[:id]Sosialisasi dan Workshop Kurikulum Prodi Pendidikan IPA[:]

[:id]

Bulan Oktober menjadi bulan yang spesial bagi FKIP, pasalnya bulan ini menjadi bulan bahasa bagi Prodi PBSI dan PBI. Tidak ingin kehilangan momen spesial, Prodi Pendidikan IPA juga mengadakan acara sosialisasi dan workshop kurikulum. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan meninjau ulang kurikulum yang sudah disusun di Prodi Pendidikan IPA. Tinjauan kurikulum melibatkan stakeholder baik dari internal maupun eksternal dan juga ahli.

Tinjauan internal dilakukan oleh dekan dan wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan FKIP. Peninjau eksternal dari dinas pendidikan dan kebudayaan kota Magelang, ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPA kota Magelang, dan ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP kota Magelang. Ahli sekaligus perwakilan dari PPII (Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia) yang meninjau kurikulum Prodi Pendidikan IPA disampaikan oleh Prof. Dr. Sudarmin, M. Si., wakil ketua PPII.

Peninjauan kurikulum Prodi Pendidikan IPA terkait dengan profil program studi, visi dan misi, sasaran dan strategi pencapaian, profil lulusan, standar kompetensi lulusan, standar bahan kajian dan mata kuliah. Sosialisasi dan workshop kurikulum ini dilaksanakan selama 2 hari, selasa dan rabu 24 – 25 Oktober 2017. Eko Juliyanto, M. Pd. ketua panitia kegiatan, menuturkan “Kegiatan ini penting untuk dilaksanakan guna menyelaraskan kurikulum pendidikan IPA dengan perkembangan zaman dan pengguna lulusan”. Beliau juga menambahkan bahwa “acara ini akan diadakan rutin, paling tidak 1 – 2 tahun sekali dalam rangka meningkatkan kualitas layanan akademik”. Tindak lanjut kegiatan ini untuk memperbaharui kurikulum Program Studi Pendidikan IPA. (ET)

[:]

[:id]FKIP UNTIDAR  Jalin Kerjasama dengan FMIPA UNNES[:en]Mutual Cooperation between FETT UNTIDAR and FMIPA UNNES[:]

[:id]

FKIP UNTIDAR telah menjalin kerjasama dengan FMIPA UNNES. Bentuk kerjasama yang akan dilakukan ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Agreement (MoA) antara Dekan FKIP UNTIDAR dengan Dekan FMIPA UNNES pada hari Rabu, 18 Oktober 2017, bertempat di Gedung Dekanat FMIPA UNNES. Selain Dekan, penandatanganan MoA tersebut juga dihadiri oleh 9 perwakilan dosen FKIP UNTIDAR, ketua jurusan FMIPA UNNES, serta seluruh dosen IPA Terpadu UNNES.  MoA tersebut memuat kesepatakan kerja sama dalam rangka pengembangan kompetensi dan peningkatan kualitas SDM serta membina hubungan kelembagaan antara kedua belah pihak dalam melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang kemahasiswaan.

Kegiatan diawali dengan pemutaran video profil FMIPA UNNES, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoA. Dalam sambutannya, Dekan FMIPA UNNES, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. menyampaikan bahwa Prodi IPA UNTIDAR untuk segera bergabung bersama dalam berbagai kegiatan komunitas seperti Jaringan Kerjasama Nasional Lembaga Pendidikan Tinggi bidang MIPA (MIPAnet). Sementara itu, Dekan FKIP UNTIDAR menyampaikan bahwa UNNES selayaknya seperti ibu bagi UNTIDAR karena banyak dosen UNTIDAR yang merupakan lulusan sarjana, magister, doktor dari UNNES dan beberapa pejabat UNTIDAR merupakan dosen UNNES dengan tugas tambahan. Oleh karena itu, UNTIDAR terutama FKIP siap untuk dibimbing oleh FMIPA UNNES.

Kegiatan penandatangan MoA dilanjutkan dengan pemaparan profil Prodi Pendidikan IPA yang meliputi kurikulum, jurnal, kemahasiswaan, dan laboratorium. Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke laboratorium IPA FKIP UNNES. Semoga kerja sama yang dijalin antara FKIP UNTIDAR dengan FMIPA UNNES dapat mendukung FKIP UNTIDAR untuk lebih maju. FKIP Jaya!.

[:en]

Faculty of Education and Teacher Training (FETT) Universitas Tidar have established the cooperation with Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Semarang. The form of cooperation was marked by signing of Memorandum of Agreement (MoA) between the dean of FETT Untidar and the dean of FMIPA UNNES. This MoA signing was also attended by nine representative lecturers of FETT Untidar, the head of FMIPA UNNES, and all lecturers of integrated science UNNES. The MoA contains the agreement of cooperation in developing the competence and increasing the quality of human resources and also build the relationship between FETT Untidar and FMIPA UNNES in implementing the function of education, research, community service, and student affairs.

The FMIPA’s Video profile playback began this event followed by MoA signing. The dean of FMIPA UNNES, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. asked the natural science study program of Untidar to join every community activities like The National Cooperation Network of Higher Education Institutions in Science (MIPAnet). Meanwhile, the dean of FETT Untidar said that UNNES is like Untidar’s mother because many lecturers of Untidar are the alumna of UNNES in undergraduate, magister, and doctor. Furthermore, some functionaries of Untidar are the lecturers of UNNES with additional tasks. Therefore, Untidar especially FETT are ready to be guided by FMIPA UNNES.

The signing of MoA was continued with the profile explanation of natural science study program such as the curriculum, journal, student affairs, and laboratory. This event was ended with laboratory visitation of FMIPA UNNES. Hopefully this cooperation between FETT Unttidar and FMIPA UNNES can support FETT Untidar to be more advanced. Bravo FETT!

[:]

[:id]Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) FKIP Untidar[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kepada calon dosen pembimbing di lingkungan FKIP Untidar. Berita selengkapnya dapat dilihat di https://youtu.be/r1ucDeoehTk

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Lolos Seleksi 15 Besar LKTI di Universitas Mataram[:]

[:id]

Ririh Rubus Setyaningrum, mahasiswa PBSI, mesti berbangga hati karena proposal karya tulisnya lolos masuk 15 besar di lomba LKTI forum mahasiswa bidikmisi Universitas Mataram. Karya tulis yang diikutkan dalam lomba ini berjudul”Disability Uno Card: Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Permainan Kartu Uno dengan Metode Partial Inclusion sebagai Optimalisasi Intelektual dan Motorik Siswa Inklusi. Karya tulis ini beranggotakan 2 orang, yaitu Rahma Adinda dan Ari Aprianto dan semuanya semester 5. Karya tulis ini berawal dari ide kenyataan di sekolah inklusi.

Sekolah inklusi merupakan sekolah yang menggabungkan antara siswa berkebutuhan khusus dengan siswa yang tidak berkebutuhan khusus dalam satu kelas. Berdasarkan observasi di lapangan, belum ada media pembelajaran yang efektif untuk keduanya, ujar mahasiswi yang juga menjadi freelancer di bidang makanan ini. Ketiga mahasiswa ini membuat inovasi berupa “diability uno card” yaitu inovasi pembelajaran yang berbasis permainan kartu uno sebagai media untuk mengoptimalkan intelektual sekaligus motorik siswa inklusi. Disability uno card sendiri memiliki empat tingkat kesulitan, jadi bisa digunakan untuk semua kalangan. Level pertama terdiri atas bermacam-macam warna, level kedua bermacam-macam angka, level ketiga angka berwarna, dan level keempat terdiri atas macam warna, angka, dan bentuk.

Untuk mempersiapkan presentasi di Universitas Mataram pada 15 November mendatang, tim LKTI ini mencari referensi yang relevan dengan LKTI yang dibuat, membuat bahan presentasi semenarik mungkin, dan praktik penggunaan diability uno card ini. Hal lain yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan dana untuk keberangkatan ke Mataram karena belum ada informasi bantuan dana dari universitas, ujar mahasiswi asal desa Jembangan, Sragen. Tim ini menaruh harapan besar untuk dapat lolos menjadi juara 1 di LKTI tersebut. (ET)

[:]

[:id]FKIP Untidar Kembali Melebarkan Sayap Internasionalnya[:]

[:id]

Selasa, 24 Oktober 2017 menjadi salah satu hari bersejarah bagi FKIP Universitas Tidar. Pasalnya, pada hari tersebut, FKIP kembali menjalin kerjasama internasionalnya. Jika sebelumnya FKIP telah memberangkatkan mahasiswa ke sejumlah sekolah di Malaysia dalam Praktek Pengajaran Lapangan, kali ini kedatangan Zaenal Mohd Tulus dari Malaysia menjadi pengetuk palu kerjasama kedua FKIP. Adalah Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang menjalin kerjasama dengan Imperia College of Hospitality (ICH) dalam Praktek Kerja Lapangan Internasional. ICH merupakan bagian dari salah satu industry pariwisata besar di Malaysia dari Bukit Gambang Resort City.

Mahasiswa akan praktek kepariwisataan dan hal-hal terkait perhotelan yang telah mereka dapatkan teorinya dalam mata kuliah English for Tourism 1 dan 2. EFT merupakan mata kuliah pilihan yang diberikan Prodi PBI untuk membekali mahasiswa dalam dunia kerja yang luas khususnya kepariwisataan yang tidak bisa dilepaskan dari Indonesia khususnya dengan wilayah di sekitar Magelang.

Dalam temu dengan Dekan, Wakil Dekan, Kajur dan penanggung jawab program yang disusul dengan pembekalan singkat dengan mahasiswa peserta program, Zaenal menjelaskan beberapa hal penting dengan diawali motivasi yang tegas, “tunjukkan kamu yang terbaik!”. Beberapa point penting dari progam ini yang akan didapatkan mahasiswa antara lain; mendapat sertifikat internasional, mengetahui praktek kepariwisataan internasional secara langsung, mendapat tambahan teori (pembelajaran di kelas), mengetahui budaya Malaysia, berpatisipasi dengan kampus dari Malaysia dan yang tidak kalah menarik adalah uang saku yang akan diterima peserta pada saat berakhirnya program.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan berada di Bukit Gambang Resort selama 4 minggu dengan hari aktif selama 6 hari dan satu hari libur. Dalam 6 hari aktif tersebut, mahasiswa akan dibagi 5 hari aktif praktek dan satu hari praktek kelas.

Selain kerjasama ini, Zaenal juga membawa kabar positif mengenai kemungkinan terjalinnya dua kerjasama lain di bidang Broadcasting, dan EFC.

[:]

[:id]Penerjunan PKL Jurnalistik Mahasiswa PBSI FKIP Untidar di Suara Merdeka[:en]Journalistic Feld Work Practice in Suara Merdeka[:]

[:id] 

FKIP-UNTIDAR (24/10). Dalam rangka Praktik Kerja Lapangan Jurnalistik, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar, Selasa 24 Oktober 2017 diterjunkan di Kantor Perwakilan dan Iklan Koran Suara Merdeka Jalan Pierre Tendean Magelang. Mahasiswa yang mengikuti Praktik Kerja Lapangan ini merupakan mahasiswa semester 5.

Kedatangan mahasiswa di kantor Suara Merdeka, disambut baik oleh pimpinan Suara Merdeka Karesidenan Kedu dan DIY Bapak Drs. H. Dodhy Yulianto W., MBA dan salah satu wartawan senior Suara Merdeka Eko Priyono. Dalam penyambutannya, mahasiswa diberi pembekalan awal berupa sejarah koran dan bagaimana cara koran dapat bertahan hingga kini.

Ayu Wulandari, M.Pd. dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar yang menjadi Pembimbing PKL Jurnalistik di Suara Merdeka, menuturkan “Praktik Kerja Lapangan ini merupakan aplikasi dari teori perkuliahan jurnalistik yang sudah mahasiswa dapatkan di semester 4. Mahasiswa harus memanfaatkan sebaik-baiknya dan menyerap ilmunya sebanyak-banyaknya. Sebelum bekerja meliput berita, mahasiswa harus melihat SOPnya terlebih dahulu sehingga hasil output benar-benar sesuai visi misi Suara Merdeka.”

Beliau juga memaparkan harapannya ke depan “Dengan Praktik Kerja Lapangan ini, keterampilan mahasiswa dalm bidang jurnalistik semakin bertambah, mahasiswa dapat memasarkan informasi terkini melalui media cetak dan elektronik. Harapan lainnya, semoga Praktik Kerja Lapangan Jurnalistik menjadi ajang pengabdian pada masyarakat melalui siaran pers.” (WL)

[:en]

FETT-UNTIDAR (24/10). In the framework of Journalistic Field Work Practice, students of Indonesian Language and Literature Studies Program FETT Untidar, Tuesday, October 24, 2017 deployed in the Office of Representatives and Newspaper Advertising Suara Merdeka in Magelang. Students who follow this Field Work Practice are students of 5th semester.

The arrival of students in the Suara Merdeka office, welcomed by the leader of Suara Merdeka of Kedu Residency and Yogyakarta Special Region, Drs. H. Dodhy Yulianto W., MBA and one senior journalist of Suara Merdeka, Eko Priyono. In his welcoming speech, students were given an initial briefing in the form of newspaper history and how the newspaper can survive until now.

Ayu Wulandari, M.Pd., a lecturer of Indonesian Language and Literature Education FETT Untidar, who guides Journalistic Field Work Practice in Suara Merdeka, said “This Field Work Practice is an application of journalistic lecture theory that students have got in the Fourth Semester. Students should make the best use and take the kowledge as much as possible. Before working on covering the news, students must see the SOPs first so that the output results are exactly in line with the vision of the Suara Merdeka mission. “

He also expressed his future hope, “By doing this Field Work Practice, student skills in the field of journalism is increasing, students have marketing ability for the latest information through print and electronic media. Hopefully, Journalistic Field Work Practice becomes a place of community service through press release. “(ER)

[:]

[:id]6 Dosen PBI  Presentasikan Hasil Penelitian  di Seminar Internasional ELTLT UNNES 2017[:en]Six Lecturers of English Education Present Their Research Result in International Seminar of ELTLT UNNES 2017 [:]

[:id]

Bertempat di Hotel Aston Semarang,  seminar internasional ELTLT 2017  yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang selama dua hari tanggal 7-8 Oktober 2017 diikuti oleh enam dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) -FKIP Universitas Tidar. Keenam dosen PBI yang menjadi pemakalah di seminar tersebut terdiri dari Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., Lilia Indriani, M.Pd., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., and Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum.

ELTLT-English Language Teaching, Literature, and Translation merupakan seminar international rutin tahunan yang berfokus pada pengajaran, sastra, dan penerjemahan bahasa Inggris. Tema besar dari Seminar ELTLT 2017 adalah Beyond 21st Century Education in ELT, Literature, and Translation: Linking Theories to Contextualized Practices. Dalam seminar tersebut, enam dosen PBI mempresentasikan hasil penelitian tentang topik pengajaran bahasa Inggris, dan analisis penerjemahan bahasa Inggris.

Selain  mempresentasikan hasil penelitian, para dosen juga memiliki kesempatan berharga untuk meningkatkan khasanah keilmuan tentang bahasa Inggris dengan mengikuti sesi-sesi dalam seminar tersebut (plenary and parallel session). Dalam plenary session, lima pembicara utama- keynote speakers memberikan presentasi yang memukau diantaranya:

  1. Dr. Dr. H.c. Juliane House (Hamburg University)- Translation as Intercultural Communication
  2. Said M.Shiyab, Ph.D. (AWEJ- Kent State University)-Best Practices for Language Teaching
  3. Leslie Barratt, Ph.D. ( Rajabhat Roi Et University and Indiana State University)- English Language teaching, literature, and translation: Where are we, where are we going, and how do we get there?
  4. Aslam Khan bin Samahs Khan, Ph.D (Institute of Teacher Education, Malaysia)- 21st Century Pedagogical Skills in English Language Education: Empowering the Learner through Contextualized Innovations and Best Practices in Literature, Learning and Teaching.
  5. Rochayah Machali, Ph.D. (University of New South Wales, Australia)- Translation studies and research in Indonesia: possibilities abd challenges.

Dengan mengikuti seminar internasional seperti seminar internasional ELTLT 2017, para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar diharapkan dapat meningkatkan publikasi hasil penelitian sehingga kinerja dosen dalam menerapkan  salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian juga meningkat.  (CA)

[:en]

The lecturer of English Education Universitas Tidar participated as presenters in the international seminar of ELTLT 2017 held by Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Semarang on 7-8 October 2017 in Aston hotel Semarang. They are Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., Lilia Indriani, M.Pd., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., and Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum.

ELTLT-English Language Teaching, Literature, and Translation is the annual international seminar focused on teaching, literature, and translation. The main theme for this ELTLT 2017 is Beyond 21st Century Education in ELT, Literature, and Translation: Linking Theories to Contextualized Practices. On this seminar, the six lecturers of English Education presented their research result about English teaching and translation analysis.

In addition, the lecturers also had a change to improve their knowledge about English language by joining the plenary and parallel session. There are five keynote speakers who give fascinating material in plenary session. They are:

  1. Dr. Dr. H.c. Juliane House (Hamburg University)- Translation as Intercultural Communication
  2. Said M.Shiyab, Ph.D. (AWEJ- Kent State University)-Best Practices for Language Teaching
  3. Leslie Barratt, Ph.D. ( Rajabhat Roi Et University and Indiana State University)- English Language teaching, literature, and translation: Where are we, where are we going, and how do we get there?
  4. Aslam Khan bin Samahs Khan, Ph.D (Institute of Teacher Education, Malaysia)- 21st Century Pedagogical Skills in English Language Education: Empowering the Learner through Contextualized Innovations and Best Practices in Literature, Learning and Teaching.
  5. Rochayah Machali, Ph.D. (University of New South Wales, Australia)- Translation studies and research in Indonesia: possibilities abd challenges.

By attending the international seminar like ELTLT 2017, the lecturers of English Education of Universitas Tidar are expected to improve their research publication so that the performance of lecturers in applying one of Tri Dharma Perguruan Tinggi is also increasing. (AW)

[:]

[:id]FKIP Terima Kunjungan dari Sekolah Menengah Kebangsaan Malaysia[:]

[:id]

Senin, 16 Oktober 2017 merupakan hari yang dinantikan bagi keluarga besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar. Pasalnya pada hari tersebut Sekolah Menegah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, Hulu Selangor – Malaysia mengadakan kunjungan sekaligus melaksanakan temu kangen pada mahasiswa yang telah melakukan praktek mengajar di sekolah tersebut. Para dosen, karyawan, serta mahasiswa dengan antusiasme tinggi menyambut kedatangan rombongan pada pukul 14.00 WIB. Tak sampai di situ dalam menyambut kedatangan tamu dari jauh tersebut, salah satu mahasiswa FKIP mempersembahkan tarian daerah berjudul “Mangestuti” untuk menunjukkan salah satu budaya Jawa yang ada dan terus dilestarikan.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku Dekan FKIP dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga karena dikunjungi oleh keluarga Sekolah Menengah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, Hulu Selangor – Malaysia. Kunjungan tersebut diartikan sebagai kunjungan keluarga yang telah terjalin secara akrab dan jalinan kerja sama yang telah berjalan sangat baik. “Saya mengucapkam terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Puan dan Tuan atas bimbingan yang telah diberikan selama anak-anak kami dititipkan di Malaysia kemarin (PPL-red). 15 November esok, ada lagi 23 mahasiswa semester 5 yang berkunjung ke Malaysia untuk melaksanakan program English for Tourism, semoga bisa bertemu kembali dengan Puan dan Tuan,” ungkap Prof. Sukarno. Selain itu beliau juga menceritakan bagaimana perkembangan FKIP yang saat ini masih dirasa sangat kecil, hingga dalam memberikan sambutan masih banyak kekurangan.

Ketika Puan Hajah Nor’aini binti Abdul Muin selaku Kepala Sekolah Menengah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, Hulu Selangor – Malaysia berdiri di podium untuk mengungkapkan perasaannya, tak terasa air matanya ikut menetes karena rasa bahagianya. “Kalau kampus ini dibilang kecil, gedung ini kecil, saya langsung menyanggahnya. Tidak! Kampus ini sudah besar, ruangannya nyaman, orang-orangnya hangat, sungguh saya merasa tersentuh dan tersanjung diperlakukan layaknya keluarga dekat,” begitu ungkapnya. Dalam kesempatannya berbicara di depan, dirinya menceritakan bahwa Malaysia dan Indonesia masih satu rumpun yang dekat, sehingga dirinya berharap banyak kerja sama yang dibangun terus menerus untuk saling memajukan Negara dan masyarakatnya.

Suasana akrab dan hangat semakin terasa saat memasuki waktu ramah tamah yang dilanjutkan dengan menyanyi bersama diiringi organ tunggal. Banyak dosen serta guru berlomba-lomba menyumbangkan suaranya untuk menghibur dengan menyanyi lagu dari negaranya masing-masing. Mengingat waktu yang terus berjalan, tepat pada pukul 17.00 WIB rombongan Malaysia berpamitan dan berjanji akan berkunjung lagi di lain kesempatan. Keluarga besar FKIP-pun dengan senang hati menghantar kepulangan mereka dan berharap dapat segera dipertemukan dalam jalinan kerja sama yang lain. (TP)

[:]

[:id]Ukir Prestasi, Dua Tim Mahasiswa FKIP Meraih Insentif PKM-KT[:en]Getting Achievement, Two Student Teams of FETT Achieved Incentif PKM-KT[:]

[:id]

Berdasarkan surat pemberitahuan dari Dirjen Belmawa Dikti nomor: 2487/B3.1/KM/2017 tanggal 11 Oktober 2017 perihal Mahasiswa Peraih Insentif Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT), enam tim mahasiswa Universitas Tidar dinyatakan lolos untuk mendapatkan Insentif. Dari keenam tim yang dinyatakan lolos tersebut, dua diantaranya berasal dari mahasiswa FKIP, yang diketuai oleh Ratna Wulandari dan Hasan Syukron.

Tim PKM-KT yang diketuai oleh Ratna Wulandari lolos dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) dengan judul “Pemanfaatan Anak Usia Sekolah dalam Praktik Pengemisan (Studi Kasus Praktik Pengemisan Di Kabupaten Magelang)”, sedangkan tim yang diketuai Hasan Syukron lolos dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tulis (PKM-GT) dengan judul ” Indonesia BISA (Belajar dengan Investasi Sampah): Program Pendidikan Entrepreneurship Berbasis Konservasi melalui Kombinasi Re-Code dan Ciputra Quantum Leap dengan Sistem Bank Sampah Berbasis Swakelola”. Kedua tim ini dibimbing oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP, Rangga Asmara S.Pd., M.Pd.

Ketua tim PKM-GT FKIP, yang akrab dipanggil Syukron, merasa bersyukur sekaligus kaget dan tidak menyangka artikel yang diajukan timnya dinyatakan lolos oleh Dirjen Belmawa sebagai salah satu artikel yang berhak mendapatkan insentif. Mahasiswa asal Pekalongan ini kaget karena pada tahun sebelumnya dia mengajukan artikel di PKM-KT dengan skema yang sama (PKM-GT), namun tidak lolos. Namun demikian, mahasiswa PBSI semester 5 ini dan timnya tidak patah semangat. “Setelah belajar dari pengalaman kegagalan tim saya di tahun sebelumnya dan mempelajari judul-judul yang dinyatakan lolos, saya dan tim bertekad untuk mengajukan artikel lagi ketika PKM-KT dibuka lagi di tahun lalu”, ungkap Syukron. Ketika dia ditanya alasan mengapa dia tidak menyerah, dia menjawab bahwa orang tuanya lah yang menjadi motivasi. “Saya ingin membuat bangga dan menunjukkan kepada orang tua saya bahwa kuliah saya di sini sungguh-sungguh”, ujar Syukron. “Saya bersyukur, setelah menunggu lama akhirnya tahun ini dinyatakan lolos.”, pungkas Syukron.

Sama terkejutnya dengan Syukron, Ketua tim PKM-AI, Ratna Wulandari yang ditemani anggota tim yang bernama Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, mengatakan mereka juga merasa kaget dan senang artikel mereka lolos. Ketua tim PKM-AI, yang biasa dipanggil ratna ini, merasa speechless ketika mendengar berita ini karena jeda yang lama antara pengajuan artikel dengan pengumuman membuat dia pesimis. Anggota tim, Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, berharap dengan lolosnya tim mereka ini merangsang mahasiswa yang lain untuk mengajukan proposal PKM, baik yang PKM 5 Bidang maupun yang PKM-KT. “Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang mengajukan proposal, maka kesempatan proposal yang lolos untuk didanai semakin besar”, ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Putri ini.

Jumlah artikel yang lolos PKM-KT dari Universitas Tidar tahun ini dapat dikatakan meningkat tajam, kalau tidak mau dikatakan meroket. Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., sebagai salah satu dosen pembimbing PKM-KT yang lolos dari FKIP Universitas Tidar, merasa bangga dengan prestasi ini. “Dengan meningkatnya jumlah artikel yang lolos ini, diharapkan jadi virus positif ke adik-adik tingkatnya dan juga menjadi pemantik untuk lainnya”, lanjut dosen yang akrab disapa pak Rangga ini.

[:en]

Based on the notice letter from Director General of Belmawa for Higher Education Number: 2487 / B3.1 / KM / 2017 dated October 11, 2017, concerning College student who won an incentive for Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT), sixteams of TidarUniversity studentsdeclared to get incentives.From those six teams, there are two teams of FETT which are led byRatnaWulandariandHasanSyukron.

PKM-KT team headed by Ratna Wulandari  elected in Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) entitled “Utilization Child Age School in Begging Practise (Case-study of the begging practice in Magelang)”, whereas team led by Hasan Syukron elected in Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tulis (PKM-GT) entitled ” Indonesia BISA (Belajar dengan Investasi Sampah): Program-based Entrepreneurship Education Conservation through the combination of Re-Code and Ciputra Quantum Leap with Garbage Bank System self-managed based.” Both teams were guided by PBSI lecturer, Rangga Asmara S.Pd., M.Pd.

Chairman PKM-GT team FETT, Syukron, feel be grateful and startled at once and does not have idea that his team’s article declared to be elected by Director General Belmawa to get incentives. He said that parents are his motivation. “I want make proud and show to my parents that I study hard and seriously,” said Syukron. “I am grateful, after a long waitig, finally this I am succeed.” concluded Syukron. Furthermore, the leader of PKM-AI team, Ratna Wulandari who was accompanied by one of the member team, Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, says that they feel startled and happy because their article elected.

 The number of articles that pass PKM-KT from Tidar University could be said sharply-increased. Rangga Asmara, S.Pd., M Pd., as one of the PKM-KT supervisors said “By the increasing amount of the articles that pass, it is hoped as positive virus for the other students.”  (ER)

[:]

[:id]Tim KBMI FKIP Untidar Terima Pencairan Dana Program[:]

[:id]

Kegiatan Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tidar siap dilaksanakan. Hal ini didukung oleh pencairan dana program sebanyak 80 % dari Belmawa Dikti kepada 4 Tim yang lolos dari Universitas Tidar. Dua tim program KBMI FKIP yang diwakili oleh ketua tim telah menerima pecairan dana tersebut yang secara simbolik diserahkan oleh Wakil Rektor III, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si., bertempat di Ruang Rapat Rektorat.

Dua tim yang menerima pencairan dana program KBMI tersebut adalah masing-masing satu tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Tim 1 diketuai oleh Nasrika Dewi Puspitasari (PBSI semester V) mengusung kegiatan program KBMI dengan judul “Pengembangan Usaha Box Kado Magelang”. Tim yang berada dibawah bimbingan Rangga Asmara, M.Pd. tersebut didanai sebesar 15 juta rupiah. Sementara itu, Tim 2 didanai 18 juta rupiah dengan judul program “Banana Stem Body Wash (Bombow) Pemanfaatan Pelepah Pisang menjadi Sabun Mandi”. Tim 2 diketuai oleh Septa Hardyaning Tyas (PBI semester III) dengan Dosen Pembimbing Widya Ratna K., M.Ed., M.Pd.

Rangga Asmara, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing menyatakan bahwa tim yang lolos didanai merupakan tim yang sudah memiliki usaha dan usaha tersebut sudah berjalan dengan manajemen baik. “ Dengan adanya suntikan dana dari Belmawa Dikti, tim yang lolos dapat meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran” imbuhnya.

Tim yang melaksanakan kegiatan program KBMI akan dimonitoring dan dievaluasi oleh Belmawa Dikti pada bulan November. Tim tersebut diminta untuk menyusun laporan dari kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan program KBMI tidak hanya berakhir pada kegiatan monev dan laporan. Tim yang lolos akan diundang dalam kegiatan Ekspo Kewirausahaan Indonesia yang akan diadakan di Makasar. Rangkaian kegiatan KBMI menjadikan rasa bangga bagi tim yang lolos dan tentunya bagi sivitas akademika FKIP Untidar. Semoga FKIP semakin berjaya. Bravo FKIP!

[:]