[:id]Grandio Sonora Tidar Ukir Prestasi Kancah Internasional[:]

[:id]

Kabar membanggakan datang dari Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Grandio Sonora Tidar (GST) Universitas Tidar yang mengikuti 5th Vietnam International Choir Competition. GST memberikan oleh-oleh 2 medali emas, 1 medali perak, dan special prize kepada semua pendukungnya. Kompetisi antartim paduan suara di bawah pengelolaan organisasi interkultur ini berlangsung di kota Hoi An, Vietnam pada Rabu – Minggu (7-11/6/2017).

Kategori lomba yang diikuti GST Untidar antara lain mix choir difficulty level 2, musica sacra, dan folklore. Medali emas diraih untuk kategori mixed choir dan folklore sedangkan medali perak untuk kategori musica sacra. Selain itu special prize yakni memperoleh penghargaan excellent in programming yang sama artinya dengan mendapat penghargaan apresiasi terbaik dari semua juri. Diantaranya dari segi administrasi dan ketepatan waktu.

Persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Begitu mendapat undangan lomba, proses seleksi segera dilakukan dari 70 lebih pendaftar disaring secara ketat hingga mendapat 17 mahasiswa yang bertekad bulat maju berperang ke Vietnam. Dilatih oleh coach Antonius Alex Henry Eko Prabowo, menekankan pada latihan phrasering, reading, dinamika, latihan alam, serta latihan fisik. Menakjubkan bahwa latihan dan semua persiapan yang telah dilakukan membuahkan hasil dan tidak ada yang sia-sia.

Rosalina Indora Hapsari Prihastuti mahasiswa semester 4 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang ikut berjuang di Vietnam menyampaikan rasa bahagia yang diselimuti haru yang masih terus dirasakannya pascakompetisi. “Sebagai pengurus saya ingin membuktikan bahwa Untidar memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dengan universitas besar lainnya. Jadi ini adalah bukti nyata bahwa kami tidak bisa dianggap remeh,” begitu akunya dengan mata berbinar-binar.

Mahasiswa yang tergabung mengikuti kompetisi paduan suara tingkat internasional ini sebagian besar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yakni sejumlah 9 orang, sehingga kabar gembira ini juga turut menyumbang kebahagiaan bagi keluarga besar FKIP. Rosa menceritakan, “Dari Indonesia sendiri ada 4 kontingen, namun universitas yang mengikuti dari Untidar dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Kami mengalahkan beberapa Negara lain seperti China, Rusia, Ausie, Korea, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam dan masih banyak lagi.” Perlombaan ini diikuti dari berbagai penjuru dunia, dengan total 33 peserta dari 10 negara di beberapa benua. Rosa beranggapan bahwa saingat terberatnya dari Negara Filipina dan Singapura.

“Kami berharap di kompetisi-kompetisi yang akan datang GST harus bisa meraih banyak juara lagi. Ini adalah standar awal yang harus ditingkatkan terus. Untuk penerus GST selanjutnya, tunjukkan bahwa semua anggota memiliki andil yang besar untuk membuat Untidar berkembang pesat dan dilirik dunia!” Ungkap Rosa mengakhiri. (TP)

[:]

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *