[:id]HUMAS DAN PRESS RELEASE[:en]PUBLIC AFFAIRS AND PRESS RELEASE[:]

[:id]

Magelang – Humas berperan penting dalam sebuah lembaga/perusahaan sebagai penghubung antara lembaga/perusahaan dan publik. Humas bertanggung jawab menjaga citra positif lembaga. Salah satu tugas penting humas adalah membuat press release. Persoalannya, menurut Shinta Ardhany, banyak humas tidak mampu membuat press release efektif.

Agar humas mampu membuat press release efektif, Jawa Pos Radar Kedu bekerja sama dengan Bank Magelang mengadakan workshop bertema “Workshop Media Relations dan Penulisan Press Release” di Bank Magelang (Senin, 30/01/2017,). Workshop yang berlangsung pukul 08.30—13.30 WIB itu dihadiri peserta dari berbagai perusahaan dan lembaga, seperti SMP Muhammadiyah, Universitas Tidar, dan Armada Group.

Workshop tersebut menghadirkan tiga pemateri, yaitu Shinta Ardhany, Mukhtar Lutfi, dan Sumali Ibnu Chamid. Shinta Ardhany merupakan praktisi media. Mukhtar Lutfi dan Sumali Ibnu Chamid merupakan wartawan Jawa Pos Radar Kedu.

Shinta Ardhany, pemateri pertama, menekankan bahwa humas perlu menjaga hubungan baik dengan media dan masyarakat. Salah satu caranya dengan mengadakan kegiatan rutin yang melibatkan keduanya. Dengan demikian, hubungan antara lembaga/perusahaan dan publik akan terjaga dengan baik.

“Humas dapat mengadakan kegiatan rutin dengan media dan masyarakat,” ujar Shinta.

Pemateri kedua, Mukhtar Lutfi, menjelaskan teknik penulisan berita efektif. Menurutnya, banyak humas tidak mampu menulis berita dengan baik tentang lembaga/perusahaan mereka karena tidak memerhatikan unsur 5 W + 1 H, yaitu what, where, when, who, why dan how.

“Banyak press release ditulis dengan bahasa yang tidak tepat. Kadang-kadang tidak memenuhi 5 W + 1 H,” ujar Mukhtar.

Selain teknik penulisan, unsur penting lain dalam press release adalah foto. Oleh karena itu, pemateri ketiga, Sumali Ibnu Chamid, memberi materi tentang foto jurnalistik. Menurut Sumali, foto dalam press release harus memiliki nilai berita. Oleh karena itu, Humas tidak boleh asal mencantumkan foto dalam press release mereka.

“Foto yang baik punya nilai berita,” ujar Sumali.

Ia melanjutkan, sebagaimana dalam penulisan berita, sebuah foto jurnalistik juga harus mengandung unsur 5 W + 1 H. Dengan demikian, pembaca berita dapat memperoleh banyak informasi dari foto yang tercantumkan dalam press release.

Workshop pun diakhiri dengan sesi foto bersama yang dilanjutkan dengan ramah tamah. Usai ramah tamah, peserta pun meninggalkan ruang workshop termasuk perwakilan FKIP Untidar, Irsyadi Shalima, M.A. (IS)

[:en]

Magelang- Public Affairs take an important role in institutions/companies as a link between institutions/companies and public. Public Affairs are responsible to keep a positive image of the institution. One important task of public affairs is to create press release. However, Shinta says that many public affairs cannot make an effective press release.

Jawa Pos Radar Kedu and Bank Magelang held an workshop “Workshop Media Relations and Press Release Writing” in  Bank Magelang (Monday, 30/1/2017) at 08.30-1.30 p.m.. The purpose of the workshop is to help the public affairs in making the effective press release. The participants of the workshop are from some companies and institutions, such as SMP Muhammadiyah, Tidar University, and Armada Group.

Moreover, the speakers of the workshop are Shinta Ardhany, Mukhtar Lutfi, and Sumali Ibnu Chamid. Shinta Ardhany is a media practitioner. Mukhtar Lutfi and Sumali Ibnu Chamid are the reporters of Jawa Pos Radar Kedu.

Shinta Ardhany, the first speaker, contends that public affairs need to maintain a good relationship between media and society. One of the ways is by conducting routine activities that involve media and society. Therefore, there will be a good relationship between the companies/institutions and public.

“Public Affairs can conduct routine events with the media and society,” Shinta stated.

The second speaker, Mukhtar Lutfi, explains about the effective news writing. He says that many public affairs cannot write the good news about their institutions/companies because they do not pay attention to 5W + 1H aspects (what, where, when, who, why and how).

“Many press releases are written in inappropriate language in which they do not include 5W+1H,” Mukhtar asserted.

Besides the writing techniques, another important aspect of press release is photography. The third speaker, Sumali Ibnu Chamid, gives the material about journalistic photography. He notes that press release photography must have news values. Furthermore, Public Affairs need to include photos in their press release.

“Good photos have news values” Sumali said.

He adds that a journalistic photo must cover 5W + 1H in writing the news. Therefore, the readers get information by looking at the press release photos.

The last part of workshop is photo session and courteous gathering. After the gathering, the participants included Irsyadi Shalima (the representative of Faculty of Education and Teacher’s Training-Untidar) leave the workshop room. (CA)

 

[:]

[:id]FKIP ADAKAN RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN SEMESTER GENAP 2016/2017[:en]FETT UNTIDAR HOLDS AN EVEN-SEMESTER ACADEMIC YEAR 2016/2017 PREPARATORY COORDINATION MEETING[:]

[:id]

Peribahasa “Sedia payung sebelum hujan” tampaknya sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan FKIP pada Jumat, 3 Februari 2017. Rapat koordinasi persiapan semester genap yang diselenggarakan FKIP diikuti oleh seluruh dosen FKIP baik dari program studi PBSI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)  maupun PBI (Pendidikan Bahasa Inggris).

Kegiatan dibuka oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., yang menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan kerja keras seluruh dosen FKIP. Beliau menyampaikan bahwa perkuliahan semester genap Tahun Ajaran 2016/2017 akan dimulai pada hari Senin, 13 Februari 2017. Hal ini diperkuat pernyataan Wakil Dekan 1, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., bahwa perkuliahan paruh pertama berlangsug mulai 13 Februari – 8 April 2017, UTS 10 April – 22 April 2017, kuliah paruh waktu kedua berlangsung mulai 24 April – 17 Juni 2017, UAS 3-15 Juli 2017, dan pengambilan KHS oleh mahasiswa 31 Juli – 1 Agustus 2017.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. menambahkan bahwa pencapaian semester ini menunjukkan hasil yang cukup baik. “Untuk semester yang akan datang, silahkan dosen mempersiapkan diri terkait dengan mata kuliah yang akan diampu.”

Dalam kesempatan ini, Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Malik Al Firdaus, M.Pd., menyampaikan bahwa dosen pengampu Prodi PBI terdata sebanyak 30 dosen (termasuk dosen MKDU), jumlah mata kuliah semester genap 35 mata kuliah, rata-rata dosen PBI mengampu 12 sks, dan ruang perkuliahan menggunakan ruang I, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Micro-teaching, dan ruang A4b4 dan A4b5.

Sementara itu, Pelaksana Koordinator Prodi PBSI, Rangga Asmara, M.Pd., melaporkan bahwa rata-rata beban mengajar dosen PBSI 14 sks, untuk beberapa dosen hanya dibebani kurang lebih 8-12 sks karena pertimbangan penyelesaian studi lanjut. Selanjutnya, ada dua dosen MKDU untuk membantu mengampu mata kuliah Kewarganegaraan pada Prodi PBSI. Rangga Asmara, M.Pd., menyampaikan bahwa perkuliahan Prodi PBSI akan menggunakan ruang I, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Micro-teaching, dan beberapa ruang di gedung Fakultas Ekonomi.

Berkaitan dengan hal itu, Drs. Budiono, M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, mengusulkan adanya kegiatan rembug akademik, antara senior dan junior, sehingga terjadi komunikasi yang mendalam dan sharing ilmu. Menanggapi usulan tersebut, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., menawarkan solusi pembentukan gugus-gugus keilmuan, sehingga para dosen mampu meningkatkan kepakaran sesuai dengan gugus keilmuan.

Rini Estiyowati Ikarini, M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa Inggris, berpendapat bahwa “Acara ini sangat memberikan manfaat diantaranya berkaitan dengan koordinasi persiapan semester genap, evaluasi kegiatan-kegiatan semester sebelumnya, dan koordinasi anggaran.”  (ER/WD)

[:en]FETT Tidar University holds a semi-annual meeting on Friday, February 3, 2017. The even-semester preparatory coordination meeting held by the faculty is followed by all lecturers both from Indonesian Education and Literature Study Program as well as English Education Study Program.

The meeting is declared open by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Si, who expressed his gratitude for the cooperation and hard-work of all lecturers. He said that the Even-Semester of Academic Year 2016/17 will begin on Monday, February 13, 2017. This was confirmed by the statement of the Deputy Dean of Academic and Student Affair, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., that the first half of the semester will begin on February 13 to April 8, 2017, Mid Semester Examination will start on April 10 to April 22, 2017, while the second half semester will be from April 24 to June 17, 2017, Final Semester Examination from July 3 to 15, 2017, and the Students’ GPA Report will be issued on July, 31 2017.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. adds that the overall result of the recent semester is considered good, “For the next semester, to all lecturers of FETT please be prepared, particularly on the course-subject we are assigned to ”

On this occasion, the Coordinator of English Education Study Program (PBI). M. Malik Al Firdaus, M.Pd. records  30 lecturers of the  (including lecturers of MKDU), the number of courses for the following semester is 35 courses, an average lecturer PBI is assigned for 12 credits.

Meanwhile the Coordinator of Indonesian Education and Literature Study Program (PBSI), Rangga Asmara, M.Pd., reports that the average credits assigned for each PBSI lecturer is   14 credits. Several lecturers are projected to handle approximately 8-12 credits due to the consideration of the completion of  their studies. Two lecturers of MKDU will strength the squad on Civics Lecture at PBSI. Both of the Coordinator of the study program state that all lectures will take place on the Faculty Rooms (R. I), Language Laboratory, Micro-teaching Laboratory, and classrooms at the 4th level of the Faculty of Economics Building.

Drs. Budiono, M.Pd., lecturer of Indonesian Education and Literature Study Program, proposes on the academic synergi between senior and junior, resulting in-depth communication and knowledge sharing. Responding to the proposal, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., offers a solution of the formation of “clusters of science”, so that the teachers are able to increase the expertise in accordance with the clusters.

Rini Estiyowati Ikarini, M.Pd., lecturer of of English Education Study Program argues that “This coordination meeting is very beneficial, emphasizing on the preparation of the following semester, evaluation of the previous semester activities, and budgeting.”[:]

[:id]Tingkatkan Profesionalisme Dosen lewat ADRI[:en]ADRI: The Way to Enhance Lecturer’s Professionalism[:]

[:id]

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) telah melantik (Dewan Pengurus Daerah) DPD ADRI Jawa Tengah pada 30-31 Januari 2017 bertempat di Hotel Lor In Syariah Solo. Selain pelantikan pengurus diadakan pula International Conference dengan tema “Empowering Science and Technology Human Resources for MEA Global Competition.” Peserta merupakan ahli dan dosen dari seluruh universitas yang ada di Jawa Tengah baik Negeri maupun Swasta, seperti UNS, UNISRI, UNNES, UNTIDAR, Universitas Panca Sakti Tegal, dll. Sesuai dengan tajuk tersebut para peserta diajak untuk terus meningkatkan profesionalisme dosen dalam melakukan tri dharma perguruan tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian.

Tidak berhenti sampai disitu, para ahli dan dosen juga dituntut untuk mempublikasikan tulisannya ke jurnal internasional, pasalnya dari ribuan karya ahli dan dosen tersebut tidak banyak yang mampu menembus jurnal internasional.

Salah satu dosen FKIP Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UNTIDAR, Dr. Farikah, M.Pd telah dilantik menjadi anggota ADRI, “Bidang garapan ADRI adalah semua yang terkait dengan dosen, jadi saya bisa ketemu dengan banyak ahli yang tentu bisa menambah ilmu dan wawasan”, ungkapnya. Dalam kepengurusan, beliau menjadi anggota divisi bidang bimbingan karir dosen dan serdos. “Salah satu program ADRI dari divisi kelembagaan sedang menyusun rencana program kerja untuk dibahas, termasuk di dalamnya: 1) Lokakarya dan Klinik Akreditasi Prodi dan AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi), 2) Lokakarya Penyusunan Dokumen SPMI (Sistem Penjamin Mutu Internal),  3) Lokakarya Penyusunan Dokumen Institusi, 4) Lokakarya dan Klinik Penyusunan Dokumen Institusi Baru dan Prodi Baru, dll,” tambahnya.

Dosen mungil berkacamata nan lincah ini mengaku sangat cocok untuk masuk dalam divisi tersebut, secara kebetulan sejak bekerja menjadi Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Universitas Tidar dan menjabat sebagai Kaprodi, dirinya merupakan salah satu personil yang mengurus borang, “utak-utik seperti itu saya seneng, cuma selama ini saya belajar sendiri tidak pernah ikut pelatihan, jadi lewat ADRI mungkin saya bisa belajar.”

ADRI Pusat yang diketuai oleh Dr. Achmad Fatoni Rodli,M.Pd. sudah dibentuk sejak 4 tahun yang lalu. Melihat banyaknya manfaat yang diperoleh untuk pengembangan publikasi ilmiah baik di kancah nasional maupun internasional, DPP ADRI membentuk DPD ADRI di setiap wilayah provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Tengah, dll.

DPD ADRI Jawa Tengah beranggotakan ahli dan dosen dari Universitas baik negeri maupun swasta, termasuk di dalamnya rektor Universitas Tidar yang menjabat sebagai Dewan Pembina, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. Bagi para dosen lain yang tertarik menjadi anggota ADRI dapat segera mendaftarkan diri dengan melakukan registrasi melalui web: data.p-adri.or.id dan iuran Rp 200.000 pertahun dengan mentransfer ke bank BNI 5711021959 serta mengrim data dan foto ke email rizaq.adri@gmail.com. (TP)

[:en]

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) has inducted Dewan Pengurus Daerah (DPD) ADRI Central Java in January 30-31, 2017 in Lor In Syariah Hotel Solo. Not only the inauguration of ADRI but also the International Conference “Empowering Science and Technology Human Resources for MEA Global Competition” is held in the event. The participants are experts and lecturers from all state and private universities in Central Java, such as UNS, UNISRI, UNNES, UNTIDAR, Panca Sakti Tegal University, and etc. Furthermore, they are motivated to improve their professionalism in applying Tri Dharma Perguruan Tinggi in which it covers teaching, researching, and servicing society.

Moreover, the experts and lecturers are asked to publish their articles in international journals since thousands articles of experts and lecturers have not published yet in international journals.

Dr. Farikah, M.Pd., one of the English Department lecturers in Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT)-UNTIDAR, has been inducted as the member of ADRI. She said “ADRI focuses on all aspects related to the lecturers’ expertise, so I can meet all experts who can increase my knowledge”. In ADRI, she becomes the member in the division of lecturers’ carrier supervision and certification. “One of the ADRI’s programs in the institutional division makes the work program planning such as 1) Workshop and Coaching Clinic on Study Program Accreditation and AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi), 2) Workshop on Designing SPMI (Sistem Penjamin Mutu Internal) Documents, 3) Workshop on Designing Institutional Documents, 4) Workshop and Coaching Clinic on Designing New Institution and Study Program, and etc” she added.

This energetic lecturer is fit for being the member of the division due to she is FETT lecturer and she had ever been The Head of Study Program who managed the accreditation’s documents. Farikah stated “I do like dealing with those aspects (read: accreditation’s documents) and I learn it by myself. By joining ADRI, I can learn it well.”

ADRI has been established since four years by the Head is Dr. Achmad Fatoni Rodli, M.Pd. Regarding to the benefits in developing the articles’ publication in national and international journals, DPP ADRI forms DPD ADRI in each province; East Java, West Java, South Sulawesi, Bali, Central Java, and etc.

DPD ADRI Central Java consists of experts and lecturers from state and private universities. Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd, Rector of Tidar University, becomes Dewan Pembina in ADRI. For the lecturers who are interested in joining ADRI, they can register via the website data.p-adri.or.id and they need to pay IDR 200.000 per year. The payment is transferred to BNI 5711021959 and sends the data and photo to rizaq.adri@gmail.com. (CA)

[:]

[:id]MENAKAR KEEFEKTIFAN PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FKIP, UNTIDAR[:en]IS OUR RESEARCH PAPER GUIDELINE EFFECTIVE?[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR(1-2 Februari 2017) kirimkan 2 orang perwakilan dosen untuk mengikuti ”Workshop Revitalisasi Pedoman Penulisan Skripsi/ Thesis/ Disertasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret” yang dilaksanakan di Sukoharjo tepatnya di aula Syariah Hotel Solo. Workshop ini mendatangkan seorang pembicara pakar yaitu Handoyo Puji Widodo, Ph.D.,  Associate Professor, English Language Center (ELC) Shantau University, Guangdong China.

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan Dekan FKIP, UNS, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. Beliau mengutarakan bahwa workshop ini bertujuan untuk merevitalisasi pedoman skripsi, sehingga akan memberi implikasi tingkat kelulusan mahasiswa, selain itu beliau juga  sangat mengharapkan agar tulisan mahasiswa bisa diterbitkan di jurnal internasional yang terindeks scopus.

Setelah itu, Handoyo menjelaskan jenis tugas akhir Sarjana yang berbasis Original Research Project yang berisi (1) Ruang Lingkup, (2) pemetaan isu/ masalah/ fenomena yang dikaji, (3) empirical positioning, (4) rumusan masalah dan tujuan, (5) kajian literatur: teori, konsep dan riset, (5) metodologi,  (6) temuan/ hasil dan diskusi, (7) kesimpulan, (8) referensi, dan (9) lampiran (10-20% dari isi skripsi). Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang filosofi, desain dan konteks penelitian dengan pemberian contoh-contoh dari berbagai negara di dunia. Desain penelitian yang dijelaskan adalah penelitian tindakan (Action Research), Penelitian Kelas (Classroom Research), Studi Kasus (Case Study), Design Based or Developmental Research, Narrative Inquiries, Diary Study, Ethnography (Micro Ethnography), Phenomerology, Grounded Theory, Focus Group Research, Life Story Interview, Visual Research, Observational Research, Discourse Studies, Content Analysis, Corpus Research, Experimental Research, Correlational Study, Cross-sectional Study, Comparative Study, Survey Research, Mixed-Method Research, Replication Studies, Meta-analysis Studies, Field Research, dan Research 2.0.

Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., salah satu peserta workshop yang juga adalah koordinator program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mengatakan, ”Kita sangat perlu mengevaluasi pedoman skripsi di FKIP, dan sangatlah perlu mendapat masukan dari pakar yang mengikuti perkembangan keilmuan tidak hanya di Indonesia tapi didunia.”  (LL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR(1-2 Februari 2017) sent 2 lecturers to take part in ”Workshop Revitalisasi Pedoman Penulisan Skripsi/ Thesis/ Disertasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret” held in Sukoharjo, at Syariah Hotel Solo. The keynote speaker is Handoyo Puji Widodo, Ph.D.,  Associate Professor, English Language Center (ELC) Shantau University, Guangdong China.

It is started with the warm welcoming speech by Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dean of FKIP, UNS. He said that this workshop is aimed to revitalize research paper guideline, so that it would implicate to the number of graduated students, besides that he also wished that the paper could be published in reputable international journal.

After that Handoyo explained about the content of research paper which is based on Original Research Project that are (1) field, (2) issue/ problem/ phenomena, (3) empirical positioning, (4) problem formulation and goal, (5) literature review: theory, concept dan research, (5) methodology,  (6) finding and discussion, (7) conclusion, (8) reference, and (9) appendix (only 10-20%). Moreover, he also explained about philosophy, design, and context of the research from various countries all over the world. Meanwhile, the research design are Action Research, Classroom Research, Case Study, Design Based or Developmental Research, Narrative Inquiries, Diary Study, Ethnography (Micro Ethnography), Phenomerology, Grounded Theory, Focus Group Research, Life Story Interview, Visual Research, Observational Research, Discourse Studies, Content Analysis, Corpus Research, Experimental Research, Correlational Study, Cross-sectional Study, Comparative Study, Survey Research, Mixed-Method Research, Replication Studies, Meta-analysis Studies, Field Research, and Research 2.0.

Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., one of the workshop participant which is also the coordinator of Indonesia Language and Art Department says ”It is needed to evaluate research paper guideline in FETT, and it is important to get positive recommendation from the expert that catch on the development of new theories not only in Indonesia but also in the world.”  (LL)

[:]

[:id]FKIP Adakan Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional[:en]FETT: Workshop and Coaching Clinic of International Journal[:]

[:id]

FKIP (30-31/1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan Worksop dan Coaching Clinic Penulisan Artikel Jurnal Internasional yang menghadirkan narasumber Handoyo Puji Widodo, Ph.D., Associate Professor, English Language Center (ELC) Shantou University, Guangdong China. Peserta yang hadir berasal dari dosen dengan berbagai disiplin ilmu. Asri  Wijayanti, M.A., panitia workshop mengatakan peserta yang hadir total 48 terdiri atas FKIP 35 peserta, Non FKIP sejumlah 8 peserta (Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Pertanian, dan LPPM-PMP), dan 5 peserta dari luar UNTIDAR (Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purworejo, dan Universitas PGRI Yogyakarta).

Kegiatan dibuka oleh Dekan FKIP yang mejelaskan hasil survey Scientific Amerika tentang kontribusi ilmuan Indonesia pada khasanah pengembangan dunia ilmu setiap tahunnya hanya sekitar 0,012%.  “Capaian ini masih jauh dari Singapura yang berjumlah 0,179%, apalagi jika dibandingkan dengan USA yang telah mencapai 20%. Menurut beberapa pengamat barat sumbangan ilmuan Indonesia terhadap perkembangan khasasanah ilmiah dunia diistilahkan lost science in the world,” Kata Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP Untidar.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. menambahkan salah satu penyebabnya adalah budaya menulis yang masih belum berkembang di masyarakat pada umumnya, dan perguruan tinggi khususnya. Rendahnya kemauan dan kemampuan menulis hasil-hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dalam terbitan berskala ilmiah bermutu. Oleh karena itu pengembangan budaya dan kemampuan terutama motivasi menulis menjadi suatu tantangan dan permasalahan yang harus segera dapat diatasi.

Diadakannya workshop ini oleh FKIP memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah para dosen dan mempublikasikannya di jurnal internasional.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari. Hari pertama acara workshop diisi dengan pemaparan dan penjelasan-penjelasan mengenai teknik penulisan artikel jurnal Internasional cara mengetahui apakah jurnal internasional bereputasi atau tidak. Selanjutnya, Handoyo membedah beberapa makalah peserta yang telah dikirimkan. Melalui kegiatan itu, ditemukan beberapa hal yang memang masih lemah terutama dalam pembuatan abstrak, pendahuluan, kajian pustaka, metode, pembahasan dan kesimpulan yang masih terlalu luas. Selain itu ada beberapa yang memang sudah cukup baik namun masih tetap perlu untuk diperbaiki.

Kegiatan pada hari kedua dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 15:30 WIB. Acara diisi diskusi mengenai kasus yang ditemukan berdasarkan artikel milik peserta. Pada kegiatan itu peserta semakin antusias karena mendapatkan kritik serta saran secara lebih rinci dan lebih mendalam dari narasumber. Melalui kegiatan ini, kelemahan-kelemahan naskah dapat ditemukan sekaligus diperoleh solusi dan yang baik dari narasumber. Peserta juga dapat langsung bertanya atau berkonsultasi langsung. Salah satu peserta Fifit Firmadani, M.Pd., Dosen FKIP Untidar, menyatakan acara workshop ini dapat menambah wawasan kita tentang penulisan jurnal Internasional dan memacu gairah menulis untuk jurnal internasional.

Pada sesi terakhir  Handoyo memaparkan tentang bahan-bahan bacaan lengkap berupa artikel-artikel dan buku versi elektronik .

“Beberapa artikel sudah memiliki masalah yang menarik, tetapi penyajiannya kurang sesuai dengan standard jurnal Internasional. Misalnya permasalahan yang terlalu lokal, penyusunan abstrak yang belum spesifik pada persoalan, pendahuluan yang kurang menarik, metode yang kurang rinci, dan simpulan yang hanya menjawab pertanyaan,” tutur Handoyo Puji Widodo, P.hD. (DZ)

[:en]

FETT (30-31/1) Faculty of Education and Teacher Trainings’ Tidar University held Workshop and Coaching Clinic of Writing International Journal with Handoyo Puji Widodo, Ph.D.,  Associate Professor, English Language Center (ELC) Shantau University, Guangdong China. Participants who join this workshop are came from various discipline lecturers, such as 35 FETT lecturers, 8 participants from Engineering, Politic and Social, Agriculture Faculty and LPPM-PMP, and also 5 participants from other universities ( Muhammadiyah Purwokerto, Muhammadiyah Purworejo, and PGRI University).

This workshop was opened by Dean of FETT, who explained survey of Scientific America about contribution of Indonesian scientists in science development is 0.012% every year. ”This achievement is far compared with Singapore, 0.179%, and US, 20%.  According to western observer, Indonesian scientists’ contribution toward science development is called as lost science in the world,” said Prof. Dr. Sukarno, M.Si, the Dean of FETT.

He added one of the primary causes is writing culture which has not developed in society generally, and for university specifically.  This is because of low intension and ability in writing research in reputable journal. Therefore, development of culture, ability, and motivation of writing become challenge and problems that must be solved.

The aim of this workshop is to increase ability in academic writing of the lecturers and publish in international journal.

The first day of this workshop is lecturing the technique of international journal writing which explains the steps in writing an article for international journal, and tips for making the article accepted in international journal. This workshop also discussed the way to arrange a good abstract, introduction, literature review, methodology, discussion and conclusion parts of the article. The second day of this workshop is coaching and discussing participants’ article. Participants can discuss and get feedback from the speaker freely. Fifit Firmadani, M.Pd., lecturer of FETT who joined this workshop, said that this workshop could increase ability in making good international journal.

In the last, Handoyo explained journal and e-book as references for writing international journal is really important. “Some of articles have good issue, however, the arrangement of this article still need special touch, for example a local influence, unspecific issue, uninteresting introduction, unspecific methods, and conclusion which only answering research problems,” said Handoyo Puji Widodo, Ph.D.

[:]

[:id]Selamat! Usulan Pendirian Program Magister S2 Pendidikan Bahasa Indonesia Disetujui Dikti[:en]Directorate General of Higher Education Grants Indonesian Education Postgraduate Program of Tidar University[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (27/1). Usulan pendirian Program Magister S2 Pendidikan Bahasa Indonesia akhirnya disetujui oleh  Kemenristek Dikti. Hal ini didasarkan pada Surat Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Nomor 308/UN57/KL/2016. Rintisan pendirian Program Magister S2 Pendidikan Bahasa Indonesia sebenarnya telah digagas awal tahun 2016. Pengusulan didasarkan pada 9 kriteria meliputi visi dan misi, tata kelola, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia, kurikulum pembelajaran dan suasana akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sarana dan prasarana, serta keuangan.

Pendirian Program Magister S2 Pendidikan Bahasa Indonesia dilatarbelakangi oleh sumber daya yang dimiliki oleh FKIP Untidar yang kompeten dan profesional. Selain itu, pendirian program magister ini merespons kebutuhan masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan yang mutakhir dan sejalan dengan perkembangan zaman. Dr. Yulia Esti Katrini, M.S. salah satu tim pengusul pendirian Program Magister S2 Pendidikan Bahasa Indonesia menuturkan harapannya “Semoga segera membuka S2 ini secara operasional dan mendapatkan banyak mahasiswa karena unsur kepercayaan yang ditunjang oleh kompetensi dosen yang sesuai kualifikasi dan memiliki komitmen atas dedikasinya sebagai pendidik. Selain itu, memberikan kesempatan pada mahasiswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 ini terutama bagi mahasiswa FKIP Untidar.” Terakhir, beliau berharap Program Magister S2 Pendidikan Bahasa Indonesia dapat mewarnai dunia pendidikan dengan kekhasan yang dimiliki Untidar. (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (31/1). Ministry of Research, Technology, and Higer Education finally granted Indonesian Education Postgraduate Program (S2). It is based on decree number 308/UN57/KL/2016 released by Directorate General of Higher Education. The proposal of Indonesian Education Postgraduate Program had been initiated from the beginning of 2016. In accepting the proposal, there are nine criteria evaluated by the Directorate General, they are: vission and mission, management system, students and graduates, human resource, learning curriculum and academic environment, research, community service, facilities and infrastructure, and finance.

The establishment of new postgraduate program is motivated by the competent and professional human resources of Faculty of Teacher Training and Education. Besides, the establishment is a response to society’s need for the administration of recent and modern education. Dr. Yulia Esti Katrini, M.S., one of the person in charge of the study program proposal; stated that after the new study program operate officially, she hopes there will be many new students join in the new study program. “The trust from the society and the human resources competency suppport the establishment of the new study program. It also as a chance for outstanding undergraduate students to continue their study into higher level (postgraduate), especially for the students of Tidar University.” She added, the new study program can vary the academic atmosphere in Tidar University. (WL-NA)

[:]

[:id]May Williana: Belajar Model-model Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Camp Epic di Batu, Malang[:en]May Williana: Camp Epic Batu Malang, A Place to Study English Learning Models[:]

[:id]

Baru-baru ini, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar, May Williana, berkesempatan mengikuti Camp Epic (Where pre-service teachers leave: Empowered, Prepared, Inspired, and Connected).  Seperti dikabarkan pada laman fkip.untidar.ac.id (4/1) lalu, kegiatan yang difokuskan pada program pendampingan serta pembibitan calon guru ini diadakan di Batu, Malang selama dua minggu (15 – 27 Januari 2017).

“Saya mendapatkan banyak pengalaman baru selama mengikuti kegiatan ini. Para instruktur mengajarkan beberapa model pembelajaran Bahasa Inggris. Lalu, kami juga diberi kesempatan untuk praktik mengajar semacam microteaching,” tutur May. Mahasiswa semester 7 ini juga menceritakan bahwa dia juga mendapatkan materi tentang manajemen kelas, manajemen waktu, ice breaking, dan energizer agar pembelajaran bahasa lebih menyenangkan dan efektif.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara RELO (Regional English Language Office) dan Universitas Indonesia. Peserta Camp Epic berjumlah 47 mahasiswa semester akhir dari berbagai universitas di Indonesia dan Timor Leste. May merupakan satu-satunya wakil dari Untidar yang berhasil lolos seleksi untuk mengikuti kegiatan ini. Para peserta yang berhasil lolos dan terpilih untuk mengikuti program ini diberikan pembekalan dan pelatihan intensif mengenai segala bentuk metode pengajaran Bahasa Inggris terbaru oleh para pengajar ahli dan profesional di bidang pendidikan khususnya Bahasa Inggris dari Amerika (fellows) dan dosen dari UI.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan, mempersiapkan, menginspirasi, dan menghubungkan calon-calon guru Bahasa Inggris di Indonesia dan Timor Leste. Para mahasiswa dibekali cara mengajar empat keterampilan berbahasa yaitu listening, speaking, reading, dan writing.

“Selain mendapatkan bekal menjadi guru bahasa yang baik, melalui kegiatan ini mahasiswa PBI akan mengenal mahasiswa-mahasiswa, calon guru Bahasa Inggris, dari universitas lain sehingga mereka akan mendapatkan pengalaman belajar dari teman sejawat. Harapannya, tahun depan lebih banyak lagi mahasiswa yang berkesempatan mengiktui kegiatan ini,” kata Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Dosen PBI Untidar. (WJ)

[:en] 

The Student of English Education Tidar University (Untidar), May Williana, has a chance to join Camp Epic (Where pre-service teachers leave: empowered, prepared, inspired, and connected) lately. As reported on fkip.untidar.ac.id (4/1), the event which was focused on mentoring and talent scouting of teacher candidates was held in Batu, Malang for two weeks (15-27 January 2017).

“I get new experiences in this event. The instructors teach us some methods in learning English. Then, we have a chance to do the microteaching,” explained May. This seventh semester student also said that she got the material about class management, time management, ice breaking, and energizer to make fun and effective in language learning.

This event was a cooperative between RELO (Regional English Language Office) and University of Indonesia (UI). The participant of Camp Epic was 47 students of final semester students from universities in Indonesia and Timor Leste. May was one of the representatives from Untidar who successfully passed the selection for the program. The selected participants in this program were given the intensive training about new models of language learning. That training was given by professional and expert instructors in English education from United States (fellows) and the lecturers from UI.

This event aims to strength, prepare, inspire, and connect English teachers candidate in Indonesia and Timor Leste. The participants here were given the example of teaching four language skiils, i.e, listening, speaking, reading, and writing.

 “The students of English education not only get the input to be a good language teacher but they can also meet students from other universities in this event so that they will experience a peer learning. It is hoped that there will be many students who have the chance to join this Camp Epic,” added Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd, lecturer of Engish education Untidar. (WJ/AW)

[:]

[:id]FKIP UNTIDAR: SELAMAT ATAS LOLOSNYA PRODI PENDIDIKAN IPA S1 UNTIDAR[:en]Congratulation for the Inauguration of Bachelor’s Degree of Natural Science Education Study Program, UNTIDAR![:]

[:id]

Berita gembira bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar. Kini FKIP mendapat keluarga baru sebab Program Studi (Prodi) Pendidikan IPA telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI menjadi salah satu Prodi di FKIP Untidar. Pencapaian ini diperoleh setelah melalui perjuangan yang hebat yang dilakukan oleh tim pengusul FKIP Untidar. Proses pengusulan sampai persetujuan Prodi baru ini berlangsung selama kurang lebih satu tahun.

Dengan disetujuinya Prodi Pendidikan IPA, total program studi yang ada di FKIP Untidar menjadi 3, diantaranya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1 PBSI), Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (S1 PBI), dan Prodi Pendidikan IPA (S1 Pendidikan IPA).

Terkait dengan hal itu, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. menyampaikan ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pembukaan Prodi Pendidikan IPA FKIP Untidar ini, diantaranya peminat tinggi (berdasarkan analisis kebutuhan) dan prodi yang ada di FKIP Untidar sebelumnya adalah prodi bidang sosial-humaniora, sehingga dipandang perlu untuk dilengkapi dengan bidang eksata, dan selanjutnya dengan bidang-bidang yang lain pada masa yang akan datang.

Dengan disetujuinya Prodi Pendididkan IPA ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi terhadap bangsa dan negara.

Selamat berkarya dan sukses untuk Prodi Pendidikan IPA. (ER/WD)

[:en]

Good news for the Faculty of Education and Teacher Training (FETT) UNTIDAR. FETT got a new family since the Natural Science Education Study Program has been approved by the Directorate General of IPTEK (Science and Technology) and Higher Education. This was achieved after a tremendeous effort carried out by the proposing team of FETT UNTIDAR. The process of proposing to the approval lasted for approximately one year.

With the approval of the Bachelor Degree of Natural Science Education Study Program, there are 3 existing programs in FETT now, including Bachelor’s Degree of Indonesian Language and Literature Education (S1 PBSI), Bachelor’s Degree of English Education (S1 PBI), and Bachelor’s Degree of Natural Science Education (IPA Education S1).

Related to this joyful news, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. conveys that there are several reasons related to the opening of  Natural Science Education Study Program  in FETT UNTIDAR. One of them is to appreciate the high enthusiasts (based on needs analysis). This goes along with the need of the faculty, which previously offers only socio-humaniora subject. It is considered important to be equipped with natural science subject and other necessary subjects in the future.

With the approval of  Natural Science Education Study Program, the faculty is expected to graduate its alumni which are capable in contributing to the nation particularly related to the natural science development.

Congratulation for the inauguration of Bachelor’s Degree of Natural Science Education Study Program!. (ER/WD)

[:]

[:id]MAHASISWA FKIP HADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2016/2017[:en]FKIP STUDENTS FACE FINAL EXAMINATION[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (10/1). Ujian Akhir Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 digelar pada Selasa, 3 Januari 2017 sampai dengan 14 Januari 2017. Ujian Akhir Semester ini bertujuan untuk mengukur kemampuan belajar mahasiswa selama satu semester baik Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia maupun Pendidikan Bahasa Inggris. Seperti semester sebelumnya, selama pelaksanaan ujian mahasiswa wajib mematuhi tata tertib. Salah satunya ketika ujian berlangsung mahasiswa dilarang melakukan kerjasama dalam bentuk apapun dan wajib menunjukkan kartu ujian kepada pengawas.

Pada hari pertama, pelaksanaan UAS berjalan dengan lancar dan tertib. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan FKIP Untidar memantau secara langsung pelaksanaan UAS di setiap ruang ujian. Adapun peserta UAS Tahun Akademik 2016/2017 adalah mahasiswa semester 1, 3, dan 5. Salah satu dosen FKIP Untidar Irsyadi Shalima, M.A. menuturkan “Pelaksanaan UAS berjalan lancar dan tertib, tidak ada kendala baik ujian yang dilaksanakan secara tertulis di kelas maupun ujian yang bersifat final project.  Harapannya pelaksanaan UAS semester berikutnya berjalan dengan lancar dan tertib. Bahkan, lebih baik dari semester ini.” (WL)

[:en]

FKIP-Tidar University (10/1).  Final examination in odd semester 2016/2017 is scheduled in January 3 to 14, 2017. The final examination is aimed to measure students’ proficiency in studying the courses in their study program. Furthermore, the students should follow the final examination rules, for instance the students are not allowed to cheat their friends. Besides, the students should show their examination card to the invigilators.

In the first day, the final examination runs well. Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FKIP supervises the final examination in each examination room. Moreover, the participants of final examination are the students of semester 1, 3, and 5. One of the lecturers, Irsyadi Shalima, M.A., states “Final examination runs well, there are no obstacles in written test or final project. It is hoped for the next final examination will be better than this semester.” (CA)

[:]

[:id]Pemira: Pesta Demokrasi di FKIP[:en]PEMIRA : Student Associations Election[:]

[:id]

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar menggelar acara Pemilihan Umum Raya (Pemira). Acara tersebut bertujuan untuk memilih Ketua Himpunan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Ketua English Department Student Association (EDSA) pada Kamis (29/12). Calon ketua Himaprodi PBSI adalah Muhammad Dwi Raharjo, Anggun Fitria Anindhi, dan Sahrul Mubarok, sedangkan Calon Ketua EDSA dua mahasiswa, Mutiara Abdul Majid dan M. Agus Muwafiqi.

Kelima calon tersebut adalah mahasiswa semester III. “Syarat calon ketua Himaprodi dan EDSA adalah mahasiswa yang masih aktif kuliah dan sudah magang, serta mengikuti seluruh program kerja HMJ. Jadi, yang bisa menjadi calon ketua adalah mahasiswa semester III karena telah memenuhi syarat,” kata Bangkit Dwi Pambudi, ketua panitia Pemira.

Ketiga calon ketua Himaprodi optimis menjadikan PBSI lebih baik dari tahun kemarin. Sementara, Mutiara Abdul Majid, calon ketua EDSA nomor urut 1, memiliki visi menjadikan mahasiswa PBI berkarakter, sedangkan nomor urut 2 mempunyai visi menjadikan EDSA sebagai wadah mahasiswa PBI mengembangkan potensi dan prestasi.

Sebenarnya, selain diadakan pemilihan calon ketua Himaprodi dan EDSA juga diadakan pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP. Akan tetapi, calon ketua BEM hanya satu mahasiswa, yaitu Muhammad Zamroni. “Ketua BEM sudah secara otomatis terpilih sehingga tinggal serah terima jabatan,” tambah Bangkit Dwi Pambudi.

pemira

Pemira ini seharusnya diikuti oleh seluruh mahasiswa FKIP Untidar yang masih aktif kuliah, tetapi partisipasi mahasiswa masih rendah. Jumlah pemilih calon Ketua Himaprodi PBSI adalah 141 mahasiswa (nomor urut 1), 25 mahasiswa (nomor urut 2), 101 (nomor urut 3). Jadi, mahasiswa PBSI yang berpartisipasi sebanyak 267 dari 386 total mahasiswa aktif.  Jumlah pemilih calon Ketua EDSA adalah 140 (nomor urut 1) dan 75 (nomor urut 2) sehingga total partisipan dari Prodi PBI sebanyak 225 dari 498 mahasiswa.

“Jumlah partisipan yang rendah mungkin karena kurang sosialisasi, padahal sebelumnya sudah ada debat calon ketua seminggu sebelum Pemira,” kata Muhammad Zamroni, Panitia Pemira. Zamroni menambahkan acara debat yang berlangsung di auditorium itu juga sepi peminat.

Meskipun begitu, Pemira menjadi ajang pesta demokrasi bagi mahasiswa FKIP Untidar. Melalui Pemira diharapkan terpilih ketua Himaprodi, EDSA, dan BEM yang dapat membawa aspirasi seluruh mahasiswa FKIP sehingga FKIP menjadi lebih berjaya.(WJ)

[:en]

Faculty of Education and Teacher Trainings’ (FKIP) student association of Tidar University (HMJ) held general election (Pemira). The aim of this event which held in Thursday (29/12) is choosing the leader of Himpunan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia or Himaprodi (student association of Indonesia Language and Literature study program) and the leader of English Department Student Association (EDSA). The candidates of Himaprodi are Muhammad Dwi Raharjo, Anggun Fitria Anindhi, dan Sahrul Mubarok, while the EDSA’s candidates are Mutiara Abdul Majid dan M. Agus Muwafiqi.

All of the candidates are third semester students. The requirements to be candidate of Himaprodi and EDSA are active students and have taken internship, and also have taken all HMJ’s work programs. Therefore, the one who can be candidate is third semester student since it fulfil requirement,” said Bangkit Dwi Pambudi, chairman of Pemira.

Those three candidates are optimistic in making Department of Indonesian Education and Literature (PBSI) can be better than last year. The EDSA first candidate, Mutiara Abdul Majid, has own vision to make students of Department of English Education (PBI) to be more characteristic. The second candidate has own vision to make EDSA as a place for students of PBI to develop potency and achievement.

Beside held election for leader of Himaprodi and EDSA, it is also held election for leader of executive student association (BEM) FKIP. However, it is only one candidate for BEM’s leader, he is Muhammad Zamroni. “Bem’s leader is chosen automatically therefore it is only wait for handover,” Bangkit Dwi Pambudi added .

pemiraPemira ought to be followed by all of FKIP’s active students, but the student’s participations are low. In this election, the total votes in Himaprodi for 1st candidate are 141, 2nd candidate are 25, and 3rd candidate are 101. Therefore PBSI’s students who participate in this election are 267 of 286 active students. The total votes in EDSA for 1st candidate are 140, and for 2nd candidate are 75. Therefore the students who voted this election are 225 of 498 students.

“The low participant probably because of the lack of socialization, although there was debate for candidate a week before Pemira, “ said Muhammad Zamroni, one of Pemira’s committee. Zamroni also said that the debate which is held in Auditorium is lack of audiences.

Nevertheless, Pemira is demarcation’s party for FKIP students. Through Pemira, it is hoped the chosen leader of Himaprodi, EDSA, and BEM can bring aspiration of all FKIP’s students that can make FKIP more successful.

[:]