[:id]Lomba Media Pembelajaran Inspiratif Meriahkan Agenda Pekan Keguruan FKIP Untidar[:en]FETT : Inspiring Learning Media Competition in The Teachers’ Week of FETT Untidar[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (22/05). Dalam Rangka Pekan Keguruan 22 Mei 2017, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar menggelar berbagai jenis perlombaaan. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan membuka agenda Pekan Keguruan Tahun 2017 di Gedung Auditorium Universitas Tidar. Salah satu lomba yang turut memeriahkan pekan keguruan ini adalah Lomba Media Pembelajaran Inspriratif. Lomba ini diikuti oleh 14 tim, 5 tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 9 tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Para peserta lomba merupakan mahasiswa semester 2, 4, dan 6.

Saat pelaksanaan lomba, mahasiswa harus mempresentasikan media pembelajaran yang dibuat, seperti media berbasis digital, mock-up, alat peraga, maupun modul pembelajaran. Media yang dibuat merupakan karya orisinil mahasiswa yang belum pernah diikutkan dalam perlombaan sebelumnya. Media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa juga harus mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar/Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang pendidikan SD/SMP/SMA.

Koordinator Lomba Media Pembelajaran Inspiratif, Endah Ratnaningsih, M.Pd. mengatakan “Luaran dari lomba ini adalah mahasiswa dapat mengembangkan, menciptakan, dan berinovasi dalam membuat media pembelajaran.” Media-media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa dalam lomba ini adalah Media Permainan Ular Tangga, Media Film dan Lagu, Modul Sinergitas Pengajaran Brainstorming, Media Kartu Wacana, Media Wayang, Media Pembelajaran Flying Pict, Media Pembelajaran Pop-Up Book, Media Pembelajaran Berbasis Android dan Game Edukasi, dan Media Pembelajaran Roulete. Dengan banyaknya media yang dihasilkan dari lomba ini semoga dapat menginspirasi mahasiswa calon guru bahkan guru-guru di Indonesia untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik, inovatif, dan inspiratif. (WL)

[:en]

FETT-UNTIDAR (22/05). Faculty of Education and Teachers’ Training of Tidar University held various types of competition in Teachers’ Week. Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the Dean of the Faculty of Education and Teachers’ Training, opened the agenda of Teacher Week 2017 at the Auditorium Building of Tidar University. One of the competitions that enliven this event is the Inspiring Learning Media Competition. The competition was participated by 14 teams; 5 teams from Indonesian Language and Literature Education Study Program and 9 teams from English Education Study Program. The contestants are students of 2nd, 4th, and 6th semester.

During the competition, students must present instructional media, such as digital-based media, mock-up, and learning modules. Media created is the original work of students who have never been included in the previous race. Learning media created by the students should also refer to the Competency Standards and Basic Competencies / Core Competencies in accordance with the level of education of elementary / junior / high school.

Coordinator of Inspiring Learning Media Competition, Endah Ratnaningsih, M.Pd. said “The outcome of this competition is that students can develop, create, and innovate in making learning media.” Student’s learning media in this competition are Snake Ladder Game Media, Film and Song Media, Synergy Brainstorming Teaching Module, Media Card Discourse, Wayang Media, Flying Pict Learning Media, Pop-Up Book Learning Media, Android-Based Learning Media and Education Game, and Roulette Learning Media. Hopefully, this competition can inspire prospective teachers and even teachers in Indonesia to create an interesting, innovative, and inspirational learning media. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Raih Prestasi dalam Lomba Kisah Inspiratif dan Debat Bertaraf Nasional[:en]FKIP Students Achieve Achievement in The Competition of Inspirational Stories and National Debate[:]

[:id]

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar berhasil meraih prestasi dalam ajang lomba menulis kisah inspiratif dan debat antarmahasiswa Bidikmisi  yang dilaksanakan pada tanggal 18-22  April 2017 di Universitas Pembangunan Pancabudi Medan. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Permadani Diksi  (Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional) Wilayah I. Peserta lomba merupakan mahasiswa bidikmisi dari berbagai universitas di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Pajajaran, IAIN Purwokerto,  Universitas Jambi, dan Universitas Tidar.

Riri Rubus yang merupakan mahasiswa semester 4  PBSI menulis kisah inspiratif dengan judul “Meniti Mimpi Bersama Bidikmisi”. Kisah yang ditulisnya berhasil meraih peringkat juara harapan satu setelah melalui beberapa tahapan seleksi. Tercatat ada 78 karya yang diterima panitia dan kemudian diseleksi menjadi 25 finalis. Para finalis termasuk Riri Rubus diundang ke Medan untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu wawancara. “Sebelum tahap wawancara saya harus membuat video profil dan semacam esai tentang ide yang akan disumbangkan untuk Indonesia Emas 2045 kemudian dipresentasikan di depan juri,” jelas putri dari pasangan Tabrani dan Wigati.

Gadis kelaiharan Sragen 26 Juni 1990 itu menceritakan, “Saya mulai membuat kisah itu sekitar dua hari sebelum batas akhir pengiriman karya. Karena terdesak waktu justru membuat saya semangat menulis. Kisah yang saya tulis berdasarkan kisah nyata dari diri saya ketika berjuang mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Saya tulis saja hal-hal yang saya alami.”

Adapun tim lomba debat  terdiri atas tiga mahasiswa Untidar. Atif Solehudin dan Fatimah Kartika Ningrum, keduanya merupakan mahasiswa semester 4 PBSI, serta Tadjus Sobrin yang merupakan mahasiswa Teknik Sipil. Mereka bertiga berhasil meraih peringkat 10 besar setelah mengirim esai berjudul  “Optimalisasi Peran Mahasiswa Bidikmisi dalam Pengalaman Tri Dharma Perguruan Tinggi Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat.” Atif Solehudin, pria kelahiran Banjarnegara  4 Juli 1997 menjelaskan, “Perjuangan kami melalui beberapa tahapan. Tahap awal kami mengirim esai terlebih dahulu dan alhamduillah dinyatakan lolos masuk 20 besar finalis.

Putra pertama dari Bapak Mahudin itu menambahkan, “Kami bertanding dengan tim dari Universitas Sriwijaya dan lolos masuk 10 besar. Setelah itu, kami bertanding kembali dengan tim dari Universitas Sumatra Utara namun tidak sampai ke semi final. Debat ini dilakukan dengan sistem nilai bukan sistem gugur.”

Selamat dan sukses kepada para pemenang. Prestasi yang diraih akan menjadi inspirasi mahasiswa lainnya dan dapat meningkatkan eksistenisi Untidar di tingkat nasional. Dr. Farikah, M.Pd. selaku Pembina Mahasiswa Bidikmisi Untidar menyampaikan rasa bangga atas hasil yang diraih mahasiswa FKIP tersebut, “Saya bangga dan senang dengan keaktifan mahasiswa tersebut. Keikutsertaan mahasiswa di kancah nasional akan membuka wawasan mereka. Mereka akan lebih banyak menimba ilmu.” (DZ)

[:en]

Students of the Faculty Education and Teachers’ Training UNTIDAR succeeded in achieving the competition in writing inspirational stories and debates between Bidikmisi students held on April 18-22, 2017 at the University of Pembangunan Panca Budi, Medan. This competition is organized by the PERMADANI (National Students Association on Bidikmisi Receivers). The participants are students from various universities in Indonesia such as University of North Sumatra, University of Pajajaran, IAIN Purwokerto, University of Jambi, and Tidar University.

Riri Rubus, a fourth semester student of Indonesian Language and Literature Education Study Program of Tidar University, wrote an inspirational story entitled “Meniti Mimpi Bersama Bidikmisi.” The story that she wrote won the rank of hope one after going through several stages of selection. There were 78 works received by the committee and then selected into 25 finalists. The finalists including Riri Rubus were invited to Medan to follow the next selection of interviews. “Before the interview stage I have to create a video profile and a kind of essay on the idea that will be donated to Indonesia Gold 2045 then presented in front of the jury,” explained the daughter of the couple Tabrani and Wigati.

The girl that born in Sragen on June 26, 1990, recalled, “I began to make the story about two days before the deadline for the submission of the work. Because of the urgency of time, it makes me enthusiastic in writing. The story I wrote is based on the true story of myself while fighting for a Bidikmisi scholarship. I just write the things I’m experiencing. “

On the other hand, the debating competition team consisted of three students of Tidar University. Atif Solehudin and Fatimah Kartika Ningrum, both are students of fourth semester of Indonesian Language and Literature Education Study Program, and Tadjus Sobrin is a student of Civil Engineering Study Program. The three of them managed to reach the top 10 after sending an essay entitled “Optimization of Bidikmisi Student Role in Tri Dharma Experience of Higher Education through Community Service.” Atif Solehudin who was born in Banjarnegara on July 4, 1997 explained, “Our struggle through several stages. Our initial stage sent the essay first and alhamdulillah passed the entrance to the top 20 finalists.”
The first son of Mr. Mahudin added, “We competed with the team from Sriwijaya University and passed the top 10. After that, we played back with a team from the University of North Sumatra but did not get to the semi-finals. This debate is done with a value system rather than a knockout system. “

Congratulations and success to the winners. Achievements will be the inspiration of other students and can improve the existence of Tidar University at the national level. Dr. Farikah, M.Pd. as Bidikmisi Student Counselor conveyed a sense of pride in the results achieved by FKIP students, “I am proud and happy with the activeness of the students. Student participation in the national arena will open their horizons. They will gain more knowledge. “(ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Untidar Ikuti Precompetition Concert Jelang Vietnam International Choir Competition (VICC)[:en]FETT Students of Untidar Following Pre-Competition Concert for Vietnam International Choir Competition (VICC)[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (12/05). Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) menggelar precompetition concert Rabu, 10 Mei 2017 di Auditorium Universitas Tidar. Tujuan dari konser ini untuk menggalang dana dalam rangka mengikuti kompetisi Vietnam International Choir Competition (VICC) yang akan dilaksanakan pada 7 sampai dengan 11 Juni 2017 di Kota Hoi An, Vietnam. Tema konser ini bertajuk “Yes, We Can Make It”. Tema ini diangkat karena teman-teman dari Grandio Sonora Tidar ingin membuktikan ada paduan suara mahasiswa dari kota kecil yang dapat mengikuti kompetisi paduan suara tingkat dunia.

Konser ini berlangsung selama 2 jam dari pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. Konser ini dibuka dan disambut oleh Drs. Hari Wahyono, M.Pd. sebagai Pembina I PSM GST yang tak lain adalah Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Konser penggalangan dana ini juga digelar untuk memperkenalkan anggota baru PSM GST. Terdapat 5 sesi dalam konser yang digelar rabu malam lalu.

Sesi pertama penampilan New Comers and Senior, dimana mereka menyanyikan 3 buah lagu Looking Through The Eyes of Love, Keroncong Kemayoran, dan Menjemput Impian. Sesi kedua, ketiga, dan keempat diisi oleh Tim Paduan Suara Grandio Sonora Tidar yang akan mengikuti Vietnam International Choir Competition (VICC). Mereka menyanyikan 9 lagu terbagi dalam masing-masing sesi tersebut. Pada sesi kelima, semua tim Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) menyanyikan 2 buah lagu.

Jumlah tim Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) yang mengikuti VICC sebanyak 17 mahasiswa sebagai penyanyi, 1 konduktor, dan 1 pianis. Ketujuh belas mahasiswa yang menjadi penyanyi terdiri atas 5 sophran, 4 alto, 4 tenor, dan 4 bass. Mereka adalah gabungan dari mahasiswa Universitas Tidar semester 4, 6, dan 8. Sepuluh di antaranya adalah mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, yakni Dinda dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Meicio Bella, Rointan, Rosalina Indira, Achmad Mursyid, Agnes Amalia, Ficky, Palupi, Rio, dan Damar dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Rencananya tim paduan suara yang akan diberangkatkan ke Vietnam akan menyanyikan 11 lagu. Kategori lomba yang dikuti adalah kategori choir, musica sacra, dan folkore (lagu-lagu daerah). Gerry Aby Athalarik, salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar yang juga menjadi anggota PSM GST, menuturkan harapannya “Semoga kakak-kakak yang berangkat ke Vietnam dapat membanggakan Indonesia karena tim VICC dari Universitas Tidar ini adalah salah satu tim paduan suara mahasiswa yang mewakili Indonesia di ajang bergengsi tersebut dan dapat pulang membawa medali emas.” (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (12/05). Grandio Sonora Tidar Student Choir (PSM GST) held a pre-competition concert on Wednesday, May 10, 2017 at the Tidar University Auditorium. The purpose of this concert is to raise funds in order to enter the Vietnam International Choir Competition (VICC) which will be held on June 7-11, 2017 in Hoi An City, Vietnam. The concert theme is entitled “Yes, We Can Make It.” This theme was picked up because the members of Grandio Sonora Tidar wanted to prove there was a student choir from a small town that could follow the world-wide choir competition.

The pre-competition concert lasted for 2 hours from 19:00 pm until 21:00 pm. The concert was opened and welcomed by Drs. Hari Wahyono, M.Pd. as the Coach I of the PSM GST. The fundraising concert was also held to introduce new members of PSM GST. There were 5 sessions in the concert which is held on Wednesday night.

The first session was the performance of New Comers and Senior in which they sang 3 songs “Looking through the Eyes of Love, Keroncong Kemayoran, and Picking Dreams.” The second, third, and fourth sessions were filled by Grandio Sonora Tidar Choir Team who will follow the Vietnam International Choir Competition (VICC). They sang 9 songs divided in each session. In the fifth session, all Grandio Sonora Tidar Student Choir team (PSM GST) sang 2 songs.
The number of Grandio Sonora Tidar Student Choir (PSM GST) team that attended the VICC were 17 students as singers, 1 conductor and 1 pianist. Seventeen students who became singers consisted of 5 sophran, 4 alto, 4 tenor, and 4 bass. They are students of Tidar University of semesters 4, 6, and 8. Ten of them are students from the Faculty of Education and Teachers Training UNTIDAR, namely Dinda from Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR, Meicio Bella, Rointan, Rosalina Indira, Achmad Mursyid, Agnes Amalia, Ficky, Palupi, Rio, and Damar from the English Education Study Program.

The choir team plans to sing eleven songs. The categories of competitions are choir, musica sacra, and folkore (regional songs). Gerry Aby Athalarik, one of the students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR who is also a member of PSM GST, expressed his hope “Hopefully the representatives who leave for Vietnam can boast Indonesia because the VICC team from Tidar University is one of the choir team Students who represent Indonesia at the prestigious event and can go home with a gold medal.” (ER)

[:]

[:id]OREO PAMSHU karya Mahasiswa FKIP Ramaikan Magelang Fair[:en]OREO PAMHSHU by FKIP Students in Magelang Fair[:]

[:id]

Magelang Fair 2017 telah ditetapkan Pemerintah Kota Magelang sebagai event tahunan dalam rangka hari jadi Kota Magelang. Kegiatan ini secara umum memamerkan dan mempromosikan semua potensi Kota Magelang seperti industri, perdagangan, bisnis, investasi, pariwisata, ekonomi kreatif, pelayanan publik, pertanian, kesehatan, pendidikan, multi produk, seni dan kebudayaan. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para pelaku industri ekonomi kreatif dan usaha kecil menengah (UKM) untuk memamerkan produk-produknya. Selaras dengan hal tersebut, sebagai pendidikan tinggi yang berada di Kota Magelang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar pun ikut berperan serta dalam acara yang diadakan di Alun-Alun kota Magelang tanggal 6-9 Mei 2017.

Tim Program Hibah Bina Desa (PHBD) tahun 2015 yang diketuai oleh Umi Setia Rini, mahasiswa semester 6 Pendidikan Bahasa Inggris terpilih sebagai wakil FKIP untuk mengikuti Magelang Fair 2017 dengan produk nya OREO PAMSHU (Oreochromis Niloticus dengan Pakan Ampas Tahu) atau lebih dikenal dengan pakan ikan organik. OREO PAMSHU ini bersanding dengan mobil listrik karya mahasiswa Teknik Mesin dan robot elang karya mahasiswa Teknik Elektro di stan Universitas Tidar.

Umi Setia Rini mengatakan bahwa dia beserta teman-temannya menyiapkan produk untuk pamerannya hanya dalam waktu 3 hari. “Waktu yang diberikan sangat terbatas jadi kami hanya bisa membawa beberapa bungkus saja untuk pameran,” ujarnya. Namun, walau dengan persiapan yang terbatas, Umi beserta tim mampu menarik perhatian pengunjung dalam stan tersebut. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang menanyakan tentang proses pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam pakan ikan organik tersebut. (AW)

[:en]

Magelang Fair 2017 is assigned by Magelang government as annual event to celebrate Magelang Anniversary. Generally, this event showed and promoted all kind of potential in Magelang, such as industry, commerce, business, infestation, tourism, creative economy, public administration, agricultural, public health, education, multi-product, art and culture. This event gave opportunity to creative economic industry and small medium enterprise (UKM) to show their products. Therefore, as one of university in Magelang, Faculty of Education and Teacher Training (FKIP) Tidar University, took part in this event that is held in Magelang Town Square in May 6th – 9th 2017.

The 2015 Village Grants Program (PHBD) team  which is led by Umi Setia Rini, students of 6th Semester of English Education Study Program is chosen from FKIP to join Magelang Fair 2017 with OREO PAMSHU product (Oreochromis Niloticus that feed by tofu substained) or well known as organic fish food. This OREO PAMSHU was shown next to electric car by Technical Engineering students and eagle robotic by Electrical Engineering in Tidar Universtiy stand.

Umi Setia Rini said that she and her team prepared their product in three days. “We only have limited time to prepare, so we only prepare some packages in this event,” she said. Although they only have limited time, Umi and team were able to attract visitors in Tidar University’s stand. It is proved by many visitors who asked the process and the materials that are used in making this organic fish food. (GF)

[:]

[:id]Seminar Prakajian Tahun 2017[:en]Preliminary Seminar 2017[:]

[:id]

Magelang – Balai Konservasi Borobudur yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Seminar Prakajian tahun 2017 pada 8—10 Mei 2017 di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I. Yogyakarta. Dewanty Anantasari merupakan satu-satunya mahasiswa FKIP Untidar dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang beruntung dapat mengikuti kegiatan tersebut.

Seminar tersebut diselenggarakan dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi Balai Konservasi Borobudur yang akan melaksanakan delapan kajian mengenai pelestarian cagar budaya di Indonesia. Para peserta seminar diminta untuk memberi masukan kepada Balai Konservasi Borobudur terkait kajian-kajian yang akan mereka laksanakan.

Berlokasi di Jalan Tirtomartani, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta; seminar yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan beberapa narasumber. Mereka adalah Ari Swastikawati, S.Si., M.A., Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M.Eng., Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D., Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr.Sc., Dr. Kartika Setyawati, dan Dra. D.S. Nugrahani, M.A. (IS)

[:en]

Magelang – Borobudur Conservation Center under the Ministry of Education and Culture held a Preliminary Seminar on May 8-10, 2017 at the office of Education Quality Assurance Institution (LPMP) D.I. Yogyakarta. Dewanty Anantasari was the only student of Faculty of Education and Teacher Training (FKIP) Tidar University from English Education Study Program who had the opportunity to attend the event.

The seminar was held in relation to the duties and functions of Borobudur Conservation Center, which will hold eight studies on preservation of Indonesian cultural heritage. The participants of the seminar were asked to give suggestion on the implementation of the studies.

Located at Jalan Tirtomartani, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta; This three-day seminar presented several speakers. They were Ari Swastikawati, S.Si., M.A., Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M. Eng., Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D., Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr.Sc., Dr. Kartika Setyawati, and Dra. D.S. Nugrahani, M.A. (IS/WR).

[:]

[:id]FKIP  Panen Juara Mawapres Tingkat Universitas Tidar Tahun 2017[:en]It’s Fruitful Result: FETT Won All Categories of Tidar University Student Outstanding Leadership Awards 2017[:]

[:id]

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memborong kejuaraan Mawapres tingkat Universitas Tidar tahun 2017. Mereka adalah Sunia Adiyati dari PBSI sebagai juara I, Putri Dwi Sholihatul Sukmawati dari PBI sebagai juara peringkat II, dan Eka Kusuma Adrianingrum dari PBI sebagai juara peringkat III. Kemenangan itu diumumkan secara resmi pada saat upacara memperingati hari Pendidikan Nasional hari Selasa, tanggal 2 Mei 2017.

Sebelumnya, mereka bertiga mengukuti proses seleksi di tingkat universitas yang dilaksanakan di Ruang Multi Media Untidar pada tanggal 4 April 2017. Mereka berhasil menyisihkan sejumlah mahasiswa terbaik perwakilan dari Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Politik, dan Fakultas Ekonomi. Dr. Farikah, M.Pd. selaku ketua pelaksanaan Mawapres tingkat Universitas Tidar menyatakan, “ Ada 23 mahasiswa dari seluruh fakultas di Universitas Tidar yang ikut berpartisipasi dalam  kompetisi mawapres tahun ini.”

Adapun prosedur seleksi diawalai dari seleksi tingkat prodi di masing-masing fakultas. Para mahasiswa diseleksi kembali di tingkat fakultas dengan beberapa aspek penilaian yaitu IPK, prestasi yang telah diraih, dan presentasi karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Inggris. Hadir sebagai juri dalam kompetisi ini yaitu Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. sebagai penilai karya ilmiah, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. sebagai penilai bahasa Inggris, serta Bambang Rendro, M.T yang menilai prestasi yang diunggulkan dan sikap. Setelah serangkaian seleksi yang dilalui, akhirnya ketiga nama mahasiswa FKIP tersebut berhasil meraih seluruh peringkat juara.

“Secara umum kompetensi para peserta sudah ada peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi masih perlu ditingkatkan terutama terkait pendampingan yang harus dilakukan sejak awal. Selain itu, perlu juga pendampingan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam  berbahasa Inggris secara lisan dan tulis,” kata Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku ketua tim juri Mawapres Untidar 2017.

Selanjutnya berkas Sunia Adiyati sebagai juara pertama akan dikirim ke Dirjen Bilmawa paling lambat tanggal 25 Mei 2017 untuk mewakili Untidar mengikuti pemiliahan mahasiswa berprestasi di tingkat nasional (pilmapres). Prof. Dr. Sukarno, M.Si. yang juga merupakan dekan FKIP menambahkan, “Saya berharap, semoga nanti Sunia Adiyati dapat meraih prestasi di tingkat nasional, minimal dapat masuk 15 besar.” (DZ)

[:en]

Students of the Faculty of Education and Teacher Training and Education won all categories of Tidar University Student Outstanding Leadership Awards 2017. They were Sunia Adiyati (PBSI) as the first winner, Putri Duwi Sholihatul Sukmawati (PBI) as the second winner, and Eka Kusuma Adrianingrum (PBI) as the third winner. The triumph was officially announced on the National Education Day, Tuesday, May 2, 2017.

Prior to the event, the three of them had been through the selection process, which was held on April 4, 2017. They had successfully competed the representative students from other faculties such as Faculty of Engineering, Faculty of Agriculture, Faculty of Social and Political Science, and Faculty of Economics. As the head of the committee, Dr. Farikah, M.Pd., said, “There are 23 students from all faculties participating in this year competition.”

The selection procedure was started from the selection on the department level at each faculty. These students were assessed from some aspects such as GPA, academic achievement, and oral paper presentation in English. On the university level, The judges were Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. (assessing scientific paper), Prof. Dr.Sukarno, M.Si. (assessing English competence), and Bambang Rendro, M.T. (assessing attitude and behavior). After having through the series, the FETT representatives won all categories.

“In general, the competences of the participants have been increasing from year to year. However, they still need support to develop their academic skills.” In addition, all participants needed assistance to improve English spoken and written ability,” said Prof. Dr. Sukarno, M.Si., as one of the judges.

Furthermore, Sunia Adiyati’s documents as the first winner will be sent to Dirjen Bilmawa no later than May 25, 2017. Sunia will be the university representative on the national level (pilmapres). Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the dean of FETT added, “I hope Sunia will get good achievement of top 15 at national level.” (DZ/WR)

[:]

[:id]MAHASISWA PRODI PBSI TOREHKAN PRESTASI DENGAN TERBITKAN BUKU ANTOLOGI PUISI “SENJA TAK PERNAH SALAH”[:en]A STUDENT OF PBSI HAS ACCOMPLISHED A REMARKABLE ACHIEVEMENT BY PUBLISHING A POETRY ANTHOLOGY “SENJA TAK PERNAH SALAH”[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (10/4). Annisa Rizka Roselina mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar torehkan prestasi dengan menerbitkan  buku antologi puisi  bertajuk “Senja Tak Pernah Salah.” Buku antologi puisi ini berisi 108 puisi karya Annisa yang ditulisnya dari tahun 2014-2017. Buku ini diterbitkan oleh Rumah Kayu Publishing. Saat ditemui, Annisa menuturkan “Buku antologi ini merupakan cetakan pertama yang terbit pada bulan Maret 2017 yang jumlahnya terbatas, yakni 50 eksemplar.” Annisa juga menuturkan alasan mengapa tertarik pada puisi “Dari kecil saya suka puisi, dulu SD Kelas 3 wali kelas saya yang menemukan bakat saya menulis puisi.” Selain itu, yang memotivasinya untuk menulis puisi adalah orangtuanya.

Pemilihan judul buku antologi puisi “Senja Tak Pernah Salah” dilatarbelakangi oleh kecocokan hati Annisa. Menurutnya, “Senja itu akan tetap menjadi senja, tidak mungkin senja menjadi jingga.”  Karya-karya Annisa yang pernah diterbitkan sebelumnya adalah 15 antologi puisi bersama, 2 buah cerpen yang dimuat di antologi cerpen terbitan Segitiga Emas (Jakarta), dan buku kumpulan surat untuk Indonesia yang diterbitkan oleh Rasibook Jakarta.

Dr. Yulia Esti Katrini, M.S. salah satu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar turut bangga atas prestasi ini. “Ini adalah sebuah prestasi mahasiswa karena mampu membuat antologi puisi. Hal ini merupakan nilai plus bagi seorang mahasiswa,” tutur beliau. Di akhir kesempatan saat ditemui penulis, Annisa menyampaikan pesannya bahwa “Menulis itu mudah, membuat buku juga mudah, tetapi yang membuat sulit adalah prosesnya karena proses adalah suatu tantangan sebelum kita menjad sukses”. (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (10/4). Annisa Rizka Roselina, a sixth semester student of Indonesian Language and Literature Education Program (PBSI) of FKIP Untidar has just accomplished such a remarkable achievement by publishing a poetry anthology entitled “Senja Tak Pernah Salah. The book contains 108 poems of hers, which had been written from 2014 to 2017 before it was published by The Wood House Publishing. Annisa said that the anthology was published in March, 2017 for its first printing in a very limited edition of only 50 copies. Informing about what makes her interest in writing poems, Annisa added that she had loved poetry since her childhood. It was her guardian of the class who saw her talent in writing poetry for the first time.

“After all, my parents are the ones who always motivate me to write poems” Annisa closed. The title of the antology, “Senja Tak Pernah Salah” or “Twilight is Never Wrong” was chosen as it had matched her feeling since the first time. She thinks that twilight will remain a twilight, and is impossible for it to become orange. The works Annisa had published before were 15 anthologies of poems, 2 pieces of short stories published in anthology of short stories published by the Golden Triangle (Jakarta), and a compilation of letters for Indonesia published by Rasibook Jakarta.

Dr. Yulia Esti Katrini, M.S. a lecturer of Indonesian Language and Literature Education Program (PBSI) feels so proud of this achievement. “It is such an achievement for student. Being able to make an anthology of poems is a plus”, said Yulia. At the end of our interview, Annisa conveyed a message to the readers, “Writing is easy. Making a book is also easy. What makes it difficult is the process, since the process is a challenge before we could gain success”. (AL)

[:]

[:id]DOJANG UNIVERSITAS TIDAR BAWA PULANG MEDALI EMAS DALAM UNISRI OPEN 2017[:en]DOJANG OF TIDAR UNIVERSITY GOT GOLD MEDAL IN UNISRI OPEN 2017[:]

[:id]

Tak hanya bersaing dalam dunia akademis, mahasiswa FKIP Untidar membuktikan bahwa prestasi juga bisa direbut lewat dunia non-akademis. Hal inilah yang ditunjukkan oleh beberapa mahasiswa khususnya dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang berhasil meraih medali emas dan perunggu dalam kejuaraan Unisri Open 2017. Kegiatan yang masih dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-37 Unisri ini berlangsung selama dua hari yakni Sabtu-Minggu, 1-2 April 2017 bertempat di GOR Manahan Solo.

Pada kejuaraan ini Untidar mengirimkan 2 tim beranggotakan 16 orang, 9 diantaranya berasal dari FKIP yakni 3 mahasiswa dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan 6 sisanya dari mahasiswa PBI.  Sherly Brilliantika, salah satu mahasiswa PBI yang berhasil mengantongi medali perunggu memang memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kejuaraan ini. “Kami ingin mengetahui kemampuan taekwondoin kami sudah sampai mana dan hasil dari latihan sudah seperti apa. Secara tidak langsung ini juga persiapan atau pemanasan sebelum pomda (pekan olahraga mahasiswa daerah). Selain itu, kami ingin menunjukkan bahwa taekwondo Universitas Tidar dapat berprestasi, sehingga tidak selalu disepelekan,” paparnya.

Persiapan efektif yang dilakukan para mahasiswa hanya dalam dua pekan menjelang pelaksanaan lomba, yang dilatih langsung oleh Master Djoko suprajitno dan Dhimas Adi Prayitno. Latihan tersebut dilaksanakan selama dua hari dalam satu minggu yaitu hari Senin dan Jumat setiap pukul 16.00 WIB. Terbukti melalui latihan tersebut, tim Untidar menunjukkan performa terbaik hingga meraih dua medali emas dan dua medali perunggu. Medali emas didapatkan atas nama taekwondoin Fauzan Noki Pratama (PBI) dan Putra Jatmiko (Teknik Elektro), sedangkan medali perunggu diraih atas nama Sherly Brilliantika dan Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (PBI).

Melalui medali emas yang dioleh-olehkan kepada kampus Untidar, Sherly berharap UKM Olahraga secara keseluruhan tidak lagi hanya dilirik oleh para civitas akademika, melainkan juga dilihat dan dijadikan perhatian.  “Kami butuh dukungan dan semangat supaya taekwondo Untidar semakin solid, kompak dan semakin kuat ikatan keluarganya, agar dapat mengharumkan nama Untidar. Doakan pula kami bisa mengikuti banyak pertandingan supaya semakin banyak pengalaman, jam terbang semakin tinggi, dan menambah kemampuan.” (TP)

[:en]

FETT students showed their superb achievements not only in academic aspects but also in non academic aspects. They were presented by several students of Department of English who got gold and bronze medals in Unisri Open 2017 Unisri Open 2017 was one of events for Dies Natalis 37 Unisri  in which it was held two days on Saturday-Sunday, April 1-2, 2017 in  GOR Manahan Solo.

Tidar University sent two teams that consisted of 16 people in which nine of them were from FETT. They were 3 students of Department of Indonesian Language and Literature Education and 6 students of Department of English. Sherly Brilliantika, the students of Department of English who got bronze medal had marvellous motivation to join the championship. “We want to know the progress of our taekwondo skill. This is also our preparation for POMDA (Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah) or Regional Student Sports Week. Then, we want to show that Tidar University Taekwondo team is excellent, so it is not always underestimated” she said.

Two weeks before the competition’s schedule, the students were trained by Master Djoko Suprayitno and Dhimas Adi Prayitno.  The superb training was conducted twice a week on Monday and Friday at 4 p.m.  The result of the outstanding taekwondo training was Untidar team presented their awesome performances to win 2 golds and 2 bronzes. Golds were got by the taekwondoin (person skilled in taekwondo) Fauzan Noki Pratama (Department of English) and Putra Jatmiko (Electrical Engineering), while bronzes were achieved by Sherly Brilliantika and Dewi Yanizah Kurnaini  Padhi (Department of English).

By achieving gold for Tidar University, Sherly hoped that Students Association of Sports would get full attention from civitas academica. “We need support and encouragement to make Taekwondo team of Untidar be solid and super team for the first-rate name of Untidar.  Wish us luck in joining the game so we will get many experiences, intensity, and improve the skills” she added.  (CA)

[:]

[:id]FKIP Untidar Jalin Kerjasama Internasional dengan The University of Auckland New Zaeland[:en]International Cooperation between FETT Tidar University and The University of Auckland New Zealand[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan acara Penandatanganan Nota  Kesepahaman (Letter of Understanding) dengan Faculty  of Education and Social Work, The university of Auckland pada hari Jumat, 31 Maret 2017 di ruang rapat Rektorat Untidar. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor bidang Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, serta Dekan dan para Wakil Dekan FKIP. Selain itu, Kepala LPPM PMP dan dosen FKIP juga turut menghadiri acara tersebut.

Penandatangan tersebut dilakukan oleh Dr. John Hope, The Associate Dean of International Affair and Senior Lecturers, Faculty  of Education and Social Work, The University of Auckland dan Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP Untidar.

“Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda. Jangan meniru metodenya, tetapi pengapikasian metode tersebut dengan sistem yang ada,”  tutur Dr. John Hope saat memberikan sambutan sebelum penandatanganan LoU.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. berharap bahwa kerja sama ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan ilmu sosial kemasyarakatan  di Universitas Tidar khususnya FKIP.

Setelah penandatangan LoU, Dr. John hope akan menjadi narasumber Guest Lecturing and Academic Sharing yang akan diikuti Dosen FKIP dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di Auditorium Untidar pukul 13.00 WIB.

Dr. John Hope juga sempat meninjau situasi pembelajaran di kelas sebelum acara guest lecturing. Beliau mengatakan kondisi pembelajaran di FKIP Untidar sudah bagus karena dosen melakukan pembelajaran yang mengaktifkan mahasiswa untuk terampil berbahasa Inggris, bukan hanya mengajarkan teori kebahasaan. “Dengan modal lancar berbahasa Inggris menjadi langkah awal mahasiswa untuk studi lanjut di luar negeri,” tambah Dr. John Hope.

Dengan adanya kerja sama internasional ini, semoga FKIP Untidar makin berprestasi.

WJ-AW

[:en]

Faculty of Education and Teacher Training (FETT) organized the signing of Letter of Understanding (LoU) with Faculty of Education and Social Work, The University of Auckland on Friday, March 31 2017. This event took place in meeting room of Tidar University office. The vice rector for financial affairs, the vice rector for student affairs, and dean and vice deans of FETT attended this event. Furthermore, the head of Research, Community Service, and Quality Assurance (LPPM PMP) and FETT’s lecturers attended that event as well.

The signing of LoU was done by Dr. John Hope, the associate dean of international affair and senior lecturers, Faculty of Education and Social Work, The University of Auckland and Prof. Dr. Sukarno, M.Si, the dean of Faculty of Education and Teacher Training, Tidar University.

 “Every country has a different education system. Don’t copy the method. Apply the method with the existing system.” Said Dr. John Hope in his speech before signing the LoU.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si., expected that this cooperation can increase the quality of education, research, and social work in Tidar University, especially in FETT.

After signing the LoU, Dr. John Hope will be the keynote speaker of Guest Lecturing and Academic Sharing. The lecturers of FETT and the students of English Education study program will take part in this guest lecturing and academic sharing. It will be held in Auditorium of Tidar University at 1 p.m.

Dr John Hope had the opportunity to see the learning environment of English Department before guest lecturing. He said that the learning environment at FETT Tidar University was good because the lecturers not only taught the language theory but also applied the active learning to increase students’ skill in English. “Their fluency in English will be the stepping stone to continue their study abroad”. Dr. John Hope added.

By this international cooperation, it is hoped that FETT Tidar Unversity will get more achievement.  WJ-AW

[:]

[:id]Dr. John Hope dari The University of Auckland New Zealand Pacu Mahasiswa FKIP untuk Studi Lanjut di Luar Negeri  [:en]Dr. John Hope Encourages FETT’s Students to Study Abroad [:]

[:id]Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan acara Guest Lecturing and Academic Sharing dengan Dr. John Hope dari The University of Auckland. Acara tersebut diadakan di Auditorium Untidar dan dihadiri oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester II dan IV serta seluruh Dosen FKIP Untidar (31/3).

Tema yang dibahas pada acara tersebut adalah “Possible Chance to Study in New Zealand”. “Sangat mungkin bagi kalian untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, khususnya New Zealand. Beberapa program beasiswa disediakan oleh pemerintah Indonesia maupun New Zealand untuk hal itu,” kata Dr. John Hope. Dr. John Hope yang juga menjabat The Associate Dean of International Affair and Senior Lecturers, Faculty  of Education and Social Work, The University of Auckland ini sempat memberikan pujian untuk mahasiswa PBI yang memiiki kemampuan bahasa Inggris mumpuni untuk belajar di luar negeri.

“Fakultas Pendidikan di Auckland University menjadi urutan ke-20 di dunia. Selain itu, kami memiliki enam ribu mahasiswa internasional dari sekitar seratus negara. Oleh karena itu, kami sangat terbuka dengan memberikan kesempatan mahasiswa Asia kuliah dengan jalur beasiswa,” tutur Dr. John Hope.

Salah satu peserta guest lecturing, Putri Dwi, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester IV bertanya tentang program short course. “Kami mengadakan short course selama dua minggu. Kegiatan yang dilakukan adalah mengunjungi sekolah-sekolah dan univesitas-universitas di New Zealand,” ungkap Dr. John Hope saat memberikan jawaban.

Semoga kuliah singkat yang diberikan Dr. John Hope dapat membuka wawasan mahasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Selain itu, FKIP Untidar berharap kerja sama dengan The Auckland University ini akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk mahasiswa, seperti pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, serta kerja sama lain di bidang penelitian dan kemasyarakatan. WJ

[:en]

The Faculty of Education and Teacher Training (FETT),Tidar University conducted Guest Lecturing and Academic Sharing with Dr. John Hope from The University of Auckland. It was held in Auditorium of Tidar University.  The second and sixth semester students as well as the lecturers of English Education participated in this event (31/3).

Possible Chance to Study in New Zealand were chosen as the Guest Lecturing’s theme. “It is possible for you to continue your study abroad, especially in New Zealand. Many scholarships are provided in Indonesia and New Zealand.” Dr. John Hope explained to the students. Dr. John Hope who owns position as The Associate Dean of International Affair and Senior Lecturers, Faculty of Education and Social Work, The University of Aucklandhad given a compliment to English education students who has a good English proficiency. Furthermore, he also encouraged them to continue their study abroad.

“The Faculty of Education in the University of Auckland is in 20th place in the world. We have six thousands international students from hundred countries. Therefore, we give the chance for Asian students to study in our university through scholarship,” said Dr. John Hope.

One of participants, Putri Duwi, the 4th semester students of English Education asked about the short course program. “We organized short course in two weeks. Visit schools and universities in New Zealand is the activity for short course,” Dr. John Hope explained.

We do hope that this guest lecturing from Dr. John Hope will give the knowledge for students to study aboard. Moreover, We also expect that the international cooperation between FETT, TidarUniversity and The Auckland University will be continued with the useful program such as students and lecturers exchange and other activities in research and social works.(WJ-AW)

[:]