Tim Pengabdian Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNTIDAR Melaksanakan Pelatihan Matematika Berbasis Montessori untuk Siswa SMPN 2 Ngablak

Magelang, 23 Oktober 2023 – Tim Pengabdian Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNTIDAR telah sukses melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada penggunaan alat peraga matematika berbasis Montessori. Kegiatan ini telah berlangsung selama bulan Agustus dan September 2023 di SMPN 2 Ngablak dan melibatkan 50 siswa kelas VIII. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pemahaman matematika yang lebih baik dan mendalam kepada siswa menggunakan alat peraga yang inovatif dan interaktif.

Alat peraga yang digunakan dalam program ini berasal dari berbagai bahan seperti kayu, besi, dan plastik, yang dirancang berdasarkan prinsip Montessori. Pendekatan Montessori menekankan pembelajaran yang mandiri, pemahaman, dan eksplorasi yang diberikan melalui pengalaman langsung dengan alat peraga.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Megita Dwi Pamungkas, M.Pd. dan Fadhilah Rahmawati, M.Pd. serta mahasiswa Universitas Tidar yang memiliki latar belakang dalam pendidikan matematika. Mereka bekerja sama untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, serta membantu siswa dalam memahami konsep matematika yang kadang-kadang sulit.

Salah satu fitur menarik dari program ini adalah penggunaan alat peraga Montessori untuk memahami materi geometri. Siswa diajak untuk merakit dan mengoperasikan alat peraga yang merepresentasikan berbagai bentuk geometri bidang datar, seperti segi empat, segitiga, dan lingkaran. Metode ini memungkinkan siswa untuk mengenali sifat-sifat geometri dengan lebih mudah dan efektif.

Kegiatan ini juga memasukkan alat peraga geometri ruang, yang membantu siswa dalam memahami konsep tiga dimensi. Siswa dapat menjelajahi berbagai bentuk ruang tiga dimensi seperti kubus, balok, dan prisma dengan alat peraga Montessori, membantu mereka memahami volume, luas permukaan, dan karakteristik lainnya.

Dalam pembelajaran koordinat kartesius, siswa diberi kesempatan untuk menggunakan alat peraga Montessori untuk memahami sistem koordinat dan cara merencanakan titik-titik dalam berbagai situasi matematika. Hal ini menjadikan pemahaman konsep dasar dalam geometri analitik lebih mudah dipahami.

Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya peningkatan pembelajaran matematika di berbagai sekolah dan wilayah. Dengan metode pembelajaran yang interaktif dan alat peraga Montessori yang inovatif, siswa diharapkan akan lebih siap menghadapi tantangan matematika yang lebih kompleks di masa depan.

Penulis : Fadhilah Rahmawati, S.Pd., M.Pd.

Editor : Nur Singgih A.

Upload : Fibra

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Menjadi Tuan Rumah Penyelenggara Pertemuan Darma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Tidar

Darma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Tidar menyelenggarakan pertemuan di Gedung Teknik 3 Lantai 4 pada Jumat, 27 Oktober 2023.  Dalam pertemuan ini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi tuan rumah/penyelenggara kegiatan.

“DWP menjadi ajang silaturahmi yang bernilai ibadah karena kita dapat bertemu dan saling melempar senyum.  Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk mencari ilmu sebagai kewajiban sampai akhir hayat kita” ujar Ibu Rektor Universitas Tidar, Sri Tuwasti. Beliau juga memaparkan bahwa Pengurus DWP akan mengadakan pelantikan pada bulan Desember 2023 yang bertepatan dengan Hari Ibu.  Setiap hari Jumat, DWP mengadakan Jumat Berkah.  Pada kesempatan ini, Ibu Rektor mengajak anggota DWP untuk dapat menyisihkan sebagian rezeki agar dapat memberi manfaat bagi sesama.

Narasumber pada pertemuan tersebut adalah dr. Dewi Prasetiyowati, M. Kes.  Beliau adalah istri dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bapak Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd.  Beliau memaparkan materi terkait Sindrom Terowongan Carpal/Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dan Nyeri Punggung (LBP).

Penulis : Nur Singgih A.

Upload : Fibra

Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP Untidar Menyelenggarakan Lokakarya Panduan Pengembangan Objek Pembelajaran Daring dan Instrumen Tesnya

Jumat, 20 Oktober 2023 Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR menyelenggarakan Lokakarya Panduan Pengembangan Objek Pembelajaran Daring dan Instrumen Tesnya.  Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Artos Magelang tersebut dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari pejabat struktural di lingkungan FKIP Untidar, dosen prodi PPG FKIP Untidar, Tenaga Kependidikan prodi PPG FKIP Untidar, guru pamong PPG Daljab Kategori 1 Tahun 2023, dan dosen dari Universitas Muhammadiyah Purworejo. Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Dr. Hari Wibawanto, M.T. dari Universitas Negeri Semarang.

Materi pertama Dr. Hari Wibawanto, M.T.  memaparkan mengenai Pengembangan Objek Pembelajaran Daring yang meliputi proses pembelajaran, ragam konten dalam pembelajaran, objek pembelajaran informasional, objek pembelajaran instruksional dan gambar/grafik untuk mendukung konten.  Beliau juga memaparkan bahwa manfaat prinsip desain multimedia untuj membantu meningkatkan pembelajaran adalah sebagai berikut :

  • Mengurangi beban kognitif pada peserta didik dengan menyajikan informasi secara terorganisir, koheren, dan efisien.hal ini memungkinkan peserta didik focus pada pemahaman dan pemrosesan konten, tidak disibukkan dengan pekerjaan menavigasi dan mengontrol tayangan multimedia.
  • Mengoptimalkan pemrosesan informasi: melalui penyajian informasi yang selaras dengan kemampuan pemrosesan alami otak manusia, prinsip desain multimedia memfasilitasi pemrosesan informasi secara lebih efisien dan efektif. Hal ini menghasilkan pemahaman dan retensi materi yang lebih baik.
  • Meningkatkan keterlibatan peserta didik mendorong pemanfaatan konten yang menarik secara visual, interaktif, dan relevan, sehingga dapat membantu menarik dan mempertahankan minat peserta didik.
  • Mengakomodasi gaya belajar yang beragam: dengan menggabungkan berbagai format dan pendekatan media, prinsip desain multimedia memenuhi gaya belajar unik dan memenuhi preferensi masing-masing perserta didik.

Pada materi kedua Dr. Hari Wibawanto, M.T.  memaparkan materi terkait Asesmen pada Pembalajaran Daring. Asesmen daring adalah metode pengujian dalam lingkungan digital dimana peserta didik dapat mengikuti ujian, kuis, atau tugas melalui perangkat yang terhubung ke internet. Asesmen ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu atau hasil pembelajaran tertentu yang diinginkan.  Asesmen yang baik adalah asesmen yang selaras dengan tujuan dan aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

Penulis : NSA

Upload : FBR

Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP Untidar Menyelenggarakan Lokakarya Panduan Pelayanan Pusat Sumber Belajar Terintegrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Bagi Mahasiswa PPG

Sabtu, 13 Oktober 2023 Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR menyelenggarakan Lokakarya Panduan Pelayanan Pusat Sumber Belajar Terintegrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Bagi Mahasiswa PPG.  Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Artos Magelang tersebut dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari pejabat struktural di lingkungan FKIP Untidar, dosen prodi PPG FKIP Untidar, Tenaga Kependidikan UPA Perpustakaan UNTIDAR, guru pamong PPG Daljab Kategori 1 Tahun 2023, dan dosen dari Universitas Muhammadiyah Purworejo. Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Dr. A. G. Tamrin, M.Pd., M.Si. (Ketua Forum Perguruan Tinggi Penyelenggara PPG ) dari Universitas Sebelas Maret.

Dr. Soedjatmiko, M.Pd. memaparkan bahwa untuk menjadi Pusat Sumber Belajar (PSB) yang baik harus memiliki gedung/ruang, sarpras, SOTK, SDM pengelola, tata kelola, Program Kerja/Kegiatan, dan Sasaran hasil kegiatan PSB.  Beliau memaparkan jika ada tiga tipe PSB, yaitu :

  1. PSB Tipe A yang terdiri dari Koordinator PSB, Tenaga administrasi, Unit Pengembangan Sistem Pembelajaran, Unit Pelayanan dan Pemeliharaan, dan Unit Pengembangan Media.
  2. PSB Tipe B yang terdiri dari Koordinator PSB, Unit Pelayanan dan Pemeliharaan, Unit Pengembangan Media, dan Siswa/Pengguna (Dosen, Karyawan).
  3. PSB Tipe C yang terdiri dari Koordinator PSB, Pustakawan, Kesiswaan, dan Siswa/Pengguna (Dosen, Karyawan).
  4. PSB Tipe D yang terdiri dari Koordinator PSB, Staf Administrasi, Unit Pelayanan Perpustakaan Cetak, Unit Pelayanan Perpustakaan Non Cetak, dan Siswa/Pengguna (Dosen, Karyawan).

Dalam kegiatan tersebut, narasumber membagi peserta dalam enam kelompok.  Kelompok-kelompok tersebut bertugas membuat SOP yang telah ditentukan.  Di akhir acara, perwakilan kelompok harus memaparkan hasil SOP yang telah dibuat.

Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR Menyelenggarakan ”Hibah Pembelajaran Inovatif”

Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR akan menyelenggarakan Hibah Pembelajaran Inovatif (Insentif Model Pembelajaran Inovatif).  Program ini bertujuan mendukung ketersediaan model pembelajaran, alat peraga dan media pembelajaran yang inovatif untuk mendukung proses pembelajaran.  Luaran dari Program tersebut adalah ketersediaan model, alat peraga, dan media pembelajaran yang inovatif dan mendukung proses pembelajaran PPG FKIP Untidar.

  • Kriteria Umum :
  1. Hibah ini terbuka bagi dosen di lingkungan Universitas Tidar
  2. Setiap dosen dapat mengikuti setiap hibah yang tersedia
  3. Karya berorientasi pada student-centered learning
  4. Karya merupakan hasil penelitian
  5. Karya bersifat kreatif dan inovatif
  • Kriteria Khusus :

Insentif Model Pembelajaran

  1. Mengintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran
  2. Mengintegrasikan HOTS dalam pembelajaran
  • Insentif Alat Peraga Pembelajaran
  1. Terintegrasi dengan tujuan dan isi pembelajaran
  2. Mampu menjadi alternatif solusi dalam menunjang proses pembelajaran
  • Insentif Media Pembelajaran
  1. Mudah dimengerti, menarik, dan menyenangkan
  2. Memberikan pengalaman belajar yang kontekstual bagi peserta didik

Timeline:

  • Sosialisasi Program (16-17 Oktober 2023)
  • Pendaftaran dan Pengumpulan Karya (18-29 Oktober 2023)
  • Seleksi dan Pemaparan Karya (30 Oktober-3 November 2023)
  • Pengumuman Pemenang (4-7 November 2023)

Ditulis oleh : NSA

Diupluad : FBR

Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNTIDAR Raih Beasiswa Pra-Doktoral Kemendikbudristek 2023 di Perguruan Tinggi Luar Negeri.

Winda Candra Hantari, M.A, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNTIDAR lolos seleksi Beasiswa Pra-Doktoral Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2003 di Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN).

Penerima Beasiswa ini akan mengikuti pelatihan dalam rangka membekali mereka dengan first-hand experience untuk studi program doktor di PTLN, mendapat calon pembimbing akademik yang sesuai, dan/atau memenuhi persyaratan mendapatkanUnconditional Letter of Acceptance (LoA) untuk program doktoral pada perguruan tinggi tujuan yang ditetapkan Ditjen Diktiristek.

Winda menjelaskan bahwa dalam waktu maksimal dua bulan pelaksanaan program, para penerima beasiswa akan belajar beberapa hal esensial dalam riset doktoral, termasuk mendiskusikan dan mereviu proposal riset yang telah disusun serta berkenalan dengan berbagai fasilitas riset yang tersedia di PTLN bereputasi dunia.

“Sepanjang yang saya pahami, selama 8 minggu para penerima beasiswa akan dibimbing dan didampingi oleh para Profesor ahli dengan bidang kajian sesuai proposal yang telah disusun.”

Selain itu para penerima beasiswa akan dibekali dengan Academic Writing yang bertujuan untuk peningkatan kualitas proposal riset studi doktor yang bersifat individual, Academic English untuk tujuan pendukung riset studi doktor, dan Pre-doctoral Development Activities yaitu orientasi tentang perguruan tinggi tujuan, karakteristik program doktor, penulisan personal statement, serta research skills yang meliputi keterampilan presentasi riset secara akademis profesional dan berpikir kritis.

Selama program tersebut berlangsung di PTLN, mereka juga akan belajar mengenai penggunaan sumber akademik, pemahaman mengenai Research Ethics and Integrity, Cross Cultural Learning dan penyajian poster akademik tentang proposal riset studi doktor.

Menurut Winda, program beasiswa Pra-Doktoral ini sangat baik dan bermanfaat terutama bagi para dosen yang akan menempuh studi lanjut, terlebih karena fully funded.

“Saya sangat bersyukur menjadi salah satu penerima beasiswa. Terutama setelah melewati berbagai tahapan yang kompetitif dan bikin deg-degan yaitu seleksi dokumen, presentasi proposal riset, dan wawancara. Semoga saya dapat mengikuti program dengan lancar sehingga pengalaman tersebut dapat menjadi bekal berharga saya dalam studi lanjut. Saya juga berharap semoga pengalaman tersebut juga bisa menjadi cerita yang layak dibagikan pada civitas akademika UNTIDAR, khususnya FKIP”

Editor : NSA

UPl : FBR

FKIP UNIVERSITAS TIDAR TINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI BENCHMARKING KE UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar telah melaksanaan kegiatan benchmarking penjaminan mutu ke Universitas Brawijaya pada tanggal 27 September 2023 setelah sebelumnya benchmarking dilakukan antara FKIP Universitas Tidar dan Universitas Negeri Malang.

Kegiatan benchmarking yang dilakukan oleh Perwakilan FKIP yang bertugas dalam kunjungan langsung ke Universitas Brawijaya bertujuan untuk pembahasan peningkatan mutu mengenai pengelolaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) serta kerjasama yang berisi tentang pengelolaan double degree antara Universitas Tidar dengan Universitas Brawijayaya.

Pengelolaan PMW di FKIP perlu ditingkatkan untuk memberikan fasilitasi bagi mahasiswa potensial yang penuh talenta sehingga dapat mencapai hasil optimal.  Sementara itu Pengelolaan program double degree di FKIP dirancang untuk memberikan mahasiswa kesempatan untuk memperoleh dua gelar akademik dari dua universitas yang berbeda dalam satu periode studi.

Kerja sama yang telah terjalin antara FKIP Universitas Tidar dengan Universitas Brawijaya telah berlangsung lama. Dengan adanya kolaborasi yang dilakukan secara rutin antar universitas ini maka diharapkan akan menjaga jalinan kerja sama terus berjalan dengan baik.

Penulis : Team Penjaminan Mutu FKIP

Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP Untidar Menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Panduan Pembelajaran Mikro

Jumat, (22 September 2023) Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Panduan Pembelajaran Mikro.  Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Puri Asri tersebut dihadiri oleh 38 peserta yang terdiri dari pejabat struktural di lingkungan FKIP Untidar, dosen prodi PPG FKIP Untidar dan guru pamong PPG Daljab Kategori 1 Tahun 2023.  Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Dr. Soedjatmiko, M.Pd. dari Pusat Praktik Pembelajaran Lapangan Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Dr. Soedjatmiko, M.Pd. memaparkan bahwa Pembelajaran microteaching mengacu pada metode pengajaran di mana guru pra-jabatan mempraktikkan keterampilan instruksional mereka dalam lingkungan yang terkendali dengan kelompok kecil siswa.  Pembelajaran microteaching mengacu pada metode pengajaran di mana guru pra-jabatan mempraktikkan keterampilan instruksional mereka dalam lingkungan yang terkendali dengan kelompok kecil siswa.

Dari hasil diskusi yang dimoderatori oleh Dr. Dwi Winasih, M.Pd., Panduan Pembelajaran Microteaching dari Untidar sudah dianggap lengkap, hanya perlu beberapa tambahan diantaranya perlu ditambah dengan penguatan profil Pelajar Pancasila dan revisi SOP menggunakan template penjaminan mutu sehingga bisa dimulai dari tujuan, prosedur, ditambah tanggung jawab masing-masing pihak mulai dari kalab, laboran, dosen, mahasiswa dan pihak lain yang berkepentingan.

  1. Menganalisis perkembangan siswa dengan mudah

Memudahkan guru dalam menganalisis perkembangan belajar siswa juga menjadi salah satu manfaat menggunakan Learning Management System. Ada berbagai hal yang bisa guru analisis, seperti pengetahuan siswa, performa tugas yang dikerjakan siswa, bahkan sikap dan kehadiran siswa selama pembelajaran.

Hal ini dikarenakan, beberapa aplikasi LMS menyediakan berbagai fitur yang mudah digunakan dan pastinya berguna untuk menunjang kegiatan pembelajaran menggunakan LMS ini.

Selain beberapa manfaat di atas, pembelajaran yang menggunakan LMS juga dapat melatih siswa agar lebih mandiri, bertanggung jawab, dan disiplin. Siswa juga menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya, mencari tambahan sumber atau materi belajar sendiri.

Editor : NSA

Upl : FBR

Benchmarking Penjaminan Mutu Antara FKIP Universitas Tidar ke Universitas Malang

Pada tanggal 25 September 2023, FKIP Universitas Tidar (Untidar) telah melaksanakan kegiatan benchmarking dengan Universitas Negeri Malang. Benchmaking dilaksanakan dengan tujuan untuk peningkatan mutu pendidikan terutama terkait tugas akhir dan skripsi mahasiswa. Pertemuan ini juga membahas PKS antara FKIP Universitas Tidar dan Universitas Negeri Malang

Benchmarking merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan operasional fakultas melalui adopsi praktik terbaik yang telah terbukti efektif di fakultas lain, terutama pada fakultas FKIP Universitas Negeri Malang yang telah dikunjungi.

Universitas Negeri Malang merupakan universitas negeri yang terdapat di Kota Malang, Jawa Timur. Berdasarkan sejarahnya Universitas Negeri Malang didirikan sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) pada tahun 1954. Dan berubah menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang pada tahun 1999. Sebelum pada akhirnya berubah menjadi Universitas Negeri Malang hingga saat ini.

Kunjungan benchmarking ini melibatkan kunjungan langsung oleh perwakilan FKIP Universitas Tidar ke Universitas Negeri Malang. Dalam kesempatan ini tim dari FKIP Universitas Tidar berkesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan tim penjaminan mutu dari Universitas Malang. Dengan pembahasan kerkait kerja sama antara FKIP Universitas Tidar dengan FBS Universitas Negeri Malang yang berisi tentang pertukaran mahasiswa dalam rangka MBKM dan pengembangan kompetensi mahasiswa sastra dan magister.

Penulis : Team Penjaminan Mutu FKIP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU FKIP UNTIDAR MENYELENGGARAKAN LOKAKARYA PANDUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Kamis (21 September 2023) Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UNTIDAR menyelenggarakan Lokakarya Panduan Pengelolaan Pembelajaran Daring.  Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Puri Asri tersebut dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari pejabat struktural di lingkungan FKIP Untidar, dosen prodi PPG FKIP Untidar, guru pamong PPG, dan dosen dari Universitas Muhammadiyah Purworejo.  Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Bapak Mujimin, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Dalam paparannya beliau memaparkan Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak berbasis web yang dapat digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran. LMS juga memungkinkan Bapak dan Ibu guru untuk membuat course atau kelas dan mendistribusikan bahan ajar.

Manfaat Menggunakan Learning Management System

Selain memudahkan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh, menggunakan Learning Management System juga dapat memberikan Bapak dan Ibu guru beberapa manfaat berikut ini.

  1. Lebih hemat waktu dan biaya

Pembelajaran dengan menggunakan Learning Management System dapat menghemat waktu dan biaya.

Dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak ini, guru tidak perlu melakukan perpindahan ruang seperti saat mengajar di kelas. Guru juga tidak dapat menghemat waktu dalam mengevaluasi nilai siswa karena sudah terekam secara otomatis dalam aplikasi LMS.

Selain waktu, pembelajaran dengan menggunakan LMS juga dapat menghemat biaya. Guru dan siswa tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan pengadaan buku, mencetak materi, dan sebagainya.

Cukup dengan mengunduh materi atau e-book yang dibagikan, kegiatan pembelajaran sudah bisa dilakukan.

  1. Menyediakan bahan ajar dalam berbagai format

Manfaat menggunakan Learning Management System lainnya adalah Bapak dan Ibu dapat menyediakan bahan ajar dalam berbagai format. Mulai dari PDF, PPT, DOC, XLS, JPG, hingga format video MP4.

Tak hanya itu saja, Bapak dan Ibu guru juga dapat membagikan link untuk dipelajari sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih mudah.

  1. Praktis dan fleksibel

Dengan menggunakan LMS, pembelajaran menjadi lebih praktis dan fleksibel. Praktis karena guru dan siswa tidak perlu menempuh perjalanan ke sekolah untuk melakukan pembelajaran.

Selain itu, guru dan siswa juga tidak memerlukan ruang kelas untuk melaksanakan pembelajaran. Sebab, kegiatan pembelajaran bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja selama kondusif dan bisa membantu untuk fokus. Hal ini membuat pembelajaran menggunakan LMS lebih fleksibel.

  1. Mudah untuk mendokumentasikan berkas

Tak hanya mengajar, tapi guru juga harus menyelesaikan tugas-tugas administrasi, seperti rekap penilaian siswa, rekap absen, bahan ajar, lembar jawaban atau tugas siswa, dan masih banyak lagi. Tak jarang, tugas ini membuat guru kewalahan.

Namun, dengan penggunaan LMS guru dapat mendokumentasikan setiap berkas dengan lebih mudah dan tidak perlu kebingungan mencari kemana hilangnya berkas karena semua data sudah terekap secara otomatis di aplikasi perangkat lunak ini.

Bapak dan Ibu guru tinggal masuk ke akun LMS dan data-data yang dibutuhkan pun bisa langsung diakses dengan mudah dan cepat.

  1. Menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan

Manfaat menggunakan Learning System Management lainnya adalah memungkinkan Bapak dan Ibu guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Dengan menggunakan LMS, Bapak dan Ibu guru dapat menampilkan media pembelajaran yang lebih nyata, seperti video, gambar, atau audio sehingga siswa memiliki gambaran tentang materi yang tengah dipelajarinya.

Misalnya, Bapak dan Ibu guru sedang menjelaskan materi tentang tempat-tempat bersejarah di Indonesia dengan dilengkapi gambar. Dengan begitu, siswa tahu seperti apa bentuk tempat bersejarah tersebut, apa warna bangunannya, dan di mana lokasinya.

  1. Meminimalisir siswa ketinggalan materi belajar

Beberapa LMS menyediakan fitur yang memungkinkan guru untuk mengunggah materi belajar. Dengan begitu, siswa yang tidak hadir karena sakit atau alasan lainnya, dapat mengunduh materi tersebut kapan saja dan di mana saja.

Siswa yang kurang memahami materi pembelajaran juga dapat mengunduh materi tersebut untuk dipelajari lebih lanjut.

  1. Menganalisis perkembangan siswa dengan mudah

Memudahkan guru dalam menganalisis perkembangan belajar siswa juga menjadi salah satu manfaat menggunakan Learning Management System. Ada berbagai hal yang bisa guru analisis, seperti pengetahuan siswa, performa tugas yang dikerjakan siswa, bahkan sikap dan kehadiran siswa selama pembelajaran.

Hal ini dikarenakan, beberapa aplikasi LMS menyediakan berbagai fitur yang mudah digunakan dan pastinya berguna untuk menunjang kegiatan pembelajaran menggunakan LMS ini.

Selain beberapa manfaat di atas, pembelajaran yang menggunakan LMS juga dapat melatih siswa agar lebih mandiri, bertanggung jawab, dan disiplin. Siswa juga menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya, mencari tambahan sumber atau materi belajar sendiri.

 

Editor : NSA

Upl : FBR