yaitu Pendekatan Fungsional, Pendekatan Analisis Wacana Kritis dan Pendekatan Sistemik Functional. Prof. Praptomo juga memberikan pelatihan bagaimana menganalisis lagu, gombalan ala Deny Cagur, termasuk menganalisis content dari Baliho Parpol. Sementara Dr Ida Zulaeha banyak memaparkan tentang dinamika isu isu kebahasaan dan kesastraan sebagai bahan penelitian termasuk penggunaan model pembelajaran inovatif dalam menjawab isu isu tersebut.

Seusai seminar dilaksanakan penandatangan MOU antara FKIP Untidar dan Balai Bahasa Propinsi Jawa Tengah. Kedepan kedua pihak sepakat untuk mengembangkan bahasa dan sastra sebagai wahana untuk bekerja sama dan perekat dalam membangun kehidupan yang disemangati rasa solidaritas dan kesetaraan dalam masyarakat yang majemuk.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY