Mahasiswa dan Dosen FKIP berpartisipasi dalam Studi Banding Kemahasiswaan Universitas Tidar

Selasa (18/10), rombongan Universitas Tidar memulai perjalanan studi banding kemahasiswaan dengan tujuan tiga Universitas di Solo dan Malang. Kegiatan yang melibatkan 80 peserta kegiatan yang terdiri dari Dosen, Karyawan, dan Fungsionaris Mahasiswa ini bertujuan untuk melakukan studi komparasi di bidang kemahasiswaan khususunya di bidang PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) dan P2K (Pusat Pengembangan Karier). Dalam perjalanan Studi Banding tersebut, tercatat 15 Mahasiswa dan 7 Dosen FKIP mengikuti acara tersebut sebagai perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa ataupun Pendamping dari Unit Kegiatan Mahasiswa.

Tujuan pertama adalah Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) salah satu Universitas yang meraih medali perak pada ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) Tahun 2016. Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyampaikan bahwa dari sekian banyak prestasi yang diraih mahasiswa—khususnya UNS, selama ini hampir sebagian besar adalah dari bidang non-penalaran, yang mana dibutuhkan perhatian dan penanganan intens dalam bidang tersebut agar dapat mengimbangi prestasi-prestasi non-penalaran lainnya.  Diinformasikan juga tentang sistem dan regulasi dalam bidang kemahasiswaan oleh Kabiro Layanan dan Pembinaan Mahasiswa UNS, lalu mengerucut pada kiat-kiat menyosialisasikan dan menjalankan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) oleh Ketua Tim Pengambangan Mahasiswa UNS. Termasuk juga dalam bidang kaderisasi, yang mana di UNS menargetkan proposal PKM setiap tahunnya minimal 5% dari total mahasiswa (sekitar 1500 proposal) sehingga diwajibkan untuk mahasiswa 3 dan 5 untuk mengikutsertakan mahasiswa semester 1 untuk menjadi anggota PKM, sehingga muncul kader-kader mahasiswa kreatif yang nantinya akan meneruskan jejak dari mahasiswa sebelumnya. Hal yang sangat patut dicontoh oleh Universitas Tidar yang baru mulai merintis keaktifan di bidang penalaran khususunya PKM.

Universitas kedua yang menjadi tujuan studi banding kemahasiswaan ini adalah Universitas Widyagama Malang (UWG) salah satu kampus swasta yang sudah cukup mapan dalam menerapkan P2K (Pusat Pengembangan Karier), dibuktikan dengan sudah adanya LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang mana mahasiswa yang lolos tes dari lembaga tersebut kompetensinya sudah diakui sampai tingkat nasional. Mahasiswa juga diwajibkan untuk mangambil 5 kompetensi profesi non-sks yang mana wajib diikuti mahasiswa setiap hari Sabtu dan mendapatkan indeks kompetensi sebagai salah satu syarat wisuda. “Ini adalah salah satu cara mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja baik sebagai job seeker maupun job creater” ucap Dra. Wiwin Purnomowati, M.Si selaku Ketua P2K Universitas Widyagama Malang.

Universitas selanjutnya yang menjadi tujuan studi banding adalah salah satu Universitas besar di Jawa Timur yaitu Universitas Brawijaya. Kegiatan studi banding dilakukan terpisah antara Dosen dan Karyawan dengan Mahasiswa. Pertemuan antar Dosen dan Karyawan dilakukan secara formal di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, sedangkan Mahasiswa langsung mengunjungi Unit Kegiatan Mahasiswa ataupun Organisasi yang sesuai dengan bidangnya. Selain itu juga dilakukan dialog panel atau sesi tanya jawab antara mahasiswa Universitas Brawijaya dengan Universitas Tidar yang dilakukan semi formal di Gedung Rektorat pada sore harinya. “Kegiatan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya ini sudah berjalan dengan lumayan teratur dan memiliki regulasi yang jelas juga efektif, dan kita bisa belajar banyak dari sistem kemahasiswaan yang dijalankan oleh Universitas Brawijaya.” Ucap Rama Sudjana Sedjati selaku Ketua Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Tidar.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *