[:id]Dekan dan Koorprodi FKIP Rumuskan Dokumen Kurikulum 2017 Bersama Tim Universitas[:en]Dean and Study Programs’ Coordinator of FKIP collaborate with University’s Team formulate curriculum 2017[:]

[:id]

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) beserta koordinator program studi (koorprodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) diundang oleh Rektor Universitas Tidar dalam acara penyusunan kurikulum 2017. Acara tersebut berlangsung selama 3 hari, 11 – 13 Mei 2017, di Griya Persada, Kaliurang, Yogyakarta.

“Tujuan acara ini adalah finalisasi Kurikulum Untidar 2017. Harapannya setelah acara ini dokumen kurikulum tiap prodi akan tersusun. Profil kurikulum tersebut diharapkan mengedepankan korbisnis prodi,” kata Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Akademik. Dokumen akademik tersebut selanjutnya dapat dijabarkan menjadi Rencana Pembelajaran Semester (RPRS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

“Sebelum acara tersebut, kami telah mengadakan rapat akademik di tingkat prodi. Pada rapat tersebut telah dihasilkan draf kurikulum prodi yang telah diperbaiki,” kata Rangga Asmara, Koorprodi PBSI Untidar. Setiap koorprodi mempresentasikan draf dokumen akademik berupa profil prodi; visi, misi, dan tujuan pendidikan; profil lulusan dan deskripsinya; standar kompetensi lulusan; indikator, bahan kajian, capaian pembelajaran, dan matakuliah; sebaran matakuliah; dan deskripsi matakuliah.

Acara dilanjutkan dengan penyesuaian kurikulum dengan format yang telah ditentukan oleh universitas. Setelah acara, seluruh prodi sudah memiliki draf kurikulum yang dapat dikembangkan menjadi RPS dan RPP.

“Pada kurikulum 2017 nanti, Prodi PBSI memiliki susunan matakuliah untuk menghasilkan 4 lulusan. Profil lulusan utama yaitu guru bahasa Indonesia. Profil lulusan pendukung yaitu peneliti pemula. Profil lulusan lainnya/pilihan pertama yaitu jurnalis/wartawan pemula dan pilihan kedua yaitu wirausahawan bahasa dan sastra Indonesia, serta pembelajarannya,” tambah Rangga Asmara, M.P., saat memberikan penjelasan pada rapat kurikulum fakultas (17/5).

“Profil lulusan Prodi PBI adalah pendidikan bahasa Inggris, edupreneur, dan peneliti. oleh karena itu, 72 matakuliah prodi ini diarahkan untuk ketercapaian profil tersebut,” ujar Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., Koorprodi PBI.

Dengan adanya kurikulum baru diharapkan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tertib dan sesuai profil lulusan yang akan dihasilkan.WJ

[:en]

Dean of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) and Coordinators of English Education (PBI) and Indonesia Language and Literature (PBSI) Study Programs are invited by Rector of Tidar University to arrange curriculum of 2017. This event was held in three days, 11 – 13 May 2017, in Griya Persada, Kaliurang, Yogyakarta.

“This is finalization of Curriculum 2017 of Tidar University. It is hoped after this; curriculum’s document for each study program (prodi) will be arranged. The curriculum’s profile is emphasized in core-business of study program,” said Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Vice Rector of Academic. This curriculum document then will be explained into syllabus (RRPPS) and lesson plan (RPP).

“Previously, we have done meeting in Prodi, and talk about academic, which is produced revised curriculum draft of Prodi,” said Rangga Asmara, coordinator of Indonesian Language and Literature Study Program of Tidar University. Each coordinator presented draft of academic document, which included study program profile; vision, mission, and learning objective; graduates profile and its description; Competence of graduates; indicators, material, learning outcomes, and courses; distribution subject; and course description. After that the curriculum has been adjust to new format. It is hoped by the end of this event, each study program has curriculum draft that can be improved to syllabus and lesson plan.

“In curriculum 2017, PBSI designed courses that can produce 4 graduates, i.e. Indonesian teacher, as main graduate’s profile, former researcher, as supporting graduates profile. PBSI also has choice of graduates profile, they are former journalist and businessman in Indonesian language and Literature, and its education, said Rangga Asmara, M.Pd., when explained in faculty meeting.

“While graduate profiles for PBI are English education, edu-preneur, and researcher. Therefore, the purpose of 72 courses in this study program is to gain those profiles,” said Moch. Malik Al Firdais, M.Pd. Coordinator of PBI.

By using new curriculum, it is hoped that learning process can be held orderly and can produce graduate profile as hoped.(GF)

[:]

[:id]Best Practice Mahasiswa: Pengaplikasian Mata Kuliah PPL 1 dan Micro Teaching[:]

[:id]

Pekan keguruan yang merupakan agenda yang sempat menghilang kembali dihidupkan. Berbagai kegiatan telah dilaksanankan untuk memeriahkan pekan keguruan tahun 2017 ini. salah satu yang kompetisi yang dilaksanakan adalah best practice yang ditujukan kepada siswa baik PBI maupun PBSI. Dipilihnya kompetensi ini mempertimbangkan beberapa alasan. FKIP sebagai  fakultas yang bergerak di bidang pendidikan, keilmuan, dan pengajaran berupaya untuk menghasilkan tenaga pendidik yang berkompeten di bidang kependidikan. Dengan demikian best practice dipilih sebagai salah satu mata lomba dalam pekan keguruan ini untuk melatih kemampuan dan ketrampilan dasar keguruan, melatih calon guru agar terampil dalam membuat desain pembelajaran, dan mengasah minat, bakat, serta kemampuan siswa dalam hal mendidik. “Dalam kurikulum FKIP, terdapat mata kuliah micro teaching untuk PBI dan PPL I untuk PBSI, jadi mahasiswa semester 4 dan 6 diharapkan berpartisipasi dalam lomba tersebut”, kata Winda Candra Hantari, M.A, selaku ketua panitia dari pekan keguruan tahun 2017 ini, .

Dalam lomba best practice mahasiswa ini, terdapat perwakilan 16 siswa dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 17 siswa dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Peserta best practice ini dibagi ke dalam beberapa ruang untuk masing-masing prodi menunjukkan praktik pengajaran di depan satu juri untuk setiap ruang. Dewan juri yang terdiri dari Drs. FX. Samingin, M.Hum., Dra. F. Suwarti, M. Pd., dan Ayu wulandari, M.Pd. sebagai dewan juri dari prodi PBSI, dan Sri Sarwanti, M.Pd., Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., dan Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., sebagai dewan juri dari prodi PBI. Dalam praktik mengajar ini dewan juri menilai beberapa aspek, antara lain RPP; Pembukaan Penutupan pengajaran dan pengelolaan kelas; penguasaan dan penyampaian materi pembelajaran; penggunaan media; penggunaan Bahasa, penampilan mengajar, dan alokasi waktu. Kemudian 6 peserta dari PBI dan PBSI yang merupakan perwakilan dari setiap ruang melanjutkan ke Tahap II yang berupa tanya jawab mengenai metodologi pengajaran, dan materi pengajaran.

Pemenang dari lomba best practice ini adalah Juara I diraih oleh Ambar Arumsari dari PBSI dengan total nilai 422, Juara II diraih oleh Lilik Fadhilah dari PBI dengan total nilai 385, dan Juara III diraih oleh Fadlilah Nurul Oktaviani dari PBI dengan total nilai 384. Peraih juara I menggunakan metode pendekatan pembelajaran saintifik dan metode bermain peran. ”metode yang digunakan dimodifikasi dengan menggunakan atribut tambahan sehingga metode tersebut efektif digunakan. Siswa merasa senang dan pembelajaran jadi tidak monoton sehingga menghasilkan pengajaran yang bermakna,” ujar Ayu Wulandari, M.Pd., salah satu dewan juri dalam lomba best practice mahasiswa FKIP Untidar 2017.(GF)

[:]

[:id]FKIP Terlibat dalam Penyusunan Dokumen Akademik Untidar[:en]FETT Takes Part in Compiling  Untidar Academic Documents  [:]

[:id]

Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Tidar (LPPM-PMP Untidar) mengadakan Workshop Dokumen Mutu Akademik pada Kamis – Sabtu, 25 – 27 Mei 2017. Pemateri dalam acara tersebut adalah Dr. Suliswiyadi, M.Ag., Ketua Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Magelang.

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik, Ketua LPPM-PMP, Ketua Penelitian, Ketua Pengabdian Masyarakat Untidar, dan perwakilan dari fakultas, lembaga, serta UPT. Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan Asri Wijayanti, M.A., Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mewakili Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk mengikuti acara tersebut.

“Budaya organisasi (corporate culture) berupa perilaku akademik yang didasarkan pada sistem nilai. Sistem tersebut dapat dianalisis dengan manajemen mutu atau audit mutu sehingga memiliki hasil yang terukur. Itulah pentingnya penjaminan mutu dari suatu organisasi,” kata Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik Untidar.

Dokumen mutu akademik terdiri atas dokumen induk;  kebijakan mutu; manual mutu; standar dan Standar Operasional Prosedur (SOP); formulir; dan rekaman monitoring dan evaluasi. “Keseluruan dokumen mutu tersebut harus dimiliki oleh level rektorat, biro, lembaga, fakultas, dan program studi,” kata Dr. Suliswiyadi, M.Ag.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pembuatan prosedur mutu dengan aplikasi Microsoft Visio. “Dengan menggunakan aplikasi tersebut, prosedur mutu akan tersusun dalam diagram alir. Microsoft Visio memiliki simbol-simbol untuk memperjelas proses penjaminan mutu tersebut,” tambah Dr. Suliswiyadi, M.A. Prosedur mutu seluruh layanan di Untidar dikerjakan oleh seluruh peserta workshop. “Selanjutnya, prosedur mutu tersebut akan dievaluasi oleh Tim Penjamin Mutu Universitas dan bisa diturunkan di tingkat fakultas atau program studi,” kata Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd.

“Kami mengerjakan standar proses pembelajaran yang termasuk dalam dokumen standar pendidikan dan pengajaran. Prosedur mutu yang termasuk dalam standar tersebut misalnya KRS online, pelaksanaan kuliah, pembuatan jadwal, cuti akademik, cetak transkrip, dan lain-lain,” kata Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.

Dokumen mutu akademik yang dihasilkan diharapkan dapat menjamin mutu seluruh layanan di Untidar. Dengan adanya dokumen standar dari universitas, FKIP akan menurunkannya menjadi prosedur mutu di tingkat fakultas dan prodi. Dengan demikian, seluruh layanan dapat terukur kualitasnya.(WJ)

[:en]

Institute of Research, Community Service, and Education Standard of Tidar University (LPPM-PMP) conducted workshop of academic standard documents on Thursday- Saturday, 25-27 May 2017.  The keynote speaker in the workshop was Dr. Suliswiyadi, M.Ag, The Director of Institution of Research, Development, and Community Service at Muhammadiyah University of Magelang.

The workshop was attended by Rector, Vice Rector of Academic Affairs, Director of LPPM-PMP, Director of Research, Director of Community Service, and Faculty representatives, institution, and technical offices of Tidar University. Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Lecturer of English Education Study Program and Asri Wijayanti, M.A., Lecturer of Indonesian Education and Literature Study Program as the respresentatives of Faculty of Education and Teachers’ Training to join the workshop.

“Corporate culture is academic attitude that is based on assessment system. The system can be analyzed by standard management or standard audit so it has measurable results. That’s why, the pledge standard of organization,” said Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Vice Rector of Academic Affairs.

Academic documents consisted of main document; standard policy, standard manual, standard operating procedure; form; and monitoring and evaluation document. “Those standard academic documents must be had in the level of rectorate, institution, faculty, and study program,” added Dr. Suliswiyadi, M.Ag.

The workshop was continued on making quality procedure by using Microsoft Visio. “By using this application, quality procedure will be arranged in the form of flow chart. Microsoft Visio has many symbols to explain about the process of quality standard,” inserted Dr. Suliswiyadi, M.A.

Quality procedures at Tidar University were done by all workshop participants. “Later, the quality procedures will be evaluated by Quality Standard Team of University and can be used in faculty or study program level,” said Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd.

“We make standard of learning process in which it is a part of education and teaching standard. The quality procedures in the standard are online study plan card, lecture, lecture schedules, academic leave, transcript printed, and etc,” said Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.

It was hoped that academic documents could ensure the quality of all services at Tidar University. By having standard documents of university, FETT will adapt and adopt the documents as quality procedures in the level of faculty and study program. In short, all services can be measured based on their quality. (CA)

 

[:]

[:id]Lomba Best Practice Guru Bahasa Tingkat Jawa Tengah Meriahkan Pekan Keguruan 2017[:en]Celebrating Teacher’s Week 2017 With Best Practice Competition for Language Teachers in Central Java Area[:]

[:id] 

FKIP (26/5) – Semarak Pekan Keguruan FKIP tahun 2017 dimeriahkan dengan lomba Best Practice Guru Bahasa tingkat Jawa Tengah yang berlangsung pada hari Jumat, 26 Mei 2017. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar, sebagai fakultas pencetak tenaga pendidik, memiliki komitmen yang tinggi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. FKIP Untidar senantiasa memberikan dorongan dan atensinya terhadap pengembangan kualitas pembelajaran oleh guru baik di tingkat dasar, menengah pertama, dan menengah atas. Bertepatan dengan Pekan Keguruan Tahun 2017, FKIP Untidar menginisiasi kegiatan lomba Best Practice yang diperuntukkan bagi guru-guru mata pelajaran bahasa. Selain itu, kegiatan lomba Best Practice ini merupakan salah satu upaya progresif sebagai wujud pengabdian yang dilakukan FKIP Untidar pada masyarakat. Di dalam kegiatan ini nantinya, para guru akan menunjukkan pengalaman terbaiknya dan unjuk kompetensi mengajar dengan menggunakan, merancang dan menciptakan suatu pendekatan, metode, teknik, strategi, model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif.

Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) memberikan apresiasi bagi guru yang telah berinovasi dalam kegiatan pembelajaran yang efektif; (2) memotivasi dan menginspirasi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran; (3) mengembangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional guru; dan (4) mempublikasi pengalaman terbaik dari hasil inovasi pembelajaran. Widya Ratnakusumaningrum, M.Pd., M.Ed., sebagai salah satu dosen FKIP, menambahkan, “Lomba ini perlu diselenggarakan karena berfungsi untuk mengetahui kompetensi guru bahasa dalam mengimplementasikan kurikulum yang digunakan pada saat mengajar.”

Peserta yang lolos seleksi Tahap I (Penulisan Artikel Ilmiah) dan melanjutkan ke Tahap II (Micro Teaching dan Wawancara) adalah: Arlina Candra dari SMP Negeri 4 Magelang, Siti Yulaeha dari SMP Negeri 7 Magelang, Nahidlul Falah dari SMA Negeri 4 Magelang, Amar Ma’ruf dari Magelang, dan Ekowati Septi Rahayu dari SMA Negeri 1 Magelang. Sedangkan, peserta yang akhirnya dinobatkan sebagai Juara I adalah Nahidlul Falah dari SMA Negeri 4 Magelang; Juara II diraih oleh Siti Yulaeha dari SMP Negeri 7 Magelang; dan Juara III diraih oleh Ekowati Septi Rahayu dari SMA Negeri 1 Magelang. (LL)

[:en]

FKIP (26/5) – Teacher’s week 2017 in Faculty of Education and Teachers’ Training (FKIP) were celebrated with Best Practice competition for language teachers in Central Java region which is held in Friday, 26 May 2017. FKIP of Tidar University (Untidar), as faculty which produces teacher, has high commitment in teaching and education. This faculty always gives support and attention in developing teaching quality of elementary, junior high school, and high school’s teachers. To celebrate teacher’s week 2017, FKIP Untidar held Best practice for language teachers. This competition becomes one of community service which is done by FKIP Untidar for society. In Best Practice competition, teachers showed their best experience in teaching by using, designing, and creating active, creative, and innovative in teaching approach, method, technique, strategy, and module.

The aims of this competition are (1) to give appreciation for innovative teachers in making effective learning activity; (2) to motivate and inspire teachers for making innovating learning; (3) to develop pedagogic, personality, social, and professional’s teacher; (4) to publish best experience of innovative learning. “This competition must be held to know language teacher’s competition in implement curriculum that is used in teaching”, said Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd., M.Ed., a lecture of FKIP.

The participants who passed first stage (writing scientific article) and continued to second stage (micro teaching and interview) are: Arlina Candra from SMP Negeri 4 Magelang, Siti Yulaeha from SMP Negeri 7 Magelang, Nahidlul Falah from SMA Negeri 4 Magelang, Amar Ma’ruf from Magelang, and Ekowati Septi Rahayu from SMA Negeri 1 Magelang. Meanwhile tha participant who become winner of first champion is Nahidlul Falah from SMA Negeri 4 Magelang; first runner up is Siti Yulaeha from SMP Negeri 7 Magelang; and second runner up is Ekowati Septi Rahayu from SMA Negeri 1 Magelang. (GF)

[:]

[:id]Pentas Seni Pekan Keguruan 2017 Gemparkan Auditorium Untidar[:en]Performance Art of Teacher Week 2017: Rocking the Auditorium of Untidar[:]

[:id]

FKIP gelar acara pentas seni yang menggemparkan gedung Auditorium Universitas Tidar pada Jumat 26 Mei 2017. Gedung Auditorium Untidar pada siang itu penuh sesak dipadati oleh penonton yang mayoritas adalah mahasiswa FKIP. Suasana di dalam gedung begitu meriah dan penuh kebersamaan. Pentas seni itu merupakan acara penutup serangkaian kegiatan Pekan Keguruan FKIP yang diadakan sejak tanggl 22-26 Mei 2017.

Acara yang dimulai pukul 13.00 itu  dibuka oleh dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si. dan mengapresiasi kerja keras tim kegitan Pekan Keguruan FKIP 2017 sehingga berjalan dengan lacar. Tema yang diangkat dalam acara pentas seni tersebut adalah “Seni Tradisional Nusantara”. Beberapa penampil unjuk kesenian, ada yang menyayi tembang Campur Sari, tembang Mocopat, tari tradisional Aceh, tari tradisional kontemporer,tari Dayaan khas Magelang, dan teater. Para penampil mempersembahkan dengan sangat baik, memukau, dan penuh totalitas. Penonton dibuat heboh dan histeris dengan penampilan para mahasiswa dari berbagai semester.

Pada kesempatan itu, diumumkan juga para pemanang dari berbagai lomba yang diadakan selama kegiatan Pekan Keguruan. Beberapa pemenang lomba yang diumumkan adalah pemenang I, II, III lomba Media Pembelajaran Inspiratif, lomba Debat Bahasa Idonesia dan Bahasa Iggris, Best Practice Guru dan mhasiswa, juga lomba esai kependidikan guru dan mahasiswa. Para pemenang mendapatkan tropi, sertifikat, dan uang sebagai  bentuk apresiasi atas prestasi yang telah diraih.

Penonton juga dihibur dengan ketoprak berjudul “Tutur Ora Tinular” persembahan dari dosen FKIP dan mahasiswa Bengkel Seni Untidar.  Ketoprak dibuka dengan lantunan gamelan yang spektakuler dari mahasiswa-mahasiswa Bengkel Seni Untidar. Selanjutnya penampilan para dosen FKIP yaitu Drs. Budiono M.Pd sebagai Badung, C. Prima Ferry, M.Pd. sebagai Tuan Jimmy, Atsani Wulansari, M.Pd. sebagai Nyonya Ivon, dan Dzikrina Dian Cahyani, M.A. sebagai Nenek Menir. Pada saat dosen tampil memerankan karakter masing-masing, para penonton menyambut dengan gelak tawa yang membuat suasana gedung menjadi begitu riuh. Selain itu, peran pendukung yaitu Indah sebagai pembantu dan Huda sebagai Sapi juga menambah kehebohan di dalam gedung. Mereka berdua adalah mahasiswa PBSI sekaligus anggota Bengkel Seni yang  multi talent.

Acara demi acara berjalan dengan lancar dan cukup mengesan di hati para penonton. Semua itu berkat kerja keras tim panitia pentas seni yang luar biasa dan para pengisi acara. Drs. Budiono, M.Pd menyampaikan kebanggaan dan rasa terimakasih lkepada semua pihak atas kerja keras dan totalitas yang telah diberikan untuk menyukseskan acara pentas seni pada hari itu. “Terima kasih banyak kepada seluruh mahasiswa tim yang mempersiapkan acara dari awal sampai akhir, semoga Tuhan membalas ketulusan Anda semua. Terima kasih juga kepada para mahasiswa pengisi acara yang telah tampil luar biasa. Terima kasih, semoga bakat-bakat seni yang telah ada dapat terus diasah dan dikembangkan, sehingga bermanfaat untuk kehidupan. Sukses untuk FKIP” kata Budiono selaku penanggung jawab acara pentas seni. (DZ)

[:en]

FETT held the performance art which rocks the auditorium of Tidar University (Untidar) on Friday, May 26, 2017. On that day, the auditorium was full of audiences who most of them were the students of FETT. The atmosphere was so festive and full of togetherness. The performance art was the closing event of teacher week which was held on May 22-26, 2017. The performance art, which started at 1.p.m., was commenced by the dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. He appreciated the hard work of teacher week’s committee in arranging the event well.

The theme of this performance art is “Indonesian Traditional Art”. Some of the students showed their talent in singing Campursari and macapat (Javanese traditional song). They also performed traditional dance from Aceh, contemporary dance, special dancing from Magelang called dayaan, and theater. They totality showed their performance and the audiences were mesmerized. They created hysterical ambiance through their performance.

On this occasion, the winners from each competition in teacher week were announced such as the winner of inspirational learning media, debate in Bahasa Indonesia and English, Best Practice of teachers and students and also the winner of educational essay of teachers and students. The winners got trophy, certificate, and money as the achievement.

The audiences were also entertained with ketoprak (traditional folk art performance) entitled “Tutur Ora Tinular” from lecturers of FETT and the students of Bengkel Seni (one of the students activity unit) Untidar. The lecturers who played in ketoprak were Drs. Budiono, M.Pd as Badung, C. Prima Ferry, M.Pd. as Mr. Jimmy, Atsani Wulansari, M.Hum as Mrs. Ivon and Dzikrina Dian Cahyani, M.A. as Nenek Menir (Badung’s grandmother). When the lecturers acted their characters, the audience greeted with laughter that made the boisterous atmosphere in the auditorium. The supporting character, Indah as maid and Huda as cow, also excited the atmosphere of performance art. Both of them are multi talent students from Indonesian Education and Literature and the members of Bengkel Seni.

All activities in this performance art run well and the audiences were impressed. It was because of the hard work of performance art’s committee and also the performers. Drs. Budiono, M.Pd. expressed his pride and gratitude to every party for the work and totality that had been given to the success of performance art. “Thank you for the students and committee which prepares this event. May God reply your sincerity. Thank you for the students who perform on this event. Develop and increase your talent so that it can be useful someday. Be successful FETT, “said Budiono as the coordinator of performance art. (DZ/AW)

[:]

[:id]Temu Orang Tua Mahasiswa Peserta PPL Internasional  dengan Dekan FKIP[:en]Parent Meeting: FETT Dean Met the Parents of International Teaching Practice (PPL) Candidates[:]

[:id]

Sebanyak 20 orang tua atau wali mahasiswa peserta PPL Internasional FKIP 2017 ke Malaysia, melakukan pertemuan dengan Dekan FKIP dan tim PPL Internasional di Laboratorium Micro Teaching , FKIP Universitas Tidar, Senin (15/5).  Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas tentang PPL Internasional FKIP 2017.

Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si.,  dalam sambutannya menegaskan bahwa  PPL Internasional FKIP 2017 bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional mahasiswa. Selain itu, beliau juga menginformasikan tentang hal-hal yang terkait program PPL Internasional, pembiayaan, jadwal program PPL Internasional, dan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan oleh para peserta.  Dalam pertemuan tersebut, beberapa orang tua mengajukan pertanyaan dan memeberikan saran untuk menyukseskan program PPL Internasional FKIP 2017.  Pertemuan dengan orang tua atau wali mahasiswa peserta PPL Internasional diakhiri dengan sebuah harapan agar  program PPL Internasional tersebut dapat berjalan dengan sukses dan lancar. (CA)

[:en]

Monday (15/5). There were around 20 parents or guardians of the International PPL Candidates had a parent meeting with the Dean of Education and Teacher Training and the committee at Micro Teaching Laboratory, FETT, Tidar University. This meeting aimed at discussing all issues related to the Teaching Practice in Malaysia.

Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Sc., in his opening speech confirmed that this International PPL event functioned to improve the students’ pedagogic and professional competences. In addition, he gave the information in relation to the program such as the funding, schedule, and things should be prepared. In the meeting, some parents asked questions and gave suggestions in order to make the program successfully. The meeting was ended with a hope that International PPL program can run well and successfull. (CA/WR)

[:]

[:id]Pembekalan FKIP: Bentuk Mahasiswa Aktif Berwirausaha dan Berorganisasi[:en]Briefing of FKIP: Forming Active Students in Entrepreneurship and Organizing[:]

[:id]

Tuntutan pendidikan yang semakin tinggi membuat mahasiswa dan dosen tidak bisa berleha-leha untuk mendapatkan ilmu. Tak hanya diajak berjalan namun berlari patut dilakukan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Dalam kenyataannya dunia pendidikan harus berkembang demi membentuk pribadi yang tangguh dan berkualitas di era modernitas. Hal itulah yang dilakukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Jumat hingga Minggu (18-21/5) kemarin FKIP menyelenggarakan kegiatan Pembekalan bagi seluruh mahasiswa semester 2 baik prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) maupun Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) bertempat di Wisma Eden Kaliurang.

Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta arahan bagi mahasiswa FKIP tentang fakultasnya. “Jadi mahasiswa itu mengetahui apa itu FKIP, baik itu visi, misi dan tujuannya. Salah satu materi yang diberikan yaitu kiat-kiat supaya cepat lulus, tapi bukan terus kalau cepat lulus itu harus nerd, justru kami mendorong mahasiswa untuk memiliki tidak hanya hard skill tapi juga soft skill sehingga mahasiswa bisa menjadi calon-calon pendidik yang hebat” terang Lilia Indriani, M.Pd. selaku Ketua Jurusan FKIP. Tujuan lain dari pembekalan ini sekaligus untuk mencari bibit-bibit penulis karya ilmiah yang bisa diajukan ke Dikti yang mendukung visi Untidar.

Nuriyanto, salah satu mahasiswa prodi PBSI menyampaikan ketertarikannya mengikuti pembekalan ini. “Mata kita akhirnya dibukakan lebar-lebar tentang FKIP. Kami sebagai mahasiswa tidak hanya diminta untuk rajin kuliah saja, tapi juga dibekali cara berwirausaha yang baik. Pintar mengatur waktu sehingga bisa menjalankan keduanya secara beriringan. Lebih dari itu, kami jadi punya gambaran setelah lulus ini mau ke mana. Ikut SM3T kah atau langsung menjadi guru honorer,” ungkapnya.

Melalui pembekalan ini dihasilkan proposal-proposal yang akan dikirimkan ke Dikti dan juga Belmawa. Terdapat 3 proposal terbaik yang mendapat hadiah motivasi dari panitia yakni: Proposal Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dengan judul “Pemanfaatan Kaca Bekas Rumah Tua Menjadi Lukisan Kaligrafi Water Printing” oleh Dian Tyas Utami dkk, Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “GT Pemberdayaan Desa Tampi Sebagai Destinasi Wisata dan Pengembangan Edukasi” oleh Habib Khoirudin dkk, dan Proposal Program Hibah Dana Desa (PHBD) debgan judul “Pemberdayaan Masyarakat Buruh Tani Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Memanfaatkan Sayuran Jembak Sebagai Bahan Pembuatan Cilok di Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang” oleh Nuriyanto dkk. (TP)

[:en]

The increasing demand of higher education makes students and lecturers no longer have time to relax in gaining knowledge. They are now forced to run, instead of just walking, to gain knowledge as much as possible. The reality says that it is a must for the world of education to evolve in order to form a strong and qualified person in the modern era. This was what the Faculty of Education and Teachers Training of Tidar University did from Friday to Sunday (18-21 / 5). FKIP held a briefing event for all students of second semester of both Indonesian Language and Literature (PBSI) and English Education (PBI) Study Program at Wisma Eden Kaliurang.

This event aims to provide understanding and direction for FKIP students about their faculty. “So the students know what FKIP is, starting from its vision, mission to its goals. One of the materials given is the tips to graduate quickly, but it doesn’t mean that to graduate fast, students have to be nerd. Instead, we encourage students to have not only hard skills but also soft skills so that students can become great educator candidates”, explained Lilia Indriani, M.Pd., the Head of Languages and Arts Department of FKIP. Another purpose of this event was to find the seeds of students who are potential in writing scientific papers that can be submitted to Dikti as it supports the vision of Untidar.

Nuriyanto, one of the students of PBSI, expressed his interest in following this briefing. “Our eyes are finally opened wide about FKIP, we are not only asked to be diligent in college, but also equipped with good entrepreneurship, smart in organizing the time so we can run them both in tandem. Moreover, we have a picture about where to go after graduation; whether to join SM3T or directly become a honorary teacher’, he said.

 Through this briefing, the proposals will be sent to Dikti and Belmawa. There are 3 best proposals that will get the motivational prize from the committee namely: Proposal of Indonesian Student Business Competition (KBMI) with title “Utilization of Used Glass of Old House to Calligraphy Water Printing Painting” by Dian Tyas Utami, et al. Proposal of Student Creativity Program (PKM) entitled “GT Empowerment of Tampi Village as a Tourism Destination and Development of Education’ by Habib Khoirudin et al, and Proposal of Grant Program of Village Fund (PHBD) entitled “Empowerment of Creative Economy Based Farmer Community by Utilizing Shoot Vegetables as Cilok Making Material in Citrosono Village Grabag Subdistrict, Magelang District” by Nuriyanto et al. (AL)

[:]

[:id]Pengumuman Lomba Esai Kependidikan FKIP Untidar 2017[:en]Pengumuman Lomba [:]

[:id]

Berikut adalah daftar perserta yang lolos seleksi Lomba Esai Kependidikan dalam rangka Pekan Keguruan FKIP Untidar Tahun 2017(silakan unduh file). Adapun peserta yang dinyatakan lolos ke tahap berikutnya, harap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

 

Ketua Panitia

 

Winda Candra Hantari

 

Unduh – DAFTAR FINALIS ESAI KEPENDIDKAN KATEGORI GURU

Unduh -DAFTAR FINALIS ESAI KPENDIDIKAN KATEGORI MAHASISWA

Unduh – KETENTUAN UMUM LOMBA ESAI KEPENDIDIKAN TAHAP 2 (PRESENTASI)[:]

[:id]FKIP Jaring Kelompok Debat Terbaik dalam Pekan Keguruan FKIP 2017[:en]FETT Teacher’s Week 2017: Searching for Qualified Debate Teams through Debate Competition[:]

[:id]

Hiruk pikuk suara mahasiswa terdengar kencang memeriahkan gelaran Pekan Keguruan FKIP 2017. Tak terkecuali suara-suara mahasiswa yang sibuk berdebat hebat. Perdebatan mahasiswa ini secara sengaja digelar oleh panitia dan diwadahi daam ajang Kompetisi Debat yang berlangsung hari Senin-Selasa (22-23/5). Kompetisi diikuti oleh seluruh mahasiswa FKIP tanpa membedakan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ataupun Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Kompetisi ini terbagi dalam dua hari, Senin (22/5) untuk lomba debat bahasa Indonesia yang diikuti oleh 24 tim dan Selasa (23/5) untuk lomba debat bahasa Inggris yang diikuti oleh 20 tim. Sebelum kompetisi debat berlangsung terlebih dahulu diadakan seminar yang berisi tentang gambaran jalannya kompetisi, gaya debat yang digunakan, serta penjelasan teknis dan nonteknis mengenai sistem debat.

Suasana kompetitif sangat terasa ketika pertandingan. Peserta tersulut semangatnya untuk menampilkan yang terbaik dan saling berjuang untuk merebut gelar juara. “Kompetisi ini sengaja digelar untuk mencari bibit-bibit unggul dari FKIP. Pemenang lomba debat bahasa Indonesia otomatis memiliki pengalaman yang bisa dijadikan bekal membimbing anak didiknya kelak untuk mengikuti kompetisi yang sama, sedangkan pemenang debat bahasa Inggris akan dikirim lomba ke tingkat universitas,” jelas Theresia Pinaka Ratna N.H., M.Pd. salah satu koordinator lomba debat. Debat bahasa Indonesia menggunakan gaya Asian Parliamentary System, satu tim terdiri dari 3 anggota kelompok. Sedangkan debat bahasa Inggris menggunakan gaya British Parliamentary System, satu tim tersiri dari 2 orang.

Dalam debat mengharuskan mahasiswa untuk berpikir tingkat tinggi, hal ini bertujuan untuk melatih siswa berpikir kritis, logis, dan runtut. Lomba ini sekaligus untuk melatih mahasiswa mengatasi rasa grogi saat berbicara di hadapan orang banyak. Yusuf salah satu mahasiswa PBI finalis debat bahasa Indonesia mengungkapkan, “Sangat berkesan ikut lomba debat ini, lawannya tangguh-tangguh, mosi yg dihadirkan juga sangat menantang. Very exited untuk tahu siapa pemenangnya.” Meskipun optimis meraih juara, dirinya tidak lantas meremehkan tim lawan karena merasa pesaingnya juga merupakan tim yang hebat. Sebagai informasi juara kompetisi debat akan diumumkan di puncak acara Pekan Keguruan FKIP 2017, Jumat (26/5) mendatang.[:en]

[FKIP – 27/05/2017] – Teacher’s Week 2017 held by Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT) attracts the students’ attention.   Many students of FETT took part in Teacher’s Week 2017, including in Debate Competition. The Debate Competition was carried out in two days, May 22nd – May 23rd 2017.  Students from Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) and English Education Program (PBI) joined on the competition. The debate competition was devided into two sessions, the first day was for Indonesian Debate Competition and the second day was for English Debate Competition. There were total 24 teams for Indonesian Debate Competition and 20 teams for English Debate Competition.

Competitive ambience arouse intensely during the competition.  Each team tried to show their best and fight to be the winner. “This competition is deliberately held to search for qualified debate teams from FETT. This debate competition was carried out to encourage students to speak English; to bring about a higher proficiency of the language. This debate competition has managed to create learning situations in which students develop proficiencies based on sound educational and communication theories. Further, the winner of English Debate Competition will be sent to the University Debate Competition,” explained Theresia Pinaka Ratna N.H., M.Pd., one of the coordinator for Debate Competition.

In this debate competition, the orators were demanded to have higher thinking ability. They were expected to think critically, logically, and chronologically. Besides, this competition is also an opportunity for them to improve their speaking skill and how to deal with their nervousness when speaking infront of the public. Yusuf Yulianto, one of the Indonesian Debate Competition finalists from PBI, asserted that he was impressed joining this competition. “ The motions are very challenging, the competitors are great, and I’m very excited to find out who will be the winner in this competition.” explained him. (TP – NA)

[:]

[:id]Tea Pot, Hembusan Nafas Dalam Pekan Keguruan 2017[:]

[:id] 

Senin hingga Jumat (22-26/5) FKIP UNTIDAR menggelorakan semangat keguruan melalui agenda rutinnya yang bertajuk Pekan Keguruan FKIP UNTIDAR 2017 dengan tema “Peningkatan Keprofesionalan Guru Berkelanjutan”. Pekan Keguruan selaku salah satu agenda yang menjadi ciri dan identitas FKIP ini berisi serangkaian acara dengan fokus utama adalah keguruan, Ilmu Pendidikan, Pengajaran, dan bahasa Inggris dan Indonesia. Pada tahun ini, Pekan Keguruan menghelat aneka perlombaan dan seminar. Di antara perlombaan yang diadakan adalah Kompetisi Debat bahasa Indonesia dan Inggris, Best Practice antar mahasiswa FKIP UNTIDAR dan antar guru sekolah menengah tingkat Jawa Tengah, lomba Media Pembelajaran, dan lomba Esai Kependidikan. Sedangkan untuk seminar, kali ini FKIP menyajikan seminar regional juga Guest Lecturing and Academic Sharing.

Satu yang menarik dari serangkaian acara keguruan dan pendidikan yang disajikan, terdapat sebuah acara yang tampak sangat ramai dan menjadi pusat berkerumunnya mahasiswa dan peserta Pekan Keguruan. Acara yang dimaksud adalah Tea Pot, akronim dari Teachers Week’s Spot. Ali Imron M.Hum selaku penanggung jawab acara mengatakan bahwa Tea Pot memang direncanakan dan dibuat agar menjadi penjaga nafas Pekan Keguruan. Menyediakan panggung pentas dan panggung panjang bagi penonton, acara ini berisi penampilan dari mahasiswa seluruh angkatan di FKIP dengan tema keguruan. Mahasiswa boleh menyajikan seni dan sastra, tanya jawab, hingga tips-tips yang terkait keguruan dan pendidikan bahasa.

Selain itu, Tea Pot merupakan pusat administrasi pada Pekan Keguruan dengan salah satu program yang ditawarkan sekaligus diwajibkan bagi mahasiswa adalah presensi dengan cap dan tandatangan kehadiran sebanyak minimal 4 kali yang mewakili 4 hari berlangsungnya Pekan Keguruan.

Ali menambahkan bahwa penjagaan nafas yang dimaksud adalah selama berlangsungnya Pekan Keguruan mahasiswa maupun peserta dari luar FKIP ketika masuk ke kompleks FKIP akan dibuat benar-benar merasakan sedang berlangsungnya sebuah acara besar di FKIP mengingat masing-masing lomba dan seminar tersebar di ruang-ruang yang berbeda, khususnya di FKIP dan juga auditorium UNTIDAR. Sejalan dengan yang disampaikan Ali, Winda Candra H, M.A selaku ketua panitia Pekan Keguruan sangat mengapresiasi jalannya Tea Pot yang benar-benar tampak dipenuhi mahasiswa dan peserta di hari pertamanya. Selain itu, Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., juga sangat mengapresiasi mengingat Sukarno memang menghendaki diadakannnya semacam pameran yang berbasis kegiatan, bukan lagi semata-mata produk. (AL)

[:]