Mahasiswa Filipina Melakukan Observasi di Sekolah

Rabu, 16 Oktober 2024 Mahasiswa Filipina melakukan observasi di sekolah-sekolah untuk berbagai tujuan, seperti penelitian, program pertukaran pelajar, atau magang. Observasi ini bertujuan untuk mempelajari metode pengajaran, budaya pendidikan, serta tantangan yang dihadapi oleh siswa dan guru.

Kegiatan ini dapat membantu mahasiswa memahami sistem pendidikan di negara lain dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh di tempat asal mereka. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pendidikan.

Jika sesuai rencana, pada Minggu ini mereka akan melaksanakan observasi. Pada minggu kedua mereka akan mengajar, dan pada minggu ketiga evaluasi.

Penulis : Fibra

[:id]Himaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Selenggarakan Seminar Nasional dan Rakorda I Jateng IMABSII Jawa-Madura[:en]HIMPRODI PBSI Holds Nasional Seminar and Rakorda I Central Java of IMABSII Java-Madura[:]

[:id]

Sabtu (10/3) Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himaprodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas menyelenggarakan seminar nasional berjudul Representasi Kepekaan Sosial melalui Bahasa dan Sastra Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh Triman Laksana (Sastrawan Nasional) dan Setia Naka Andrian (Dosen Sastra Universitas PGRI Semarang) sebagai pembicara. Semnas ini menjadi pembuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) I Jawa Tengah Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII) Jawa-Madura.

“Seminar Nasional ini merupakan salah satu agenda Himaprodi PBSI tahun 2018 ini. Tahun ini juga bertepatan dengan Rakorda 1 Jateng IMABSII Jawa-Madura. Kebetulan kami juga sebagai tuan rumah rakorda tersebut,” tutur Leanita Fitri Agustin, Ketua Himaprodi PBSI di sela-sela acara.

Acara yang diadadakan di Auditorium Untidar ini makin semarak karena dihadiri oleh 353 peserta. Peserta tersebut terdiri atas Mahasiswa Untidar dan mahasiswa kampus lainnya yang mengikuti rakorda.

Pada kesempatan tersebut Setia Naka Adrian memaparkan kearifan lokal pada sastra Indonesia yang diwujudkan dalam bahasa. “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus-kampus dapat dijadikan komunitas sastra. Satra dapat digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan kepekaan sosial,” tambah dosen sekaligus sastrawan dari Semarang ini.

Triman Laksana juga memaparkan perodisasi sastra di Indonesia dengan detail. Pada akhirnya, dengan bahasa dan sastra nilai-nilai sosial dapat ditawarkan. “Posisi yang diambil oleh sastrawan berperan penting terhadap keberadaan karya sastra dan kata-kata sakti yang ditawarkan ke arena sosial. Sastra tidak hanya persoalan nilai bahasa semata, tetapi juga nilai sosial,” kata Trima Laksana sebagai penutup paparannya.

Rakorda Jateng Pertama

Setelah semnas selesai, acara dilanjutkan dengan Rakorda Jateng pertama IMABSII Jawa-Madura. Himaprodi PBSI menjadi tuan rumah rakorda yang dihadiri 63 mahasiswa sebagai perwakilan dari anggota IMABSII Jawa Tengah ini.

“Rakorda tersebut membahas kontribusi himpunan terhadap kinerja IMABSII dan manfaat IMABSII terhadap himpunan,” kata Leanita sebelum rakorda dimulai. Rapat tersebut dipimpin oleh Koordinator Daerah (Korda) Jateng M. Hamid, Mahasiswa Universitas PGRI Semarang.

Semnas ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang sastra. Di sisi yang lain, dengan adanya rakorda, Himaprodi PBSI makin menunjukkan eksistensi dan kebermanafaataannya untuk semua kalangan, termasuk untuk mahasiswa dan almamater. WJ

[:en]

Himprodi PBSI (Students’ Association of  Indonesian Language and Literature Study Program) FETT tidar University, held Nasional Seminar with the topic Representasi Kepekaan Sosial melalui Bahasa dan Sastra Indonesia. The seminar was attended by Triman Laksana (Nasional Writer) and Setia Naka Andrian (Lecturer of Literature at  University PGRI Semarang.   ) as the speakers. This event became the opening of Regional Coordination Meeting (Rakorda) I Central Java of  Indonesian Language and Literature Student Association (IMABSII) Java-Madura.

“This National Seminar is one of the agenda of PBSI in 2018. This year also coincides with Rakorda I Central Java of IMABSII Java-Madura. Incidentally, we also become the host of Rakorda i Central Java,” said Leanita Fitri Agustin as the chief of Himprodi PBSI.

The event, which was held in Auditorium of Tidar University, was attended by 353 participants. The participants were not only from Tidar University, but also from other Universities who joined Rakorda I Central Java.

On that special occasion, Setia Naka Adrian explained about local wisdom on Indonesian literature embodied in the language. “Student Activity Unit (UKM) on campus can be used as a literary community. Literature can be used as a means to emerge social sensitivity, ” he added. In the other hand, Triman Laksana explained the literary periods in Indonesia in detail. In the end, social values ​​can be offered trough language and literature.
“The position taken by the literary plays an important role on the existence of literary works and magic words offered to the social arena. Literature is not only a matter of language values, but also of social values, added Trima Laksana as the closing.

The First Rakorda I of Central Java

After the seminar finished, the event was continued with the first Rakorda I Central Java of IMABSII Java-Madura. Himpro PBSI became the host of Rakorda I Central Java which was attended by 63 students as the representatives of IMABSII for Central Java. “The meeting discusses about the contribution of the performance of IMABSII and the benefits of IMABSII to the association, “ said Leanita Fitri Agustin. The meeting was led by Regional Coordinator if Central Java, M. Hamid, the student of University PGRI Semarang.
This seminar is expected to improve students’ understanding of literature. On the other hand, with the rakorda, Himaprodi PBSI increasingly shows its existence and its manifestation for all circles, including for students and alma mater. (WJ – NA)

[:]

[:id]Evaluasi Kegiatan Akademik Melalui Agenda Rutin Dua Jam Bersama Prodi PBSI[:en]Two Hours with PBSI: Evaluating Academic Activities of PBSI[:]

[:id]FKIP-UNTIDAR (4/07). Dalam rangka evaluasi terhadap kegiatan akademik, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar menyelenggarakan agenda bertajuk “Dua Jam Bersama Prodi PBSI”. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Untidar tanggal 19 Juni 2017 lalu. Agenda rutin yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi PBSI ini dihadiri oleh dekan, wakil dekan 1 & 2, pejabat struktural, dan seluruh dosen PBSI FKIP Untidar.

Adapun evaluasi terhadap kegiatan akademik dan evaluasi dosen selama semester genap (2016/2017) ini dilakukan oleh mahasiswa semester 2, 4, 6, dan 8. Sebelum kegiatan evaluasi dilakukan, kegiatan ini dibuka dan disambut oleh Ketua Panitia 2 Jam Bersama Prodi PBSI Pertiwi Julia. Dalam kesempatan ini, ketua panitia menyampaikan “Kegiatan ini sebagai ajang evaluasi proses belajar mengajar dan semoga ke depannya kinerja dosen semakin lebih baik.”

Selain itu, Koorprodi PBSI Rangga Asmara, M.Pd. menambahkan bahwa “Melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat memberikan evaluasi terhadap kegiatan akademik di Prodi PBSI”. Rangga juga menyampaikan bahwa “Selama satu semester ini, ada beberapa capaian di Prodi PBSI. Pertama, pada 17 Februari 2017 Prodi telah mengirimkan borang akreditasi dan telah divisitasi oleh asesor BAN-PT pada 6 Mei 2017. Kedua, ijin operasional Prodi PBI S2 telah keluar dan pendaftaran akan dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2017. Ketiga, mahasiswa PBSI banyak yang menorehkan prestasi mulai dari tingkat lokal (universitas) sampai nasional”.

Salah satu mahasiswa semester 4 Bondan Prakoso memberikan saran demi perbaikan dan kemajuan Prodi PBSI untuk meningkatkan kerjasama. Kerjasama ini bukan hanya di tingkat fakultas saja, akan tetapi kerjasama dan menjalin kemitraan dengan Prodi PBSI dari berbagai universitas di Indonesia. (WL)

[:en]

FKIP-UNTIDAR (4/07). Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) held a routine event called “Two Hours with PBSI”. The event was held on June 19th, 2017 by student association of PBSI. It was not only attended by the students of PBSI, but also the dean, the vice dean of academic and students’ affairs and the vice dean of general affairs and finance, structural officials, and also the lecturers of FETT (Faculty of Education and Teacher’s Training) Tidar University.

In this event,  the evaluation towards academic activities and the lecturers for even semester in the academic year of 2016/2017 was done by the second, fourth, sixth, and eighth semester students of PBSI. It was opened and welcomed by the chairman of the comittee, Pertiwi Julia. “This event is as an evaluation towards teaching and learning process. Hopefully in the future the performance of lecturers is getting better,” she explained.

Rangga Asmara, M. Pd., the coordinator of PBSI, added “Through this occasion students are expected to provide an evaluation towards the academic activities of PBSI”. He also explained that in this even semester, PBSI has achieved three outcomes. “ First, on 17th February 2017, has sent accreditation form and has been visited by the National Accreditation Board for Higher Education (BAN-PT) Ministry of Education, Research, and Technology on 6th May 2017. Second, the operational license for the post-graduate program of English Education Study Program has been released and the registration will be started on June until August 2017. Third, mnay students of PBSI have seized various achievments, both local and national level,” he explained.

Bondan Prakoso, the student of fourth semester, gave constructive suggestion for the progress of PBSI itself, especially in enhancing cooperation and partnership not only at faculty level, but also with Indonesian Language and Literature Study Program from various universities in Indonesia. (WL-NA)

[:]

[:id]Mahasiswa PBSI Untidar Juarai Lomba Esai Nasional Muswil V IMABSII Jawa-Madura 2017[:en]Students of Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) Win National Essay Competition in Java-Madura Region 2017[:]

[:id]

Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII) Wilayah Jawa-Madura mengadakan lomba esai nasional dalam rangka Musyawarah Wilayah V Imabsii dengan tema “Memperkuat Peran Bahasa Indonesia di Era Global”. Lomba tersebut diikuti mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Untidar, Mohamad Dwi Raharjo dan Ridwan Setyo Pambudi.

Lomba esai ini diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Muswil V Imabsii Jawa-Madura 2017 yang diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, pada 6 – 10 Maret 2017. “Kami mewakili himpunan mahasiswa Prodi PBSI mengikuti acara tersebut. Lalu, setiap peserta diwajibkan untuk mengikuti lomba esai dengan anggota maksimal dua mahasiswa,” tutur Muhammad Dwi Raharjo yang juga Ketua Himaprodi PBSI Untidar.

Pada kesempatan tersebut, Dwi Rahajo dan Ridwan menulis esai berjudul “Diskursus Pemertahanan Bahasa Indonesia di Era MEA”. “Kami menulis tentang gagasan untuk mempertahankan bahasa Indonesia melaui usaha pembakuan. Usaha tersebut antara lain: berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang tepat serta kodifikasi bahasa Indonesia menurut situasi pemakaian dan struktur bahasa,” tambah Dwi Raharjo, mahasiswa PBSI Semester IV ini.

Esai tersebut berhasil mengantarkan mereka menjadi juara pertama disusul perwakilan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Jakarta sebagai juara kedua dan Universitas Negeri Semarang sebagai juara ketiga.

Bertindak sebagai juri pada lomba esai tersebut adalah Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D., Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., dan Dr. Budhi Setiawan, M.Pd., ketiganya adalah Dosen UNS. Sebagai hadiah, panitia akan memberikan uang pembinaan dan sertifikat. Akan tetapi, Dwi Raharjo dan Ridwan mengatakan belum menerima hadiah saat penulis mengonfirmasikan kepada keduanya.

Langkah kedua mahasiswa PBSI Untidar ini sebagai bentuk keterlibatan pada forum mahasiswa tingkat nasional. Selamat Dwi Raharjo dan Ridwan, semoga kalian dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi pada forum-forum ilmiah. (WJ)

[:en]

(UNTIDAR-20/03/17) – Students Association of Indonesian Language and Literature (Imabsii) in Jawa-Madura Region held National Essay Competeition in order to Regional Forum V (Muswil) with the theme “Memperkuat Peran Bahasa Indonesia di Era Global”. Mohamad Dwi Raharjo and Ridwan Setyo Pambudi, students of PBSI Tidar University, joinned on that competition.

The Competition was organized by Sebelas Maret University (UNS) as a series actcivity of Muswil V Imabsii in Java-Madura region 2017. It was held in Surakarta, from 6th – 10th March 2017. “We, as the delegation of PBSI, take part in that competition. Every delegation should enroll in Essay Competition,” said Muhammad Dwi Raharjo who is also the chief of Students’ Association of PBSI.

On that occasion, Dwi Rahajo and Ridwan wrote an essay entitled “Diskursus  Pemertahanan Bahasa Indonesia di Era MEA”. “We write about an idea to maintain Bahasa Indonesia through standardization. For examples, we can communicate with Bahasa Indonesia correctly and  Bahasa Indonesia codification based on the use of the language structure,” added Dwi Raharjo.

Their essay drove them into the first winner of the competition, followed by delegation from Universitas Islam Negeri Jakarta as the second winner and Semarang State University as the third winner.

Three lecturers from UNS became  judges for the competition, they were Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D., Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., and Dr. Budhi Setiawan, M.Pd. Some cash and certificate were given to the winners. This glorious achievement is as their active involvement in national students’ forum. Congratulation for Dwi Raharjo and Ridwan!

(WJ –NA)

[:]

[:id]Dua Jam Bersama PBSI[:]

[:id]

Magelang – Prodi PBSI Universitas Tidar mengadakan acara bertajuk Dua Jam Bersama Prodi di Auditorium Untidar pada Jumat (16/12/2016). Dua Jam Bersama Prodi merupakan agenda rutin Prodi PBSI tiap akhir  semester. Dalam acara yang berlangsung pukul 13.00-15.00 WIB tersebut mahasiswa diberi kesempatan seluasnya untuk mengutarakan ide, gagasan, kritik, dan saran.

Acara dibuka dengan sambutan korprodi PBSI, Rangga Asmara, M.Pd. Dalam sambutannya, Rangga menegaskan agar mahasiswa tidak perlu takut mengkritik kinerja dosen yang dianggap tidak baik.

“Rekan-rekan mahasiswa tidak perlu takut mengkritik bapak ibu dosen. Tidak perlu khawatir akan berpengaruh pada nilai akhir,” ujar Rangga.

Dua Jam Bersama Prodi merupakan wadah bagi mahasiswa PBSI untuk berpendapat sehingga tidak perlu berdemonstrasi. Dalam acara tersebut, pendapat-pendapat mahasiswa didengar dan ditanggapi langsung oleh dosen. Hasil acara tersebut akan dibahas dalam rapat prodi sebagai tindak lanjut.

IMG_9348Dalam kesempatan siang itu, beberapa mahasiswa menyampaikan pendapatnya. Mereka tidak hanya mengkritik kinerja dosen, tetapi juga program-program prodi PBSI. Dimulai oleh Zamroni, mahasiswa semester V, yang menyarankan agar PKL Jurnalistik berikutnya dikelola lebih baik.

“Saya berharap PKL Jurnalistik tahun depan lebih terkonsep sehingga jadwal PKL tidak berbenturan dengan jadwal perkuliahan,” ujar Zamroni.

Mahasiswa semester V lainnya, Choirunisa, mengkritik target tinggi yang diterapkan dalam matakuliah Kewirausahaan. “Kami masih awam dalam berwirausaha. Dengan target keuntungan yang sangat tinggi, bisa saja kami memanipulasi data keuangan karna tidak pernah diminta menunjukkan uangnya,” kata Chairunisa.

Abror, mahasiswa semester VII, menyarankan agar ujian PPL dipercepat. “Sebaiknya ujian PPL tidak berselisih waktu terlalu lama sejak penarikan PPL,” ujar Abror.

Mahasiswa semester I, Hima, menyarankan para dosen lebih ketat ketika mengawas ujian agar tidak ada mahasiswa yang menyontek. “Saya berharap bapak ibu dosen lebih ketat lagi saat mengawas ujian agar mahasiswa tidak menyontek,” ujarnya.

Bondan, mahasiswa semester III, menyampaikan perihal sebuah matakuliah yang jumlah pertemuannya lebih sedikit daripada jumlah tanda tangan kehadiran. Menurutnya, hal tersebut merugikan mahasiswa. “Ada matakuliah yang dosennya jarang masuk, tapi tanda tangan mahasiswa penuh sehingga seolah-olah kegiatan perkuliahan berlangsung sesuai jadwal, padahal tidak,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., juga menyampaikan beberapa hal. Salah satunya, ia meminta segenap mahasiswa mendoakan prodi yang sedang dalam proses reakreditasi. “Saat ini akreditasi prodi PBSI adalah B. Semoga pada reakreditasi kali ini prodi PBSI memperoleh akreditasi A,” ujar Sukarno di akhir acara.

[:]

Peringati Bulan Bahasa, HIMAPRODI PBSI dan FKIP Untidar Adakan Kuliah Umum

Dalam rangka memperingati bulan bahasa, HIMAPRODI PBSI dan FKIP Untidar mengadakan kuliah umum di auditorium Untidar (12/10). Kuliah umum dengan tema “Mengembangkan Literasi, Riset, dan Wirausaha di Bidang Bahasa dan Sastra Indonesia Guna Mewujudkan Tidar Muda yang Cemerlang” ini disampaikan oleh Bapak Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Selain menjadi pemateri, kehadiran Bapak Rohmadi juga untuk menjalin kerjasama antara dosen PBSI, FKIP Untidar  dengan Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia. Selaku ketua asosiasi tersebut, Bapak Rohmadi memotivasi mahasiswa PBSI agar bangga menjadi bagian dari pelestari bahasa Indonesia.

Kuliah umum yang diikuti oleh mahasiswa PBSI semester 1 hingga 5 dan juga dosen FKIP ini merupakan pembuka dari seluruh rangkaian acara yang akan diadakan oleh FKIP Untidar selama bulan bahasa. “Dari 15 agenda kegiatan yang akan dilaksanakan, saya rasa kuliah umum inilah yang paling penting bagi mahasiswa PBSI”, ujar Rina Lovitasari selaku ketua panitia.

Bapak Rohmadi mengharapkan dengan adanya kuliah ini, mahasiswa PBSI Untidar mampu mengembangkan kemampuannya dalam bidang bahasa dan sasta Indonesia ke arah wirausaha agar tercipta generasi muda yang kreatif dan inovatif. Sebagai bentuk motivasinya, Bapak Rohmadi membagikan buku yang ia tulis sendiri kepada beberapa mahasiswa yang aktif mengikuti kuliah umum. (CHR)

[:id]KEGIATAN PEMANTAPAN (PENELUSURAN MINAT, BAKAT, DAN PENALARAN) PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTIDAR[:en]Debriefing of PBSI[:]

[:id]

Magelang, Untidar — Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar (Himaprodi PBSI Untidar) mengadakan kegiatan Pemantapan Penelusuran Minat Bakat dan Penalaran. Kegiatan itu berlangsung Sabtu dan Minggu pada 3—4 September 2016.

Kegiatan yang berlangsung dua hari itu dibuka oleh Plt. Koorprodi PBSI, Rangga Asmara, M.pd. Ia juga mengisi beberapa mata acara dalam kegiatan itu sebagai pemateri. Dosen-dosen lain juga dilibatkan dalam acara itu sebagai pemateri, yaitu Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Imam Baihaqi, M.A., Winda Candra Hantari, M.A., dan Dr. Farikah, M.Pd.

Selama dua hari mahasiswa baru PBSI mengikuti berbagai macam mata acara. Pada hari pertama mahasiswa baru mendapat materi keprodian, pengenalan Himaprodi, materi peksimida: vokal, materi peksimida: baca puisi, materi peksimida: tari, dan pentas seni (pensi).

Mata acara hari kedua tidak kalah seru. Pada hari kedua kegiatan dimulai dengan senam pagi. Kemudian, mahasiswa sarapan sebelum mengikuti kelas materi duta bahasa. Secara berturut-turut, mata acara selanjutnya materi tentang mawapres, seleksi mawapres dan duta bahasa, dan penutupan. (IS)

[:en]

FETT – student association of Indonesia Language and Literature study program (Himaprodi PBSI) of Tidar University held debriefing in Saturday and Sunday (September 16th –17th, 2017). The name of the debriefing is PEMANTAPAN which stands for penelusuran, minat, bakat, dan penalaran (investigate, interest, talent, and logical reasoning).

The aim of this event is to find interest, talent, and logical reasoning of PBSI’s new students, and then they can be facilitated by study program. The first day of this event was competition, such as creating poem competition, reading poem competition, language ambassador competition, and tourism ambassador competition. In the second day, this event was full with outbound activity.

The lecturers also took apart in this event. Imam Baihaqi, M.A., as the judges for creating and reading poem competition said that students of PBSI needed to improve their ability in creating and reading a poem. He hoped that the participants for this event are all PBSI’s new students for next year. “The students’ ability in creating and reading poem should be improved, and it is better for next event, all of new students should join this event,” said Imam. (GF).

[:]