[:id]Dosen PBSI Menjadi Pemakalah dalam Seminar Nasional di Universitas Negeri Malang[:en]FETT: Lecturer of PBSI Became Speaker in National Seminar at State University of Malang[:]
[:id]
Fifit Firmadani, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP mengikuti seminar nasional dengan tema “Transformasi Pendidikan Abad 21 untuk Mengembangkan Pendidikan Dasar Bermutu dan Berkarakter” pada hari Sabtu, 6 Mei 2017. Kegiatan itu diselenggarakan oleh  Pascasarjana Universitas Negeri Malang Peogram Studi Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Dasar  di Gedung Aula H3 Pascasarjana UM.
Seminar tersebut dihadiri oleh para dosen, pemerhati pendidikan, guru, dan mahasiswa. Jumlahnya sekitar 280 orang yang terdiri dari 140 peserta dan 140 pemakalah. Adapun yang menjadi pembicara seminar yaitu Prof. Dr. Sarwi, M.Si (ketua prodi pendidikan dasar pascasarjana UNNES) dan Prof. Dr. Waras, M.Pd (guru besar prodi teknologi pembelajaran UM).
Acara dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi seminar panel  yang diisi oleh dua pemateri dan sesi seminar pararel yang diikuti oleh peserta call for paper . Makalah peserta tersebut dibagi menjadi tujuh subtema yaitu pembelajaran berbantuan teknologi komputer, pembelajaran berbasis teknologi mobile, pembelajaran berbasis web, inovasi pembelajaran dalam kelas, pembelajaran berbasis komparatif dan kolaborasi, pembelajaran berbasis pendidikan dasar, pembelajaran berbasis pendidikan berkarakter.
Prof.Dr. Sarwi, M.Si. Sebagai pemateri pertama memaparkan mengenai “Pengembangan Sumber Daya Insani Professional Berkarakter Abad 21”. Pemateri kedua yaitu Prof. Dr. Waras, M.Pd memaparkan materi mengenai “Rapid Learning dan Kebutuhan Belajar Masa Kini”. Adapun para peserta call for paper mempresentasikan hasil  masing-masing penelitian atau kajian konsep  yang dibagi menjadi beberapa kelompok di setiap kelas.
Fifit Firmadani, M.Pd. menyatakan, “Saya membuat makalah kajian konsep sub tema inovasi pembelajaran berbasis kelas dengan mengambil judul Pembelajaran Berbasis Riset sebagai Inovasi Pembelajaran. Saya menuliskan bahwa ketrampilan berpikir kritis sangat penting untuk dibudayakan di dalam pendidikan yang bisa diwujudkan melalui pembelajaran berbasis riset.” Menurutnya, pembelajaran berbasis riset adalah mengintegrasikan riset atau kegiatan penelitian ke dalam pembelajaran, penerapan pembelajaran berbasis riset dapat melalui metode pembelajaran inquiry learning, problem based learning, dan contextual teaching and learning yang dapat berjalan dalam bentuk ceramah interaktif, diskusi, praktik, debat, dan simulasi. Pendidik harus aktif dalam menciptakan dan menerpakan pembelajaran berbasis riset, karena akan melatih peserta didik berpikir kritis sehingga diharapkan menjadi lulusan yang dapat sebagai problem solver dan problem finding dalam kehidupan bermasyarakat.
Dosen pengampu mata kuliah kependidikan tersebut juga menyampaikan tentang manfaat mengikti seminar. “Setelah mengikuti seminar itu pengetahuan saya semakin bertambah dan luas di bidang pendidikan. Selama mengikuti seminar saya dapat berbagi ilmu dengan teman lain baik dari dosen, pemerhati pendidikan, mahasiswa, dan guru. Selain itu, saya dapat menambah relasi dari berbagai lembaga pendidikan. Saya juga jadi lebih bersemangat untuk menulis dan meneliti agar nantinya dapat mengikuti seminar call for paper di lain tempat dan waktu,” tambah Fifit Firmadani, M.Pd. (DZ)
[:en]
Fifit Firmadani, a lecturer of Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR attended a national seminar entitled “21st Century Education Transformation to Develop Quality and Character Education” on Saturday, May 6, 2017. The event was organized by Graduate Program of State University of Malang, especially Learning Technology Study Program and Primary Education Study Program in Building Hall H3.
The seminar was attended by lecturers, observers of education, teachers, and students. There were 280 audience consisting of 140 participants and 140 speakers. The speakers of the seminar are Prof. Dr. Sarwi, M.Si (Head of the Post-Graduate Education Program of UNNES) and Prof. Dr. Waras, M.Pd (Professor of Learning Technology Study Program UM).
The event is divided into two sessions: panel seminar sessions filled by two speakers and parallel seminar sessions followed by call for paper participants. The participants’ papers are divided into seven sub-themes: computer-aided learning, mobile technology-based learning, web-based learning, classroom learning innovations, comparative and collaborative learning, primary education-based learning, and character-based education based learning.
Prof.Dr. Sarwi, M.Si. as the first speaker explained about “Development of Human Resources Professional Character of the 21st Century.” The second speaker is Prof. Dr. Waras, M.Pd. presented material on “Rapid Learning and Learning Needs of Today.” The participants of the call for paper presented the results of each study or concept study that was divided into several groups in each class.
Fifit Firmadani, M.Pd. stated, “I made a review paper on sub-theme concept of classroom-based innovation by taking the title of Research-Based Learning as Innovation Learning. I write about the critical thinking skills which are very important to be cultivated in education that can be realized through research-based learning.”
According to her, research-based learning is to integrate research or research activities into learning, the application of research-based learning can be through inquiry learning method, problem based learning, and contextual teaching and learning that can run in the form of interactive lectures, discussions, practices, debates, and simulations. Educators must be active in creating and delivering research-based learning, as it will train critical thinking learners so that it is expected to be a graduate who can be a problem solver and problem finding in the society.
The lecturer of the Education Subject also conveyed about the benefits of attending the seminar. “After attending the seminar, I think my knowledge grew and expanded in education. During the seminar, I can share my knowledge with other friends such as lecturers, education observers, students, and teachers. In addition, I can add relationships from various educational institutions. I become more excited to write and research in order to attend the seminar call for paper in other places and time, “added Fifit Firmadani, M.Pd.. (ER)
[:]
[:id]FKIP: Dosen PBI Menjadi Pembicara dalam The Fifth International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) di Universitas Negeri Yogyakarta[:en]FETT: PBI Lecturer Becomes Presenter in The Fifth International Conference on Educational Research and Innovation (ICERI) in Yogyakarta State University[:]
[:id]
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNTIDAR, Endah Ratnaningsih, M.Pd., mengikuti the Fifth ICERI di LPMP (Institute of Research and Community Service) UNY pada 8 – 9 Mei 2017. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNTIDAR tersebut mempresentasikan artikel berjudul “Early Education and the Quality of Life: the Students’ Perspective toward English for Children in Practice.”
Dalam konferensi ini, Dr. Suyanto, Kepala LPPM UNY, menyampaikan sebanyak 192 artikel dipresentasikan dalam konferensi ini dan jumlah ini merupakan kelipatan dari artikel yang dipresentasikan tahun lalu. Selanjutnya, Dr. Margana, M.A. menyampaikan bahwa konferensi ini memfasilitasi partisipan untuk memperbaharui informasi yang berkaitan dengan penelitian pendidikan dan inovasinya.
Konferensi yang mengusung tema “Optimizing Educational Research Findings to Improve the Quality of Life” tersebut menghadirkan Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Director of Research and Community Service, Ministry of Research, Technology, and Higher Education) sebagai keynote speaker yang menyampaikan tentang “Strengthening Research Community.” Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. menyampaikan bahwa riset berkaitan erat dengan pendanaan. Selain itu, beliau mengingatkan dosen-dosen untuk meningkatkan riset dan sebagai informasi pada November 2017 akan dilakukan evaluasi untuk mengevaluasi produktifitas profesor.
Pada konferensi tersebut, hadir sebagai pembicara diantaranya Prof. Laurance Splitter, Ph.D. (APNME, Education University of Hong Kong) yang menyampaikan tentang “Powerful thinking as Key to Improving the Quality of Life,” Prof. Richard Luke Daniels (The College of Idaho, USA) menyampaikan tentang “Capturing the Potential of Indonesia,” Prof. Dr. Sri Atun (Yogyakarta State University), Dr. Subiyanto (Center for Innovation of LIPI) menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan paten, Dr. Minako Sakai (The University of New South Wales, Australia) berbicara tentang Perbankan Syariah di indonesia, Dr. Deendarlianto (Gadjahmada University), dan Dee Dee A. Salle, Ph. D. (Exercise Physiologist, Nutritionist, and Consultant, Singapore). (ER)
[:en]
The lecturer of English Education Study Program UNTIDAR, Endah Ratnaningsih, M.Pd., attended the Fifth ICERI at LPMP (Institute of Research and Community Service) UNY on May 8-9, 2017. She presented an article entitled ” Early Education and the Quality of Life: the Students’ Perspective toward English for Children in Practice.”
In this conference, Dr. Suyanto, Head of LPPM UNY, said that there were 192 articles presented at this conference and this number is a multiple of articles presented last year. Furthermore, Dr. Margana, M.A., Vice Rector of Yogyakarta State University, said that the conference facilitates participants to update information related to educational research and innovation.
The conference entitled “Optimizing Educational Research Findings to Improve the Quality of Life.” In that occasion, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Director of Research and Community Service, Ministry of Research, Technology, and Higher Education) as the keynote speaker delivered about “Strengthening Research Community.” Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. said that research is closely related to budgeting. In addition, he reminded the lecturers to improve research and as an information in November 2017 will be evaluated to evaluate the productivity of professors.
At the conference, there were some international presenters like Prof. Laurance Splitter, Ph.D. (APNME, Education University of Hong Kong) who delivered on “Powerful thinking as Key to Improving the Quality of Life,” Prof. Richard Luke Daniels (The College of Idaho, USA) presented “Capturing the Potential of Indonesia,” Prof. Dr. Sri Atun (Yogyakarta State University), Dr. Subiyanto (Center for Innovation of LIPI) presented a material related to patent, Dr. Minako Sakai (The University of New South Wales, Australia) presented about Syariah Banking in Indonesia, Dr. Deendarlianto (Gadjahmada University) presented about international research, and Dee Dee A. Salle, Ph. D. (Exercise Physiologist, Nutritionist, and Consultant, Singapore) presented about the healthy and the quality of life. (ER)
[:]
[:id]Mahasiswa FKIP Untidar Ikuti Precompetition Concert Jelang Vietnam International Choir Competition (VICC)[:en]FETT Students of Untidar Following Pre-Competition Concert for Vietnam International Choir Competition (VICC)[:]
[:id]
FKIP-UNTIDAR (12/05). Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) menggelar precompetition concert Rabu, 10 Mei 2017 di Auditorium Universitas Tidar. Tujuan dari konser ini untuk menggalang dana dalam rangka mengikuti kompetisi Vietnam International Choir Competition (VICC) yang akan dilaksanakan pada 7 sampai dengan 11 Juni 2017 di Kota Hoi An, Vietnam. Tema konser ini bertajuk “Yes, We Can Make It”. Tema ini diangkat karena teman-teman dari Grandio Sonora Tidar ingin membuktikan ada paduan suara mahasiswa dari kota kecil yang dapat mengikuti kompetisi paduan suara tingkat dunia.
Konser ini berlangsung selama 2 jam dari pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. Konser ini dibuka dan disambut oleh Drs. Hari Wahyono, M.Pd. sebagai Pembina I PSM GST yang tak lain adalah Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Konser penggalangan dana ini juga digelar untuk memperkenalkan anggota baru PSM GST. Terdapat 5 sesi dalam konser yang digelar rabu malam lalu.
Sesi pertama penampilan New Comers and Senior, dimana mereka menyanyikan 3 buah lagu Looking Through The Eyes of Love, Keroncong Kemayoran, dan Menjemput Impian. Sesi kedua, ketiga, dan keempat diisi oleh Tim Paduan Suara Grandio Sonora Tidar yang akan mengikuti Vietnam International Choir Competition (VICC). Mereka menyanyikan 9 lagu terbagi dalam masing-masing sesi tersebut. Pada sesi kelima, semua tim Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) menyanyikan 2 buah lagu.
Jumlah tim Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) yang mengikuti VICC sebanyak 17 mahasiswa sebagai penyanyi, 1 konduktor, dan 1 pianis. Ketujuh belas mahasiswa yang menjadi penyanyi terdiri atas 5 sophran, 4 alto, 4 tenor, dan 4 bass. Mereka adalah gabungan dari mahasiswa Universitas Tidar semester 4, 6, dan 8. Sepuluh di antaranya adalah mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, yakni Dinda dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Meicio Bella, Rointan, Rosalina Indira, Achmad Mursyid, Agnes Amalia, Ficky, Palupi, Rio, dan Damar dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Rencananya tim paduan suara yang akan diberangkatkan ke Vietnam akan menyanyikan 11 lagu. Kategori lomba yang dikuti adalah kategori choir, musica sacra, dan folkore (lagu-lagu daerah). Gerry Aby Athalarik, salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar yang juga menjadi anggota PSM GST, menuturkan harapannya “Semoga kakak-kakak yang berangkat ke Vietnam dapat membanggakan Indonesia karena tim VICC dari Universitas Tidar ini adalah salah satu tim paduan suara mahasiswa yang mewakili Indonesia di ajang bergengsi tersebut dan dapat pulang membawa medali emas.” (WL)
[:en]
FKIP-UNTIDAR (12/05). Grandio Sonora Tidar Student Choir (PSM GST) held a pre-competition concert on Wednesday, May 10, 2017 at the Tidar University Auditorium. The purpose of this concert is to raise funds in order to enter the Vietnam International Choir Competition (VICC) which will be held on June 7-11, 2017 in Hoi An City, Vietnam. The concert theme is entitled “Yes, We Can Make It.” This theme was picked up because the members of Grandio Sonora Tidar wanted to prove there was a student choir from a small town that could follow the world-wide choir competition.
The pre-competition concert lasted for 2 hours from 19:00 pm until 21:00 pm. The concert was opened and welcomed by Drs. Hari Wahyono, M.Pd. as the Coach I of the PSM GST. The fundraising concert was also held to introduce new members of PSM GST. There were 5 sessions in the concert which is held on Wednesday night.
The first session was the performance of New Comers and Senior in which they sang 3 songs “Looking through the Eyes of Love, Keroncong Kemayoran, and Picking Dreams.” The second, third, and fourth sessions were filled by Grandio Sonora Tidar Choir Team who will follow the Vietnam International Choir Competition (VICC). They sang 9 songs divided in each session. In the fifth session, all Grandio Sonora Tidar Student Choir team (PSM GST) sang 2 songs.
The number of Grandio Sonora Tidar Student Choir (PSM GST) team that attended the VICC were 17 students as singers, 1 conductor and 1 pianist. Seventeen students who became singers consisted of 5 sophran, 4 alto, 4 tenor, and 4 bass. They are students of Tidar University of semesters 4, 6, and 8. Ten of them are students from the Faculty of Education and Teachers Training UNTIDAR, namely Dinda from Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR, Meicio Bella, Rointan, Rosalina Indira, Achmad Mursyid, Agnes Amalia, Ficky, Palupi, Rio, and Damar from the English Education Study Program.
The choir team plans to sing eleven songs. The categories of competitions are choir, musica sacra, and folkore (regional songs). Gerry Aby Athalarik, one of the students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program UNTIDAR who is also a member of PSM GST, expressed his hope “Hopefully the representatives who leave for Vietnam can boast Indonesia because the VICC team from Tidar University is one of the choir team Students who represent Indonesia at the prestigious event and can go home with a gold medal.” (ER)
[:]
[:id]OREO PAMSHU karya Mahasiswa FKIP Ramaikan Magelang Fair[:en]OREO PAMHSHU by FKIP Students in Magelang Fair[:]
[:id]
Magelang Fair 2017 telah ditetapkan Pemerintah Kota Magelang sebagai event tahunan dalam rangka hari jadi Kota Magelang. Kegiatan ini secara umum memamerkan dan mempromosikan semua potensi Kota Magelang seperti industri, perdagangan, bisnis, investasi, pariwisata, ekonomi kreatif, pelayanan publik, pertanian, kesehatan, pendidikan, multi produk, seni dan kebudayaan. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para pelaku industri ekonomi kreatif dan usaha kecil menengah (UKM) untuk memamerkan produk-produknya. Selaras dengan hal tersebut, sebagai pendidikan tinggi yang berada di Kota Magelang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar pun ikut berperan serta dalam acara yang diadakan di Alun-Alun kota Magelang tanggal 6-9 Mei 2017.
Tim Program Hibah Bina Desa (PHBD) tahun 2015 yang diketuai oleh Umi Setia Rini, mahasiswa semester 6 Pendidikan Bahasa Inggris terpilih sebagai wakil FKIP untuk mengikuti Magelang Fair 2017 dengan produk nya OREO PAMSHU (Oreochromis Niloticus dengan Pakan Ampas Tahu) atau lebih dikenal dengan pakan ikan organik. OREO PAMSHU ini bersanding dengan mobil listrik karya mahasiswa Teknik Mesin dan robot elang karya mahasiswa Teknik Elektro di stan Universitas Tidar.
Umi Setia Rini mengatakan bahwa dia beserta teman-temannya menyiapkan produk untuk pamerannya hanya dalam waktu 3 hari. “Waktu yang diberikan sangat terbatas jadi kami hanya bisa membawa beberapa bungkus saja untuk pameran,” ujarnya. Namun, walau dengan persiapan yang terbatas, Umi beserta tim mampu menarik perhatian pengunjung dalam stan tersebut. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang menanyakan tentang proses pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam pakan ikan organik tersebut. (AW)
[:en]
Magelang Fair 2017 is assigned by Magelang government as annual event to celebrate Magelang Anniversary. Generally, this event showed and promoted all kind of potential in Magelang, such as industry, commerce, business, infestation, tourism, creative economy, public administration, agricultural, public health, education, multi-product, art and culture. This event gave opportunity to creative economic industry and small medium enterprise (UKM) to show their products. Therefore, as one of university in Magelang, Faculty of Education and Teacher Training (FKIP) Tidar University, took part in this event that is held in Magelang Town Square in May 6th – 9th 2017.
The 2015 Village Grants Program (PHBD) team which is led by Umi Setia Rini, students of 6th Semester of English Education Study Program is chosen from FKIP to join Magelang Fair 2017 with OREO PAMSHU product (Oreochromis Niloticus that feed by tofu substained) or well known as organic fish food. This OREO PAMSHU was shown next to electric car by Technical Engineering students and eagle robotic by Electrical Engineering in Tidar Universtiy stand.
Umi Setia Rini said that she and her team prepared their product in three days. “We only have limited time to prepare, so we only prepare some packages in this event,” she said. Although they only have limited time, Umi and team were able to attract visitors in Tidar University’s stand. It is proved by many visitors who asked the process and the materials that are used in making this organic fish food. (GF)
[:]
[:id]Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Presentasikan Paper Penelitian di ELLIC 2017Â [:en]Lecturers and Students of English Education Study Program Presented Their Research Papers in ELLIC 2017[:]
[:id]
Sabtu, 6 Mei 2017, tiga dosen dan dua mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Tidar mempresentasikan paper penelitian mereka pada seminar internasional “1st English Language & Literature International conference (ELLIC 2017) di Universitas Muhamadiyah Semarang (Unimus). Mereka adalah Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd,, Zaqy Mubarok, dan Axel Alessandro Satriawan. Selain sebagai presenter, dua mahasiswa semester 4 Pendidikan Bahasa Inggris, Ines dan Anggitya pun ikut turut serta sebagai peserta seminar. Seminar tersebut menghadirkan keynote speaker dari koordinator TEFLIN Jawa Tengah (Dr. Issy Yuliasri, M.Pd)., RELO Former (Fabio Coelho), dan Executive Vice Chairman ERICAN Education Group, Malaysia, (Aslam Khan Bin Samash Khan). Jumlah Paper yang akan dipresentasikan dalam seminar tersebut adalah 63 paper yang berasal dari perguruan tinggi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, dan DKI Jakarta.
Zaqy dan Axel mengaku merasa nervous sesaat sebelum melakukan presentasi karena ini adalah pengalaman pertama mereka melakukan presentasi di acara Seminar Internasional. Mereka mengaku sudah menyiapkan slide presentasi beberapa hari sebelum acara seminar dan menyiapkan segala sesuatu semaksimal mungkin. Persiapan ini mampu membantu mereka tampil dengan baik saat presentasi. “Alhamdulillah, saya bisa melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan dengan lancar.” Kata Zaqy sesaat setelah acara seminar selesai. Senada dengan Zaqy, Axel juga menyatakan bahwa dia merasa lega karena presentasinya berjalan dengan lancar. Axel juga mengungkapkan bahwa papernya yang membahas tentang penerjemahan bahasa figurative dalam lirik lagu ini sempat mendapatkan beberapa pertanyaan dan masukan dari peserta seminar, namun dia mampu melewatinya dengan baik.
Di sisi lain, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd, salah satu dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang mengikuti seminar internasional ini mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang pengajaran abad ke-21. “Saya terkesan dengan materi yang diberikan oleh para keynote speaker. Materinya bagus dan memberikan beberapa masukan untuk pengajaran.” (AW)
[:en]
Saturday, May 6 2017, three lecturers and two students of English Education Study Program, FETT (Faculty of Education and Teachers Training) Tidar University presented their research papers in International Conference “1st English Language & Literature International conference (ELLIC 2017) at Muhammadiyah University of Semarang (Unimus)”. Ther were Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd, Zaqy Mubarok, and Axel Alessandro Satriawan. Moreover, two students of English Education Study Program, Ines and Anggitya became participants in the conference.
The keynote speakers in the conference were TEFLIN coordinator of Central Java (Dr. Issy Yuliasri, M.Pd)., RELO Former (Fabio Coelho), and Executive Vice Chairman ERICAN Education Group, Malaysia, (Aslam Khan Bin Samash Khan). Furthermore, 63 papers of Central Java, West Java, East Java, Special Region of Yogyakarta, and DKI Jakarta Universities were presented in the conference.
Zaqy and Axel felt so nervous before presenting their papers due to it was their first experience to do their international conference. They shared that they had prepared their presentation slides several days before the presentation and they did their best. The preparation helped them to present their best in the conference. “ Alhamdulillah¸I can do it and answer the questions well.” Zaqy said. Besides, Axel added that he was relieved since he presented his paper well. He also shared that his paper that discussed about figurative translation in song lyric got many questions and suggestions, but he could handle them well.
Furthermore, Arum Nisma Wulanjani, M.Pd, one of English Education Study Program lecturers who joined the conference, got many new experiences about 21st Century of Learning.” I am so impressed with the keynote speakers’ materials. The materials were excellent to support teaching and learning process,” (CA)
[:]
[:id]Seminar Prakajian Tahun 2017[:en]Preliminary Seminar 2017[:]
[:id]
Magelang – Balai Konservasi Borobudur yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Seminar Prakajian tahun 2017 pada 8—10 Mei 2017 di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I. Yogyakarta. Dewanty Anantasari merupakan satu-satunya mahasiswa FKIP Untidar dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang beruntung dapat mengikuti kegiatan tersebut.
Seminar tersebut diselenggarakan dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi Balai Konservasi Borobudur yang akan melaksanakan delapan kajian mengenai pelestarian cagar budaya di Indonesia. Para peserta seminar diminta untuk memberi masukan kepada Balai Konservasi Borobudur terkait kajian-kajian yang akan mereka laksanakan.
Berlokasi di Jalan Tirtomartani, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta; seminar yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan beberapa narasumber. Mereka adalah Ari Swastikawati, S.Si., M.A., Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M.Eng., Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D., Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr.Sc., Dr. Kartika Setyawati, dan Dra. D.S. Nugrahani, M.A. (IS)
[:en]
Magelang – Borobudur Conservation Center under the Ministry of Education and Culture held a Preliminary Seminar on May 8-10, 2017 at the office of Education Quality Assurance Institution (LPMP) D.I. Yogyakarta. Dewanty Anantasari was the only student of Faculty of Education and Teacher Training (FKIP) Tidar University from English Education Study Program who had the opportunity to attend the event.
The seminar was held in relation to the duties and functions of Borobudur Conservation Center, which will hold eight studies on preservation of Indonesian cultural heritage. The participants of the seminar were asked to give suggestion on the implementation of the studies.
Located at Jalan Tirtomartani, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta; This three-day seminar presented several speakers. They were Ari Swastikawati, S.Si., M.A., Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M. Eng., Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D., Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Prof. Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr.Sc., Dr. Kartika Setyawati, and Dra. D.S. Nugrahani, M.A. (IS/WR).
[:]
[:id]English For Tourism (EFT) in Practice[:]
[:id]
Setelah melalui pembekalan pada 29 April 2017 lalu, mahasiswa semester VI Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Untidar pun diterjunkan di berbagai lokasi wisata dalam rangka English for Tourism (EFT) in Practice (2 Mei—17 Juni 2017). Penerjunan ini merupakan kesempatan bagus bagi para mahasiswa untuk mempraktikkan teori-teori dalam perkuliahan EFT 1 dan EFT 2.
Lokasi-lokasi yang menjadi target EFT in Practice kali ini adalah Balai Konservasi Candi Borobudur, Supoyo Gerabah and Keramik, Lotus 2, Graharu, Omah Garengpoeng Homestay, Cempaka Villa Restoran and Spa, Desa Wisata Candirejo, dan Rumah Dharma Homestay. Dengan demikian, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan lokasi-lokasi yang telah ditentukan.
Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen pembimbing, seperti Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd., Lilia Indriani, M. Pd., C. Prima Ferri Karma, M.Pd., Ali Imron,S.S., M.Hum., Gilang Fadhilia Arvianti, S.S., M.Hum., Winda Candra Hantari, S.S., M.A., Arum Nisma Wulanjani, M.Pd., dan Atsani Wulansari, S.S., M.Hum. Dosen-dosen pembimbing tersebut mengawasi aktivitas mahasiswa selama di lapangan.
Melalui kegiatan EFT in Practice ini, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris karena mereka berinteraksi langsung dengan turis asing. Mereka juga mendapat pengetahuan baru tentang dunia kepariwisataan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Mahasiswa bisa berinteraksi secara langsung dengan turis asing sehingga bahasa Inggris mereka meningkat. Mereka juga bisa belajar tentang kepariwisataan secara langsung dari ahlinya,” kata Atsani sebagai salah satu dosen pembimbing dalam program ini. (IS)
[:]
[:id]FKIP  Panen Juara Mawapres Tingkat Universitas Tidar Tahun 2017[:en]It’s Fruitful Result: FETT Won All Categories of Tidar University Student Outstanding Leadership Awards 2017[:]
[:id]
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memborong kejuaraan Mawapres tingkat Universitas Tidar tahun 2017. Mereka adalah Sunia Adiyati dari PBSI sebagai juara I, Putri Dwi Sholihatul Sukmawati dari PBI sebagai juara peringkat II, dan Eka Kusuma Adrianingrum dari PBI sebagai juara peringkat III. Kemenangan itu diumumkan secara resmi pada saat upacara memperingati hari Pendidikan Nasional hari Selasa, tanggal 2 Mei 2017.
Sebelumnya, mereka bertiga mengukuti proses seleksi di tingkat universitas yang dilaksanakan di Ruang Multi Media Untidar pada tanggal 4 April 2017. Mereka berhasil menyisihkan sejumlah mahasiswa terbaik perwakilan dari Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Politik, dan Fakultas Ekonomi. Dr. Farikah, M.Pd. selaku ketua pelaksanaan Mawapres tingkat Universitas Tidar menyatakan, “ Ada 23 mahasiswa dari seluruh fakultas di Universitas Tidar yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi mawapres tahun ini.”
Adapun prosedur seleksi diawalai dari seleksi tingkat prodi di masing-masing fakultas. Para mahasiswa diseleksi kembali di tingkat fakultas dengan beberapa aspek penilaian yaitu IPK, prestasi yang telah diraih, dan presentasi karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Inggris. Hadir sebagai juri dalam kompetisi ini yaitu Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. sebagai penilai karya ilmiah, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. sebagai penilai bahasa Inggris, serta Bambang Rendro, M.T yang menilai prestasi yang diunggulkan dan sikap. Setelah serangkaian seleksi yang dilalui, akhirnya ketiga nama mahasiswa FKIP tersebut berhasil meraih seluruh peringkat juara.
“Secara umum kompetensi para peserta sudah ada peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi masih perlu ditingkatkan terutama terkait pendampingan yang harus dilakukan sejak awal. Selain itu, perlu juga pendampingan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris secara lisan dan tulis,” kata Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku ketua tim juri Mawapres Untidar 2017.
Selanjutnya berkas Sunia Adiyati sebagai juara pertama akan dikirim ke Dirjen Bilmawa paling lambat tanggal 25 Mei 2017 untuk mewakili Untidar mengikuti pemiliahan mahasiswa berprestasi di tingkat nasional (pilmapres). Prof. Dr. Sukarno, M.Si. yang juga merupakan dekan FKIP menambahkan, “Saya berharap, semoga nanti Sunia Adiyati dapat meraih prestasi di tingkat nasional, minimal dapat masuk 15 besar.” (DZ)
[:en]
Students of the Faculty of Education and Teacher Training and Education won all categories of Tidar University Student Outstanding Leadership Awards 2017. They were Sunia Adiyati (PBSI) as the first winner, Putri Duwi Sholihatul Sukmawati (PBI) as the second winner, and Eka Kusuma Adrianingrum (PBI) as the third winner. The triumph was officially announced on the National Education Day, Tuesday, May 2, 2017.
Prior to the event, the three of them had been through the selection process, which was held on April 4, 2017. They had successfully competed the representative students from other faculties such as Faculty of Engineering, Faculty of Agriculture, Faculty of Social and Political Science, and Faculty of Economics. As the head of the committee, Dr. Farikah, M.Pd., said, “There are 23 students from all faculties participating in this year competition.”
The selection procedure was started from the selection on the department level at each faculty. These students were assessed from some aspects such as GPA, academic achievement, and oral paper presentation in English. On the university level, The judges were Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. (assessing scientific paper), Prof. Dr.Sukarno, M.Si. (assessing English competence), and Bambang Rendro, M.T. (assessing attitude and behavior). After having through the series, the FETT representatives won all categories.
“In general, the competences of the participants have been increasing from year to year. However, they still need support to develop their academic skills.” In addition, all participants needed assistance to improve English spoken and written ability,” said Prof. Dr. Sukarno, M.Si., as one of the judges.
Furthermore, Sunia Adiyati’s documents as the first winner will be sent to Dirjen Bilmawa no later than May 25, 2017. Sunia will be the university representative on the national level (pilmapres). Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the dean of FETT added, “I hope Sunia will get good achievement of top 15 at national level.” (DZ/WR)
[:]
[:id]Prodi PBSI Sambut Proses Visitasi Akreditasi[:en]PBSI: Welcoming BAN-PT for Accreditation Visitation[:]
[:id]
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sabtu (6/5) kemarin menjalani proses visitasi akreditasi oleh Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN – PT). Tim asesor yang terdiri dari Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. dari Uiversitas Negeri Jakarta serta Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd. dari Universitas Sriwijaya disambut hangat oleh seluruh dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, serta alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar. Proses visitasi berjalan dengan baik dan lancar, memakan waktu selama satu hari penuh sejak pukul 08.00 hingga pukul 19.00 WIB.
Dalam mempersiapkan visitasi akreditasi seluruh dosen telah bekerja keras sejak setahun lalu. Rangga Asmara, M.Pd. Koordinator Prodi PBSI menjelaskan, “Proses penyusunan borang tidaklah sebentar, sudah disiapkan dari bulan Juni tahun 2016. Memang ada kesulitan pengumpulan data, khususnya di bidang kurikulum seperti silabus, SAP, dan penelitian dosen. Ya mudah-mudahan apa yang dicita-citakan bisa tercapai, prodi PBSI kembali meraih nilai A.” Sebagai informasi saat ini prodi PBSI terakreditasi B oleh BAN – PT maka tak ayal jika para dosen berupaya keras dan optimis untuk meningkatkan nilai akreditasinya,
Dokumen borang Prodi (III A) dinilai oleh Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd. ditanggapi Ketua Jurusan FKIP Lilia Indriani, M.Pd. serta Koordinator Program Studi PBSI, Rangga Asmara, M.Pd. Selain itu hadir pula para dosen pengajar prodi yang turut serta membantu penyusunan borang dari awal hingga akhir. Di lain tempat, borang institusi FKIP Untidar (III B) dinilai oleh Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. ditanggapi Dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Wakil Dekan I Drs. Hari Wahyono, M.Pd., serta Wakil Dekan II Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. Dalam penilaian borang ini ditanyakan hal-hal terkait visi-misi fakultas, struktur organisasi fakultas, suasana akademik, instrumen mutu, peningkatan sumber daya manusia, dan masalah seputar pembiayaan.
Seperti pada saat visitasi dan verifikasi pada umumnya, prodi ataupun fakultas diminta menunjukkan bukti-bukti fisik berbagai kegiatan yang dilaporkan dalam keterangan borang, seperti berbagai notulen rapat, surat undangan rapat, daftar peserta rapat, SK Mengajar, Sertifikat Pendidik, Kurikulum, Jejak Alumni, berbagai SOP, dokumen PMB, jurnal, karya dosen dan mahasiswa, akses kerjasama dalam dan luar negeri, serta bukti fisik pendukung lainnya.
Dari hasil visitasi tersebut tim asesor menyampaikan beberapa rekomendasi seperti, harus meningkatkan sumber daya manusia dengan memperbanyak lulusan doktor dan menambah jenjang kepangkatan dosen. Berbagai penelitian harus bisa bersaing di luar prodi atau universitas dan penelitian tersebut harus bisa dipublikasikan dalam jurnal ilmiah untuk dapat meningkatkan jenjang prodi. Dalam bidang kurikulum disarankan untuk lebih banyak mengikuti asosiasi. Saran terakhir, supaya dapat mengembangkan perpustakaan online berikut sarana prasarana, akses komputer yang disediakan, sumber pustaka ditingkatkan, dan memperbanyak jurnal internasional yang dilanggan. (TP)
[:en]
[ FKIP – 9/05/17] – Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) got a visit from the National Accreditation Board for Higher Education (BAN-PT) Ministry of Education, Research, and Technology. The assessors of BAN-PT visited PBSI, Tidar University to hold accreditation visitation on May 6th 2017. BAN-PT Assessors team which consisted of. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) and Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd. (Universitas Sriwijaya) was welcomed warmly by the lecturers, the educational staffs, the students, and also the alumni of PBSI Tidar University.  The process of visitation ran well and it started from 8 a.m. until 7 p.m.
In preparing the visitation, the lectures of PBSI had been working since last year. Rangga Asmara, M.Pd. the coordinator of PBSI explained, “The process for preparing the forms for accreditation is not an easy thing. We have been preparing them since June 2016.” He added that his team experienced difficulty in collecting several data, especially curriculum fields such as syllabus, lesson plans, and some research done by the lecturers of PBSI. “Hopefully PBSI could repeat a satisfying achievment like what we did several years before, we could achieve score A for the accreditation,” asserted him. For now, PBSI has accreditation B from BAN-PT, so there is no doubt the lecturers worked harder and become optimistic to increase the value of accreditation.
The documents of form IIIA (study program) was assessed by Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd. and responded by Lilia Indriani, M.Pd.as the chair of department and Rangga Asmara, M.Pd. as the coordinator of PBSI. This event was also attended by other lecturers of PBSI who helped on preparing the forms. In the other hand, the documents of form IIIB (institution) was assessed by Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. and responded by  Prof. Dr. Sukarno, M.Si. as the dean of Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT), Drs. Hari Wahyono, M.Pd. as the Vice Dean of Academic and Students’ Affairs, and  Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. as the Vice Dean of General Affairs and Finance. The assessors also asked about several things related to the faculty such as visions and missions, organization structure, academic environment, quality instruments, human resources, and things related to finance.
In the process of visitation, the study program and faculty were asked to show physical evidence of the forms such as meeting reports, meeting invitation, list of meeting participants, teaching decree, educator certificates, curriculum, tracer study, Standard Operations Procedures, documents of new students admission, journals, lecturers and students’ works, and other physical evidence.
From the assessment process, the assessors gave some recomendations for PBSI. They recomended to improve the human resources by increasing the number of doctoral graduates and  increasing the level of academic rank for the lecturers. For the curriculum, it was suggested to join more active in any association. Besides, they also suggested to improve the competitiveness of research fields. Their research results should be published in order to improve the level of PBSI. Last but not least, the improvement of online library by was suggested followed by the improvement of facilities and infastructures, library sources, and international journal subscription. (TP – NA)
[:]