SEMINAR KABASTRA, MENGGUGAH CINTA MELALUI IDEOLOGI

Sabtu, 27 Agustus 2016, UPT Bahasa Universitas Tidar bekerja sama dengan Badan Bahasa Jawa Tengah dan Himpunan Sarjana Kesustraan Indonesia (HISKI) Komisariat Kedu menyelenggarakan seminar Nasional Kabastra (kajian Bahasa dan Sastra). Seminar tersebut bertajuk “Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya dalam Perspektif Ideologi, Ekologi, dan Multikulturalisme”.  Dalam seminar ini, Drs. Pardi, M.Hum (kepala Badan Bahasa Jawa Tengah), Prof, Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum (Guru Besar UNY), dan Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. (Rektor Universitas Tidar) hadir sebagai pembicara utama.

Seminar ini diikuti oleh 200 peserta yang sebagian masuk menjadi pemakalah pendamping. Imam Baihaqi, M.A.  ketua panitia sekaligus ketua HISKI Komisariat Kedu mengatakan bahwa peserta dan pemakalah berasal dari dosen dan mahasiswa Untidar, dosen dari universitas lain, dan guru.  Seminar Kabastra ini diawali dengan penandatanganan MoU kerjasama antara Universitas Tidar (Untidar) dan Badan Bahasa. Dalam sambutanya, Drs. Pardi, M.Hum. mengungkapkan kegembiraannya bisa menghadiri acara seminar ini dan mengucapkan selamat kepada Untidar karena keempat Mahasiswa Untidar dari FKIP menjadi finalis Duta Bahasa Jawa Tengah Tahun 2016. Selain itu beliau juga mengatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Untidar dalam hal meningkatkan kemahiran berbahasa.

Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum, pada plenary session yang dimoderatori oleh Drs. Budiono, M.Pd (Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Untidar) menyampaikan makalahnya yang berjudul “Ideologi, Cinta, Andragogi, dan Ekologi Sastra”. Dalam paparannya ini, guru besar UNY tersebut mengemukakan bahwa ideologi sastra diwarnai oleh tiga komponen, yaitu artha sastra (yang berkaitan dengan kekuatan), dharma sastra ( yang berkaitan dengan kekuasaan), dan kama sastra (yang berkaitan dengan cinta dan hawa nafsu).  Drs. Pardi, M.Hum. sebagai pemakalah kedua menyampaikan bahwa karya sastra yang akan mengantarkan ke surga adalah karya sastra yang membuat orang berbudaya dan berkarakter tinggi.  Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. memaparkan makalah nya yang berjudul “Penelitian Bahasa untuk Pengajaran Bahasa”. Beliau memaparkan bahwa wacana bisa diteliti bila kita menemukan fenomena di dalamnya.

Selain plenary session dari pembicara utama, seminar ini juga menghadirkan ketua dan pengurus APPBIPA (Asosiai Pengajar dan Penggiat Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) untuk melakukan sosialisasi program BIPA.  Disamping itu, pemakalah pendamping juga melakukan presentasi dari makalah yang ditulisnya.  Presentasi pemakalah pendamping ini dibagai kedalam tiga ruangan yaitu disiplin ilmu sastra, disiplin ilmu pengajaran bahasa dan sastra dan disiplin ilmu bahasa.

Beberapa Dosen FKIP Untidar ikut andil dalam acara ini. Dalam disiplin Ilmu sastra, Ali Imron, M.Hum dan Winda Candra Hantari, M.A. dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menyampaikan penelitian yang ditulis dalam makalah mereka. Dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Imam Baihaqi, M.A. juga ikut mempresentasikan makalahnya.

Selain disiplin ilmu sastra, empat dosen FKIP Untidar juga memaparkan makalahnya dalam disiplin ilmu pengajaran bahasa dan sastra. Keempat dosen tersebut adalah Prima Feri Karma, M.Pd., Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd, Dr. Farikah, M.Pd., dan Molas Warsi Nugraheni, M.Pd. Dalam disiplin Ilmu Bahasa, Retma Sari, M.Pd. dan Dr. Yulia Esti Katrini, M.S. juga turut serta mempresentasikan penelitiannya.

Para mahasiswa yang hadir dalam seminar ini juga mengungkapkan antusiasnya. Silviani Fajrin, Mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris mengatakan bahwa banyak pengetahuan yang didapat dengan mengikuti seminar ini. “Saya mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang belum tentu bisa saya dapat bahkan dikelas sastra yang pernah saya ambil,” tambahnya. Senada dengan pernyatan Silvi, Fadlilah Nurul Oktaviani, mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris juga menyatakan bahwa banyak hal baru tentang kebahasaan yang dia ketahui dan pelajari dalam seminar ini. “ Acaranya menarik,” pungkasnya.

Acara seminar ini ditutup oleh Dr. Farikah, M.Pd. (Kepala UPT Pusat Bahasa Untidar). Dalam penutupannya, Farikah mengundang para peserta seminar dan pemakalah untuk mengikuti kembali acara Seminar Kabastra ke-2. (AW/ER)

Dosen FKIP Ikuti Pekerti untuk Tingkatkan Kemampuan Mengajar

Selain sebagai peneliti dan pengabdi kepada masyarakat, dosen memiliki tanggung jawab melaksanakan pembelajaran. Akan tetapi, dosen bukanlah ‘penguasa’ kelas,  dosen diharapkan menjadi fasilitator dan motivator bagi mahasiswa. Oleh karena itu, dosen diharapkan memiliki kemampuan untuk menyajikan pembelajaran yang menyenangkan.

Universitas Tidar mengadakan acara Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) Dosen Perguruan Tinggi di Kota Magelang pada Rabu sampai dengan Kamis (24 – 25 Agustus 2016) di Hotel Atria Magelang. Acara ini dihadiri 62 dosen dengan rincian 56 dosen dari Untidar dan 6 dosen dari kampus lain di Kota Magelang, seperti Universitas Muhammadiyah Magelang, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Patria Magelang, dan Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang.

“Acara ini akan dibagi menjadi dua metode, yaitu metode tutorial dan mandiri. Metode tutorial dilaksanakan selama 2 hari dilanjutkan dengan tugas mandiri,” kata Ketua Panitia, Drs. Giri Atmoko, M.Si. sekaligus Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama Untidar.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dosen dalam hal pengajaran. “Agar terjadi interaksi yang baik di dalam kelas, pembelajaran perlu dikemas dengan membuat perencanaan terlebih dahulu. Diantaranya, menentukan indikator kelulusan mahasiswa,” kata Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., Rektor Untidar pada saat membuka acara sekaligus mengisi materi tentang sistem, kurikulum, dan pengembangan RPS.

Setiap mata kuliah harus memiliki Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diturunkan dari SKL program studi dan SKL perguruan tinggi. Kemudian, dosen merumuskan indikator kelulusan untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah yang diambil.

“Perumusan tujuan pembelajaran harus ditulis dengan kalimat yang jelas yaitu mempertimbangkan aspek ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree,” ujar Prof. Dr. Mukh. Arifin, M.Sc., pemateri Tujuan, Desain, dan Metode Instruksional, yang setiap hari berkantor di LPPM Undip, Semarang.

Lebih lanjut, dosen dipacu untuk menjadi dosen idola dengan melaksakanakan pembelajaran yang aktif (active learning). Prof. Dr. Sukarno, M.Si., pemateri Pembelajaran Aktif-Inovatif, yang sehari-hari sebagai Dekan FKIP Untidar ini mengajak para dosen untuk simulasi menggunakan beberapa model active learning, seperti role playing, talking stick, snowball throwing, dan model-model pembelajaran lainnya.

Secara jelas, Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., mengajak para dosen untuk memilih pendekatan, metode, teknik, strategi, taktik, dan model pembelajaran yang paling tepat berdasarkan materi pembelajaran. “Dosen sebisa mungkin mengupayakan mahasiswa agar aktif di kelas, misalnya dengan mengajukan pertanyaan,” tambah Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi Untidar.

Sebelumnya, Prof. Ali Munawar, M.Sc., Ph.D., mengungkapkan pembelajaran untuk orang dewasa lebih diperhatikan pada variasi teknik pembelajaran, partisipasi, praktik, dan penekanan karena usia mereka yang sudah cukup matang dengan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.

Setelah merumuskan RPS, dosen diminta untuk membuat buku ajar. “Saat menulis buku ajar, dosen dapat menerapkan beberapa cara diantaranya menulis, mengemas kembali, atau menata informasi. Buku ajar tersebut dibuat sesuai dengan RPS,” ujar Mukh. Doyin, M.Si., Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang yang memberikan materi tentang buku ajar. Penulisan buku ajar harus disesuaikan juga dengan karakter mata kuliah dan standardisasi bahan ajar.

“Kegiatan Pekerti ini sangat penting dan membantu saya, terutama saat menyusun RPS, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan buku ajar untuk menunjang perkuliahan,” ujar Candradewi Wahyu Anggraini, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Untidar yang ditemui setelah acara selesai. Selain penyusunan perangkat mengajar, para dosen juga diajari untuk melaksanakan active learning di kelas.

Tidak hanya selesai dua hari itu, Pekerti ini dilanjutkan dengan tugas mandiri dengan tagihan pengumpulan RPS dan laporan praktik mengajar pada 5 September 2016 dan draf buku teks pada 1 November 2016. (WJ)

OTADAMA FKIP: OTADAMA YANG CERDAS

FKIP-UNTIDAR (26/8) – OTADAMA (Orientasi Tidar Muda) FKIP merupakan sebuah kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh jajaran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan diperuntukkan bagi mahasiswa baru sebelum mengikuti perkuliahan. OTADAMA menjadi pintu gerbang bagi mahasiswa baru untuk memasuki jenjang perkuliahan di tingkat Fakultas. Berbeda dengan orientasi mahasiswa yang identik dengan “perploncoan”, kali ini FKIP mengemas kegiatan OTADAMA dengan menekankan pada pengembangan karakter bagi para mahasiswa baru.

Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Kamis 25 Agustus 2016 ini mengusung tema “MAHASISWA CERDAS, BERKOMITMEN, BERORGANISASI, DAN BERINTEGRITAS.” Total mahasiswa baru yang mengikuti OTADAMA FKIP sebanyak 269 mahasiswa, terdiri dari 135 mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan 134 mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Selain pengenalan pada lingkungan FKIP dan sesama mahasiswa baru, OTADAMA FKIP juga membekali mahasiswa dengan kegiatan-kegiatan yang diharapkan mampu untuk membentuk karakter dan menumbuhkan kecintaan terhadap FKIP. “Mahasiswa baru akan dikenalkan tentang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan secara intensif dan proposional, bidang atau perangkat kampus seperti halnya, kefakultasan, akademik dan kemahasiswaan, keuangan, dan pengenalan BEM, serta keprodian,” jelas Muhammad Zamroni selaku ketua panitia OTADAMA FKIP.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00 ini dibuka oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku Dekan FKIP. Beliau dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal yang harus diketahui oleh mahasiswa baru, yakni visi dan misi FKIP, tenaga pengajar, dan kegiatan perkuliahan. Selain itu, OTADAMA FKIP ini, diisi dengan materi-materi yang disampaikan oleh dosen-dosen FKIP, di antaranya kefakultasan oleh Dekan FKIP, akademik dan kemahasiswaan oleh Drs. Hari Wahyono, M.Pd. dan keprodian oleh Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd. (Korprodi PBI) dan Rangga Asmara, M.Pd. (Korprodi PBSI), Belajar Efektif oleh Lilia Indriani, M.Pd., serta pengenalan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), dan HIMAPRODI (Himpunan Mahasiswa Prodi) baik itu PBI maupun PBSI. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pentas seni dari para mahasiswa baru. Kemudian kegiatan ini ditutup oleh Wakil Dekan 1.

Di akhir sambutannya, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa baru karena dari “ribuan pendaftar, kalian lah yang terpilih dan masuk ke The Best Faculty.” (NA-WL)

DOSEN FKIP JADI DEWAN JURI LKS KOTA MAGELANG

Lomba Ketrampilan Siswa (LKS) kelompok Bisnis dan Manajemen tingkat Kota Magelang kembali diadakan. Bertempat di SMK  Negeri 2 Magelang, beberapa sekolah kejuruan berlomba untuk menjadi wakil dari kota Magelang ditingkat provinsi.

Bekerjasama dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMK kota Magelang, FKIP mengirimkan beberapa dosen Bahasa Inggris untuk menjadi tim juri LKS. Untuk juri LKS kelompok kesekretariatan adalah Rini Estyowati, M.Pd. dan Sri Sarwanti, M.Hum., sedangkan untuk juri LKS kelompok pemasaran adalah Retmasari, M.Pd.

“Beberapa aspek yang dinilai, antara lain kecepatan mengetik, surat menyurat, penanganan telepon masuk, menyusun jadwal pemimpin, dan presentasi kesekretariatan dalam bahasa Inggris dengan tema “how to be good secretary”. Beberapa aspek tersebut ada yang menggunakan Bahasa Inggris, jadi kita diminta untuk menjadi juri LKS di kelompok ini,” kata Sri Warwanti, M.Hum.

Senada dengan kelompok kesekretariatan, kelompok pemasaran juga menggunakan bahasa Inggris di dalam beberapa aspek penilaian. “kolaborasi antara knowledge dan skill language yang dinilai dibagian pemasaran ini. Jadi mereka tidak hanya harus menguasai materi dari pemasaran, tapi juga harus menguasai bahasa Inggris sehingga bisa bicara dengan lancar”, ujar Retmasari, M.Pd.

Dari hasil musyarawah tim juri, untuk kelompok kesekretariatan, juara I diraih oleh SMK Negeri 2 Kota Magelang, sedangkan untuk juara I kelompok Pemasaran diraih oleh SMK Negeri 2 Kota Magelang. (GF)

FKIP Borong Penghargaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dalam Peringatan HUT ke-71 RI

FKIP-UNTIDAR (17/8), upacara peringatan hari proklamasi kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia diikuti oleh seluruh sivitas akademika Universitas Tidar. Bertindak sebagai inspektur upacara, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. menyampaikan pidato sambutan dari Menteri Negara Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Dalam peringatan 71 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, mari kita wujudkan Gerakan Nasional Ayo Kerja Nyata Gelorakan Inovasi di bidang kerja kita masing-masing. Mari kita bekerja nyata ciptakan berjuta produk hasil inovasi untuk kemajuan Indonesia. Dengan bekerja nyata, sesungguhnya kita merenda masa depan Indonesia – yang maju dan unggul. Dan hanya bangsa yang mampu menghasilkan inovasi akan menjadi bangsa besar yang unggul dan berdaya saing.” pesan dari Mohamad Nasir, Menristek.

Indonesia Kerja Nyata, tagline yang diusung pada peringatan hari proklamasi kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia memberikan motivasi untuk selalu semangat bekerja di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan FKIP.

Hal ini dibuktikan dengan penghargaan oleh Rektor UNTIDAR yang diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat universitas tahun 2016. Pendidik dan tenaga kependidikan FKIP berhasil meraih juara dalam beberapa kategori penghargaan.

Kategori penghargaan:

Juara 1 Dosen Berprestasi                              : Dr. Farikah, M.Pd.

Juara 2 Dosen Berprestasi                              : Drs. Hari Wahyono, M. Pd.

Juara 1 Ketua Jurusan Berprestasi                   : Lilia Indriani, S. Pd., M. Pd.

Juara 1 Laboran Berprestasi                            : Janur Seto Kasari, S. T.

Juara 1 Pengelola Keuangan Berprestasi          : Ratih Andriyati, A. Md.

Juara 2 Pustakawan Berprestasi                      : Atik Fatimah, A. Md.

Selain penghargaan tersebut, Dr. Farikah, M. Pd. juga menerima penghargaan karya ilmiah atas penulisan buku teks yang berjudul “Developing Effective Teaching through Thematic Progression Patterns with Cooperative Learning (TP-CL)”.

Dengan adanya penghargaan tersebut, pendidik dan tenaga kependidikan FKIP dapat lebih termotivasi dalam meningkatkan kinerja sebagai salah satu bentuk nyata Gerakan Nasional Ayo Kerja Nyata Gelorakan Inovasi. “Adanya penghargaan ini bisa memotivasi para dosen untuk memperoleh prestasi,” ujar Drs. Hari Wahyono, M. Pd, dosen berprestasi FKIP. Hal serupa juga disampaikan oleh Janur Seto Kasari, S.T., laboran berprestasi FKIP, “Penghargaan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan merupakan ajang positif untuk memotivasi kami dalam bekerja dan berinovasi.”

Dirgahayu ke-71 Republik Indonesia, Indonesia Kerja Nyata. (CA-NA)

Dua Mahasiswa FKIP UNTIDAR Juara di Pemilihan Duta Wisata Kota Magelang 2016

Mahasiswa FKIP kembali memenangi kejuaraan di ajang kompetisi bergengsi. Kali ini dua mahasiswa dari FKIP Universitas Tidar berhasil mengukir prestasi di Pemilihan Duta Wisata Kota Magelang 2016.

Eka Budianto dinobatkan menjadi Juara Satu Putra yang artinya berhak menyandang gelar Mas Duta Wisata Kota Magelang 2016. Sementara itu Dewanty Anantasari berhasil menjadi Juara Favorit Putri. Keduanya dinobatkan dalam malam final yang dilakukan di Ballroom Hotel Atria, Senin (15/8) malam.

Sempat merasa berdebar-debar ketika melengkapi persyaratan yang sangat banyak dalam waktu yang sangat singkat Dewanty mengaku bahwa dirinya sangat senang mendapat pengalaman baru sekaligus mampu menyabet satu nomor juara favorit “Selama karantina, wawasan dan pengetahuan saya bertambah, khususnya mengenai sejarah dan wisata yang ada di wilayah Magelang. Selain itu, pelajaran table manner, beauty class dan public speaking juga sangat menyenangkan.” tuturnya.

Sementara itu, Eka mengaku bahwa Pemilihan Duta Wisata adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda. “Saya yang tadinya gak peduli lingkungan, gak tahu organisasi, cuek tapi melalui ajang ini saya bisa belajar mengontrol emosi, belajar bagaimana menjadi pemimpin yang mengatur banyak orang”. Senada dengan Dewanty, Eka merasa senang dapat membawa nama UNTIDAR, khususnya FKIP di ajang kompetisi ini. Harapannya, setelah menyandang gelar Mas Kota Magelang Eka Budianto mampu memberikan kontribusi positif yang konkrit dalam upaya memajukan pariwisata Magelang.

Moch. Malik Al Firdaus selaku pendamping delegasi UNTIDAR mengaku sangat bangga dengan pencapaian dua mahasiswa FKIP. “Alhamdulillah, usaha persiapan dan pendampingan proses peserta Duta Wisata membuahkan hasil yang maksimal, tetapi tetap tidak dapat dipungkiri, masih banyak proses yang perlu dipersiapkan lebih matang lagi karena jumlah peminat dari UNTIDAR khususnya FKIP masih tergolong rendah, untuk itu butuh rentang waktu sosialisasi yang lebih bisa ditoleransi untuk mendukung tercapainya usaha tersebut agar dapat lebih optimal.”

“Semoga berhasilnya kami di ajang Duta Wisata Kota Magelang 2016 ini mampu memberi motivasi bagi teman-teman UNTIDAR, khususnya FKIP untuk  dapat mengikuti kompetisi yang sama di tahun-tahun mendatang dengan persiapan yang lebih matang lagi.” tutup Eka Budianto.

(WD)

Pengabdian pada Masyarakat: Dosen FKIP Mendampingi Penulisan KIR di SMA PL Van Lith Muntilan

MUNTILAN, FKIP – Dosen FKIP Untidar melakukan pengabdian pada masyarakat dengan mengajarkan Karya Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari MoU (Memorandum of Undestandung-Nota Kesepahaman) antara FKIP Untidar dengan SMA PL Van Lith.

Sabtu pagi (13/8) enam dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar (FKIP Untidar) telah bersiap di halaman kampus untuk menuju SMA PL Van Lith di Muntilan. Pagi itu, mereka masih terlihat sibuk berdiskusi materi yang akan diajarkan pada pertemuan pertama. “Pada pertemuan hari ini siswa akan dikenalkan karya ilmiah dan metode ilmiah. Kami mengajar siswa Kelas X. Jadi, mereka baru saja lulus SMP, belum terlalu ngerti karya ilmiah, kita mulai dari yang dasar-dasar dulu,” tutur Winda Candra Hantari, M.A., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar sekaligus koordinator kegiatan ini, sesaat sebelum memasuki mobil. Selain Winda, Tim ini terdiri atas Ali Imron, M.Hum, dan Retma Sari, M.Pd., dari Program studi PBI serta Molas Warsi Nugraheni, M.Pd., Imam Baihaqi, M.A, dan Asri Wijayanti, M.A. dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tiba di SMA PL Vanlith, Tim Pengabdian Masyarakat FKIP Untidar disambut oleh guru sekaligus Koordinator KIR SMA PL Van Lith, Elizabeth Windarti, M.Pd. dan Andreas Ari Budiyono, S.Sn. Di sana juga telah hadir Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Lilia Indriani, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP Untidar untuk menyerahkan Tim Pengabdi.

“Sekolah kami merupakan sekolah berasrama sehingga kegiatan di sini sangat padat. Oleh karena itu KIR hanya bisa dilakukan setiap hari Sabtu. Kami sangat senang atas kerja sama yang terjalin dengan FKIP Untidar, terutama atas partisipasi sebagai fasilitator di SMA PL Van Lith,” tutur Windarti.

“Pengabdian di Van Lith ini merupakan periode kedua. Semester lalu, kami juga telah mengirimkan 6 dosen yang berbeda untuk melakukan hal yang sama. Setiap periode akan melakukan 10 kali pertemuan pada satu semester,” kata Lilia Indriani saat koordinasi, Jumat (12/8). Semua dosen akan diberi kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan ini karena MoU ini telah disepakati selama lima tahun, tambah Hari Wahyono. Selain itu, FKIP Untidar juga akan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP Untidar, juga hadir memberikan pengarahan. “Saya harap para dosen menyiapkan materi dengan baik agar tidak mengecewakan para siswa serta pengabdian ini menjadi langkah yang baik untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak,” ungkap Dekan FKIP.

Siswa-siswa SMA PL Van Lith juga terlihat menikmati kegiatan ini. “Saya ingin meneliti tentang penyebab efek rumah kaca, mungkin saya akan menemukan cara-cara untuk mencegahnya,” ujar Ale, siswa Kelas X-6 dengan penuh semangat saat kegiatan berlangsung. Para dosen diberi waktu 90 menit setiap kali pertemuan. Mereka diberi kebebasan untuk mengajar di dalam maupun di luar kelas. Kesempatan ini diharapkan dapat digunakan para dosen untuk menerapkan Active Learning di tingkat sekolah.

WJ

FKIP UNTIDAR STUDI BANDING LABORATORIUM KE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FKIP-UNTIDAR (11/8). Tujuh dosen dan satu laboran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar mengadakan studi banding ke Laboratorium Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma. Tepat pukul 09.30 WIB rombongan tiba di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk kunjungan yang pertama. Rombongan dosen dan laboran FKIP UNTIDAR yang dipimpin oleh Kepala Laboratorium Bahasa FKIP UNTIDAR Rini Estiyowati, S.S., M.Pd. dan Ketua Jurusan Bahasa dan Seni FKIP UNTIDAR Lilia Indriani, M.Pd. ini disambut baik oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dr. Widyastuti Purbani, M.A. di Ruang Sidang Lantai 2 PLA FBS UNY. Selain oleh dekan, rombongan dosen dan laboran FKIP UNTIDAR ini, juga disambut ramah oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Sukarno, M.Hum., Humas, dan Kepala Laboratorium Bahasa FBS UNY.

Adapun tujuan dari studi banding ini seperti disampaikan oleh Rini Estiyowati, S.S., M.Pd. adalah tukar informasi mengenai laboratorium yang ada di FBS UNY. Kemudian, acara dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi laboratorium FBS UNY, di antaranya adalah Laboratorium Sanako, Citralab, Salc, Vietra, dan laboratorium micro teaching. Selain itu, rombongan dosen dan laboran dari FKIP UNTIDAR juga mengunjungi layanan internet mahasiswa  UNY atau biasa disebut sebagai LIMUNY yang juga digunakan sebagai tempat pelatihan dosen, guru, dan ujian berbasis komputer untuk mata kuliah umum. Rombongan dari FKIP UNTIDAR pun mengunjungi pusat bahasa UNY. Di pusat bahasa (P2B) UNY ini, banyak informasi yang diperoleh, di antaranya adalah buku sumber yang dipakai untuk mata kuliah listening. Selain itu, juga diberi tutorial wondershare secara singkat oleh ahli bahasa di pusat bahasa UNY.

Untuk kunjungan kedua, rombongan menuju Universitas Sanata Dharma dan disambut dengan ramah oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Yohana Veniranda, M.Hum., Ph.D. dan Christina Lhaksmita Anandari, Ed.M. selaku dosen PBI. Kemudian, dilanjutkan dengan mengunjungi laboratorium audio, multimedia, dan laboratorium micro teaching. Dengan adanya studi banding ke dua universitas tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan memperoleh pengetahuan terkait pengelolaan laboratorium. (Ayu)

FKIP Kirimkan Dosen PBI di Ajang Lomba SMK Academic Writing and Presentation

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar kembali kirimkan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dalam ajang lomba tahunan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bahasa Inggris yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang. Kegiatan yang bertajuk Academic Writing and Presentation merupakan kegiatan yang berembrio dari kegiatan lomba debat pada tahun-tahun sebelumnya.

Dalam sambutannya, Drs. Agus Sujito, perwakilan Disdik Pemkot Magelang menyampaikan bahwa pada tahun 2016 ini terjadi perubahan cukup besar dalam pedoman dan ketentuan lomba.  Sujito menambahkan, “Sebelumnya, lomba bahasa Inggris diadakan menggunakan Australian Debate System. Namun, pada tahun ini, Disdik Pemprov Jateng mengubah format lomba menjadi Academic Writing and Presentation.

Selama 2 hari (09/08-10/08) peserta mempresentasikan esai yang sudah disiapkan sebelumnya dan melakukan tanya jawab di SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang. “Total ada 12 tim peserta pada babak penyisihan yang terbagi SMK Negeri dan Swasta di Kota Magelang” Ujar Bondan Eri C.H., S.Pd., ketua MGMP Bahasa Inggris SMK Kota Magelang yang sekaligus menjadi koordinator lomba ini. Bondan menambahkan “Dari total 12 peserta, terpilih 5 tim masuk babak final dimana kelima tim tersebut wajib membuat artikel dari topik yang berbeda dengan babak penyisihan”.

Sri Sarwanti, S.Pd., M.Hum., koordinator juri lomba, mengingatkan, “Kriteria penilaian lomba ini adalah esai 20%, presentasi 30%, dan tanya jawab 50%.” Sarwanti menambahkan, “Kekuatan akurasi dan pemahaman konsep artikel pada sesi tanya jawab serta kepadatan isi, penampilan, dan dinamika grup pasda sesi presentasi menjadi poin penting jika peserta ingin memperoleh skor yang tinggi.”

Dari hasil diskusi dewan juri diputuskan SMKN 2 Magelang (juara I), SMKN 1 Magelang (juara II), SMK Maarif Kota Mungkid (juara III), SMK PIUS X Magelang (Juara harapan I), dan SMK Kesdam IV Diponegoro (juara harapan II). (WR)

MAHASISWA BARU FKIP ANTUSIAS AMBIL JAS ALMAMATER BARU

Pengambilan jas almamater mahasiswa baru FKIP Universitas Tidar diselenggarakan pada tanggal 10–16 Agustus 2016. Jadwal pengambilan jas almamater bagi mahasiswa baru ini dilaksanakan di dua tempat, program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bertempat di ruang tata usaha tengah dan Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia bertempat di ruang tata usaha utara.

Mahasiswa-mahasiswa baru tersebut nampak antusias pada momen pengambilan jas almamater ini. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi mahasiswa baru yang sudah menunggu di depan gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak pagi hari.

Di sela-sela antrean pengambilan jas almamater, Dita Puspitasari, menyatakan bahwa “Saya senang karena kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, apalagi sudah dapat jas almamater baru.” Lebih lanjut, mahasiswi asal Purworejo ini mengungkapkan kegembiraannya telah lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Tidar. “Saya berharap setelah kuliah di sini, saya bisa menjadi guru yang baik,” tandas mahasiswa baru jurusan Pendidikan Bahasa Inggris itu.

Pengambilan jas almamater ini dapat dibilang berhasil. Seperti diungkapkan Janur Seto Kasari, S.T., “Sejauh ini tidak ada problem yang berarti, semua bisa dihandle.” (AW-ER)