[:id]Lolos EPIC CAMP 2018, Mahasiswa PBI Sambut Pergantian Tahun dengan Prestasi[:en]A Students of EESP Welcomes the New Year with Achievement: Be a Part of Epic Camp 2018[:]

[:id]

Kabar gembira di penghujung tahun 2017 diterima oleh Agustina Lestari Wilujeng, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR). Melalui surat elektronik (surel), pihak panitia memberi tahu bahwa mahasiswa yang akrab dipanggil Tina ini dinyatakan lolos sebegai peserta EPIC CAMP tahun 2018 dan berhak mengikuti serangkaian kegiatan EPIC CAMP angkatan IV yang akan diselenggarakan pada bulan Januari 2018. “Saya benar-benar terkejut dan senang sekali, ketika saya mendapat surel dari EPIC CAMP yang menyatakan saya lolos seleksi”, ungkap mahasiswi berzodiak Leo ini.

Saat dihubungi melalui layanan pesan daring WhatsApp, Tina bersedia berbagi tentang pengalamannya mengikuti seleksi EPIC CAMP ini. Tina menceritakan bahwa dirinya tertarik mengikuti program ini setelah sebelumnya pihak FKIP UNTIDAR mengadakan sosialisasi EPIC CAMP. “Setelah diberikan penjelasan mengenai EPIC CAMP, kami diharapkan mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkannya melalui surel”, ungkap mahasiswi alumni SMK Negeri 3 Magelang ini. “Dan setelah menunggu tidak beberapa lama, ada balasan surel yang menyatakan saya diterima”, tambah mahasiswi yang memiliki hobi menyanyi dan menggambar ini.

EPIC CAMP angkatan IV ini akan mulai berlangsung mulai tanggal 8-20 Januari 2018. Tina berharap dengan mengikuti program ini dapat memberikan inspirasi mengenai media ataupun strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris. “Dan saya berharap adik-adik angkatan saya lebih banyak yang berpartisipasi pada program EPIC CAMP tahun berikutnya, karena dalam program ini ada banyak kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana cara mengajar maupun media dan strategi yang digunakan dalam mengajar”, tambah Tina. (EJ)

[:en]

An excellent news in the end of 2017, it was about the news of a student named Agustina Lestari Wilujeng, a student of English Education Study Program (EESP) of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) at Universitas Tidar (UNTIDAR). In the email, the committee of EPIC CAMP 2018 announced that Tina, her nickname was one of the participants in EPIC CAMP badge IV in which the event would be hosted in January 2018. “I am so surprised and happy when I read the announcement in my email that I am the participant”, stated the students who had Leo zodiac.

Through the WhatsApp platform, Tina shared her experiences in joining EPIC CAMP selection. She told that she was interested to join EPIC CAMP after FETT UNTIDAR did socialization of EPIC CAMP. “After joining the socialization, we are asked to fill the registration form and sent it via email”, added Tina, the alumnus of SMKN 3 Magelang. “After waiting, I get a reply from the committee that I am accepted”, said Tina who had pastimes of singing and drawing.

EPIC CAMP badge IV would be started 8-20 January 2018. By joining this program, Tina hoped that she could get inspirations about media or strategies in teaching English. “I hope there will be many participants from EESP UNTIDAR who participate in the next EPIC CAMP because they will get many great programs that relate to how to teach and the teaching strategies.” (CA)

[:]

[:id]Mahasiswa PBSI Ikuti PKL Internasional di Bernama TV[:en]PBSI’s Students Joined International Internship in Bernama TV[:]

[:id]

Senin (11/12), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengadakan penyerahan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke Bernama TV di Malaysia. PKL tersebut diikuti oleh mahasiswa semester 5 yang mengikuti matakuliah Praktik Jurnalistik.  Mereka akan berada di Malaysia selama satu bulan untuk PKL tersebut.

“PKL Internasional ini memang baru pertama kali di PBSI. Akan tetapi, selanjutnya akan menjadi program tahunan. Harapan kami kegiatan ini makin menguatkan salah satu profil lulusan PBSI sebagai jurnalis,” kata Koordinator PBSI, Rangga Asmara, M.Pd.

Saat ini mahasiswa yang mengikuti PKL Internasional sebanyak 5 mahasiswa. Mereka adalah Anggun Fitria Anindhi dan Azizoel Metiadini  pada divisi Creative Program Radio dan Televisi, Nirma Melati divisi presenter, Meyta Lanjarwati divisi anchor, dan Junsa Ma Wika Re Kresna divisi cameraman. Kelima mahasiswa tersebut terpilih setelah melalui proses pendaftaran dan penjaringan serta seleksi administrasi dan wawancara oleh prodi untuk menentukan divisi peminatan.

Kelima mahasiswa PBSI tersebut diserahkan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKIP sekaligus Dosen Praktik Jurnalistik, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., kepada Hakimi Mohd Zain selaku Chief Operations Office dan Nur Syazwani Zainudin selaku Penolong Eksekutif Latihan Pusat Kecemerlangan.

Azizoel Metiadini, salah satu peserta PKL Internasional, mengatakan diterima dengan baik di Bernama TV. “Kami sangat senang dengan sambutan di sini. Semua orang yang ada di Bernama TV ramah-ramah. Selain itu, kami juga benar-benar diajari mulai dari awal untuk proses kreatif di media massa televisi.”

Bernama TV atau Bernama News Channel (BNC) merupakan saluran TV berita milik Malaysia. Stasiun TV tersebut didirikan tahun 2008 dan sudah memiliki banyak acara yang dioperasikan selama 24 jam. WJ

[:en]

Monday (11/12), Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) held handover of internship to Bernama TV in Malaysia. This internship was followed by 5th semester students who joined journalistic in practice course. They will be in Malaysia for about a month.

“This international internship was the first time for PBSI, but this internship will be annually activity. We hope this activity will further strengthen one of PBSI graduate’s profile as journalist,’ said the coordinator of PBSI, Rangga Asmara, M.Pd.

Students who join this internship are Anggun Fitria Anidhi and Azizoel Metiadini in Creative of Radio and Television Program division, Nirma Melati in Presenter divison, Metya Lanjarwati in anchor division, and Junsa Ma Wika Re Kresna in cameraman division. Those five students are chosen through registration, administration and interview selection by study program to determine division specialization.

Those five students are handed over by the Vice Dean for Academic and Students Affairs of Faculty of Education and Teacher raining (FKIP), who also a lecturer of journalistic in practice course, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. to Hakimi Mohd Zain as Chief Operation Office and Nur Syazwani Zainudin as Assistant Executive of Training Center.

Azizoel Metiadini, one of the interns, said that they are welcomed by Bernama TV. “We are so pleased with the welcome here. Everyone in Bernama TV is friendly. In addition, we are also being taught from the beginning of the creative process in the mass media of Television.”

Bernama TV or Bernama News Channel (BNC) is Malaysian news channel. This TV station was established in 2008 and already has many events which are operated for 24 hours. (GF)

[:]

[:id]Selaksa Cerita Mahasiswa FKIP PKL Internasional EFT di Malaysia[:en]International Internship of EFT Course[:]

[:id]

“Kesannya…. sungguh berkesan.” tutur Muhammad Agus Muwafiqi atau biasa disapa Fiqi membuka pembicaraan mengenai pengalaman praktik kerja lapangan English for Tourism, selanjutnya disingkat EFT, selama empat minggu.

Tepatnya di Bukit Gambang Resort City, sebuah destinasi wisata populer sejauh 218 KM dari Kuala Lumpur. Di resort besar di pesisir timur Semenanjung Malaysia ini sebanyak dua puluh satu mahasiswa PBI semester 5 melaksanakan PKL EFT dengan lancar sehingga sesuai jadwal pada tanggal 6 Desember 2017 mereka telah kembali ke kampus FKIP tercinta membawa berbagai cerita dan pengalaman berharga.

“Kami bisa praktik secara langsung di dunia pariwisata. Di sana kami ditempatkan di Safari Park dan Water Park. Banyak hal yang kami lakukan mulai dari menjadi pemandu wisata, melayani pembelian tiket, memindai tiket pengunjung, memberikan informasi mengenai tempat wisata yang ada, serta belajar bagaimana melayani pengunjung dengan baik yang teorinya kami dapat di kelas” sambung Fiqi.

Fiqi menambahkan bahwa banyak ilmu yang ia dan teman-teman dapatkan ketika praktik yang tentu tidak didapatkan di bangku perkuliahan. Ketika praktik ia secara nyata dituntut untuk mampu cepat beradaptasi dan learning by doing. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Terlebih, PKL memberikan pengetahuan mengenai kerasnya dunia kerja yang belum pernah dirasakan terutama bagi mahasiswa yang belum pernah bekerja sebelumnya.

Pada kesempatan terpisah Yoshinta Adinda Bayu juga mengungkapkan bahwa PKL Internasional EFT memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan foreigner, atau orang asing. Peristiwa menarik pun sering terjadi  “Apalagi ketika bertemu dengan orang India atau Chinese yang tidak bisa berbahasa Melayu maupun bahasa Inggris. Saat guiding kami harus menjelaskan beberapa hal  penting menggunakan bahasa tubuh. Menggunakan bahasa Inggris kadang-kadang malah membuat mereka bingung. Walaupun Malaysia itu ESL (Bahasa Inggris diakui sebagai bahasa ke-dua) tapi faktanya masih banyak ditemui orang yang tidak bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Intinya pada akhirnya ketika berkomunikasi dengan orang asing yang seperti ini: I understand you understand laah, grammar nomer sekian”

Ulfa Purnamasari yang selain melaksanakan PKL juga mendapat kepercayaan untuk menampilkan tari nusantara bersama kedua mahasiswa lain menambahkan, “Sangat berkesan. Di sana saya merasa senang sekali dapat membawakan tarian di depan para tamu dari Malaysia. Kami memperkenalkan salah satu tarian kreasi nusantara.” Ulfa bersama Cahyadhini Arupadhatu dan Emi Arin Budiarti telah mempersiapkan tarian tersebut dengan latihan intensif. Bahkan untuk mendukung penampilan mereka membawa jaran kepang dan properti tari lengkap dari Magelang.

Menutup sharing pengalaman ketiganya mewakili mahasiswa PKL Internasional EFT juga sepakat berharap akan adanya perkembangan yang lebih baik di segala faktor dalam pelaksanaan PKL Internasional. Hal ini diamini oleh Ketua Pelaksana, Ali Imron, M.Hum yang mengawal langsung pelaksanaan kegiatan ini. “Kami berharap pengalaman yang dirasakan oleh tim  pionir alias babat alas PKL Internasional EFT, FKIP Universitas Tidar ini dapat menjadi bahan evaluasi yang penting bagi pelaksanaan kegiatan serupa yang semakin baik di tahun-tahun mendatang.” (WD)

[:en]

“I’m very impressed……” said Muhammad Agus Muwafiqi or usually called as Fiqi when he asked his experience during joining internship in English for Tourism course for four weeks.

They did internship in Bukit Gambang Resort City, one of popular tourism destination which is located 218 km from Kuala Lumpur. There were 21 English Education study program’s students who joined this internship until 6 December 2017.

“In this resort, we can practice in tourism sector directly. We were located in Safari Park and Water Park. We did not only guiding, ticketing, scanning ticket, giving information about tourist destination, but we also learned servicing tourist which we had learned theoretically in class before”, added Fiqi.

He also said that in the resort, they could learn knowledge that was not given in the class. During internship, they must able to adapt quickly and learning by doing. It was challenging, since internship showed as the reality in work place.

Yoshinta Adinda Bayu, another student who also joined this internship, said that she could interact directly with foreigner. We also faced interesting incident, such as we must guide with body language when we met Chinese or Indian since English or Malay only made them more confused. Although Malaysia is ESL (English as Second Language) country, there are lots of Malaysian who cannot speak English fluently. In here the basic rule is “I understand, you understand, don’t care with grammar”.

Ulfa Purnamasari, who not only joined internship but also performed national dance with two other students, said “I’m impressed, moreover I can showed to Malaysian our national creation dance.” To support her performance, Ulfa and her friends, Cahyadini Arupadhatu and emi Arin Budiarti, practiced that dance intensively and also brought jaran kepang (flat horse rode by dancer as property, made by bamboo) and other properties from Magelang.

In this end of the interview, they hoped that international internship for English for Tourism course must be better in all aspects in the next implementation. As Ali Imron, M.Hum., as the lecturer of EFT who also took a part directly, said “we hope the pioneers’ experience can be important evaluation’s material for the next international internship in other course in this faculty, in this university”. (GF)

[:]

[:id]FKIP Untidar Jalin Kerja Sama dengan FPTK IKIP Veteran Semarang[:en]FKIP Untudar is Working Along with FPTK IKIP Veteran Semarang[:]

[:id]

Pada hari Selasa (5/12) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) mendapat kunjungan dari Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (FPTK) IKIP Veteran Semarang. Kunjungan ini dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FKIP UNTIDAR dan FPTK IKIP Veteran Semarang. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Dekan FKIP UNTIDAR dan Dekan FPTK IKIP Veteran Semarang. Penandatangan MoU ini dilaksanakan di Laboratorium Microteaching FKIP UNTIDAR dengan disaksikan oleh Pejabat Struktural FKIP UNTIDAR serta dosen Program Studi Pendidikan IPA FKIP UNTIDAR dan dosen Program Studi Pendidikan IPA IKIP Veteran. Penandatanganan MoU ini diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan IPA dari kedua Fakultas.

Dekan FKIP UNTIDAR, Prof. Dr. Sukarno, M.Pd, menyampaikan dalam sambutannya bahwa beliau mengharapkan tindak lanjut nyata dari kegiatan kerja sama antara FKIP Universitas Tidar dengan FPTK IKIP Veteran Semarang ini. Hal serupa disampaikan juga oleh Dekan FPTK IKIP Veteran dalam sambutannya. Joko Suwignyo, S.Pd., S.T., M. T., Dekan FPTK IKIP Veteran, mengharap kerja sama dapat berlangsung lama dan ada bentuk nyatanya. Untuk menindak lanjuti arahan Dekan FKIP UNTIDAR dan Dekan FPTK IKIP Veteran tersebut, dilakukan Focus Grup Discussion (FGD) setelah acara penendatanganan MoU. Pada FGD tersebut dibahas tindak lanjut MoU antara Program Studi Pendidika IPA FKIP UNTIDAR dan Program Studi Pendidikan IPA FPTK IKIP Veteran. Pada FGD tersebut disepakati beberapa hal antara kedua prodi sebagai tindak lanjut dari MoU. (EJ)

[:en]

Tuesday (5/12) Faculty of Education and Teacher Trainings’ (FKIP) of University of Tidar (UNTIDAR) got visit from Faculty of Technology and Vocational Education (FPTK) of IKIP Veteran Semarang. The purpose of this visit is the signing of Memorandum of Understanding (MoU) between FKIP Untidar and FPTK IKIP Veteran Semarang. The event was conducted in Microteaching Laboratory of FKIP which is witnessed by FKIP’s structural officer and lecturers of Natural Science Education Study Program of FKIP Untidar and IKIP Veteran Semarang. The signing of this MoU was initiated by Natural Science Education Study program of both faculties.

The dean of FETT Untidar, Prof. Dr. Sukarno, M.Si in delivering his speech said that he expected the real follow-up from this MoU between these faculties. The same thing also conveyed by the dean of FPTK IKIP Veteran Semarang, in his speech. Joko Suwignyyo, S.Pd., M.T., the dean of FPTK IKIP Veteran Semarang, hoped this MoU can be long and also in the real form. As the follow up, there was Focus Group Discussion (FGD) after the signing of the MoU. They discussed the follow up activities of the MoU between FKIP Untidar and FPTK IKIP Veteran Semarang. The FGD agreed on several things between the two study programs as the follow up of the MoU. GF

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Ikuti PORSIMAPTAR[:en]FKIP’s Students Joined PORSIMAPTAR[:]

[:id]

Mahasiswa FKIP tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik saja, tetapi juga berprestasi di bidang non akademik. Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan beberapa mahasiswa FKIP dalam perlombaan olahraga. Acara yang bergelar Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna (PORSIMAPTAR) diadakan di akademi kepolisian Semarang. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 20 – 24 November 2017 ini diikuti oleh 10 mahasiswa Prodi PBI dan PBSI yang menjadi perwakilan dari FKIP. Cabang olahraga yang diikuti diantaranya sepakbola, futsal, bola voli, dan sepakbola. Anugrah Basuki (PBI) pada tim olahraga futsal, Roberto Budianto (PBSI) pada tim bola voli putra, Bangkitama Wibi Kismanto (PBI), Christian Lilo Audry (PBI), Bayu Vispassana Setiadi (PBI), dan Ivan Mahadhika Putra (PBI) pada tim bola basket putra, Achmad Abi Farizal (PBI) pada tim sepakbola. Tak mau kalah mentereng, pada tim bola basket putri diikuti oleh Valda Sabrina Rahma (PBI) dan Tri Handayani (PBI).

Seluruh mahasiswa FKIP tentunya mampu berprestasi di bidang non akademik sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Dengan mengikuti berbagai ajang seperti ini, berefek positif bagi para mahasiswa yang memiliki potensi agar lebih terwadahi dengan baik. Tidak hanya mengasah bakat dan minat, mahasiswa bisa belajar mengenal potensi diri sendiri. Termasuk bekerja sama dalam tim untuk menjadikan mahasiswa lebih percaya diri. Mahasiswa akan terlatih dengan sendiri dalam menghadapi setiap tantangan, tidak hanya dilingkup kuliah maupun di tengah masyarakat. Tentunya hal ini perlu dukungan teknis dan nonteknis yang baik pula dari pihak universitas. (ET)

[:en]

Students of Faculty of Education and Teacher Trainings’ (FKIP) are not only excellent in academic field, they also excellent in non-academic field. It is proved by the joining some students of FKIP in sport competition. The event which entitled Sport and Art Week of Students and Taruna (PORSIMAPTAR) was in Police Academy Semarang. This event which was held in November 20th -24th, 2017, was attended by 10 students of English Education Study Program (PBI) and Indonesia Language and Literature Study Program (PBSI) as the representative of FKIP. Branches of sport which was followed were football, futsal, volleyball, and basketball. Anugrah Basuki (PBI) as football team, Roberto Budianto (PBSI) as male volleyball team, Bangkitama Wibi Kismanto (PBI), Christian Lilo Audry (PBI), Bayu Vispassana Setiadi (PBI), and Ivan Mahardika Putra (PBI) as male basketball team, achmad Abi Farizal (PBI) as football team, and Valda Sabrina Rahma (PBI), and Tri Handayani (PBI) as female basketball team.

The non-academic field’s achievements which are made by students of FKIP were based on talents and interest of the students. By following various events, it can make positive effect for students who have potential to be well organized. Not only to polish the talent and interest, but students also knew their self-potential. It is including teamwork that can make students improve their confidence. Students will be trained with their own to face challenge from university or community. It is obviously requires good technical and nontechnical support from the university. (GF)

[:]

[:id]Tumbuhkan Pengetahuan Berorganisasi, Himapro di Lingkungan FKIP UNTIDAR Adakan LKMM-PD[:en]HIMAPRO Held LKMM-PD to Build Organization Knowledge[:]

[:id]

Perguruan tinggi merupakan tempat belajar bagi mahasiswa. Kegiatan belajar dibidang akademik yaitu mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik merupakan kewajiban utama bagi mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar mengenai kemampuan dan ketrampilan yang tidak diajarkan dalam kegiatan perkuliahan, seperti berorganisasi. Kemampuan berorganisasi penting dimiliki oleh mahasiswa sebagai bekal saat menghadapi kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat dan tempat kerja.

Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himapro) di lingkungan FKIP UNTIDAR telah mengadakan kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pradasar (LKMM-PD). Himpro PBSI menyelenggarakan kegiatan LKMM-PD pada hari Minggu, 19 November 2017, sedangkan Himapro PBI (EDSA) mengadakan LKMM-PD pada hari Sabtu, 25 November 2017. Peserta kegiatan LKMM-PD adalah mahasiswa baru dan mahasiswa semester 3 yang belum mengikuti LKMM-PD dari Prodi PBSI, Prodi PBI, dan Prodi IPA. Menurut salah satu panitia, Novia Indri Susanti, LKMM-PD merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HIMAPRO dan bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan berorganisasi terutama bagi mahasiswa baru. LKMM-PD wajib bagi mahasiswa, sehingga jika mahasiswa baru belum mengikuti LKMM-PD pada tahun ini maka mereka wajib mengikuti LKMM-PD tahun depan. LKMM-PD juga menjadi prasayarat bagi mahasiswa yang berniat untuk mendaftarkan diri sebagai pengurus Himpro.

Materi yang sampaikan pada LKMM-PD meliputi analisa potensi diri dan motivasi berprestasi, pengelolaan organisasi eksekutif dan legislatif, manajemen waktu dan teamwork, serta membentuk sikap kritis mahasiswa. “Materi yang disampaikan di LKMM-PD sangat bermanfaat. Saya menjadi tahu bagaimana cara mengembangkan kemampuan diri dengan baik”, ujar Utami Dian Pertiwi, salah satu peserta LKMM-PD. Selain itu, Nur Laela, peserta LKMM-PD yang lain mengatakan “Kegiatan LKMM-PD telah menambah pengetahuan saya mengenai organisasi kemahasiswaan dan kerjasama. Saya juga dapat mengenal teman-teman dari prodi lain”.

Benarlah ungkapan kampus adalah miniatur kehidupan. Mahasiswa harus belajar untuk menjadi manusia yang menguasai bidang kompetensi pendidikan, terampil, bertanggungjawab, dan bermoral. Hidup mahasiswa!

[:en]

University, as a place to gain knowledge for students, not only held academic learning but also taught students non-academic learning that include ability and skill, such as organization. The organization ability is needed since it is used to live in society and in working area.

Students association in Faculty of Education and Teacher Trainings’ (Himapro) held a program that designed to provide students with knowledge and managerial skill for students’ organization in the basic level (LKMM-PD). The students association of Indonesia Language and Literature study program (Himapro PBSI) held this program on Sunday, November 19th 2017, while English Department Students Association held this program on Saturday, November 25th 2017. This program was followed by freshman students and the third semester’s students who never joined this program before from English education, Indonenesian Language and Literature, and Science Education study program. Novia Indri Susanti, one of committees of this program, said that this annual program was held to build organization knowledge for freshmen. This program is one of prerequisite for students to be board of Himapro.

First material was talking about self-potential and performing motivation, executive and legislative organization management, time and teamwork management, and build critical characteristic for students. “The material that is delivered during this program is very useful. Now I know how to develop my ability well,” said Utami Dian Pertiwi, participant in LKMM-PD. Another participant, Nur Laela, said, “this program can increase my knowledge about students and partnership affair. I also met new friends from other study programs”.

It is true if a university is a miniature of life. Students must learn and able to be human being who know education competence, responsible, and have good etiquette. (GF)

[:]

[:id]Tingatkan Mutu Pembelajaran, FKIP Gelar Workshop Penyusunan RPP[:en]Enhancing Teaching Quality, FETT Convened the Workshop of Designing Lesson Plan[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menggelar Workshop Penyusunan Rencana Pelaksanaan Perkuliahan dan Peningkatan Kapasitas FKIP dalam Layanan Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar di Bandungan, Kabupaten Semarang, pada Sabtu dan Minggu (25-26/11).

Acara tersebut diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan. “Pembelajaran berbasis riset berpusat pada peserta didik. Mereka diharapkan dapat menemukan sendiri hal-hal yang bersifat teoretis. Dosen diharapkan menerapkan metode pembelajaran aktif selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perlu disusun untuk membantu dosen memiliki perencanaan pembelajaran di kelas. Dengan mengikuti workshop ini, diharapkan para dosen dapat merencanakan pembelajaran dengan baik dan terstruktur sehingga pembelajaran lebih berkualitas,” tutur Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP, saat membuka acara.

Acara tersebut dihadiri Rektor Untidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., yang menjelaskan kebijakan kurikulum di Untidar. “Setelah workshop ini, saya berharap para peserta dapat memberikan masukan tentang kurikulum Untidar maupun prodi, menyusun RPP, dan model belajar berbasis riset,” kata Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. Beliau juga menuturkan alur pembelajaran di Untidar yaitu input, proses, output, dan outcomes. Keempat alur tersebut yang mendasari penyusunan RPS dan RPP.

Wakil Rektor Bidang Akademik menjelaskan tentang Penyusunan RPP. “RPP dibuat dengan menurunkan RPS. Setiap dosen yang akan mengajar harus menyusun RPP. RPP tersebut harus memuat kompetensi pembelajaran yang akan dicapai, cara mencapai, dan mengukur hasilnya.”

Tidak hanya mendapatkan pelatihan cara menulis RPP, para dosen juga mempelajari cara menentukan evaluasi pembelajaran. “Sekarang ini penalaian otentik yang lebih sesuai untuk mengukur hasil belajar. Dengan jenis penilaian tersebut akan terukur aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta didik,” kata Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, pakar evaluasi pembalajaran dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan RPP tiap-tiap prodi yang dilanjutkan dengan diskusi. Selain itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., dan Kepala Tata Usaha FKIP Untidar, Agus Mujiman, juga menjelaskan alur layanan kependidikan.

Peserta juga mengikuti sesi capacity building yang berisi penguatan motivasi dalam bekerja yang diberikan oleh event organization yang membantu penyelenggaraan acara. Dengan demikian, seluruh sivitas akademik FKIP Untidar berkomitmen untuk menyajikan pelayanan yang terbaik. FKIP is The Best!(WJ)

[:en]

Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) of Tidar University (Untidar) hosted the workshop of designing lesson plan  and enhancing  FETT capacity in educational services of FETT Untidar  in Bandungan, Semarang regency, on Sunday   (25-26/11).

The event was joined by all lecturers and staffs. “Research-Based Learning focuses on the students. They are hoped to find theories aspects. The lecturers are expected to apply active learning in learning process. Therefore, lesson plan is needed to be designed in order to help the lecturers for having classroom learning plans.   By joining the workshop, the lecturers are able to plan excellent teaching and learning process so they will have great quality,” explained Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FETT, in the opening speech.

The event was attended by the Rector of Untidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., who contended the curriculum policy in Untidar. “ After the workshop, I hope the participants  can give comments on Untidar curriculum or study program, designing lesson plan, and research- based learning model,’’ said Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. He added that the learning processes in Untidar were input, proses, output, and outcomes.  Those aspects underlined the design of syllabus and lesson plan.

The Vice Rector of Academic Affair explained about designing lesson plan. “Lesson plan is made by considering the syllabus. Each lecturer who is going to teach should have lesson plan.  The lesson plan should consist of learning competences, the way to achieve the competences, and the assessment result.

Moreover, the lecturers also learned how to decide the evaluation learning. “Nowadays, authentic assessment is appropriate to measure the learning result. The assessment is able to assess the aspects of cognitive, psychomotor, and affective of the students,” shared Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, the expert of learning evaluation of State University of Yogyakarta.

The event was continued by the presentation of lesson plan in each study program which was continued by having discussion. Moreover, the Vice Dean of Academic and Students’ Affair, , Drs. Hari Wahyono, M.Pd., and the Head of Administration  FETT Untidar, Agus Mujiman, also explained about educational services.

Besides, the participants also joined capacity building session that gave working motivation in which it was given by the event organization. All in all, all civitas academica of FETT Untidar committed to give the best services. FETT is the best! (CA)

[:]

[:id]Persiapan PKL Internasional, Program Studi PBSI Berkonsolidasi dengan Orang Tua Mahasiswa[:en]PBSI  holds Parents Meeting for Preparing International Internship Program[:]

[:id]

Pada hari Jum’at (24/11) program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) mengundang orang tua / wali mahasiswa FKIP peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) Internasional dalam rangka konsolidasi. Kegiatan konsolidasi ini bertempat di Laboratorium Microteaching FKIP UNTIDAR dan dipimpin oleh penanggung jawab kegiatan PKL Internasional, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. Menurut Drs. Hari Wahyono, M.Pd, kegiatan konsolidasi ini bertujuan agar orang tua mengetahui kegiatan PKL Internasional yang akan dijalani oleh putra-putri mereka. “Harapannya, setelah orang tua memahami kegiatan PKL Internasional yang akan dijalani oleh putra-putrinya, para orang tua akan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan PKL Internasional ini”, tambah beliau.

Program PKL Internasional tahun ini merupakan program PKL dengan skala Internasional pertama yang diselenggarakan oleh program studi PBSI FKIP UNTIDAR. Menurut Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Program PKL Internasional ini bertujuan untuk memberi bekal kepada mahasiswa tentang pengalaman lapangan jurnalistik dan broadcasting dalam kancah internasional. “PKL Internasional tahun ini dilaksanakan di stasiun TV Malaysia, BERNAMA TV, mulai tanggal 8 Desember 2017 hingga 6 Januari 2018”, tambah dosen program studi PBSI yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ini.

Program PKL Internasional ini diikuti oleh sepuluh mahasiswa semester V dari program studi PBSI FKIP UNTIDAR. Sebelum diterbangkan ke Malaysia, kesepuluh mahasiswa ini akan diberi pembekalan dari pihak kampus. Pembekalan ini bertujuan agar para mahasiswa yang mengikuti PKL Internasional dapat menjalankan kegiatan PKL dengan baik. (EJ)

[:en]

On Friday (24/11), Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) of FKIP (Faculty of Education and Teacher’s Training) UNTIDAR invited the parents of FKIP students who joined on the International Internship Program (PKL). The meeting was held as a consolidation between the parents and the faculty. It was led by Drs. Hari Wahyono., M. Pd., as the person who was in charge of the program, at Microteaching Laboratory. Drs. Hari Wahyono., M. Pd., said that the consolidation was aimed to inform the parents about activities in International PKL. “After knowing about the program, I hope that the parents will give a full support for their children in carrying out the program,” he added.

In 2018, the program itself was the first International Internship Program held by PBSI, FKIP UNTIDAR. Drs. Hari Wahyono, M.Pd., explained that this Interantional Internship Program aims to provide knowledge and experience for the students about the field experience of journalism and broadcasting in an international scale.

 “This year, the International PKL is held in Bernama TV, a National TV in Malaysia, started from December 8th, 2017 until  January 6th, 2018”, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., who is also the , explained.

This program was followed by 10 students from 5th semester of PBSI, FKIP UNTIDAR. sepuluh mahasiswa semester V dari program studi PBSI FKIP UNTIDAR. Before being departed to Malaysia, these ten students will be given a briefing from the faculty. It is aimed to prepare the students to be able to carry out the program well. (EJ – NA).

[:]

[:id]Ikuti Bela Negara, Dosen dan Tenaga Kependidikan FKIP Terkesan[:]

[:id]

Pada tanggal 18-19 Nopember 2017, seluruh dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR), serta seluruh dosen dan tenaga kependidikan UNTIDAR mengikuti kegiatan Bela Negara di Akademi Militer (AKMIL), Magelang. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari dan 1 malam ini dibuka oleh Kolonel Inf. Trenggono, S.I.P., selaku Wakil Direktur Pembinaan Lembaga AKMIL, dengan upacara militer. Pada kegiatan ini, peserta diberi materi tentang kedisiplinan, kepemimpinan, proxy war, wawasan kebangsaan pada hari sabtu dan dilanjutkan dengan naik gunung tidar dan outbond pshycology pada hari minggu.

Kegiatan bela negara ini memberikan kesan mendalam bagi dosen dan tenaga kependidikan FKIP. Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., koordinator program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), menyatakan bahwa kegiatan Bela Negara ini dapat menjadi sarana untuk mengakrabkan seluruh civitas akademik UNTIDAR. “Pegawai UNTIDAR tambah tahun tambah banyak, selain memberikan pengetahuan tentang Bela Negara, kegiatan ini dapat menjadi ajang saling mengenal, dan yang sudah kenal semakin dekat”, imbuhnya. Dosen program studi PBSI, Dzikrina Dian Cahyani, M.A., merasa sangat berkesan dengan kegiatan ini. Menurut dosen yang akrab dipanggil Bu Dzik ini, banyak hal yang tidak ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari, terutama tentang kedisplinan dan menghargai waktu. “Setelah mengikuti kegiatan bela negara ini, saya semakin memahami permasalahan yang sedang dihadapi negara, dan akhirnya berpikir apa yang bisa saya lakukan sebagai seorang pendidik. Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc, dosen program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, juga merasa terkesan dengan kegiatan bela negara dan pendidikan ala militer. “Luar biasa sekali kedisipilinan yang diterapkan di AKMIL, kedisiplinan ini bisa diterapkan di Perguruan Tinggi”, ungkapnya.

Endah Ratnaningsih, S.Pd., M.Pd., dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), memiliki kesan yang berbeda. Menurutnya, bagian yang paling menyenangkan pada kegiatan bela negara kemaren adalah saat Outbond Pshycology. Baginya, pada sesi Outbond Pshycology mampu menunjukkan karakter masing-masing peserta, yang mana akan membantu dalam memahami karakter masing-masing dalam bekerja. “Saya akan selalu mengingat kata-kata pelatih yang menyatakan bahwa dalam dunia kerja tidak ada orang yang bisa bisa bekerja sendiri, pasti berkaitan dengan orang lain”, imbuhnya.

Selain para dosen FKIP yang terkesan dengan kegiatan ini, tenaga kependidikan FKIP juga memiliki ksan yang mendalam. Janur Seto Kasari, S.T., tenaga kependidikan FKIP, merasa bahwa kegiatan bela negara merupakan kegiatan yang sangat bagus. “Kegiatan ini memberikan perspektif baru kepada kita tentang kebangsaan dan kedisiplinan yang diterapkan selama pelatihan sangat menarik. Sumpah keren!!!!”, ungkapnya.

Kegiatan yang memberikan sejuta kesan bagi dosen dan tenaga kependidikan FKIP ini ditutup oleh Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. Kegiatan ini ditutup dengan upacara militer. Dalam amanatnya, Rektor UNTIDAR berpesan agar nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama dan kerja ikhlas dapat diterapkan di UNTIDAR. (EJ)

[:]

[:id]KKL Prodi: PBSI Adakan Kunjungan ke Yogyakarta[:en]PBSI Conducts a Fieldwork to Yogyakarta[:]

[:id]

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Yogyakarta pada Kamis (19/10). Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa dan dosen pembimbing mengunjungi Museum Merapi, Kantor Kedaulatan Rakyat, dan Museum Sono Budaya di Yogyakarta.

“Acara ini merupakan agenda rutin PBSI untuk mengadakan KKL. Jika tahun-tahun sebelumnya KKL dilakukan pada tingkat fakultas, tahun ini KKL difokuskan di tingkat prodi agar kebermanfataannya lebih besar,” kata Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKIP Untidar saat memberikan pengarahan  kepada dosen pendamping KKL.

“KKL PBSI tahun 2017 bertujuan untuk mengenalkan profil lulusan yang lain, selain menjadi guru. Profil tersebut adalah jurnalis dan peneliti. Mahasiswa mempelajari proses produksi berita di Kantor Kedaulatan Rakyat. Selain itu, mahasiswa melihat berbagai macam naskah kuno dan barang-barang peninggalan budaya Jawa di Museum Sono Budaya,” tutur Rangga Asmara, M.Pd., Koordinator PBSI.

Acara tersebut diikuti oleh 118 mahasiswa semester 5 PBSI dan 14 dosen pendamping. “ Mahasiswa tidak dipungut biaya untuk penyelenggaraan acara ini. Semua kegiatan selama KKL menggunakan dana dari fakultas,” kata Molas Warsi Nugraheni, M.Pd., Koordinator KKL PBSI.

“Sebelumnya, saya hanya mengerti tugas-tugas jurnalis untuk mencari dan menulis berita. Setelah berkunjung ke Kantor Kedaulatan Rakyat, kami bisa melihat proses pencetakan berita menjadi bentuk surat kabar yang dibaca semua orang,” kata Muhammad Dwi Raharjo, mahasiswa peserta KKL.

KKL Prodi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembelajaran. Setelah KKL berlangsung, mahasiswa diminta untuk menyusun straight news dan feature. Dengan KKL ini, mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang bertambah.WJ

[:en]

On Thursday (19/10), Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) FKIP Universitas Tidar, hold  a fieldwork program (KKL) to Yogyakarta. On that occassion, not only the students but also the advisor lecturers of PBSI joined on the program. They visited several places in Yogyakarta, such as: Merapi Museum, Kedaulatan Rakyat Office, dan Seno Budoyo Museum.

“The fieldwork program itself is an annual agenda held by PBSI. Last year, the fieldworks was held by the faculty, but this year the fieldwork is more  focussed on the study program,” said Drs. Hari Wahyono, M.Pd., the Vice Dean of Academic and Students’ Affairs.

“KKL 2017 of PBSI is aimed to  introduce the students to other graduates profiles, regardless of being a teacher. Those profiles are a journalist and a researcher. From the fieldwork program, the students may learn the process of how a news is being produced at Kedaulatan Rakyat Office. While in Sono Budaya Museum, the students may see some ancient goods and manuscripts from Javanesse culture.” Explained Rangga Asmara, M.Pd., the Coordinator of PBSI.

“ There were 118 students of PBSI from the fifth semester and 14 advisor lecturers. The students are free of charges. Semua kegiatan selama KKL menggunakan dana dari fakultas,” said Molas Warsi Nugraheni, M.Pd., the Coordinator for KKL PBSI.

“Before joining this program, what I know about journalistic is only seeking for news. But after visiting Kedaulatan Rakyat Office, we can see the process of pencetakan berita menjadi bentuk surat kabar which can be read by people,” explained one of the participant,  Muhammad Dwi Raharjo.

This fieldwork is one of the sequences of learning activities in PBSI. After the fieldworks had been done, the students were asked to compile straight news dan feature. By conducting the fieldwork, the students are expected to gain a new knowledge and experience in the related fields. (WJ – NA)

[:]