[:id]Workshop Pembuatan Jurnal Ilmiah: FKIP Segera Luncurkan 2 Jurnal Baru[:]
[:id]
Tugas utama sebagai seorang dosen adalah menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, salah satunya wajib melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian tersebut. Publikasi menjadi sebuah kewajiban karena merupakan pertanggungjawaban ilmiah atau akademik yang mencerminakan kepakaran seorang dosen. Universitas Tidar telah memilih menjadi universitas berbasis riset karena itu riset dan publikasi menjadi persyaratan untuk banyak hal. Dalam rangka meningkatkan kinerja dosen dan mendorong dosen-dosen untuk terus melakukan penelitian dan publikasi, Universitas Tidar mengadakan pelatihan bertajuk “Workshop Pembuatan Jurnal Ilmiah Jurusan/Prodi Universitas Tidar” pada Jumat s.d. Minggu (25-27/8) di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Hal ini juga dilaksanakan untuk membentuk wadah bagi artikel hasil penelitian yang sudah banyak ditulis untuk tiap program studi.
Workshop dihadiri oleh para pengelola jurnal masing-masing program studi di lingkungan universitas, baik prodi yang telah memiliki jurnal ataupun prodi yang baru memulai membuat jurnal. Tidak terkecuali prodi di FKIP mengirimkan beberapa wakil pengelola jurnal untuk mengikuti workshop tersebut. Perwakilan dari Prodi PBSI adalah Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd., dengan Jurnal Transformatika Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia yang sudah diterbitkan beberapa kali, Perwakilan Prodi PBI, Lilia Indriani, M.Pd. dengan Jurnal Metathesis, selain itu Prodi Pendidikan IPA yang baru akan meluncurkan Indonesian Journal of Science and Education diwakili oleh Eli Trisnowati, M.Pd. serta Indonesian Journal of Education and Learning yang juga baru akan dibuat diwakili oleh Fifit Firmadhani, M.Pd.
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. selaku Wakil Rektor bidang akademik Untidar menyampaikan target yang harus diraih dalam workshop ini. “Saya harap Bp/Ibu bisa segera menyelesaikan desain cover, menyusun tim redaksi dan mitra bestari, menetapkan kaidah selingkung, format artikel, cara meng-edit artikel, hingga proses cetak jurnal. Setelah sampai kampus jurnal tersebut langsung diusulkan untuk proses memperoleh ISSN dan dikelola secara online, supaya jurnal segera dapat terindeks.” Tentunya harapan besar Prof. Joko harus dibarengi dengan usaha keras para pengelola jurnal, maka beliau berharap kesempatan selama 3 hari dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dengan menggali informasi sedalam-dalamnya.
Untuk mencapai target tersebut workshop diawali dengan paparan dan pengarahan oleh narasumber Moh Yasir Alimi, S.Ag., M.A., Ph.D. “Langkah awal bagi jurnal yang baru terbit, angkat terlebih dahulu skripsi mahasiswa yang Bp/Ibu bimbing, jadikan artikel untuk bisa dimuat dalam jurnal. Jika jurnal sudah terindeks sitasi akan meningkat dan kualifikasi menjadi lebih tinggi. Ini sangat menguntungkan bagi dosen serta universitas.” Selanjutnya, pada hari kedua diberikan penjelasan teknis penyusunan jurnal oleh Emma Dwi Ratnasari, S.E., M.Si. dan Supanji Setyawan S.Pd., M.Si. Terakhir pada hari ketiga dilakukan finalisasi penyusunan jurnal.
Ditanya seputar pelatihan yang diikuti, Fifit Firmadhani, M.Pd. merasa senang karena diberi kesempatan untuk belajar mengelola jurnal. “Tentunya sangat bermanfaat, karena saya tergolong masih baru sebagai pengelola jurnal, namun justru membuat saya tambah semangat karena jurnal dibuat dalam sistem online atau OJS. Jika jurnal sudah berjalan dengan baik, ke depannya ingin merekrut penulis dari luar Untidar supaya cepat berkembang dan semakin di kenal.” Dalam waktu dekat, pada bulan September beberapa jurnal baru akan lahir dan sudah ber-ISSN, dengan harapan bisa menambah khazanah ilmu bagi civitas akademika. (TP)
[:]