[:id]Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) FKIP Untidar[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kepada calon dosen pembimbing di lingkungan FKIP Untidar. Berita selengkapnya dapat dilihat di https://youtu.be/r1ucDeoehTk

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Lolos Seleksi 15 Besar LKTI di Universitas Mataram[:]

[:id]

Ririh Rubus Setyaningrum, mahasiswa PBSI, mesti berbangga hati karena proposal karya tulisnya lolos masuk 15 besar di lomba LKTI forum mahasiswa bidikmisi Universitas Mataram. Karya tulis yang diikutkan dalam lomba ini berjudul”Disability Uno Card: Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Permainan Kartu Uno dengan Metode Partial Inclusion sebagai Optimalisasi Intelektual dan Motorik Siswa Inklusi. Karya tulis ini beranggotakan 2 orang, yaitu Rahma Adinda dan Ari Aprianto dan semuanya semester 5. Karya tulis ini berawal dari ide kenyataan di sekolah inklusi.

Sekolah inklusi merupakan sekolah yang menggabungkan antara siswa berkebutuhan khusus dengan siswa yang tidak berkebutuhan khusus dalam satu kelas. Berdasarkan observasi di lapangan, belum ada media pembelajaran yang efektif untuk keduanya, ujar mahasiswi yang juga menjadi freelancer di bidang makanan ini. Ketiga mahasiswa ini membuat inovasi berupa “diability uno card” yaitu inovasi pembelajaran yang berbasis permainan kartu uno sebagai media untuk mengoptimalkan intelektual sekaligus motorik siswa inklusi. Disability uno card sendiri memiliki empat tingkat kesulitan, jadi bisa digunakan untuk semua kalangan. Level pertama terdiri atas bermacam-macam warna, level kedua bermacam-macam angka, level ketiga angka berwarna, dan level keempat terdiri atas macam warna, angka, dan bentuk.

Untuk mempersiapkan presentasi di Universitas Mataram pada 15 November mendatang, tim LKTI ini mencari referensi yang relevan dengan LKTI yang dibuat, membuat bahan presentasi semenarik mungkin, dan praktik penggunaan diability uno card ini. Hal lain yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan dana untuk keberangkatan ke Mataram karena belum ada informasi bantuan dana dari universitas, ujar mahasiswi asal desa Jembangan, Sragen. Tim ini menaruh harapan besar untuk dapat lolos menjadi juara 1 di LKTI tersebut. (ET)

[:]

[:id]FKIP Untidar Kembali Melebarkan Sayap Internasionalnya[:]

[:id]

Selasa, 24 Oktober 2017 menjadi salah satu hari bersejarah bagi FKIP Universitas Tidar. Pasalnya, pada hari tersebut, FKIP kembali menjalin kerjasama internasionalnya. Jika sebelumnya FKIP telah memberangkatkan mahasiswa ke sejumlah sekolah di Malaysia dalam Praktek Pengajaran Lapangan, kali ini kedatangan Zaenal Mohd Tulus dari Malaysia menjadi pengetuk palu kerjasama kedua FKIP. Adalah Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang menjalin kerjasama dengan Imperia College of Hospitality (ICH) dalam Praktek Kerja Lapangan Internasional. ICH merupakan bagian dari salah satu industry pariwisata besar di Malaysia dari Bukit Gambang Resort City.

Mahasiswa akan praktek kepariwisataan dan hal-hal terkait perhotelan yang telah mereka dapatkan teorinya dalam mata kuliah English for Tourism 1 dan 2. EFT merupakan mata kuliah pilihan yang diberikan Prodi PBI untuk membekali mahasiswa dalam dunia kerja yang luas khususnya kepariwisataan yang tidak bisa dilepaskan dari Indonesia khususnya dengan wilayah di sekitar Magelang.

Dalam temu dengan Dekan, Wakil Dekan, Kajur dan penanggung jawab program yang disusul dengan pembekalan singkat dengan mahasiswa peserta program, Zaenal menjelaskan beberapa hal penting dengan diawali motivasi yang tegas, “tunjukkan kamu yang terbaik!”. Beberapa point penting dari progam ini yang akan didapatkan mahasiswa antara lain; mendapat sertifikat internasional, mengetahui praktek kepariwisataan internasional secara langsung, mendapat tambahan teori (pembelajaran di kelas), mengetahui budaya Malaysia, berpatisipasi dengan kampus dari Malaysia dan yang tidak kalah menarik adalah uang saku yang akan diterima peserta pada saat berakhirnya program.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan berada di Bukit Gambang Resort selama 4 minggu dengan hari aktif selama 6 hari dan satu hari libur. Dalam 6 hari aktif tersebut, mahasiswa akan dibagi 5 hari aktif praktek dan satu hari praktek kelas.

Selain kerjasama ini, Zaenal juga membawa kabar positif mengenai kemungkinan terjalinnya dua kerjasama lain di bidang Broadcasting, dan EFC.

[:]

[:id]6 Dosen PBI  Presentasikan Hasil Penelitian  di Seminar Internasional ELTLT UNNES 2017[:en]Six Lecturers of English Education Present Their Research Result in International Seminar of ELTLT UNNES 2017 [:]

[:id]

Bertempat di Hotel Aston Semarang,  seminar internasional ELTLT 2017  yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang selama dua hari tanggal 7-8 Oktober 2017 diikuti oleh enam dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) -FKIP Universitas Tidar. Keenam dosen PBI yang menjadi pemakalah di seminar tersebut terdiri dari Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., Lilia Indriani, M.Pd., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., and Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum.

ELTLT-English Language Teaching, Literature, and Translation merupakan seminar international rutin tahunan yang berfokus pada pengajaran, sastra, dan penerjemahan bahasa Inggris. Tema besar dari Seminar ELTLT 2017 adalah Beyond 21st Century Education in ELT, Literature, and Translation: Linking Theories to Contextualized Practices. Dalam seminar tersebut, enam dosen PBI mempresentasikan hasil penelitian tentang topik pengajaran bahasa Inggris, dan analisis penerjemahan bahasa Inggris.

Selain  mempresentasikan hasil penelitian, para dosen juga memiliki kesempatan berharga untuk meningkatkan khasanah keilmuan tentang bahasa Inggris dengan mengikuti sesi-sesi dalam seminar tersebut (plenary and parallel session). Dalam plenary session, lima pembicara utama- keynote speakers memberikan presentasi yang memukau diantaranya:

  1. Dr. Dr. H.c. Juliane House (Hamburg University)- Translation as Intercultural Communication
  2. Said M.Shiyab, Ph.D. (AWEJ- Kent State University)-Best Practices for Language Teaching
  3. Leslie Barratt, Ph.D. ( Rajabhat Roi Et University and Indiana State University)- English Language teaching, literature, and translation: Where are we, where are we going, and how do we get there?
  4. Aslam Khan bin Samahs Khan, Ph.D (Institute of Teacher Education, Malaysia)- 21st Century Pedagogical Skills in English Language Education: Empowering the Learner through Contextualized Innovations and Best Practices in Literature, Learning and Teaching.
  5. Rochayah Machali, Ph.D. (University of New South Wales, Australia)- Translation studies and research in Indonesia: possibilities abd challenges.

Dengan mengikuti seminar internasional seperti seminar internasional ELTLT 2017, para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar diharapkan dapat meningkatkan publikasi hasil penelitian sehingga kinerja dosen dalam menerapkan  salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian juga meningkat.  (CA)

[:en]

The lecturer of English Education Universitas Tidar participated as presenters in the international seminar of ELTLT 2017 held by Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Semarang on 7-8 October 2017 in Aston hotel Semarang. They are Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., Lilia Indriani, M.Pd., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., and Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum.

ELTLT-English Language Teaching, Literature, and Translation is the annual international seminar focused on teaching, literature, and translation. The main theme for this ELTLT 2017 is Beyond 21st Century Education in ELT, Literature, and Translation: Linking Theories to Contextualized Practices. On this seminar, the six lecturers of English Education presented their research result about English teaching and translation analysis.

In addition, the lecturers also had a change to improve their knowledge about English language by joining the plenary and parallel session. There are five keynote speakers who give fascinating material in plenary session. They are:

  1. Dr. Dr. H.c. Juliane House (Hamburg University)- Translation as Intercultural Communication
  2. Said M.Shiyab, Ph.D. (AWEJ- Kent State University)-Best Practices for Language Teaching
  3. Leslie Barratt, Ph.D. ( Rajabhat Roi Et University and Indiana State University)- English Language teaching, literature, and translation: Where are we, where are we going, and how do we get there?
  4. Aslam Khan bin Samahs Khan, Ph.D (Institute of Teacher Education, Malaysia)- 21st Century Pedagogical Skills in English Language Education: Empowering the Learner through Contextualized Innovations and Best Practices in Literature, Learning and Teaching.
  5. Rochayah Machali, Ph.D. (University of New South Wales, Australia)- Translation studies and research in Indonesia: possibilities abd challenges.

By attending the international seminar like ELTLT 2017, the lecturers of English Education of Universitas Tidar are expected to improve their research publication so that the performance of lecturers in applying one of Tri Dharma Perguruan Tinggi is also increasing. (AW)

[:]

[:id]Ukir Prestasi, Dua Tim Mahasiswa FKIP Meraih Insentif PKM-KT[:en]Getting Achievement, Two Student Teams of FETT Achieved Incentif PKM-KT[:]

[:id]

Berdasarkan surat pemberitahuan dari Dirjen Belmawa Dikti nomor: 2487/B3.1/KM/2017 tanggal 11 Oktober 2017 perihal Mahasiswa Peraih Insentif Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT), enam tim mahasiswa Universitas Tidar dinyatakan lolos untuk mendapatkan Insentif. Dari keenam tim yang dinyatakan lolos tersebut, dua diantaranya berasal dari mahasiswa FKIP, yang diketuai oleh Ratna Wulandari dan Hasan Syukron.

Tim PKM-KT yang diketuai oleh Ratna Wulandari lolos dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) dengan judul “Pemanfaatan Anak Usia Sekolah dalam Praktik Pengemisan (Studi Kasus Praktik Pengemisan Di Kabupaten Magelang)”, sedangkan tim yang diketuai Hasan Syukron lolos dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tulis (PKM-GT) dengan judul ” Indonesia BISA (Belajar dengan Investasi Sampah): Program Pendidikan Entrepreneurship Berbasis Konservasi melalui Kombinasi Re-Code dan Ciputra Quantum Leap dengan Sistem Bank Sampah Berbasis Swakelola”. Kedua tim ini dibimbing oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP, Rangga Asmara S.Pd., M.Pd.

Ketua tim PKM-GT FKIP, yang akrab dipanggil Syukron, merasa bersyukur sekaligus kaget dan tidak menyangka artikel yang diajukan timnya dinyatakan lolos oleh Dirjen Belmawa sebagai salah satu artikel yang berhak mendapatkan insentif. Mahasiswa asal Pekalongan ini kaget karena pada tahun sebelumnya dia mengajukan artikel di PKM-KT dengan skema yang sama (PKM-GT), namun tidak lolos. Namun demikian, mahasiswa PBSI semester 5 ini dan timnya tidak patah semangat. “Setelah belajar dari pengalaman kegagalan tim saya di tahun sebelumnya dan mempelajari judul-judul yang dinyatakan lolos, saya dan tim bertekad untuk mengajukan artikel lagi ketika PKM-KT dibuka lagi di tahun lalu”, ungkap Syukron. Ketika dia ditanya alasan mengapa dia tidak menyerah, dia menjawab bahwa orang tuanya lah yang menjadi motivasi. “Saya ingin membuat bangga dan menunjukkan kepada orang tua saya bahwa kuliah saya di sini sungguh-sungguh”, ujar Syukron. “Saya bersyukur, setelah menunggu lama akhirnya tahun ini dinyatakan lolos.”, pungkas Syukron.

Sama terkejutnya dengan Syukron, Ketua tim PKM-AI, Ratna Wulandari yang ditemani anggota tim yang bernama Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, mengatakan mereka juga merasa kaget dan senang artikel mereka lolos. Ketua tim PKM-AI, yang biasa dipanggil ratna ini, merasa speechless ketika mendengar berita ini karena jeda yang lama antara pengajuan artikel dengan pengumuman membuat dia pesimis. Anggota tim, Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, berharap dengan lolosnya tim mereka ini merangsang mahasiswa yang lain untuk mengajukan proposal PKM, baik yang PKM 5 Bidang maupun yang PKM-KT. “Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang mengajukan proposal, maka kesempatan proposal yang lolos untuk didanai semakin besar”, ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Putri ini.

Jumlah artikel yang lolos PKM-KT dari Universitas Tidar tahun ini dapat dikatakan meningkat tajam, kalau tidak mau dikatakan meroket. Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., sebagai salah satu dosen pembimbing PKM-KT yang lolos dari FKIP Universitas Tidar, merasa bangga dengan prestasi ini. “Dengan meningkatnya jumlah artikel yang lolos ini, diharapkan jadi virus positif ke adik-adik tingkatnya dan juga menjadi pemantik untuk lainnya”, lanjut dosen yang akrab disapa pak Rangga ini.

[:en]

Based on the notice letter from Director General of Belmawa for Higher Education Number: 2487 / B3.1 / KM / 2017 dated October 11, 2017, concerning College student who won an incentive for Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT), sixteams of TidarUniversity studentsdeclared to get incentives.From those six teams, there are two teams of FETT which are led byRatnaWulandariandHasanSyukron.

PKM-KT team headed by Ratna Wulandari  elected in Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) entitled “Utilization Child Age School in Begging Practise (Case-study of the begging practice in Magelang)”, whereas team led by Hasan Syukron elected in Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tulis (PKM-GT) entitled ” Indonesia BISA (Belajar dengan Investasi Sampah): Program-based Entrepreneurship Education Conservation through the combination of Re-Code and Ciputra Quantum Leap with Garbage Bank System self-managed based.” Both teams were guided by PBSI lecturer, Rangga Asmara S.Pd., M.Pd.

Chairman PKM-GT team FETT, Syukron, feel be grateful and startled at once and does not have idea that his team’s article declared to be elected by Director General Belmawa to get incentives. He said that parents are his motivation. “I want make proud and show to my parents that I study hard and seriously,” said Syukron. “I am grateful, after a long waitig, finally this I am succeed.” concluded Syukron. Furthermore, the leader of PKM-AI team, Ratna Wulandari who was accompanied by one of the member team, Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, says that they feel startled and happy because their article elected.

 The number of articles that pass PKM-KT from Tidar University could be said sharply-increased. Rangga Asmara, S.Pd., M Pd., as one of the PKM-KT supervisors said “By the increasing amount of the articles that pass, it is hoped as positive virus for the other students.”  (ER)

[:]

[:id]Tim KBMI FKIP Untidar Terima Pencairan Dana Program[:]

[:id]

Kegiatan Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tidar siap dilaksanakan. Hal ini didukung oleh pencairan dana program sebanyak 80 % dari Belmawa Dikti kepada 4 Tim yang lolos dari Universitas Tidar. Dua tim program KBMI FKIP yang diwakili oleh ketua tim telah menerima pecairan dana tersebut yang secara simbolik diserahkan oleh Wakil Rektor III, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si., bertempat di Ruang Rapat Rektorat.

Dua tim yang menerima pencairan dana program KBMI tersebut adalah masing-masing satu tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Tim 1 diketuai oleh Nasrika Dewi Puspitasari (PBSI semester V) mengusung kegiatan program KBMI dengan judul “Pengembangan Usaha Box Kado Magelang”. Tim yang berada dibawah bimbingan Rangga Asmara, M.Pd. tersebut didanai sebesar 15 juta rupiah. Sementara itu, Tim 2 didanai 18 juta rupiah dengan judul program “Banana Stem Body Wash (Bombow) Pemanfaatan Pelepah Pisang menjadi Sabun Mandi”. Tim 2 diketuai oleh Septa Hardyaning Tyas (PBI semester III) dengan Dosen Pembimbing Widya Ratna K., M.Ed., M.Pd.

Rangga Asmara, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing menyatakan bahwa tim yang lolos didanai merupakan tim yang sudah memiliki usaha dan usaha tersebut sudah berjalan dengan manajemen baik. “ Dengan adanya suntikan dana dari Belmawa Dikti, tim yang lolos dapat meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran” imbuhnya.

Tim yang melaksanakan kegiatan program KBMI akan dimonitoring dan dievaluasi oleh Belmawa Dikti pada bulan November. Tim tersebut diminta untuk menyusun laporan dari kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan program KBMI tidak hanya berakhir pada kegiatan monev dan laporan. Tim yang lolos akan diundang dalam kegiatan Ekspo Kewirausahaan Indonesia yang akan diadakan di Makasar. Rangkaian kegiatan KBMI menjadikan rasa bangga bagi tim yang lolos dan tentunya bagi sivitas akademika FKIP Untidar. Semoga FKIP semakin berjaya. Bravo FKIP!

[:]

[:id]FKIP Cari Kandidiat Terbaik Duta Bahasa 2017[:]

[:id]

Bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa karena menilik dari peristiwa lahirnya bahasa Indonesia saat peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober. Serangkaian kegiatan dalam memeriahkan bulan bahasa siap digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salah satu mata acara yang terselenggara di Bulan Bahasa FKIP 2017 adalah Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017. “Acara ini sudah rutin diadakan FKIP setiap tahunnya untuk tahap awal memilih duta bahasa terbaik di tingkat fakultas yang harapannya bisa melaju terus sampai nasional,” terang koordinator acara Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017, Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd.

Mahasiswa dari setiap angkatan, mulai dari semester 1, semester 3, hingga semester 5 diminta berpartisipasi secara aktif dalam Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017. Hal itu bisa ditunjukkan dengan mendaftarkan diri menjadi peserta. “Saya mewajibkan masing-masing kelas mengirimkan 2 perwakilan terdiri dari laki-laki dan perempuan. Perwakilan yang ditunjuk saya harap tidak asal saja, melainkan mahasiswa yang juga memiliki minat dan kesenangan dalam bidang bahasa,” ungkap Pinaka secara tegas. Ia menambahkan jika nanti terpilih menjadi seorang duta pastinya memiliki tanggung jawab yang besar, maka perwakilan kelas tidak boleh asal-asalan.

Pendaftaran peserta sudah dimulai sejak 8 Oktober 2017 dan ditutup pada 20 Oktober 2017. Proses seleksi yang diterapkan telah mengarah pada proses seleksi di tingkat nasional. Hal ini dilakukan supaya mahasiswa memiliki pengalaman dan gambaran yang serupa di tingkat nasional, sehingga saat pemenang di tingkat fakultas bisa melaju ke tingkat daerah atau nasional sudah terbiasa dengan sistem seleksi standar nasional. “Saat melakukan pendaftaran mahasiswa diminta untuk mengumpulkan makalah yang bertema: Memartabatkan Bahasa Indonesia. Seleksi administrasi dinilai dari kualitas makalah tersebut. Melalui seleksi administrasi akan dipilih 16 orang terbaik yang akan melaju ke babak selanjutnya yakni wawancara dan unjuk minat bakat,” jelas Pinaka.

Informasi terkait pendaftaran, pengambilan formulir pendaftaran, dan seleksi pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017 bisa menghubungi koordinator lomba yang juga merupakan dosen Prodi PBSI. Syarat  dan ketentuan lomba bisa di download di web FKIP. Pinaka berharap melalui pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017 akan melahirkan seorang duta yang benar-benar expert dan membanggakan dalam bidang bahasa, serta mampu membawa nama baik prodi, fakultas, serta universitas tempat ia menempuh pendidikan saat ini. (TP)

  • Peraturan Seleksi Pemilihan Duta Bahasa FKIP Untidar 2017 silakan unduh disini
  • Formulir Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa FKIP Untidar 2017 silakan unduh Fdisini

[:]

[:id]Pelatihan Manajemen Jurnal Elektronik FKIP[:en]FETT Held Workshop of E-Journal Management[:]

[:id]

Dalam rangka mempersiapkan pengelolaan jurnal secara elektronik, tim jurnal FKIP mengadakan pelatihan manajemen jurnal pada senin (9/10). Pelatihan diikuti oleh 21 orang pengelola jurnal FKIP. Peserta merupakan pengelola empat jurnal FKIP, yaitu Transformatika, Metathesis, Indonesian Journal of Science and Education, dan Indonesian Journal of Education and Learning. Pemateri kegiatan terdiri dari dua orang yaitu Erlina Ratri W, S. E dari LPPM-PMP dan Rohmania Putri Nurlaili dari UPT TIK Universitas Tidar. Pengelolaan jurnal terkait dengan pengelolaan jurnal secara online/open journal system (OJS) ataupun pengelolaan jurnal agar terindeks pada lembaga pengindeks jurnal.

Saat ini jurnal di Indonesia yang terindeks DOAJ sebanyak 531, terindeks nasional 471, dan terindeks Scopus 28. Jurnal di Indonesia harus terdaftar pada Arjuna (akreditasi jurnal nasional) dan Sinta (science and technology index). Rangga Asmara, M. Pd., ketua panitia pelatihan, mengharapkan jurnal di FKIP dapat segera terindeks pada lembaga pengindeks bereputasi. Pelatihan ini terkait dengan penyusunan dan pengelolaan OJS, prosedur pembuatan jurnal, dan data-data dalam jurnal elektronik. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang kemajuan pengelolaan publikasi di lingkungan FKIP. (ET)

[:en]

In preparing the management of electronic journal, the journal’s team of FETT held workshop of e-journal management. This workshop was held in Monday, October 9th, 2017. The participant is journal manager of four journals in FETT, i.e. Transformatika, Metathesisi, Indoneisan Journal of Science and Education, and Indonesia Journal of Education and Learning. The materials for this workshop were delivered by Erlina Ratri W., S.E., from Institute of Research, Community Service, and Educational Quality Assurance of Tidar University (LPPM-PMP), and Rohmania Putri Nurlaili from information and communication technology department of Tidar University (UPT TIK). The material of this workshop was included the management of open journal system (OJS) and indexed journal.

Nowadays, journals in Indonesia which is indexed in DOAJ are 531 journals, national indexed are 471 journals, and 28 journals which are Scopus indexed. Journals in Indonesia must be registered in Arjuna (accreditation of National journal) and Sinta (science and technology index). Rangga Asmara, M. Pd., the chief of this workshop, hoped that Journal in FETT should be indexed in credible indexed journal soon.  In this workshop, they learnt to arrange and manage OJS, procedure in making journal, and data in electronic journal. The aim of this workshop was to support the development of journal publication in FETT. (GF)

[:]

[:id]Dua Mahasiswa PBSI ini Raih Juara 1 Lomba Esai Edupreneur[:]

[:id]

Senang dan bangga adalah dua kata yang bisa menggambarkan perasaan Fatimah Kartika Ningrum mahasiswa semester 7 Prodi PBSI, Tadjus Sobirin mahasiswa Teknik Sipil, serta Atif Solehudin mahasiswa semester 5 Prodi PBSI FKIP Untidar, saat mereka berhasil meraih gelar jawara pada lomba esai yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

 Dalam kesempatan bertegur sapa, Atif menjelaskan kronologis pengiriman esainya kepada tim web. “Jadi informasi tentang adanya perlombaan kami dapatkan dari publikasi panita penyelenggara. Muncullah niat untuk mengikutinya, maka kami langsung berkoordinasi untuk persiapan dan mencari referensi serta ide yang akan kami angkat. Setelah itu kami menyiapkan kerangka sistematika penulisan, baru menuliskan esai tersebut secara lengkap. Alhamdulillah esai yang kami kirimkan lolos ke tahap presentasi.”

 Tim yg diketuai oleh Fatimah Kartika Ningrum ini mengangkat tema tentang pendidikan kewirausahaan atau Edupreneur Center. “Jadi kami membuat program untuk menekan angka pengangguran dengan cara membentuk gerakan komunitas untuk menggerakkan perekonomian melalui enterpreunership. Nanti ada pendampingan dan gerakan bersama antara komunitas yang dibangun, yaitu mahasiswa sebagai generasi millenial terpelajar dengan mereka yg tidak mempunyai pekerjaan,” terang Atif. Saat babak presentasi ada 7 tim yang lolos termasuk tim Fatima dkk. Bersyukurnya tim Fatima memperoleh poin tertinggi dan komentar positif dari para juri.

 Rabu malam (4/10) kemarin telah dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang. Pemenang berhak mendapatkan tropi, sertifikat, dan uang pembinaan yang bisa digunakan sebagai penambah semangat untuk terus aktif menulis. Atif bersyukur jika dia dianggap bisa memotivasi mahasiswa lain untuk berlomba-lomba meraih prestasi di kampus. Dirinya berpesan, “Berproseslah sebaik mungkin, karena orang-orang yang menyayangi kita senantiasa merindukan kesuksesan kita.” (TP)

[:]

[:id]EDSA Jaring Maba Berkualitas Lewat Pemantapan Prodi[:en]EDSA Finds the Quality Freshmen through Pemantapan[:]

[:id]

Dalam rangka mengenalkan dan menjaring talenta mahasiswa baru dalam hal Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida), Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), serta Duta Bahasa, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP menggelar acara Pemantapan (Penelusuran minat, bakat dan penalaran). Acara ini berlangsung dua hari yakni Sabtu – Minggu, 16-17 September 2017 di auditorium Untidar.

Penyelenggara, dalam hal ini English Department Student Association (EDSA) atau Himpunan Mahasiswa Prodi PBI mewajibkan seluruh mahasiswa baru PBI mengikuti acara Pemantapan. “Ini adalah acara rutin setiap tahunnya yang wajib diikuti mahasiswa baru. Maka bagi mahasiswa semester lalu yang belum ikut karena berbagai alasan, harus ikut pada tahun selanjutnya,” ungkap Yusuf Yuliyanto salah satu panitia Pembekalan. Total peserta yang mengikuti acara ini ada 124 mahasiswa baru dan 4 orang dari semester 3 yang belum mengikuti pemantapan pada tahun lalu.

Panitia mengundang pemateri dari dosen dan mahasiswa FKIP yang “mumpuni” dengan materi yang disajikan. “Misalnya untuk materi Peksimida diisi oleh Ganang Dwi Hadmojo salah satu mahasiswa PBSI semester 7, Ali Imron, M.A., serta Winda Candra Hantari, M.A. selaku dosen PBI. Ketiganya menjelaskan tentang pengertian Peksimida, cabang-cabang lombanya, tahapan-tahapan lomba, serta pengalaman ketiganya saat Peksimida pada tahun sebelumnya,” tambah Yusuf yang menjabat sebagai Sie Acara Pembekalan.

Selain itu pada Sabtu malam, dilaksanakan pula acara pentas seni yang masih dalam rangkaian acara Pemantapan sebagai ajang ekspresi mahasiswa dalam bidang kesenian. Yusuf menjelaskan, “Melalui serangkaian acara Pemantapan panitia berhasil mendata bakat mahasiswa baru terutama dalam hal kesenian yang bisa diikutkan Peksimida, serta bidang akademik yang bisa dijadikan calon pengikut lomba Debat, Mawapres, serta Duta Bahasa. “

Bibit-bibit unggul mahasiswa baru PBI ini, merupakan calon penerus generasi prodi yang akan dibina oleh pihak-pihak terkait sesuai bakat dan talenta yang dipunyai guna mempersiapkan diri di ajang perlombaan baik pada tingkat fakultas, universitas, daerah, bahkan nasional. (TP)

[:en]

In order to introduce and find the new students’ talent in Peksimida (local student’s art week), Mawapres (outstanding student) and Language Ambassador, English Education of FETT held pemantapan (the event of searching students’ interest, talent and reasoning). This event is held two days, Saturday and Sunday, 16th – 17th September 2017 in the aula of Universitas Tidar.

English Department Student Association (EDSA), as the committee, requires all freshmen of English Education to follow pemantapan. “It is an annual event that must be followed by the freshman. Then, for the sophomore who haven’t followed it yet because of some reasons, they must join this event now,” said Yusuf Yuliyanto, one of the committees. There are 124 freshmen and 4 sophomores that join this event.

The committee invited the lecturer and the competent student of FETT as the speaker in this event. “For Peksimida, we invited Ganag Dwi Hadmojo, a seventh semester student of Indonesia Education, Ali Imron, M.Hum., and Winda Candra Hantari, M.A., lecturers of English Education. They explained all about Peksimida, the branch of competition, the stages of competition and their experience in peksimida in the previous year,” added Yusuf, the event section in pemantapan.

Furthermore, on Saturday night, the art performance was held to give the students chance in performing art. Yusuf explained, “Through this event, the committee succeeded in recording the talents of new students, especially in art that can be included in Peksimida, and academic fields that can be included as a candidate of Debate, Mawapres, and Language Ambassador.

The quality freshmen of English Education are the new generations of English Education study program who will be guided based on their talent to prepare themselves in the competition in every level such as faculty, university, local and national. (AW)

[:]