[:id]Mahasiswa FKIP menjadi instruktur di English Camp[:en]FETT Students Become English Camp’s Tutor[:]
[:id]
Libur antar semester menjadi waktu yang tepat bagi mahasiswa untuk melakukan hal yang disukai. Waktu jeda yang terbilang lumayan lama juga dimanfaatkan oleh beberapa mahasiswa untuk mengasah kemampuan mengajar sekaligus belajar mengajar Bahasa Inggris. Rianita Dwi mahasiswa yang saat ini tercatat berada di semester 6 FKIP dan beberapa mahasiswa semester yang sama menggunakan masa libur semester ganjil 2016/2017 dengan menjadi instruktur speaking untuk English Camp.
English Camp, selanjutnya disingkat EC merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan selama satu minggu yang intinya adalah mengajak peserta yang berasal dari usia SMP maupun SMA untuk mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris setelah mengikuti kegiatan tersebut. Menurut Bapak Nur pengampu Instructional Design di PBI, sekaligus merupakan Direktur EC kegiatan mengajar semacam ini sangat positif dalam membantu mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya, utamanya di Instructional Design. Sebelum beberapa mahasiswa diajak untuk terlibat dalam kegiatan sebagai instruktur, mereka dibekali dengan pembekalan secukupnya untuk paket program yang disajikan kepada peserta didik.
Rianita mengaku cukup berdebar pada awalnya karena ini adalah pengalaman pertama sebagai instruktur, meski telah berkali-kali menjadi tutor privat untuk siswa SMP dan SMA. Ia menceritakan bahwa ketika ditawari menjadi salah satu instruktur dirinya sempat tidak yakin dengan kemampuan mengajarnya. Namun demikian Rianita merasa optimis mampu menyelesaikan tugasnya. “Kemarin siswa peserta EC yang saya ajar berasal dari kelas 7 SMPN 2 Sleman, Yogyakarta sebanyak 22 siswa dan dari SMPN 1 Ngaglik sebanyak 12 siswa. Senang karena saya bertemu dengan banyak peserta yang bersemangat untuk belajar bahasa Inggris, Khususnya skill speaking. Apalagi ketika sesi mempraktikkan teori speaking yang kami berikan di dunia nyata pada turis yang berkunjung ke Borobudur. Ini menjadi pengalaman indah yang akan terus saya jadikan pelajaran untuk mengembangkan diri ke depan ketika saya benar-benar harus mengajar di depan kelas” tutupnya. (WD/GF)
[:en]
Time off between semesters is the right time for students to do their leisure time. It is also the right time for students to improve their ability in teaching while learn English. Rianita Dwi, 6th semester student of Faculty of Education and Teacher Training (FETT), and some other students were having their time off to be instructor for speaking in English Camp.
English Camp, later will be called as EC, is an activity which is done in a week to make participants which is in junior high school (SMP) and high school (SMA) age able to communicate by using English. Ahmad Nur T., M.Hum, Instructional Design’s lecturer in English Education Study Program (PBI) and EC’s Director, said that teaching activity has positive impact for helping student in applying their knowledge, especially Instructional Design. Before they began to teach as instructor, they were being well prepared with program which is delivered to participants.
Rianita said that firstly she was nervous since it was her first time to be an instructor, although she had been a private tutor for SMP and SMA’s students. She said that when she was being asked to be an instructor, she was unsure with her teaching ability. However she was optimistic to finish her job. “The participants whom I taught were 22 students from grade 7th of SMPN 2 Sleman, Yogyakarta and 12 students from SMPN 1 Ngaglik. I was so happy to meet enthusiast participants in learning English, especially Speaking, moreover, when we practiced speaking theory in having conversation with foreign tourist who visited Borobudur Temple. It was great experience for me to develop my skill when I must steach in real class,” said Rianita.
[:]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!