Lelah Menghitung Uang yang Tak Pernah Cukup
Setiap pagi, Didi bangun pukul lima. Bukan untuk olahraga, apalagi meditasi. Tapi karena harus berangkat lebih pagi dari biasanya demi menghindari macet dan absen terlambat. Pekerjaannya sebagai tenaga kebersihan di sebuah gedung swasta di pusat kota Jakarta tidak buruk. Tapi juga tidak menyenangkan. Upah UMR, lembur tidak dihitung penuh, dan kadang masih harus patungan beli air minum di kantor sendiri.
Didi tidak banyak mengeluh. Tapi kalau ditanya, apakah kerja kerasnya sebanding dengan penghasilan? Dia pasti hanya tersenyum miris, menyeka peluh dari dahinya, lalu bergumam, “Yah, cukup buat makan.”
Kenalan dengan Mahjong Ways dan Scatter
Pertemuan Didi dengan Mahjong Ways bermula bukan dari penasaran, tapi dari iseng. Saat menunggu bus di halte dekat Harmoni, ia melihat dua anak muda tertawa lepas sambil melihat layar ponsel mereka. “Scatter tiga, cuy! Wuihh, lumayan lah!”
Awalnya Didi tak paham. Scatter? Ubin Cina warna-warni? Apa pula itu? Tapi rasa penasaran mengalahkan rasa malu. Pulang kerja, dia cari tahu lewat video dan grup media sosial. Satu minggu kemudian, ia sudah tahu apa itu free spin, pengali, bahkan istilah maxwin yang sering dipakai pemain.
Tidak butuh modal besar. Bahkan awalnya ia cuma mencoba dengan sisa saldo digital dari cashback belanja. Tapi ternyata, keberuntungan punya cara sendiri.
Keberuntungan Datang di Waktu Lelah
Hari itu, Didi pulang kerja lebih cepat karena gedung tempatnya bertugas sedang ada pemadaman listrik. Ia pulang ke kontrakan sempit di pinggiran Cawang, rebahan tanpa niat apa-apa. Lelah. Kantuk. Bingung.
Lalu ia buka ponsel, masuk ke aplikasi, dan main sebentar. Hanya sebentar, karena ubin-ubin itu, entah kenapa, terasa lebih akrab dari biasanya. Baru 10 menit bermain, tiga scatter muncul. Layar bergetar, animasi emas melompat-lompat, dan angka di pojok kanan atas mulai bergerak cepat.
“Gue kira itu error,” katanya. Tapi ternyata bukan. Scatter itu membuka putaran tambahan. Dan dalam waktu kurang dari lima menit, ia meraih angka yang bahkan lebih besar dari dua bulan gajinya digabung.
Antara Rejeki dan Rasa Bersalah
Didi tidak langsung heboh. Ia malah diam beberapa menit, termenung di kasur tipisnya, sambil memandangi layar ponsel yang kini menampilkan saldo yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Perasaan senang, bingung, dan sedikit bersalah campur aduk. Ia ingat betul perjuangan menarik uang hasil keringat selama bertahun-tahun, dan kini, hanya dengan ketukan jari, saldo melonjak drastis.
“Apa ini adil?” pikirnya. Tapi kemudian ia ingat, hidup pun tidak selalu adil. Ia memilih untuk tidak menyia-nyiakan momen itu. Sehari setelahnya, ia membayar utang lama ke warung langganan. Sisanya, ia simpan untuk kebutuhan keluarga di kampung.
Mahjong Ways Bukan Jalan Pintas, Tapi Pintu yang Tak Semua Buka
Didi tahu, apa yang ia alami tidak bisa dijadikan patokan. Teman kontrakannya mencoba hal sama seminggu kemudian, dan zonk habis-habisan. “Nggak semua hari baik buat semua orang,” katanya. Dan Didi tidak menjadikan game ini sebagai jalan keluar permanen. Ia masih bekerja. Masih bangun pukul lima. Tapi kini ada semacam keyakinan bahwa hidup tak hanya soal kerja keras, tapi juga soal momen yang kadang datang diam-diam.
Mahjong Ways, untuk Didi, bukan sekadar permainan. Tapi semacam ruang di mana keberuntungan bisa muncul tanpa janji, tapi kadang bisa mengubah sisa hari.
“Yang penting jangan serakah,” ucapnya tenang. Scatter mungkin datang, mungkin juga tidak. Tapi harapan? Harus selalu ada.