[:id]Penerjunan PKL Jurnalistik Mahasiswa PBSI FKIP Untidar di Suara Merdeka[:en]Journalistic Feld Work Practice in Suara Merdeka[:]

[:id] 

FKIP-UNTIDAR (24/10). Dalam rangka Praktik Kerja Lapangan Jurnalistik, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar, Selasa 24 Oktober 2017 diterjunkan di Kantor Perwakilan dan Iklan Koran Suara Merdeka Jalan Pierre Tendean Magelang. Mahasiswa yang mengikuti Praktik Kerja Lapangan ini merupakan mahasiswa semester 5.

Kedatangan mahasiswa di kantor Suara Merdeka, disambut baik oleh pimpinan Suara Merdeka Karesidenan Kedu dan DIY Bapak Drs. H. Dodhy Yulianto W., MBA dan salah satu wartawan senior Suara Merdeka Eko Priyono. Dalam penyambutannya, mahasiswa diberi pembekalan awal berupa sejarah koran dan bagaimana cara koran dapat bertahan hingga kini.

Ayu Wulandari, M.Pd. dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar yang menjadi Pembimbing PKL Jurnalistik di Suara Merdeka, menuturkan “Praktik Kerja Lapangan ini merupakan aplikasi dari teori perkuliahan jurnalistik yang sudah mahasiswa dapatkan di semester 4. Mahasiswa harus memanfaatkan sebaik-baiknya dan menyerap ilmunya sebanyak-banyaknya. Sebelum bekerja meliput berita, mahasiswa harus melihat SOPnya terlebih dahulu sehingga hasil output benar-benar sesuai visi misi Suara Merdeka.”

Beliau juga memaparkan harapannya ke depan “Dengan Praktik Kerja Lapangan ini, keterampilan mahasiswa dalm bidang jurnalistik semakin bertambah, mahasiswa dapat memasarkan informasi terkini melalui media cetak dan elektronik. Harapan lainnya, semoga Praktik Kerja Lapangan Jurnalistik menjadi ajang pengabdian pada masyarakat melalui siaran pers.” (WL)

[:en]

FETT-UNTIDAR (24/10). In the framework of Journalistic Field Work Practice, students of Indonesian Language and Literature Studies Program FETT Untidar, Tuesday, October 24, 2017 deployed in the Office of Representatives and Newspaper Advertising Suara Merdeka in Magelang. Students who follow this Field Work Practice are students of 5th semester.

The arrival of students in the Suara Merdeka office, welcomed by the leader of Suara Merdeka of Kedu Residency and Yogyakarta Special Region, Drs. H. Dodhy Yulianto W., MBA and one senior journalist of Suara Merdeka, Eko Priyono. In his welcoming speech, students were given an initial briefing in the form of newspaper history and how the newspaper can survive until now.

Ayu Wulandari, M.Pd., a lecturer of Indonesian Language and Literature Education FETT Untidar, who guides Journalistic Field Work Practice in Suara Merdeka, said “This Field Work Practice is an application of journalistic lecture theory that students have got in the Fourth Semester. Students should make the best use and take the kowledge as much as possible. Before working on covering the news, students must see the SOPs first so that the output results are exactly in line with the vision of the Suara Merdeka mission. “

He also expressed his future hope, “By doing this Field Work Practice, student skills in the field of journalism is increasing, students have marketing ability for the latest information through print and electronic media. Hopefully, Journalistic Field Work Practice becomes a place of community service through press release. “(ER)

[:]

[:id]6 Dosen PBI  Presentasikan Hasil Penelitian  di Seminar Internasional ELTLT UNNES 2017[:en]Six Lecturers of English Education Present Their Research Result in International Seminar of ELTLT UNNES 2017 [:]

[:id]

Bertempat di Hotel Aston Semarang,  seminar internasional ELTLT 2017  yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang selama dua hari tanggal 7-8 Oktober 2017 diikuti oleh enam dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) -FKIP Universitas Tidar. Keenam dosen PBI yang menjadi pemakalah di seminar tersebut terdiri dari Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., Lilia Indriani, M.Pd., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., and Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum.

ELTLT-English Language Teaching, Literature, and Translation merupakan seminar international rutin tahunan yang berfokus pada pengajaran, sastra, dan penerjemahan bahasa Inggris. Tema besar dari Seminar ELTLT 2017 adalah Beyond 21st Century Education in ELT, Literature, and Translation: Linking Theories to Contextualized Practices. Dalam seminar tersebut, enam dosen PBI mempresentasikan hasil penelitian tentang topik pengajaran bahasa Inggris, dan analisis penerjemahan bahasa Inggris.

Selain  mempresentasikan hasil penelitian, para dosen juga memiliki kesempatan berharga untuk meningkatkan khasanah keilmuan tentang bahasa Inggris dengan mengikuti sesi-sesi dalam seminar tersebut (plenary and parallel session). Dalam plenary session, lima pembicara utama- keynote speakers memberikan presentasi yang memukau diantaranya:

  1. Dr. Dr. H.c. Juliane House (Hamburg University)- Translation as Intercultural Communication
  2. Said M.Shiyab, Ph.D. (AWEJ- Kent State University)-Best Practices for Language Teaching
  3. Leslie Barratt, Ph.D. ( Rajabhat Roi Et University and Indiana State University)- English Language teaching, literature, and translation: Where are we, where are we going, and how do we get there?
  4. Aslam Khan bin Samahs Khan, Ph.D (Institute of Teacher Education, Malaysia)- 21st Century Pedagogical Skills in English Language Education: Empowering the Learner through Contextualized Innovations and Best Practices in Literature, Learning and Teaching.
  5. Rochayah Machali, Ph.D. (University of New South Wales, Australia)- Translation studies and research in Indonesia: possibilities abd challenges.

Dengan mengikuti seminar internasional seperti seminar internasional ELTLT 2017, para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar diharapkan dapat meningkatkan publikasi hasil penelitian sehingga kinerja dosen dalam menerapkan  salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian juga meningkat.  (CA)

[:en]

The lecturer of English Education Universitas Tidar participated as presenters in the international seminar of ELTLT 2017 held by Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Semarang on 7-8 October 2017 in Aston hotel Semarang. They are Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., Lilia Indriani, M.Pd., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., and Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum.

ELTLT-English Language Teaching, Literature, and Translation is the annual international seminar focused on teaching, literature, and translation. The main theme for this ELTLT 2017 is Beyond 21st Century Education in ELT, Literature, and Translation: Linking Theories to Contextualized Practices. On this seminar, the six lecturers of English Education presented their research result about English teaching and translation analysis.

In addition, the lecturers also had a change to improve their knowledge about English language by joining the plenary and parallel session. There are five keynote speakers who give fascinating material in plenary session. They are:

  1. Dr. Dr. H.c. Juliane House (Hamburg University)- Translation as Intercultural Communication
  2. Said M.Shiyab, Ph.D. (AWEJ- Kent State University)-Best Practices for Language Teaching
  3. Leslie Barratt, Ph.D. ( Rajabhat Roi Et University and Indiana State University)- English Language teaching, literature, and translation: Where are we, where are we going, and how do we get there?
  4. Aslam Khan bin Samahs Khan, Ph.D (Institute of Teacher Education, Malaysia)- 21st Century Pedagogical Skills in English Language Education: Empowering the Learner through Contextualized Innovations and Best Practices in Literature, Learning and Teaching.
  5. Rochayah Machali, Ph.D. (University of New South Wales, Australia)- Translation studies and research in Indonesia: possibilities abd challenges.

By attending the international seminar like ELTLT 2017, the lecturers of English Education of Universitas Tidar are expected to improve their research publication so that the performance of lecturers in applying one of Tri Dharma Perguruan Tinggi is also increasing. (AW)

[:]

[:id]FKIP Terima Kunjungan dari Sekolah Menengah Kebangsaan Malaysia[:]

[:id]

Senin, 16 Oktober 2017 merupakan hari yang dinantikan bagi keluarga besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar. Pasalnya pada hari tersebut Sekolah Menegah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, Hulu Selangor – Malaysia mengadakan kunjungan sekaligus melaksanakan temu kangen pada mahasiswa yang telah melakukan praktek mengajar di sekolah tersebut. Para dosen, karyawan, serta mahasiswa dengan antusiasme tinggi menyambut kedatangan rombongan pada pukul 14.00 WIB. Tak sampai di situ dalam menyambut kedatangan tamu dari jauh tersebut, salah satu mahasiswa FKIP mempersembahkan tarian daerah berjudul “Mangestuti” untuk menunjukkan salah satu budaya Jawa yang ada dan terus dilestarikan.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku Dekan FKIP dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga karena dikunjungi oleh keluarga Sekolah Menengah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, Hulu Selangor – Malaysia. Kunjungan tersebut diartikan sebagai kunjungan keluarga yang telah terjalin secara akrab dan jalinan kerja sama yang telah berjalan sangat baik. “Saya mengucapkam terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Puan dan Tuan atas bimbingan yang telah diberikan selama anak-anak kami dititipkan di Malaysia kemarin (PPL-red). 15 November esok, ada lagi 23 mahasiswa semester 5 yang berkunjung ke Malaysia untuk melaksanakan program English for Tourism, semoga bisa bertemu kembali dengan Puan dan Tuan,” ungkap Prof. Sukarno. Selain itu beliau juga menceritakan bagaimana perkembangan FKIP yang saat ini masih dirasa sangat kecil, hingga dalam memberikan sambutan masih banyak kekurangan.

Ketika Puan Hajah Nor’aini binti Abdul Muin selaku Kepala Sekolah Menengah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, Hulu Selangor – Malaysia berdiri di podium untuk mengungkapkan perasaannya, tak terasa air matanya ikut menetes karena rasa bahagianya. “Kalau kampus ini dibilang kecil, gedung ini kecil, saya langsung menyanggahnya. Tidak! Kampus ini sudah besar, ruangannya nyaman, orang-orangnya hangat, sungguh saya merasa tersentuh dan tersanjung diperlakukan layaknya keluarga dekat,” begitu ungkapnya. Dalam kesempatannya berbicara di depan, dirinya menceritakan bahwa Malaysia dan Indonesia masih satu rumpun yang dekat, sehingga dirinya berharap banyak kerja sama yang dibangun terus menerus untuk saling memajukan Negara dan masyarakatnya.

Suasana akrab dan hangat semakin terasa saat memasuki waktu ramah tamah yang dilanjutkan dengan menyanyi bersama diiringi organ tunggal. Banyak dosen serta guru berlomba-lomba menyumbangkan suaranya untuk menghibur dengan menyanyi lagu dari negaranya masing-masing. Mengingat waktu yang terus berjalan, tepat pada pukul 17.00 WIB rombongan Malaysia berpamitan dan berjanji akan berkunjung lagi di lain kesempatan. Keluarga besar FKIP-pun dengan senang hati menghantar kepulangan mereka dan berharap dapat segera dipertemukan dalam jalinan kerja sama yang lain. (TP)

[:]

[:id]Ukir Prestasi, Dua Tim Mahasiswa FKIP Meraih Insentif PKM-KT[:en]Getting Achievement, Two Student Teams of FETT Achieved Incentif PKM-KT[:]

[:id]

Berdasarkan surat pemberitahuan dari Dirjen Belmawa Dikti nomor: 2487/B3.1/KM/2017 tanggal 11 Oktober 2017 perihal Mahasiswa Peraih Insentif Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT), enam tim mahasiswa Universitas Tidar dinyatakan lolos untuk mendapatkan Insentif. Dari keenam tim yang dinyatakan lolos tersebut, dua diantaranya berasal dari mahasiswa FKIP, yang diketuai oleh Ratna Wulandari dan Hasan Syukron.

Tim PKM-KT yang diketuai oleh Ratna Wulandari lolos dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) dengan judul “Pemanfaatan Anak Usia Sekolah dalam Praktik Pengemisan (Studi Kasus Praktik Pengemisan Di Kabupaten Magelang)”, sedangkan tim yang diketuai Hasan Syukron lolos dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tulis (PKM-GT) dengan judul ” Indonesia BISA (Belajar dengan Investasi Sampah): Program Pendidikan Entrepreneurship Berbasis Konservasi melalui Kombinasi Re-Code dan Ciputra Quantum Leap dengan Sistem Bank Sampah Berbasis Swakelola”. Kedua tim ini dibimbing oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP, Rangga Asmara S.Pd., M.Pd.

Ketua tim PKM-GT FKIP, yang akrab dipanggil Syukron, merasa bersyukur sekaligus kaget dan tidak menyangka artikel yang diajukan timnya dinyatakan lolos oleh Dirjen Belmawa sebagai salah satu artikel yang berhak mendapatkan insentif. Mahasiswa asal Pekalongan ini kaget karena pada tahun sebelumnya dia mengajukan artikel di PKM-KT dengan skema yang sama (PKM-GT), namun tidak lolos. Namun demikian, mahasiswa PBSI semester 5 ini dan timnya tidak patah semangat. “Setelah belajar dari pengalaman kegagalan tim saya di tahun sebelumnya dan mempelajari judul-judul yang dinyatakan lolos, saya dan tim bertekad untuk mengajukan artikel lagi ketika PKM-KT dibuka lagi di tahun lalu”, ungkap Syukron. Ketika dia ditanya alasan mengapa dia tidak menyerah, dia menjawab bahwa orang tuanya lah yang menjadi motivasi. “Saya ingin membuat bangga dan menunjukkan kepada orang tua saya bahwa kuliah saya di sini sungguh-sungguh”, ujar Syukron. “Saya bersyukur, setelah menunggu lama akhirnya tahun ini dinyatakan lolos.”, pungkas Syukron.

Sama terkejutnya dengan Syukron, Ketua tim PKM-AI, Ratna Wulandari yang ditemani anggota tim yang bernama Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, mengatakan mereka juga merasa kaget dan senang artikel mereka lolos. Ketua tim PKM-AI, yang biasa dipanggil ratna ini, merasa speechless ketika mendengar berita ini karena jeda yang lama antara pengajuan artikel dengan pengumuman membuat dia pesimis. Anggota tim, Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, berharap dengan lolosnya tim mereka ini merangsang mahasiswa yang lain untuk mengajukan proposal PKM, baik yang PKM 5 Bidang maupun yang PKM-KT. “Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang mengajukan proposal, maka kesempatan proposal yang lolos untuk didanai semakin besar”, ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Putri ini.

Jumlah artikel yang lolos PKM-KT dari Universitas Tidar tahun ini dapat dikatakan meningkat tajam, kalau tidak mau dikatakan meroket. Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., sebagai salah satu dosen pembimbing PKM-KT yang lolos dari FKIP Universitas Tidar, merasa bangga dengan prestasi ini. “Dengan meningkatnya jumlah artikel yang lolos ini, diharapkan jadi virus positif ke adik-adik tingkatnya dan juga menjadi pemantik untuk lainnya”, lanjut dosen yang akrab disapa pak Rangga ini.

[:en]

Based on the notice letter from Director General of Belmawa for Higher Education Number: 2487 / B3.1 / KM / 2017 dated October 11, 2017, concerning College student who won an incentive for Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT), sixteams of TidarUniversity studentsdeclared to get incentives.From those six teams, there are two teams of FETT which are led byRatnaWulandariandHasanSyukron.

PKM-KT team headed by Ratna Wulandari  elected in Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) entitled “Utilization Child Age School in Begging Practise (Case-study of the begging practice in Magelang)”, whereas team led by Hasan Syukron elected in Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tulis (PKM-GT) entitled ” Indonesia BISA (Belajar dengan Investasi Sampah): Program-based Entrepreneurship Education Conservation through the combination of Re-Code and Ciputra Quantum Leap with Garbage Bank System self-managed based.” Both teams were guided by PBSI lecturer, Rangga Asmara S.Pd., M.Pd.

Chairman PKM-GT team FETT, Syukron, feel be grateful and startled at once and does not have idea that his team’s article declared to be elected by Director General Belmawa to get incentives. He said that parents are his motivation. “I want make proud and show to my parents that I study hard and seriously,” said Syukron. “I am grateful, after a long waitig, finally this I am succeed.” concluded Syukron. Furthermore, the leader of PKM-AI team, Ratna Wulandari who was accompanied by one of the member team, Putri Duwi Sholikhatul Sukmawati, says that they feel startled and happy because their article elected.

 The number of articles that pass PKM-KT from Tidar University could be said sharply-increased. Rangga Asmara, S.Pd., M Pd., as one of the PKM-KT supervisors said “By the increasing amount of the articles that pass, it is hoped as positive virus for the other students.”  (ER)

[:]

[:id]Tim KBMI FKIP Untidar Terima Pencairan Dana Program[:]

[:id]

Kegiatan Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tidar siap dilaksanakan. Hal ini didukung oleh pencairan dana program sebanyak 80 % dari Belmawa Dikti kepada 4 Tim yang lolos dari Universitas Tidar. Dua tim program KBMI FKIP yang diwakili oleh ketua tim telah menerima pecairan dana tersebut yang secara simbolik diserahkan oleh Wakil Rektor III, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si., bertempat di Ruang Rapat Rektorat.

Dua tim yang menerima pencairan dana program KBMI tersebut adalah masing-masing satu tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Tim 1 diketuai oleh Nasrika Dewi Puspitasari (PBSI semester V) mengusung kegiatan program KBMI dengan judul “Pengembangan Usaha Box Kado Magelang”. Tim yang berada dibawah bimbingan Rangga Asmara, M.Pd. tersebut didanai sebesar 15 juta rupiah. Sementara itu, Tim 2 didanai 18 juta rupiah dengan judul program “Banana Stem Body Wash (Bombow) Pemanfaatan Pelepah Pisang menjadi Sabun Mandi”. Tim 2 diketuai oleh Septa Hardyaning Tyas (PBI semester III) dengan Dosen Pembimbing Widya Ratna K., M.Ed., M.Pd.

Rangga Asmara, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing menyatakan bahwa tim yang lolos didanai merupakan tim yang sudah memiliki usaha dan usaha tersebut sudah berjalan dengan manajemen baik. “ Dengan adanya suntikan dana dari Belmawa Dikti, tim yang lolos dapat meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran” imbuhnya.

Tim yang melaksanakan kegiatan program KBMI akan dimonitoring dan dievaluasi oleh Belmawa Dikti pada bulan November. Tim tersebut diminta untuk menyusun laporan dari kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan program KBMI tidak hanya berakhir pada kegiatan monev dan laporan. Tim yang lolos akan diundang dalam kegiatan Ekspo Kewirausahaan Indonesia yang akan diadakan di Makasar. Rangkaian kegiatan KBMI menjadikan rasa bangga bagi tim yang lolos dan tentunya bagi sivitas akademika FKIP Untidar. Semoga FKIP semakin berjaya. Bravo FKIP!

[:]

[:id]FKIP Cari Kandidiat Terbaik Duta Bahasa 2017[:]

[:id]

Bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa karena menilik dari peristiwa lahirnya bahasa Indonesia saat peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober. Serangkaian kegiatan dalam memeriahkan bulan bahasa siap digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salah satu mata acara yang terselenggara di Bulan Bahasa FKIP 2017 adalah Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017. “Acara ini sudah rutin diadakan FKIP setiap tahunnya untuk tahap awal memilih duta bahasa terbaik di tingkat fakultas yang harapannya bisa melaju terus sampai nasional,” terang koordinator acara Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017, Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd.

Mahasiswa dari setiap angkatan, mulai dari semester 1, semester 3, hingga semester 5 diminta berpartisipasi secara aktif dalam Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017. Hal itu bisa ditunjukkan dengan mendaftarkan diri menjadi peserta. “Saya mewajibkan masing-masing kelas mengirimkan 2 perwakilan terdiri dari laki-laki dan perempuan. Perwakilan yang ditunjuk saya harap tidak asal saja, melainkan mahasiswa yang juga memiliki minat dan kesenangan dalam bidang bahasa,” ungkap Pinaka secara tegas. Ia menambahkan jika nanti terpilih menjadi seorang duta pastinya memiliki tanggung jawab yang besar, maka perwakilan kelas tidak boleh asal-asalan.

Pendaftaran peserta sudah dimulai sejak 8 Oktober 2017 dan ditutup pada 20 Oktober 2017. Proses seleksi yang diterapkan telah mengarah pada proses seleksi di tingkat nasional. Hal ini dilakukan supaya mahasiswa memiliki pengalaman dan gambaran yang serupa di tingkat nasional, sehingga saat pemenang di tingkat fakultas bisa melaju ke tingkat daerah atau nasional sudah terbiasa dengan sistem seleksi standar nasional. “Saat melakukan pendaftaran mahasiswa diminta untuk mengumpulkan makalah yang bertema: Memartabatkan Bahasa Indonesia. Seleksi administrasi dinilai dari kualitas makalah tersebut. Melalui seleksi administrasi akan dipilih 16 orang terbaik yang akan melaju ke babak selanjutnya yakni wawancara dan unjuk minat bakat,” jelas Pinaka.

Informasi terkait pendaftaran, pengambilan formulir pendaftaran, dan seleksi pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017 bisa menghubungi koordinator lomba yang juga merupakan dosen Prodi PBSI. Syarat  dan ketentuan lomba bisa di download di web FKIP. Pinaka berharap melalui pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017 akan melahirkan seorang duta yang benar-benar expert dan membanggakan dalam bidang bahasa, serta mampu membawa nama baik prodi, fakultas, serta universitas tempat ia menempuh pendidikan saat ini. (TP)

  • Peraturan Seleksi Pemilihan Duta Bahasa FKIP Untidar 2017 silakan unduh disini
  • Formulir Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa FKIP Untidar 2017 silakan unduh Fdisini

[:]

[:id]Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPL 2017: Mengawal Proses, Menjaga Mutu[:en]Monitoring and Evaluation of Teaching Practice Program 2017: Guarding Process, Maintaining Quality[:]

[:id]

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa FKIP Tahun 2017 telah memasuki tahap monitoring dan evaluasi (Monev). Kegiatan Monev PPL tahun 2017 ini dilaksanakan oleh tim yang dibentuk FKIP Universitas Tidar. Tim Monev PPL FKIP tahun 2017, yang diketuai oleh Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dalam rangka melaksanakan kegiatan Monev sejak bulan Agustus 2017. Kegiatan ini akan terus berjalan hingga pertengahan Oktober tahun ini. Sebelum dilaksakan Monev oleh tim Monev fakultas, Monev terlebih dahulu dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pelaksanaan Monev oleh DPL beriringan dengan bimbingan lapangan dan penilaian praktik yang dilaksanakan minimal selama 12 kali kunjungan.

Kegiatan monev PPL ini, menurut Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., bertujuan untuk mengetahui apakah ada kendala dalam pelaksanaan PPL Tahun 2017 sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan pelaksanaan PPL di tahun mendatang. “Monev ini juga bertujuan untuk melakukan kroscek antara apa yang dilakukan mahasiswa praktikan dengan apa yang dilaporkannya nanti di laporan PPL”, imbuh beliau. Monev dilaksanakan dengan memantau proses pembelajaran di kelas, proses bimbingan mahasiswa baik dengan guru pamong maupun DPL, dan proses kegiatan di luar proses pembelajaran.

Kegiatan monev PPL ini dilaksanakan di seluruh sekolah yang digunakan mahasiswa FKIP Universitas Tidar melaksanakan PPL, yang bejumlah 17 sekolah yang berada di wilayah kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. “Sejauh ini sambutan dari sekolah praktik sangat baik”, ungkap dosen yang akrab dipanggil Bu Rini ini. “Meskipun ada riak-riak kecil yang berasal dari sebagian individu mahasiswa, namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik”, lanjut beliau.

Pada pelaksanaan PPL tahun ini, terdapat pilot project penempatan mahasiswa praktikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tim Monev fakultas mendapat temuan bahwa pelaksanaan PPL di SMK berjalan dengan baik, meskipun kurikulum yang dijalankan di SMK sedikit berbeda dengan kurikulum yang diterapkan di SMA. “Dengan demikian, pada tahun yang akan datang kemungkinan besar kami akan usulkan untuk menambah sekolah mitra PPL pada jenjang SMK”, ungkap Bu Rini.

[:en]

The Teaching Practice Program (PPL) of FKIP students in 2017 has entered the monitoring and evaluation stage (Monev). This 2017 PPL Monev activity was conducted by a team formed by FKIP of Tidar University, chaired by Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd. The team began to visit schools in August 2017 and continued the activity until the mid-October this year. Prior to the Monev by faculty team, it was first implemented by Field Supervisor (DPL). The implementation of Monev by DPL is accompanied by field guidance and practice assessment carried out for at least 12 visits.

This PPL monev activity, according to Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., aims to determine whether or not there are obstacles in the implementation of 2017 PPL, so that it can be used as material to improve the implementation of PPL in the coming year. “This monev also aims to do a cross check between what the practising students do with what it will be reported later in the PPL report”, she added. Monev is done by monitoring the learning process in the classroom, the process of students’ guidance both with the tutor and DPL, and the process of activities outside the learning process.

This PPL monev activity was conducted in all partnering schools used by FKIP students of Tidar University to implement PPL, consisting of 17 schools located in Magelang municipality, Magelang and Temanggung regencies. “So far, the response from the practice schools is very good”, said the lecturer who is familiarly called Mrs. Rini. “Although there are small ripples coming from some students individually, those can be solved well”, she continued.

In the implementation of PPL this year, there is a pilot project of placement of practising students in Vocational High School (SMK). Faculty Monev team got a finding that the implementation of PPL in SMK runs well, although the curriculum run in SMA is slightly different. “Thus, in the coming year we will most likely propose to add PPL partner schools in SMK level”, said Mrs. Rini.

[:]

[:id]Pelatihan Manajemen Jurnal Elektronik FKIP[:en]FETT Held Workshop of E-Journal Management[:]

[:id]

Dalam rangka mempersiapkan pengelolaan jurnal secara elektronik, tim jurnal FKIP mengadakan pelatihan manajemen jurnal pada senin (9/10). Pelatihan diikuti oleh 21 orang pengelola jurnal FKIP. Peserta merupakan pengelola empat jurnal FKIP, yaitu Transformatika, Metathesis, Indonesian Journal of Science and Education, dan Indonesian Journal of Education and Learning. Pemateri kegiatan terdiri dari dua orang yaitu Erlina Ratri W, S. E dari LPPM-PMP dan Rohmania Putri Nurlaili dari UPT TIK Universitas Tidar. Pengelolaan jurnal terkait dengan pengelolaan jurnal secara online/open journal system (OJS) ataupun pengelolaan jurnal agar terindeks pada lembaga pengindeks jurnal.

Saat ini jurnal di Indonesia yang terindeks DOAJ sebanyak 531, terindeks nasional 471, dan terindeks Scopus 28. Jurnal di Indonesia harus terdaftar pada Arjuna (akreditasi jurnal nasional) dan Sinta (science and technology index). Rangga Asmara, M. Pd., ketua panitia pelatihan, mengharapkan jurnal di FKIP dapat segera terindeks pada lembaga pengindeks bereputasi. Pelatihan ini terkait dengan penyusunan dan pengelolaan OJS, prosedur pembuatan jurnal, dan data-data dalam jurnal elektronik. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang kemajuan pengelolaan publikasi di lingkungan FKIP. (ET)

[:en]

In preparing the management of electronic journal, the journal’s team of FETT held workshop of e-journal management. This workshop was held in Monday, October 9th, 2017. The participant is journal manager of four journals in FETT, i.e. Transformatika, Metathesisi, Indoneisan Journal of Science and Education, and Indonesia Journal of Education and Learning. The materials for this workshop were delivered by Erlina Ratri W., S.E., from Institute of Research, Community Service, and Educational Quality Assurance of Tidar University (LPPM-PMP), and Rohmania Putri Nurlaili from information and communication technology department of Tidar University (UPT TIK). The material of this workshop was included the management of open journal system (OJS) and indexed journal.

Nowadays, journals in Indonesia which is indexed in DOAJ are 531 journals, national indexed are 471 journals, and 28 journals which are Scopus indexed. Journals in Indonesia must be registered in Arjuna (accreditation of National journal) and Sinta (science and technology index). Rangga Asmara, M. Pd., the chief of this workshop, hoped that Journal in FETT should be indexed in credible indexed journal soon.  In this workshop, they learnt to arrange and manage OJS, procedure in making journal, and data in electronic journal. The aim of this workshop was to support the development of journal publication in FETT. (GF)

[:]

[:id]Dosen FKIP ikuti pertemuan rutin APSBI[:]

[:id]

Pada tanggal pada tanggal 1 sampai 3 Oktober 2017 Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar, Moch. Malik Al Firdaus,. M. Pd.,  mengikuti pertemuan rutin APSPBI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris) regional Jawa Timjr. Pertemuan yang diadakan di Universitas Mahammadiyah Jember tersebut dihadiri sebanyak 48 anggota asosiasi. Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan rutin sebelumnya yang diadakan pada 29-29 Juli 2107 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.  Dalam pertemuan rutin kali ini, para pengurus asosiasi regional Jawa Timur mendiseminasikan hasil pertemuan sebelumnya serta menyampaikan laporan hasil perkembangan mengenai pengembangan kurikulum program studi pendidikan Bahasa Inggris yang didasarkan pada taksonomi keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu.

Dalam pertemuan tersebut, turut mengundang Associate Profesor Handoyo Puji Widodo., Ph. D., yang membahas beberapa hal terkait dengan kurikulum perkuliahan. Pembahasan diawali dengan  penamaan mata kuliah yang didasarkan pada taksonomi keilmuan dan berorientasi pada hasil akhir karya ilmiah mahasiswa (skripsi). Penamaan mata kuliah tersebut diiringi dengan penyusunan deslripsi mata kuliah dan assessment based.

Selain pembahasan mengenai penamaan mata kuliah, Handoyo Puji Widodo., Ph. D., juga membahas mengenai publikasi jurnal internasional. Dia menjelaskan tentang beberapa kriteria yang wajib untuk diketahui mengenai publikasi jurnal internasional seperti publisher, editorial board, issue publication, quality of published articles, abstracting and indexing, peer review process, publication atau submission fee, open access option, complimentary copy, dan solicited permission.

Pergeseran paradigma metodologi penelitian juga menjadi pembahasan dalam pertemuan ini. Konsentrasi jenis penelitian diharapkan mempunyai intensitas yang berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka pemenuhan karya ilmiah (skripsi) diharapkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan internasional yang berkembang sangat pesat. Sedangkan perkembangan paradigma penelitian yang sedang berkembang di Indonesia adalah Penelitian Tindakan Kelas (TPK). Dengan mengikuti perkembangan paradigma metodologi penelitian, diharapkan mahasiswa mampu memenuhi tuntutan kebutuhaan internasional. (NA)

[:]

[:id]Dua Mahasiswa PBSI ini Raih Juara 1 Lomba Esai Edupreneur[:]

[:id]

Senang dan bangga adalah dua kata yang bisa menggambarkan perasaan Fatimah Kartika Ningrum mahasiswa semester 7 Prodi PBSI, Tadjus Sobirin mahasiswa Teknik Sipil, serta Atif Solehudin mahasiswa semester 5 Prodi PBSI FKIP Untidar, saat mereka berhasil meraih gelar jawara pada lomba esai yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

 Dalam kesempatan bertegur sapa, Atif menjelaskan kronologis pengiriman esainya kepada tim web. “Jadi informasi tentang adanya perlombaan kami dapatkan dari publikasi panita penyelenggara. Muncullah niat untuk mengikutinya, maka kami langsung berkoordinasi untuk persiapan dan mencari referensi serta ide yang akan kami angkat. Setelah itu kami menyiapkan kerangka sistematika penulisan, baru menuliskan esai tersebut secara lengkap. Alhamdulillah esai yang kami kirimkan lolos ke tahap presentasi.”

 Tim yg diketuai oleh Fatimah Kartika Ningrum ini mengangkat tema tentang pendidikan kewirausahaan atau Edupreneur Center. “Jadi kami membuat program untuk menekan angka pengangguran dengan cara membentuk gerakan komunitas untuk menggerakkan perekonomian melalui enterpreunership. Nanti ada pendampingan dan gerakan bersama antara komunitas yang dibangun, yaitu mahasiswa sebagai generasi millenial terpelajar dengan mereka yg tidak mempunyai pekerjaan,” terang Atif. Saat babak presentasi ada 7 tim yang lolos termasuk tim Fatima dkk. Bersyukurnya tim Fatima memperoleh poin tertinggi dan komentar positif dari para juri.

 Rabu malam (4/10) kemarin telah dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang. Pemenang berhak mendapatkan tropi, sertifikat, dan uang pembinaan yang bisa digunakan sebagai penambah semangat untuk terus aktif menulis. Atif bersyukur jika dia dianggap bisa memotivasi mahasiswa lain untuk berlomba-lomba meraih prestasi di kampus. Dirinya berpesan, “Berproseslah sebaik mungkin, karena orang-orang yang menyayangi kita senantiasa merindukan kesuksesan kita.” (TP)

[:]