[:id]Pembekalan FKIP: Bentuk Mahasiswa Aktif Berwirausaha dan Berorganisasi[:en]Briefing of FKIP: Forming Active Students in Entrepreneurship and Organizing[:]

[:id]

Tuntutan pendidikan yang semakin tinggi membuat mahasiswa dan dosen tidak bisa berleha-leha untuk mendapatkan ilmu. Tak hanya diajak berjalan namun berlari patut dilakukan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Dalam kenyataannya dunia pendidikan harus berkembang demi membentuk pribadi yang tangguh dan berkualitas di era modernitas. Hal itulah yang dilakukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Jumat hingga Minggu (18-21/5) kemarin FKIP menyelenggarakan kegiatan Pembekalan bagi seluruh mahasiswa semester 2 baik prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) maupun Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) bertempat di Wisma Eden Kaliurang.

Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta arahan bagi mahasiswa FKIP tentang fakultasnya. “Jadi mahasiswa itu mengetahui apa itu FKIP, baik itu visi, misi dan tujuannya. Salah satu materi yang diberikan yaitu kiat-kiat supaya cepat lulus, tapi bukan terus kalau cepat lulus itu harus nerd, justru kami mendorong mahasiswa untuk memiliki tidak hanya hard skill tapi juga soft skill sehingga mahasiswa bisa menjadi calon-calon pendidik yang hebat” terang Lilia Indriani, M.Pd. selaku Ketua Jurusan FKIP. Tujuan lain dari pembekalan ini sekaligus untuk mencari bibit-bibit penulis karya ilmiah yang bisa diajukan ke Dikti yang mendukung visi Untidar.

Nuriyanto, salah satu mahasiswa prodi PBSI menyampaikan ketertarikannya mengikuti pembekalan ini. “Mata kita akhirnya dibukakan lebar-lebar tentang FKIP. Kami sebagai mahasiswa tidak hanya diminta untuk rajin kuliah saja, tapi juga dibekali cara berwirausaha yang baik. Pintar mengatur waktu sehingga bisa menjalankan keduanya secara beriringan. Lebih dari itu, kami jadi punya gambaran setelah lulus ini mau ke mana. Ikut SM3T kah atau langsung menjadi guru honorer,” ungkapnya.

Melalui pembekalan ini dihasilkan proposal-proposal yang akan dikirimkan ke Dikti dan juga Belmawa. Terdapat 3 proposal terbaik yang mendapat hadiah motivasi dari panitia yakni: Proposal Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dengan judul “Pemanfaatan Kaca Bekas Rumah Tua Menjadi Lukisan Kaligrafi Water Printing” oleh Dian Tyas Utami dkk, Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “GT Pemberdayaan Desa Tampi Sebagai Destinasi Wisata dan Pengembangan Edukasi” oleh Habib Khoirudin dkk, dan Proposal Program Hibah Dana Desa (PHBD) debgan judul “Pemberdayaan Masyarakat Buruh Tani Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Memanfaatkan Sayuran Jembak Sebagai Bahan Pembuatan Cilok di Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang” oleh Nuriyanto dkk. (TP)

[:en]

The increasing demand of higher education makes students and lecturers no longer have time to relax in gaining knowledge. They are now forced to run, instead of just walking, to gain knowledge as much as possible. The reality says that it is a must for the world of education to evolve in order to form a strong and qualified person in the modern era. This was what the Faculty of Education and Teachers Training of Tidar University did from Friday to Sunday (18-21 / 5). FKIP held a briefing event for all students of second semester of both Indonesian Language and Literature (PBSI) and English Education (PBI) Study Program at Wisma Eden Kaliurang.

This event aims to provide understanding and direction for FKIP students about their faculty. “So the students know what FKIP is, starting from its vision, mission to its goals. One of the materials given is the tips to graduate quickly, but it doesn’t mean that to graduate fast, students have to be nerd. Instead, we encourage students to have not only hard skills but also soft skills so that students can become great educator candidates”, explained Lilia Indriani, M.Pd., the Head of Languages and Arts Department of FKIP. Another purpose of this event was to find the seeds of students who are potential in writing scientific papers that can be submitted to Dikti as it supports the vision of Untidar.

Nuriyanto, one of the students of PBSI, expressed his interest in following this briefing. “Our eyes are finally opened wide about FKIP, we are not only asked to be diligent in college, but also equipped with good entrepreneurship, smart in organizing the time so we can run them both in tandem. Moreover, we have a picture about where to go after graduation; whether to join SM3T or directly become a honorary teacher’, he said.

 Through this briefing, the proposals will be sent to Dikti and Belmawa. There are 3 best proposals that will get the motivational prize from the committee namely: Proposal of Indonesian Student Business Competition (KBMI) with title “Utilization of Used Glass of Old House to Calligraphy Water Printing Painting” by Dian Tyas Utami, et al. Proposal of Student Creativity Program (PKM) entitled “GT Empowerment of Tampi Village as a Tourism Destination and Development of Education’ by Habib Khoirudin et al, and Proposal of Grant Program of Village Fund (PHBD) entitled “Empowerment of Creative Economy Based Farmer Community by Utilizing Shoot Vegetables as Cilok Making Material in Citrosono Village Grabag Subdistrict, Magelang District” by Nuriyanto et al. (AL)

[:]

[:id]Pengumuman Lomba Esai Kependidikan FKIP Untidar 2017[:en]Pengumuman Lomba [:]

[:id]

Berikut adalah daftar perserta yang lolos seleksi Lomba Esai Kependidikan dalam rangka Pekan Keguruan FKIP Untidar Tahun 2017(silakan unduh file). Adapun peserta yang dinyatakan lolos ke tahap berikutnya, harap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

 

Ketua Panitia

 

Winda Candra Hantari

 

Unduh – DAFTAR FINALIS ESAI KEPENDIDKAN KATEGORI GURU

Unduh -DAFTAR FINALIS ESAI KPENDIDIKAN KATEGORI MAHASISWA

Unduh – KETENTUAN UMUM LOMBA ESAI KEPENDIDIKAN TAHAP 2 (PRESENTASI)[:]

[:id]FKIP Jaring Kelompok Debat Terbaik dalam Pekan Keguruan FKIP 2017[:en]FETT Teacher’s Week 2017: Searching for Qualified Debate Teams through Debate Competition[:]

[:id]

Hiruk pikuk suara mahasiswa terdengar kencang memeriahkan gelaran Pekan Keguruan FKIP 2017. Tak terkecuali suara-suara mahasiswa yang sibuk berdebat hebat. Perdebatan mahasiswa ini secara sengaja digelar oleh panitia dan diwadahi daam ajang Kompetisi Debat yang berlangsung hari Senin-Selasa (22-23/5). Kompetisi diikuti oleh seluruh mahasiswa FKIP tanpa membedakan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ataupun Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Kompetisi ini terbagi dalam dua hari, Senin (22/5) untuk lomba debat bahasa Indonesia yang diikuti oleh 24 tim dan Selasa (23/5) untuk lomba debat bahasa Inggris yang diikuti oleh 20 tim. Sebelum kompetisi debat berlangsung terlebih dahulu diadakan seminar yang berisi tentang gambaran jalannya kompetisi, gaya debat yang digunakan, serta penjelasan teknis dan nonteknis mengenai sistem debat.

Suasana kompetitif sangat terasa ketika pertandingan. Peserta tersulut semangatnya untuk menampilkan yang terbaik dan saling berjuang untuk merebut gelar juara. “Kompetisi ini sengaja digelar untuk mencari bibit-bibit unggul dari FKIP. Pemenang lomba debat bahasa Indonesia otomatis memiliki pengalaman yang bisa dijadikan bekal membimbing anak didiknya kelak untuk mengikuti kompetisi yang sama, sedangkan pemenang debat bahasa Inggris akan dikirim lomba ke tingkat universitas,” jelas Theresia Pinaka Ratna N.H., M.Pd. salah satu koordinator lomba debat. Debat bahasa Indonesia menggunakan gaya Asian Parliamentary System, satu tim terdiri dari 3 anggota kelompok. Sedangkan debat bahasa Inggris menggunakan gaya British Parliamentary System, satu tim tersiri dari 2 orang.

Dalam debat mengharuskan mahasiswa untuk berpikir tingkat tinggi, hal ini bertujuan untuk melatih siswa berpikir kritis, logis, dan runtut. Lomba ini sekaligus untuk melatih mahasiswa mengatasi rasa grogi saat berbicara di hadapan orang banyak. Yusuf salah satu mahasiswa PBI finalis debat bahasa Indonesia mengungkapkan, “Sangat berkesan ikut lomba debat ini, lawannya tangguh-tangguh, mosi yg dihadirkan juga sangat menantang. Very exited untuk tahu siapa pemenangnya.” Meskipun optimis meraih juara, dirinya tidak lantas meremehkan tim lawan karena merasa pesaingnya juga merupakan tim yang hebat. Sebagai informasi juara kompetisi debat akan diumumkan di puncak acara Pekan Keguruan FKIP 2017, Jumat (26/5) mendatang.[:en]

[FKIP – 27/05/2017] – Teacher’s Week 2017 held by Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT) attracts the students’ attention.   Many students of FETT took part in Teacher’s Week 2017, including in Debate Competition. The Debate Competition was carried out in two days, May 22nd – May 23rd 2017.  Students from Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) and English Education Program (PBI) joined on the competition. The debate competition was devided into two sessions, the first day was for Indonesian Debate Competition and the second day was for English Debate Competition. There were total 24 teams for Indonesian Debate Competition and 20 teams for English Debate Competition.

Competitive ambience arouse intensely during the competition.  Each team tried to show their best and fight to be the winner. “This competition is deliberately held to search for qualified debate teams from FETT. This debate competition was carried out to encourage students to speak English; to bring about a higher proficiency of the language. This debate competition has managed to create learning situations in which students develop proficiencies based on sound educational and communication theories. Further, the winner of English Debate Competition will be sent to the University Debate Competition,” explained Theresia Pinaka Ratna N.H., M.Pd., one of the coordinator for Debate Competition.

In this debate competition, the orators were demanded to have higher thinking ability. They were expected to think critically, logically, and chronologically. Besides, this competition is also an opportunity for them to improve their speaking skill and how to deal with their nervousness when speaking infront of the public. Yusuf Yulianto, one of the Indonesian Debate Competition finalists from PBI, asserted that he was impressed joining this competition. “ The motions are very challenging, the competitors are great, and I’m very excited to find out who will be the winner in this competition.” explained him. (TP – NA)

[:]

[:id]Tea Pot, Hembusan Nafas Dalam Pekan Keguruan 2017[:]

[:id] 

Senin hingga Jumat (22-26/5) FKIP UNTIDAR menggelorakan semangat keguruan melalui agenda rutinnya yang bertajuk Pekan Keguruan FKIP UNTIDAR 2017 dengan tema “Peningkatan Keprofesionalan Guru Berkelanjutan”. Pekan Keguruan selaku salah satu agenda yang menjadi ciri dan identitas FKIP ini berisi serangkaian acara dengan fokus utama adalah keguruan, Ilmu Pendidikan, Pengajaran, dan bahasa Inggris dan Indonesia. Pada tahun ini, Pekan Keguruan menghelat aneka perlombaan dan seminar. Di antara perlombaan yang diadakan adalah Kompetisi Debat bahasa Indonesia dan Inggris, Best Practice antar mahasiswa FKIP UNTIDAR dan antar guru sekolah menengah tingkat Jawa Tengah, lomba Media Pembelajaran, dan lomba Esai Kependidikan. Sedangkan untuk seminar, kali ini FKIP menyajikan seminar regional juga Guest Lecturing and Academic Sharing.

Satu yang menarik dari serangkaian acara keguruan dan pendidikan yang disajikan, terdapat sebuah acara yang tampak sangat ramai dan menjadi pusat berkerumunnya mahasiswa dan peserta Pekan Keguruan. Acara yang dimaksud adalah Tea Pot, akronim dari Teachers Week’s Spot. Ali Imron M.Hum selaku penanggung jawab acara mengatakan bahwa Tea Pot memang direncanakan dan dibuat agar menjadi penjaga nafas Pekan Keguruan. Menyediakan panggung pentas dan panggung panjang bagi penonton, acara ini berisi penampilan dari mahasiswa seluruh angkatan di FKIP dengan tema keguruan. Mahasiswa boleh menyajikan seni dan sastra, tanya jawab, hingga tips-tips yang terkait keguruan dan pendidikan bahasa.

Selain itu, Tea Pot merupakan pusat administrasi pada Pekan Keguruan dengan salah satu program yang ditawarkan sekaligus diwajibkan bagi mahasiswa adalah presensi dengan cap dan tandatangan kehadiran sebanyak minimal 4 kali yang mewakili 4 hari berlangsungnya Pekan Keguruan.

Ali menambahkan bahwa penjagaan nafas yang dimaksud adalah selama berlangsungnya Pekan Keguruan mahasiswa maupun peserta dari luar FKIP ketika masuk ke kompleks FKIP akan dibuat benar-benar merasakan sedang berlangsungnya sebuah acara besar di FKIP mengingat masing-masing lomba dan seminar tersebar di ruang-ruang yang berbeda, khususnya di FKIP dan juga auditorium UNTIDAR. Sejalan dengan yang disampaikan Ali, Winda Candra H, M.A selaku ketua panitia Pekan Keguruan sangat mengapresiasi jalannya Tea Pot yang benar-benar tampak dipenuhi mahasiswa dan peserta di hari pertamanya. Selain itu, Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., juga sangat mengapresiasi mengingat Sukarno memang menghendaki diadakannnya semacam pameran yang berbasis kegiatan, bukan lagi semata-mata produk. (AL)

[:]

[:id]Lomba Media Pembelajaran Inspiratif Meriahkan Agenda Pekan Keguruan FKIP Untidar[:en]FETT : Inspiring Learning Media Competition in The Teachers’ Week of FETT Untidar[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (22/05). Dalam Rangka Pekan Keguruan 22 Mei 2017, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar menggelar berbagai jenis perlombaaan. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan membuka agenda Pekan Keguruan Tahun 2017 di Gedung Auditorium Universitas Tidar. Salah satu lomba yang turut memeriahkan pekan keguruan ini adalah Lomba Media Pembelajaran Inspriratif. Lomba ini diikuti oleh 14 tim, 5 tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 9 tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Para peserta lomba merupakan mahasiswa semester 2, 4, dan 6.

Saat pelaksanaan lomba, mahasiswa harus mempresentasikan media pembelajaran yang dibuat, seperti media berbasis digital, mock-up, alat peraga, maupun modul pembelajaran. Media yang dibuat merupakan karya orisinil mahasiswa yang belum pernah diikutkan dalam perlombaan sebelumnya. Media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa juga harus mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar/Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang pendidikan SD/SMP/SMA.

Koordinator Lomba Media Pembelajaran Inspiratif, Endah Ratnaningsih, M.Pd. mengatakan “Luaran dari lomba ini adalah mahasiswa dapat mengembangkan, menciptakan, dan berinovasi dalam membuat media pembelajaran.” Media-media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa dalam lomba ini adalah Media Permainan Ular Tangga, Media Film dan Lagu, Modul Sinergitas Pengajaran Brainstorming, Media Kartu Wacana, Media Wayang, Media Pembelajaran Flying Pict, Media Pembelajaran Pop-Up Book, Media Pembelajaran Berbasis Android dan Game Edukasi, dan Media Pembelajaran Roulete. Dengan banyaknya media yang dihasilkan dari lomba ini semoga dapat menginspirasi mahasiswa calon guru bahkan guru-guru di Indonesia untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik, inovatif, dan inspiratif. (WL)

[:en]

FETT-UNTIDAR (22/05). Faculty of Education and Teachers’ Training of Tidar University held various types of competition in Teachers’ Week. Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the Dean of the Faculty of Education and Teachers’ Training, opened the agenda of Teacher Week 2017 at the Auditorium Building of Tidar University. One of the competitions that enliven this event is the Inspiring Learning Media Competition. The competition was participated by 14 teams; 5 teams from Indonesian Language and Literature Education Study Program and 9 teams from English Education Study Program. The contestants are students of 2nd, 4th, and 6th semester.

During the competition, students must present instructional media, such as digital-based media, mock-up, and learning modules. Media created is the original work of students who have never been included in the previous race. Learning media created by the students should also refer to the Competency Standards and Basic Competencies / Core Competencies in accordance with the level of education of elementary / junior / high school.

Coordinator of Inspiring Learning Media Competition, Endah Ratnaningsih, M.Pd. said “The outcome of this competition is that students can develop, create, and innovate in making learning media.” Student’s learning media in this competition are Snake Ladder Game Media, Film and Song Media, Synergy Brainstorming Teaching Module, Media Card Discourse, Wayang Media, Flying Pict Learning Media, Pop-Up Book Learning Media, Android-Based Learning Media and Education Game, and Roulette Learning Media. Hopefully, this competition can inspire prospective teachers and even teachers in Indonesia to create an interesting, innovative, and inspirational learning media. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Raih Prestasi dalam Lomba Kisah Inspiratif dan Debat Bertaraf Nasional[:en]FKIP Students Achieve Achievement in The Competition of Inspirational Stories and National Debate[:]

[:id]

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar berhasil meraih prestasi dalam ajang lomba menulis kisah inspiratif dan debat antarmahasiswa Bidikmisi  yang dilaksanakan pada tanggal 18-22  April 2017 di Universitas Pembangunan Pancabudi Medan. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Permadani Diksi  (Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional) Wilayah I. Peserta lomba merupakan mahasiswa bidikmisi dari berbagai universitas di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Pajajaran, IAIN Purwokerto,  Universitas Jambi, dan Universitas Tidar.

Riri Rubus yang merupakan mahasiswa semester 4  PBSI menulis kisah inspiratif dengan judul “Meniti Mimpi Bersama Bidikmisi”. Kisah yang ditulisnya berhasil meraih peringkat juara harapan satu setelah melalui beberapa tahapan seleksi. Tercatat ada 78 karya yang diterima panitia dan kemudian diseleksi menjadi 25 finalis. Para finalis termasuk Riri Rubus diundang ke Medan untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu wawancara. “Sebelum tahap wawancara saya harus membuat video profil dan semacam esai tentang ide yang akan disumbangkan untuk Indonesia Emas 2045 kemudian dipresentasikan di depan juri,” jelas putri dari pasangan Tabrani dan Wigati.

Gadis kelaiharan Sragen 26 Juni 1990 itu menceritakan, “Saya mulai membuat kisah itu sekitar dua hari sebelum batas akhir pengiriman karya. Karena terdesak waktu justru membuat saya semangat menulis. Kisah yang saya tulis berdasarkan kisah nyata dari diri saya ketika berjuang mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Saya tulis saja hal-hal yang saya alami.”

Adapun tim lomba debat  terdiri atas tiga mahasiswa Untidar. Atif Solehudin dan Fatimah Kartika Ningrum, keduanya merupakan mahasiswa semester 4 PBSI, serta Tadjus Sobrin yang merupakan mahasiswa Teknik Sipil. Mereka bertiga berhasil meraih peringkat 10 besar setelah mengirim esai berjudul  “Optimalisasi Peran Mahasiswa Bidikmisi dalam Pengalaman Tri Dharma Perguruan Tinggi Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat.” Atif Solehudin, pria kelahiran Banjarnegara  4 Juli 1997 menjelaskan, “Perjuangan kami melalui beberapa tahapan. Tahap awal kami mengirim esai terlebih dahulu dan alhamduillah dinyatakan lolos masuk 20 besar finalis.

Putra pertama dari Bapak Mahudin itu menambahkan, “Kami bertanding dengan tim dari Universitas Sriwijaya dan lolos masuk 10 besar. Setelah itu, kami bertanding kembali dengan tim dari Universitas Sumatra Utara namun tidak sampai ke semi final. Debat ini dilakukan dengan sistem nilai bukan sistem gugur.”

Selamat dan sukses kepada para pemenang. Prestasi yang diraih akan menjadi inspirasi mahasiswa lainnya dan dapat meningkatkan eksistenisi Untidar di tingkat nasional. Dr. Farikah, M.Pd. selaku Pembina Mahasiswa Bidikmisi Untidar menyampaikan rasa bangga atas hasil yang diraih mahasiswa FKIP tersebut, “Saya bangga dan senang dengan keaktifan mahasiswa tersebut. Keikutsertaan mahasiswa di kancah nasional akan membuka wawasan mereka. Mereka akan lebih banyak menimba ilmu.” (DZ)

[:en]

Students of the Faculty Education and Teachers’ Training UNTIDAR succeeded in achieving the competition in writing inspirational stories and debates between Bidikmisi students held on April 18-22, 2017 at the University of Pembangunan Panca Budi, Medan. This competition is organized by the PERMADANI (National Students Association on Bidikmisi Receivers). The participants are students from various universities in Indonesia such as University of North Sumatra, University of Pajajaran, IAIN Purwokerto, University of Jambi, and Tidar University.

Riri Rubus, a fourth semester student of Indonesian Language and Literature Education Study Program of Tidar University, wrote an inspirational story entitled “Meniti Mimpi Bersama Bidikmisi.” The story that she wrote won the rank of hope one after going through several stages of selection. There were 78 works received by the committee and then selected into 25 finalists. The finalists including Riri Rubus were invited to Medan to follow the next selection of interviews. “Before the interview stage I have to create a video profile and a kind of essay on the idea that will be donated to Indonesia Gold 2045 then presented in front of the jury,” explained the daughter of the couple Tabrani and Wigati.

The girl that born in Sragen on June 26, 1990, recalled, “I began to make the story about two days before the deadline for the submission of the work. Because of the urgency of time, it makes me enthusiastic in writing. The story I wrote is based on the true story of myself while fighting for a Bidikmisi scholarship. I just write the things I’m experiencing. “

On the other hand, the debating competition team consisted of three students of Tidar University. Atif Solehudin and Fatimah Kartika Ningrum, both are students of fourth semester of Indonesian Language and Literature Education Study Program, and Tadjus Sobrin is a student of Civil Engineering Study Program. The three of them managed to reach the top 10 after sending an essay entitled “Optimization of Bidikmisi Student Role in Tri Dharma Experience of Higher Education through Community Service.” Atif Solehudin who was born in Banjarnegara on July 4, 1997 explained, “Our struggle through several stages. Our initial stage sent the essay first and alhamdulillah passed the entrance to the top 20 finalists.”
The first son of Mr. Mahudin added, “We competed with the team from Sriwijaya University and passed the top 10. After that, we played back with a team from the University of North Sumatra but did not get to the semi-finals. This debate is done with a value system rather than a knockout system. “

Congratulations and success to the winners. Achievements will be the inspiration of other students and can improve the existence of Tidar University at the national level. Dr. Farikah, M.Pd. as Bidikmisi Student Counselor conveyed a sense of pride in the results achieved by FKIP students, “I am proud and happy with the activeness of the students. Student participation in the national arena will open their horizons. They will gain more knowledge. “(ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Untidar Ikuti Precompetition Concert Jelang Vietnam International Choir Competition (VICC)[:en]FETT Students of Untidar Following Pre-Competition Concert for Vietnam International Choir Competition (VICC)[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (12/05). Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) menggelar precompetition concert Rabu, 10 Mei 2017 di Auditorium Universitas Tidar. Tujuan dari konser ini untuk menggalang dana dalam rangka mengikuti kompetisi Vietnam International Choir Competition (VICC) yang akan dilaksanakan pada 7 sampai dengan 11 Juni 2017 di Kota Hoi An, Vietnam. Tema konser ini bertajuk “Yes, We Can Make It”. Tema ini diangkat karena teman-teman dari Grandio Sonora Tidar ingin membuktikan ada paduan suara mahasiswa dari kota kecil yang dapat mengikuti kompetisi paduan suara tingkat dunia.

Konser ini berlangsung selama 2 jam dari pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. Konser ini dibuka dan disambut oleh Drs. Hari Wahyono, M.Pd. sebagai Pembina I PSM GST yang tak lain adalah Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Konser penggalangan dana ini juga digelar untuk memperkenalkan anggota baru PSM GST. Terdapat 5 sesi dalam konser yang digelar rabu malam lalu.

Sesi pertama penampilan New Comers and Senior, dimana mereka menyanyikan 3 buah lagu Looking Through The Eyes of Love, Keroncong Kemayoran, dan Menjemput Impian. Sesi kedua, ketiga, dan keempat diisi oleh Tim Paduan Suara Grandio Sonora Tidar yang akan mengikuti Vietnam International Choir Competition (VICC). Mereka menyanyikan 9 lagu terbagi dalam masing-masing sesi tersebut. Pada sesi kelima, semua tim Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) menyanyikan 2 buah lagu.

Jumlah tim Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) yang mengikuti VICC sebanyak 17 mahasiswa sebagai penyanyi, 1 konduktor, dan 1 pianis. Ketujuh belas mahasiswa yang menjadi penyanyi terdiri atas 5 sophran, 4 alto, 4 tenor, dan 4 bass. Mereka adalah gabungan dari mahasiswa Universitas Tidar semester 4, 6, dan 8. Sepuluh di antaranya adalah mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, yakni Dinda dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Meicio Bella, Rointan, Rosalina Indira, Achmad Mursyid, Agnes Amalia, Ficky, Palupi, Rio, dan Damar dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Rencananya tim paduan suara yang akan diberangkatkan ke Vietnam akan menyanyikan 11 lagu. Kategori lomba yang dikuti adalah kategori choir, musica sacra, dan folkore (lagu-lagu daerah). Gerry Aby Athalarik, salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar yang juga menjadi anggota PSM GST, menuturkan harapannya “Semoga kakak-kakak yang berangkat ke Vietnam dapat membanggakan Indonesia karena tim VICC dari Universitas Tidar ini adalah salah satu tim paduan suara mahasiswa yang mewakili Indonesia di ajang bergengsi tersebut dan dapat pulang membawa medali emas.” (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (12/05). Grandio Sonora Tidar Student Choir (PSM GST) held a pre-competition concert on Wednesday, May 10, 2017 at the Tidar University Auditorium. The purpose of this concert is to raise funds in order to enter the Vietnam International Choir Competition (VICC) which will be held on June 7-11, 2017 in Hoi An City, Vietnam. The concert theme is entitled “Yes, We Can Make It.” This theme was picked up because the members of Grandio Sonora Tidar wanted to prove there was a student choir from a small town that could follow the world-wide choir competition.

The pre-competition concert lasted for 2 hours from 19:00 pm until 21:00 pm. The concert was opened and welcomed by Drs. Hari Wahyono, M.Pd. as the Coach I of the PSM GST. The fundraising concert was also held to introduce new members of PSM GST. There were 5 sessions in the concert which is held on Wednesday night.

The first session was the performance of New Comers and Senior in which they sang 3 songs “Looking through the Eyes of Love, Keroncong Kemayoran, and Picking Dreams.” The second, third, and fourth sessions were filled by Grandio Sonora Tidar Choir Team who will follow the Vietnam International Choir Competition (VICC). They sang 9 songs divided in each session. In the fifth session, all Grandio Sonora Tidar Student Choir team (PSM GST) sang 2 songs.
The number of Grandio Sonora Tidar Student Choir (PSM GST) team that attended the VICC were 17 students as singers, 1 conductor and 1 pianist. Seventeen students who became singers consisted of 5 sophran, 4 alto, 4 tenor, and 4 bass. They are students of Tidar University of semesters 4, 6, and 8. Ten of them are students from the Faculty of Education and Teachers Training UNTIDAR, namely Dinda from Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR, Meicio Bella, Rointan, Rosalina Indira, Achmad Mursyid, Agnes Amalia, Ficky, Palupi, Rio, and Damar from the English Education Study Program.

The choir team plans to sing eleven songs. The categories of competitions are choir, musica sacra, and folkore (regional songs). Gerry Aby Athalarik, one of the students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR who is also a member of PSM GST, expressed his hope “Hopefully the representatives who leave for Vietnam can boast Indonesia because the VICC team from Tidar University is one of the choir team Students who represent Indonesia at the prestigious event and can go home with a gold medal.” (ER)

[:]

[:id]OREO PAMSHU karya Mahasiswa FKIP Ramaikan Magelang Fair[:en]OREO PAMHSHU by FKIP Students in Magelang Fair[:]

[:id]

Magelang Fair 2017 telah ditetapkan Pemerintah Kota Magelang sebagai event tahunan dalam rangka hari jadi Kota Magelang. Kegiatan ini secara umum memamerkan dan mempromosikan semua potensi Kota Magelang seperti industri, perdagangan, bisnis, investasi, pariwisata, ekonomi kreatif, pelayanan publik, pertanian, kesehatan, pendidikan, multi produk, seni dan kebudayaan. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para pelaku industri ekonomi kreatif dan usaha kecil menengah (UKM) untuk memamerkan produk-produknya. Selaras dengan hal tersebut, sebagai pendidikan tinggi yang berada di Kota Magelang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar pun ikut berperan serta dalam acara yang diadakan di Alun-Alun kota Magelang tanggal 6-9 Mei 2017.

Tim Program Hibah Bina Desa (PHBD) tahun 2015 yang diketuai oleh Umi Setia Rini, mahasiswa semester 6 Pendidikan Bahasa Inggris terpilih sebagai wakil FKIP untuk mengikuti Magelang Fair 2017 dengan produk nya OREO PAMSHU (Oreochromis Niloticus dengan Pakan Ampas Tahu) atau lebih dikenal dengan pakan ikan organik. OREO PAMSHU ini bersanding dengan mobil listrik karya mahasiswa Teknik Mesin dan robot elang karya mahasiswa Teknik Elektro di stan Universitas Tidar.

Umi Setia Rini mengatakan bahwa dia beserta teman-temannya menyiapkan produk untuk pamerannya hanya dalam waktu 3 hari. “Waktu yang diberikan sangat terbatas jadi kami hanya bisa membawa beberapa bungkus saja untuk pameran,” ujarnya. Namun, walau dengan persiapan yang terbatas, Umi beserta tim mampu menarik perhatian pengunjung dalam stan tersebut. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang menanyakan tentang proses pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam pakan ikan organik tersebut. (AW)

[:en]

Magelang Fair 2017 is assigned by Magelang government as annual event to celebrate Magelang Anniversary. Generally, this event showed and promoted all kind of potential in Magelang, such as industry, commerce, business, infestation, tourism, creative economy, public administration, agricultural, public health, education, multi-product, art and culture. This event gave opportunity to creative economic industry and small medium enterprise (UKM) to show their products. Therefore, as one of university in Magelang, Faculty of Education and Teacher Training (FKIP) Tidar University, took part in this event that is held in Magelang Town Square in May 6th – 9th 2017.

The 2015 Village Grants Program (PHBD) team  which is led by Umi Setia Rini, students of 6th Semester of English Education Study Program is chosen from FKIP to join Magelang Fair 2017 with OREO PAMSHU product (Oreochromis Niloticus that feed by tofu substained) or well known as organic fish food. This OREO PAMSHU was shown next to electric car by Technical Engineering students and eagle robotic by Electrical Engineering in Tidar Universtiy stand.

Umi Setia Rini said that she and her team prepared their product in three days. “We only have limited time to prepare, so we only prepare some packages in this event,” she said. Although they only have limited time, Umi and team were able to attract visitors in Tidar University’s stand. It is proved by many visitors who asked the process and the materials that are used in making this organic fish food. (GF)

[:]

[:id]Seminar Prakajian Tahun 2017[:en]Preliminary Seminar 2017[:]

[:id]

Magelang – Balai Konservasi Borobudur yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Seminar Prakajian tahun 2017 pada 8—10 Mei 2017 di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I. Yogyakarta. Dewanty Anantasari merupakan satu-satunya mahasiswa FKIP Untidar dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang beruntung dapat mengikuti kegiatan tersebut.

Seminar tersebut diselenggarakan dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi Balai Konservasi Borobudur yang akan melaksanakan delapan kajian mengenai pelestarian cagar budaya di Indonesia. Para peserta seminar diminta untuk memberi masukan kepada Balai Konservasi Borobudur terkait kajian-kajian yang akan mereka laksanakan.

Berlokasi di Jalan Tirtomartani, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta; seminar yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan beberapa narasumber. Mereka adalah Ari Swastikawati, S.Si., M.A., Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M.Eng., Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D., Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr.Sc., Dr. Kartika Setyawati, dan Dra. D.S. Nugrahani, M.A. (IS)

[:en]

Magelang – Borobudur Conservation Center under the Ministry of Education and Culture held a Preliminary Seminar on May 8-10, 2017 at the office of Education Quality Assurance Institution (LPMP) D.I. Yogyakarta. Dewanty Anantasari was the only student of Faculty of Education and Teacher Training (FKIP) Tidar University from English Education Study Program who had the opportunity to attend the event.

The seminar was held in relation to the duties and functions of Borobudur Conservation Center, which will hold eight studies on preservation of Indonesian cultural heritage. The participants of the seminar were asked to give suggestion on the implementation of the studies.

Located at Jalan Tirtomartani, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta; This three-day seminar presented several speakers. They were Ari Swastikawati, S.Si., M.A., Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M. Eng., Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D., Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr.Sc., Dr. Kartika Setyawati, and Dra. D.S. Nugrahani, M.A. (IS/WR).

[:]

[:id]FKIP  Panen Juara Mawapres Tingkat Universitas Tidar Tahun 2017[:en]It’s Fruitful Result: FETT Won All Categories of Tidar University Student Outstanding Leadership Awards 2017[:]

[:id]

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memborong kejuaraan Mawapres tingkat Universitas Tidar tahun 2017. Mereka adalah Sunia Adiyati dari PBSI sebagai juara I, Putri Dwi Sholihatul Sukmawati dari PBI sebagai juara peringkat II, dan Eka Kusuma Adrianingrum dari PBI sebagai juara peringkat III. Kemenangan itu diumumkan secara resmi pada saat upacara memperingati hari Pendidikan Nasional hari Selasa, tanggal 2 Mei 2017.

Sebelumnya, mereka bertiga mengukuti proses seleksi di tingkat universitas yang dilaksanakan di Ruang Multi Media Untidar pada tanggal 4 April 2017. Mereka berhasil menyisihkan sejumlah mahasiswa terbaik perwakilan dari Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Politik, dan Fakultas Ekonomi. Dr. Farikah, M.Pd. selaku ketua pelaksanaan Mawapres tingkat Universitas Tidar menyatakan, “ Ada 23 mahasiswa dari seluruh fakultas di Universitas Tidar yang ikut berpartisipasi dalam  kompetisi mawapres tahun ini.”

Adapun prosedur seleksi diawalai dari seleksi tingkat prodi di masing-masing fakultas. Para mahasiswa diseleksi kembali di tingkat fakultas dengan beberapa aspek penilaian yaitu IPK, prestasi yang telah diraih, dan presentasi karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Inggris. Hadir sebagai juri dalam kompetisi ini yaitu Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. sebagai penilai karya ilmiah, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. sebagai penilai bahasa Inggris, serta Bambang Rendro, M.T yang menilai prestasi yang diunggulkan dan sikap. Setelah serangkaian seleksi yang dilalui, akhirnya ketiga nama mahasiswa FKIP tersebut berhasil meraih seluruh peringkat juara.

“Secara umum kompetensi para peserta sudah ada peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi masih perlu ditingkatkan terutama terkait pendampingan yang harus dilakukan sejak awal. Selain itu, perlu juga pendampingan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam  berbahasa Inggris secara lisan dan tulis,” kata Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku ketua tim juri Mawapres Untidar 2017.

Selanjutnya berkas Sunia Adiyati sebagai juara pertama akan dikirim ke Dirjen Bilmawa paling lambat tanggal 25 Mei 2017 untuk mewakili Untidar mengikuti pemiliahan mahasiswa berprestasi di tingkat nasional (pilmapres). Prof. Dr. Sukarno, M.Si. yang juga merupakan dekan FKIP menambahkan, “Saya berharap, semoga nanti Sunia Adiyati dapat meraih prestasi di tingkat nasional, minimal dapat masuk 15 besar.” (DZ)

[:en]

Students of the Faculty of Education and Teacher Training and Education won all categories of Tidar University Student Outstanding Leadership Awards 2017. They were Sunia Adiyati (PBSI) as the first winner, Putri Duwi Sholihatul Sukmawati (PBI) as the second winner, and Eka Kusuma Adrianingrum (PBI) as the third winner. The triumph was officially announced on the National Education Day, Tuesday, May 2, 2017.

Prior to the event, the three of them had been through the selection process, which was held on April 4, 2017. They had successfully competed the representative students from other faculties such as Faculty of Engineering, Faculty of Agriculture, Faculty of Social and Political Science, and Faculty of Economics. As the head of the committee, Dr. Farikah, M.Pd., said, “There are 23 students from all faculties participating in this year competition.”

The selection procedure was started from the selection on the department level at each faculty. These students were assessed from some aspects such as GPA, academic achievement, and oral paper presentation in English. On the university level, The judges were Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. (assessing scientific paper), Prof. Dr.Sukarno, M.Si. (assessing English competence), and Bambang Rendro, M.T. (assessing attitude and behavior). After having through the series, the FETT representatives won all categories.

“In general, the competences of the participants have been increasing from year to year. However, they still need support to develop their academic skills.” In addition, all participants needed assistance to improve English spoken and written ability,” said Prof. Dr. Sukarno, M.Si., as one of the judges.

Furthermore, Sunia Adiyati’s documents as the first winner will be sent to Dirjen Bilmawa no later than May 25, 2017. Sunia will be the university representative on the national level (pilmapres). Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the dean of FETT added, “I hope Sunia will get good achievement of top 15 at national level.” (DZ/WR)

[:]