[:id]Dosen PBSI Terbitkan Puisi di Magelang Ekpres[:en]FETT Untidar: The Lecturer of PBSI Publish his Poem in Magelang Ekspress[:]

[:id]

Kabar gembira datang dari salah satu Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar, Imam Baihaqi, S.Pd., M.A. Salah satu karya dosen yang memiliki keahlian di bidang sastra ini dimuat di surat kabar harian Magelang Ekspress edisi Sabtu, 30 Juni 2018.

“Sebetulnya ini sudah ketiga kalinya puisi saya dimuat di Magelang Ekspress. Selain itu, salah satu puisi saya juga menjadi Finalis Lomba Seni dan Sastra UGM tahun 2014 dan diterbitkan pada buku kumpulan puisi berjudul Distopia: Antologi Puisi oleh penerbit UGM Press. Beberapa puisi lainnya juga telah dimuat di surat kabar harian Tribun Jogja beberapa waktu yang lalu,” tutur Imam Baihaqi, S.Pd., M.A. di sela-sela kesibukannya sebagai dosen.

Karya terbaru yang dimuat di Magelang Ekspress ini merupakan tiga puisi berjudul Antara Ayodya dan Kiskenda; Kisah Seekor Tikus; dan Etika: untuk Seseorang yang Mengatasnamakannya. Ketiga puisi tersebut dikirimkan ke redaksi Magelang Ekspress melalui surat elektronik redaksimenoreh@gmail.com dan jsuroso@gmail.com. Tidak hanya untuk dosen, Magelang Ekspres juga menerima karya dari mahasiswa, baik berupa puisi, cerpen, esai, catatan budaya, dan resensi. Kolom Menoreh yang memuat karya-karya tersebut merupakan bagian yang disediakan untuk umum sehingga semua orang diperkenankan untuk mengirimkan karya.

“Saya berharap mahasiswa dan dosen-dosen lain dapat mencoba untuk mengirimkan karya di sana sebagai bentuk eksistensi diri. Bagi mahasiswa, khususnya PBSI, sebaiknya mencoba menulis dan mengirimkannya sebagai bukti terlibat langsung di dunia kepenulisan, tidak hanya belajar teori semata,” tambah Imam Baihaqi, S.Pd., M.A.

Ayo, warga FKIP dan fakultas lain di Untidar, semangat menulis. Salam sastra, salam budaya.(WJ)

[:en]

The good news came from one of the lecturers of Indonesian Language and Literature Department (PBSI), Universitas Tidar, Imam Baihaqi, S.Pd., M.A.  The lecturer who is expert in literature published one of his works in Magelang Ekspress on Saturday, 30th June 2018.

 “Actually, this is the third; my poem is published in Magelang Ekspress. In addition, one of my poems is also the finalist of UGM’s Art and Literature Competition in 2014 and it is published in poetry book entitled Distopia: Antologi Puisi. It is published by UGM Press. Other poems had been published in Tribun Jogja some time ago,” said Imam Baihaqi, S.Pd., M.A. during his break time as a lecturer.

The latest works published in Magelang Ekspress is three poems entitled Antara Ayodya dan Kiskenda; Kisah Seekor Tikus; dan Etika: untuk Seseorang yang Mengatasnamakannya. Those three poems were sent to Magelang Ekspress editor through email redaksimenoreh@gmail.com and jsuroso@gmail.com. Not only lecturers’ work, Magelang Ekspress also received the students’ works such as poem, short story, essay, cultural note, and reviews. The Menoreh column containing that works is provided for public so that everyone is allowed to submit the work.

 “I hope the students and other lecturers can try to submit their works as a form of self-existence. It is better for students, especially PBSI, try to write and send it as the prove in authorship world, so they not just leaning the theory,” addedd Imam Baihaqi, S.Pd., M.A.

Come on, the academic community of FETT and other faculties, write! (WJ/AW)

[:]

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *