[:id]Lima Dosen FKIP UNTIDAR Kembali Dipercaya untuk Menjadi Juri Lomba OLSN SMP Kabupaten Magelang 2018[:en]Again! Five lecturers of FETT Untidar become juries on Junior High School OLSN Magelang Regency 2018[:]

0
1615

[:id]

Helatan tahunan Olimpiade Literasi Siswa Nasional  atau disingkat OLSN tingkat Kabupaten Magelang kembali digelar pada tahun 2018. Seperti sebelumnya, dosen FKIP UNTIDAR dipercaya menjadi bagian dari acara yang bertujuan untuk memberi ruang bagi kreativitas dan potensi unggul siswa SMP di bidang literasi di Kabupaten Magelang tersebut. Penjurian empat cabang lomba yaitu cabang Baca Puisi, Cipta Puisi, Cipta Cerpen, dan Story Telling dilakukan oleh dosen FKIP UNTIDAR.

Peserta OLSN yang lolos di perlombaan tingkat kabupaten ini langsung dikompetisikan di level nasional dengan demikian proses seleksi dilakukan dengan sangat ketat, memperhatikan berbagai ketentuan yang telah tercantum dalam juklak dan juknis lomba.

Menanggapi pertanyaan mengenai dosen FKIP yang kembali dipercaya menjadi juri OLSN SMP Kabupaten Magelang, Imam Baihaqi, M.A selaku juri cabang lomba baca puisi mengatakan bahwa “Ya bagus.artinya pihak Pemkab memberikan kepercayaan kepada para praktisi dan akademisi untuk saling mengisi ruang-ruang imajinasi yang bukan hanya fiksi. Kampus selalu dilibatkan baik dalam OLSN SMP maupun SMA. Hal tersebut berarti semakin mengukuhkan kepercayaan institusi lain terhadap kredibilitas dosen FKIP UNTIDAR.”

Pada lain kesempatan, Retma Sari, M.Pd yang menjuri cabang lomba story telling membagikan pengalamannya sebagai juri “Dengan adanya event ini diharapkan  peserta lomba bisa mematangkan skill berbahasa yang dimiliki, mengembangkan bakat serta berkomunikasi dan berinteraksi aktif kepada orang lain serta mendekatkan pada budaya yang ada di Indonesia yang dibalut dengan kemampuan berbahasa Inggris. Peserta dalam kompetisi ini merupakan anak-anak yang punya talent dan skill bagus, hanya sedikit perlu polesan. Di sinilah perlu adanya wadah dan pembibitan yang lebih memadai sehingga para peserta baik yang lolos atau tidak lolos, tak terhenti langkahnya di lomba tersebut namun mampu menjadi inspirator atau minimal mampu mendiseminasikan ilmunya pada orang lain.”

Ali Imron M.Hum, dosen Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNTIDAR yang dikenal sebagai akademisi sekaligus praktisi penulisan prosa serta telah menerbitkan berbagai novel menekankan betapa pentingnya peran aktif dosen dalam proses berliterasi masyarakat, dalam konteks ini adalah siswa, khususnya pada level kompetisi seperti OLSN tersebut.

Senada dengan pendapat Ali Imron di atas, Winda Candra Hantari, M.A yang cukup intens bergiat mengenalkan sastra di masyarakat mengatakan adalah agenda sangat penting untuk meneguhkan dan merawat ikon akademisi universitas (yang kerap juga praktisi) selaku mitra yang mesra dan kontributif  dalam pengembangan literasi masyarakat. Menjadi juri dalam olimpiade literasi tingkat SMP adalah salah satu contoh nyata usaha untuk mencapai hal tersebut (WD/AL)

[:en]

The annual activity of National Students Literacy Olympiade (OLSN) in Magelang Regency held again this year. As usual, the lecturers of FETT Untidar were trusted to take part on that event which aimed to give junior high school students space to enhance their literacy creativity in Magelang Regency level. The judging of poetry reading, poetry creation, short story writing and story telling was done by the lecturers of FETT Untidar.

The participants of OLSN who pass on this regency level will be sent to national level. It means that the selection process was done tightly by taking into account the requirements in competition guidelines.

Imam Baihaqi, M.A., the jury of poetry reading competetion, responded to question regarding to this reliance to be OLSN jury. “It is good. It means that the regency government trust practitioners and academics to take part on this event thoroughly. Campus is always involved in OLSN for junior and senior high school. It means that other institutions trust the credibility of FEET’s lecturers.”

Then Retma Sari, M.Pd., the jury of story telling competition shared her experince. “With this event, the partcipants is expected to raise their language skill, develop their talents, communicate and interact to others, and close to existing culture. The participants here have a great talent. It just needs a practice and guidance. This event is a place for them to grow their talent so after they join this event, they can be an inspirator or they can disseminate their knowledge to others.”

Ali Imron M.Hum., the lecturers of English Education, FETT Untidar and also the novel writer stated that the active role of lecturers in literacy process in society was very important. Moreover, in this event, the context of literacy was for junior high school students.

In line with Ali Imron, Winda Candra Hantari, M.A., who is quite intense to introduce literature in society, expressed that OLSN was crucial to keep the academic icon of University (sometimes called as practitioners) as contributive partner in developing literacy in society. Being juries in Literacy Olympiade in the level of junior high school students is one of the real examples to achieve that. (AW)

[:]

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY