[:id]Prima Ferry, Publikasikan Karya Ilmiah Lewat Seminar Internasional LLTC[:en]Prima Ferry, Published Scientific Work Through LLTC International Seminar[:]

[:id]

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang dosen yakni melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Tak berhenti sampai di situ, luaran dari kegiatan Tri Dharma PT adalah setiap dosen diharuskan untuk mempublikasikan hasilnya dalam pertemuan ilmiah baik nasional maupun internasional. Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP – Untidar, C. Prima Ferry Karma, M. Pd., usai menjadi pemakalah pada Seminar LLTC pada Jumat s.d Sabtu, (3-4/10) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. LLTC (Language and Language Teaching Conference) adalah sebuah konferensi/seminar tentang bahasa dan pengajarannya yang diselenggarakan setiap tahun di Universitas Sanata Dharma. LLTC tahun 2017 mengangkat tema “Empowering Learner’s Autonomy” dengan mengundang keynote speakers Thomas Robb dari Kyoto Sangyo University, Prof. Dr. Stephen J. Hall dari Sunway University, dan Paulus Kuswandono, Ph.D. dari Sanata Dharma University.

Pada kesempatan itu “Pak Ferry”, begitu beliau acap dipanggil,  menyampaikan hasil penelitiannya tentang peningkatan kemampuan berbahasa Inggris para satpam di lingkungan Balai Konservasi Candi Borobudur menggunakan Role Play. Beliau mengungkapkan tentang pentingnya kemampuan berbahasa Inggris bagi satpam di sana. “Hal ini menjadi penting bagi mereka untuk berkomunikasi dengan turis asing, karena pada hari libur pengunjung bisa sampai lima puluh ribu per hari. Satu hal juga yang menjadi sangat penting untuk ditingkatkan adalah motivasi mereka dalam belajar bahasa Inggris,” ujarnya.

Menurut hasil penelitiannya para satpam di sana mempunyai motivasi yang kurang tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan cara menggunakan aktivitas  Role Play. Role Play atau bermain peran adalah suatu aktivitas yang umum digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara seorang pembelajar bahasa. Dengan menggunakan aktivitas  Role Play, pembelajar akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. Meskipun belum mendapatkan hasil maksimal, beliau mengungkapkan bahwa teknik ini bagus untuk diterapkan pada aktivitas pembelajaran berbicara. (TP)

[:en]

It is a must for a lecturer to do Tri Dharma Perguruan Tinggi which includes teaching, doing research, and social service. Not merely doing the three, every lecturer is required to publish the results in scientific meetings both nationally and internationally as one of the outcomes of them. A Lecturer of English Education Study Program (PBI) of FKIP – Untidar, C. Prima Ferry Karma, M. Pd., became a speaker at LLTC Seminar on Friday to Saturday, (3-4/10) at Sanata Dharma University, Yogyakarta. LLTC is abbreviation of Language and Language Teaching Conference is a conference/ seminar on language and teaching held annually at Sanata Dharma University. LLTC in 2017 took the theme of “Empowering Learner’s Autonomy” by inviting Thomas Robb from Kyoto Sangyo University, Prof. Dr. Stephen J. Hall of Sunway University, and Paulus Kuswandono, Ph.D. from Sanata Dharma University as keynote speakers.

On that occasion “Mr. Ferry”, he was often called, delivered his research on improving the English language skills of the guard at the Conservation Hall of Borobudur Temple using Role Play. He stated about the importance of English proficiency for the security guard there. “It is important for them to communicate with foreign tourists, because on holidays, visitors can be up to fifty thousands per day. One thing that is very important to be improved is their motivation in learning English, “he said.

According to the results of his research the security guard there has a low motivation. One way to improve it is by using Role Play activity. Role Play is an activity that is commonly used to improve the speaking ability of a language learner. By using Role Play activity, learners will be more motivated to improve their abilities. Despite not getting the most out of it, he revealed that this technique is good to be applied to speech learning activities. (AL)

[:]

[:id]Dosen Prodi Pendidikan IPA mengikuti Kegiatan Pelatihan PEKERTI[:en]Lecturers of Science Education Study Program Joined PEKERTI Workshop[:]

[:id]

Kegiatan pembelajaran yang berkualitas sangat bergantung pada tenaga pengajar. Tenaga pengajar yang menguasai kompetensi kegiatan pembelajaran di samping penguasaan akademik dalam bidang mata ajarannya merupakan salah satu syarat terwujudnya dosen profesional. Dalam rangka mewujudkan dosen professional, dosen Prodi Pendidikan IPA telah mengikuti pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) yang diselenggarakan oleh Bidang Akademik UNTIDAR pada hari Sabtu (4/11/2017) bertempat di Gedung E2.03.06. Sasaran kegiatan pelatihan tersebut adalah dosen prodi baru dan dosen baru prodi lama di lingkungan UNTIDAR yang belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan PEKERTI.

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Rektor UNTIDAR, Prof. Dr, Cahyo Yusuf, M.Pd. Dalam sambutannya, rektor berpesan agar dosen baru, terutama yang tidak berasal dari prodi pendidikan, untuk memahami dan meningkatkan kompetensi pembelajaran di kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiga narasumber. Materi pertama mengenai belajar berbasis riset dan kurikulum pendidikan tinggi disampaikan oleh Prof. Dr, Cahyo Yusuf, M.Pd. Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. mengenai desain kompetensi dan KKNI. Materi ketiga mengenai pendekatan, metode, dan hasil belajar disampaikan oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Kegiatan diakhiri dengan pemberian tugas kepada peserta pelatihan.

Dr. Farikah selaku panitia berpesan agar peserta mampu menggunakan materi pelatihan yang diperoleh untuk menggali kemampuan menjadi dosen profesional. “Dosen baru teruslah bersemangat untuk belajar dan mengembangkan diri” imbuhnya. Semoga kegiatan fasilitasi seperti pelatihan PEKERTI dapat mendorong terwujudnya dosen professional di FKIP. FKIP Jaya!.

[:en]

A first-rate teaching and learning process depends on the lecturers.  The lecturers need to master learning competences in their field as one of requirements to be professional lecturers. In order to be the professional lecturers,  lecturers of Science Education Study Program   (SESP)  had already joined  PEKERTI (Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) workshop that  was hosted by Academic Board of UNTIDAR on Saturday (4/11/2017) in  E2.03.06 room. The workshop was conducted for the lecturers who had never joined PEKERTI yet.

The workshop was opened by Rector of UNTIDAR, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. In his speech, the rector stated that new lecturers should understand and improve their teaching and learning competences. Then, the workshop was continued by the presentation of three superb speakers. The first presentation was delivered by Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. with the material of learning-based research and the curriculum in higher education. The second presentation was explained by Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd.  about  the design of competences and KKNI. The third presentation was about the learning approach, method, and result that were   explained by Prof. Dr. Sukarno, M.Si. The last session of the workshop was the assignment session for the participants.

Dr. Farikah, the workshop committee, advised the participants to be able to apply the workshop materials in their teaching so that they will be professional lecturers. “New lecturers need to learn and develop themselves in teaching” she added. It is hoped that this workshop will contribute to make the realization of being professional lecturers in FETT.  FETT is the best! (CA)

[:]

[:id]Acara Sosialisasi dan Penggalian Ide/Gagasan Penyusunan PKM 2017[:en]Socialization and Extraction of the ideas in Arranging Student Creativity Program (PKM) 2017[:]

[:id]

Kamis (2/10), FKIP mengadakan acara sosialisasi dan penggalian ide/gagasan penyusunan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2017 yang ditujukan pada mahasiswa penerima beasiswa. Acara tersebut dihadiri oleh dosen FKIP sebagai pembimbing penyusunan proposal PKM dan mahasiswa FKIP penerima beasiswa. Acara dibuka oleh dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. Beliau menyampaikan bahwa tujuan dari PKM adalah membelajarkan mahasiswa untuk hidup. Lebih lanjut lagi beliau berpesan pada mahasiswa calon penyusun proposal PKM bahwa “ karya yang baik adalah karya yang selesai”.

Acara berikutnya penyampaian materi tentang kebijakan penyusunan PKM FKIP oleh Drs. Hari Wahyono, M. Pd. Kebijakan PKM tahun 2017 mengalami perubahan, yaitu dengan adanya klasterisasi Perguruan Tinggi pengusul yang didasarkan pada ranking pemeringkatan kemahasiswaan dan rekam jejak PKM dari setiap Perguruan Tinggi, saat ini Universitas Tidar berada pada klaster IV sehingga jumlah maksimal proposal yang dapat diajukan sebanyak 50 proposal untuk PKM 5 bidang (PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, PKM-T) dan 20 proposal untuk PKM KT (PKM-AI, PKM-GT). Drs. Hari Wahyono, M. Pd. menambahkan bahwa penerima beasiswa bidikmisi tahun 2016 dan sebelumnya wajib menjadi ketua PKM, sedangkan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi 2017 wajib mencari kakak tingkat untuk menjadi ketua. Beliau juga sangat menganjurkan pada mahasiswa untuk bergabung dengan mahasiswa fakultas lain demi terciptanya ide-ide PKM yang lebih menarik, tetapi perlu diperhatikan bahwa dosen pembimbing dari dosen FKIP. Proposal PKM yang terkumpul akan melewati beberapa tahap seleksi, yaitu seleksi tingkat fakultas dan seleksi tingkat universitas yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2017.

Pada kesempatan ini, Drs. Hari Wahyono, M. Pd. juga memberikan berbagai macam tips dan trik agar proposal yang disusun oleh mahasiswa dapat lolos seleksi. Tips dan trik tersebut diantaranya tema yang dipilih baru dan orisinil, judul yang dipilih harus mempesona, dan adanya kolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu. Acara dilanjutkan penyampaian materi tentang teknis penyusunan proposal PKM oleh Rangga Asmara, M. Pd. Beliau adalah dosen Prodi PBSI yang sudah sering membimbing mahasiswa PKM sampai tingkat Pimnas (pekan ilmiah mahasiswa nasional). Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan berbagai macam pengalaman dalam membimbing penyusunan proposal PKM dan menyampaikan gambaran Pimnas secara detail. Harapan dari semua pemateri adalah banyaknya proposal PKM dari mahasiswa FKIP yang lolos seleksi sampai tingkat universitas, bahkan sampai tingkat Pimnas. (ET)

[:en]

On Thursday (2/10), FETT held the socialization and ideas digging about arranging Student Creativity Program proposal 2017 that is intended to scholarship grantees. It was attended by FETT lecturers as the mentors of PKM arrangement and FETT scholarship grantees. The socialization was opened by Prof. Dr. Sukarno, M.Si as the FETT Dean. He said that the purpose of Student Creativity Program (PKM) is to learn students for living. In addition, He also suggested to the students that “The good work is the finished work”

The next material was delivering the wisdom of FETT Students Creativity Program by Drs. Hari Wahyono, M.Pd. The Students Creativity Program wisdom in 2017 has changed. There were clustering on college proposer based on student’s rank and tracking record of College Students Creativity Program. Nowadays, Untidar is in fourth cluster which means the maximum proposals are 70. These proposals consist of 50 Students Creativity Program (PKM) in 5 field (PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, PKM-T) and 20 proposals for PKM-KT (PKM-AI, PKM-GT).

Drs. Hari Wahyono, M.Pd added that 2016/2015 Bidikmisi scholarship grantees are required to be the PKM leader, while 2017 Bidikmisi scholarship grantees are the members of PKM. He suggested that students are interested in sharing with other faculty in order to get appealing PKM. These ideas will be guided by FETT lecturers. The submitted proposals will be analyzed by several selections in faculty and university level. The selections are held in November 16, 2017.

In the occasion, Drs. Hari Wahyono, M.Pd gives some tips and tricks in arranging the proposal. The tips and tricks aim to make the proposals qualified. The tips and tricks are the original and latest theme, appealing title, and collaboration with another science field. In that socialization, Rangga Asmara, M.Pd mentioned about technical arrangement of PKM proposal. He is PBSI lecturer who had ever guided student’s PKM to National level. He shared some experiences in guiding PKM proposal and talked about PKM in National level. The presenters are hoping many qualified PKM proposal in University level, even National level. (AG)

[:]

[:id]Dosen FKIP Ikuti Konferensi Internasional Pendidikan Tinggi di Universitas Brawijaya[:en]FETT Lecturers Attended International Conference of Higher Education at the Brawijaya University[:]

[:id]

[1/11/2017] – Tiga dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar mengikuti International Conference on Higher Education, pekan lalu tepatnya pada tanggal 27 dan 9 Oktober 2017. Acara yang diselenggarakan oleh FIB Universitas Brawijaya tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dari Dies Natalis ke-55 Universitas Brawijaya. Konferensi yang berfokus pada pendidikan tinggi tersebut dihadiri oleh puluhan peserta baik dari dalam maupun luar negeri.

Konferensi tersebut mengangkat tema “Meningkatkan Daya Saing di Asia.” Berangkat dari dinamika persaingan antar institusi pendidikan tinggi di dunia, serta meningkatnya kesadaran negara berkembang terhadap rangking universitas, Universitas Brawijaya berinisiatif memfasilitasi akademisi serta berbagai pihak yang terkait untuk membahas lebih lanjut tentang daya saing internasional institusi pendidikan tinggi di Indonesia dengan menyelenggarakan konferensi internasional.

Konferensi yang berlangsung selama dua hari di gedung Widyaloka FIB Universitas Brawijaya tersebut turut mengundang beberapa keynote speakers baik dari dalam maupun luar negeri. Para keynote speakers  tersebut yaitu Prof. Dr. Sharmani Gabriel dari Universitas Malaya Malaysia, Dr. Lorraine Paterson dari Universitas Leicester Ingris, DR. Uli Kozok dari Universitas Hawaii Amerika Serikat, dan juga Prof. Ir. Hendrawan S., M. Rur. Sc, Ph. D., dari Universitas Brawijaya.

Dalam konferensi tersebut, ketiga dosen FKIP Untidar, yaitu Candradewi Wahyu A., M. Pd., Rini Estiyowati I., S. S., M. Pd., dan Arum Nisma W., M. Pd., mempresentasikan makalah yang keduanya berkaitan dengan pengembangan materi ajar bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar.  Candradewi Wahyu A., M. Pd., mempresentasikan makalah yang berjudul Developing A Writing 3 Textbook Based on The Research- Based Learning Principles. Sedangkan makalah berjudul Developing ESP Material for Civil Engineering Students of Tidar University Based on Active Learning adalah makalah yang disampaikan oleh Rini Estiyowati I., S. S., M. Pd., dan Arum Nisma W., M. Pd.

“Megikuti konferensi internasional semacam ini dapat memberikan wawasan baru tentang khasanah keilmuan tentang pendidikan tinggi di Indonesia pada khususnya, dan di eluruh dunia pada umumnya. Dengan topik-topik penelitian yang up to date  yang disajikan, tentunya diharapkan mampu menjadi pemicu bagi kami para dosen untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran,” ungkap Candradewi Wahyu A., M. Pd. (NA)

[:en]

[11.01.2017] – Three lecturers from the Faculty of Education ad Teachers’ Trainingof Tidar University participated in the International Conference on Higher Education, last week, precisely on September 27 and October 9, 2017. The event, organized by the FIB UB, is one of the events of the 55th Anniversary of the Brawijaya University.The conference focused on higher education which was attended by participants from Indonesia and other countries.

The conference theme was “Enhancing Competitiveness in Asia.” Departing from the dynamics of competition among higher education institutions in the world, as well as increasing awareness of developing countries to rank universities, UB’s initiative is to facilitate academia and various stakeholders to discuss the international competitiveness institutions of higher education in Indonesia by organizing international conference.

The conference, which lasted for two days at FIB UB’s Widyaloka, invited several keynote speakers from Indonesia and other countries. The keynote speakers are Prof.Dr.Sharmani Gabriel from Malaya University Malaysia, Dr.Lorraine Paterson of the University of Leicester Britain, Dr.Uli Kozok from the University of Hawaii USA, and also Prof.Ir.Hendrawan S., M. Rur.Sc, Ph.D., from Brawijaya University.

At the conference, the three lecturers FETT, namely Candradewi W. A., M. Pd., Rini Estiyowati I., M. Pd., and Arum Nisma W., M. Pd., presented papers which are both associated with the development of teaching materials for students, especially students of English Education Study Program of Tidar University. Candradewi, M. Pd., presented a paper entitled Developing A Writing 3 Textbook based on The Research- Based Learning Principles. Then, the ESP paper entitled Developing Materials for Civil Engineering Students of Tidar University based on Active Learning was a paper presented by Rini Estiyowati I., M. Pd. and Arum Nisma W., M. Pd.

“Attending this international conference may provide new insights about the repertoire of scholarship about higher education in Indonesia in particular, and in the whole world at large in which the research topics are up to date served, of course, expected to be the trigger for improving the quality of teaching and learning, “said Candradewi, M. Pd.(ER)

[:]

[:id]Joko Widodo Meresmikan Acara Launching Jurnal-Jurnal Universitas Tidar[:en]Joko Widodo Officially Launch the Journals in Tidar University[:]

[:id]

Universitas Tidar me-launching jurnal-jurnal yang dikelola prodi-prodi pada Jumat (26/10/2017). Acara yang dihadiri Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. selaku Wakil Rektor 1 Untidar tersebut diselenggarakan di Fakultas Teknik dan dihadiri pula oleh para pejabat di lingkungan Universitas Tidar.

Dalam arahannya, Joko menyarankan LPPM-PMP Untidar untuk memiliki jurnal pengabdian masyarakat sehingga pengabdian masyarakat dosen-dosen Untidar dapat dipublikasikan di jurnal teraebut. “Ke depan LPPM-PMP sebaiknya punya jurnal pengabdian masyakarat untuk mengakomodasi publikasi kegiatan pengabdian dosen Untidar,” ujar Joko.

FKIP Untidar turut berpartisipasi dengan mengikutsertakan keempat jurnalnya, yaitu Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya; Methatesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching; Indonesian Journal of Science and Educaion (IJOSE); dan Indonesian Journal of Education and Learning (IJEL). Dibandingkan fakultas lain, FKIP memiliki jumlah jurnal terbanyak.

Acara yang berlangsung pukul 09.00-11.00 WIB tersebut tidak hanya me-launching jurnal yang baru, tetapi juga jurnal yang sudah ada sebelumnya.

Keberadaan jurnal-jurnal tersebut merupakan kabar gembira bagi kalangan civitas akademik di Untidar. Menurut pengelola Jurnal IJEL, Fifit Firmadani, M.Pd. keberadaan jurnal di perguruan tinggi sangat penting untuk memfasilitasi dosen dan mahasiswa mempublikasikan karya ilmiah mereka.

“Jurnal sangat penting bagi dosen dan mahasiswa untuk mempublikasikan artikel mereka. Khususnya dosen, jurnal dapat memfasilitasi publikasi ilmiah sesuai dengan bidang keahlian dosen,” kata Fifit di kantor PBSI. (IS)

[:en]

Tidar University launched the journals which are managed by the study programs on Friday, 26th October 2017. It was attended by Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. as the vice rector of academic affair. This event was held in Faculty of Engineering. This event was also attended by the functionaries of Tidar University.

Joko said in his speech that LPPM-PMP (Institution of Research, Community Service, and Educational Quality Assurance) of Tidar University should have the journal of community service program so that the lectures of Tidar University can easily publish their community service program. “LPPM-PMP should have the journal of community service to accommodate the community service program held by lecturers,” said Joko.

FETT Tidar University participated in this event by involving its four journals: Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya; Methatesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching; Indonesian Journal of Science and Educaion (IJOSE); and Indonesian Journal of Education and Learning (IJEL). Compare to the other faculties, FETT has the highest number of journals. This two hours event (9 – 11 a.m) was not only launch the new journals but also the journals which is existed formerly.

The existence of those journals becomes good news for the academic of Tidar University. Fifit Firmadani,M.Pd., the IJEL manager said that the journal in university is very important to facilitate the lecturers and students to publish their articles.

“Journal is important for lecturers and students to publish their article, especially for lecturers, it can help them to publish their article based on their expertise, “ said Fifit in PBSI office. (IS/AW)

[:]

[:id]Muda dan Berprestasi: Mahasiswi FKIP Melaju ke Final Pemilihan Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah[:en]Young and Multi-talented: The Student of FETT Goes to Final Round of Central Java Tourism Ambassador[:]

[:id]

Andina Dea Hardianti, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, mewakili Kota Magelang dalam pemilihan “Mas dan Mbak Jawa Tengah” Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah. Mahasiswi yang akrab disapa Dea ini melaju ke final pemilihan Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah mewakili Kota Magelang, setelah sebelumnya dinobatkan sebagai Putri Kota Magelang, sebutan untuk juara 1 katagori putri dalam ajang Pemilihan Duta Wisata Kota Magelang.

Dea menyampaikan bahwa Malam Final Pemilihan Duta Wisata Provinsi Jateng ini berlangsung di Kabupaten Jepara pada hari Kamis tanggal 26 Oktober 2017 yang berlangsung di Gedung Wanita Jepara, setelah sebelumnya melalui fase karantina. “Saya dan peserta yang lain dikarantina dua hari, yaitu hari Senin dan Selasa tanggal 23 dan 24 Oktober 2017, di Hotel D’Session Pantai Bandengan Kabupaten Jepara”, ungkap mahasiswi kelahiran magelang 18 tahun lalu ini. “Fase karantina diisi dengan pembekalan materi tentang kepribadian, public speaking, entepreneurship, kepariwisataan, beauty class dan koreografi”, imbuh mahasiswi berzodiak Aquarius ini.

Keikutsertaan pada ajang Pemilihan Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah memberi kesan tersendiri bagi Dea. “Saya mendapat wawasan baru dan informasi tempat wisata baru di Provinsi Jawa Tengah yang bagus-bagus”, ungkap alumni SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang ini. “Selain itu, saya juga bisa berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah”, imbuh Dea.

“Muda dan Berprestasi” adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan anak kedua dari tiga bersaudara ini. Selain pernah menjadi Juara 1 katagori putri dalam Pemilihan Duta Wisata Kota Magelang, Dea juga memiliki segudang prestasi. Salah satu prestasi Andina Dea Hardianti yang lain adalah menjadi juara 3 pada lomba Pencak Silat Kelas D Tingkat Kota Magelang. Selain itu, mahasiswi yang memiliki hobi menyanyi dan tergabung dalam Paduan Suara Mahasiswa “Grandio Sonora” Universitas Tidar ini pernah menjadi juara 3 lomba Paduan Suara Tingkat Kota Magelang dalam acara “Dies Natalis Universitas Tidar Pertama” dan pernah berpartisipasi aktif pada kegiatan Student Exchange Malaysia-Singapura ketika masih berada di bangku SMA. (EJ)

[:en] 

Andina Dea Hardianti, a student of English Education Study Program, Faculty of Education and Teachers’ Training, became the representative of Magelang in “Mas dan Mbak Jawa Tengah” for Central Java Tourism Ambassador. Dea, her famous nickname, had been crowned as Putri Kota Magelang– Princess of Magelang, i.e. the title for the first winner of Magelang Tourism Ambassador. Therefore, she went to the final round of Central Java Tourism Ambassador.

Dea shared that the final round of Central Java Tourism Ambassador was hosted in Gedung Wanita Jepara on Thursday 26 October 2017. Besides, she had joined the quarantine program for Central Java Tourism Ambassador. “Another participant and I are quarantined in two days in which they are on Monday and Tuesday 23 and 24 October 2017 in D’Session Hotel at Bandengan Beach of Jepara Regency,” stated Dea, the 18 years old student. “The quarantine program consists of several materials such as personality, public speaking, entrepreneurship, tourism, beauty class and choreography”, Dea added.

Joining the final round of Central Java Tourism Ambassador gave a notable impression for Dea. “I get new knowledge and information about new tourist destinations in Central Java”, said the former student of SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. “I also get new pals from another region of Central Java”, Dea shared.

“Young and Multi-talented” are two excellent words for describing Dea since she has outstanding achievements. Her current achievement is she becomes the first winner of Magelang Tourism Ambassador. Furthermore, she had ever become the third winner in the competition of Pencak Silat Class D in Magelang. Moreover, Dea, the student who likes singing and joins in the students’ choir “Grandio Sonora” of Tidar University had become the third winner of Magelang Choir’s Competition in “The First Dies Natalis of Tidar University”.  Besides, she had ever joined actively in Student Exchange Malaysia-Singapore when she was in her Senior High School. (CA)

[:]

[:id]Ini Dia Pemenang Duta Bahasa FKIP 2017[:]

[:id]

Gelaran pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017 dalam rangkaian kegiatan Bulan Bahasa FKIP tahun 2017 telah usai dengan mendapatkan sepasang pemenang yang siap dikirimkan ke tingkat universitas. Seluruh dewan juri, panitia, serta dosen memiliki keinginan yang mendalam supaya wakil FKIP  bisa bersaing dan melaju terus ke tingkat lebih tinggi. “Pemilihan pemenang kali ini sangat alot ya, karena perbedaan nilai yang sangat tipis dari peserta. Dewan juri melakukan perdebatan sengit untuk memilih yang terbaik,” ungkap ketua dewan juri Moch. Maliq Al Firdaus, M.Pd.

Proses pemilihan Duta Bahasa terdiri dari beberapa tahapan seleksi, pertama mahasiswa diminta untuk mengumpulkan berkas-berkas administrasi termasuk di dalamnya adalah makalah bertemakan “Memartabatkan Bahasa Indonesia.” Setelah seleksi administrasi peserta melakukan seleksi wawancara (Selasa,24/10) di hadapan tiga juri yakni Dr. Farikah, M.Pd. dalam bidang Bahasa Inggris, Drs. FX. Samingin, M.Hum. dalam bidang bahasa Jawa dan kebudayaan Jawa, serta Molas Warsi, M.Pd. dalam bidang bahasa Indonesia, kemudian langsung dilanjutkan seleksi unjuk minat bakat. Dalam seleksi ini peserta menampilkan berbagai macam pertunjukkan seperti membaca puisi, menari, nembang, mengaji, dan menyanyi. Dari keseluruhan 25 peserta, pada tahap ini peserta disaring sebanyak 12 orang sebagai finalis yang terdiri dari 6 wanita dan 6 pria.

Keesokan harinya ke-12 finalis mengikuti seleksi tahap akhir dengan menjawab pertanyaan situasional dalam waktu 1 menit dihadapan  ketiga juri, yakni Moch. Maliq Al Firdaus, M.Pd., Imam Baihaqi, M.A., dan Winda Candra Hantari, M.A., serta di hadapan penonton. Di sini mental finalis diuji karena harus berpikir cepat dan logis. “Sebagian finalis ada yang menjawab melenceng dari pertanyaan juri, bisa jadi karena grogi, menjawab pertanyaan yang bersifat impromtu, namun untuk ukuran mahasiswa di FKIP Untidar penampilan mereka cukup bagus. Duta bahasa tidak hanya dinilai dari segi fisik saja melainkan juga kecerdasan, pengetahuan tentang bahasa dan budaya Indonesia, serta keterampilan mereka di bidang seni dan budaya Indonesia,” tutur Imam Baihaqi, M.A. salah satu juri final Duta Bahasa.

Dari serangkaian seleksi akhirnya pengumuman juara dilaksanakan pada hari Rabu, 25/10 pk 14.30 WIB di Auditorium Untidar. Juara I Putra disabet oleh Kevin Aditia Prodi Pendidikan IPA, Juara I Putri Nida’ul Husna Prodi PBI. Juara II Putra diraih Alma Dhio Pasadhena Prodi PBSI, Juara II Putri Leanita Fitria Prodi PBSI. Juara III Putra Farid Ramadhan Prodi PBI, Juara III Putri Khairunisa Aisya Prodi PBI. Saat memberi selamat Maliq menegaskan, “Para Juara tetap harus mengikuti pelatihan, pembekalan, lebih dipoles sesempurna mungkin supaya patut untuk dipertandingkan di tingkat yang lebih tinggi.”

Kevin Aditia selaku Juara I Pria dari Prodi IPA mengaku siap jika setelah ini dirinya didaulat untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan oleh fakultas supaya siap bersaing di tingkatan yang lebih tinggi. “Yang ingin saya perbaiki mulai sekarang adalah kemampuan bahasa Inggris, karena saya menyadari masih sangat kurang. Nah setelah itu saya juga ingin banyak ngobrol untuk menggali sebanyak-banyaknya informasi dengan duta bahasa tahun lalu atau duta bahasa yang sudah melaju di tingkat regional dan nasional supaya saya tahu fokusnya,” pungkasnya. (TP)

[:]

[:id]Tinjau Visi dan Misi, Prodi PBI Universitas Muhammadiyah Purworejo Berkunjung ke FKIP UNTIDAR[:en]Reviewing the Vision and Mission, English Education Study Program  of  Muhammadiyah University of Purworejo Visited FETT UNTIDAR[:]

[:id]

Senin (30/10), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) melakukan kunjungan ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka Workshop Peninjauan Visi dan Misi Program Studi PBI UMP dengan narasumber Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP UNTIDAR. Kegiatan ini diikuti oleh dosen Program Studi PBI UMP yang berjumlah 10 orang dan dosen FKIP UNTIDAR. Rombongan Program Studi PBI UMP dipimpin oleh Ketua Program Studi PBI UMP Sri Widodo, S.S., M.Hum. Turut serta dalam rombongan Wakil Dekan FKIP UMP, Ismawati Ika N., S.S. M.Hum, yang merupakan dosen Program Studi PBI UMP. Menurut Sri Widodo, S.S., M.Hum., workshop ini bertujuan untuk meminta masukan terhadap draft visi dan misi. “Kegiatan ini bagian dari persiapan reakreditasi Prodi PBI UMP”, lanjut beliau.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Ketua Program Studi PBI UMP dan dilanjutkan dengan pemaparan materi workshop oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. menyampaikan bahwa dalam perumusan visi harus memenuhi 6 kriteria, yaitu: Desirable, Consistent, Measurable, Feasible, Flexible, Communicable. “Dalam penyusunan Visi dan Misi Program Studi harus memperhatikan konektivitas dan koherensi dengan Visi dan Misi Universitas dan Fakultas”, lanjut dosen Program Studi PBI UNTIDAR yang akrab disapa Prof. Karno ini.

Setelah pemaparan materi oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si., kegiatan dilanjutkan dengan diskusi. Pada kesempatan ini, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNTIDAR, Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., menyampaikan masukan bahwa Visi dan Misi program studi sebaiknya menampilkan karateristik program studi yang membedakan dengan program studi sejenis di Universitas lain. Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP UNTIDAR, Lilia Indriani, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa salah satu komponen yang bisa dimaksimalkan dalam penilaian borang akreditasi adalah penulisan berita di website. “Setiap ada kegiatan maupun event di FKIP, kami menampilkan beritanya di website FKIP. Hal ini dapat memudahkan kita dalam menjawab ketika nanti ditanya oleh assessor tentang kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi tagihan di borang akreditasi”, lanjut dosen PBI UNTIDAR yang akrab disapa bu Lili ini.

Kegiatan workshop ini ditutup oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Dalam pidato penutupnya Prof. Dr. Sukarno, M.Si. menyampaikan bahwa workshop ini lebih mengarah pada sharing ilmu. “Semoga jalinan kerja sama antar universitas tetap terjaga”, tutup beliau. (EJ)

[:en] 

Monday (30/10), English Education Study Program (EESP) of Muhammadiyah University of Purworejo (UMP) visited Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) at Tidar University (UNTIDAR). The visit was done for the Workshop of Reviewing Vision and Mission of EESP UMP that was reviewed by Prof. Dr. Sukarno, M.Si., The Dean of FETT UNTIDAR. This event was joined by 10 lecturers of EESP UMP and lecturers of FETT UNTIDAR. Sri Widodo, S.S., M.Hum, the coordinator of EESP UMP was the leader for the visit. There was also The Vice Dean of FETT UMP, Ismawati Ika N., S.S. M.Hum as the lecturer of EESP UMP. Sri Widodo, S.S., M.Hum. stated that the  workshop was aimed to get the suggestions  toward visions and mission draft. “This event is part of re-accreditation of of English Education Study Program of UMP”, he added.

This workshop was opened by the welcoming speech of The Head of EESP UMP and was continued to the presentation of workshop material by Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. shared that in formulating the visions, it must cover 6 criteria such as Desirable, Consistent, Measurable, Feasible, Flexible, Communicable. “In compiling the vision and mission of study program, it needs to pay attention to the connectivity and coherence of Faculty and University’ visions and missions”, Prof. Sukarno stated.

After Prof. Dr. Sukarno, M.Si. conducted his presentation, the workshop was proceeded by having excellent discussion. In the discussion, The Coordinator of Indonesian Language Education and Literature Study Program FETT UNTIDAR, Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., contended that vision and mission of study program should represent the study program characteristics  that differ  from another study program of another university. The Head of Language and Art FETT UNTIDAR, Lilia Indriani, S.Pd., M.Pd., said that one of the components that could be improved in scoring the accreditation forms was the news in Faculty’s website.  “Each event in FETT is published in FETT website. This website help us in answering the assessor questions toward the activities of Tri Dharma Perguruan Tinggi in which it becomes the important part in accreditation forms.” she explained.

The workshop was closed by Prof. Dr. Sukarno, M.Si. In his closing, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. stated that this workshop was about academic sharing.  “It is hoped that we can keep this cooperation between UNTIDAR and UMP”, he closed.  (CA)

[:]

[:id]KKL FKIP 2017: Proses Pembelajaran dengan Sensasi yang Berbeda[:en]Field Work of FETT 2017: Learning Process with different sensation[:]

[:id]

[FKIP-31/10/17] – Mahasiswa FKIP Untidar, khususnya semester 5, mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis 19 Oktober 2017 , diikuti oleh mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan juga Pendidikan Bahasa Ingris (PBI). Kegiatan KKL tersebut merupakan program yang bertujuan memberikan mahasiswa pengalaman belajar secara langsung dengan melihat atau mempraktekkan hal yang telah dipelajari secara langsung di lapangan.

Mahasiswa PBSI pada KKL kali ini mengunjungi beberapa tempat di Yogyakarta, seperti Museum Merapi, Kedaulatan Rakyat, dan Museum Sonobudoyo. Di Museum Merapi, mereka dapat mempelajari tentang forografi jurnalistik karena di tempat tersebut banyak memamerkan karya-karya fotografi jurnalistik. Di Kedaulatan Rakyat, mahasiswa mempelajari mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jurnalistik mulai dari cara meliput berita, membuat berita, sampai memuat berita di media cetak. Tempat terakhir yang mereka kunjungi yaitu Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

Sedangkan mahasiswa PBI melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Semarang. Bagi mahasiswa PBI,kegiatan KKL kali ini merupakan program kegiatan untuk memberikan pengalaman lapangan secara langsung terutama yang berkaitan dengan mata kuliah EFT (English for Tourism) dan Program Development. Ada dua tempat yang dikunjungi oleh mahasiswa PBI, yang pertama yaitu Patra Convention and Hotel bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah EFT, dan tempat kedua adalah Semarang Multinational School bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Program Development dan CLTM (Children Language Teaching Methodology).

Untuk kunjungan di hotel, mahasiswa mendapatkan materi mengenai hoteliers,mereka dikenalkan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia perhotelan. Selain itu,mereka juga melakukan praktek langsung mengenai table manner. Di sisi lain, mahasiswa yang melakukan kunjungan ke sekolah internasional,dikenalkan pada sistem manajemen persekolahan dan sistem pengajaran khususnya pada sekolah internasional. Mereka juga berkesempatan untuk melakukan observasi pengajaran dan pembelajaran di kelas secara langsung.

“Dengan mengikuti program KKL ini maka diharapkan mahasiswa mempunyai pengalaman baru dalam belajar, semangat di dalam belajar, dapat merasakan suasana belajar yang berbeda, dan tentu saja ilmu yang sangat bermanfaat”, jelas Drs. Hari Wahyono, selaku Wakil Dekan 1 FKIP Universitas Tidar. (NA)

[:en] 

The students of FETT Untidar, especially the fifth semester students, joined the field trip (KKL). Field trip was held on Thursday, 19th October 2017 and followed by Indonesian Language and Literature Education study program (PBSI) and English Education study program (PBI). The field work is the program that gives experience to students in learning or practice directly on the field.

The students of PBSI visited several places in Yogyakarta such as Merapi Museum, Kedaulatan Rakyat, and Sonobudoyo Museum. In Merapi Museum, Students studied journaistic photography because there were many journalistic photographies exhibited there. Then, students studied all about journalistic in Kedaulatan Rakyat. They studied how to cover the news, write the news, and publish the news there. The last destination is Sonobudoyo Museum, Yogyakarta.

Meanwhile, the student of PBI visited several places in Semarang. For them, field work is the program to give field experience on English for Tourism and Program Development. There were two places visited by PBI students. The first destination was Patra Convention and Hotel for EFT Students and the second place was Semarang Multinational School for Program Development and CLTM (Children Language Teaching Methodology) students.

The studens got hoteliers material in Patra Hotel. They got table manner practice as well. In addition, the students who visited international school got school management and teaching management system of international school. They also got the chance to observe teaching and learning process in class.

 “By joining this field work, it is expected that students get new experience in learning. It can improve their spirit in learning and feel the different ambiance in learning. Hopefully, they get the useful knowledge,” explained Drs. Hari Wahyono as the vice dean of students affairs in FETT Universitas Tidar. (AW)

[:]

[:id]Dosen Prodi PIPA menjadi Pemateri Tunggal dalam Pelatihan Publikasi Jurnal Internasional[:]

[:id]

Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd., koordinator Program Studi Pendidikan IPA, menjadi pemateri dalam acara pelatihan publikasi jurnal internasional terindeks. Acara pelatihan tersebut diadakan oleh fakultas ilmu pendidikan dan pengetahuan sosial IKIP PGRI Pontianak. Acara yang berlangsung selama 3 hari, 26 – 28 Oktober 2017, ini diisi oleh Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd. sebagai pemateri tunggal. Materi yang dipaparkan dalam pelatihan tersebut terkait dengan pengenalan jurnal internasional terindeks, penentuan tujuan jurnal publikasi, penyusunan artikel, tata cara membalas komentar reviewer, dan proses submit artikel ke jurnal.

Peserta pelatihan berjumlah 45 dosen sebagai perwakilan dari 10 program studi yang ada di IKIP PGRI Pontianak. Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd. sebagai author dan reviewer Scopus ini sangat senang karena antusiasme dari peserta pelatihan. Beliau menyampaikan “dari kegiatan ini memungkinkan terjadinya kerja sama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi antara FKIP Universitas Tidar dengan Fakultas MIPATEK IKIP PGRI Pontianak.(ET)

[:]