[:id]FKIP: ALUMNI UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG (UNIVERSITAS TIDAR) LOLOS GGD 2016[:]
[:id]
Berita menggembirakan datang dari alumni Universitas Tidar Magelang (sekarang Universitas Tidar). Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar lolos program Guru Garis Depan (GGD) Tahun 2016. Berikut nama alumni UTM (sekarang Untidar) yang lolos GGD 2016.
- Amar Ma’ruf (Pend. Bhs. Dan Sastra Indonesia) Kab. Kep. Talaud, Sulawesi Utara;
- Arif Choirul Muin ( Pend. Bhs. Inggris) Kampung Warsambin Teluk Manyalibit Kab.Raja Ampat;
- Farhatul Ummah (Pend. Bahasa Inggris) Badau Kab. Kapuas Hulu KalBar;
- Dewi Septi Wardani (pend. Bhs inggris) Banyuputih kab. Situbondo;
- Putri Daniaty (Pend. Bhs. Inggris, Seruyan Hulu, Kab. Seruyan, Kalteng);
- Akhmag Hasym Afandi (Pend. Bhs. Dan Sastra Indonesia, Kab. Situbondo);
- Muhyidin (Pend. Bahasa Inggris, Kab. Seluma, Bengkulu);
- Widiasari (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Kabupaten Seruyan, Kalteng;
- Rahayu Setiyaningrum (Pend. Bhs. Dan Sastra Indonesia, Kab. Halmahera Selatan);
- Saeful Barkah (Pend. Bhs. Inggris, Kab. Ketapang);
- Suciati (Pend.Bhs Inggris Kabupaten Kepulauan Morotai Maluku Utara );
- Edi Setiyono (Pend. Bhs Dan Sastra Indonesia, Kab. Situbondo);
- Wahyu Utomo (Pend. Bhs Inggris, kab. Sumba Barat Daya, NTT);
- Dewi Prabawati (Pend. BHS Indonesia, Lampung Barat).
Program GGD ini merupakan agenda holistik pemerintah dalam mensejahterakan guru sekaligus memeratakan guru ke penjuru negeri. Para guru yang mengikuti Program GGD menghadapi tantangan yang cukup menarik sebab mereka harus bertahan dalam kondisi dan situasi yang jauh dari perkotaan. Profesionalitas mereka harus tetap dijalankan agar mampu mengemban tugas dan tanggung jawab mencerdaskan generasi bangsa.
Prof. Dr.Sukarno, M.Si,, Dekan Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan, menyampaikan “Atas nama fakultas, saya menyampaikan rasa bangga dan bahagia tentu diikuti dengan ucapan selamat kepada teman-teman yang telah terpilih, terseleksi dan dinyatakan lolos ujian yang selama ini dijalani dan kemudian dinyatakan diterima sebagai pegawai negeri dengan predikat guru garis depan. Tentu ini merupakan kebanggaan dan kebahagiaan karena banyak yang tidak lolos, baik itu seleksi alam (lolos dengan sendirinya) atau lolos seleksi secara administratif atau potensi-potensi yang lain. Kebanggaan dan kebahagiaan ini dikuti dengan harapan dan doa, semoga semuanya berjalan dengan lancar dan sukses, bisa dijalani dengan sebaik-baiknya, dan sesuai misinya untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan tingkat daerah, khususnya daeras garis-garis depan. Hal ini juga memotivasi dosen, sekaligus adik-adik kelas semoga bisa mengikuti langkah yang membahagiakan dan membanggakan ini, untuk bisa mempersiapkan diri ke depan. Saya kira kita tidak harus berjubel di wilayah yang sama, tetapi harus ada kesiapan untuk hal semacam itu.” (ER)
[:]