[:id]Tim Futsal PBI Juara III Kompetisi Futsal[:]

[:id]

Tim futsal putra program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) berhasil menjadi juara III kompetisi futsal “Electrical Cup”. Kompetisi ini dilaksanakan antar program studi di lingkungan UNTIDAR. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro UNTIDAR pada tanggal 23 September 2018.

Tim futsal PBI beranggotakan 10 orang mahasiswa PBI, dengan kapten tim Rifqi Widodo (PBI angkatan 2016). Anggota tim terdiri dari Legar (PBI angkatan 2014), Khusni (PBI angkatan 2015), Algaf (PBI angkatan 2016), Dega (PBI angkatan 2016), Hareno (PBI angkatan 2016), Hilmi (PBI angkatan 2017), Firman (PBI angkatan 2017), Anugrah Basuki (PBI angkatan 2017), Lilo (PBI angkatan 2017)

Tim futsal putra PBI berhasil menjadi juara III setelah berhasil mengalahkan tim dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) pada babak penentuan juara III. Sebelumnya tim futsal PBI gagal melaju ke babak final setelah dikalahkan oleh tim futsal dari prodi teknik mesin dengan skor tipis 3-2. Tim futsal putra PBI berhak membawa pulang tropi dan uang pembinaan sebesar RP. 600.000.

Kapten tim, Rifqi Widodo, menyampaikan bahwa persiapan tim dilakukan hanya dua minggu. “Meskipun waktu latihan sangat terbatas, namun kekompakan tim sangat bagus sehingga dapat menjadi juara III”, imbuh mahasiswa alumni SMAN 1 Grabag. Kapten tim berharap ke depannya tim selalu kompak dan dapat memenagkan kompetisi di lain kesempatan. FKIP is the best. EJ

[:en]

English Department Students’ Futsal Team as the Third Winner in “Electrical Cup”

The men’s futsal team of English Education Study Program (PBI) of FKIP UNTIDAR won the third place in the “Electrical Cup” futsal competition. This competition was held by the UNTIDAR Electrical Engineering Students Association for all study programs of UNTIDAR on September 23, 2018.

PBI futsal team consists of 10 PBI students, with Rifqi Widodo (PBI class 2016) as the captain of the team, they are Legar (PBI class 2014), Khusni (PBI class 2015), Algaf (PBI class 2016), Dega (PBI class 2016), Hareno (PBI class 2016), Hilmi (PBI class 2017), Firman (PBI force 2017), Anugrah Basuki (PBI class 2017), and Lilo (PBI class 2017)

PBI’s men’s futsal team won the third place after successfully defeating a team from the Indonesian Language and Literature Education (PBSI) study program. Previously, PBI futsal team failed to advance to the finals after being defeated by a futsal team from mechanical engineering study program with a score of 3-2. PBI’s male futsal team has the right to bring home the trophy and money of IDR. 600,000,-

The captain, Rifqi Widodo, said that the team’s preparations had been carried out only in two weeks. “Even though the training time is very limited, the cohesiveness of the team is very good so that we can be the third winner,” added the alumnus of State Highschool (SMAN) 1 Grabag. He hopes that in the future the team will always be cohesive and able to win the competition on other occasions. FKIP is the best. (AL)

[:]

[:id]FKIP Siap Go-Asia Tenggara Lewat SEA-TEACHER dan SEA-TVET[:]

[:id]

Kabar gembira datang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Pasalnya, tahun 2019 nanti mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris berkesempatan mengikuti SEA-TEACHER (Southeast Asian Teacher) dan SEA-TVET (Southeast Asian Technical and Vocational Education and Trining). Program apakah ini?

SEA-TEACHER merupakan program pengalaman praktik mengajar mahasiswa program studi kependidikan ke seluruh kampus kependidikan di Asia Tenggara. Program ini digagas oleh SEAMEO (South East Asia Ministers of Education Organization) sebagai organisasi yang mempromosikan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya di Asia Tenggara.

“SEA-TEACHER 2019 ini merupakan tahun kedua yang diikuti FKIP Untidar. Tahun lalu, kami mendelegasikan satu mahasiswa PBSI ke Filipina dan kami menerima 2 mahasiswa dari Thailand. Mahasiswa tersebut kami kirim untuk praktik mengajar di SMA Negeri 1 Magelang. Untuk periode tahun 2019, telah dilaksanakan sistem seleksi administrasi dan wawancara. Pada 15 November 2018 kemarin telah diputuskan 2 mahasiswa PBI yang akan diikutkan SEA-TEACHER. Mereka adalah Ariani Nur Fitria dan Yuliama Dewi. Keduanya adalah mahasiswa semester tiga,” tutur Retma Sari, M.Pd, Dosen PBSI sekaligus koordinator SEA-TEACHER 2019.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur akan diikutkan program SEA-TEACHER tahun depan. Kemarin (15/11) telah diumumkan saya akan berangkat tahun depan sekitar bulan Januari – Februari 2019. Program ini akan dilaksanakan selama sebulan. Jadi, selama satu bulan nanti saya akan praktik mengajar di salah satu wilayah di Asia Tenggara,” ujar Ariani yang dihubungi melalui pesan singkat.

Sementara itu, SEA-TVET merupakan program yang akan diikuti pertama kali oleh FKIP di tahun 2019. “Sama seperti SEA-TEACHER, kami juga telah mengadakan seleksi administrasi dan wawancara. Akan tetapi, belum diumumkan mahasiswa yang mengikuti program ini. Menurut jadwal dari SEAMEO, pada bulan Desember nanti akan diadakan online interview antara mahasiswa yang akan ikut dengan universitas penerima,” tutur Winda Candra Hantari, M.A., Dosen PBSI sekaligus koordinator SEA-TVET.

SEA-TVET merupakan program kerja sama antara SEAMEO dengan perguruan tinggi di Asia Tenggara. Mahasiswa akan melaksanakan pengalaman magang dan pertukaran budaya di wilayah Asia Tenggara. Program ini akan dijalan selama satu bulan pada Maret – April 2019.

Semoga FKIP makin dikenal dan mahasiswanya makin berprestas. WJ

[:]

[:id]Penandatanganan MoU PMW FKIP Untidar[:en]Signing MoU PMW FETT Untidar[:]

[:id]

FKIP Untidar – MoU Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar secara resmi ditandatangani pada Senin (06/08/2018). Penandatanganan dilakukan oleh Drs. Didik Sinung Haryadi, M.M. selaku pihak pertama yang mewakili Universitas Tidar dan 15 tim mahasiswa yang lolos seleksi selaku pihak kedua.

Dalam MoU tersebut dinyatakan bahwa pihak pertama berhak memberi tugas kepada pihak kedua untuk menjalankan PMW. Pihak kedua bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan, administrasi, dan keuangan atas program yang dijalankan. Selain itu, pihak kedua berkewajiban menindaklanjuti dan mengupayakan pelaksanaan PMW dengan menciptakan unit-unit bisnis baru di lingkungan FKIP Untidar. Pihak kedua juga berkewajiban melaporkan perkembangan unit-unit bisnis baru tersebut kepada pihak pertama.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP Untidar, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. mengharapkan agar mahasiswa tertib dalam menjalankan PMW. Ketertiban tersebut meliputi aspek administrasi, waktu, dan tepat sasaran. Sukarno juga mengucapkan selamat kepada lima belas tim PMW FKIP Untidar yang berhasil lolos seleksi.

“Saya ucapkan selamat kepada 15 tim yang lolos seleksi PMW FKIP Untidar. Pelaksanaan PMW harus memenuhi 3 T (tertib administrasi, tertib waktu, dan tepat sasaran),” kata Sukarno dalam sambutannya.

PMW bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau jiwa wirausaha berbasis ipteks kepada mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Dengan demikian, mahasiswa akan dapat menjadi calon pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. Program ini juga bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran lulusan perguruan tinggi. (IS)

[:en]

FETT Untidar – MoU Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FETT Tidar University was signed legally on Monday (06/08/2018). This signing was executed by Drs. Didik Sinung Haryadi, M.M. as the first party Untidar representative and 15 student teams who passed the selection as the second party.

MoU was explained that the first party gives the duty to second party to run PMW. The second party is fully responsible for the implementation, administration and finance of the program being carried out. Moreover, the second party is obliged to follow up and seek the implementation of PMW by creating new business units within FETT Untidar. The second party is also obliged to report the development of the new business units to the first party.

Dean of FETT Untidar, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. hopes that orderly students in running PMW. This order includes aspects of administration, time, and on target. He also congratulated the fifteen PMW FETT Untidar teams who successfully passed the selection.

“I congratulate 15 teams that passed the PMW FETT Untidar selection. The implementation of PMW must fulfill 3T (orderly administration, orderly time, and on target),” said Sukarno in his speech.

PMW aims to give knowledge, skill, and attitude or soul of entrepreneurship that based on technology and science for some students in order to change the paradigm of job seekers to become job creators. Thus, students will be able to become strong and successful prospective entrepreneurs facing global competition. The program also aims to reduce the unemployment rate of college graduates. (AG)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Rebut  Kejuaraan Lomba Baca Sajak Tingkat Kota Magelang[:en]STUDENTS OF FKIP WON THE MAGELANG POETRY READING COMPETITION[:]

[:id]

Filsafat, Hasan Sukron, dan Nirma Melati mahasiswa FKIP Untidar berhasil maraih kejuaraan Lomba Baca Sajak Tingkat Kota Magelang. Masing-masing meraih juara 2, juara harapan 1, dan juara harapan 2.  Mereka bertiga yaitu Filsafat dan Nirma Melati saat ini tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, sedangkan Hasan Sukron adalah mahasiswa aktif pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kemenangan mereka diumumkan langsung pada akhir acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018 di gedung Multimedia Universitas Tidar.

Lomba Baca Sajak seleksi Kota Magelang ini adalah penyelenggraa yang kelima dari serangkaian lomba yang diagendakan kota/kabupaten di seluruh Jawa Tengah. Para Juara 1, 2, 3 dari masing-masing daerah kota/kabupaten tersebut selanjutnya akan mengikuti final tingkat Jawa Tengah. Artinya,  Filsafat  sebagai juara 2 nantinya berhak maju ke babak final tingkat provinsi.

Lomba yang digelar sejak pagi hingga sore itu menghadirkan tiga dewan juri yaitu para sastrawan dari luar Kota Magelang.  Ketiga dewan juri tersebut adalah Hendri TM, Bambang Iswanto, dan Tomas H Soekiran. Mereka begitu terpukau oleh penampilan para peserta yang terdiri atas para pelajar SMA dan mahasiswa, termasuk beberapa mahasiswa dari FKIP Untidar. Para peserta membacakan salah satu puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi “Sumpah Setyaki” karya Bambang Sadono.

Bambang Sadono adalah mantan Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah dan merupakan penggagas digelarnya lomba baca sajak tersebut. Pada acara pembukaan, Bambang Sadono menyampaikan apresiasi terhadap antuasiasme peserta yang mencapai 60 orang. Beliau juga berharap kegiatan perlombaan di bidang seni dan sastra ini dapat dikembangkan dan digalakkan. Sampai saat ini, menurutnya masih jarang perlombaan di bidang puisi yang teritegrasi hingga sampai tingkat Jawa Tengah. Kompetisi kebanyakan hanya berhenti pada lomba-lomba di tingkat wilayah dan daerah saja.

Kemenangan ketiga mahasiswa FKIP tersebut disambut gembira oleh selurh keluarga besar FKIP Untidar. Selamat kepada para pemenang, semoga sukses dan terus berlatih untuk kemenangan di tingkat Jawa tengah, semangat..! DZ.

[:en]

Filsafat, Hasan Sukron, and Nirma Melati, students of FKIP Untidar, won the Magelang Poetry Reading Competition. Filsafat won the 2nd place, Sukron and Melati won as the 1st and 2nd consolation winners. The three are students of the English Education and Indonesian Language and Literature Education Study Program. Their victory was announced directly at the end of the event which was held on Saturday 28 April 2018 at the Multimedia Building of the Universitas Tidar.

The Magelang Poetry Reading Competition was the fifth of a series of competitions held by cities / regencies throughout Central Java. 1st, 2nd, and 3rd place winners from each of the cities / regencies will then take part in the provincial level of Central Java for final. It means Filsafat as the 2nd winner will later represent Magelang to the final.

The competition which was held from morning to evening presented three juries, who are writers from outside Magelang city. The three juries were Hendri TM, Bambang Iswanto, and Tomas H Soekiran. They were so amazed by the appearance of the participants consisting of high school and university students, including some students from FKIP Untidar. The participants read one of the poems from the collection of poems “Sumpah Setyaki” by Bambang Sadono.

Bambang Sadono is a former Chair of the Central Java Arts Council and was the initiator of the poetry reading competition. At the opening ceremony, Bambang Sadono expressed his appreciation for the enthusiasm of the participants who reached 60 people. He also hoped that the competition in the field of arts and literature could be developed and promoted. Until the present time, according to him, competitions in the poetry field which are integrated up to the level of Central Java are still rare. Most competitions only stop at the sub-regional levels.

The victory of the three FKIP students was welcomed by the entire family of FKIP Untidar. Congratulations to the winners, good luck and continue practising for victory at the Central Java level! (AL)

[:]

[:id]Menjaring Dua Delegasi SEA TEACHERS dari FKIP UNTIDAR[:en]FKIP Recruits Delegations for SEA Teachers Program[:]

[:id]

Senin (28/05/2018) bertempat di FKIP UNTIDAR, seleksi wawancara tingkat Fakultas dalam program SEA TEACHERS  (program pertukaran mahasiswa yang akan mengajar di berbagai Negara di kawasan Asia Tenggara)  diikuti oleh empat mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang sudah lolos seleksi administrasi.

Para mahasiswa terlihat antusias dan semangat dalam mengikuti seleksi wawancara tersebut. Keempat mahasiswa tersebut adalah Eka Kusuma Adianingrum, Umi Rahmawati, Lidya Ayu Mutiarani, dan Titin Nurhayati.  Mereka dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sesi wawancara dengan baik dan lancar.

 Salah satu peserta seleksi, Eka Kusuma Adianingrum menjelaskan bahwa dia tertarik ikut serta dalam seleksi program SEA TEACHERS karena dia ingin mendapatkan pengalaman mengajar dan ilmu baru tentang pengajaran di lingkup Asia Tenggara. “Saya ingin mengupgrade potensi diri agar lebih siap untuk menjadi pendidik dan bias berkontribusi untuk pendidikan di Indonesia serta untuk menambah relasi” imbuh Eka.

Berdasarkan hasil seleksi wawancara di Fakultas, terpilih dua delegasi yang akan mengikuti sesi wawancara dengan pihak SEA TEACHERS 2018, mereka adalah Eka Kusuma Adianingrum dan Umi Rahmawati. Dua delegasi FKIP UNTIDAR tersebut diharapkan  dapat menambah wawasan mereka dengan adanya kesempatan mengajar di salah satu Negara di Asia Tenggara serta mereka dapat membawa nama baik Indonesia di kancah ASEAN. [CA]

[:en]

(28/05/2018) – Four selected students of Faculty of Education and Teachers’ Traning (FKIP) were participated on the interview for SEA TEACHERS program ( a students’ exchange program of South East Asia).

The students were enthusiastic and exciting in participating the interview. Those four student were Eka Kusuma Adianingrum, Umi Rahmawati, Lidya Ayu Mutiarani, dan Titin Nurhayati.  They all could pass and answer the interview well.

One of the participants, Eka Kusuma Adianingrum explained that she was interested in joining the recruitment program for SEA TEACHERS since she wanted to get teaching experience and   new teaching method in South East Asia context. “I want to upgrade my self-potential so that I will be ready to be a competent teacher, contribute for education in Indonesia, and also expand connections,’ she added.

Based on the interview result,  there were two students who were choosen as the delegation  to join to the next interview with the representative of SEA TEACHERS 2018.  Those two lucky students are Eka Kusuma Adianingrum dan Umi Rahmawati. Those two delegations from FKIP UNTIDAR are hoped to gain more knowledge and experience by joining SEA TEACHERS program and teaching in one of  the countries in Sout East Asia. Moreover, they can present Indonesia in South East Asia. [CA-NA]

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Ikuti Seleksi ON MIPA-PT Tingkat Wilayah[:en]FETT: Students ff Science Education Study Program Join Selection National Olympiad of the MIPA-PT at the Regional Level[:]

[:id]

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) merupakan ajang kompetisi akademik dan wawasan mahasiswa pada bidang MIPA. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Universitas Tidar mengirimkan delegasinya dari fakultas teknik dan pertanian. Tahun ini, FKIP yang sudah memiliki Prodi pendidikan IPA tak ingin ketinggalan momen kompetisi ini. Pasalnya, gugus kemahasiswaan FKIP menyelenggarakan seleksi tingkat fakultas. Dari proses seleksi yang dijalani oleh mahasiswa, Prodi Pendidikan IPA mengirimkan 8 mahasiswa yang akan berkompetisi di tingkat wilayah pada empat bidang.

Pada bidang Matematika diwakili oleh Lilis Oktavia dan Tutik Arifah. Adinda Permatasari Putri Effendi dan Riva Duwi Anggiyani menjadi delegasi pada bidang Biologi. Vindy Utami Karomah dan Utami Dian Pertiwi menjadi delegasi pada bidang Kimia, dan pada bidang Fisika diwakili oleh Rudi Susilo dan Turah Slamet. Kedelapan mahasiswa Prodi Pendidikan IPA ini akan mengikuti seleksi tingkat wilayah kopertis V yang akan dilaksanakan di Universitas PGRI Semarang pada 21 dan 22 Maret 2018.

Untuk mempersiapkan seleksi tingkat wilayah, mahasiswa sudah menjalani proses pembinaan oleh dosen-dosen Prodi Pendidikan IPA. Proses pembinaan dilakukan dari tanggal 28 Februari – 20 Maret 2018. Proses pembinaan meliputi pembinaan materi dan mental mahasiswa. Pembinaan materi diberikan untuk menyeimbangkan materi yang dikuasai oleh mahasiswa agar cukup untuk mengikuti kompetisi. Pasalnya mahasiswa yang dikirim untuk mengikuti seleksi tingkat wilayah merupakan mahasiswa semester dua. Pembinaan mental dengan memberikan semangat kepada mahasiswa agar optimis dan tidak minder dalam mengikuti kompetisi ini. Riva Ismawati, M. Sc. Dosen Prodi Pendidikan IPA dan anggota gugus kemahasiswaan FKIP mengungkapkan optimisme 100 % dalam mengikuti kompetisi besar pertama kali bagi mahasiswa Prodi Pendidikan IPA ini. Harapannya ada mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Universitas Tidar yang lolos seleksi tingkat wilayah untuk dapat mengikuti seleksi tingkat nasional.

[:en]

The National Olympiad of Mathematics and Natural Sciences of Higher Education (ON MIPA-PT) is an academic competition and student insight in the field of MIPA.This year, Tidar University sent its delegations not only from Engineering and Agricultural Faculties, but also from Faculty of Education and Teachers’ Training.

There are eight students of Science Education Study Program will join this event. They are Lilis Oktavia and Tutik Arifah as the representatives of Mathematics field; Adinda Permatasari Putri Effendi and Riva Duwi Anggiyani as the representatives of the Biology Field; Vindy Utami Karomah and Utami Dian Pertiwi as the representatives of Chemistry field, and Rudi Susilo and Turah Slamet as the representatives of Physics field. The eight students of Science Education Study Program will follow the selection of Kopertis V which will be held at PGRI University Semarang on March 21-22, 2018.

To prepare regional level selection, students have undergone the process of guidance by lecturers of Science Education Study Program. The process of coaching is done from February 28 to March 20, 2018. The process of coaching includes mentoring material and mental. The material guidance is given to balance students’ mastery of the material.The mental mentoring is done to encourage students to be optimistic and not inferior in following this competition. Riva Ismawati, M. Sc., lecturer of Science Education Study Program, expressed her optimism for the students in participating in this first big competition. She hopes the students will win this competition. (ER)

[:]

[:id]Pengumuman Hasil Seleksi PILMAPRES FKIP Untidar[:en]Final Result: FKIP’s Best Student Award 2018[:]

[:id]

Jum’at (02/03/2018) bertempat di Lab Microteaching A telah dilangsungkan pengumuman hasil pemilihan mahasiswa berprestasi (pilmapres) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar. Acara dibuka pukul 10.30 WIB oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Lilia Indriani, M. Pd. mewakili Dekan FKIP. Dalam sambutannya, Lilia Indriani, M. Pd.  menyampaikan selamat kepada para juara, semoga dapat menginspirasi, dan membawa kejayaan FKIP di ajang pilmapres tingkat universitas bahkan tingkat nasional. Hadir dalam acara ini adalah dewan juri pilmapres, gugus kemahasiswaan, perwakilan ormawa, serta peserta pilmapres FKIP.

Peserta pilmapres tingkat fakultas adalah mahasiswa berprestasi (mawapres) yang mewakili masing-masing program studi. Persaingan mawapres ditingkat fakultas cukup ketat. Penilaian yang dilakukan oleh dewan juri disesuaikan dengan penilaian pilmapres tingkat universitas yang meliputi prestasi, karya tulis ilmiah, dan kemampuan bahasa inggris. Oleh karena itu, sang juara dari pilmapres tingkat fakultas diharapkan mahasiswa yang benar-benar berkualitas.

Pengumuman hasil pilmapres cukup mendebarkan untuk para peserta. Hasil perhitungan nilai menunjukkan perbedaan skor yang tipis antar peserta. Juara 1 mawapres FKIP Untidar dengan skor tertinggi 176,6 diraih oleh Eka Kusuma Adianingrum, Juara II dengan skor 175,3 diraih oleh Ririh Rubus Setyaningrum, Juara III dengan skor 175 diraih oleh Yusuf Yuliyanto. Ketiga juara tersebut akan mewakili FKIP dalam ajang pilmapres tingkat universitas. Ketua Gugus Kemahasiswaan FKIP, Widya Ratna Kusumaningrum, M. Pd. menyampaikan bahwa ketiga juara akan mendapatkan pembinaan dari para dosen yang kompeten untuk mempersiapkan diri menghadapi seleksi pilmapres tingkat universitas.

Selamat untuk para juara, Salam Prestasi!.

[:en]

Friday (02/03/2018). The final result of the long selection process of FKIP’s Best Student Award 2018 was announced at Lab. Microteaching A. The event was opened at 10.30 a.m. by the Head of Language and Arts Department, Lilia Indriani, M.Pd. representing the Dean of FKIP. In her speech, Lilia Indriani, M.Pd. congratulated the winners, hopefully they could inspire, and bring the glory of FKIP in the university and national events. The event was attended by judges, student task force, students’ association representatives, and the participants.

The participants for the faculty level were the outstanding and selected students for each study program. The competition at faculty level is quite tight. Judgments were based on the university and national level such as academic and non-academic achievements, scientific papers, and English proficiency. Therefore, the winners were expected to be truly qualified student.

The announcement of the results might be thrilling moments for the participants. The score showed a slight difference between the participants. The first winner was achieved by Eka Kusuma Adianingrum with the highest score of 176.6 points, the second winner was achieved by Ririh Rubus Setyaningrum with the score of 175.3 points, the third winner was achieved by Yusuf Yuliyanto with the score of 175 points. These best outstanding students will represent FKIP in the university level event. The head of FKIP Student Task Force, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd. said that the winners, will get intensive coaching from competent lecturers in order to prepare for the selection of university-level.

Congratulations to the champions, FKIP is the Best. (translated WR)[:]

[:id]Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar Memulai Interasional EFT in Practice di Malaysia[:en]English Education Students of Tidar University Started International EFT in Practice in Malaysia[:]

[:id]

Rabu (8/11), 17 Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tiidar menjadi starter program International EFT in Practice di Malaysia. Adalah Prof., Dr., Sukarno, M.Si., selaku dekan didampingi Drs., Hari Wahyono, wakil dekan bidang akademik dan Ali Imron, M.Hum, ketua pelaksana program yang melepas keberangkatan gelombang pertama program tersebut dari halaman depan gedung FKIP Universitas Tidar. Dalam sambutannya, Sukarno mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang berangkat pada gelombang pertama tersebut karena akan mengaplikasikan secara langsung ilmu yang telah di dapat di kelas dari mata kuliah English for Tourism. Sukarno juga berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik fakultas dan universitas selama berada di Malaysia yang direncanakan akan dilaksanakan selama empat minggu.

Program ini terjalin berkat kegigihan segenap dosen FKIP Universitas Tidar dalam menjalin komunikasi dan memperluas jaringan dengan institusi dari Malaysia dengan program sebelumnya adalah PPL Internasional di negara yang kini terkenal dengan sebutan negara Upin-Ipin ini. Program ini menjadi akhir panjang persiapan tim yang dipimpin oleh Ali Imron, M.Hum selama kurang lebih dua bulan sekaligus menjadi awal bagi kegiatan para mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik di salah satu resort terbesar di Malaysia. Selain itu, program ini juga adalah awal dari program-program sejenis yang direncanakan akan dilaksanakan dan terus dikembangkan oleh fakultas.

Mahasiswa akan melaksanakan aplikasi ilmu (teori) yang telah diberikan pada semester ini dan semester sebelumnya dalam praktek secara real di Gambang Resort yang juga memiliki sebuah institusi pendidikan pariwisata bernama Imperia College of Hospitality. 17 mahasiswa yang berangkat ini merupakan peserta gelombang pertama. Pada Rabu, (25/11) minggu depan, gelombang kedua mahasiswa dalam praktik yang sama terjadwal akan menyusul mereka sehingga total mahasiswa yang berangkat berjumlah 21 mahasiswa.

Tidak cukup hanya sampai di sini, FKIP juga sedang mengurus program Broadcasting bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di negara yang sama. Ali menyebut, program-program ini merupakan usaha maksimal yang mampu diberikan oleh dosen dan pimpinan FKIP Universitas Tidar dalam “memberikan amunisi” kepada para mahasiswanya terkait dengan kompetisi yang akan mereka hadapi dalam dunia kerja ketika mereka telah lulus. (AL)

[:en]

Wednesday (8/11), 17 Students of English Education of FKIP, Tidar University became the starter of International EFT in Practice program in Malaysia. Prof., Dr., Sukarno, M.Si., as the dean, accompanied by Drs., Hari Wahyono, vice dean of academic affairs and Ali Imron, M.Hum, the program chief executive dispatched the first wave of the program from the front yard of FKIP building, Tidar University. In his speech, Sukarno congratulated the students who left for Malaysia in the first wave because they will apply theoretical knowledge of English for Tourism that has been taught in the classroom directly in a real place and situation, most importantly, international practice. In the very bright morning, Sukarno closed his speech by advising students to behave well and keep the good name of faculty and university while being in Malaysia which was planned for four weeks.

The persistence of all lecturers of FKIP Universitas Tidar in establishing communication and expanding the network with institutions from Malaysia with the previous program is PPL International in a country now known as Upin-Ipin country had resulted in the establishment of this program. It is the end of a long preparation of the team led by Ali Imron, M. Hum for approximately two months as well as the beginning for the activities of students who will implement practice at one of the largest resorts in Malaysia. In addition, this program is also the beginning of similar programs that are planned to be implemented and continued to be developed by the faculty.

Students will carry out the application of science (theory) that has been taught in this semester and the previous semester in a real practice at Gambang Resort which also has a tourism education institution called Imperia College of Hospitality. The 17 students who departed were the first wave participants. On Wednesday (25/11) next week, the second wave of students in the same practice is scheduled to follow them so that the total number of students departing is 21 students.

It hasn’t been enough yet, as FKIP is also working on a Broadcasting program for Indonesian Language and Literature Education students in the same country. Ali mentioned that these programs portray the maximum effort done by the lecturers and leaders of FKIP of Tidar University in “giving ammunition” to their students related to the competition they will face in the real world of job competition after they graduate. (AL)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Menjadi Finalis MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional[:en]Student of FETT: The Finalist of Student’s MTQ in National Level[:]

[:id]

Sebanyak 50 proposal yang diajukan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dinyatakan lolos seleksi proposal terbaik dalam even akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Nasional XV Tahun 2017. Pengumuman itu disampaikan pada tanggal 7 Juli 2017 melalui web http://mtqmn15.ub.um.ac.id. Hasil desk evaluation Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) tersebut dilakukan oleh tim Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA) Kemenristek Dikti.

Salah satu finalis bernama Atif Solihudin, mahasiswa smester 4 PBSI FKIP Universitas Tidar. Judul proposal yang diajukan ialah “Qur’anic Parenting: Mengupayakan Gerakan cinta Al Qur’an sebagai Penopang Terwujudnya Gerakan Revolusi Mental di Indonesia”. Atif menjelaskan bahwa, pentingnya menanamkan budaya cinta Al Qura’an melalui pola asuh orang tua. Hal itu dapat digunakan sebagai penopang gerakan revolusi mental.

Putra dari Bapak Mahudin itu menceritakan tentang awal mula semangatnya dalam mengikuti kompetisi itu. “Awalnya ada seleksi MTQ di tingkat universitas yang akan diajukan untuk tingkat nasional. Setelah bersaing dengan 14 tim di tingkat universitas, Alhamdulillah saya yang lolos untuk maju ke tingkat nasional. Sebenarnya, saya mangajukan proposal ini awalnya bersama teman saya, tetapi teman saya sakit dan tidak jadi ikut”.

Kelima puluh finalis termasuk Atif, akan diberi kesempatan hadir dan presentasi di hadapan Dewan Hakim MTQ Mahasiswa Nasional XV Tahun 2017. Menurut rencana, kedatangan kafilah atau para finalis dijadwalkan pada hari Rabu-Kamis tanggal 26-27 Juli 2017 di kampus Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang, Malang Jawa Timur.

“Besok di Malang, seluruh finalis 50 besar akan presentasi tanpa tanya jawab. Kemudian dipilih untuk presentasi lagi dan ada tanya jawab. Terakhir ditentukan pemenangnya,” tambah pria kelahiran Banjarnegara, 4 Juli 1997.

Ungkapan rasa bangga dan syukur juga disampaikan oleh beberapa dosen FKIP melalui grup WA. Salah satunya dalah Dr. Farikah, M. Pd. selaku pembimbing dan pendamping MTQ Untidar, “Alhamdulillah merasa senang ternyata mahasiswa Untidar siap dan mampu bersaing di kancah nasional. Bahkan bisa masuk 50 besar se-Indonesia.”

Semoga Atif Solihudin dapat memberikan inspiratif yang positif kepada para mahasiswa agar menjadi calon pemimpin yang cerdas dan bermoral. Sesuai tema dalam even akbar yang akan diselenggarakan di Malang tersebut, yaitu “Melalui MTQ Mahasiswa Nasional XV Tahun 2017 kita integrasikan intelektualitas dan spiritualitas untuk mencetak calon pemimpin Indonesia yang cerdas dan bermoral demi mewujudkan baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur”.

Selamat dan tetap semangat, semoga sukses di tahap selanjutnya!

[:en]

There are 50 proposals submitted by students from the universities in Indonesia passed the selection to be the best proposal in the national event of Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XV 2017. It is announced on July 7, 2017 via web http://mtqmn15.ub.um.ac.id. The result of desk evaluation of the Koran Scientific Writing (KTIQ) is done by Directorate General of Learning and Student Affairs (BELMAWA), Ministry of Research, Technology, and Higher Education.

One of the finalists named Atif solihudin, the fourth semester student of Indonesian language and literature education Tidar University submits the proposal entitled “Qur’anic Parenting: Mengupayakan Gerakan cinta Al Qur’an sebagai Penopang Terwujudnya Gerakan Revolusi Mental di Indonesia”. Atif explained the importance of instilling the culture of loving the Koran through parental care. It can be used as a support for mental revolution movement.

The son of Mahudin told his beginning in joining this competition. “At first, there is a selection of MTQ in university level and it will be proposed to national level. After competing with 14 teams in university level, Alhamdulillah I won and go to national level. Actually, I submit this proposal with my friend, but my friend is sick and do not take place in this competition.”

The fiftieth finalist including Atif will be given the opportunity to attend and present their paper in front of the Judge Council of MTQ XV National Students 2017. According to the plan, the arrival of the finalist is scheduled on Wednesday – Thursday July 26-27, 2017 at Brawijaya University and State University of Malang, East Java.

“In Malang, all the fiftieth finalists will present without discussion. Then it will be chosen to present the paper and there is discussion. After that, the winner will be decided, “added the boy who was born in Banjanegara, July 4, 1997.

The pride and gratitude is also expressed by some lecturers of FETT via WA group. One of them is Dr. Farikah, M.Pd. as the mentor and advisor of MTQ Tidar University. “Alhamdulillah, I feel happy. The student of Tidar University is able to compete in national level and he is able to be the fiftieth finalist.”

It is hoped that Atif Solihudin can give the positive inspiration to other students so that they can be the smart and good leader. According to the theme in this great event in Malang “Through MTQ XV National Students 2017, we integrate the intellectuality and spirituality to create the smart and good Indonesian leader to realize baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur”.

Congratulation and keep the spirit,  Good luck in the next step!

[:]

[:id]Dosen FKIP Untidar Dapatkan Jabatan Fungsional Asisten Ahli[:]

[:id]

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar memberikan Surat Keputusan Rektor Pengangkatan Pegawai Non Aparatur Sipil Negera dalam Jabatan Akademik/Fungsional  Dosen sebagai Asisten Ahli (7/6) terhitung sejak 1 Juni 2017. Dosen tersebut adalah Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed.; Arum Nisma Wulanjani, M.Pd.; Atsani Wulansari, M.Hum.; Endah Ratnaningsih, M.Pd.; Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum; Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd.; dan Asri Wijayanti, M.A. Beberapa hari kemudian, Ayu Wulandari, M.Pd, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga mendapatkan SK tersebut terhitung sejak 1 Juli 2017.

“Pengangkatan ini menjadi tanda bahwa tenaga pengajar tersebut telah sah menjadi dosen. Berarti, mereka sudah wajib untuk melakukan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini patut menjadi kebanggaan dan syukur untuk kita semua karena para dosen muda dapat menenuhi berkas pengajuan angka kredit dengan benar,” kata Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP saat memberikan sambutan.

Tenaga Pengajar dapat mengajukan angka kredit setelah mencapai 150 kum. Penetapan angka kredit tersebut berdasarkan 2 unsur, yaitu unsur utama yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta unsur penunjang. Masa penilaian dimulai dari Surat Keputusan Pengangkatan Dosen sampai dengan tanggal pengajuan kredit.

“Berkas penilaian yang kami ajukan mulai SK Pengangkatan Dosen yaitu 2 Februari 2016 sampai dengan tanggal pengajuan berkas, 17 Mei 2017,” kata Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang mendapatkan total kum 228,5 dengan keterangan Asisten Ahli Matakuliah Speaking dan Listening. Bekas tersebut harus didukung oleh bukti kinerja, misalnya SK Mengajar, presensi, jurnal, surat tugas, sertifikat, dan lain-lain.

Setelah mendapatkan SK Jabatan Fungsional para dosen diharapkan makin solid untuk memperkuat FKIP menjadi lebih baik lagi. “Kami berharap para dosen dapat mengembangkan diri dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang makin mendukung Untidar sebagai universitas berbasis riset,” tambah Prof. Dr. Sukarno, M.Si.(WJ)

[:]