[:id]Tingkatkan Potensi SDM Desa Wisata, Dosen FKIP Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Balesari[:en]Community Service of FKIP’s Lecturers in Developing Human Resources in Balesari Tourism Village[:]

[:id]

[FKIP – 12/06/2017] – Sebanyak 51 proposal pengabdian kepada masyarakat yang lolos pendanaan DIPA Untidar 2017, 19 diantaranya merupakan proposal-proposal yang diajukan oleh dosen-dosen FKIP.  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut merupakan wujud dari komitmen terhadap salah satu pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

Tim-tim dalam pengabdian kepada masyarakat umumnya beranggotakan 2 hingga 3 orang dosen baik dari Pendidikan Bahasa Indonesia ataupun Pendidikan Bahasa Inggris. Ada 13 tim diantaranya memusatkan kegiatan pengabdiannya di desa Balesari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.  Endah Ratnaningsih, M. Pd., dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan merupakan salah satu ketua tim pengabdian kepada masyarakat, mengungkapan  beberapa alasan pemilihan desa Balesari sebagai sasaran pengabdian kepada masyarakat. “Desa Balesari merupakan desa binaan yang ditunjuk oleh pihak Universitas Tidar, dan dengan adanya program desa wisata kami merasa perlu untuk berpartisipasi salah satunya dalam upaya meningkatkan potensi sumber daya manusia di desa Balesari,” ungkap Endah Ratnaningsih, M. Pd.

Pengembangan Desa Balesari sebagai desa wisata memang sedang gencar digalakan di lingkungan Universitas Tidar. Para dosen di Universitas Tidar diharapkan dapat memusatkan pengabdiannya di Desa Balesari dalam  rangka mendukung program Desa Wna Wisata Balesari yang dicanangkan oleh Rektor Universitas Tidar. Dengan adanya program tersebut,  diharapkan dapat meningkatkan potensi-potensi alam dan juga mampu membantu meningkatkan perekonomian warga desa Balesari. Banyak hal yang harus digarap di desa Balesari sebagai cikal bakal sebuah desa wisata di Kabupaten Magelang. Proses menjadikan desa Balesari sebagai desa wisata tentu membutuhkan campur tangan dari berbagai pihak. Salah satu yang dapat membantu proses tersebut adalah dengan adanya keterlibatan para dosen di lingkungan Universitas Tidar melalui program pengabdian kepada masyrakat.

Tantangan untuk menjadi desa wisata itulah yang menjadi sorotan para tim pengabdian kepada masyarakat khususnya tim dari FKIP, untuk melaksanakan pengabdian di desa Balesari. Sebagian besar dari tim tersebut berupaya untuk dapat terlibat secara langsung khususnya dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang dimiliki oleh desa Balesari. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari FKIP antara lain adalah pelatihan Bahasa Inggris, pelatihan penerjemahan Bahasa Inggris, pelatihan pembuatan website dwibahasa, pelatihan pembelajaran aktif, serta pelatihan pembuatan media pembelajaran interaktif.  Dengan adanya berbagai pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan SDM di desa Balesari supaya dapat berkontribusi dan berperan secara aktif dalam upaya mewujudkan desa wisata Balesari. Tidak dapat dipungkiri bahwa SDM merupakan salah satu kunci yang dibutuhkan demi terwujudnya desa wisata. (NA)

[:en]

(FETT – 12/06/2017) – The 19 of 51 community service’s proposals which are funded by DIPA (internal funding from university) 2017 are submitted by lecturers of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT). Community service is one of Tridharma Perguruan Tinggi (the university’s three main responsibilities of education, research, and community service) that must be done by lecturers.

Generally each team has two or three lecturers of Indonesian Language and Literature study program or English Education study program. There are 13 teams which focused their community service in Balesari, Windusari, Magelang Regency. Endah Ratnaningsih, M.Pd.,  a lecturer of English Education study program and a leader of community service’s team, explained some reasons in choosing Balesari as object of their community service. “Balesari is facilitated village of Tidar University. Therefore, we must participate in developing human resources in Balesari,” said Endah Ratnaningsih, M.Pd.

The development of Balesari as tourism village is booming in Tidar University. All lecturers in this university is expected to focus their community service in this village to support tourism village program. Through community service which is focused in Balesari, it is hoped it can develop their natural potential and improve the economy in this village. Balesari, as pioneer of tourism village in Magelang Regency need other parties’ hand. Therefore lecturers in Tidar University through community service program are asked to develop Balesari to be tourism village.

Some activities that used in community service which held by lecturers are coaching in using English, translating English, making multi-language website, active learning, and making interactive learning media. By those coaching, it is hope human resources in Balesari are able to contribute in build, develop, and promote Balesari as tourism village is Magelang. (GF)

[:]

[:id]Pencanangan Kampung Inggris Kota Magelang oleh FKIP Universitas Tidar dan DP4KB[:en]GROUND-BREAKING OF MAGELANG ENGLISH TOWN/VILLAGE, PIONEERED BY FKIP UNIVERSITAS TIDAR IN COOPERATION WITH DP4KB[:]

[:id]FKIP UNTIDAR kembali menunjukkan tajinya sebagai fakultas pencetak guru bahasa dengan menjadi pendamping utama dalam pencanangan Kampung Inggris di Kota Magelang. Adalah Pesantren Tidar yang menjadi titik awal pendampingan embrio pencanangan sebuah kawasan yang fokus dalam kebahasaan Inggris. Gagasan ini muncul pertama kali oleh Prof. Dr. Sukarno, Dekan FKIP UNTIDAR yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang. Sukarno mengatakan gagasan ini sesuai dengan visi misi Kota Magelang sebagai Smart City yang memiliki salah satu wisata Keajaiban Dunia dengan banyak turis asing dan juga visi misi FKIP UNTIDAR sebagai fakultas pencetak guru bahasa, dalam hal ini adalah bahasa Inggris.

Dalam pelaksanaan acara yang sudah menginjak minggu ketiga ini, telah ditandatangani MoU antara FKIP UNTIDAR, DP4KB Kota Magelang, dan Pesantren Tidar. Dra. Wulandari, M.M menyebut program yang awalnya merupakan pengabdian masyarakat dari dosen FKIP ini sangat tepat dengan apa yang dibutuhkan oleh warga Kota Magelang, khususnya yang dalam bidang pengawasan dan pemberdayaan oleh DP4KB yang sebelumnya telah mengadakan program RW Ramah Anak di lokasi yang sama dengan keberadaan Pesantren Tidar. Senada dengan Wulandari, Dzaky Zamani, selaku pengasuh Pesantren Tidar sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas adanya program mengingat perkembangan keilmuan, khususnya bahasa tidak lantas hanya dibutuhkan oleh siswa atau pembelajar dari institusi umum, melainkan juga santri dan juga warga biasa.

Dalam pelaksanaannya, Tim Pengabdian yang dipimpin oleh Ali Imron, M.Hum, salah seorang dosen Pendidikan Bahasa Inggris dari FKIP akan membimbing dan mengajari hampir semua aspek dasar yang dibutuhkan mulai dari persoalan upgrade kurikulum, materi Writing, Speaking, tata ucap (Pronunciation) hingga sastra untuk dipentaskan dan difilmkan. Ali sangat  bersyukur mendapat kepercayaan untuk mengetuai tim yang melibatkan tiga dosen lain dari background keilmuan yang berbeda untuk bisa memberikan kemanfaatan maksimal dalam program. Ali menyebut, pengabdian ini benar-benar merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dirancang dan diskemakan dengan presisi sesuai kebutuhan. Oleh karena itulah ia dan rekan pengabdiannya, Winda Candra H, M.A melibatkan dua dosen dari bidang keilmuan yang berbeda agar hasilnya sesuai yang diharapkan. Ali melibatkan satu dosen dengan dasar keilmuan Pendidikan Bahasa Inggris dan satu lagi dengan dasar pengajaran penulisan (Writing) di luar satu tim anggota yang memiliki background sama dengannya yaitu Sastra Inggris. Selain itu, Ali juga melibatkan dua mahasiswa yang biasa menangani persoalan dokumentasi (film) dan skenario.

Harapannya, program ini akan terus berjalan mengingat pencanangan Kampung Inggris bukanlah persoalan sederhana yang tentu akan membutuhkan tindakan nyata yang tepat dan membutuhkan waktu. Kerjasama dengan DP4KB diharapkan akan mampu menjadikan program ini berlangsung setidaknya selama dua tahun kedepan demi tercapainya visi misi Kota Magelang sebagai Smart City dan bentuk nyata peran serta FKIP khususnya Bahasa Inggris bagi masyarakat dan negara. (AL)

[:en]

FKIP UNTIDAR again attest its prominence as a faculty of language teachers by playing the significant role in the declaration of English Village in Magelang City. Pesantren Tidar becomes the embryo of an area focuses in English language. This idea first initiated by Prof. Dr. Sukarno, M.Si the Dean of FETT UNTIDAR who also serves as Chairman of the Board of Trustees of Community Empowerment, Women, Child Protection, Population and Family Planning (DP4KB) Magelang. Sukarno said the idea is in line with the vision and the mission as well, of the Magelang City as Smart City which posseses one of the World Wonders, Borobudur with many foreign tourists, as well as the vision and the mission of FETT UNTIDAR as a language teacher faculty, in this case is English .

There has been MoU signing between FKIP UNTIDAR, DP4KB Magelang, and Pesantren Tidar following the declaration. Dra. Wulandari, MM the head of DP4KB states the program which was originally a community service of FKIP lecturers, precisely meet the need of the citizens of Magelang City, especially those under the supervision and empowerment by DP4KB. The former institution previously held Children-Friendly program in the same location with the current program, of Pesantren Tidar. In line with Wulandari, Dzaky Zamani the caretaker of Pesantren Tidar highly appreciates the program considering the development of the scholarship, especially in the language field. He states that (English) language is not necessarily priviledged by students or learners from formal public institutions, but also santri and ordinary citizens.

In its implementation, the team led by Ali Imron, M. Hum, one of the lecturers of English Education of FETT UNTIDAR will teach almost all the basic aspects needed from curriculum upgrade issues assistance, writing material, speaking skill, Pronunciation, to Literature to be staged and filmed. Ali is very grateful to have the confidence to chair a team involving three other lecturers from different language expertise in order to provide maximum benefit of the program. Ali adds, this community service is carefully designed and strategically fitted with precision as needed. Therefore he and his community-service-partner, Winda Candra Hantari, M.A, a lecturer of English Literature, invite two more lecturers from different scientific fields in order to reach the result expected. Ali involves one lecturer on the basis of English Education and another on the basis of teaching writing,. In addition, Ali also involves two students capable in film- documentation  and scenario.

Hopefully, this program will continue to run considering the establishment of English Village requires the precisely conducted action that takes more time and energy. Cooperation with DP4KB is expected to extend the duration of this program for at least to two years ahead for the sake of the achievement of vision and mission of Magelang City as Smart City. Furthermore the role of FETT especially the teaching of English for society and country. (WD)

[:]

[:id]FKIP Untidar Jalin Kerjasama Peningkatan di Bidang Pengajaran, Penelitian, Pengabdian, dan SDM[:en]FETT Untidar Colaborates with UMM and UMP in the field of Education, Research, Community Service, and Human Resource[:]

[:id]

FKIP Universitas Tidar (Untidar), FKIP Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), dan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) melakukan penandatanganan MoU dalam bidang pendidikan, penelitian, pegabdian kepada masyarakat, dan SDM. Acara ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Juni 2017 pukul 11.30 WIB di ruang micro teaching FKIP Untidar. Hadir pada acara tersebut, para Dekan dari ketiga Fakultas dan para pejabat struktural FKIP Untidar.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Dekan FKIP Untidar Prof. Dr. Sukarno, M.Si, Dekan FKIP UMM  Drs.Subiyanto, M.Pd. dan Dekan FKIP UMP Yuli Widiyono, M.Pd. Masa berlaku MoU tersebut disepakati selama lima tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan. Sebelum penandatanganan MoU, Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku dekan FKIP Untidar sekaligus tuan rumah menyampaikan, “Kerjasama antara FKIP Untidar, FKIP UMM, dan FKIP UMP dilaksanakan karena adanya kesepakatan bersama. Hal ini diawali dengan kedekatan kami secara informal, maka kami ingin berlanjut dengan kedekatan secara formal. Selain itu, masing-masing FKIP memiliki kelebihan, seperti FKIP UMM yang lebih senior. Nah, tentunya ini sangat bagus jika di sinergiskan untuk meningkatkan kualitas di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian dan SDM. Saya harap kerja samini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang baik kepada ketiga institusi.

Dekan FKIP UMM Drs. Subiyanto, M.P.d menyampaikan rasa terimakasih dan berharap kerjasama yang disepakati tidak hanya berupa tanda tangan saja, tetapi juga ada action nyata. Senada dengan hal itu, Dekan FKIP UMP Yuli Widiyono, M.Pd menyatakan, “Kami berharap setelah MoU ini, agenda-agenda yang direncanakan dapat terealisasi. Kami siap melaksanakan peningkatan SDM di perguruan tinggi.”

Setelah penandatanganan MoU, kemudian dilaksanakan rapat  pelaksanaan program penguatan keilmuan di bidang pengajaran dengan metode active learning. Program tersebut direncanakan akan dimulai pada akhir Juli atau awal Agustus. Peserta program utamanya ditujukan untuk dosen-dosen muda agar dapat meningkatkan ketrampilan dan mengembangkan kemampuan dalam mengajar. Telah ditentukan tim penilai dari masing-masing institusi untuk menilai dan mengevaluasi para peserta program tersebut. Adapun mengenai anggaran masih akan dibahas di lain kesempatan.

Acara penandatangan MoU antar FKIP tersebut kemudian ditutup dengan penyerahan cinderamata dari masing-masing pihak dan dilanjutkan dengan foto bersama. (DZ)

[:en]

[FKIP – 9/06/17]  – Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT) of Tidar University, Muhammadiyah University of Magelang (UMM), and Muhammadiyah University of Purworejo (UMP) signed a memorandum of understanding (MoU) in the field of education, research, community service, and also human resource.  The event was held on Monday, 5th June 2017 at FETT Untidar. It was attended by all deans from Untidar, UMM, and UMP and also structural officials from FETT Untidar.

The signing of the MoU was performed between Prof. Dr. Sukarno, M. Si., as the Dean of FETT Untidar , Drs.Subiyanto, M.Pd., as the Dean of FETT UMM, and Yuli Widiyono, M.Pd., as the Dean of FETT UMP. The term of the MoU is agreed for five years from the date of signing. Before the signing of the MoU, Prof. Dr. Sukarno, M. Si, as the Dean of FETT Untidar as well as thehost,  delivered, “The collaboration between FETT Untidar, UMM, and UMP is implemented because of a mutual agreement. This begins with our informal closeness, so we want to continue with formal closeness. I hope this cooperation will continue to develop and provide good benefits to the three institutions”.

The Dean of FETT UMM, Subiyanto, M.P.d., expressed his gratitude and hoped that the agreed collaboration is not only a signature but also a real action. Similar  with him, the Dean of FETT UMP, Yuli Widiyono, M.Pd,. said, “We hope that after the signing, the agenda which has been planned can be realized soon. We are ready to take part in improving human resource universities.”

After the signing of the MoU, a meeting of the implementation of scientific strengthening program in the field of teaching with active learning method was held. The program is planned to begin in late July or early August. The participants of the program are primarily aimed at young lecturers in order to improve and develop their teaching skills. Appraisal teams have been set up by each institution to assess and evaluate the participants of the program. For the budget, it will still be discussed on another occasion. The occasion was then closed by handover of souvenirs from each party. (DZ-NA)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Turut Mempersembahkan Medali di Kejuaran POM Rayon III Jawa Tengah[:en]FETT STUDENTS PRESENT MEDALS AT POM RAYON III CENTRAL JAVA[:]

[:id]

Universitas Tidar melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengirimkan 147 atlet pada kejuaran Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Rayon III Jawa Tengah yang digelar 2 – 6 Mei 2017 lalu. Untidar menjadi tuan rumah pada kegiatan tersebut bersama Universitas Muhammadiyah Magelang.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) turut mengirimkan beberapa atlet dan mendapatkan medali. Salah satu mahasiswa FKIP yang mendapatkan medali adalah adalah Fitri, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester VI, atlet pencak silat putri. “Pencak silat digelar pada 4 – 6 Mei 2017 di Auditorium Untidar. Pencak silat Untidar mendapatkan 1 perunggu untuk ketegori seni tunggal putera serta 5 perunggu dan 1 perak untuk kategori laga,” ujar Fitri yang mendapatkan medali perunggu pencak silat untuk kategori laga.

Dian Nurlita, mahasiswa PBSI yang juga atlet pencak silat putri menambahkan kemenangan Untidar membawa beberapa medali merupakan awal kebangkitan Untidar berprestasi di bidang olahraga. “Sebenarnya, kebangkitan olahraga di Untidar diawali dengan kemenangan tim pencak silat pada Kejuaraan Nasional di Universitas Gadjah Mada, 2014 lalu,” tambah Dian Nurlita, pemenang perunggu untuk kategori laga pencak silat puteri.

Selain Fitri dan Dian Nurlita, Arief Budianto, mahasiswa semester VI Prodi PBI juga turut menyumbangkan medali pada Kejuaraan Pencak Silat Putra. Pencak silat sendiri terwadahi dalam UKM Merpati Putih. Fitri dan Dian menuturkan kurangnya tempat dan peralatan latihan menjadi kendala sebelum berlangsungnya POM.

Selain pencak silat, mahasiswa FKIP juga membawa beberapa medali untuk lomba taekwondo. Sherly Briliantika (PBI) memperoleh 2 emas dan 1 perunggu. Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (PBI) memperoleh 2 emas. Putra Ramadhan (PBI) mendapatkan 1 emas dan 1 perunggu. Nurul Ilma (PBI) 1 emas, Fauzan Noki Pratama (PBI) 1 emas, Aris Budianto (PBI) 1 perak, dan Esti Rahmawati 1 perak. Mahasiswa PBSI yang mendapatkan medali sebagai berikut. Dantik Mulianandasari Pratiwi (PBSI) 1 emas, Dhinar Permatasari (PBSI) 1 perak, dan Nur Eka Thieningsih (PBSI) 1 perak.

Dengan keterlibatan beberapa mahasiswa, FKIP akan makin berjaya, bukan saja dari persoalan akademik, tetapi juga olahraga. (WJ)

[:en]

Tidar University  through Vice Rector for Student Affairs and Alumni sent 147 athletes at Pekanbaru Student Sports Weekend (POM) of Rayon III Central Java held on  May 2nd-6th, 2017. Tidar University hosted the event in collaboration with the Muhammadiyah University of Magelang.

Faculty of Education and Teachers’ Training also sent some athletes and got medals. FETT also send some athletes and get medals. One of the FETT students who get the medal of female pencak silat athlete is Fitri, Fifth Semester student of Bahasa Indonesia and Literature Study Program.  “Pencak silat was held on May 4-6th, 2017 in Untidar Auditorium. Pencak Silat Untidar get 1 bronze for the single art category of men and 5 bronze and 1 silver for the game category, “said Fitri who get bronze medal for martial arts category.

Dian Nurlita, a student of Bahasa Indonesia and Literature Study Program who is also a martial arts athlete adds the victory of Untidar to bring some medals is the beginning of the resurrection Untidar achievement in the field of sports. “Actually, the awakening of sport in Untidar begins with the martial arts team victory at the National Championship at Gadjah Mada University, 2014,” added Dian Nurlita, bronze winner for the women’s pencak silat category.

In addition to Fitri and Dian Nurlita, Arief Budianto, a sixth semester student of English Education Program Study also contributed medals at the male Pencak Silat Championship. Pencak Silat itself is embodied in SME Merpati Putih. Fitri and Dian said the lack of place and exercise equipment becomes an obstacle before the POM.

In addition to pencak silat, FKIP students also brought some medals for taekwondo competition. Sherly Briliantika (English Education Study Program) earned 2 gold and 1 bronze. Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (English Education Study Program) obtained 2 gold. Putra Ramadan (English Education Study Program) get 1 gold and 1 bronze. Nurul Ilma (English Education Study Program) 1 gold, Fauzan Noki Pratama (English Education Study Program) 1 gold, Aris Budianto (English Education Study Program) 1 silver, and Esti Rahmawati 1 silver. Students of Bahasa Indonesia and Literature Study Program who get the medals are Dantik Mulianandasari Pratiwi (1 gold), Dhinar Permatasari (1 silver), and Nur Eka Thieningsih (1 silver).

Having the involvement of some students, FETT will be more glorious, not only from academic issues, but also sports. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Ajukan Proposal Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2017[:en]FETT Students Submit Proposals for Indonesian Students Business Competition Program 2017[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (5/06). Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan perguruan tinggi, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengajukan proposal Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2017 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) merupakan salah satu program dari Kemenristek Dikti untuk memfasilitasi mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha.

Luaran dari Program KBMI ini adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas mahasiswa wirausaha dan meningkatnya unit bisnis mahasiswa yang berhasil dikembangkan. Fasilitas dana kegiatan yang diberikan adalah Rp. 10.000.000,00 s.d. Rp. 40.000.000,00. Adapun mahasiswa FKIP yang mengajukan proposal program KBMI adalah mahasiswa semester 2, 4, dan 6 Program Studi PBSI dan PBI. “FKIP mengusulkan 13 usulan proposal, 8 proposal dari Program Studi PBSI dan 5 proposal dari Program Studi PBI,” terang Muhammad Malik Al Firdaus, M.Pd. selaku Koorprodi PBI.

Rangga Asmara, M.Pd. Koorprodi PBSI menambahkan bahwa “Usulan proposal program KBMI berawal dari hasil pembekalan mahasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Mei 2017 lalu di Hotel Taman Eden 2 Kaliurang Yogyakarta.” Waktu pengajuan proposal dilakukan paling lambat tanggal 31 Mei 2017, pengumuman hasil seleksi proposal yang lolos tanggal 23 Juni 2017, pelaksanaan kegiatan dimulai 1 Juli s.d. 31 Oktober 2017, dan kegiatan monitoring evaluasi akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Salah satu dosen Program Studi PBSI Theresia Pinaka R.N.H., S.S., M.Pd. mengatakan “Dengan usulan proposal program ini mahasiswa mulai berpikir kritis dan berjiwa wirausaha. Hal ini merupakan penghargaan bagi dosen-dosen yang telah menanamkan visi misi Untidar ke dalam jiwa mahasiswa. Harapannya, tahun depan dapat dimaksimalkan dan banyak proposal yang lolos seleksi.” (WL)

[:en]

FETT UNTIDAR (5/06). For improving the quality of graduates in university level, students of Faculty of Education and Teachers Training at Tidar University propose the proposal for Indonesian Students Business Competition 2017 that was funded by Directorate General of Learning and Student Affairs, Ministry of Research, Technology, and Higher Education. This program was one of programs to facilitate students who were interested in entrepreneurship.

The outcomes of the program were the improvement of quality and quantity of students-entrepreneur and the improvement of students’ business center. The program grant was IDR 10.000.000,00 to IDR 40.000.000,00. Moreover, FETT students of semester 2, 4, and 6 submit the proposals. “FETT submit 13 proposals that consist of 8 proposals from Indonesian Language and Literature Education Study Program and 5 proposals from English Language Education Study Program” said Muhammad Malik Al Firdaus, M.Pd., Study Program Coordinator of English Language Education Study Program.

Rangga Asmara, M.Pd., Study Program Coordinator of Indonesian Language and Literature Education Study Program  added “The proposals begin from the result of  students’ activity-pembekalan mahasiswa that was done in May 26-27 in Taman Eden 2 Hotel, Kaliurang Yogyakarta.” The deadline of submitting the proposal was in May 31, 2017. The announcement of selected proposal is in June 2017, while the activity will be started in July 1 until October 31, 2017. Furthermore, the monitoring and evaluation will be conducted in October 2017.  One of the lecturers in Indonesian Language and Literature Education Study Program, Theresia Pinaka R.N.H., S.S., M.Pd. stated “By submitting the proposals, it motivates the students to think critically and to be entrepreneur. This fact can be said as the reward for the lecturers who are successful in instilling the vision and mission of Tidar University to the students. It is hoped that there will be many proposals that are selected next year.” (CA)

[:]

[:id]Best Practice Mahasiswa: Pengaplikasian Mata Kuliah PPL 1 dan Micro Teaching[:]

[:id]

Pekan keguruan yang merupakan agenda yang sempat menghilang kembali dihidupkan. Berbagai kegiatan telah dilaksanankan untuk memeriahkan pekan keguruan tahun 2017 ini. salah satu yang kompetisi yang dilaksanakan adalah best practice yang ditujukan kepada siswa baik PBI maupun PBSI. Dipilihnya kompetensi ini mempertimbangkan beberapa alasan. FKIP sebagai  fakultas yang bergerak di bidang pendidikan, keilmuan, dan pengajaran berupaya untuk menghasilkan tenaga pendidik yang berkompeten di bidang kependidikan. Dengan demikian best practice dipilih sebagai salah satu mata lomba dalam pekan keguruan ini untuk melatih kemampuan dan ketrampilan dasar keguruan, melatih calon guru agar terampil dalam membuat desain pembelajaran, dan mengasah minat, bakat, serta kemampuan siswa dalam hal mendidik. “Dalam kurikulum FKIP, terdapat mata kuliah micro teaching untuk PBI dan PPL I untuk PBSI, jadi mahasiswa semester 4 dan 6 diharapkan berpartisipasi dalam lomba tersebut”, kata Winda Candra Hantari, M.A, selaku ketua panitia dari pekan keguruan tahun 2017 ini, .

Dalam lomba best practice mahasiswa ini, terdapat perwakilan 16 siswa dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 17 siswa dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Peserta best practice ini dibagi ke dalam beberapa ruang untuk masing-masing prodi menunjukkan praktik pengajaran di depan satu juri untuk setiap ruang. Dewan juri yang terdiri dari Drs. FX. Samingin, M.Hum., Dra. F. Suwarti, M. Pd., dan Ayu wulandari, M.Pd. sebagai dewan juri dari prodi PBSI, dan Sri Sarwanti, M.Pd., Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., dan Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., sebagai dewan juri dari prodi PBI. Dalam praktik mengajar ini dewan juri menilai beberapa aspek, antara lain RPP; Pembukaan Penutupan pengajaran dan pengelolaan kelas; penguasaan dan penyampaian materi pembelajaran; penggunaan media; penggunaan Bahasa, penampilan mengajar, dan alokasi waktu. Kemudian 6 peserta dari PBI dan PBSI yang merupakan perwakilan dari setiap ruang melanjutkan ke Tahap II yang berupa tanya jawab mengenai metodologi pengajaran, dan materi pengajaran.

Pemenang dari lomba best practice ini adalah Juara I diraih oleh Ambar Arumsari dari PBSI dengan total nilai 422, Juara II diraih oleh Lilik Fadhilah dari PBI dengan total nilai 385, dan Juara III diraih oleh Fadlilah Nurul Oktaviani dari PBI dengan total nilai 384. Peraih juara I menggunakan metode pendekatan pembelajaran saintifik dan metode bermain peran. ”metode yang digunakan dimodifikasi dengan menggunakan atribut tambahan sehingga metode tersebut efektif digunakan. Siswa merasa senang dan pembelajaran jadi tidak monoton sehingga menghasilkan pengajaran yang bermakna,” ujar Ayu Wulandari, M.Pd., salah satu dewan juri dalam lomba best practice mahasiswa FKIP Untidar 2017.(GF)

[:]

[:id]FKIP Terlibat dalam Penyusunan Dokumen Akademik Untidar[:en]FETT Takes Part in Compiling  Untidar Academic Documents  [:]

[:id]

Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Tidar (LPPM-PMP Untidar) mengadakan Workshop Dokumen Mutu Akademik pada Kamis – Sabtu, 25 – 27 Mei 2017. Pemateri dalam acara tersebut adalah Dr. Suliswiyadi, M.Ag., Ketua Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Magelang.

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik, Ketua LPPM-PMP, Ketua Penelitian, Ketua Pengabdian Masyarakat Untidar, dan perwakilan dari fakultas, lembaga, serta UPT. Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan Asri Wijayanti, M.A., Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mewakili Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk mengikuti acara tersebut.

“Budaya organisasi (corporate culture) berupa perilaku akademik yang didasarkan pada sistem nilai. Sistem tersebut dapat dianalisis dengan manajemen mutu atau audit mutu sehingga memiliki hasil yang terukur. Itulah pentingnya penjaminan mutu dari suatu organisasi,” kata Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik Untidar.

Dokumen mutu akademik terdiri atas dokumen induk;  kebijakan mutu; manual mutu; standar dan Standar Operasional Prosedur (SOP); formulir; dan rekaman monitoring dan evaluasi. “Keseluruan dokumen mutu tersebut harus dimiliki oleh level rektorat, biro, lembaga, fakultas, dan program studi,” kata Dr. Suliswiyadi, M.Ag.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pembuatan prosedur mutu dengan aplikasi Microsoft Visio. “Dengan menggunakan aplikasi tersebut, prosedur mutu akan tersusun dalam diagram alir. Microsoft Visio memiliki simbol-simbol untuk memperjelas proses penjaminan mutu tersebut,” tambah Dr. Suliswiyadi, M.A. Prosedur mutu seluruh layanan di Untidar dikerjakan oleh seluruh peserta workshop. “Selanjutnya, prosedur mutu tersebut akan dievaluasi oleh Tim Penjamin Mutu Universitas dan bisa diturunkan di tingkat fakultas atau program studi,” kata Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd.

“Kami mengerjakan standar proses pembelajaran yang termasuk dalam dokumen standar pendidikan dan pengajaran. Prosedur mutu yang termasuk dalam standar tersebut misalnya KRS online, pelaksanaan kuliah, pembuatan jadwal, cuti akademik, cetak transkrip, dan lain-lain,” kata Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.

Dokumen mutu akademik yang dihasilkan diharapkan dapat menjamin mutu seluruh layanan di Untidar. Dengan adanya dokumen standar dari universitas, FKIP akan menurunkannya menjadi prosedur mutu di tingkat fakultas dan prodi. Dengan demikian, seluruh layanan dapat terukur kualitasnya.(WJ)

[:en]

Institute of Research, Community Service, and Education Standard of Tidar University (LPPM-PMP) conducted workshop of academic standard documents on Thursday- Saturday, 25-27 May 2017.  The keynote speaker in the workshop was Dr. Suliswiyadi, M.Ag, The Director of Institution of Research, Development, and Community Service at Muhammadiyah University of Magelang.

The workshop was attended by Rector, Vice Rector of Academic Affairs, Director of LPPM-PMP, Director of Research, Director of Community Service, and Faculty representatives, institution, and technical offices of Tidar University. Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Lecturer of English Education Study Program and Asri Wijayanti, M.A., Lecturer of Indonesian Education and Literature Study Program as the respresentatives of Faculty of Education and Teachers’ Training to join the workshop.

“Corporate culture is academic attitude that is based on assessment system. The system can be analyzed by standard management or standard audit so it has measurable results. That’s why, the pledge standard of organization,” said Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Vice Rector of Academic Affairs.

Academic documents consisted of main document; standard policy, standard manual, standard operating procedure; form; and monitoring and evaluation document. “Those standard academic documents must be had in the level of rectorate, institution, faculty, and study program,” added Dr. Suliswiyadi, M.Ag.

The workshop was continued on making quality procedure by using Microsoft Visio. “By using this application, quality procedure will be arranged in the form of flow chart. Microsoft Visio has many symbols to explain about the process of quality standard,” inserted Dr. Suliswiyadi, M.A.

Quality procedures at Tidar University were done by all workshop participants. “Later, the quality procedures will be evaluated by Quality Standard Team of University and can be used in faculty or study program level,” said Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd.

“We make standard of learning process in which it is a part of education and teaching standard. The quality procedures in the standard are online study plan card, lecture, lecture schedules, academic leave, transcript printed, and etc,” said Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.

It was hoped that academic documents could ensure the quality of all services at Tidar University. By having standard documents of university, FETT will adapt and adopt the documents as quality procedures in the level of faculty and study program. In short, all services can be measured based on their quality. (CA)

 

[:]

[:id]Lomba Best Practice Guru Bahasa Tingkat Jawa Tengah Meriahkan Pekan Keguruan 2017[:en]Celebrating Teacher’s Week 2017 With Best Practice Competition for Language Teachers in Central Java Area[:]

[:id] 

FKIP (26/5) – Semarak Pekan Keguruan FKIP tahun 2017 dimeriahkan dengan lomba Best Practice Guru Bahasa tingkat Jawa Tengah yang berlangsung pada hari Jumat, 26 Mei 2017. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar, sebagai fakultas pencetak tenaga pendidik, memiliki komitmen yang tinggi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. FKIP Untidar senantiasa memberikan dorongan dan atensinya terhadap pengembangan kualitas pembelajaran oleh guru baik di tingkat dasar, menengah pertama, dan menengah atas. Bertepatan dengan Pekan Keguruan Tahun 2017, FKIP Untidar menginisiasi kegiatan lomba Best Practice yang diperuntukkan bagi guru-guru mata pelajaran bahasa. Selain itu, kegiatan lomba Best Practice ini merupakan salah satu upaya progresif sebagai wujud pengabdian yang dilakukan FKIP Untidar pada masyarakat. Di dalam kegiatan ini nantinya, para guru akan menunjukkan pengalaman terbaiknya dan unjuk kompetensi mengajar dengan menggunakan, merancang dan menciptakan suatu pendekatan, metode, teknik, strategi, model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif.

Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) memberikan apresiasi bagi guru yang telah berinovasi dalam kegiatan pembelajaran yang efektif; (2) memotivasi dan menginspirasi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran; (3) mengembangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional guru; dan (4) mempublikasi pengalaman terbaik dari hasil inovasi pembelajaran. Widya Ratnakusumaningrum, M.Pd., M.Ed., sebagai salah satu dosen FKIP, menambahkan, “Lomba ini perlu diselenggarakan karena berfungsi untuk mengetahui kompetensi guru bahasa dalam mengimplementasikan kurikulum yang digunakan pada saat mengajar.”

Peserta yang lolos seleksi Tahap I (Penulisan Artikel Ilmiah) dan melanjutkan ke Tahap II (Micro Teaching dan Wawancara) adalah: Arlina Candra dari SMP Negeri 4 Magelang, Siti Yulaeha dari SMP Negeri 7 Magelang, Nahidlul Falah dari SMA Negeri 4 Magelang, Amar Ma’ruf dari Magelang, dan Ekowati Septi Rahayu dari SMA Negeri 1 Magelang. Sedangkan, peserta yang akhirnya dinobatkan sebagai Juara I adalah Nahidlul Falah dari SMA Negeri 4 Magelang; Juara II diraih oleh Siti Yulaeha dari SMP Negeri 7 Magelang; dan Juara III diraih oleh Ekowati Septi Rahayu dari SMA Negeri 1 Magelang. (LL)

[:en]

FKIP (26/5) – Teacher’s week 2017 in Faculty of Education and Teachers’ Training (FKIP) were celebrated with Best Practice competition for language teachers in Central Java region which is held in Friday, 26 May 2017. FKIP of Tidar University (Untidar), as faculty which produces teacher, has high commitment in teaching and education. This faculty always gives support and attention in developing teaching quality of elementary, junior high school, and high school’s teachers. To celebrate teacher’s week 2017, FKIP Untidar held Best practice for language teachers. This competition becomes one of community service which is done by FKIP Untidar for society. In Best Practice competition, teachers showed their best experience in teaching by using, designing, and creating active, creative, and innovative in teaching approach, method, technique, strategy, and module.

The aims of this competition are (1) to give appreciation for innovative teachers in making effective learning activity; (2) to motivate and inspire teachers for making innovating learning; (3) to develop pedagogic, personality, social, and professional’s teacher; (4) to publish best experience of innovative learning. “This competition must be held to know language teacher’s competition in implement curriculum that is used in teaching”, said Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd., M.Ed., a lecture of FKIP.

The participants who passed first stage (writing scientific article) and continued to second stage (micro teaching and interview) are: Arlina Candra from SMP Negeri 4 Magelang, Siti Yulaeha from SMP Negeri 7 Magelang, Nahidlul Falah from SMA Negeri 4 Magelang, Amar Ma’ruf from Magelang, and Ekowati Septi Rahayu from SMA Negeri 1 Magelang. Meanwhile tha participant who become winner of first champion is Nahidlul Falah from SMA Negeri 4 Magelang; first runner up is Siti Yulaeha from SMP Negeri 7 Magelang; and second runner up is Ekowati Septi Rahayu from SMA Negeri 1 Magelang. (GF)

[:]

[:id]Pentas Seni Pekan Keguruan 2017 Gemparkan Auditorium Untidar[:en]Performance Art of Teacher Week 2017: Rocking the Auditorium of Untidar[:]

[:id]

FKIP gelar acara pentas seni yang menggemparkan gedung Auditorium Universitas Tidar pada Jumat 26 Mei 2017. Gedung Auditorium Untidar pada siang itu penuh sesak dipadati oleh penonton yang mayoritas adalah mahasiswa FKIP. Suasana di dalam gedung begitu meriah dan penuh kebersamaan. Pentas seni itu merupakan acara penutup serangkaian kegiatan Pekan Keguruan FKIP yang diadakan sejak tanggl 22-26 Mei 2017.

Acara yang dimulai pukul 13.00 itu  dibuka oleh dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si. dan mengapresiasi kerja keras tim kegitan Pekan Keguruan FKIP 2017 sehingga berjalan dengan lacar. Tema yang diangkat dalam acara pentas seni tersebut adalah “Seni Tradisional Nusantara”. Beberapa penampil unjuk kesenian, ada yang menyayi tembang Campur Sari, tembang Mocopat, tari tradisional Aceh, tari tradisional kontemporer,tari Dayaan khas Magelang, dan teater. Para penampil mempersembahkan dengan sangat baik, memukau, dan penuh totalitas. Penonton dibuat heboh dan histeris dengan penampilan para mahasiswa dari berbagai semester.

Pada kesempatan itu, diumumkan juga para pemanang dari berbagai lomba yang diadakan selama kegiatan Pekan Keguruan. Beberapa pemenang lomba yang diumumkan adalah pemenang I, II, III lomba Media Pembelajaran Inspiratif, lomba Debat Bahasa Idonesia dan Bahasa Iggris, Best Practice Guru dan mhasiswa, juga lomba esai kependidikan guru dan mahasiswa. Para pemenang mendapatkan tropi, sertifikat, dan uang sebagai  bentuk apresiasi atas prestasi yang telah diraih.

Penonton juga dihibur dengan ketoprak berjudul “Tutur Ora Tinular” persembahan dari dosen FKIP dan mahasiswa Bengkel Seni Untidar.  Ketoprak dibuka dengan lantunan gamelan yang spektakuler dari mahasiswa-mahasiswa Bengkel Seni Untidar. Selanjutnya penampilan para dosen FKIP yaitu Drs. Budiono M.Pd sebagai Badung, C. Prima Ferry, M.Pd. sebagai Tuan Jimmy, Atsani Wulansari, M.Pd. sebagai Nyonya Ivon, dan Dzikrina Dian Cahyani, M.A. sebagai Nenek Menir. Pada saat dosen tampil memerankan karakter masing-masing, para penonton menyambut dengan gelak tawa yang membuat suasana gedung menjadi begitu riuh. Selain itu, peran pendukung yaitu Indah sebagai pembantu dan Huda sebagai Sapi juga menambah kehebohan di dalam gedung. Mereka berdua adalah mahasiswa PBSI sekaligus anggota Bengkel Seni yang  multi talent.

Acara demi acara berjalan dengan lancar dan cukup mengesan di hati para penonton. Semua itu berkat kerja keras tim panitia pentas seni yang luar biasa dan para pengisi acara. Drs. Budiono, M.Pd menyampaikan kebanggaan dan rasa terimakasih lkepada semua pihak atas kerja keras dan totalitas yang telah diberikan untuk menyukseskan acara pentas seni pada hari itu. “Terima kasih banyak kepada seluruh mahasiswa tim yang mempersiapkan acara dari awal sampai akhir, semoga Tuhan membalas ketulusan Anda semua. Terima kasih juga kepada para mahasiswa pengisi acara yang telah tampil luar biasa. Terima kasih, semoga bakat-bakat seni yang telah ada dapat terus diasah dan dikembangkan, sehingga bermanfaat untuk kehidupan. Sukses untuk FKIP” kata Budiono selaku penanggung jawab acara pentas seni. (DZ)

[:en]

FETT held the performance art which rocks the auditorium of Tidar University (Untidar) on Friday, May 26, 2017. On that day, the auditorium was full of audiences who most of them were the students of FETT. The atmosphere was so festive and full of togetherness. The performance art was the closing event of teacher week which was held on May 22-26, 2017. The performance art, which started at 1.p.m., was commenced by the dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. He appreciated the hard work of teacher week’s committee in arranging the event well.

The theme of this performance art is “Indonesian Traditional Art”. Some of the students showed their talent in singing Campursari and macapat (Javanese traditional song). They also performed traditional dance from Aceh, contemporary dance, special dancing from Magelang called dayaan, and theater. They totality showed their performance and the audiences were mesmerized. They created hysterical ambiance through their performance.

On this occasion, the winners from each competition in teacher week were announced such as the winner of inspirational learning media, debate in Bahasa Indonesia and English, Best Practice of teachers and students and also the winner of educational essay of teachers and students. The winners got trophy, certificate, and money as the achievement.

The audiences were also entertained with ketoprak (traditional folk art performance) entitled “Tutur Ora Tinular” from lecturers of FETT and the students of Bengkel Seni (one of the students activity unit) Untidar. The lecturers who played in ketoprak were Drs. Budiono, M.Pd as Badung, C. Prima Ferry, M.Pd. as Mr. Jimmy, Atsani Wulansari, M.Hum as Mrs. Ivon and Dzikrina Dian Cahyani, M.A. as Nenek Menir (Badung’s grandmother). When the lecturers acted their characters, the audience greeted with laughter that made the boisterous atmosphere in the auditorium. The supporting character, Indah as maid and Huda as cow, also excited the atmosphere of performance art. Both of them are multi talent students from Indonesian Education and Literature and the members of Bengkel Seni.

All activities in this performance art run well and the audiences were impressed. It was because of the hard work of performance art’s committee and also the performers. Drs. Budiono, M.Pd. expressed his pride and gratitude to every party for the work and totality that had been given to the success of performance art. “Thank you for the students and committee which prepares this event. May God reply your sincerity. Thank you for the students who perform on this event. Develop and increase your talent so that it can be useful someday. Be successful FETT, “said Budiono as the coordinator of performance art. (DZ/AW)

[:]

[:id]Pembekalan FKIP: Bentuk Mahasiswa Aktif Berwirausaha dan Berorganisasi[:en]Briefing of FKIP: Forming Active Students in Entrepreneurship and Organizing[:]

[:id]

Tuntutan pendidikan yang semakin tinggi membuat mahasiswa dan dosen tidak bisa berleha-leha untuk mendapatkan ilmu. Tak hanya diajak berjalan namun berlari patut dilakukan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Dalam kenyataannya dunia pendidikan harus berkembang demi membentuk pribadi yang tangguh dan berkualitas di era modernitas. Hal itulah yang dilakukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Jumat hingga Minggu (18-21/5) kemarin FKIP menyelenggarakan kegiatan Pembekalan bagi seluruh mahasiswa semester 2 baik prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) maupun Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) bertempat di Wisma Eden Kaliurang.

Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta arahan bagi mahasiswa FKIP tentang fakultasnya. “Jadi mahasiswa itu mengetahui apa itu FKIP, baik itu visi, misi dan tujuannya. Salah satu materi yang diberikan yaitu kiat-kiat supaya cepat lulus, tapi bukan terus kalau cepat lulus itu harus nerd, justru kami mendorong mahasiswa untuk memiliki tidak hanya hard skill tapi juga soft skill sehingga mahasiswa bisa menjadi calon-calon pendidik yang hebat” terang Lilia Indriani, M.Pd. selaku Ketua Jurusan FKIP. Tujuan lain dari pembekalan ini sekaligus untuk mencari bibit-bibit penulis karya ilmiah yang bisa diajukan ke Dikti yang mendukung visi Untidar.

Nuriyanto, salah satu mahasiswa prodi PBSI menyampaikan ketertarikannya mengikuti pembekalan ini. “Mata kita akhirnya dibukakan lebar-lebar tentang FKIP. Kami sebagai mahasiswa tidak hanya diminta untuk rajin kuliah saja, tapi juga dibekali cara berwirausaha yang baik. Pintar mengatur waktu sehingga bisa menjalankan keduanya secara beriringan. Lebih dari itu, kami jadi punya gambaran setelah lulus ini mau ke mana. Ikut SM3T kah atau langsung menjadi guru honorer,” ungkapnya.

Melalui pembekalan ini dihasilkan proposal-proposal yang akan dikirimkan ke Dikti dan juga Belmawa. Terdapat 3 proposal terbaik yang mendapat hadiah motivasi dari panitia yakni: Proposal Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dengan judul “Pemanfaatan Kaca Bekas Rumah Tua Menjadi Lukisan Kaligrafi Water Printing” oleh Dian Tyas Utami dkk, Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “GT Pemberdayaan Desa Tampi Sebagai Destinasi Wisata dan Pengembangan Edukasi” oleh Habib Khoirudin dkk, dan Proposal Program Hibah Dana Desa (PHBD) debgan judul “Pemberdayaan Masyarakat Buruh Tani Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Memanfaatkan Sayuran Jembak Sebagai Bahan Pembuatan Cilok di Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang” oleh Nuriyanto dkk. (TP)

[:en]

The increasing demand of higher education makes students and lecturers no longer have time to relax in gaining knowledge. They are now forced to run, instead of just walking, to gain knowledge as much as possible. The reality says that it is a must for the world of education to evolve in order to form a strong and qualified person in the modern era. This was what the Faculty of Education and Teachers Training of Tidar University did from Friday to Sunday (18-21 / 5). FKIP held a briefing event for all students of second semester of both Indonesian Language and Literature (PBSI) and English Education (PBI) Study Program at Wisma Eden Kaliurang.

This event aims to provide understanding and direction for FKIP students about their faculty. “So the students know what FKIP is, starting from its vision, mission to its goals. One of the materials given is the tips to graduate quickly, but it doesn’t mean that to graduate fast, students have to be nerd. Instead, we encourage students to have not only hard skills but also soft skills so that students can become great educator candidates”, explained Lilia Indriani, M.Pd., the Head of Languages and Arts Department of FKIP. Another purpose of this event was to find the seeds of students who are potential in writing scientific papers that can be submitted to Dikti as it supports the vision of Untidar.

Nuriyanto, one of the students of PBSI, expressed his interest in following this briefing. “Our eyes are finally opened wide about FKIP, we are not only asked to be diligent in college, but also equipped with good entrepreneurship, smart in organizing the time so we can run them both in tandem. Moreover, we have a picture about where to go after graduation; whether to join SM3T or directly become a honorary teacher’, he said.

 Through this briefing, the proposals will be sent to Dikti and Belmawa. There are 3 best proposals that will get the motivational prize from the committee namely: Proposal of Indonesian Student Business Competition (KBMI) with title “Utilization of Used Glass of Old House to Calligraphy Water Printing Painting” by Dian Tyas Utami, et al. Proposal of Student Creativity Program (PKM) entitled “GT Empowerment of Tampi Village as a Tourism Destination and Development of Education’ by Habib Khoirudin et al, and Proposal of Grant Program of Village Fund (PHBD) entitled “Empowerment of Creative Economy Based Farmer Community by Utilizing Shoot Vegetables as Cilok Making Material in Citrosono Village Grabag Subdistrict, Magelang District” by Nuriyanto et al. (AL)

[:]