[:id]Dosen FKIP Untidar Raih Hibah Penelitian dan Pengabdian Dikti 2019[:en]Untidar: FETT’s Lecturers Achieve the Research and Community Service Grant 2019[:]

[:id]

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) baru-baru ini mengumumkan nama-nama dosen penerima pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi tahun 2019 yang tertuang pada Surat Keputusan Nomor: T/140/E3/RA.00/2019. Universitas Tidar berhasil meloloskan 24 proposal penelitian dan 6 proposal pengabdian. Sebanyak 10 dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar berhasil meraih hibah penelitian dan 3 dosen berhasil lolos hibah pengabdian kepada masyarakat. Capaian hibah penelitian yang diraih dosen FKIP Untidar naik 100% dibanding tahun 2018. Tahun lalu dosen FKIP menyumbang 5 hibah penelitian dan zero untuk pengabdian.

Sepuluh dosen FKIP yang lolos dengan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) tersebut berasal dari program studi yang berbeda-beda. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyumbang tiga penelitian yang masing-masing diketuai oleh Rangga Asmara, M.Pd., Dzikrina Dian Cahyani, M.A., dan Asri Wijayanti, S.Pd., M.A. Lima penelitian yang lolos dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) masing-masing merupakan usulan dari Endah Ratnaningsih, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Winda Candra Hantari, M.A., Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., dan Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. Sementara dua penelitian lain yang lolos diketuai oleh Eko Juliyanto, M.Pd. dan Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc. dari Program Studi Pendidikan IPA (PIPA).
Untuk hibah pengabdian kepada masyarakat, dari tiga proposal yang lolos, Program Studi Pendidikan IPA menyumbang dua proposal yang masing-masing diketuai oleh Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. dan Eko Juliyanto, M.Pd, sedangkan satu proposal lainnya diketuai oleh Rangga Asmara, M.Pd. dari PBSI.
“Senang karena bisa lolos dalam kompetisi nasional ini dan dapat bersaing dengan dosen-dosen perguruan tinggi se-Indonesia. Dengan lolos hibah ini juga dapat mendukung proses akreditasi prodi dalam hal penelitian dan pengabdian,” ujar Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc. saat ditemui di sela-sela jadwal mengajar.
“Alhamdulillah, berkat do’a restu dan dukungan dari semua pihak bisa lolos (hibah) ini. Semoga hasilnya bermanfaat bagi institusi,” tambah Endah Ratnaningsih, M.Pd.
Tidak jauh berbeda, Atsani Wulansari, M.Hum. (PBI) berharap agar hasil penelitiannya nanti bisa bermanfaat untuk kelas Translation and Interpreting.
Sementara itu, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. berharap semoga tahun depan bisa tembus skema pendanaan Dikti yang lain karena tahun ini merupakan tahun kedua lolos hibah dengan skema PDP.
Hal senada juga disampaikan oleh Eko Juliyanto, M.Pd, yang tahun ini lolos hibah penelitian sekaligus pengabdian.
“Syukur alhamdulillah bisa lolos, harapannya tahun depan dapat lolos dengan skema yang berbeda dan lebih banyak lagi dosen UNTIDAR yang mendapatkan pendanaan,” ujar Eko Juliyanto, M.Pd.
Saat ditanya mengenai kesulitan membuat dua proposal sekaligus, Eko Juliyanto, M.Pd. menyampaikan bahwa tidak ada kesulitan yang berarti, hanya saja tema yang bagus menurut anggapan kita belum tentu mencapai kriteria Dikti untuk didanai, tapi lebih baik tetap mencoba.
Rasa syukur juga disampaikan oleh dosen PBSI, Asri Wijayanti, M.A. dan dosen PBI, Winda Candra Hantari, M.A.
“Senang karena Dikti mendukung program tri dharma perguruan tinggi. Harapannya semoga ke depan Dikti menyediakan hibah-hibah lain untuk mendukung mutu dosen dan mahasiswa,” kata Asri Wijayanti, M.A. “Surprised karena pertama kali ikut (hibah Dikti) dan lolos. Saya sangat menyambut baik adanya bantuan hibah yang mendukung visi universitas yang berbasis riset. Bagi dosen yang memiliki banyak ide dan keinginan untuk berkompetisi, hibah ini merupakan pilihan yang tepat karena ide-ide tersebut dapat dikembangkan sekaligus didanai,” kata Winda Candra Hantari, M.A.
Saat ditemui di ruangannya, pemilik proposal pengabdian “Pemberdayaan Petani Muda SERASI melalui Budidaya Sayur Menggunakan Smart Akuaponik”, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd., berharap masyarakat yang dituju untuk program tersebut memiliki keterampilan berbudidaya sayur akuaponik. Sementara untuk luaran pengabdian, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. menargetkan dapat memublikasikan hasilnya di jurnal bereputasi nasional dan internasional. Terakhir, beliau memberikan tips bahwa untuk lolos hibah Dikti, proposal sebaiknya ditulis secara rinci dan detail  serta roadmap penelitian/pengabdian juga harus jelas.
Selamat bagi dosen-dosen FKIP yang meraih hibah Dikti 2019! (YF)

[:en]

Recently, Director of Research and Community Service (DRPM), Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemenristekdikti) announced the name of lecturers who achieved research and community service grant 2019. It was stated in the decree number T/140/E3/RA.00/2019. Universitas Tidar (Untidar) successfully passed 24 research and 6 community service proposals. Among of them were 10 research proposals and 3 community service proposals from FETT. The achievements of the research grants got by FETT Untidar increased to 100% compared to 2018. Last year, FETT’s lecturers only contributed 5 research grants and none for community service.

Ten FETT’s lecturers who passed the Beginner Lecturer Research (PDP) scheme came from different departments. Indonesian Language and Literature Education department (PBSI) contributed three researches, each chaired by Rangga Asmara, M.Pd., Dzikrina Dian Cahyani, M.A., and Asri Wijayanti, S.Pd., M.A. Then, five researches were from English Education department (PBI). They were proposed by Endah Ratnaningsih, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Winda Candra Hantari, M.A., Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., and Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. While two other researches were from Eko Juliyanto, M.Pd. and Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc.from Natural Science Education department (PIPA).
For community service grant, PIPA contributed two proposals chaired by Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. and Eko Juliyanto, M.Pd, while another proposal was chaired by Rangga Asmara, M.Pd. from PBSI.
 “”It’s nice to be able to qualify in this national competition and be able to compete with lecturers from universities throughout Indonesia. Achieving this grant means supporting the accreditation process of our department in term of research and community service,” said Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc during her teaching schedule.
 “Alhamdulillah, due to the blessing and support for all parties, I can achieve this grant. I hope the result would be beneficial for the institution,” Endah Ratnaningsih, M.Pd. added.
Furthermore, Atsani Wulansari, M.Hum. hoped that the results of the research would be useful for Translation and Interpreting classes.
Then, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. hoped that next year she is able to achieve another research funding scheme because this year was her second year for PDP scheme.
The same thing was also conveyed by Eko Juliyanto, M.Pd, who this year passed a research and community service grant.
“Alhamdulillah, thanks to God. Hopefully next year I can achieve the research with different scheme and more Untidar lecturers will get funding,” said Eko Juliyanto, M.Pd.
When asked about the difficulty of making two proposals at once, Eko Juliyanto, M.Pd. said that there were no significant difficulties. It was only the theme that should meet Dikti’s requirement to be funded. “It is better to try”.
Gratitude was also expressed by PBSI lecturer, Asri Wijayanti, M.A. and PBI lecturer, Winda Candra Hantari, M.A.
 “I am glad to know that I achieve it since Dikti support three pillars of higher education. “Hopefully, in the future, Dikti will provide other grants to support the quality of lecturers and students,” said Asri Wijayanti, M.A. “Surprised! This is my first time joined this grant and I pass it. I warmly welcome the grant assistance that supports the vision of a research-based university. For lecturers who have many ideas and desires to compete, this grant is the right choice because these ideas can be developed and funded, “said Winda Candra Hantari, M.A.
When meet in his room, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. who wrote community service proposal entitled “Pemberdayaan Petani Muda SERASI melalui Budidaya Sayur Menggunakan Smart Akuaponik” (Empowering Young Farmers SERASI through Vegetable Cultivation Using Smart Aquaponics) hoped that the people targeted for the program would have skills in aquaponic vegetable cultivation. In addition, he targeted to publish the community service result in national journal. Finally, he gave the tips to achieve Dikti Grant. “The proposal should be written in detail and the roadmap of research or community service should be clear.”
Congratulation for FETT’s lecturers who achieve Dikti grant 2019! (YF/AW)

[:]

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *