[:id]UNTIDAR Kirim Dosen FKIP Menjadi Delegasi pada Workshop Jurnal Internasional[:en]Untidar Delegates FETT Lecturer on International Journal Workshop[:]

[:id]

Pada hari Senin (21/11) Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR), menjadi peserta workshop jurnal international yang diselenggaran oleh Crossref Live yang berkerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Ahmad Dahlan dan Relawan Jurnal Indonesia (RJI). Crossref merupakan lembaga pengindeks jurnal yang mengeluarkan Digital Object Inditifier (DOI), yang mana memiliki official support di Indoesia yaitu RJI. Kegiatan ini dilaksanakan di Eastparc Hotel Yogyakarta. Selain mengirim Dosen FKIP, Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., UNTIDAR juga mengirim staff Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Penjamin Mutu Pendidikan (LPPM-PMP), Erlina Ratri Widyastuti, S.E.

Kegiatan yang berlangsung mulai dari jam 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB membahas tentang penulisan jurnal ilmiah yang meliputi: pengenalan Crossref, Good Practice Publishing, Pengenalan DOI, Plagiarism, Online Journal Sistem (OJS) dan pengenalan ORCID. Rangga Asmara berharap rumah jurnal UNTIDAR, khususnya jurnal FKIP segera terindeks Crossref dan artikel-artikelnya memiliki DOI. “DOI dapat diibaratkan ‘KTPnya’ artikel jurnal internasional. Dengan adanya DOI untuk semua artikel pada jurnal-jurnal di UNTIDAR, maka dapat meningkatkan minat penulis dari luar untuk mempublikasikan artikel di jurnal-jurnal UNTIDAR”, imbuh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini. (EJ)

[:en]

On Monday (21/11), Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., the lecturer of Faculty of Education and Teacher Training (FETT) Universitas Tidar (Untidar), participated workshop of international journal organized by Crossref Live collaborated with Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Ahmad Dahlan, and the volunteer of Indonesian Journal (RJI).  Crossref is the institute of journal indexation which issues the Digital Object Identifier (DOI). This DOI has official support in RJI, Indonesia. This workshop was held at Eastparc hotel Yogyakarta. Besides Rangga Asmara, Untidar also delegates the staff of Institute of Research, Community Service, and Education Standard (LPPM-PMP), Erlina Ratri Widyastuti, S.E.

Workshop which started at 8 am until 5 pm discusses about the writing of international journal such as introducing Crossref, Good Practice Publishing, introducing DOI, plagiarism, online journal system (OJS), and introducing ORCID. Rangga Asmara hoped that journal of Untidar especially FETT can be indexed in Crossref and has DOI soon. “DOI is like the license of international journal. By having DOI, it can improve the interest of writers to publish their journal at Untidar,” said the lecturer of Indonesian Language and Literature Education. (EJ/AW)

[:]

[:id]Dosen IPA Menjadi Pembicara Dalam Semnas ke V Hayati[:en]PIPA Lecturer Became A Keynote Speaker at National Seminar V Hayati[:]

[:id]

Koorporodi Pendidikan IPA FKIP Untidar, Dr. Ahmad Muhlisin, M,Pd. FKIP tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional V HAYATI 2017 dengan tema “Penguatan Pembelajaran di perguruan Tinggi dan Sekolah melalui Inovasi Penelitian dan Pengabdian Bidang Biologi Dasar dan Terapan”. Semnas tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 4 November 2017 di Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Semnas tersebut mengundang tiga pemateri utama yaitu Dr.Ahmad Muhlisin, M.Pd, dan pemateri lainnya adalah Prof.Dr. Ir.Agus Soegianto, DEA, dan Dr. Sulistiono, M.Si. Peserta yang hadir terdiri atas dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi serta para guru dari berbagai sekolah.

Dihadapan 130 peserta Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. menyampaikan materi “Inovasi Strategi Pembelajaran RMS untuk Meningkatkan Kecakapan Abad 21”. Menurut beliau hal yang dibutuhkan dalam pengajaran di abad 21 meliputi keterampilan berpikir, kolaboratif, dan komunikasi. Keterampilan berpikir meliputi keterampilan berpikir kritis, metakognitif, dan kreatifitas memecahkan masalah. Keterampilan kolaboratif dapat diintregasikan dengan pembelajaran IPA khususnya Biologi. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model RMS (Reading, Mind Maipping, and Sharing). Langkah pertama adalah dengan membaca topik yang akan dipelajari, membuat mind map individu dan kelompok, selanjutnya sharing dengan cara mempresentasikan hasil kolaborasi. Adapun keterampilan komunikasi juga diperlukan untuk menyampaikan dan menerima dengan baik setiap informasi.

Dalam kesempatan wawancara Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. menyampaikan rasa bahagianya dapat dipercaya menjadi pemateri dalam semnas tersebut. “Saya merasa senang dan bahagia karena dapat berbagi ilmu dengan para praktisi IPA khususnya Biologi”, kata Dr. Muhlisin, M.Pd. (DZ)

[:en]

The Head of Natural Science study program FKIP Untidar, Dr. Ahmad Muhlisin, M,Pd. Became a keynote speaker at National Seminar V Hayati 2017 with the theme “Strengthening learning atmosphere in colleges and schools through research innovation and dedication for basic and applied biology”. The seminar was held on Saturday, November 4, 2017 at Universitas Nusantara PGRI Kediri.

In the seminar, there were three invited three main speakers, Dr.Ahmad Muhlisin, M.Pd, Prof. Dr. Ir.Agus Soegianto, DEA, and Dr. Ir. Sulistiono, M.Si. The participants of the seminar were lecturers and students from various universities as well as teachers from various schools.

In front of 130 participants Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. delivered his speech on “Innovation of RMS Learning Strategy to Improve 21st Century Skills”. As he said, the fundamental issues needed in teaching in the 21st century include thinking skills, collaborative, and communication. Thinking skills include critical thinking skills, metacognitive, and problem-solving creativity. Collaborative skills can be integrated with science learning such as Biology. The learning model used is RMS model (Reading, Mind Mapping, and Sharing). In the event, Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd. delivered his appreciation to be one of the invited speakers. (translated WR)

[:]

[:id]Gebyar Bulan Bahasa: FKIP Adakan Lomba Baca Puisi untuk Siswa SMA Se-Jawa Tengah[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP Untidar) mengadakan peringatan bulan bahasa pada bulan Oktober lalu. Bulan Bahasa FKIP Untidar (BBF Untidar) tersebut berlangsung mulai 23-26 Oktober 2017. Salah satu kegiatan BBF tersebut adalah Lomba Baca Puisi se-Jawa Tengah.

Lomba tersebut berlangsung pada Selasa, 24 Oktober 2017. Acara tersebut diikuti 22 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Semarang, Temanggung, Wonosobo, Kota Magelang, dan Kabupaten Magelang.

“Antusias berbagai sekolah di Jawa Tengah cukup baik untuk mengikuti kegiatan bulan bahasa ini. Hal tersebut terbukti dari beberapa sekolah yang tertarik untuk ikut dalam kegiatan ini,” kata Asri Wijayanti, M.A., koordinator lomba.

“Tujuan sekolah kami mengikutkan peserta didik untuk mengikuti lomba ini agar mereka memiliki pengalaman lomba di tingkat propinsi. Jika mereka nantinya melanjutkan ke tingkat universitas, mereka memiliki pengalaman telah mengikuti lomba,” kata Evi Widyowati, S.Pd., Guru Pendamping SMA Semesta Semarang.

Seluruh peserta membacakan puisi wajib dan pilihan. Puisi wajib yang dibacakan adalah Sajak Matahari karya W.S. Rendra. Puisi pilihan yang ditawarkan adalah Surat dari Ibu karya Asrul Sani, Gadis Peminta-minta karya Toto Sudarto Bachtiar,  Doa Syukur Sawah Ladang karya Emha Ainun Najib, Kepada Tanah Air karya Budiman S. Hatojo, dan Dalam Doaku karya Sapardi Djoko Damono.

Juri yang terlibat dalam acara tersebut adalah Bambang Prasetya, Teguh Mahesa, dan Dzikrina Dian Cahyani. Ketiganya merupakan para tokoh sastra, baik di bidang kreatif maupun akademis. “Para peserta sudah membaca puisi dengan sangat baik. Sayangnya, beberapa masih terlalu banyak improvisasi yang tidak semestinya,” kata Teguh Mahesa, sastrawan nasional asal Magelang.

Sebelum pengumuman lomba, para juri memberikan pengarahan terkait cara membaca puisi yang tepat dan penuh penjiwaan. Para peserta dan guru pendamping mendengarkan masukan dari para juri sehingga menjadi bahan evaluasi untuk lomba yang akan datang.

Lomba Baca Puisi Tingkat SMA se-Jawa Tengah ini dimenangkan oleh Esaka Juan Cessa dari SMA Semesta Semarang sebagai juara pertama. Disusul oleh Nirvana Mulia Sulistya dari SMA Seminari Mertoyudan sebagai juara kedua dan Rifatun Hidayah dari SMK MUhammadiyah 1 Ngadirejo sebagai juara ketiga.(WJ)

[:]

[:id]Sosialisasi Epic Camp: Menjaring Calon Guru Bahasa Inggris Berkualitas[:en]Epic Camp Socialization: Selecting Qualified English Teacher Candidates[:]

[:id]

Pada hari selasa, 14 November 2017, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi Enpowered Prepared Inovated Connected Camp (Epic Camp). Epic Camp merupakan program pendampingan serta pembibitan calon Guru Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh RELO (Regional English Language Office) dari kedutaan besar Amerika Serikat untuk Indonesia. Program EPIC Camp ini menjaring peserta dari berbagai Universitas di Indonesia yang nantinya akan diseleksi oleh tim dari RELO. Kegiatan sosialisasi ini bertempat di Laboratoium Microteaching Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) dan dipandu langsung oleh May Willyana. Mahasiswa yang akrab dipanggil May ini merupakan alumni Epic Camp 3. Sosialisasi Epic Camp ini dilakukan kepada mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR.

Lilia Indriani, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP UNTIDAR, berharap dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi Epic Camp ini dapat meningkatkan jumlah mahasiswa FKIP yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Saya berharap banyak mahasiswa FKIP, khususnya mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris, mengikuti acara tersebut sehingga mereka mendapatkan pengalaman dari best practices dari seluruh dunia”, imbuh beliau.

Pada kegiatan sosialisasi ini, May Willyana menyampaikan pengalaman selama mengikuti kegiatan Epic Camp. Menurut mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar ini, kegiatan Epic Camp bermanfaat bagi mahasiswa calon Guru Bahasa Inggris. “Peserta Epic Camp akan mendapatkan beberapa kegiatan yang mendukung pengembangan kompetensi menjadi Guru Bahasa Inggris ‘Zaman Now’, seperti teori dan praktik model pembelajaran, micro teaching, penyusunan lesson planning, pentas cultural night, serta kegiatan seru lain seperti scavenger hunt, sports, dan ice breaking”, ungkap mahasiswi angkatan 2013 ini. “Kegiatan tersebut dikemas dengan sangat menarik dan interaktif”, imbuhnya. (Siswanto)

[:en]

The excellent event “Empowered Prepared Innovated Connected Camp (EPIC Camp)”   was held on Tuesday, 14 November 2017.  EPIC Camp was a mentoring program and empowers English teacher candidates that were hosted by RELO (Regional English Language Office) of the United States Embassy for Indonesia. EPIC Camp selected participants all universities in Indonesia that would be chosen by RELO team. The socialization event was presented by May Willyana in Microteaching laboratory of Faculty of Education and Teachers Training (FETT) at Tidar University (UNTIDAR). May Willyana, May as her nick name, was the alumni of EPIC Camp 3. The event was socialized for the students of English Education Study Program of FETT UNTIDAR.

Lilia Indriani, S.Pd., M.Pd., Chair of Department FETT UNTIDAR, expected that EPIC Camp socialization was able to increase the number of students in FETT in which they would join the activity. “I hope there are many students of FETT, especially the students of English Education Study Program to join the event so  they will get excellent experiences of the best practices”, she added.

In the socialization, May Willyana shared her superb experiences in joining EPIC Camp.Based on her viewpoint; EPIC Camp was useful for the students who had passion to be English teacher candidates. “All participants in EPIC Camp are able to get several awesome activities that support their competence development to be ‘Zaman  Now’ English teachers in the aspect of theories and  teaching model, micro teaching, lesson planning, cultural night,  and another activities such as scavenger hunt, sports, and ice breaking”, stated the student of batch 2013.  “The activities were so awesome, interesting, and interactive,” she added. (CA)

[:]

[:id]Dosen IPA Menjadi Pemakalah Dalam Seminar Nasional di UIN Walisongo[:]

[:id]

Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd, Siswanto, S.Pd, M.Pd, dan Eko Julianto, S.Pd, M.Pd. adalah dosen Program studi IPA Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Ketiganya hadir dalam acara seminar nasional  bertema “Menguatkan Fundamental Research dan Pembelajaran MIPA untuk Kemanusiaan dan Peradaban” di UIN Walisongo Semarang. Semnas tersebut diselenggarakan  pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2017  di gedung Audtorium II Kampus 3 UIN Walisongo.

Pemateri utama yang dihadirkan dalam semnas adalah M. Abdul Kadir Martoprawiro, Ph.D dengan judul makalah “Peningkatan dan Penguatan Fundamental Research di Indonesia untuk Kemanusiaan dan Peradaban yang Lebih Baik”, Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., menyampaikan materi berjudul “Peningkatan dan Penguatan Fundamental Research melalui Pembelajaran MIPA”,  dan Prof. Dr. Ibnu Hajar menyampaikan tentantang “Integrasi Nilai-nilai Keislaman dalam Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)”.

Setelah pemaparan dari  tiga pemateri utama, acara dilanjutkan dengan presentasi peserta call for paper. Para peserta mempresentasikan hasil dari masing-masing penelitian atau kajian konsep yang mereka kirimkan. Pada kesempatan itu Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd menyampakaian mater mengenai “Analisis Pespon Mahasiswa dalam Implementasi Model Pembelajaran RMS (reading, mind mapping, and sharing) Pada Mata Kuliah Filsafat Sains)” dan Eko Julianto, S.Pd, M.Pd.  menyampaikan materi tentang “Persepsi Pola Penalaran Siswa SD dalam Memahami Fenomena Buah Jatuh: Miskonsepsi atau P-Prims?”. Adapun Siswanto,S.Pd.,M.Pd. memaparkan dua makalahnya yaitu “Melatihkan Keterampilan Berargumentasi Melalui Inovasi Pembelajaran Inkuiri” dan “Disain Pembelajaran Fisika Berbasis Simulasi Virtual untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa”

Menurut  Dr. Ahmad Muslihudin, M.Pd yang saat ini menjabat sebagai Koorprodi Program Studi Pendidikan IPA, seminar ini sangat baik dan dapat membuka wawasan tentang research dasar pembelajaran MIPA untuk mewujudkan suber daya bangsa yang kompetitif.(DZ)

[:]

[:id]BAKSOS untuk Tingkatkan Rasa Kepekaan Sosial dan Keakraban[:en]Social Service: Improving Students’ Social Sensitivity and Solidarity[:]

[:id]

Mahasiswa Semester tiga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar melakukan acara bakti sosial di Desa Giriwetan Grabag Kabupaten Magelang. Acara Baksos dilaksanakan selama tiga hari sejak hari Jumat sampai hari Minggu tanggal 10-12 November 2017. Pembukaan acara dilaksanakan di lapangan Njebeg pukul 14.30 WIB. Dalam acara pembukaan tersebut Prof. Dr. Sukarno, M.Si meyampaikan permohonan izin dan bimbingan dari seluruh warga Desa Giriwetan agar para mahasiswa dapat belajar hidup bermasyarakat. Dekan FKIP tersebut juga menyampaikan tujuan diselenggarakannya baksos adalah supaya mahasiswa mengenal masyarakat dan dapat menjadi energi penggerak dalam kehidupan bermasyarakat.

Setelah acara pembukaan para peserta baksos dibagi menjadi beberapa kelompok dan diinapkan di rumah-rumah warga yang sebelumnya telah dikoordinasikan oleh panitia. Selama kegiatan baksos, para peserta melakukan berbagai kegiatan seperti beramah tamah dengan tuan rumah, mengajar TPQ, melaksanakan bimbingan belajar, kebersihan lingkungan, memasak, mengajar di sekolah, mengikuti aktifitas tuan rumah, dan lomba-lomba. Selain itu, dilaksanakan juga kegiatan wajib dikdas dan pendidikan karakter bagi generasi muda bersama para dosen pendamping.

Pada hari Minggunya yang merupakan hari terakhir kegiatan baksos diselenggarakan berbagai kegiatan yaitu penanaman pohon, bazaar baju, bazaar sembako, dan acara hiburan. Selain itu, bantuan sosial berupa sembako terdistribusi dengan baik dan penanaman pohon berjalan dengan lancar dan meriah.

Kesan dan pesan terkait baksos disampaikan oleh Bangkitama Wibi Krismanto mahasiswa PBI smester 3. Dia menyatakan bahwa kegiatan baksos sangat menyenangkan karena warga Giriwetan welcome dan begitu antusias dalam mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan. “Semoga kedepan akan lebih baik dan lebih suskses lagi dalam melaksanakan baksos”, tambah pria yang akrab dipanggil Wibi.

 “Antusias anak-anak untuk belajar sangat tinggi, masyarakat juga bisa menerima kami dengan baik. Semoga warga Desa Giriwetan lebih maju dan lebih baik lagi dalam hal ekonomi, terutama jika kampus FKIP jadi pindah ke desa Giriwetan semoga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat”, kata Nur Wahyuningsih mahasiswi PBSI semester 3A.

Kegiatan baksos diakhiri pukul 13.00 WIB dan para peserta baksos kembali ke kampus dengan mengendarai angkot desa. Drs. Budiono, M.Pd. selaku ketua tim koordinator Baksos FKIP Untidar 2017 menyampaikan  terima kasih banyak kepada masyarakat Giriwetan yang telah sangat kooperatif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Beliau juga mengucapkan banyak terima kasih pada seluruh panitia yang telah bekerja keras mulai perencanaan hingga pelaksanaan. “Sungguh saya sangat salut dengan kekopakan dalam koordinasi yang sangat baik. Beberapa kelompok peserta sudah memenuhi kepatuhan dan telah terjalin keakraban dengan para warga, sehingga para warga menghendaki program lanjutan” uangkap Drs. Budiono, M.Pd. (DZ)

[:en]

The third semester student of FETT, UNTIDAR held a social service in Giriwetan, Grabag Village, Magelang Regency. The social service is scheduled for three days from Friday to Sunday 10-12 November 2017. The opening of the event was held in Njebeng Square at 14.30 WIB. In the opening ceremony Prof. Dr. Sukarno, M. Si conveyed the request for permission and guidance from all citizens of Giriwetan Village so that the students can learn to live in society. The Dean of FKIP also conveyed the purposes of holding the social service.  The event aimed to improve students’ sensitivity and solidarity for the community, to help them in preparing to be a driving force of future society.

After the opening ceremony the participants were divided into several groups and placed in the homes of villagers who had previously been coordinated by the committee. During the social service, the participants undertake various activities such as associating with the host, teaching TPQ, conducting study guidance, keeping the environmental hygiene, cooking, teaching in schools, following the host activities, and conducting competition. Besides that, there is also mandatory activity of disseminating the importance of elementary education and character building for the young generation by the lecturers.

On the last day of the social service there are various activities following the closing ceremony such as tree planting, clothes and food bazaar. In addition, social assistance in the form of staples is distributed well to the villagers. Tree planting was running smoothly as well.

Impression related to the social service was delivered by Bangkitama Wibi Krismanto student PBI 3rd semester. He stated that the activities of the social service are very fun because the villagers of Giriwetan are very welcome and enthusiastic in following various activities organized by FETT. “Hopefully in the future the event will be better and more successful “, added the man familiarly called Wibi.

“Children’s enthusiasm to learn is very high, the community can also receive us well. Hopefully, Giriwetan villagers will be more advanced and better in economic conditions, especially if FKIP campus is moved to Giriwetan village someday. I do hope it can improve their economic sector and open new jobs for the community “, said Nur Wahyuningsih PBSI student of 3A semester.

The activities ended at 13.00 WIB. The participants returned to the campus by riding angkot. Drs. Budiono, M.Pd. as the chairman of the team of FKIP UNTIDAR 2017 expressed his gratitude to the Giriwetan community who has been very cooperative in following the whole series of activities. He also expressed his gratitude to all the hard-working committees from planning stage to the implementation. “Really I am very salute with the solidarity of the community in excellent coordination with the committee. Several groups of participants have fulfilled compliance and have bond with the hosts, so the residents want the advanced program “said Drs. Budiono, M.Pd. (WD)

[:]

[:id]Pembentukan KPAD Sebagai Rintisan Kerjasama FKIP Dengan DP4KB Kota Magelang[:en]The Selection of KPAD Commissioners, Magelang City Pioneering the Collaboration of FETT with DP4KB MAGELANG CITY[:]

[:id]

 FKIP-UNTIDAR (7/11). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, Selasa 31 Oktober 2017 menyelenggarakan seleksi Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Magelang. Seleksi ini dilaksanakan di Ruang Laboratorium Micro Teaching FKIP. Seleksi Komisi Perlindungan Anak Daerah ini merupakan rintisan kerjasama lanjutan antara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang.

Sesuai dengan prosedur, seleksi KPAD dilaksanakan dalam empat tahapan, yakni tes tertulis (Tes Potensi Akademik), psikotest, wawancara, dan uji publik. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar Prof. Dr. Sukarno, M.Si. yang juga menjadi ketua tim seleksi mengatakan “Dari 48 peserta kini tinggal 24 peserta yang memenuhi persyaratan cakap, peduli anak, wawasan luas, dan bukan perokok untuk menjadi komisioner perlindungan anak Kota Magelang. KPAD ini menjadi menarik karena di tingkat Jawa Tengah belum ada dan baru ada di Kota Magelang,” imbuhnya.

Uji publik seleksi Komisi Perlindungan Anak Daerah ini rencananya akan dilaksakanan pada tanggal 27 Oktober hingga 13 November 2017. Bagi peserta yang lolos akan dilantik pada bulan Desember mendatang. (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (7/11). Faculty of Education and Teacher Training, Universitas Tidar on Tuesday, October 31, 2017 held the selection of Regional Child Protection Commission (KPAD) Magelang City. The selection is held in Micro Teaching Laboratory Room of FETT. The selection of the member of KPAD as mentioned above is a follow up of the letter of understanding between the Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Tidar with Department of Women Empowerment and Family Planning (DP4KB) of Magelang City.

In accordance with the procedures, KPAD selection is carried out in four stages, namely written test (Academic Potential Test), psychological test, interview, and public test. Dean of FETT, Universitas Tidar Prof. Dr. Sukarno, M.Si who is also the head of the selection team said “Of the 48 participants now we have 24 participants who meet the qualifications required: showing excellent competency, skillful, caring, broad-insight, and non-smokers to become a child protection commissioner of the City of Magelang. The establishment of KPAD is a breakthrough since in Central Java there is no existing commission at the present. Magelang City becomes the pioneer of such commission,” he added.

The public test of the selection of the Regional Child Protection Commission is scheduled to take place on 27 October to 13 November 2017. The eligible participants will be inaugurated in December. (WL)

[:]

[:id]5 Dosen PBSI Ikuti Gelaran Seminar Internasional PIBSI 39[:]

[:id]

Selasa s.d. Rabu (7-8/10) Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) ke XXXIX usai digelar di Hotel Grandhika Semarang oleh tuan rumah Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Tema Seminar Internasional yang rutin diadakan setiap satu tahun sekali ini adalah “Peran Strategis Bahasa, Sastra, dan Filologi Indonesia Menghadapi Transformasi Budaya Media Massa di Era Global.” Dihadiri sebanyak 124 pemakalah, bisa dibilang bahwa peserta membludak dan acara berlangsung secara meriah. Hampir seluruh perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah berbondong-bondong mengirimkan wakilnya untuk mengikuti seminar bergengsi tersebut. Tak terkecuali Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar yang mengirimkan 5 wakilnya untuk mengikuti acara ini.

Rangga Asmara, M.Pd. menjelaskan bahwa pertemuan tersebut sudah menjadi agenda tahunan dan prodi yang sudah terdata sebagai anggota wajib mengirimkan perwakilannya untuk terus mengikuti acara. “Prodi PBSI mengambil musyawarah bahwa perwakilan yang mengikuti pertemuan ilmiah ini dipilih secara bergantian sehingga bisa merata dan seluruh dosen ikut andil,” tambahnya. Tahun ini kelima dosen yang terpilih untuk hadir yakni Imam baihaqi, M.A., Dzikrina Dian Cahya, M.A., Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd., Asri Wijayanti M.A., serta Koorprodi PBSI Rangga Asmara, M.Pd.

Setiap dosen yang mengikuti PIBSI sebelumnya diminta mengirimkan artikel (call for paper) untuk diseminarkan dalam diskusi panel. Tahun ini PIBSI memiliki gaya yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena selain mengirimkan makalah dan presentasi panel, ada beberapa peserta yang dikelompokkan untuk membuat poster dan presentasi dalam bentuk poster. Dari kelima dosen PBSI, Dzikrina Dian Cahyani, M.A adalah perwakilan yang melakukan presentasi makalah dalam siding panel, sedangkan keempat dosen lainnya melakukan presentasi dalam bentuk poster.

“Ini pengalaman pertama saya ikut PIBSI dan sangat luar biasa sekali karena saya dipilih untuk mempresentasikan makalah dalam siding panel,” ungkap dosen yang menekuni bidang sastra. Dia mengaku sedikit nervous karena disejajarkan dengan dosen senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi, namun hal ini tidak diambil pusing olehnya. “Ambil sisi positifnya, wawasan saya menjadi bertambah dan itu hal yang menyenangkan. Saya mempresentasikan makalah berjudul Puisi Tuhan Sembilan Senti sebagai Kritik Sosial dan Pendidikan Karakter Bahaya Rokok. Saya harap banyak para akademisi yang turut memikirkan tentang masalah sosial salah satunya tentang bahaya rokok melalui kajian-kajian sastra,” ungkapnya.

Dalam pertemuan ilmiah ini, para koorprodi yang diwajibkan hadir selalu melaksanakan rapat koorprodi yang membahas isu terkini dan pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dari seluruh perguruan tinggi se-Jawa Tengah. Rangga mengungkapkan, “Hasil rapat kemarin memutuskan kalau tuan rumah PIBSI XXXX adalah Universitas Pekalongan. Format seminar diserahkan secara bebas pada tuan rumah, apakah mau seminar nasional atau internasional dan prosiding ber-ISBN saja atau terindeks scopus, bebas. Terakhir setiap perguruan tinggi harus memenuhi kewajibannya soal pengiriman delegasi PIBSI, untuk PTN mengirimkan 5 wakil sedangkan PTS mengirimkan 3 wakil, hal itu harus ditaati.” (TP)

[:]

[:id]Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar Memulai Interasional EFT in Practice di Malaysia[:en]English Education Students of Tidar University Started International EFT in Practice in Malaysia[:]

[:id]

Rabu (8/11), 17 Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tiidar menjadi starter program International EFT in Practice di Malaysia. Adalah Prof., Dr., Sukarno, M.Si., selaku dekan didampingi Drs., Hari Wahyono, wakil dekan bidang akademik dan Ali Imron, M.Hum, ketua pelaksana program yang melepas keberangkatan gelombang pertama program tersebut dari halaman depan gedung FKIP Universitas Tidar. Dalam sambutannya, Sukarno mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang berangkat pada gelombang pertama tersebut karena akan mengaplikasikan secara langsung ilmu yang telah di dapat di kelas dari mata kuliah English for Tourism. Sukarno juga berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik fakultas dan universitas selama berada di Malaysia yang direncanakan akan dilaksanakan selama empat minggu.

Program ini terjalin berkat kegigihan segenap dosen FKIP Universitas Tidar dalam menjalin komunikasi dan memperluas jaringan dengan institusi dari Malaysia dengan program sebelumnya adalah PPL Internasional di negara yang kini terkenal dengan sebutan negara Upin-Ipin ini. Program ini menjadi akhir panjang persiapan tim yang dipimpin oleh Ali Imron, M.Hum selama kurang lebih dua bulan sekaligus menjadi awal bagi kegiatan para mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik di salah satu resort terbesar di Malaysia. Selain itu, program ini juga adalah awal dari program-program sejenis yang direncanakan akan dilaksanakan dan terus dikembangkan oleh fakultas.

Mahasiswa akan melaksanakan aplikasi ilmu (teori) yang telah diberikan pada semester ini dan semester sebelumnya dalam praktek secara real di Gambang Resort yang juga memiliki sebuah institusi pendidikan pariwisata bernama Imperia College of Hospitality. 17 mahasiswa yang berangkat ini merupakan peserta gelombang pertama. Pada Rabu, (25/11) minggu depan, gelombang kedua mahasiswa dalam praktik yang sama terjadwal akan menyusul mereka sehingga total mahasiswa yang berangkat berjumlah 21 mahasiswa.

Tidak cukup hanya sampai di sini, FKIP juga sedang mengurus program Broadcasting bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di negara yang sama. Ali menyebut, program-program ini merupakan usaha maksimal yang mampu diberikan oleh dosen dan pimpinan FKIP Universitas Tidar dalam “memberikan amunisi” kepada para mahasiswanya terkait dengan kompetisi yang akan mereka hadapi dalam dunia kerja ketika mereka telah lulus. (AL)

[:en]

Wednesday (8/11), 17 Students of English Education of FKIP, Tidar University became the starter of International EFT in Practice program in Malaysia. Prof., Dr., Sukarno, M.Si., as the dean, accompanied by Drs., Hari Wahyono, vice dean of academic affairs and Ali Imron, M.Hum, the program chief executive dispatched the first wave of the program from the front yard of FKIP building, Tidar University. In his speech, Sukarno congratulated the students who left for Malaysia in the first wave because they will apply theoretical knowledge of English for Tourism that has been taught in the classroom directly in a real place and situation, most importantly, international practice. In the very bright morning, Sukarno closed his speech by advising students to behave well and keep the good name of faculty and university while being in Malaysia which was planned for four weeks.

The persistence of all lecturers of FKIP Universitas Tidar in establishing communication and expanding the network with institutions from Malaysia with the previous program is PPL International in a country now known as Upin-Ipin country had resulted in the establishment of this program. It is the end of a long preparation of the team led by Ali Imron, M. Hum for approximately two months as well as the beginning for the activities of students who will implement practice at one of the largest resorts in Malaysia. In addition, this program is also the beginning of similar programs that are planned to be implemented and continued to be developed by the faculty.

Students will carry out the application of science (theory) that has been taught in this semester and the previous semester in a real practice at Gambang Resort which also has a tourism education institution called Imperia College of Hospitality. The 17 students who departed were the first wave participants. On Wednesday (25/11) next week, the second wave of students in the same practice is scheduled to follow them so that the total number of students departing is 21 students.

It hasn’t been enough yet, as FKIP is also working on a Broadcasting program for Indonesian Language and Literature Education students in the same country. Ali mentioned that these programs portray the maximum effort done by the lecturers and leaders of FKIP of Tidar University in “giving ammunition” to their students related to the competition they will face in the real world of job competition after they graduate. (AL)

[:]

[:id]Dosen dan mahasiswa FKIP UNTIDAR ikuti Konferensi Literasi Pendidikan di UMP[:en]Some Lecturers and A Student of FETT Untidar Attended a Literacy Education Conference in MP[:]

[:id]

Empat Dosen dan satu mahasiswa FKIP UNTIDAR telah mengikuti International Conference on Education (ICE) 2017 yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) pada hari Sabtu (4/11/2017). Konferensi yang berlangsung selama sehari bertempat di ruang seminar UMP tersebut mengangkat tema Strengthening Education Literacy for Global Competitiveness. Penguatan literasi pendidikan guna menghadapi kompetisi global menjadi topik utama yang diperbincangkan dalam konferensi tersebut.

Peserta konferensi berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan pakar pendidikan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa peserta berasal dari luar Indonesia, antara lain Polandia, Singapura, Ruanda, Uganda, Malaysia, dan Taiwan. Empat pembicara dihadirkan dalam ICE yang baru kali pertama digelar ini yaitu Prof. Ocky Karna Radjasa, M. Sc., Ph.D. (DRPM Risktek Dikti Indonesia), Assoc. Prof. Dr. Hamdan Said (University Teknologi Malaysia), Dr. Jessy Png Lay Hoon (NIE Nanyang Technological University Singapore), dan Prof. Dr. Sugeng Eko Putro Widoyoko M. Pd. (UMP).

Dosen FKIP Untidar yang berpartisipasi sebagai pemakalah dalam ICE adalah Dr. Sri Haryati, M.Pd. dengan judul tulisan The Implementation Of 21st Century Learning To Improve High Level Thingking Skill Through Various Model, Fifit Firmadani, M.Pd. dengan judul tulisan Active Learning Through Film Analisys And Simulation To Increase Critical Thingking Skill, Lilia Indriani, M.Pd. dengan judul Teacher’s Role In 21st Century Classroom dan Sri Sarwanti, M.Hum. dengan judul tulisan EFL Student’s Perspectives Towars Peer Talks In Learning. Mahasiswa yang mempresentasikan tulisannya adalah Umi Rahmawati dengan judul Approaches In Curriculum Design : Lecturers’ Perspective.

“Megikuti konferensi internasional semacam ini dapat memberikan ilmu baru mengenai literasi pendidikan. Kita dapat memperbarui ilmu yang kita punya. Selain itu, juga dapat menambah pengalaman serta teman baru,” ungkap Fifit Firmadani, M.Pd..

[:en]

Fourlecturersanda student of FETT UNTIDAR attendedInternational Conference on Education (ICE) 2017 heldby FKIP University of MuhammadiyahPurworejo (UMP) on  Saturday 4, 2017.The theme of the conference is Strengthening Education Literacy for Global Competitiveness.

The conference participantswereacademics, practitioners, and education expert.SomeparticipantswerefromPoland, Singapore, Rwanda, Uganda,   Malaysia, and   Taiwan.Fourspeakerswere Prof.OckyKarnaRajasa, M.Sc., Ph.D.(DRPM RisktekIndonesia for Higher Education), Assoc.Prof.Dr.Said Hamdan (Universiti Teknologi Malaysia), Dr.Jessy Png Lay Hoon (NIE Singapore Nanyang Technological University), and Prof.Dr.SugengEkoPutroWidoyoko M.Pd.(UMP).

The FETT lecturers who were participated in the ICE are Dr. Sri Haryati, M.Pd. presented “The Implementation of the 21 st Century Learning to Improve High Level Thinking Skill through Various Models”; Fifit Firmadani, M.Pd. presented “Active Learning through Movie Analysis and Simulation to Increase Critical Skill Thinking”; Lilia Indriani, M.Pd. presented “Teacher’s Role in 21st Century Classroom”;and Sri Sarwanti, Hum.presented “EFL Student’s Perspectives toward Peer-talks In Learning.” The studentwho presentedher writingisUmiRahmawatiof the article entitled “Approaches in Curriculum Design: Lecturers’ Perspective.”

Fifit, one of the lecturers who attended the conference, said that attending thisinternational conference is an opportunity to get new information, share ideas, and get great experience. (ER)

[:]