Spedsacular Tourism 3.0
Selasa, 12 November 2024, EDSA (English Department Student Association) FKIP Universitas Tidar mengadakan kegiatan “Spedsacular Tourism 3.0” yang berlangsung di Lab Rekayasa, Gedung Sidotopo. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00 s.d 11.00 WIB dan diikuti lebih dari 100 peserta yang merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris.
Diawali dengan sambutan dari ketua panitia, Diandra Tria Puspitowati dan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dosen Pendidikan Bahasa Inggris, Carolus Prima Feri K, M.Pd. tentang “Introduction to English for Tourism”. Kegiatan ini membahas tentang pentingnya Bahasa Inggris dalam industri pariwisata, dengan fokus pada kemampuan berkomunikasi yang efektif bagi para pelaku industry, seperti pemandu wisata, pekerja hotel, dan staf transportasi. Materi yang disampaikan oleh narasumber mencakup kosakata dan frasa yang sering digunakan dalam interaksi dengan wisatawan internasional, serta cara berkomunikasi yang ramah dan profesional. Peserta juga diperkenalkan dengan berbagai situasi yang sering terjadi di sector pariwisata, seperti memberikan arahan, menjelaskan tempat wisata, serta menangani masalah yang mungkin terjadi. Seminar ini menekankan pentingnya keterampilan Bahasa Inggris untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan mendukung kesuksesan bisnis pariwisata.
Pemateri kedua, Arif Taat Ujiyanto, M.Ps. menyampaikan tentang “Strategies to Improve and Maintain Eco-Tourism Indsutry”. Beliau membahas tentang berbagai strategi untuk meningkatkan dan menjaga kelangsungan industri ekowisata. Beberapa poin utama yang dibahas antara lain: pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan destinasi eko wisata, perlunya kerja sama pemerintah, masyarakat local, dan pelaku industri, serta penerapan prinsip- prinsip ramah lingkungan dalam operasional pariwisata. Selain itu, seminar ini juga menekankan peran pendidikan dan kesadaran wisatawan mengenai pentingnya pelestarian alam. Untuk menjaga daya tarik destinasi ekowisata, strategi pemasaran yang tepat dan pengembangan produk yang inovatif juga menjadi fokus utama. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, diharapkan industry ekowisata dapat terus berkembang tanpa merusak lingkungan.
Penulis : Fibra