[:id]Wakil FKIP Melaju Tingkat Nasional Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tahun 2017[:en]FETT: THE STUDENTS’ REPRESENTATIVE OF FETT COMMEMORATES NATIONAL COMPETITION OF MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ) ON 2017[:]

[:id]

Universitas Tidar menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa tingkat Universitas dengan tema ”Melalui MTQ Mahasiswa Untidar Tahun 2017, kita integrasikan intelektualitas dan spiritualitas untuk mencetak calon pemimpin Indonesia yang cerdas dan bermoral demi mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”. Acara ini digelar untuk menyeleksi mahasiswa terbaik Untidar  yang nantinya akan diikutkan pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XV Tahun 2017 di Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang pada 28 Juli – 4 Agustus 2017.

Terdapat sebanyak 11 mata lomba yang dipertandingkan diantaranya Tilawatil Qur’an (TQ), Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ), Debat Kandungan Al-Qur’an dengan bahasa Arab (DIA), Debat Kandungan Al-Qur’an dengan bahasa Inggris (DII), Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an (DAQ), dll. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tak mau ketinggalan untuk mengirimkan mahasiswa-mahasiswa terbaiknya. Terbukti dari beberapa mata lomba tersebut mahasiswa FKIP menyabet gelar juara untuk kemudian melaju ke tingkat nasional.

Atif Solehudin contohnya, mahasiswa semester 4 dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ini menjuarai mata lomba KTIQ. “Memang inisiatif sendiri untuk bisa mengikuti ajang bergengsi ini. Selain menambah pengalaman juga karena saya ingin berprestasi lebih dibandingkan teman-teman lainnya.” Meskipun sempat merasa minder karena sudah banyak teman yang berpengalaman dalam KTIQ dan proses seleksi cukup ketat, dirinya tetap merasa optimis. Terbukti pada akhirnya Atif menyabet gelar juara dan berhak melaju ke tingkat nasional.

Spesial untuk mata lomba KTIQ dan DAQ masih terdapat  satu babak penyisihan di tingkat nasional yang harus dilalui. Atif menyampaikan, “Masih ada seleksi lagi untuk diambil 30 besar, kemudian diundang presentasi. Pengumpulan dokumen karya paling lambat tanggal 14 Juni 2017 besok. Jadi saya masih harus berjuang supaya Untidar bisa masuk ke 30 besar nasional dan semoga juga bisa meraih gelar juara. Doakan ya! Saya berusaha memberikan yang terbaik yang saya bisa untuk mengharumkan nama kampus tercinta.”

Di lain sisi Dr. Farikah, M.Pd. salah satu dosen FKIP yang kebetulan menjuri pada salah satu mata lomba MTQ berpendapat “Semangat anak-anak FKIP itu luar biasa, joosss!! Jadi perlu didukung terus, di support dari belakang. Istilahnya Tut Wuri Handayani.” Hasil MTQ Mahasiswa Nasional XV Tahun 2017 ini akan dijadikan acuan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk mengikuti MTQ pada tingkat ASEAN, Asia, atau Internasional, apabila ada peluang untuk itu. (TP)

[:en]

Tidar University holds Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) for the university level students by taking a theme “Through MTQ Untidar Student of the Year 2017, we integrate intellectuality and spirituality to create smart and moral candidate leaders of Indonesia to realize baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. The event was held to select the best students of Untidar which will be included in the National Competition of Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQMN) XV Year 2017 in Brawijaya University and State University of Malang on July 28 – August 4, 2017.

There are 11 contest points competed including Tilawatil Qur’an (TQ), the Koran Scientific Writing (KTIQ), the Koran Content Debate with Arabic (DIA), the Koran Content Debate with English (DII), the Koran Computer Application Design (DAQ), etc. Faculty of Education and Teachers’ Training does not want to miss to send the best students. It can be seen from some competitions, FETT students’ won then go to the national level.

Atif Solehudin, fourth semester student of Bahasa Indonesia and Literature Study Program won the KTIQ competition. “It’s my own initiative to be able to follow this prestigious event. In addition to add experience as well because I want to get high achievement than other friends.”  Although he felt inferior because there were many friends who are experienced in KTIQ and the selection process is quite tight, he still feel optimistic. As a result, Atif won the competition and got the right to compete in the national level.
For the KTIQ and DAQ competitions, there will be one round  more of the national qualification to go. Atif conveyed, “There is still another selection to be taken top 30, then invited the presentation, then the documents collection by 14 June 2017 tomorrow. Therefore, I still have to fight so that Untidar can get into the top 30 nationally and hopefully can also win the title. Pray for me! I try to give the best I can to bring the name of my beloved campus. “

On the other hand, Dr. Farikah, M.Pd., one of the lecturers of FKIP who became an adjudicator on one of the MTQ contests said “The spirit of FKIP’s students is amazing, Josss!! Therefore, it is needed to be supported continuously, behind supporting. The term is Tut Wuri Handayani.” The result of MTQ XV National Students of the Year 2017 will be used as a reference by the Directorate General of Learning and Student Affairs to attend MTQ at ASEAN, Asia or International level, if there is a chance for it. (ER)

[:]

[:id]Grandio Sonora Tidar Ukir Prestasi Kancah Internasional[:]

[:id]

Kabar membanggakan datang dari Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Grandio Sonora Tidar (GST) Universitas Tidar yang mengikuti 5th Vietnam International Choir Competition. GST memberikan oleh-oleh 2 medali emas, 1 medali perak, dan special prize kepada semua pendukungnya. Kompetisi antartim paduan suara di bawah pengelolaan organisasi interkultur ini berlangsung di kota Hoi An, Vietnam pada Rabu – Minggu (7-11/6/2017).

Kategori lomba yang diikuti GST Untidar antara lain mix choir difficulty level 2, musica sacra, dan folklore. Medali emas diraih untuk kategori mixed choir dan folklore sedangkan medali perak untuk kategori musica sacra. Selain itu special prize yakni memperoleh penghargaan excellent in programming yang sama artinya dengan mendapat penghargaan apresiasi terbaik dari semua juri. Diantaranya dari segi administrasi dan ketepatan waktu.

Persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Begitu mendapat undangan lomba, proses seleksi segera dilakukan dari 70 lebih pendaftar disaring secara ketat hingga mendapat 17 mahasiswa yang bertekad bulat maju berperang ke Vietnam. Dilatih oleh coach Antonius Alex Henry Eko Prabowo, menekankan pada latihan phrasering, reading, dinamika, latihan alam, serta latihan fisik. Menakjubkan bahwa latihan dan semua persiapan yang telah dilakukan membuahkan hasil dan tidak ada yang sia-sia.

Rosalina Indora Hapsari Prihastuti mahasiswa semester 4 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang ikut berjuang di Vietnam menyampaikan rasa bahagia yang diselimuti haru yang masih terus dirasakannya pascakompetisi. “Sebagai pengurus saya ingin membuktikan bahwa Untidar memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dengan universitas besar lainnya. Jadi ini adalah bukti nyata bahwa kami tidak bisa dianggap remeh,” begitu akunya dengan mata berbinar-binar.

Mahasiswa yang tergabung mengikuti kompetisi paduan suara tingkat internasional ini sebagian besar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yakni sejumlah 9 orang, sehingga kabar gembira ini juga turut menyumbang kebahagiaan bagi keluarga besar FKIP. Rosa menceritakan, “Dari Indonesia sendiri ada 4 kontingen, namun universitas yang mengikuti dari Untidar dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Kami mengalahkan beberapa Negara lain seperti China, Rusia, Ausie, Korea, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam dan masih banyak lagi.” Perlombaan ini diikuti dari berbagai penjuru dunia, dengan total 33 peserta dari 10 negara di beberapa benua. Rosa beranggapan bahwa saingat terberatnya dari Negara Filipina dan Singapura.

“Kami berharap di kompetisi-kompetisi yang akan datang GST harus bisa meraih banyak juara lagi. Ini adalah standar awal yang harus ditingkatkan terus. Untuk penerus GST selanjutnya, tunjukkan bahwa semua anggota memiliki andil yang besar untuk membuat Untidar berkembang pesat dan dilirik dunia!” Ungkap Rosa mengakhiri. (TP)

[:]

[:id]Tingkatkan Potensi SDM Desa Wisata, Dosen FKIP Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Balesari[:en]Community Service of FKIP’s Lecturers in Developing Human Resources in Balesari Tourism Village[:]

[:id]

[FKIP – 12/06/2017] – Sebanyak 51 proposal pengabdian kepada masyarakat yang lolos pendanaan DIPA Untidar 2017, 19 diantaranya merupakan proposal-proposal yang diajukan oleh dosen-dosen FKIP.  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut merupakan wujud dari komitmen terhadap salah satu pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

Tim-tim dalam pengabdian kepada masyarakat umumnya beranggotakan 2 hingga 3 orang dosen baik dari Pendidikan Bahasa Indonesia ataupun Pendidikan Bahasa Inggris. Ada 13 tim diantaranya memusatkan kegiatan pengabdiannya di desa Balesari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.  Endah Ratnaningsih, M. Pd., dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan merupakan salah satu ketua tim pengabdian kepada masyarakat, mengungkapan  beberapa alasan pemilihan desa Balesari sebagai sasaran pengabdian kepada masyarakat. “Desa Balesari merupakan desa binaan yang ditunjuk oleh pihak Universitas Tidar, dan dengan adanya program desa wisata kami merasa perlu untuk berpartisipasi salah satunya dalam upaya meningkatkan potensi sumber daya manusia di desa Balesari,” ungkap Endah Ratnaningsih, M. Pd.

Pengembangan Desa Balesari sebagai desa wisata memang sedang gencar digalakan di lingkungan Universitas Tidar. Para dosen di Universitas Tidar diharapkan dapat memusatkan pengabdiannya di Desa Balesari dalam  rangka mendukung program Desa Wna Wisata Balesari yang dicanangkan oleh Rektor Universitas Tidar. Dengan adanya program tersebut,  diharapkan dapat meningkatkan potensi-potensi alam dan juga mampu membantu meningkatkan perekonomian warga desa Balesari. Banyak hal yang harus digarap di desa Balesari sebagai cikal bakal sebuah desa wisata di Kabupaten Magelang. Proses menjadikan desa Balesari sebagai desa wisata tentu membutuhkan campur tangan dari berbagai pihak. Salah satu yang dapat membantu proses tersebut adalah dengan adanya keterlibatan para dosen di lingkungan Universitas Tidar melalui program pengabdian kepada masyrakat.

Tantangan untuk menjadi desa wisata itulah yang menjadi sorotan para tim pengabdian kepada masyarakat khususnya tim dari FKIP, untuk melaksanakan pengabdian di desa Balesari. Sebagian besar dari tim tersebut berupaya untuk dapat terlibat secara langsung khususnya dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang dimiliki oleh desa Balesari. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari FKIP antara lain adalah pelatihan Bahasa Inggris, pelatihan penerjemahan Bahasa Inggris, pelatihan pembuatan website dwibahasa, pelatihan pembelajaran aktif, serta pelatihan pembuatan media pembelajaran interaktif.  Dengan adanya berbagai pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan SDM di desa Balesari supaya dapat berkontribusi dan berperan secara aktif dalam upaya mewujudkan desa wisata Balesari. Tidak dapat dipungkiri bahwa SDM merupakan salah satu kunci yang dibutuhkan demi terwujudnya desa wisata. (NA)

[:en]

(FETT – 12/06/2017) – The 19 of 51 community service’s proposals which are funded by DIPA (internal funding from university) 2017 are submitted by lecturers of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT). Community service is one of Tridharma Perguruan Tinggi (the university’s three main responsibilities of education, research, and community service) that must be done by lecturers.

Generally each team has two or three lecturers of Indonesian Language and Literature study program or English Education study program. There are 13 teams which focused their community service in Balesari, Windusari, Magelang Regency. Endah Ratnaningsih, M.Pd.,  a lecturer of English Education study program and a leader of community service’s team, explained some reasons in choosing Balesari as object of their community service. “Balesari is facilitated village of Tidar University. Therefore, we must participate in developing human resources in Balesari,” said Endah Ratnaningsih, M.Pd.

The development of Balesari as tourism village is booming in Tidar University. All lecturers in this university is expected to focus their community service in this village to support tourism village program. Through community service which is focused in Balesari, it is hoped it can develop their natural potential and improve the economy in this village. Balesari, as pioneer of tourism village in Magelang Regency need other parties’ hand. Therefore lecturers in Tidar University through community service program are asked to develop Balesari to be tourism village.

Some activities that used in community service which held by lecturers are coaching in using English, translating English, making multi-language website, active learning, and making interactive learning media. By those coaching, it is hope human resources in Balesari are able to contribute in build, develop, and promote Balesari as tourism village is Magelang. (GF)

[:]

[:id]Dosen FKIP Untidar Dapatkan Jabatan Fungsional Asisten Ahli[:]

[:id]

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar memberikan Surat Keputusan Rektor Pengangkatan Pegawai Non Aparatur Sipil Negera dalam Jabatan Akademik/Fungsional  Dosen sebagai Asisten Ahli (7/6) terhitung sejak 1 Juni 2017. Dosen tersebut adalah Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed.; Arum Nisma Wulanjani, M.Pd.; Atsani Wulansari, M.Hum.; Endah Ratnaningsih, M.Pd.; Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum; Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.; dan Asri Wijayanti, M.A. Beberapa hari kemudian, Ayu Wulandari, M.Pd, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga mendapatkan SK tersebut terhitung sejak 1 Juli 2017.

“Pengangkatan ini menjadi tanda bahwa tenaga pengajar tersebut telah sah menjadi dosen. Berarti, mereka sudah wajib untuk melakukan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini patut menjadi kebanggaan dan syukur untuk kita semua karena para dosen muda dapat menenuhi berkas pengajuan angka kredit dengan benar,” kata Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP saat memberikan sambutan.

Tenaga Pengajar dapat mengajukan angka kredit setelah mencapai 150 kum. Penetapan angka kredit tersebut berdasarkan 2 unsur, yaitu unsur utama yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta unsur penunjang. Masa penilaian dimulai dari Surat Keputusan Pengangkatan Dosen sampai dengan tanggal pengajuan kredit.

“Berkas penilaian yang kami ajukan mulai SK Pengangkatan Dosen yaitu 2 Februari 2016 sampai dengan tanggal pengajuan berkas, 17 Mei 2017,” kata Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang mendapatkan total kum 228,5 dengan keterangan Asisten Ahli Matakuliah Speaking dan Listening. Bekas tersebut harus didukung oleh bukti kinerja, misalnya SK Mengajar, presensi, jurnal, surat tugas, sertifikat, dan lain-lain.

Setelah mendapatkan SK Jabatan Fungsional para dosen diharapkan makin solid untuk memperkuat FKIP menjadi lebih baik lagi. “Kami berharap para dosen dapat mengembangkan diri dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang makin mendukung Untidar sebagai universitas berbasis riset,” tambah Prof. Dr. Sukarno, M.Si.(WJ)

[:]

[:id]Pencanangan Kampung Inggris Kota Magelang oleh FKIP Universitas Tidar dan DP4KB[:en]GROUND-BREAKING OF MAGELANG ENGLISH TOWN/VILLAGE, PIONEERED BY FKIP UNIVERSITAS TIDAR IN COOPERATION WITH DP4KB[:]

[:id]FKIP UNTIDAR kembali menunjukkan tajinya sebagai fakultas pencetak guru bahasa dengan menjadi pendamping utama dalam pencanangan Kampung Inggris di Kota Magelang. Adalah Pesantren Tidar yang menjadi titik awal pendampingan embrio pencanangan sebuah kawasan yang fokus dalam kebahasaan Inggris. Gagasan ini muncul pertama kali oleh Prof. Dr. Sukarno, Dekan FKIP UNTIDAR yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang. Sukarno mengatakan gagasan ini sesuai dengan visi misi Kota Magelang sebagai Smart City yang memiliki salah satu wisata Keajaiban Dunia dengan banyak turis asing dan juga visi misi FKIP UNTIDAR sebagai fakultas pencetak guru bahasa, dalam hal ini adalah bahasa Inggris.

Dalam pelaksanaan acara yang sudah menginjak minggu ketiga ini, telah ditandatangani MoU antara FKIP UNTIDAR, DP4KB Kota Magelang, dan Pesantren Tidar. Dra. Wulandari, M.M menyebut program yang awalnya merupakan pengabdian masyarakat dari dosen FKIP ini sangat tepat dengan apa yang dibutuhkan oleh warga Kota Magelang, khususnya yang dalam bidang pengawasan dan pemberdayaan oleh DP4KB yang sebelumnya telah mengadakan program RW Ramah Anak di lokasi yang sama dengan keberadaan Pesantren Tidar. Senada dengan Wulandari, Dzaky Zamani, selaku pengasuh Pesantren Tidar sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas adanya program mengingat perkembangan keilmuan, khususnya bahasa tidak lantas hanya dibutuhkan oleh siswa atau pembelajar dari institusi umum, melainkan juga santri dan juga warga biasa.

Dalam pelaksanaannya, Tim Pengabdian yang dipimpin oleh Ali Imron, M.Hum, salah seorang dosen Pendidikan Bahasa Inggris dari FKIP akan membimbing dan mengajari hampir semua aspek dasar yang dibutuhkan mulai dari persoalan upgrade kurikulum, materi Writing, Speaking, tata ucap (Pronunciation) hingga sastra untuk dipentaskan dan difilmkan. Ali sangat  bersyukur mendapat kepercayaan untuk mengetuai tim yang melibatkan tiga dosen lain dari background keilmuan yang berbeda untuk bisa memberikan kemanfaatan maksimal dalam program. Ali menyebut, pengabdian ini benar-benar merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dirancang dan diskemakan dengan presisi sesuai kebutuhan. Oleh karena itulah ia dan rekan pengabdiannya, Winda Candra H, M.A melibatkan dua dosen dari bidang keilmuan yang berbeda agar hasilnya sesuai yang diharapkan. Ali melibatkan satu dosen dengan dasar keilmuan Pendidikan Bahasa Inggris dan satu lagi dengan dasar pengajaran penulisan (Writing) di luar satu tim anggota yang memiliki background sama dengannya yaitu Sastra Inggris. Selain itu, Ali juga melibatkan dua mahasiswa yang biasa menangani persoalan dokumentasi (film) dan skenario.

Harapannya, program ini akan terus berjalan mengingat pencanangan Kampung Inggris bukanlah persoalan sederhana yang tentu akan membutuhkan tindakan nyata yang tepat dan membutuhkan waktu. Kerjasama dengan DP4KB diharapkan akan mampu menjadikan program ini berlangsung setidaknya selama dua tahun kedepan demi tercapainya visi misi Kota Magelang sebagai Smart City dan bentuk nyata peran serta FKIP khususnya Bahasa Inggris bagi masyarakat dan negara. (AL)

[:en]

FKIP UNTIDAR again attest its prominence as a faculty of language teachers by playing the significant role in the declaration of English Village in Magelang City. Pesantren Tidar becomes the embryo of an area focuses in English language. This idea first initiated by Prof. Dr. Sukarno, M.Si the Dean of FETT UNTIDAR who also serves as Chairman of the Board of Trustees of Community Empowerment, Women, Child Protection, Population and Family Planning (DP4KB) Magelang. Sukarno said the idea is in line with the vision and the mission as well, of the Magelang City as Smart City which posseses one of the World Wonders, Borobudur with many foreign tourists, as well as the vision and the mission of FETT UNTIDAR as a language teacher faculty, in this case is English .

There has been MoU signing between FKIP UNTIDAR, DP4KB Magelang, and Pesantren Tidar following the declaration. Dra. Wulandari, MM the head of DP4KB states the program which was originally a community service of FKIP lecturers, precisely meet the need of the citizens of Magelang City, especially those under the supervision and empowerment by DP4KB. The former institution previously held Children-Friendly program in the same location with the current program, of Pesantren Tidar. In line with Wulandari, Dzaky Zamani the caretaker of Pesantren Tidar highly appreciates the program considering the development of the scholarship, especially in the language field. He states that (English) language is not necessarily priviledged by students or learners from formal public institutions, but also santri and ordinary citizens.

In its implementation, the team led by Ali Imron, M. Hum, one of the lecturers of English Education of FETT UNTIDAR will teach almost all the basic aspects needed from curriculum upgrade issues assistance, writing material, speaking skill, Pronunciation, to Literature to be staged and filmed. Ali is very grateful to have the confidence to chair a team involving three other lecturers from different language expertise in order to provide maximum benefit of the program. Ali adds, this community service is carefully designed and strategically fitted with precision as needed. Therefore he and his community-service-partner, Winda Candra Hantari, M.A, a lecturer of English Literature, invite two more lecturers from different scientific fields in order to reach the result expected. Ali involves one lecturer on the basis of English Education and another on the basis of teaching writing,. In addition, Ali also involves two students capable in film- documentation  and scenario.

Hopefully, this program will continue to run considering the establishment of English Village requires the precisely conducted action that takes more time and energy. Cooperation with DP4KB is expected to extend the duration of this program for at least to two years ahead for the sake of the achievement of vision and mission of Magelang City as Smart City. Furthermore the role of FETT especially the teaching of English for society and country. (WD)

[:]

[:id]FKIP Untidar Gelar Rapat Persiapan UAS Genap 2016/2017[:en]FETT UNTIDAR HELD PREPARATION MEETING FOR FINAL EXAMINATION OF THE ACADEMIC YEAR OF 2016/2017[:]

[:id]

Rabu, 7 Juni 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar menggelar rapat persiapan UAS di Ruang I.7 Gedung FKIP Untidar. Rapat ini dihadiri oleh seluruh dosen FKIP dan dosen pengampu mata kuliah dari Fakultas lain. Rapat dimulai pukul 15.00 dan dibuka oleh Dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan beberapa poit penting pembahasan rapat yaitu terkait persiapan ujian semester genap tahun akademik 2016/2017  serta informasi penting lainnya.

Menurut kalender akademik, perkuliahan semester genap tahun akademik 2016/2017 berakhir pada tanggal 17 Juni 2017. Meski demikian, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. memberikan kesempatan sampai tanggal 22 Juni 2017, jika masih ada perkuliahan yang belum memenuhi minimal pertemuan, yaitu 14 kali pertemuan. Adapun mengenai pelaksanaan ujian akhir semester genap tahun akademik 2016/2017 akan tetap dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2017.

Wakil Dekan II, Drs. Hari Wahyono, M.Pd juga menyampaikan arahan terkait administrasi mahasiswa, dan jadwal piket. “Mahasiswa yang secara administrative belum beres diarahkan langsung ke bagian keuangan. Selain itu, berkaitan dengan jadwal piket monitoring ujian apabila ada yang berhalangan hadir mohon segera mencari pengganti sebelum hari pelaksanaan ujian,” jelasnya.

Selanjutnya masing-masing koorprodi yaitu Koorprodi PBI dan PBSI juga menyampaikan tentang masing-masing jadwal ujian semester genap. Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd. selaku Kooeprodi PBI menyampaikan bahwa, tanggal 7 dan 8 Juli 2017 tidak dijadwalkan ujian karena ada kegiatan universitas yaitu persiapan dan pelaksanaan seleksi mandiri Untidar. Koorprodi PBSI,Rangga Asmara, M.Pd menyampaikan bahwa, jadawal ujian dilaksanakan selama dua minggu tepatnya pada tanggal 3, 4, 5, 6,10, 11, dan 12 juli 2017.

Pada sesi rapat juga dibahas tentang acara “Dua Jam Bersama Prodi” dan PPL. Dekan FKIP menjelaskan bahwa, acara “Dua Jam Bersama Prodi yang belum dilaksanakan, rencana akan dilaksanakan pada minggu depan. Selanjutnya terkait PPL, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. juga menjelaskan, “Pada tahun ini akan dilaksankan dua PPL yaitu PPL luar negeri ke Malaysia dan PLL dalam negri maka, para pembimbing EFC dan EET dimohon segera menarik mahasiswa yang mengikuti makul tersebut. Hal itu, karena akan segera dibentuk panitia PPLdan menentukan siapa saja yang harus menjadi sosen pembimbing PPL”.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan SK Kenaikan Pangkat oleh Dekan FKIP Untidar kepada beberapa dosen. Mereka adalah Atsani Wulansari, M.Hum., Gilang Fadhilia M.Hum., Arum Nisma, M.Pd.,Widya ratna M.Ed., dan Asri Wijayanti, M.A. Rapat di ditutup pada pukul 17.40 dan dilanjutkan dengan acara buka bersama.(DZ)

[:en]

Wednesday, June 7, 2017,  Faculty of Education and Teachers’ Training held a meeting of final examination preparation in Room I.7 FETT Building. This meeting was attended by all FETT lecturers and lecturers from other faculties. The meeting started at 15.00 and opened by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. In his speech, he conveyed some important points of discussion about the preparation of the examination for the academic year of 2016/2017 and other important information.
According to the academic calendar, the academic semester of the academic year 2016/2017 ends on June 17, 2017. However, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., provides opportunities until June 22, 2017, if there are still lectures that have not met the minimum meeting, which is 14 meetings of lecture. The implementation of the final examination even semester academic year 2016/2017 will still be held on July 3, 2017.
Vice Dean II, Drs. Hari Wahyono, M.Pd.,  also delivered direction related to the students’ administration, and picket schedule. “Students who have uncomplete administratively are directed to the finance department. In addition, in relation to the timetable of exam monitoring schedule if anyone is unable to attend the examination, the student has to seek a replacement schedule before the day of the execution of the exam, “he explained.

Furthermore, each study program coordinators, English Education Study Program and Bahasa Indonesia and Literature Study Program also convey about each even semester examination schedule. Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd. as the English Education Study Program said that, on July 7 and 8, 2017 there was no scheduled exams because there were university activities namely preparation and implementation of self-selection Untidar. Bahasa Indonesia and Literature Study Program, Rangga Asmara, M.Pd said that the examination was conducted for two weeks on July 3-12, 2017.

In that meeting, the lecturers discussed the event “Two Hours with Study Program” and Teaching Practice. The Dean of FETT explained that the ” Two Hours with Study Program ” event that has not yet been held will be held next week. Furthermore, in relation to the Teaching Practice, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. also explains, “This year, FETT will implement two Teaching Practices that is overseas Teaching Practice to Malaysia and Teaching Practice in Indonesia, EFC and EFT counselors are appealed to take the students from the practice areas. That is because the committee will be formed for Teaching Practice soon.

On that occasion, the handover of Increasing Decree of Rank carried out by the Dean FETT Untidar to several lecturers. They are Atsani Wulansari, M.Hum., Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Endah Ratnaningsih, M.Pd., Gilang Fadhilia M.Hum., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., and Asri Wijayanti, M.A.. The meeting closed at 17:40 and proceeded with an iftar. (ER)

[:]

[:id]FKIP Untidar Jalin Kerjasama Peningkatan di Bidang Pengajaran, Penelitian, Pengabdian, dan SDM[:en]FETT Untidar Colaborates with UMM and UMP in the field of Education, Research, Community Service, and Human Resource[:]

[:id]

FKIP Universitas Tidar (Untidar), FKIP Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), dan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) melakukan penandatanganan MoU dalam bidang pendidikan, penelitian, pegabdian kepada masyarakat, dan SDM. Acara ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Juni 2017 pukul 11.30 WIB di ruang micro teaching FKIP Untidar. Hadir pada acara tersebut, para Dekan dari ketiga Fakultas dan para pejabat struktural FKIP Untidar.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Dekan FKIP Untidar Prof. Dr. Sukarno, M.Si, Dekan FKIP UMM  Drs.Subiyanto, M.Pd. dan Dekan FKIP UMP Yuli Widiyono, M.Pd. Masa berlaku MoU tersebut disepakati selama lima tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan. Sebelum penandatanganan MoU, Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku dekan FKIP Untidar sekaligus tuan rumah menyampaikan, “Kerjasama antara FKIP Untidar, FKIP UMM, dan FKIP UMP dilaksanakan karena adanya kesepakatan bersama. Hal ini diawali dengan kedekatan kami secara informal, maka kami ingin berlanjut dengan kedekatan secara formal. Selain itu, masing-masing FKIP memiliki kelebihan, seperti FKIP UMM yang lebih senior. Nah, tentunya ini sangat bagus jika di sinergiskan untuk meningkatkan kualitas di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian dan SDM. Saya harap kerja samini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang baik kepada ketiga institusi.

Dekan FKIP UMM Drs. Subiyanto, M.P.d menyampaikan rasa terimakasih dan berharap kerjasama yang disepakati tidak hanya berupa tanda tangan saja, tetapi juga ada action nyata. Senada dengan hal itu, Dekan FKIP UMP Yuli Widiyono, M.Pd menyatakan, “Kami berharap setelah MoU ini, agenda-agenda yang direncanakan dapat terealisasi. Kami siap melaksanakan peningkatan SDM di perguruan tinggi.”

Setelah penandatanganan MoU, kemudian dilaksanakan rapat  pelaksanaan program penguatan keilmuan di bidang pengajaran dengan metode active learning. Program tersebut direncanakan akan dimulai pada akhir Juli atau awal Agustus. Peserta program utamanya ditujukan untuk dosen-dosen muda agar dapat meningkatkan ketrampilan dan mengembangkan kemampuan dalam mengajar. Telah ditentukan tim penilai dari masing-masing institusi untuk menilai dan mengevaluasi para peserta program tersebut. Adapun mengenai anggaran masih akan dibahas di lain kesempatan.

Acara penandatangan MoU antar FKIP tersebut kemudian ditutup dengan penyerahan cinderamata dari masing-masing pihak dan dilanjutkan dengan foto bersama. (DZ)

[:en]

[FKIP – 9/06/17]  – Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT) of Tidar University, Muhammadiyah University of Magelang (UMM), and Muhammadiyah University of Purworejo (UMP) signed a memorandum of understanding (MoU) in the field of education, research, community service, and also human resource.  The event was held on Monday, 5th June 2017 at FETT Untidar. It was attended by all deans from Untidar, UMM, and UMP and also structural officials from FETT Untidar.

The signing of the MoU was performed between Prof. Dr. Sukarno, M. Si., as the Dean of FETT Untidar , Drs.Subiyanto, M.Pd., as the Dean of FETT UMM, and Yuli Widiyono, M.Pd., as the Dean of FETT UMP. The term of the MoU is agreed for five years from the date of signing. Before the signing of the MoU, Prof. Dr. Sukarno, M. Si, as the Dean of FETT Untidar as well as thehost,  delivered, “The collaboration between FETT Untidar, UMM, and UMP is implemented because of a mutual agreement. This begins with our informal closeness, so we want to continue with formal closeness. I hope this cooperation will continue to develop and provide good benefits to the three institutions”.

The Dean of FETT UMM, Subiyanto, M.P.d., expressed his gratitude and hoped that the agreed collaboration is not only a signature but also a real action. Similar  with him, the Dean of FETT UMP, Yuli Widiyono, M.Pd,. said, “We hope that after the signing, the agenda which has been planned can be realized soon. We are ready to take part in improving human resource universities.”

After the signing of the MoU, a meeting of the implementation of scientific strengthening program in the field of teaching with active learning method was held. The program is planned to begin in late July or early August. The participants of the program are primarily aimed at young lecturers in order to improve and develop their teaching skills. Appraisal teams have been set up by each institution to assess and evaluate the participants of the program. For the budget, it will still be discussed on another occasion. The occasion was then closed by handover of souvenirs from each party. (DZ-NA)

[:]

[:id]Rekrutment Terbuka Panitia OTADAMA 2017[:]

[:id]

Tak terasa Tahun Ajaran 2016/2017 akan segera berakhir, beranjak menuju Tahun Ajaran Baru 2017/2018. Segala macam persiapan untuk menyambut mahasiswa baru juga mulai dilaksanakan oleh seluruh penjuru Universitas Tidar. Tak terkecuali Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas yakni Keluarga Mahasiswa (KM) yang turut andil dalam penyambutan hadirnya anggota keluarga baru di lingkungan kampus. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan rekrutmen terbuka panitia otadama 2017.

Otadama merupakan kepanjangan dari Orientasi Tidar Muda, biasa dikenal sebagai masa pengenalan atau orientasi lingkungan kampus pada mahasiswa baru. Yulita Haryanti Ratna Sari selaku Sekretaris BEM KM saat ditemui pagi tadi di sekretariat BEM menjelaskan, “Anggota BEM KM saat ini adalah 40 orang padahal mahasiswa baru yang akan diterima sebanyak 1500 dan masa orientasi hanya satu gelombang saja, jadi kami merasa tidak mampu untuk melayani kebutuhan mahasiswa baru saat masa orientasi tersebut. Maka dari itu dibukalah rekrutmen untuk menjaring mahasiswa di luar BEM KM yang bersedia membantu kelancaran setiap rangkaian acara masa orientasi.”

Perekrutan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa aktif Untidar tanpa memandang tingkatan semester dan program studi asal. Pendaftaran dan pengumpulan berkas dilayani hingga tanggal 10 Juni 2017. Proses seleksi yang dilakukan hanya melalui satu tahapan saja yakni wawancara pada tanggal 12-13 Juni 2017. Bagi pendaftar yang lolos seleksi wawancara langsung akan diumumkan keesokan harinya yakni tanggal 14 Juni 2017.

Divisi atau bagian yang akan diisi antara lain acara, perlengkapan, konsumsi, humas, media dan dokumentasi, korlap, sponsorship, kesehatan, dan penakel. “Nantinya perekrutan ini akan menerima sebanyak 180 mahasiswa calon panitia Otadama 2017 yang akan dibagi dalam divisi yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penjaringan panitia ada tim penilai khusus yakni tim konseptor dari Kemetrian PSDM,” ungkap Yulita menambahkan.

Akhirnya Yulita berpesan, “Bagi semua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang tertarik untuk menambah pengalaman dan ingin dikenal mahasiswa baru segera saja dapat bergabung menjadi panitia Otadama 2017. Bisa langsung mengambil formulir ke sekretariat BEM KM atau mengunduh berkas formulir pada laman: bit.ly/2rXsXma dan segera mengumpulkannya paling lambat hari Sabtu (10/6/2017) ke sekretariat BEM KM.” (TP)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Turut Mempersembahkan Medali di Kejuaran POM Rayon III Jawa Tengah[:en]FETT STUDENTS PRESENT MEDALS AT POM RAYON III CENTRAL JAVA[:]

[:id]

Universitas Tidar melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengirimkan 147 atlet pada kejuaran Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Rayon III Jawa Tengah yang digelar 2 – 6 Mei 2017 lalu. Untidar menjadi tuan rumah pada kegiatan tersebut bersama Universitas Muhammadiyah Magelang.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) turut mengirimkan beberapa atlet dan mendapatkan medali. Salah satu mahasiswa FKIP yang mendapatkan medali adalah adalah Fitri, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester VI, atlet pencak silat putri. “Pencak silat digelar pada 4 – 6 Mei 2017 di Auditorium Untidar. Pencak silat Untidar mendapatkan 1 perunggu untuk ketegori seni tunggal putera serta 5 perunggu dan 1 perak untuk kategori laga,” ujar Fitri yang mendapatkan medali perunggu pencak silat untuk kategori laga.

Dian Nurlita, mahasiswa PBSI yang juga atlet pencak silat putri menambahkan kemenangan Untidar membawa beberapa medali merupakan awal kebangkitan Untidar berprestasi di bidang olahraga. “Sebenarnya, kebangkitan olahraga di Untidar diawali dengan kemenangan tim pencak silat pada Kejuaraan Nasional di Universitas Gadjah Mada, 2014 lalu,” tambah Dian Nurlita, pemenang perunggu untuk kategori laga pencak silat puteri.

Selain Fitri dan Dian Nurlita, Arief Budianto, mahasiswa semester VI Prodi PBI juga turut menyumbangkan medali pada Kejuaraan Pencak Silat Putra. Pencak silat sendiri terwadahi dalam UKM Merpati Putih. Fitri dan Dian menuturkan kurangnya tempat dan peralatan latihan menjadi kendala sebelum berlangsungnya POM.

Selain pencak silat, mahasiswa FKIP juga membawa beberapa medali untuk lomba taekwondo. Sherly Briliantika (PBI) memperoleh 2 emas dan 1 perunggu. Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (PBI) memperoleh 2 emas. Putra Ramadhan (PBI) mendapatkan 1 emas dan 1 perunggu. Nurul Ilma (PBI) 1 emas, Fauzan Noki Pratama (PBI) 1 emas, Aris Budianto (PBI) 1 perak, dan Esti Rahmawati 1 perak. Mahasiswa PBSI yang mendapatkan medali sebagai berikut. Dantik Mulianandasari Pratiwi (PBSI) 1 emas, Dhinar Permatasari (PBSI) 1 perak, dan Nur Eka Thieningsih (PBSI) 1 perak.

Dengan keterlibatan beberapa mahasiswa, FKIP akan makin berjaya, bukan saja dari persoalan akademik, tetapi juga olahraga. (WJ)

[:en]

Tidar University  through Vice Rector for Student Affairs and Alumni sent 147 athletes at Pekanbaru Student Sports Weekend (POM) of Rayon III Central Java held on  May 2nd-6th, 2017. Tidar University hosted the event in collaboration with the Muhammadiyah University of Magelang.

Faculty of Education and Teachers’ Training also sent some athletes and got medals. FETT also send some athletes and get medals. One of the FETT students who get the medal of female pencak silat athlete is Fitri, Fifth Semester student of Bahasa Indonesia and Literature Study Program.  “Pencak silat was held on May 4-6th, 2017 in Untidar Auditorium. Pencak Silat Untidar get 1 bronze for the single art category of men and 5 bronze and 1 silver for the game category, “said Fitri who get bronze medal for martial arts category.

Dian Nurlita, a student of Bahasa Indonesia and Literature Study Program who is also a martial arts athlete adds the victory of Untidar to bring some medals is the beginning of the resurrection Untidar achievement in the field of sports. “Actually, the awakening of sport in Untidar begins with the martial arts team victory at the National Championship at Gadjah Mada University, 2014,” added Dian Nurlita, bronze winner for the women’s pencak silat category.

In addition to Fitri and Dian Nurlita, Arief Budianto, a sixth semester student of English Education Program Study also contributed medals at the male Pencak Silat Championship. Pencak Silat itself is embodied in SME Merpati Putih. Fitri and Dian said the lack of place and exercise equipment becomes an obstacle before the POM.

In addition to pencak silat, FKIP students also brought some medals for taekwondo competition. Sherly Briliantika (English Education Study Program) earned 2 gold and 1 bronze. Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (English Education Study Program) obtained 2 gold. Putra Ramadan (English Education Study Program) get 1 gold and 1 bronze. Nurul Ilma (English Education Study Program) 1 gold, Fauzan Noki Pratama (English Education Study Program) 1 gold, Aris Budianto (English Education Study Program) 1 silver, and Esti Rahmawati 1 silver. Students of Bahasa Indonesia and Literature Study Program who get the medals are Dantik Mulianandasari Pratiwi (1 gold), Dhinar Permatasari (1 silver), and Nur Eka Thieningsih (1 silver).

Having the involvement of some students, FETT will be more glorious, not only from academic issues, but also sports. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Ajukan Proposal Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2017[:en]FETT Students Submit Proposals for Indonesian Students Business Competition Program 2017[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (5/06). Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan perguruan tinggi, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengajukan proposal Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2017 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) merupakan salah satu program dari Kemenristek Dikti untuk memfasilitasi mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha.

Luaran dari Program KBMI ini adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas mahasiswa wirausaha dan meningkatnya unit bisnis mahasiswa yang berhasil dikembangkan. Fasilitas dana kegiatan yang diberikan adalah Rp. 10.000.000,00 s.d. Rp. 40.000.000,00. Adapun mahasiswa FKIP yang mengajukan proposal program KBMI adalah mahasiswa semester 2, 4, dan 6 Program Studi PBSI dan PBI. “FKIP mengusulkan 13 usulan proposal, 8 proposal dari Program Studi PBSI dan 5 proposal dari Program Studi PBI,” terang Muhammad Malik Al Firdaus, M.Pd. selaku Koorprodi PBI.

Rangga Asmara, M.Pd. Koorprodi PBSI menambahkan bahwa “Usulan proposal program KBMI berawal dari hasil pembekalan mahasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Mei 2017 lalu di Hotel Taman Eden 2 Kaliurang Yogyakarta.” Waktu pengajuan proposal dilakukan paling lambat tanggal 31 Mei 2017, pengumuman hasil seleksi proposal yang lolos tanggal 23 Juni 2017, pelaksanaan kegiatan dimulai 1 Juli s.d. 31 Oktober 2017, dan kegiatan monitoring evaluasi akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Salah satu dosen Program Studi PBSI Theresia Pinaka R.N.H., S.S., M.Pd. mengatakan “Dengan usulan proposal program ini mahasiswa mulai berpikir kritis dan berjiwa wirausaha. Hal ini merupakan penghargaan bagi dosen-dosen yang telah menanamkan visi misi Untidar ke dalam jiwa mahasiswa. Harapannya, tahun depan dapat dimaksimalkan dan banyak proposal yang lolos seleksi.” (WL)

[:en]

FETT UNTIDAR (5/06). For improving the quality of graduates in university level, students of Faculty of Education and Teachers Training at Tidar University propose the proposal for Indonesian Students Business Competition 2017 that was funded by Directorate General of Learning and Student Affairs, Ministry of Research, Technology, and Higher Education. This program was one of programs to facilitate students who were interested in entrepreneurship.

The outcomes of the program were the improvement of quality and quantity of students-entrepreneur and the improvement of students’ business center. The program grant was IDR 10.000.000,00 to IDR 40.000.000,00. Moreover, FETT students of semester 2, 4, and 6 submit the proposals. “FETT submit 13 proposals that consist of 8 proposals from Indonesian Language and Literature Education Study Program and 5 proposals from English Language Education Study Program” said Muhammad Malik Al Firdaus, M.Pd., Study Program Coordinator of English Language Education Study Program.

Rangga Asmara, M.Pd., Study Program Coordinator of Indonesian Language and Literature Education Study Program  added “The proposals begin from the result of  students’ activity-pembekalan mahasiswa that was done in May 26-27 in Taman Eden 2 Hotel, Kaliurang Yogyakarta.” The deadline of submitting the proposal was in May 31, 2017. The announcement of selected proposal is in June 2017, while the activity will be started in July 1 until October 31, 2017. Furthermore, the monitoring and evaluation will be conducted in October 2017.  One of the lecturers in Indonesian Language and Literature Education Study Program, Theresia Pinaka R.N.H., S.S., M.Pd. stated “By submitting the proposals, it motivates the students to think critically and to be entrepreneur. This fact can be said as the reward for the lecturers who are successful in instilling the vision and mission of Tidar University to the students. It is hoped that there will be many proposals that are selected next year.” (CA)

[:]