[:id]Temu Orang Tua Mahasiswa Peserta PPL Internasional  dengan Dekan FKIP[:en]Parent Meeting: FETT Dean Met the Parents of International Teaching Practice (PPL) Candidates[:]

[:id]

Sebanyak 20 orang tua atau wali mahasiswa peserta PPL Internasional FKIP 2017 ke Malaysia, melakukan pertemuan dengan Dekan FKIP dan tim PPL Internasional di Laboratorium Micro Teaching , FKIP Universitas Tidar, Senin (15/5).  Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas tentang PPL Internasional FKIP 2017.

Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si.,  dalam sambutannya menegaskan bahwa  PPL Internasional FKIP 2017 bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional mahasiswa. Selain itu, beliau juga menginformasikan tentang hal-hal yang terkait program PPL Internasional, pembiayaan, jadwal program PPL Internasional, dan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan oleh para peserta.  Dalam pertemuan tersebut, beberapa orang tua mengajukan pertanyaan dan memeberikan saran untuk menyukseskan program PPL Internasional FKIP 2017.  Pertemuan dengan orang tua atau wali mahasiswa peserta PPL Internasional diakhiri dengan sebuah harapan agar  program PPL Internasional tersebut dapat berjalan dengan sukses dan lancar. (CA)

[:en]

Monday (15/5). There were around 20 parents or guardians of the International PPL Candidates had a parent meeting with the Dean of Education and Teacher Training and the committee at Micro Teaching Laboratory, FETT, Tidar University. This meeting aimed at discussing all issues related to the Teaching Practice in Malaysia.

Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M.Sc., in his opening speech confirmed that this International PPL event functioned to improve the students’ pedagogic and professional competences. In addition, he gave the information in relation to the program such as the funding, schedule, and things should be prepared. In the meeting, some parents asked questions and gave suggestions in order to make the program successfully. The meeting was ended with a hope that International PPL program can run well and successfull. (CA/WR)

[:]

[:id]Pembekalan FKIP: Bentuk Mahasiswa Aktif Berwirausaha dan Berorganisasi[:en]Briefing of FKIP: Forming Active Students in Entrepreneurship and Organizing[:]

[:id]

Tuntutan pendidikan yang semakin tinggi membuat mahasiswa dan dosen tidak bisa berleha-leha untuk mendapatkan ilmu. Tak hanya diajak berjalan namun berlari patut dilakukan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Dalam kenyataannya dunia pendidikan harus berkembang demi membentuk pribadi yang tangguh dan berkualitas di era modernitas. Hal itulah yang dilakukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Jumat hingga Minggu (18-21/5) kemarin FKIP menyelenggarakan kegiatan Pembekalan bagi seluruh mahasiswa semester 2 baik prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) maupun Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) bertempat di Wisma Eden Kaliurang.

Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta arahan bagi mahasiswa FKIP tentang fakultasnya. “Jadi mahasiswa itu mengetahui apa itu FKIP, baik itu visi, misi dan tujuannya. Salah satu materi yang diberikan yaitu kiat-kiat supaya cepat lulus, tapi bukan terus kalau cepat lulus itu harus nerd, justru kami mendorong mahasiswa untuk memiliki tidak hanya hard skill tapi juga soft skill sehingga mahasiswa bisa menjadi calon-calon pendidik yang hebat” terang Lilia Indriani, M.Pd. selaku Ketua Jurusan FKIP. Tujuan lain dari pembekalan ini sekaligus untuk mencari bibit-bibit penulis karya ilmiah yang bisa diajukan ke Dikti yang mendukung visi Untidar.

Nuriyanto, salah satu mahasiswa prodi PBSI menyampaikan ketertarikannya mengikuti pembekalan ini. “Mata kita akhirnya dibukakan lebar-lebar tentang FKIP. Kami sebagai mahasiswa tidak hanya diminta untuk rajin kuliah saja, tapi juga dibekali cara berwirausaha yang baik. Pintar mengatur waktu sehingga bisa menjalankan keduanya secara beriringan. Lebih dari itu, kami jadi punya gambaran setelah lulus ini mau ke mana. Ikut SM3T kah atau langsung menjadi guru honorer,” ungkapnya.

Melalui pembekalan ini dihasilkan proposal-proposal yang akan dikirimkan ke Dikti dan juga Belmawa. Terdapat 3 proposal terbaik yang mendapat hadiah motivasi dari panitia yakni: Proposal Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dengan judul “Pemanfaatan Kaca Bekas Rumah Tua Menjadi Lukisan Kaligrafi Water Printing” oleh Dian Tyas Utami dkk, Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “GT Pemberdayaan Desa Tampi Sebagai Destinasi Wisata dan Pengembangan Edukasi” oleh Habib Khoirudin dkk, dan Proposal Program Hibah Dana Desa (PHBD) debgan judul “Pemberdayaan Masyarakat Buruh Tani Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Memanfaatkan Sayuran Jembak Sebagai Bahan Pembuatan Cilok di Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang” oleh Nuriyanto dkk. (TP)

[:en]

The increasing demand of higher education makes students and lecturers no longer have time to relax in gaining knowledge. They are now forced to run, instead of just walking, to gain knowledge as much as possible. The reality says that it is a must for the world of education to evolve in order to form a strong and qualified person in the modern era. This was what the Faculty of Education and Teachers Training of Tidar University did from Friday to Sunday (18-21 / 5). FKIP held a briefing event for all students of second semester of both Indonesian Language and Literature (PBSI) and English Education (PBI) Study Program at Wisma Eden Kaliurang.

This event aims to provide understanding and direction for FKIP students about their faculty. “So the students know what FKIP is, starting from its vision, mission to its goals. One of the materials given is the tips to graduate quickly, but it doesn’t mean that to graduate fast, students have to be nerd. Instead, we encourage students to have not only hard skills but also soft skills so that students can become great educator candidates”, explained Lilia Indriani, M.Pd., the Head of Languages and Arts Department of FKIP. Another purpose of this event was to find the seeds of students who are potential in writing scientific papers that can be submitted to Dikti as it supports the vision of Untidar.

Nuriyanto, one of the students of PBSI, expressed his interest in following this briefing. “Our eyes are finally opened wide about FKIP, we are not only asked to be diligent in college, but also equipped with good entrepreneurship, smart in organizing the time so we can run them both in tandem. Moreover, we have a picture about where to go after graduation; whether to join SM3T or directly become a honorary teacher’, he said.

 Through this briefing, the proposals will be sent to Dikti and Belmawa. There are 3 best proposals that will get the motivational prize from the committee namely: Proposal of Indonesian Student Business Competition (KBMI) with title “Utilization of Used Glass of Old House to Calligraphy Water Printing Painting” by Dian Tyas Utami, et al. Proposal of Student Creativity Program (PKM) entitled “GT Empowerment of Tampi Village as a Tourism Destination and Development of Education’ by Habib Khoirudin et al, and Proposal of Grant Program of Village Fund (PHBD) entitled “Empowerment of Creative Economy Based Farmer Community by Utilizing Shoot Vegetables as Cilok Making Material in Citrosono Village Grabag Subdistrict, Magelang District” by Nuriyanto et al. (AL)

[:]

[:id]Pengumuman Lomba Esai Kependidikan FKIP Untidar 2017[:en]Pengumuman Lomba [:]

[:id]

Berikut adalah daftar perserta yang lolos seleksi Lomba Esai Kependidikan dalam rangka Pekan Keguruan FKIP Untidar Tahun 2017(silakan unduh file). Adapun peserta yang dinyatakan lolos ke tahap berikutnya, harap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

 

Ketua Panitia

 

Winda Candra Hantari

 

Unduh – DAFTAR FINALIS ESAI KEPENDIDKAN KATEGORI GURU

Unduh -DAFTAR FINALIS ESAI KPENDIDIKAN KATEGORI MAHASISWA

Unduh – KETENTUAN UMUM LOMBA ESAI KEPENDIDIKAN TAHAP 2 (PRESENTASI)[:]

[:id]FKIP Jaring Kelompok Debat Terbaik dalam Pekan Keguruan FKIP 2017[:en]FETT Teacher’s Week 2017: Searching for Qualified Debate Teams through Debate Competition[:]

[:id]

Hiruk pikuk suara mahasiswa terdengar kencang memeriahkan gelaran Pekan Keguruan FKIP 2017. Tak terkecuali suara-suara mahasiswa yang sibuk berdebat hebat. Perdebatan mahasiswa ini secara sengaja digelar oleh panitia dan diwadahi daam ajang Kompetisi Debat yang berlangsung hari Senin-Selasa (22-23/5). Kompetisi diikuti oleh seluruh mahasiswa FKIP tanpa membedakan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ataupun Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Kompetisi ini terbagi dalam dua hari, Senin (22/5) untuk lomba debat bahasa Indonesia yang diikuti oleh 24 tim dan Selasa (23/5) untuk lomba debat bahasa Inggris yang diikuti oleh 20 tim. Sebelum kompetisi debat berlangsung terlebih dahulu diadakan seminar yang berisi tentang gambaran jalannya kompetisi, gaya debat yang digunakan, serta penjelasan teknis dan nonteknis mengenai sistem debat.

Suasana kompetitif sangat terasa ketika pertandingan. Peserta tersulut semangatnya untuk menampilkan yang terbaik dan saling berjuang untuk merebut gelar juara. “Kompetisi ini sengaja digelar untuk mencari bibit-bibit unggul dari FKIP. Pemenang lomba debat bahasa Indonesia otomatis memiliki pengalaman yang bisa dijadikan bekal membimbing anak didiknya kelak untuk mengikuti kompetisi yang sama, sedangkan pemenang debat bahasa Inggris akan dikirim lomba ke tingkat universitas,” jelas Theresia Pinaka Ratna N.H., M.Pd. salah satu koordinator lomba debat. Debat bahasa Indonesia menggunakan gaya Asian Parliamentary System, satu tim terdiri dari 3 anggota kelompok. Sedangkan debat bahasa Inggris menggunakan gaya British Parliamentary System, satu tim tersiri dari 2 orang.

Dalam debat mengharuskan mahasiswa untuk berpikir tingkat tinggi, hal ini bertujuan untuk melatih siswa berpikir kritis, logis, dan runtut. Lomba ini sekaligus untuk melatih mahasiswa mengatasi rasa grogi saat berbicara di hadapan orang banyak. Yusuf salah satu mahasiswa PBI finalis debat bahasa Indonesia mengungkapkan, “Sangat berkesan ikut lomba debat ini, lawannya tangguh-tangguh, mosi yg dihadirkan juga sangat menantang. Very exited untuk tahu siapa pemenangnya.” Meskipun optimis meraih juara, dirinya tidak lantas meremehkan tim lawan karena merasa pesaingnya juga merupakan tim yang hebat. Sebagai informasi juara kompetisi debat akan diumumkan di puncak acara Pekan Keguruan FKIP 2017, Jumat (26/5) mendatang.[:en]

[FKIP – 27/05/2017] – Teacher’s Week 2017 held by Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT) attracts the students’ attention.   Many students of FETT took part in Teacher’s Week 2017, including in Debate Competition. The Debate Competition was carried out in two days, May 22nd – May 23rd 2017.  Students from Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) and English Education Program (PBI) joined on the competition. The debate competition was devided into two sessions, the first day was for Indonesian Debate Competition and the second day was for English Debate Competition. There were total 24 teams for Indonesian Debate Competition and 20 teams for English Debate Competition.

Competitive ambience arouse intensely during the competition.  Each team tried to show their best and fight to be the winner. “This competition is deliberately held to search for qualified debate teams from FETT. This debate competition was carried out to encourage students to speak English; to bring about a higher proficiency of the language. This debate competition has managed to create learning situations in which students develop proficiencies based on sound educational and communication theories. Further, the winner of English Debate Competition will be sent to the University Debate Competition,” explained Theresia Pinaka Ratna N.H., M.Pd., one of the coordinator for Debate Competition.

In this debate competition, the orators were demanded to have higher thinking ability. They were expected to think critically, logically, and chronologically. Besides, this competition is also an opportunity for them to improve their speaking skill and how to deal with their nervousness when speaking infront of the public. Yusuf Yulianto, one of the Indonesian Debate Competition finalists from PBI, asserted that he was impressed joining this competition. “ The motions are very challenging, the competitors are great, and I’m very excited to find out who will be the winner in this competition.” explained him. (TP – NA)

[:]

[:id]Tea Pot, Hembusan Nafas Dalam Pekan Keguruan 2017[:]

[:id] 

Senin hingga Jumat (22-26/5) FKIP UNTIDAR menggelorakan semangat keguruan melalui agenda rutinnya yang bertajuk Pekan Keguruan FKIP UNTIDAR 2017 dengan tema “Peningkatan Keprofesionalan Guru Berkelanjutan”. Pekan Keguruan selaku salah satu agenda yang menjadi ciri dan identitas FKIP ini berisi serangkaian acara dengan fokus utama adalah keguruan, Ilmu Pendidikan, Pengajaran, dan bahasa Inggris dan Indonesia. Pada tahun ini, Pekan Keguruan menghelat aneka perlombaan dan seminar. Di antara perlombaan yang diadakan adalah Kompetisi Debat bahasa Indonesia dan Inggris, Best Practice antar mahasiswa FKIP UNTIDAR dan antar guru sekolah menengah tingkat Jawa Tengah, lomba Media Pembelajaran, dan lomba Esai Kependidikan. Sedangkan untuk seminar, kali ini FKIP menyajikan seminar regional juga Guest Lecturing and Academic Sharing.

Satu yang menarik dari serangkaian acara keguruan dan pendidikan yang disajikan, terdapat sebuah acara yang tampak sangat ramai dan menjadi pusat berkerumunnya mahasiswa dan peserta Pekan Keguruan. Acara yang dimaksud adalah Tea Pot, akronim dari Teachers Week’s Spot. Ali Imron M.Hum selaku penanggung jawab acara mengatakan bahwa Tea Pot memang direncanakan dan dibuat agar menjadi penjaga nafas Pekan Keguruan. Menyediakan panggung pentas dan panggung panjang bagi penonton, acara ini berisi penampilan dari mahasiswa seluruh angkatan di FKIP dengan tema keguruan. Mahasiswa boleh menyajikan seni dan sastra, tanya jawab, hingga tips-tips yang terkait keguruan dan pendidikan bahasa.

Selain itu, Tea Pot merupakan pusat administrasi pada Pekan Keguruan dengan salah satu program yang ditawarkan sekaligus diwajibkan bagi mahasiswa adalah presensi dengan cap dan tandatangan kehadiran sebanyak minimal 4 kali yang mewakili 4 hari berlangsungnya Pekan Keguruan.

Ali menambahkan bahwa penjagaan nafas yang dimaksud adalah selama berlangsungnya Pekan Keguruan mahasiswa maupun peserta dari luar FKIP ketika masuk ke kompleks FKIP akan dibuat benar-benar merasakan sedang berlangsungnya sebuah acara besar di FKIP mengingat masing-masing lomba dan seminar tersebar di ruang-ruang yang berbeda, khususnya di FKIP dan juga auditorium UNTIDAR. Sejalan dengan yang disampaikan Ali, Winda Candra H, M.A selaku ketua panitia Pekan Keguruan sangat mengapresiasi jalannya Tea Pot yang benar-benar tampak dipenuhi mahasiswa dan peserta di hari pertamanya. Selain itu, Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., juga sangat mengapresiasi mengingat Sukarno memang menghendaki diadakannnya semacam pameran yang berbasis kegiatan, bukan lagi semata-mata produk. (AL)

[:]

[:id]Untidar Gelar Seminar dan Pelepasan Salah Satu Dosen FKIP Sebagai Anggota KORPRI[:en]UNTIDAR held regional seminar on KORPRI between UNTIDAR and UMM[:]

[:id]

Bertempat di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unidar, Magelang, Jumat (5/5/2017) pukul 09.00 wib, diselenggrakan acara seminar regional Korps Pegawai Negeri (Korpri) sub unit Universitas Tidar (Untidar) dan Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM). Seminar regional  yang diselenggarakan setiap semester itu dihadiri sekitar 40 peserta terdiri atas dosen-dosen dari Untidar dan UMM.

Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. memberikan sambutan dalam acara tersebut. Beliau menyampaiakan bahwa, Korpri menjadi wadah untuk meningkatkan inovasi dan tukar-menukar ilmu. Diadakannya acara seminar rutin tersebut  diharapkan dapat memberi  kesempatan kepada seluruh anggota Korpri untuk mempresentasikan karya-karya ilmiah yang dihasilkan. Hal itu dapat membantu dalam memenuhi persyaratan kenaikan pangkat bagi anggota Korpri.

Setelah acara sambutan, dilanjutkan acara pelepasan salah satu anggota Korpri yaitu FX. Samingin, M.Hum. Beliau merupakan dosen FKIP yang telah purna tugas sejak tanggal 20 Februari 2017 yang lalu. Dalam kesempatan wawancara beliau menyampaikan kesan-kesannya selama menjadi anggta Korpri. “Anggota Korpri itu akrab, solidaritasnya bagus. Untidar (dulu UTM) dan UMM melakukan berbagai kegiatan seminar juga kegiatan olah raga. Banyak manfaat yang dirasakan melalui acara-acara yang diadakan, terutama membantu teman-teman mendapatkan tempat untuk mempresentasikan hasil penelitian,” kata Drs. FX. Samingin, M.Hum. yang telah menjabat sebagai sekretaris Korpri sub unit Magelang sejak sekitar tahun 1985.

Acara seminar dibagi menjadi dua sesi yang pertama adalah seminar utama dengan pembicara Dr. Farikah, M.Pd. yang menyampaikan materi berjudul “Teknik Penulisan Karya Ilmiah”. Selanjutnya sesi pararel yaitu presentasi oleh 25 dosen yang mengirimkan makalahnya. Makalah-makalah tersebut berasal dari 20 dari dosen Untidar dan 5 dari dosen UMM.

Hasil dari seluruh makalah yang telah dipresentasikan kemudian dibukukan menjadi prosiding. Disusunnya prosiding ini baru dilakukan pertama kali. Prosiding tersebut dipersembahkan untuk Drs. FX. Sammingin, M.Hum. sebagai kenang-kenangan dan bentuk penghomatan atas dedikasinya selama bertahun-tahun menjabat sebagai sekretaris dan sekaligus anggota  KORPRI. (DZ)

[:en]

Regional seminar on KORPRI (Indonesian Civil Servant Corps) sub unit Tidar University (UNTIDAR) and Muhammadiyah Magelang University (UMM) was held in Faculty of Social and Politic Science of Tidar university on Friday (5/5/2017) at 9.00 am. There were lecturers of UTIDAR and UMM who joined this regional seminar which is held every semester.

Rector of Tidar University, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., said that Korpri is a place to improve innovation and share knowledge. By this seminar which is held regularly is hoped able to give opportunity to all member of KORPRI to present their papers. It can help to fulfill requirement to increase level of functional position for all of members of KORPRI.

The next event is rehearsal ceremony for one of the lecturers in Faculty of Education and Teachers’ Training, FX. Samingin, who has completed his period in February 20th 2017. He said that all members KORPRI is friendly and has good solidarity. UNTIDAR and UMM are not only collaborate in holding Seminar, they also collaborate in sport event. Many benefits can be achieved in this events, especially it can helps others to presents their research paper,” said Drs. Fx. Samingin, M.Hum, who has been a secretary position in KORPRI sub unit Magelang since 1985.

This seminar is divided into two sessions; firstly the main seminar which is delivered by Dr. Farikah, M.Pd. with material entitled “teknik Penulisan Karya Ilmiah”. Next session is parallel session which presented by 25 lecturers, 20 lecturers from UNTIDAR and 5 lecturers from UMM, who have sent their papers previously.

They will publish proceeding for the first time that consists of papers that have been presented by lecturers. This proceeding is dedicated to Drs. FX. Samingin, M.Hum., as souvenirs and honor as his dedication as secretary and members of KORPRI for many years. (GF)

[:]

[:id]Lomba Media Pembelajaran Inspiratif Meriahkan Agenda Pekan Keguruan FKIP Untidar[:en]FETT : Inspiring Learning Media Competition in The Teachers’ Week of FETT Untidar[:]

[:id]

FKIP-UNTIDAR (22/05). Dalam Rangka Pekan Keguruan 22 Mei 2017, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar menggelar berbagai jenis perlombaaan. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan membuka agenda Pekan Keguruan Tahun 2017 di Gedung Auditorium Universitas Tidar. Salah satu lomba yang turut memeriahkan pekan keguruan ini adalah Lomba Media Pembelajaran Inspriratif. Lomba ini diikuti oleh 14 tim, 5 tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 9 tim dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Para peserta lomba merupakan mahasiswa semester 2, 4, dan 6.

Saat pelaksanaan lomba, mahasiswa harus mempresentasikan media pembelajaran yang dibuat, seperti media berbasis digital, mock-up, alat peraga, maupun modul pembelajaran. Media yang dibuat merupakan karya orisinil mahasiswa yang belum pernah diikutkan dalam perlombaan sebelumnya. Media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa juga harus mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar/Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang pendidikan SD/SMP/SMA.

Koordinator Lomba Media Pembelajaran Inspiratif, Endah Ratnaningsih, M.Pd. mengatakan “Luaran dari lomba ini adalah mahasiswa dapat mengembangkan, menciptakan, dan berinovasi dalam membuat media pembelajaran.” Media-media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa dalam lomba ini adalah Media Permainan Ular Tangga, Media Film dan Lagu, Modul Sinergitas Pengajaran Brainstorming, Media Kartu Wacana, Media Wayang, Media Pembelajaran Flying Pict, Media Pembelajaran Pop-Up Book, Media Pembelajaran Berbasis Android dan Game Edukasi, dan Media Pembelajaran Roulete. Dengan banyaknya media yang dihasilkan dari lomba ini semoga dapat menginspirasi mahasiswa calon guru bahkan guru-guru di Indonesia untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik, inovatif, dan inspiratif. (WL)

[:en]

FETT-UNTIDAR (22/05). Faculty of Education and Teachers’ Training of Tidar University held various types of competition in Teachers’ Week. Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the Dean of the Faculty of Education and Teachers’ Training, opened the agenda of Teacher Week 2017 at the Auditorium Building of Tidar University. One of the competitions that enliven this event is the Inspiring Learning Media Competition. The competition was participated by 14 teams; 5 teams from Indonesian Language and Literature Education Study Program and 9 teams from English Education Study Program. The contestants are students of 2nd, 4th, and 6th semester.

During the competition, students must present instructional media, such as digital-based media, mock-up, and learning modules. Media created is the original work of students who have never been included in the previous race. Learning media created by the students should also refer to the Competency Standards and Basic Competencies / Core Competencies in accordance with the level of education of elementary / junior / high school.

Coordinator of Inspiring Learning Media Competition, Endah Ratnaningsih, M.Pd. said “The outcome of this competition is that students can develop, create, and innovate in making learning media.” Student’s learning media in this competition are Snake Ladder Game Media, Film and Song Media, Synergy Brainstorming Teaching Module, Media Card Discourse, Wayang Media, Flying Pict Learning Media, Pop-Up Book Learning Media, Android-Based Learning Media and Education Game, and Roulette Learning Media. Hopefully, this competition can inspire prospective teachers and even teachers in Indonesia to create an interesting, innovative, and inspirational learning media. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Raih Prestasi dalam Lomba Kisah Inspiratif dan Debat Bertaraf Nasional[:en]FKIP Students Achieve Achievement in The Competition of Inspirational Stories and National Debate[:]

[:id]

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar berhasil meraih prestasi dalam ajang lomba menulis kisah inspiratif dan debat antarmahasiswa Bidikmisi  yang dilaksanakan pada tanggal 18-22  April 2017 di Universitas Pembangunan Pancabudi Medan. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Permadani Diksi  (Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional) Wilayah I. Peserta lomba merupakan mahasiswa bidikmisi dari berbagai universitas di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Pajajaran, IAIN Purwokerto,  Universitas Jambi, dan Universitas Tidar.

Riri Rubus yang merupakan mahasiswa semester 4  PBSI menulis kisah inspiratif dengan judul “Meniti Mimpi Bersama Bidikmisi”. Kisah yang ditulisnya berhasil meraih peringkat juara harapan satu setelah melalui beberapa tahapan seleksi. Tercatat ada 78 karya yang diterima panitia dan kemudian diseleksi menjadi 25 finalis. Para finalis termasuk Riri Rubus diundang ke Medan untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu wawancara. “Sebelum tahap wawancara saya harus membuat video profil dan semacam esai tentang ide yang akan disumbangkan untuk Indonesia Emas 2045 kemudian dipresentasikan di depan juri,” jelas putri dari pasangan Tabrani dan Wigati.

Gadis kelaiharan Sragen 26 Juni 1990 itu menceritakan, “Saya mulai membuat kisah itu sekitar dua hari sebelum batas akhir pengiriman karya. Karena terdesak waktu justru membuat saya semangat menulis. Kisah yang saya tulis berdasarkan kisah nyata dari diri saya ketika berjuang mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Saya tulis saja hal-hal yang saya alami.”

Adapun tim lomba debat  terdiri atas tiga mahasiswa Untidar. Atif Solehudin dan Fatimah Kartika Ningrum, keduanya merupakan mahasiswa semester 4 PBSI, serta Tadjus Sobrin yang merupakan mahasiswa Teknik Sipil. Mereka bertiga berhasil meraih peringkat 10 besar setelah mengirim esai berjudul  “Optimalisasi Peran Mahasiswa Bidikmisi dalam Pengalaman Tri Dharma Perguruan Tinggi Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat.” Atif Solehudin, pria kelahiran Banjarnegara  4 Juli 1997 menjelaskan, “Perjuangan kami melalui beberapa tahapan. Tahap awal kami mengirim esai terlebih dahulu dan alhamduillah dinyatakan lolos masuk 20 besar finalis.

Putra pertama dari Bapak Mahudin itu menambahkan, “Kami bertanding dengan tim dari Universitas Sriwijaya dan lolos masuk 10 besar. Setelah itu, kami bertanding kembali dengan tim dari Universitas Sumatra Utara namun tidak sampai ke semi final. Debat ini dilakukan dengan sistem nilai bukan sistem gugur.”

Selamat dan sukses kepada para pemenang. Prestasi yang diraih akan menjadi inspirasi mahasiswa lainnya dan dapat meningkatkan eksistenisi Untidar di tingkat nasional. Dr. Farikah, M.Pd. selaku Pembina Mahasiswa Bidikmisi Untidar menyampaikan rasa bangga atas hasil yang diraih mahasiswa FKIP tersebut, “Saya bangga dan senang dengan keaktifan mahasiswa tersebut. Keikutsertaan mahasiswa di kancah nasional akan membuka wawasan mereka. Mereka akan lebih banyak menimba ilmu.” (DZ)

[:en]

Students of the Faculty Education and Teachers’ Training UNTIDAR succeeded in achieving the competition in writing inspirational stories and debates between Bidikmisi students held on April 18-22, 2017 at the University of Pembangunan Panca Budi, Medan. This competition is organized by the PERMADANI (National Students Association on Bidikmisi Receivers). The participants are students from various universities in Indonesia such as University of North Sumatra, University of Pajajaran, IAIN Purwokerto, University of Jambi, and Tidar University.

Riri Rubus, a fourth semester student of Indonesian Language and Literature Education Study Program of Tidar University, wrote an inspirational story entitled “Meniti Mimpi Bersama Bidikmisi.” The story that she wrote won the rank of hope one after going through several stages of selection. There were 78 works received by the committee and then selected into 25 finalists. The finalists including Riri Rubus were invited to Medan to follow the next selection of interviews. “Before the interview stage I have to create a video profile and a kind of essay on the idea that will be donated to Indonesia Gold 2045 then presented in front of the jury,” explained the daughter of the couple Tabrani and Wigati.

The girl that born in Sragen on June 26, 1990, recalled, “I began to make the story about two days before the deadline for the submission of the work. Because of the urgency of time, it makes me enthusiastic in writing. The story I wrote is based on the true story of myself while fighting for a Bidikmisi scholarship. I just write the things I’m experiencing. “

On the other hand, the debating competition team consisted of three students of Tidar University. Atif Solehudin and Fatimah Kartika Ningrum, both are students of fourth semester of Indonesian Language and Literature Education Study Program, and Tadjus Sobrin is a student of Civil Engineering Study Program. The three of them managed to reach the top 10 after sending an essay entitled “Optimization of Bidikmisi Student Role in Tri Dharma Experience of Higher Education through Community Service.” Atif Solehudin who was born in Banjarnegara on July 4, 1997 explained, “Our struggle through several stages. Our initial stage sent the essay first and alhamdulillah passed the entrance to the top 20 finalists.”
The first son of Mr. Mahudin added, “We competed with the team from Sriwijaya University and passed the top 10. After that, we played back with a team from the University of North Sumatra but did not get to the semi-finals. This debate is done with a value system rather than a knockout system. “

Congratulations and success to the winners. Achievements will be the inspiration of other students and can improve the existence of Tidar University at the national level. Dr. Farikah, M.Pd. as Bidikmisi Student Counselor conveyed a sense of pride in the results achieved by FKIP students, “I am proud and happy with the activeness of the students. Student participation in the national arena will open their horizons. They will gain more knowledge. “(ER)

[:]