[:id]FKIP Cari Kandidiat Terbaik Duta Bahasa 2017[:]

[:id]

Bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa karena menilik dari peristiwa lahirnya bahasa Indonesia saat peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober. Serangkaian kegiatan dalam memeriahkan bulan bahasa siap digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salah satu mata acara yang terselenggara di Bulan Bahasa FKIP 2017 adalah Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017. “Acara ini sudah rutin diadakan FKIP setiap tahunnya untuk tahap awal memilih duta bahasa terbaik di tingkat fakultas yang harapannya bisa melaju terus sampai nasional,” terang koordinator acara Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017, Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd.

Mahasiswa dari setiap angkatan, mulai dari semester 1, semester 3, hingga semester 5 diminta berpartisipasi secara aktif dalam Pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017. Hal itu bisa ditunjukkan dengan mendaftarkan diri menjadi peserta. “Saya mewajibkan masing-masing kelas mengirimkan 2 perwakilan terdiri dari laki-laki dan perempuan. Perwakilan yang ditunjuk saya harap tidak asal saja, melainkan mahasiswa yang juga memiliki minat dan kesenangan dalam bidang bahasa,” ungkap Pinaka secara tegas. Ia menambahkan jika nanti terpilih menjadi seorang duta pastinya memiliki tanggung jawab yang besar, maka perwakilan kelas tidak boleh asal-asalan.

Pendaftaran peserta sudah dimulai sejak 8 Oktober 2017 dan ditutup pada 20 Oktober 2017. Proses seleksi yang diterapkan telah mengarah pada proses seleksi di tingkat nasional. Hal ini dilakukan supaya mahasiswa memiliki pengalaman dan gambaran yang serupa di tingkat nasional, sehingga saat pemenang di tingkat fakultas bisa melaju ke tingkat daerah atau nasional sudah terbiasa dengan sistem seleksi standar nasional. “Saat melakukan pendaftaran mahasiswa diminta untuk mengumpulkan makalah yang bertema: Memartabatkan Bahasa Indonesia. Seleksi administrasi dinilai dari kualitas makalah tersebut. Melalui seleksi administrasi akan dipilih 16 orang terbaik yang akan melaju ke babak selanjutnya yakni wawancara dan unjuk minat bakat,” jelas Pinaka.

Informasi terkait pendaftaran, pengambilan formulir pendaftaran, dan seleksi pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017 bisa menghubungi koordinator lomba yang juga merupakan dosen Prodi PBSI. Syarat  dan ketentuan lomba bisa di download di web FKIP. Pinaka berharap melalui pemilihan Duta Bahasa FKIP 2017 akan melahirkan seorang duta yang benar-benar expert dan membanggakan dalam bidang bahasa, serta mampu membawa nama baik prodi, fakultas, serta universitas tempat ia menempuh pendidikan saat ini. (TP)

  • Peraturan Seleksi Pemilihan Duta Bahasa FKIP Untidar 2017 silakan unduh disini
  • Formulir Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa FKIP Untidar 2017 silakan unduh Fdisini

[:]

[:id]Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPL 2017: Mengawal Proses, Menjaga Mutu[:en]Monitoring and Evaluation of Teaching Practice Program 2017: Guarding Process, Maintaining Quality[:]

[:id]

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa FKIP Tahun 2017 telah memasuki tahap monitoring dan evaluasi (Monev). Kegiatan Monev PPL tahun 2017 ini dilaksanakan oleh tim yang dibentuk FKIP Universitas Tidar. Tim Monev PPL FKIP tahun 2017, yang diketuai oleh Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dalam rangka melaksanakan kegiatan Monev sejak bulan Agustus 2017. Kegiatan ini akan terus berjalan hingga pertengahan Oktober tahun ini. Sebelum dilaksakan Monev oleh tim Monev fakultas, Monev terlebih dahulu dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pelaksanaan Monev oleh DPL beriringan dengan bimbingan lapangan dan penilaian praktik yang dilaksanakan minimal selama 12 kali kunjungan.

Kegiatan monev PPL ini, menurut Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., bertujuan untuk mengetahui apakah ada kendala dalam pelaksanaan PPL Tahun 2017 sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan pelaksanaan PPL di tahun mendatang. “Monev ini juga bertujuan untuk melakukan kroscek antara apa yang dilakukan mahasiswa praktikan dengan apa yang dilaporkannya nanti di laporan PPL”, imbuh beliau. Monev dilaksanakan dengan memantau proses pembelajaran di kelas, proses bimbingan mahasiswa baik dengan guru pamong maupun DPL, dan proses kegiatan di luar proses pembelajaran.

Kegiatan monev PPL ini dilaksanakan di seluruh sekolah yang digunakan mahasiswa FKIP Universitas Tidar melaksanakan PPL, yang bejumlah 17 sekolah yang berada di wilayah kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. “Sejauh ini sambutan dari sekolah praktik sangat baik”, ungkap dosen yang akrab dipanggil Bu Rini ini. “Meskipun ada riak-riak kecil yang berasal dari sebagian individu mahasiswa, namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik”, lanjut beliau.

Pada pelaksanaan PPL tahun ini, terdapat pilot project penempatan mahasiswa praktikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tim Monev fakultas mendapat temuan bahwa pelaksanaan PPL di SMK berjalan dengan baik, meskipun kurikulum yang dijalankan di SMK sedikit berbeda dengan kurikulum yang diterapkan di SMA. “Dengan demikian, pada tahun yang akan datang kemungkinan besar kami akan usulkan untuk menambah sekolah mitra PPL pada jenjang SMK”, ungkap Bu Rini.

[:en]

The Teaching Practice Program (PPL) of FKIP students in 2017 has entered the monitoring and evaluation stage (Monev). This 2017 PPL Monev activity was conducted by a team formed by FKIP of Tidar University, chaired by Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd. The team began to visit schools in August 2017 and continued the activity until the mid-October this year. Prior to the Monev by faculty team, it was first implemented by Field Supervisor (DPL). The implementation of Monev by DPL is accompanied by field guidance and practice assessment carried out for at least 12 visits.

This PPL monev activity, according to Rini Estiyowati Ikaningrum, S.S., M.Pd., aims to determine whether or not there are obstacles in the implementation of 2017 PPL, so that it can be used as material to improve the implementation of PPL in the coming year. “This monev also aims to do a cross check between what the practising students do with what it will be reported later in the PPL report”, she added. Monev is done by monitoring the learning process in the classroom, the process of students’ guidance both with the tutor and DPL, and the process of activities outside the learning process.

This PPL monev activity was conducted in all partnering schools used by FKIP students of Tidar University to implement PPL, consisting of 17 schools located in Magelang municipality, Magelang and Temanggung regencies. “So far, the response from the practice schools is very good”, said the lecturer who is familiarly called Mrs. Rini. “Although there are small ripples coming from some students individually, those can be solved well”, she continued.

In the implementation of PPL this year, there is a pilot project of placement of practising students in Vocational High School (SMK). Faculty Monev team got a finding that the implementation of PPL in SMK runs well, although the curriculum run in SMA is slightly different. “Thus, in the coming year we will most likely propose to add PPL partner schools in SMK level”, said Mrs. Rini.

[:]

[:id]Pelatihan Manajemen Jurnal Elektronik FKIP[:en]FETT Held Workshop of E-Journal Management[:]

[:id]

Dalam rangka mempersiapkan pengelolaan jurnal secara elektronik, tim jurnal FKIP mengadakan pelatihan manajemen jurnal pada senin (9/10). Pelatihan diikuti oleh 21 orang pengelola jurnal FKIP. Peserta merupakan pengelola empat jurnal FKIP, yaitu Transformatika, Metathesis, Indonesian Journal of Science and Education, dan Indonesian Journal of Education and Learning. Pemateri kegiatan terdiri dari dua orang yaitu Erlina Ratri W, S. E dari LPPM-PMP dan Rohmania Putri Nurlaili dari UPT TIK Universitas Tidar. Pengelolaan jurnal terkait dengan pengelolaan jurnal secara online/open journal system (OJS) ataupun pengelolaan jurnal agar terindeks pada lembaga pengindeks jurnal.

Saat ini jurnal di Indonesia yang terindeks DOAJ sebanyak 531, terindeks nasional 471, dan terindeks Scopus 28. Jurnal di Indonesia harus terdaftar pada Arjuna (akreditasi jurnal nasional) dan Sinta (science and technology index). Rangga Asmara, M. Pd., ketua panitia pelatihan, mengharapkan jurnal di FKIP dapat segera terindeks pada lembaga pengindeks bereputasi. Pelatihan ini terkait dengan penyusunan dan pengelolaan OJS, prosedur pembuatan jurnal, dan data-data dalam jurnal elektronik. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang kemajuan pengelolaan publikasi di lingkungan FKIP. (ET)

[:en]

In preparing the management of electronic journal, the journal’s team of FETT held workshop of e-journal management. This workshop was held in Monday, October 9th, 2017. The participant is journal manager of four journals in FETT, i.e. Transformatika, Metathesisi, Indoneisan Journal of Science and Education, and Indonesia Journal of Education and Learning. The materials for this workshop were delivered by Erlina Ratri W., S.E., from Institute of Research, Community Service, and Educational Quality Assurance of Tidar University (LPPM-PMP), and Rohmania Putri Nurlaili from information and communication technology department of Tidar University (UPT TIK). The material of this workshop was included the management of open journal system (OJS) and indexed journal.

Nowadays, journals in Indonesia which is indexed in DOAJ are 531 journals, national indexed are 471 journals, and 28 journals which are Scopus indexed. Journals in Indonesia must be registered in Arjuna (accreditation of National journal) and Sinta (science and technology index). Rangga Asmara, M. Pd., the chief of this workshop, hoped that Journal in FETT should be indexed in credible indexed journal soon.  In this workshop, they learnt to arrange and manage OJS, procedure in making journal, and data in electronic journal. The aim of this workshop was to support the development of journal publication in FETT. (GF)

[:]

[:id]Dosen FKIP ikuti pertemuan rutin APSBI[:]

[:id]

Pada tanggal pada tanggal 1 sampai 3 Oktober 2017 Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar, Moch. Malik Al Firdaus,. M. Pd.,  mengikuti pertemuan rutin APSPBI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris) regional Jawa Timjr. Pertemuan yang diadakan di Universitas Mahammadiyah Jember tersebut dihadiri sebanyak 48 anggota asosiasi. Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan rutin sebelumnya yang diadakan pada 29-29 Juli 2107 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.  Dalam pertemuan rutin kali ini, para pengurus asosiasi regional Jawa Timur mendiseminasikan hasil pertemuan sebelumnya serta menyampaikan laporan hasil perkembangan mengenai pengembangan kurikulum program studi pendidikan Bahasa Inggris yang didasarkan pada taksonomi keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu.

Dalam pertemuan tersebut, turut mengundang Associate Profesor Handoyo Puji Widodo., Ph. D., yang membahas beberapa hal terkait dengan kurikulum perkuliahan. Pembahasan diawali dengan  penamaan mata kuliah yang didasarkan pada taksonomi keilmuan dan berorientasi pada hasil akhir karya ilmiah mahasiswa (skripsi). Penamaan mata kuliah tersebut diiringi dengan penyusunan deslripsi mata kuliah dan assessment based.

Selain pembahasan mengenai penamaan mata kuliah, Handoyo Puji Widodo., Ph. D., juga membahas mengenai publikasi jurnal internasional. Dia menjelaskan tentang beberapa kriteria yang wajib untuk diketahui mengenai publikasi jurnal internasional seperti publisher, editorial board, issue publication, quality of published articles, abstracting and indexing, peer review process, publication atau submission fee, open access option, complimentary copy, dan solicited permission.

Pergeseran paradigma metodologi penelitian juga menjadi pembahasan dalam pertemuan ini. Konsentrasi jenis penelitian diharapkan mempunyai intensitas yang berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka pemenuhan karya ilmiah (skripsi) diharapkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan internasional yang berkembang sangat pesat. Sedangkan perkembangan paradigma penelitian yang sedang berkembang di Indonesia adalah Penelitian Tindakan Kelas (TPK). Dengan mengikuti perkembangan paradigma metodologi penelitian, diharapkan mahasiswa mampu memenuhi tuntutan kebutuhaan internasional. (NA)

[:]

[:id]Dua Mahasiswa PBSI ini Raih Juara 1 Lomba Esai Edupreneur[:]

[:id]

Senang dan bangga adalah dua kata yang bisa menggambarkan perasaan Fatimah Kartika Ningrum mahasiswa semester 7 Prodi PBSI, Tadjus Sobirin mahasiswa Teknik Sipil, serta Atif Solehudin mahasiswa semester 5 Prodi PBSI FKIP Untidar, saat mereka berhasil meraih gelar jawara pada lomba esai yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

 Dalam kesempatan bertegur sapa, Atif menjelaskan kronologis pengiriman esainya kepada tim web. “Jadi informasi tentang adanya perlombaan kami dapatkan dari publikasi panita penyelenggara. Muncullah niat untuk mengikutinya, maka kami langsung berkoordinasi untuk persiapan dan mencari referensi serta ide yang akan kami angkat. Setelah itu kami menyiapkan kerangka sistematika penulisan, baru menuliskan esai tersebut secara lengkap. Alhamdulillah esai yang kami kirimkan lolos ke tahap presentasi.”

 Tim yg diketuai oleh Fatimah Kartika Ningrum ini mengangkat tema tentang pendidikan kewirausahaan atau Edupreneur Center. “Jadi kami membuat program untuk menekan angka pengangguran dengan cara membentuk gerakan komunitas untuk menggerakkan perekonomian melalui enterpreunership. Nanti ada pendampingan dan gerakan bersama antara komunitas yang dibangun, yaitu mahasiswa sebagai generasi millenial terpelajar dengan mereka yg tidak mempunyai pekerjaan,” terang Atif. Saat babak presentasi ada 7 tim yang lolos termasuk tim Fatima dkk. Bersyukurnya tim Fatima memperoleh poin tertinggi dan komentar positif dari para juri.

 Rabu malam (4/10) kemarin telah dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang. Pemenang berhak mendapatkan tropi, sertifikat, dan uang pembinaan yang bisa digunakan sebagai penambah semangat untuk terus aktif menulis. Atif bersyukur jika dia dianggap bisa memotivasi mahasiswa lain untuk berlomba-lomba meraih prestasi di kampus. Dirinya berpesan, “Berproseslah sebaik mungkin, karena orang-orang yang menyayangi kita senantiasa merindukan kesuksesan kita.” (TP)

[:]

[:id]EDSA Jaring Maba Berkualitas Lewat Pemantapan Prodi[:en]EDSA Finds the Quality Freshmen through Pemantapan[:]

[:id]

Dalam rangka mengenalkan dan menjaring talenta mahasiswa baru dalam hal Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida), Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), serta Duta Bahasa, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP menggelar acara Pemantapan (Penelusuran minat, bakat dan penalaran). Acara ini berlangsung dua hari yakni Sabtu – Minggu, 16-17 September 2017 di auditorium Untidar.

Penyelenggara, dalam hal ini English Department Student Association (EDSA) atau Himpunan Mahasiswa Prodi PBI mewajibkan seluruh mahasiswa baru PBI mengikuti acara Pemantapan. “Ini adalah acara rutin setiap tahunnya yang wajib diikuti mahasiswa baru. Maka bagi mahasiswa semester lalu yang belum ikut karena berbagai alasan, harus ikut pada tahun selanjutnya,” ungkap Yusuf Yuliyanto salah satu panitia Pembekalan. Total peserta yang mengikuti acara ini ada 124 mahasiswa baru dan 4 orang dari semester 3 yang belum mengikuti pemantapan pada tahun lalu.

Panitia mengundang pemateri dari dosen dan mahasiswa FKIP yang “mumpuni” dengan materi yang disajikan. “Misalnya untuk materi Peksimida diisi oleh Ganang Dwi Hadmojo salah satu mahasiswa PBSI semester 7, Ali Imron, M.A., serta Winda Candra Hantari, M.A. selaku dosen PBI. Ketiganya menjelaskan tentang pengertian Peksimida, cabang-cabang lombanya, tahapan-tahapan lomba, serta pengalaman ketiganya saat Peksimida pada tahun sebelumnya,” tambah Yusuf yang menjabat sebagai Sie Acara Pembekalan.

Selain itu pada Sabtu malam, dilaksanakan pula acara pentas seni yang masih dalam rangkaian acara Pemantapan sebagai ajang ekspresi mahasiswa dalam bidang kesenian. Yusuf menjelaskan, “Melalui serangkaian acara Pemantapan panitia berhasil mendata bakat mahasiswa baru terutama dalam hal kesenian yang bisa diikutkan Peksimida, serta bidang akademik yang bisa dijadikan calon pengikut lomba Debat, Mawapres, serta Duta Bahasa. “

Bibit-bibit unggul mahasiswa baru PBI ini, merupakan calon penerus generasi prodi yang akan dibina oleh pihak-pihak terkait sesuai bakat dan talenta yang dipunyai guna mempersiapkan diri di ajang perlombaan baik pada tingkat fakultas, universitas, daerah, bahkan nasional. (TP)

[:en]

In order to introduce and find the new students’ talent in Peksimida (local student’s art week), Mawapres (outstanding student) and Language Ambassador, English Education of FETT held pemantapan (the event of searching students’ interest, talent and reasoning). This event is held two days, Saturday and Sunday, 16th – 17th September 2017 in the aula of Universitas Tidar.

English Department Student Association (EDSA), as the committee, requires all freshmen of English Education to follow pemantapan. “It is an annual event that must be followed by the freshman. Then, for the sophomore who haven’t followed it yet because of some reasons, they must join this event now,” said Yusuf Yuliyanto, one of the committees. There are 124 freshmen and 4 sophomores that join this event.

The committee invited the lecturer and the competent student of FETT as the speaker in this event. “For Peksimida, we invited Ganag Dwi Hadmojo, a seventh semester student of Indonesia Education, Ali Imron, M.Hum., and Winda Candra Hantari, M.A., lecturers of English Education. They explained all about Peksimida, the branch of competition, the stages of competition and their experience in peksimida in the previous year,” added Yusuf, the event section in pemantapan.

Furthermore, on Saturday night, the art performance was held to give the students chance in performing art. Yusuf explained, “Through this event, the committee succeeded in recording the talents of new students, especially in art that can be included in Peksimida, and academic fields that can be included as a candidate of Debate, Mawapres, and Language Ambassador.

The quality freshmen of English Education are the new generations of English Education study program who will be guided based on their talent to prepare themselves in the competition in every level such as faculty, university, local and national. (AW)

[:]

[:id]Pemantapan Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA[:en]79 New Students of Science Education Study Program Followed Student Debriefing[:]

[:id]

Dalam rangka memberikan bekal kepada mahasiswa baru terkait dengan kegiatan akademik dan non akademik di Prodi Pendidikan IPA, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP mengadakan kegiatan pemantapan mahasiswa Prodi Pendidikan IPA. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 29 – 30 September 2017 dan diikuti oleh semua mahasiswa baru Prodi Pendidikan IPA. Agenda dari kegiatan ini terdiri dari pemaparan materi, lomba, dan outbound.

Materi dalam kegiatan pemantapan ini meliputi materi tentang mahasiswa berprestasi, lomba karya tulis ilmiah (LKTI), dan pekan seni mahasiswa tingkat daerah (peksimida). Pemaparan materi disampaikan oleh dosen Prodi Pendidikan IPA. Selain paparan materi, kegiatan pemantapan juga dengan berbagai macam lomba meliputi lomba olimpiade sains, lomba karya tulis ilmiah, dan lomba peksimida. Lomba-lomba tersebut diadakan untuk mengenalkan secara teknis pelaksanaan lomba dan melihat bakat minat mahasiswa baru Prodi Pendidikan IPA. Lomba olimpiade sains diadakan dengan seleksi secara individu pada semua peserta, LKTI dilakukan secara team, dan lomba peksimida dilakukan dengan perwakilan tiap kelas. Sebagai kegiatan keakraban antarmahasiswa pendidikan IPA, BEM FKIP mengadakan acara pengakraban mahasiswa baru dan kegiatan outbound. Setelah mengikuti kegiatan pemantapan ini, harapannya mahasiswa dapat lebih akrab dengan teman seangkatan dan mendapat tambahan motivasi dalam melaksanakan kegiatan akademik dan non akademik di Prodi Pendidikan IPA.(ET)

[:en]

On September 29th to September 30th 2017, Science Education Study Program held a debriefing . The event allowed the new students of Science Education Study Program to process and reflect on their experience on  both academicaly and non-academicaly. It was held by Students Executive board of FETT (Faculty of Education and Teacher’s Training) and followed by all new students of Science Education Study Program. There was several activities held in the event such as material presentation, competition, and also outbound activities.

The material presented in this event covered several important materials. Those materials were related to the students’ activity at campus, such as student competition, paper competition, and regional student art week (Peksimida) tingkat daerah (peksimida). The material was presented by lecturers of Science Education Study Program. Beside the presentation, this event was continued to other activities included science olympic competition, paper competition, and Peksimida competition. The main goal of holding those competitions were for introducing the students about the competition procedure and for finding any talents from the students.

The science olympic competition itself was held by conducting an individual selection for all students. While for the paper  conducted for team and class’ representative. In the other hand, this event was also with outbond activity. Through this event, the new students of Science Education Study Program can be closer to each other and motivated in doing activities at campus. (ET-NA)

[:]

ENGLISH WEEK COMPETITION: UPGRADE YOUR ABILITY, SHOW YOUR CREATIVITY

[:id]

EDSA FKIP Untidar pekan ini menyelenggarakan English Week. Acara yang berlangsung mulai tanggal 25 September – 28 September 2017 ini diantaranya pembukaan dan lomba Spelling Bee (Senin, 25 sept 2017), News anchor (Selasa, 26 sept 2017),  Speech dan deadline pengiriman esai (Rabu, 27 sept 2017), dan Debate Competition (Kamis, 28 sept 2017).

Acara tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa PBI untuk menyalurkan kemampuan mereka di bidang yang terkait dengan bahasa inggris. Ahmad Ruhin Hidayat, mahasiswa PBI Semester 5, selaku ketua English Week Competition, mengatakan “Meski belum semua bidang terwakili tapi semoga saja karena baru pertama kali akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Dan ini juga sebagai penjaringan untuk mahasiswa baru mana yang terlihat aktif untuk bisa diajak bergabung ke EDSA.”

Meski persiapan yang dilakukan oleh EDSA belum maksimal, total peserta yang mengikuti acara tersebut mencapai 104 peserta. Sebenarnya, peminat dari mahasiswa non-PBI sangat banyak, akan tetapi mengingat terbatasnya persiapan jadi untuk tahun ini baru untuk mahasiswa PBI.

Sri Sarwanti, M.Hum., selaku juri dalam Spelling Bee Competition, menyampaikan “Saya senang melihat antusisme anak-anak. Mereka bersemangat. Pronunciation mereka bagus, meski ada beberapa yang sudah baik namun kurang pas. Over all, dapat dikatakan acaranya sukses.”

Berdasarkan wawancara dengan ketua panitia English Week Competition, akan ada hadiah berupa uang pembinaan bagi 3 besar pemenang. Ahmad Ruhin mengatakan, “Alhamdulillah senang banget ma’am, namanya acara ya pasti ada kekurangan tapi melihat persiapan yang hanya seminggu dan jumlah peserta yang sudah lumayan ya bisa dibilang cukup puas lah ma’am. Meski masih banyak hal yang harus diperbaiki lagi.” (ER)

[:en]

EDSA FKIP Untidar pekan ini menyelenggarakan English Week. Acara yang berlangsung mulai tanggal 25 September – 28 September 2017 ini diantaranya pembukaan dan lomba Spelling Bee (Senin, 25 sept 2017), News anchor (Selasa, 26 sept 2017),  Speech dan deadline pengiriman esai (Rabu, 27 sept 2017), dan Debate Competition (Kamis, 28 sept 2017).

Acara tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa PBI untuk menyalurkan kemampuan mereka di bidang yang terkait dengan bahasa inggris. Ahmad Ruhin Hidayat, mahasiswa PBI Semester 5, selaku ketua English Week Competition, mengatakan “Meski belum semua bidang terwakili tapi semoga saja karena baru pertama kali akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Dan ini juga sebagai penjaringan untuk mahasiswa baru mana yang terlihat aktif untuk bisa diajak bergabung ke EDSA.”

Meski persiapan yang dilakukan oleh EDSA belum maksimal, total peserta yang mengikuti acara tersebut mencapai 104 peserta. Sebenarnya, peminat dari mahasiswa non-PBI sangat banyak, akan tetapi mengingat terbatasnya persiapan jadi untuk tahun ini baru untuk mahasiswa PBI.

Sri Sarwanti, M.Hum., selaku juri dalam Spelling Bee Competition, menyampaikan “Saya senang melihat antusisme anak-anak. Mereka bersemangat. Pronunciation mereka bagus, meski ada beberapa yang sudah baik namun kurang pas. Over all, dapat dikatakan acaranya sukses.”

Berdasarkan wawancara dengan ketua panitia English Week Competition, akan ada hadiah berupa uang pembinaan bagi 3 besar pemenang. Ahmad Ruhin mengatakan, “Alhamdulillah senang banget ma’am, namanya acara ya pasti ada kekurangan tapi melihat persiapan yang hanya seminggu dan jumlah peserta yang sudah lumayan ya bisa dibilang cukup puas lah ma’am. Meski masih banyak hal yang harus diperbaiki lagi.” (ER)

ENGLISH WEEK COMPETITION: UPGRADE YOUR ABILITY, SHOW YOUR CREATIVITY

EDSA (English Department Students Association) held English Week this week. The event was started from September 25th – 28th, 2017. The events included spelling bee competition (Monday, September 25th 2017), News Anchor competition (Tuesday, September 26th, 2017), Speech competition and essay’s deadline submission (Wednesday, September 27th, 2017), and debate competition (Thursday, September 28th, 2017).

This event was held as place for English department students to express their talent related to English. Ahmad Ruhin, chairman of English Week Competition, said “although it still can’t reach all sectors, it is hoped it will develop next years. In here, we also select active students to be next generation of EDSA.”

Even though the preparation was not maximum, there were 104 participants who joined this event. Due to limited time in preparing this event, the participant who comes from outside English department unfortunately cannot join this event.

Sri Sarwanti, M.Hum, as a judge of Spelling Bee competition, said “I like to see students’ enthusiasm. They are exciting in joining this event. Their pronunciation is good, even some of them are still inappropriate. Over all, it can be said their event was successful.”

In interview with chairman of English Week, he said that there were prizes for 3 winners for each competition. “Alhamdulillah I am so happy ma’am. We only prepared this event for only a week. I am satisfied with the lot of participants who joined this event, even there were lot things need to repaired.”(GF)

[:]

[:id]Ingin Jadi Inspirasi Tidar Muda, Mahasiswa PBI Ikuti Ajang Duta Wisata Mas Mbak Magelang 2017[:]

[:id]

Menjadi mahasiswa tingkat akhir tidak menjadikan Achmad Mursid seseorang yang pasif dalam berkegiatan baik di dalam maupun di luar kampus. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam Lomba Pencarian Duta Wisata Kabupaten Magelang tahun 2017 atau Mas Mbak Magelang 2017. Pria yang sedang menjalani Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini penuh motivasi mengikuti ajang tersebut dengan segala talenta yang dimilikinya. “Memang ingin memajukan pariwisata di Kabupaten Magelang agar pariwisata dan budaya bisa menjadi salah satu destinasi wisatawan Indonesia ataupun Mancanegara dan tentunya anak mudalah yang melestarikan serta memajukannya,” kata Mursid saat menjelaskan latar belakangnya mengikuti kompetisi ini.

Tidak hanya Achmad Mursid saja yang berhasil masuk menjadi Finalis Mas Mbak Magelang 2017, masih ada tiga Tidar Muda siap bersaing pada ajang pencarian Duta Wisata Kabupaten Magelang yang kesemuanya dari prodi PBI FKIP. Mereka adalah Amalia Nisaul Haqi, Nikodemus Iman Prabowo, dan Ardi Anggara. Apa yang telah dilakukan para mahasiswa ini merupakan bentuk kecintaan terhadap tempat mereka tinggal dan hidup selama ini yakni Kabupaten Magelang. Melalui aksi nyata ini, para Tidar Muda telah memberi kontribusi kepada Universitas Tidar umumnya dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris – FKIP pada khususnya untuk mengharumkan nama almamaternya. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh warga FKIP bahkan universitas. Untuk itulah seluruh keluarga FKIP harus turut mendukung kerja keras yang dilakukan Mursid guna mengharumkan nama kampus dan jurusannya.

Ditanya mengenai kelebihan yang ada pada dirinya, Mursid mengaku bisa berbahasa Jawa dan Inggris secara aktif. Selain itu motivasinya mengikuti ajang ini karena dirinya merasa tergerak untuk merangkul anak muda agar lebih cinta budaya dan pariwisata di Kabupaten Magelang. Dari hal itulah dirinya optimis untuk mencapai hasil yang terbaik. “Optimis sih pasti, tapi semua saya serahkan sama Tuhan. Apapun hasilnya tetap saya terima, yang jelas saya menikmati setiap prosesnya.”

Menjadi Duta Wisata Kabupaten Magelang bukanlah hal yang mudah. Ada tugas berat telah menanti yang dibebankan di pundak seseorang yang menjabat sebagai Mas Mbak Magelang. “Jika saya menang hal pertama yang akan saya lakukan secara nyata adalah memberikan bimbingan dan konseling tentang pemanfaatan sumber daya di sekitar kita yang nantinya bisa dijadikan mata pencaharian warga lokal, serta menanamkan rasa cinta lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempatnya,” janjinya ketika nanti Mursid terpilih menjadi Duta Wisata Kabupaten Magelang 2017.

Terakhir, Mursid ingin mencari pendukung sebanyak-banyaknya terutama seluruh anggota keluarga besar FKIP, “Mohon doa dan dukungannya kepada seluruh teman-teman di FKIP dan Universitas Tidar baik mahasiswa ataupun dosen, supaya kami sebagai wakil mahasiswa Untidar diberi kelancaran dan kemudahan serta hasil yang maksimal yakni menjadi Duta Wisata Kabupaten Magelang 2017. Dukung juga supaya salah satu dari kami bisa dinobatkan sebagai juara favorit dengan cara membeli like pada postingan di akun instagram @masmbak.magelang.” Sebagai informasi malam Grand Final akan dilaksanakan pada hari Jumat, 15 September 2017 di Atrium Armada Town Square (Artos Mall) mulai pk 19.00 WIB dan terbuka untuk umum. Jangan lupa untuk mendukung berikan like sebanyak-banyaknya sebelum pukul 19.00 WIB. (TP)

[:]

[:id]Gelar Sastra: Agenda Tahunan Parade Sastra Himpro PBSI[:en]Literary Degrees: The Annual Agenda of The HIMPRO PBSI Literary Parade[:]

[:id]

Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himpro PBSI) mengadakan acara Gelar Sastra dengan tema “Jerait Sastra untuk Segenap Rasa” pada Selasa malam (12/9). Acara tersebut diisi dengan 26 penampilan sastra dari Mahasiswa Untidar dan komunitas sastra lainnya.

“Peserta acara ini sangat banyak dan meningkat dari tahun lalu. Dulu, gelar sastra merupakan acara yang seolah milik mahasiswa PBSI saja, lalu meningkat dimeriahkan oleh mahasiswa se-universitas. Tahun ini, gelar sastra dihadiri oleh penikmat sastra dari masyarakat umum, seperti Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang sedang praktik mengajar di Kota Magelang, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, serta Komunitas Sastra dari Magelang dan Temanggung. Hal tersebut merupakan kebanggan bagi kami,” tutur Mohammad Dwi raharjo, Ketua Himpro PBSI saat memberikan sambutan.

Malam ini berbagai jenis kegiatan sastra ditampilkan oleh Mahasiswa Untidar maupun masyarakat umum dan para tamu undangan. Kegiatan tersebut berupa musikalisasi puisi, teater, monolog, menyanyi solo dan grup, serta stand up comedy.

Sastrawan Magelang saperti Gepeng dan E.S. Wibowo turut membacakan puisi mereka. Selain itu, Komunitas Sastra Temanggung, KSS3G, juga turut tampil bernyanyi dan membacakan puisi. Acara yang berlangsung pukul 19.00 – 23.30 WIB tersebut sangat meriah dengan kehadiran sekitar 300 orang peserta. Masyarakat umum yang datang seperti Mahasiswa Unnes juga berkenan membacakan satu puisi.

“Kami sangat bersyukur dengan banyaknya peserta yang datang. Kami berharap tahun depan akan lebih meriah lagi dengan penampilan dari sastrawan-sastrawan lainnya. Acara ini merupakan agenda tahunan Himpro PBSI untuk menggemakan semarak mencintai dan mengapresiasi karya sastra,” ujar Muh. Ikhsan, Mahasiswa Semester 3 PBSI sekaligus ketua panitia. WJ

[:en]

Student Association of Language and Literature Education Study Program (Himpro PBSI) held a Literary Degree event with the theme ” Jerait Sastra untuk Segenap Rasa” on Tuesday night (12/9). The event was filled with 26 literary performances from Untidar students and other literary communities.

“Many participants attend this event and increase from last year. In the past, literature was an event that seemed to belong to PBSI students only, then increased enlivened by university students. This year, the literary title was attended by literary connoisseurs from the general public, such as the State University of Semarang students who are doing teaching practice in Magelang City, University of Muhammadiyah Malang students, and the Literary Community from Magelang and Temanggung. It is a pride for us, “said Mohammad Dwi Raharjo, Chairman of Himpro PBSI when giving a speech.

Tonight various types of literary activities are featured by Untidar students as well as the general public and invited guests. The activities are musical poems, theater, monologue, solo singing and group, as well as stand up comedy.

Magelang writers like Gepeng and E.S. Wibowo also recited their poems. In addition, the Community of Temanggung Literature, KSS3G, also performed singing and reciting poetry. The event which is held at 19.00 – 23.30 p.m. was very festive with the presence of about 300 participants. The common people who come like Unnes students are also willing to read a poem.

“We are very grateful with the many participants who came. We hope next year will be more lively again with the performance of other writers. This event is an annual agenda of Himpro PBSI to echo the love and appreciation of the literary works, “said Muh. Ikhsan, PBSI third semester student and chairman of the committee. (ER)

[:]