[:id]Dua Mahasiswa FKIP di Ajang Duta Wisata Kota Magelang[:en]Students of FETT Joined Magelang’s Tourism Ambassador[:]

[:id]

Pemilihan duta wisata kota Magelang yang  diselenggarakan untuk mengangkat potensi wisata di kota Magelang kembali digelar. Acara ini sudah dimulai sejak bulan Juli untuk pengambilan formulir dan pengumpulan berkas. Sekitar 136 peserta  dari instansi pendidikan dan non pendidikan mengikuti seleksi duta wisata kota Magelang. 136 peserta tersebut kemudian mengikuti seleksi  ukur tinggi badan dan berat badan sekaligus wawancara. Dari seleksi tersebut didapatkan 15 finalis putra dan 15 finalis putri. Dua dari ke-30 finalis tersebut adalah mahasiswa FKIP Universitas Tidar. Mereka adalah Filsafat Ash-shaufi dan Andina Dea Hardianti, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris.

Filsafat dan Dea pun mengikuti serangkaian acara sebelum malam puncak pemilihan Duta Wisata Kota Magelang 2017 pada tanggal 12 Agustus nanti.  Acara pemotretan dilakukan pada hari Rabu 2 Agustus di museum BPK RI. Kemudian hari berikutnya para finalis mengikuti pembekalan materi tentang kepariwisataan dari Bapak Eko Heri dari Disporapar Provinsi Jawa Tengah.  Selain itu, para finalis juga mendapatkan pembekalan mengenai pembangunan daerah dan P.U oleh Ir. Djoko Suparno, M.Psi. Mereka juga mendapatkan pembekalan Public Speaking & Character Building dari Hj. Sasmiati Satya W, S.H. serta beauty class dari WARDAH. “Alhamdulilah, saya dan Dea diberikan kesempatan untuk bisa masuk menjadi 15 pasang finais ini. Banyak ilmu dan juga pengalaman yang saya dapatkan dari event ini,” tutur Filsafat mengungkapkan rasa syukurnya.

Selain pembekalan tentang kepariwsataan dan lain sebagainya pada hari Kamis, para finalis juga mendapatkan pembekalan tentang ‘ngadi salira busana’ oleh Tatok Prihasmanto dan Seni Budaya Daerah oleh bapak Alit pada hari Jumat 4 Agustus 2017. Di hari yang sama, para finalis pun mendapatkan pembekalan tentang table manner.  Setelah mendapatkan beberapa pembekalan, para finalis kemudian melakukan explore wisata kota Magelang.

“Melalui acara ini, saya ingin mengabdi memberikan kontribusi terbaik bagi negeri melalui pariwisata, “ tutup Filsafat di akhir wawancara. (AW)

[:en]

Tourism ambassador’s competition was held again to promote tourism potential in Magelang. There are 136 participants who join this event, consist of educational and non-educational institute. All participants must joined physical test and interview. Participants who passed previous selection are 30 participants that consist of 15 female and 15 male finalists. There are 2 English Education of FETT’s students who became finalist; they are Filsafat Ash-shaufi and Andina Dea Hardianti.

Filsafat and Dea must join some agenda before they are on grand final which will be held on 12th of August 2017. They got photo session on Wednesday, 2nd August 2017 in Museum BPK RI. Next day, they joined training about tourism which delivered by Eko Heri from youth, sports, and tourism department of Central Java. They also joined training about regional development and public works by Ir. Djoko SUparno, M.Psi. they also got training about public speaking and character building by Hj. Sasmiati Satya W., S.H. and also beauty class by WARDAH. “Thanks God, Dea and I were given opportunity to be finalist in this event. We got knowledge and experience by joining this event,” said Filsafat.

In Tuesday, all of finalists got training entitled “ngadi salira busana” (cultural fashion) by Tatok Prihasmanto and local art and culture by Alit in Friday 4th August 2017. In same day, all finalist have table manner training. After got trainings, they will explore tourism in Magelang.

“By this event, I want to give the best contribution to my nation through tourism,” said Filsafat in the end of interview. (GF)

[:]

[:id]Rekrutment Terbuka Panitia OTADAMA 2017[:]

[:id]

Tak terasa Tahun Ajaran 2016/2017 akan segera berakhir, beranjak menuju Tahun Ajaran Baru 2017/2018. Segala macam persiapan untuk menyambut mahasiswa baru juga mulai dilaksanakan oleh seluruh penjuru Universitas Tidar. Tak terkecuali Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas yakni Keluarga Mahasiswa (KM) yang turut andil dalam penyambutan hadirnya anggota keluarga baru di lingkungan kampus. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan rekrutmen terbuka panitia otadama 2017.

Otadama merupakan kepanjangan dari Orientasi Tidar Muda, biasa dikenal sebagai masa pengenalan atau orientasi lingkungan kampus pada mahasiswa baru. Yulita Haryanti Ratna Sari selaku Sekretaris BEM KM saat ditemui pagi tadi di sekretariat BEM menjelaskan, “Anggota BEM KM saat ini adalah 40 orang padahal mahasiswa baru yang akan diterima sebanyak 1500 dan masa orientasi hanya satu gelombang saja, jadi kami merasa tidak mampu untuk melayani kebutuhan mahasiswa baru saat masa orientasi tersebut. Maka dari itu dibukalah rekrutmen untuk menjaring mahasiswa di luar BEM KM yang bersedia membantu kelancaran setiap rangkaian acara masa orientasi.”

Perekrutan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa aktif Untidar tanpa memandang tingkatan semester dan program studi asal. Pendaftaran dan pengumpulan berkas dilayani hingga tanggal 10 Juni 2017. Proses seleksi yang dilakukan hanya melalui satu tahapan saja yakni wawancara pada tanggal 12-13 Juni 2017. Bagi pendaftar yang lolos seleksi wawancara langsung akan diumumkan keesokan harinya yakni tanggal 14 Juni 2017.

Divisi atau bagian yang akan diisi antara lain acara, perlengkapan, konsumsi, humas, media dan dokumentasi, korlap, sponsorship, kesehatan, dan penakel. “Nantinya perekrutan ini akan menerima sebanyak 180 mahasiswa calon panitia Otadama 2017 yang akan dibagi dalam divisi yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penjaringan panitia ada tim penilai khusus yakni tim konseptor dari Kemetrian PSDM,” ungkap Yulita menambahkan.

Akhirnya Yulita berpesan, “Bagi semua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang tertarik untuk menambah pengalaman dan ingin dikenal mahasiswa baru segera saja dapat bergabung menjadi panitia Otadama 2017. Bisa langsung mengambil formulir ke sekretariat BEM KM atau mengunduh berkas formulir pada laman: bit.ly/2rXsXma dan segera mengumpulkannya paling lambat hari Sabtu (10/6/2017) ke sekretariat BEM KM.” (TP)

[:]

[:id]Pemira: Pesta Demokrasi di FKIP[:en]PEMIRA : Student Associations Election[:]

[:id]

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar menggelar acara Pemilihan Umum Raya (Pemira). Acara tersebut bertujuan untuk memilih Ketua Himpunan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Ketua English Department Student Association (EDSA) pada Kamis (29/12). Calon ketua Himaprodi PBSI adalah Muhammad Dwi Raharjo, Anggun Fitria Anindhi, dan Sahrul Mubarok, sedangkan Calon Ketua EDSA dua mahasiswa, Mutiara Abdul Majid dan M. Agus Muwafiqi.

Kelima calon tersebut adalah mahasiswa semester III. “Syarat calon ketua Himaprodi dan EDSA adalah mahasiswa yang masih aktif kuliah dan sudah magang, serta mengikuti seluruh program kerja HMJ. Jadi, yang bisa menjadi calon ketua adalah mahasiswa semester III karena telah memenuhi syarat,” kata Bangkit Dwi Pambudi, ketua panitia Pemira.

Ketiga calon ketua Himaprodi optimis menjadikan PBSI lebih baik dari tahun kemarin. Sementara, Mutiara Abdul Majid, calon ketua EDSA nomor urut 1, memiliki visi menjadikan mahasiswa PBI berkarakter, sedangkan nomor urut 2 mempunyai visi menjadikan EDSA sebagai wadah mahasiswa PBI mengembangkan potensi dan prestasi.

Sebenarnya, selain diadakan pemilihan calon ketua Himaprodi dan EDSA juga diadakan pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP. Akan tetapi, calon ketua BEM hanya satu mahasiswa, yaitu Muhammad Zamroni. “Ketua BEM sudah secara otomatis terpilih sehingga tinggal serah terima jabatan,” tambah Bangkit Dwi Pambudi.

pemira

Pemira ini seharusnya diikuti oleh seluruh mahasiswa FKIP Untidar yang masih aktif kuliah, tetapi partisipasi mahasiswa masih rendah. Jumlah pemilih calon Ketua Himaprodi PBSI adalah 141 mahasiswa (nomor urut 1), 25 mahasiswa (nomor urut 2), 101 (nomor urut 3). Jadi, mahasiswa PBSI yang berpartisipasi sebanyak 267 dari 386 total mahasiswa aktif.  Jumlah pemilih calon Ketua EDSA adalah 140 (nomor urut 1) dan 75 (nomor urut 2) sehingga total partisipan dari Prodi PBI sebanyak 225 dari 498 mahasiswa.

“Jumlah partisipan yang rendah mungkin karena kurang sosialisasi, padahal sebelumnya sudah ada debat calon ketua seminggu sebelum Pemira,” kata Muhammad Zamroni, Panitia Pemira. Zamroni menambahkan acara debat yang berlangsung di auditorium itu juga sepi peminat.

Meskipun begitu, Pemira menjadi ajang pesta demokrasi bagi mahasiswa FKIP Untidar. Melalui Pemira diharapkan terpilih ketua Himaprodi, EDSA, dan BEM yang dapat membawa aspirasi seluruh mahasiswa FKIP sehingga FKIP menjadi lebih berjaya.(WJ)

[:en]

Faculty of Education and Teacher Trainings’ (FKIP) student association of Tidar University (HMJ) held general election (Pemira). The aim of this event which held in Thursday (29/12) is choosing the leader of Himpunan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia or Himaprodi (student association of Indonesia Language and Literature study program) and the leader of English Department Student Association (EDSA). The candidates of Himaprodi are Muhammad Dwi Raharjo, Anggun Fitria Anindhi, dan Sahrul Mubarok, while the EDSA’s candidates are Mutiara Abdul Majid dan M. Agus Muwafiqi.

All of the candidates are third semester students. The requirements to be candidate of Himaprodi and EDSA are active students and have taken internship, and also have taken all HMJ’s work programs. Therefore, the one who can be candidate is third semester student since it fulfil requirement,” said Bangkit Dwi Pambudi, chairman of Pemira.

Those three candidates are optimistic in making Department of Indonesian Education and Literature (PBSI) can be better than last year. The EDSA first candidate, Mutiara Abdul Majid, has own vision to make students of Department of English Education (PBI) to be more characteristic. The second candidate has own vision to make EDSA as a place for students of PBI to develop potency and achievement.

Beside held election for leader of Himaprodi and EDSA, it is also held election for leader of executive student association (BEM) FKIP. However, it is only one candidate for BEM’s leader, he is Muhammad Zamroni. “Bem’s leader is chosen automatically therefore it is only wait for handover,” Bangkit Dwi Pambudi added .

pemiraPemira ought to be followed by all of FKIP’s active students, but the student’s participations are low. In this election, the total votes in Himaprodi for 1st candidate are 141, 2nd candidate are 25, and 3rd candidate are 101. Therefore PBSI’s students who participate in this election are 267 of 286 active students. The total votes in EDSA for 1st candidate are 140, and for 2nd candidate are 75. Therefore the students who voted this election are 225 of 498 students.

“The low participant probably because of the lack of socialization, although there was debate for candidate a week before Pemira, “ said Muhammad Zamroni, one of Pemira’s committee. Zamroni also said that the debate which is held in Auditorium is lack of audiences.

Nevertheless, Pemira is demarcation’s party for FKIP students. Through Pemira, it is hoped the chosen leader of Himaprodi, EDSA, and BEM can bring aspiration of all FKIP’s students that can make FKIP more successful.

[:]

[:id]BAKSOS FKIP 2016, Tumbuhkan Kepekaan Sosial dalam Bermasyarakat[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR. Kegiatan bakti sosial (Baksos) FKIP 2016 yang dilaksanakan tanggal 25-27 November 2016 di Desa Kalisari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang berjalan lancar dan berkesan. Tema yang diusung pada baksos FKIP 2016 yaitu “Mendidik Mahasiswa Melalui Pendidikan Kehidupan Bermasyarakat”. Lancarnya kegiatan baksos didukung dengan adanya rangkaian kegiatan bakti sosial yang terstruktur dan terarah. Rangkaian kegiatan baksos meliputi ramah tamah, penguatan wajar Dikdas 9 tahun, pendidikan karakter, kegiatan lomba-lomba, presentasi wirausaha, TPQ, bimbingan belajar, jalan santai, pentas seni dan pembagian hadiah.

Bertempat di enam dusun yaitu Kejoran, Tuksongo, Madureso, Salakan, Kalibogor, dan Jonggrangan, Baksos FKIP 2016 ini memberikan kesan positif bagi masyarakat. Ahmad Nasta’in Fauzi, Kepala Dusun Madureso, menuturkan “Bakti sosial ini diperlukan bagi mahasiswa agar bisa belajar dan mengetahui kehidupan bermasyarakat dalam arti sebenarnya. Kami pun sebagai warga masyarakat mengakui cukup terkesan karena mahasiswa ternyata tidak canggung tampil di masyarakat untuk membuktikan jiwa sosial mereka. Bagi kami, kegiatan-kegiatan di acara bakti sosial ini sudah bagus.”

Selaras dengan pernyataan di atas, Wato, Sekretaris Desa Kalisari mengungkapkan “Kegiatan Baksos FKIP sangat positif, mahasiswa yang mendapat ilmu di bangku kuliah bisa dipraktikkan dengan cara bersosialisasi dengan masyarakat. Kami berharap melalui kegiatan baksos ini akan terjalin kerja sama antara Untidar dengan Desa Kalisari”

Kegiatan ekspo kewirausahaan mahasiswa Baksos FKIP Untidar Tahun 2016

Selain itu, para mahasiswa peserta baksos mendapatkan banyak pengalaman dalam kehidupan bermasyarakat. Secara umum, Nazola Soares (Dusun Kejoran), Laeliana Mugni (Dusun Tuksongo), Ulfa Baroroh (Dusun Madureso), Roikhatul Janati (Dusun Salakan), Fitra Kharisma (Dusun Jonggrangan), Isti Rokha (Dusun Kalibogor) mengatakan bahwa kegiatan baksos berjalan lancar dan adanya antusiasme warga terhadap rangkaian kegiatan ini. Kami belajar bagaimana hidup mandiri, bersosialiasi dengan masyarakat, dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Kegiatan baksos diakhiri dengan acara jalan santai, ekspo produk kewirausahaan mahasiswa, pentas seni dan pembagian doorprize.

Melalui kegiatan baksos ini, mahasiswa bisa mengimplementasi nilai-nilai kehidupan bermasyarakat. (CA-WR)

[:]

185 MAHASISWA FKIP IKUTI PELEPASAN ACARA KEGIATAN BAKTI SOSIAL

Jum’at/25 Nov 2016 – Bertempat di Auditorium Universitas Tidar, sebanyak 185 mahasiswa baik dari Prodi PBI maupun dari Prodi PBSI mengikuti acara pelepasan Bakti Sosial 2016. Acara tersebut dilepas oleh Wakil Dekan I Drs. Hari Wahyono, M. Pd. “Acara Bakti Sosial 2016 ini merupakan salah satu agenda wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa FKIP khususnya mahasiswa semester 3”, ujar Drs. Hari Wahyono, M. Pd.

Bakti Sosial kali ini bertempat di desa Kalisari kecamatan Tempuran, Magelang. Terdapat 6 dusun di desa Kalisari yang menjadi lokasi kegiatan bakti sosial, yaitu Dusun Tuksongo, Dusun Madureso, Dusun Salakan, Dusun Kejoran, Dusun Kalibagor, dan Dusun Jonggrangan. Pada tiap-tiap dusun akan didampingi oleh 1 dosen pendamping.

Acara yang akan berlangsung selama 3 hari 2 malam, yaitu dari tanggal 25-27 November 2016, diisi dengan berbagai macam kegiatan yang pastinya melibatkan selain para mahasiswa juga para warga sekitar di dusun masing-masing. Selama mengikuti kegiatan bakti sosial, para mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti segala peraturan yang telah ditetapkan selama kegiatan berlangsung. Apabila ada mahasiswa yang melanggar akan dikenakan sanksi-sanksi tertentu.

Bakti Sosial merupakan media belajar bagi mahasiswa untuk belajar bermasyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan soft skill  dalam berinteraksi dengan masyarakat. (NA-CA)

Mahasiswa dan Dosen FKIP berpartisipasi dalam Studi Banding Kemahasiswaan Universitas Tidar

Selasa (18/10), rombongan Universitas Tidar memulai perjalanan studi banding kemahasiswaan dengan tujuan tiga Universitas di Solo dan Malang. Kegiatan yang melibatkan 80 peserta kegiatan yang terdiri dari Dosen, Karyawan, dan Fungsionaris Mahasiswa ini bertujuan untuk melakukan studi komparasi di bidang kemahasiswaan khususunya di bidang PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) dan P2K (Pusat Pengembangan Karier). Dalam perjalanan Studi Banding tersebut, tercatat 15 Mahasiswa dan 7 Dosen FKIP mengikuti acara tersebut sebagai perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa ataupun Pendamping dari Unit Kegiatan Mahasiswa.

Tujuan pertama adalah Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) salah satu Universitas yang meraih medali perak pada ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) Tahun 2016. Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyampaikan bahwa dari sekian banyak prestasi yang diraih mahasiswa—khususnya UNS, selama ini hampir sebagian besar adalah dari bidang non-penalaran, yang mana dibutuhkan perhatian dan penanganan intens dalam bidang tersebut agar dapat mengimbangi prestasi-prestasi non-penalaran lainnya.  Diinformasikan juga tentang sistem dan regulasi dalam bidang kemahasiswaan oleh Kabiro Layanan dan Pembinaan Mahasiswa UNS, lalu mengerucut pada kiat-kiat menyosialisasikan dan menjalankan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) oleh Ketua Tim Pengambangan Mahasiswa UNS. Termasuk juga dalam bidang kaderisasi, yang mana di UNS menargetkan proposal PKM setiap tahunnya minimal 5% dari total mahasiswa (sekitar 1500 proposal) sehingga diwajibkan untuk mahasiswa 3 dan 5 untuk mengikutsertakan mahasiswa semester 1 untuk menjadi anggota PKM, sehingga muncul kader-kader mahasiswa kreatif yang nantinya akan meneruskan jejak dari mahasiswa sebelumnya. Hal yang sangat patut dicontoh oleh Universitas Tidar yang baru mulai merintis keaktifan di bidang penalaran khususunya PKM.

Universitas kedua yang menjadi tujuan studi banding kemahasiswaan ini adalah Universitas Widyagama Malang (UWG) salah satu kampus swasta yang sudah cukup mapan dalam menerapkan P2K (Pusat Pengembangan Karier), dibuktikan dengan sudah adanya LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang mana mahasiswa yang lolos tes dari lembaga tersebut kompetensinya sudah diakui sampai tingkat nasional. Mahasiswa juga diwajibkan untuk mangambil 5 kompetensi profesi non-sks yang mana wajib diikuti mahasiswa setiap hari Sabtu dan mendapatkan indeks kompetensi sebagai salah satu syarat wisuda. “Ini adalah salah satu cara mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja baik sebagai job seeker maupun job creater” ucap Dra. Wiwin Purnomowati, M.Si selaku Ketua P2K Universitas Widyagama Malang.

Universitas selanjutnya yang menjadi tujuan studi banding adalah salah satu Universitas besar di Jawa Timur yaitu Universitas Brawijaya. Kegiatan studi banding dilakukan terpisah antara Dosen dan Karyawan dengan Mahasiswa. Pertemuan antar Dosen dan Karyawan dilakukan secara formal di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, sedangkan Mahasiswa langsung mengunjungi Unit Kegiatan Mahasiswa ataupun Organisasi yang sesuai dengan bidangnya. Selain itu juga dilakukan dialog panel atau sesi tanya jawab antara mahasiswa Universitas Brawijaya dengan Universitas Tidar yang dilakukan semi formal di Gedung Rektorat pada sore harinya. “Kegiatan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya ini sudah berjalan dengan lumayan teratur dan memiliki regulasi yang jelas juga efektif, dan kita bisa belajar banyak dari sistem kemahasiswaan yang dijalankan oleh Universitas Brawijaya.” Ucap Rama Sudjana Sedjati selaku Ketua Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Tidar.

Kunjungan dalam Rangka Pengembangan Sistem Integratif Kemahasiswaan dan Pembibitan Berorientasi Regenerasi ke UNS, UWG dan UB

Kegiatan kunjungan yang berorientasi pada pengelolaan dan pembinaan kemahasiswaan ke Solo dan Malang telah dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 20 Oktober 2016. Terdapat 7 (tujuh) dosen FKIP yang turut serta dalam delegasi UNTIDAR bertindak selaku pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Selain itu beberapa perwakilan mahasiswa baik berasal dari Himaprodi maupun mahasiswa yang aktif berkecimpung di PKM di lingkungan FKIP juga dilibatkan dalam kunjungan tersebut agar kelak mampu secara aktif menyebarkan semangat pada rekan sesama mahasiswa yang dipimpinnya dalam organisasi.

Langsung di bawah arahan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Bambang Kuncoro, M.Si, Universitas Tidar yang berkomitmen dalam mengembangkan potensi kreativitas mahasiswa ngangsu kawruh pada tiga universitas yang berbeda. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi universitas pertama tujuan yang memberi gambaran tentang pengelolaan kemahasiswaan yang sistematis dan integratif. UNS yang berdiri sejak 1976 telah mengelola sebuah sistem yang menitikberatkan pada pembibitan dan regenerasi PKM yang terstruktur. Prof. Dr. Ir. DARSONO M.Si. selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan beserta para staf ahli menjelaskan pentingnya sebuah sistem integratif kemahasiswaan yang juga berorientasi pada regenerasi sehingga nantinya sebuah universitas tidak akan ‘kehabisan’ potensi kreativitas mahasiswa yang membanggakan.

IMG-20161025-WA0003

Sementara itu Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho, MS  selaku rektor beserta jajarannya di Ruang F-9 Kampus II Universitas Widyagama (UWG) Malang menerima delegasi UNTIDAR dengan sukacita. Diskusi pokok yang dilakukan adalah terkait dengan Pusat Pengembangan Karir (P2K) UWG yang disampaikan oleh Dra. Wiwin Purnomowati, MSi yang juga adalah Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi di universitas tersebut. Beliau menyampaikan bagaimana UWG mengelola hibah COOP yang kemudian dianggap berhasil oleh Dikti dengan diundangnya UWG menjadi salah satu tim perumus program hibah tersebut. Diskusi seputar pengelolaan dan pembinaan kemahasiswaan yang salah satunya membahas tentang karir berwawasan wirausaha ini pun berlangsung dengan seru.

Universitas Brawijaya (UB) Malang menjadi tujuan terakhir dari kunjungan ini. UB seperti halnya dua universitas sebelumnya, memang layak untuk dikunjungi. Terlebih seperti yang telah diketahui oleh khalayak umum, UB kerap menjadi langganan juara umum PIMNAS. Hal ini tentu menimbulkan rasa penasaran tersendiri untuk mengetahui ‘rahasia dapur’ kemahasiswaannya. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS. Selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan di Ruang Senat Lantai 8 Rektorat UB memberikan penjelasan mengenai komitmen universitas dalam mengelola potensi mahasiswa sesuai dengan visi universitas. Hal ini terkait salah satunya dengan fasilitasi program-program mahasiswa yang positif. Dengan demikian mahasiswa menjadi bersemangat dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Termasuk di dalamnya adalah kebijakan memberikan reward bagi mahasiswa yang mampu mengukir prestasi, salah satunya di PIMNAS. Di sisi lain, peran dosen yang menjadi pembina dari kegiatan mahasiswa juga tidak boleh dikesampingkan karena keberhasilan sejatinya adalah buah dari proses kolaboratif yang sinergis.

Imam Baihaqi, M.A, dosen FKIP selaku Pembina UKM Olahraga UNTIDAR menuturkan “UNS, UWG, dan UB masing-masing mempunyai keunggulan di bidang kemahasiswaan dan kewirausahaan. Membandingkan dinamika, mempelajari tata kelola, dan menginternalisasi sistem ketiga institusi tersebut merupakan sebuah keniscayaan”. Sementara itu Ali Imron, M.Hum. yang juga turut dalam kunjungan dan bertindak selaku Pembina UKM Radio UNTIDAR berharap kegiatan lawatan ini mampu menumbuhkan gagasan baru yang produktif dan mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan dan tata kelola UKM maupun pengelolaan dan pembinaan kemahasiswaan secara umum di Universitas Tidar. (WD)

PEDULI SESAMA MELALUI PROGRAM LIVE IN

Sebanyak 10 mahasiswa FKIP mengikuti program Live In yang diselenggarakan tahunan oleh UNTIDAR. Kegiatan yang bermanfaat untuk menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap sesama, terlebih yang lemah, miskin, tersingkir, dan disabilitas ini merupakan bagian dari program kerja bidang Pembinaan dan Pendidikan Karakter Universitas Tidar tahun 2016. Kegiatan yang mengambil tempat di 3 panti sosial, yaitu Panti Wreda Pelkrim dan Panti Asuhan SLBC Rindang Kasih di Magelang, Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita di Temanggung,  boleh diikuti secara sukarela oleh semua mahasiswa semester 3 dan 5.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 2 Agustus sampai 2 September 2016 ini juga diikuti oleh Anik Solehah, mahasiswa FKIP Semester 3. “Untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama soalnya sejalan dengan passion saya”, tutur mahasiswa yang masuk ke UNTIDAR melalui jalur SNMPTN ketika ditanya motivasi mengikuti kegiatan ini.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan Live In, Desy Sri Fatimah, mahasiswa Semester 3,  mengatakan dia tertarik dengan kegiatan ini untuk mengisi liburan. “Selama kegiatan Live In, Kita harus tinggal disana dan ga boleh pulang,” ujar Desy.

Menurut ketua Tim Pendidikan dan Pembinaan Karakter, Dr. Sri Haryati, M.Pd., pembagian lokasi Live In berdasarkan pada undian. Selain itu juga mempertimbangkan aktivitas mahasiswa yang berhubungan dengan kepanitian mahasiswa baru dan juga jadwal pengisian KRS. Beliau juga mengatakan bahwa selama 2 minggu berada di panti sosial, mahasiswa diharapkan bisa membantu petugas yang berada di panti sosial tersebut dalam melayani warga panti sosial sehingga akan tumbuh dan berkembang nilai-nilai humanis dalam diri mahasiswa. Syarat utama mengikuti program ini adalah mahasiswa harus memiliki IP lebih dari 3.

Kegiatan ini akan dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama dari 2 – 15 Agustus 2016, sedangkan gelombang kedua 16-29 Agustus 2016. Penerjunan setiap gelombang, masing-masing 3 orang di Panti Wreda Pelkrim dan Panti Asuhan SLBC Rindang Kasih. Khusus untuk Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita hanya dilaksanakan 1 gelombang dengan menerjunkan 5 orang. (GF)

350 PESERTA SM-UNTIDAR BERSAING MASUK FKIP

Universitas Tidar mengadakan Seleksi Mandiri Universitas Tidar (SM-Untidar) pada Selasa (26/7). Sebanyak 1.375 peserta ujian bersaing untuk menjadi mahasiswa di lima fakultas yang ada di Untidar. Dari jumlah itu, 350 peserta memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar sebagai pilihan pertama dengan rincian 169 peserta memilih program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan 181 peserta memilih prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).

“SM-Untidar ini akan menempati 30% dari kuota total mahasiswa yang diterima untuk setiap prodi S1 dan 100% untuk prodi D3,” ungkap Dr. Farikah, M.Pd., Koordinator Pelaksana Ujian. Sementara itu, Lilik Ekariyanti, S.Sos., Staf Peneriman Mahasiswa Baru (PMB) Untidar, mengatakan kuota mahasiswa baru untuk Prodi PBSI dan PBI masing-masing 120 mahasiswa.

Dari data yang dihimpun oleh Unit Pelaksana Teknis bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (UPT TIK) Untidar, peserta SM-Untidar yang memilih FKIP ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. “350 peserta SM-Untidar yang memilih FKIP sebagai pilihan pertama itu berasal dari Jawa Tengah, Banten, Bengkulu, DIY, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur,” tutur Ahmad Khotibul Umam, A.Md., Staf IT UPT TIK Untidar yang kami temui di ruang kerjanya. Terkait animo masyarakat yang cukup besar untuk masuk FKIP, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP Untidar menuturkan harapannya. “Semoga dengan banyaknya  pendaftar penerimaan mahasiswa Untidar, khususnya FKIP akan terpilih calon-calon mahasiswa terbaik yang akan mewarnai kampus ini.”

Sebagai univeristas negeri, SM-Untidar merupakan jalur penerimaan mahasiswa baru ketiga atau terakhir yang dibuka oleh Untidar. Sebelumnya, telah dilaksanakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Untidar diresmikan sebagai perguran tinggi negeri sejak 1 April 2014. Namun, telah menyelengarakan Tridharma Perguruan Tinggi sejak 17 Juli 1979.

“SM-Untidar ini diikuti oleh lulusan SMA, MA, SMK, atau MAK tahun 2014, 2015, dan 2016. Peserta tes wajib memperlihatkan ijazah atau Surat Keterangan Lulus sesaat sebelum tes dimulai,” kata Nuwun Priyono, S.E., M.Ak., Akt., Ketua SM-Untidar, saat memberikan coaching untuk para pengawas sehari sebelum ujian (25/7). Dengan peraturan itu diharapkan tercipta persaingan yang sportif di antara para peserta.

SM-Untidar ini akan diumumkan 2 Agustus 2016 mendatang melalui laman http://sm.untidar.ac.id yang dapat diakses mulai pukul 17.00 WIB. (WJ)

169 MAHASISWA BARU FKIP UNTIDAR JALANI REGISTRASI

Untidar (26/7). Berlokasi di Aula Untidar, mahasiswa baru 2016 lakukan registrasi lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM-PTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM-PTN) selama dua hari tanggal 25-26 Juli kemarin.

 David Budi Hartono, S.E., sekretaris kegiatan registrasi ulang ini menyampaikan “Kegiatan registrasi ini dilakukan agar panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) mendapatkan jumlah angka dan data pasti calon mahasiswa yang betul-betul serius berkuliah di kampus Untidar ini baik yang masuk melalui SNM-PTN dan SBM-PTN”.

 Dalam kegiatan registrasi, calon mahasiswa diwajibkan melakukan cek berkas kelengkapan seperti Kartu Tanda Peserta SBM-PTN/SNM-PTN asli, kartu identitas, ijazah/surat keterangan lulus, kuitansi pembayaran biaya pendidikan, surat keterangan jasmani, surat keterangan penghasilan orang tua, serta surat pernyataan patuh etika sebagai syarat daftar ulang. Di samping itu, mahasiswa juga melakukan ukur jas almamater dan foto Kartu Tanda Mahasiswa.

 “Total keseluruhan mahasiswa Untidar yang lolos seleksi hasil SNM-PTN dan SBM-PTN sebanyak 631 orang sedang menjalani kegiatan registrasi. Dari jumlah tersebut, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang telah melakukan registrasi sebanyak 169 orang yang terdiri atas 90 orang Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan 79 orang Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).” ungkap Ahmad Khotibul Umam, A.Md., salah satu panitia registrasi Untidar 2016.

 Secara lebih rinci, Umam menambahkan “Calon mahasiswa Prodi PBI dari SNM-PTN sebanyak 43 orang dan SBM-PTN sebanyak 47 orang, sedangkan untuk Prodi PBSI dari SNM-PTN sebanyak 41 orang dan SBM-PTN sebanyak 38 orang. Namun, jumlah tersebut akan terus bertambah sehubungan dengan adanya peningkatan daya tampung melalui jalur SM-PTN yang dilakukan kemarin Selasa, 26 Juli.”

 Salah satu peserta calon mahasiswa baru FKIP Prodi PBI asal Purworejo, Mufathan mengungkapkan antusiasme jalani kegiatan registrasi ini. “Meskipun saya harus datang sendiri, saya antusias mengikuti registrasi.” Dia berharap dengan diterimanya di Untidar, dia bisa mewujudkan asanya menjadi seorang guru khususnya Bahasa Inggris.

 Para calon mahasiswa baru ini nantinya akan resmi masuk perdana sebagai mahasiswa baru pada peringatan HUT RI ke 71 pada tanggal 17 Agustus 2016. Dalam kegiatan ini, akan ada serah terima mahasiswa baru oleh Rektor Untidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. (WR)