[:id]Otadama FKIP 2017: Bangga Menjadi Mahasiswa FKIP![:en]OTADAMA 2017: Be Proud of FETT Students[:]

[:id]

Kemeriahan dan sorak sorai bahagia mewarnai acara Orientasi Tidar Muda (Otadama) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Senin (21/8) kemarin. Acara yang bertujuan memperkenalkan FKIP sebagai rumah yang ditinggali oleh mahasiswa baru terasa menyenangkan karena jauh dari sifat perpeloncoan, melainkan kental dengan suasana keakraban dan persaudaraan. Terlihat para mahasiswa baru berpakaian rapi dengan mengenakan batik, celana atau rok kain hitam, dan sepatu fantovel. Otadama Fakultas merupakan rangkaian kegiatan dari masa orientasi mahasiswa baru di lingkungan Universitas Tidar. Pada hari itu orientasi difokuskan pada pengenalan fakultas dan program studi yang telah dipilih. “Tujuannya biar mahasiswa baru itu tahu, FKIP itu apa, bagaimana suasana perkuliahannya, ormawa-nya apa saja? Sekaligus juga memupuk sejak dini rasa bangga dan kecintaannya terhadap FKIP. Maka kami meneriakkan jargon: Bangga menjadi Mahasiswa FKIP,” jelas Ridwan Setyo Pambudi, Ketua Panitia Otadama FKIP.

Acara ini berlangsung mulai pk 05.00 WIB sehingga mahasiswa baru diwajibkan untuk standby di kampus sebelum jam tersebut apabila tak ingin pintu gerbang ditutup dan tidak diperbolehkan masuk. “Panitia bersifat tegas, jadi bagi yang terlambat harus mau menerima hukuman. Ini sebagai bentuk penanaman sikap disiplin kepada tidar muda, bahwa calon guru harus memegang teguh sikap disiplin,” ungkap Ridwan. Dirinya menceritakan bagi mahasiswa yang terlambat hukuman yang harus dijalani bukanlah hukuman yang aneh-aneh yang berujung pada bullying, melainkan hukuman yang bisa membangun rasa nasionalis yaitu menyanyikan lagu nasional misalnya Indonesia Raya, Garuda Pancasila, Darah Juang, dan Buruh Tani.

Dalam sambutannya Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. menekankan kepada mahasiswa supaya pintar mengelola waktu. “Di FKIP tidak salah kalau mau ikut organisasi. Tapi harus bisa membagi waktu dengan baik, presentasenya ya 80% untuk akademik 20% untuk organisasi.” Dirinya turut menyampaikan jika kegiatan perkuliahan tidak boleh dikalahkan dengan kegiatan berorganisasi. Mengingat bahwa kewajiban utama seorang mahasiswa adalah menggali ilmu secara formal dalam kegiatan akademik. Selain Dekan, kedua Wakil Dekan FKIP juga memberi materi yang menjadi bagiannya. Wadek 1, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. menyampaikan materi mengenai kemahasiswaan dan akademik, sedangkan Wadek 2, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. menuturkan mengenai keuangan dan bagian umum.

Setelah materi kefakultasan selesai, acara dilanjutkan dengan materi keprodian masing-masing. Dalam acara ini mahasiswa tiap prodi dipisahkan pada ruang-ruang tertentu dalam waktu yang bersamaan. “Jadi kalau prodi PBSI tetap berada di auditorium, prodi PBI di ruang multimedia, dan prodi Pendidikan IPA di ruang I.9. Acaranya ya pengenalan prodi, kemudian ada pengenalan organisasi himpunan mahasiswa masing-masing prodi,” jelas Ridwan. Terakhir acara pentas seni dari mahasiswa baru yang menampilkan berbagai pertunjukan seperti pembacaan puisi, musikalisasi puisi, drama singkat, hingga menyanyi dengan iringan akustik.

Secara keseluruhan acara berlangsung sukses dan lancar, tidak ada halangan yang berarti bagi panitia penyelenggara Otadama Fakultas. “Untuk adik-adikku mahasiswa baru, janganlah menjadi mahasiswa pasif yang kerjaannya hanya kupu-kupu alias kuliah pulang – kuliah pulang. Berorganisasilah, ada banyak ilmu yang dapat diperoleh dari berorganisasi atau menjadi mahasiswa aktif. Bisa mendewaskan pikiran, memperbanyak pengalaman, dan banyak dikenal dosen atau mahasiswa sehingga banyak untungnya,” begitulah Ridwan menuturkan keinginannya yang ingin dilakukan oleh tidar muda itu. (TP)

[:en]

[FKIP – 25/08/2017] – On Monday, 21st August 2017, hundreds of new students of FETT Untidar (Faculty of Education and Teacher’s Training) joined the new orientation of FETT (Otadama) cheerfully in Auditorium of Tidar University. Otadama itself was aimed to introduce the new students about FETT. Without having a rough hazing rituals, the new students enjoyed every orientation process. Emphasizing on intimacy and solidarity was the approach used in Otadama, so that the new students could have a meaningfull orientation. Otadama of FETT was a series of students orientation activity at Tidar University. Besides, Otadama focused on intrudction about faculty and study program that they have choosen. “ The purpose of Otadama is to know more about what and how FETT is. We also want to build the pride and love toward FETT, and we have a jargon: Be Proud of FETT students,” explained Ridwan Setyo Pambudi, as the chief committe of Otadama.

The event which was started from 5 a. m. required the new students to be standby at campus earlier before 5 a. m.. “The committee is assertive, so those who are late must accept the punishment. This is as a form of disciplinary attitude for the young Tidar, that must hold discipline,” added Ridwan. He explained that the punishment itself would end as a bullying, but
But rather a punishment that can build a sense of nationalism.

In his speech, the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. emphasized  the students to be smart in time management.  “You are ofcourse allowed to join in any organisation at campus, but also consider in time management.” He added that the main obligation as students is to study as in academic activities. Besides, both the Vice Deans of FETT also delivered some material.  Drs. Hari Wahyono, M.Pd., as Vice Dean of Academic and Students’ Affairs, delivered material about academic and students’ affairs.  On the other hand,  Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., as Vice Dean of General Affairs and Finance, explained about finance.

After having the faculty session, the new students had some material about their study programs. The students were split into two different room, which was based on their study program. “For Indonesian language and Literature Study Program students, they still stay in this auditorium. For English Education Study Program students, they moved to Multimedia room. While for students of Science Education, they moved to room I.9 in FETT.  “In the second session, they were introduced to their study program more intensively, including the introduction to students organisation in their study program,” explained Ridwan. At the end, Otadama was closed by having performing arts. The new students were asked to perform some arts such as dancing reading poem, drama, etc.

Overall, Otadama of FETT run well and successful. “Be active students, there are many experiences that you can get from being active students and also being active in organisations,”  closed Ridwan. (TP-NA)

[:]

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *