[:id]Literary Day #2: Pentas Transformasi karya Sastra Mahasiswa Semester 4 PBI, FKIP UNTIDAR[:en]Literary Day #2: Stage for the Works of Literary Transformation by 4th Semester Students of PBI, FKIP UNTIDAR[:]

[:id]

Transformasi adalah salah satu bentuk apresiasi karya sastra yang melibatkan perubahan yang cukup dramatis pada teks untuk memunculkan sesuatu yang baru.  Ketika sebuah karya ditransformasikan ia membuka ruang kemungkinan eksplorasi yang kompleks  karena melibatkan bentuk dan media yang berbeda. Transformasi tampaknya merupakan jurus favorit dalam mengapresiasi sastra Munculnya banyak film kekinian di bioskop yang merupakan adaptasi novel Best Sellers, FTV yang diadaptasi dari puisi, dan sebagainya menegaskan klaim tersebut. Transformasi bentuk lain yaitu pentas drama dari novel dikemas apik dalam sebuah gelaran Literary Day #2: A Day to Remember, Kamis 26 Juli 2018 di Auditorium UNTIDAR.

Pada kesempatan tersebut 4 judul pementasan drama berbahasa Inggris yaitu Sunshine Becomes You, Harry Potter and the Half Blood Princess, Milea, dan Love Will Find a Way yang merupakan hasil transformasi dari 4 judul novel yang berbeda dipentaskan secara berurutan oleh mahasiswa semester 4 PBI FKIP yang menempuh mata kuliah Literary Appreciation. Penonton terlihat memadati tikar-tikar yang digelar sejak pagi. Bapak dan Ibu dosen UNTIDAR juga tampak menikmati rangkaian pementasan. Sesekali tepuk tangan antusias bergemuruh menandai satu judul pementasan berakhir. Pergantian judul pementasan diisi oleh hiburan atraktif yang dipersembahkan oleh mahasiswa.

Menanggapi kegiatan yang digagas oleh Ali Imron, M.Hum dan telah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut sejak 2015, Dosen PBI FKIP yang juga adalah pengampu mata kuliah Literary Appreciation tersebut mengatakan bahwa ia sangat bangga dengan usaha yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dalam mewujudkan sebuah pementasan transformasi karya sastra yang tentu saja membutuhkan fokus dan usaha yang tidak ringan.

Winda Candra Hantari, M.A yang juga mengampu mata kuliah tersebut menambahkan “Harapan kami dengan adanya acara seperti Literary Day #2: A Day to Remember, mahasiswa terutama dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang telah menempuh mata kuliah Literary Appreciation mampu menangkap esensi transformasi sastra serta mampu mengapresiasi sastra melalui karya yang lahir dari proses mereka sendiri, sekaligus mempraktikkannya. Semoga geliat bersastra di kampus UNTIDAR semakin intens”. (WD)

[:en]

Transformation is a form of appreciation for literary works which involves a dramatic change in the text to bring out something new. When a work is transformed, it opens up the possibility of complex exploration space because it involves different forms and media. Transformation seems to be a favorite way in appreciating literature. The emergence of many contemporary films in cinema which are adaptation of best seller novels, Television Cinema (FTV) adapted from poems, and so on confirm the claim. Another form of transformation is a drama performance from a novel packed neatly in a Literary Day #2 title: A Day to Remember, Thursday 26 July 2018 at UNTIDAR Auditorium.

The show gave 4 drama performances to the audience namely, Sunshine Becomes You, Harry Potter and the Half Blood Princess, Milea, and Love Will Find a Way. Those 4 were the results of the transformation of 4 different novels staged in sequence by 4th semester students of the PBI, FKIP who had taken Literary Appreciation course before. The audience was seen packed the mats that had been spread since morning. Many lecturers of UNTIDAR from different study programs were seen during the occasion and seemed to enjoy the series of performances. Applause enthusiastically thundered the auditorium once in a while, especially when one performance ended. The four main shows were separated by attractive entertainment performances presented by students.

Responding to the activities initiated by Ali Imron, M.Hum and had been held for three consecutive years since 2015, the FKIP PBI lecturer who is also the lecturer in the Literary Appreciation course said that he was very proud of the efforts made by students in English Language Education in making a performance transformation of literary works which of course requires focus and hard efforts.

Winda Candra Hantari, MA who also teaches the course added “Our hope is that with events such as Literary Day # 2: A Day to Remember, students, especially from the English Education Study Program who have taken Literary Appreciation course, are able to capture the essence of literary transformation and to appreciate literature through works which are born from their own processes, while practicing them. Hopefully literature wriggles more intensively at UNTIDAR” (WD/AL)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP ke Filipina Ikuti Program SEA Teachers[:en]FETT Students Go to Philippines to Join SEA Teachers Program[:]

[:id]

FKIP Untidar – Dua mahasiswa FKIP Untidar ke Filipina dalam rangka program SEA Teachers pada Rabu (15/08/18). Mereka adalah Umi Rahmawati dan Eka Kusuma Adianingrum. Keduanya mahasiswa Prodi Bahasa Inggris (PBI). Di Filipina mereka praktik di Iloilo Science and Technology University (ISATU).

SEA Teachers merupakan program pertukaran mahasiswa yang mengajar di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. SEA Teachers termasuk dalam salah satu program Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO).

Sementara itu, pada waktu hampir bersamaan, dalam program yang sama, dua mahasiswa asal Thailand tiba di Untidar pada Jumat (10/08/18). Mereka adalah Naulemon Suksaeng dan Pimpawan Kantakheaw. Keduanya berasal dari Chiang Rai Rajabhat University.

Melalui program SEA Teachers, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan pedagogiknya. Kemampuan pedagogik tersebut tidak cukup hanya dipelajari di kelas, tetapi juga harus ditingkatkan dengan praktik langsung di lapangan. (IS)

[:en]

FETT UNTIDAR – Two students of FETT UNTIDAR go to Philippines in joining the SEA Teachers program on Wednesday (15/08/18). They are Umi Rahmawati and Eka Kusuma Adianingrum. They are the students of English Education Study Program. In Philippines, they do teaching practices at Iloilo Science and Technology University (ISATU).

SEA Teachers is a student-exchange program which has an aim to teach in several countries in Southeast Asian region.  SEA Teachers is one of the programs of Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO).

At the same time and in the same program, two Thailand students arrived at UNTIDAR on Friday (10/08/18). They are Naulemon Suksaeng and Pimpawan Kantakheaw. They are from Chiang Rai Rajabhat University.

Through this program, the students can improve their pedagogical skill. The pedagogical skill is not only learned in the classroom but also it must be practiced in the real situation. (CA)

[:]

[:id]FORKOM FKIP PTN se-Indonesia Mendulang Prestasi Mahasiswa FKIP Untidar Tingkat Nasional[:]

[:id]

Pada tanggal 19-22 Juli 2018 bertempat di Hotel Best Western Premier  Solo Baru diselenggarakan Forkom FKIP PTN Se-Indonesia. Pada pertemuan ini dihadiri 27 perwakilan FKIP PTN dari berbagai daerah di Indonesia  termasuk FKIP Untidar. Dr. Yuli Eka Katrini, M.S. selaku Koorprodi S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia  FKIP Untidar menyatakan bahwa Forkom FKIP PTN Se-Indonesia kali ini dihadiri 382 peserta. Adapun  perwakilan dari FKIP Untidar ialah para pejabat stuktural dan tiga mahasiswa dari program studi PBI, PBSI, dan IPA.

Tujuan dari pertemuan forum komunikasi tersebut adalah sebagai ajang silaturahmi dan sebagai forum diskusi dalam menyikapi permasalahan di bidang pendidikan. Beberapa hal yang dibahas dalam forum tersebut antara lain tentang pelaksanaan pertukaran dosen maupun mahasiswa FKIP PTN Se-Indonesia, pelaksanaan seminar internasional, pembahasan mengenai PPG (Pendidikan Profesi Guru), dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam serangkaian agenda forkom tersebut, juga diadakan berbagai kegiatan lomba untuk para mahasiswa yang menepuh pendidikan di FKIP. Pada kompetisi ini, tiga mahasiswa yang menjadi delegasi dari FKIP Untidar berhasil meraih kejuaraan. Widya Mega Anggara mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Nur Rohmah Fitriati mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris meraih juara III Lomba Media Pembelajaran Maha Karya Mahasiswa FKIP Nasional. Disusul oleh Kevin Aditia mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA yang  meraih juara harapan 1 Lomba Esai Maha Karya Mahasiswa FKIP Nasional. Keberhasilan mereka tentunya disambut bahagia dan penuh syukur oleh seluruh keluarga besar FKIP Untidar. Forkom kali ini menjadi berkah tersendiri untuk keluarga besar FKIP Untidar. Selamat kepada para pemenang dan teruslah berkarya.(DZ)

[:]

[:id]PBSI Kembali Menyelenggarakan Program PKL Jurnalistik dan Kepewaraan[:]

[:id] 

FKIP Untidar – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Tidar kembali menyelenggarakan program Praktik Kerja Lapangan Jurnalistik dan Kepewaraan. Program yang diikuti oleh mahasiswa semester 5 tersebut berlangsung mulai 24 Juli sampai 3 September 2018.

PKL Jurnalistik dan Kepewaraan merupakan program magang di bidang jurnalistik dan kepewaraan untuk mendukung kriteria lulusan mahasiswa PBSI. Mahasiswa diperbolehkan untuk memilih instansi di bidang jurnalistik dan kepewaraan yang mereka inginkan. Seluruhnya terdapat 22 kelompok yang magang di 13 instansi di Magelang.

Berbeda dengan tahun lalu, PKL tahun ini diselenggarakan pada masa libur kuliah sehingga mahasiswa dapat fokus mengikuti PKL tanpa terganggu oleh jadwal kuliah. Penyelenggaraan kegiatan PKL di masa libur ini merupakan hasil evaluasi atas penyelengaraan sebelumnya yang dinilai tidak efektif karena mahasiswa harus menyesuaikan jadwal magang dengan jadwal kuliah mereka.

Program PKL Jurnalistik dan Kepewaraan ini mendapat sambutan baik dari mahasiswa. Mahasiswa bernama Candra Dewi mengatakan bahwa ia dapat memiliki banyak pengalaman yang tidak diperoleh di kelas. Ia senang dapat bekerja sama dengan orang lain dalam tim. Ia juga berharap, dengan adanya program ini, ia dapat menerapkan ilmunya di lapangan.

“Banyak pengalaman yang tidak bisa didapat di dalam kelas. Terus juga bisa buat belajar untuk bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, juga karena PKL ini berkelompok jadi harus banyak komunikasi antaranggota tim biar tidak ada salah paham. Harapannya, semoga ilmu saya bisa saya gunakan terus-menerus. Ke depannya, saya berharap pelaksanaan PKL dapat lebih maksimal lagi,” ujar Candra di sela-sela magang di Gemilang FM pada Rabu (08/08/2018). (IS)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Juara Satu Lomba PCTA Tingkat Jawa Tengah[:]

[:id]

FKIP Untidar – Dua mahasiswa FKIP Untidar berhasil menjuarai lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tingkat Jawa Tengah yang digelar oleh Kemenhan RI perwakilan Jawa Tengah di Wisma Pemda Jawa Tengah pada Rabu dan Kamis (25-26/07/2018). Kedua mahasiswa itu adalah Adinda Rahma, mahasiswa PBSI, dan Wilda Ulfiyanti, mahasiswa PBI.

Mereka berhasil mengungguli wakil Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang menduduki juara kedua dan wakil Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang yang menduduki juara ketiga. Berkat keberhasilan tersebut, mereka berhak mewakili Jawa Tengah dalam final lomba PCTA tingkat nasional kategori perguruan tinggi di Bandung pada September 2018 mendatang.

Dalam sambutan penutupannya, Kepala Kantor Kemenhan RI Jawa Tengah, Marsekal Pertama TNI Latif Ainul Yakin, S.E., M.M. mengatakan, sesungguhnya semua peserta memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi.

“Pada diri mereka sudah tertanam rasa cinta tanah air dan bela negara sehingga begitu mudah mengikuti kegiatan apa saja yang diselenggarakan semua pihak, termasuk Parade Cinta Tanah Air ini,” ujar Latif.

Latif menambahkan, Pemerintah telah memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk membina para peserta agar memiliki rasa nasionalisme tinggi dan makin cinta tanah air serta memiliki semangat bela negara yang tangguh sehingga dapat memberikan pengaruh yang sama bagi generasi muda lain.

“Kita sudah punya rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mereka sehingga mereka nanti akan kita bina dan jaga agar rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan bela negaranya tidak luntur, melainkan bisa ditularkan kepada lingkungannya dan generasinya,” ungkapnya.

Di tengah krisis rasa nasionalisme dewasa ini penting bagi Pemerintah untuk membina kembali rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan semangat bela negara di kalangan generasi muda. Semoga lomba PCTA ini dapat menggugah generasi muda agar semakin cinta pada NKRI. (IS)

[:]

[:id]Bawa Nama Universitas Tidar, Dua Wakil FKIP Masuk Final 7 Besar Duta Bahasa[:]

[:id]

Magelang (03/08/2018). Sebagai sebuah agenda rutin, Balai Bahasa mengadakan Seleksi Duta Bahasa Jawa Tengah untuk kesekian kalinya. Selain sebagai sebuah kontes tahunan, kegiatan prestisius dan bergengsi ini bertujuan untuk mencari wakil-wakil terbaiknya yang mampu mengemban tugas sebagai duta bahasa. Hal inilah yang menarik puluhan mahasiswa Untidar termasuk mahasiswa FKIP untuk mengikuti ajang kompetisi ini. Para pendaftar melewati 3 tahapan yaitu seleksi administrasi, UKBI dan wawancara, serta Final.

Setelah melewati serangkaian seleksi administrasi 16 mahasiswa FKIP berhasil lolos administrasi dan mengikuti tes UKBI dan wawancara. Mereka dituntut mampu menggunakan tiga bahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris. Selain itu, mereka dihimbau mampu menunjukkan bakat seni tertentu seperti tari daerah, nembang, dan pranata cara. Menjelang tahap 2 ini, persiapan terus digenjot salah satunya dengan pendampingan intensif penggunaan bahasa Jawa oleh Drs. FX. Samingin, M.Hum.

Dari tahap ini, 2 wakil FKIP Filsafat Ash Shauffi (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris) dan Khairunnisa Aisya (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris) terus melaju hingga tahap final. Beserta dengan para finalis lainnya, keduanya membuat video pendek yang berisi ajakan untuk mendukung penggunaan bahasa daerah di kalangan pemuda. Keduanya mengikuti karantina selama 2 hari di Hotel Grand Wahid Salatiga pada tanggal 17-18 Juli 2018. Dalam kegiatan karantina ini, keduanya wajib melakukan presentasi makalah tentang penggunaan bahasa, pembekalan materi serta grand final Jawa Tengah. Dalam tahap ini, keduanya berhasil melaju hingga babak 7 besar.

“Alhamdulillah, kami mampu melaju hingga tahap ini. Kami mengalami hal yang luar biasa dalam fase hidup kami. Terima kasih untuk FKIP yang terus mendukung langkah kami. Meskipun demikian, kami tetap mengemban pesan Duta Bahasa untuk mengajak generasi muda khususnya di Wilayah Magelang untuk melestarikan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia ditengah gempuran bahasa Inggris sebagai Bahasa Global” ungkap Filsafat saat ditemui usai kembali dari kegiatan Grand Final Duta Bahasa 2018. (WR)

[:]

[:id]Mahasiswa PBSI FKIP Untidar Gelar Parade Pentas Drama 2018[:en]INDONESIAN LANGUAGE AND LITERATURE EDUCATION STUDY PROGRAM (PBSI) STUDENTS OF FETT UNTIDAR HELD DRAMA PARADE 2018[:]

[:id]

Sepanjang bulan Juli 2018  diatengah-tengah masa ujian akhir smester, mahasiswa  semester 4 PBSI FKIP Untidar berturut-turut menyelengarakan tiga pementasan drama di Gedung Auditorum  Universitas Tidar. Even tahunan ini diselenggarakan dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah Pentas Drama yang diampu oleh Imam Baihaqi, S.Pd, M.A. dan Dzikrina Dian Cahyani, M.A.

Pementasan drama perdana digelar pada hari Jumat tanggal  29 Juni 2018. Pementasan ini dipersembahkan oleh Teater Ciduk yaitu tim dari mahasiswa kelas 4C dengan mengangkat naskah  berjudul “Mega-mega” karya Arifin C. Noor.  Pementasan drama yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga hampir tengah malam di Auditorium Universitas Tidar ini disutradari oleh Rega Bagoes  dan Ggalih Arohimawati sebagai pimpinan produksi. Selain itu kesuksesan pementasan drama tersebut tentunya juga didukung  para pemain yang penuh talenta dan kekompakan dari crew Teater Ciduk.

Pementasan berikutnya diersembahkan oleh Teateratai pada hari Kamis tanggal 5 juli 2018. Tim dari kelas 4A kali menyuguhkan naskah berjudul “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” karya Arifin C. Noor.  Pementasan malam itu digarap mulus oleh stradara yaitu Leonindra dan dibawah pimpinan produksi yaitu Suwastantru, serta keompakan seluruh pemain dan cruw dari Teateratai. Hampir semua adegan berjalan dengan lancar dan disambut penuh antusias  oleh penonton yang  memenuhi gedung Auditorium.

Persembhan terakhir yaitu pementasan drama Teater Jamur dari tim kelas 4C. Teater Jamur mengusung naskah berjudul “Drama Saling Maling” karya Ryan Herdiyansyah. Naskah ini disutradarai oleh Katrina MT dan dipentaskan dengan sangat apik oleh para pemain. Adegan-adegan yang disuguhkan tidak melulu serius namun juga penuh lelucon  yang menyebabkan gelak tawa penonton sehingga suasana gedung Auditorium Untidar menjadi begitu riuh malam itu.

Dekan FKIP Untidar Prof. Dr. Sukarno, M.Si dalam salah satu sambutannya saat menyaksikan pementasan drama tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan mahasiswa dalam menyelnggarakan kegiatan yang cukup besar seperti ini. Beliau menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan ini perlu didukung dan ditingkatkan karena  salah satu tujuan  pendidikan adalah  mendorong seseorang mampu penciptaan karya  atau produk.

Selamat dan sukses selalu untuk mahasiswa PBSI angkatan tahun 2016, semoga pementasan drama ini memberikan kenangan termanis untuk kalian semua. Terus mengasah bakat-bakat yang dimiliki dan terus berkarya. DZ

[:en]

In the middle of final exam in July 2018, fourth semester students of PBSI FETT Untidar held three drama performances in Tidar University Auditorium. This event was held in completing final task of Drama Pentas subject that was handled by Imam Baihaqi, S.Pd, M.A. and Dzikrina Dian Cahyani, M.A.

The first drama performance was held on Friday June 29th 2018. This performance was presented by Teater Ciduk, 4C students, who played “Mega-Mega” script by Arifin C. Noor. The drama performance was started at 7 p.m until midnight in Tidar University Auditorium. It was directed by Rega Bagoes and Galih Arohimawati as the head of production. Moreover, the success of drama performance was supported by talented performers and Teater Ciduk crew’s togetherness.

The next showing was performed by Teateratai on Thursday July 5th 2018. The 4A team presented “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” by Arifin C. Noor. The drama performance that was directed by Leonindra, Swastantru as the head of production, support from all the performers and Teateratai crew was going smoothly. All the scenes were well-done and the audiences were so enthusiastic in watching it.

The last performance was Teater Jamur from 4C class drama performance. Teater Jamur displayed “Drama Saling Maling” script by Ryan Herdiyansyah. This drama was directed by Katrina MT and it was well-performed by the performers. The scenes were not only serious scenes but also full of jokes that make audiences laughing, so that the atmosphere in Auditorium Untidar was so clamorous.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si as the Dean of FETT Untidar conveyed the high appreciation for the success of students in organizing quite large activities. He added that these activities need support and improvement because one of the education goals was pushing someone created the products.

Congratulations and success always for the 2016 PBSI students, hopefully this drama performance will give you the sweetest memories. Keep sharpening the talents that are owned and keep working. (AG)

[:]

[:id]Penandatanganan MoU PMW FKIP Untidar[:en]Signing MoU PMW FETT Untidar[:]

[:id]

FKIP Untidar – MoU Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar secara resmi ditandatangani pada Senin (06/08/2018). Penandatanganan dilakukan oleh Drs. Didik Sinung Haryadi, M.M. selaku pihak pertama yang mewakili Universitas Tidar dan 15 tim mahasiswa yang lolos seleksi selaku pihak kedua.

Dalam MoU tersebut dinyatakan bahwa pihak pertama berhak memberi tugas kepada pihak kedua untuk menjalankan PMW. Pihak kedua bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan, administrasi, dan keuangan atas program yang dijalankan. Selain itu, pihak kedua berkewajiban menindaklanjuti dan mengupayakan pelaksanaan PMW dengan menciptakan unit-unit bisnis baru di lingkungan FKIP Untidar. Pihak kedua juga berkewajiban melaporkan perkembangan unit-unit bisnis baru tersebut kepada pihak pertama.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP Untidar, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. mengharapkan agar mahasiswa tertib dalam menjalankan PMW. Ketertiban tersebut meliputi aspek administrasi, waktu, dan tepat sasaran. Sukarno juga mengucapkan selamat kepada lima belas tim PMW FKIP Untidar yang berhasil lolos seleksi.

“Saya ucapkan selamat kepada 15 tim yang lolos seleksi PMW FKIP Untidar. Pelaksanaan PMW harus memenuhi 3 T (tertib administrasi, tertib waktu, dan tepat sasaran),” kata Sukarno dalam sambutannya.

PMW bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau jiwa wirausaha berbasis ipteks kepada mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Dengan demikian, mahasiswa akan dapat menjadi calon pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. Program ini juga bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran lulusan perguruan tinggi. (IS)

[:en]

FETT Untidar – MoU Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FETT Tidar University was signed legally on Monday (06/08/2018). This signing was executed by Drs. Didik Sinung Haryadi, M.M. as the first party Untidar representative and 15 student teams who passed the selection as the second party.

MoU was explained that the first party gives the duty to second party to run PMW. The second party is fully responsible for the implementation, administration and finance of the program being carried out. Moreover, the second party is obliged to follow up and seek the implementation of PMW by creating new business units within FETT Untidar. The second party is also obliged to report the development of the new business units to the first party.

Dean of FETT Untidar, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. hopes that orderly students in running PMW. This order includes aspects of administration, time, and on target. He also congratulated the fifteen PMW FETT Untidar teams who successfully passed the selection.

“I congratulate 15 teams that passed the PMW FETT Untidar selection. The implementation of PMW must fulfill 3T (orderly administration, orderly time, and on target),” said Sukarno in his speech.

PMW aims to give knowledge, skill, and attitude or soul of entrepreneurship that based on technology and science for some students in order to change the paradigm of job seekers to become job creators. Thus, students will be able to become strong and successful prospective entrepreneurs facing global competition. The program also aims to reduce the unemployment rate of college graduates. (AG)

[:]

[:id]Kemariahan Puncak Acara Education Fair  BEM FKIP UNTIDAR 2018[:]

[:id]

Kamis, 2 Agustus 2018 merupakan momentum bagi BEM FKIP UNTIDAR 2018. Education Fair (EF) merupakan program kerja yang baru ada di BEM FKIP UNTIDAR 2018. Kegiatan ini diadakan untuk memperingati hari Pendidikan Nasional yang jatuh tepat pada tanggal 2 Mei 2018, oleh karna itu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Universitas Tidar berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia melalui program kerja Education Fair.

Dalam program kerja Education Fair ini terdapat dua kegiatan sekaligus yaitu, Volunteer Teaching (Relawan Mengajar) dan 3 perlombaan tingkat SMA/MA/SMKsederajat, dengan lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Poster, dan Lomba Video Edukasi dengan TEMA “Pendidikan Nyata Generasi Milenial” diikuti oleh SMA/MA/SMK seKedu. Puncak Acara Education Fair ini merupakan pengumuman lomba untuk lomba Video Edukasi dan lomba poster, serta final untuk musikalisasi puisi.

Acara puncak Education Fair ini dibuka oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UNTIDAR) Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Sebelum pembukaan Education Fair ini Mutiar Abdul Majid selaku Gubernur BEM FKIP Untidar dan Bunga Umi Luthfiyani selaku Ketua Panitia memberi sambutan kepada para peserta lomba dan para penonton.

Perlombaan yang ada diserangkaian acara Education Fair ini menghadirkan dewan juri yang berkompeten disetiap lomba. Lomba Video Edukasi dan Poster menghadirkan juri dari luar maupun lingkup kampus yaitu, Ali Imron, S.S., M.Hum. (Dosen PBI Universitas Tidar), Andika John (Kepala Sekolah Sadar Magelang), dan Ficky Jihan Ababa (Mahasiswa Untidar), serta lomba Musikalisasi Puisi dengan juri yaitu, Ali Imron, S.S., M.Hum. (Dosen PBI Universitas Tidar), Drs. Budiono, M.Pd. (Dosen PBSI Universitas Tidar), dan Setyo Tri Nugroho (Pak Gepeng, Sastrawan).

Puncak acara ini di menampilkan 3 kelompok peserta Musikalisasi Puisi, dengan peserta pertama SMA N 1 Magelang, SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang, dan SMA N 4 Magelang serta menampilkan video Edukasi. Bukan hanya itu puncak acara Education Fair dimeriahkan oleh Ridwan Setyo Pambudi dan Bagas Yudhistira (mahasiswa FKIP) dengan menampilkan pembacaan puisi, penampilan akustik dari Band Eternate (mahasiswa FKIP), serta penampilan Stand Up Comedy oleh Taufiq Hidayah (mahasiswa FKIP).

Acara terakhir dari puncak acara Education Fair yaitu, Penyerahan Sertifikat Volunteer Teaching serta Pengumuman dan Penyerahan Hadiah, yang dimulai dari Lomba Video Edukasi dengan Juara 1 diraih oleh SMAN 2 Kebumen dan Juara 2 diraih oleh SMK Muhammadiyah Salaman. Lomba Poster dengan Juara 1 diraih oleh M. Rafly Dzulfikar dari SMK Syubbanul Waton Secang, Juara 2 diraih oleh Irfan Wahyu dari SMK Muhammadiyah Salaman, dan Juara 3 diraih oleh Miftakhul Khoiri dari SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang, dan yang terakhir lomba Musikalisasi Puisi dengan Juara 1 diraih oleh SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang, Juara 2 diraih oleh SMAN 1 Kota Magelang, dan Juara 3 diraih oleh SMAN 4 Kota Magelang. Acara ini ditutup dengan penampilan akustik dari Mohammad Dwi Raharjo dan Ridwan Setyo Pambudi.

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Rebut  Kejuaraan Lomba Baca Sajak Tingkat Kota Magelang[:en]STUDENTS OF FKIP WON THE MAGELANG POETRY READING COMPETITION[:]

[:id]

Filsafat, Hasan Sukron, dan Nirma Melati mahasiswa FKIP Untidar berhasil maraih kejuaraan Lomba Baca Sajak Tingkat Kota Magelang. Masing-masing meraih juara 2, juara harapan 1, dan juara harapan 2.  Mereka bertiga yaitu Filsafat dan Nirma Melati saat ini tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, sedangkan Hasan Sukron adalah mahasiswa aktif pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kemenangan mereka diumumkan langsung pada akhir acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018 di gedung Multimedia Universitas Tidar.

Lomba Baca Sajak seleksi Kota Magelang ini adalah penyelenggraa yang kelima dari serangkaian lomba yang diagendakan kota/kabupaten di seluruh Jawa Tengah. Para Juara 1, 2, 3 dari masing-masing daerah kota/kabupaten tersebut selanjutnya akan mengikuti final tingkat Jawa Tengah. Artinya,  Filsafat  sebagai juara 2 nantinya berhak maju ke babak final tingkat provinsi.

Lomba yang digelar sejak pagi hingga sore itu menghadirkan tiga dewan juri yaitu para sastrawan dari luar Kota Magelang.  Ketiga dewan juri tersebut adalah Hendri TM, Bambang Iswanto, dan Tomas H Soekiran. Mereka begitu terpukau oleh penampilan para peserta yang terdiri atas para pelajar SMA dan mahasiswa, termasuk beberapa mahasiswa dari FKIP Untidar. Para peserta membacakan salah satu puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi “Sumpah Setyaki” karya Bambang Sadono.

Bambang Sadono adalah mantan Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah dan merupakan penggagas digelarnya lomba baca sajak tersebut. Pada acara pembukaan, Bambang Sadono menyampaikan apresiasi terhadap antuasiasme peserta yang mencapai 60 orang. Beliau juga berharap kegiatan perlombaan di bidang seni dan sastra ini dapat dikembangkan dan digalakkan. Sampai saat ini, menurutnya masih jarang perlombaan di bidang puisi yang teritegrasi hingga sampai tingkat Jawa Tengah. Kompetisi kebanyakan hanya berhenti pada lomba-lomba di tingkat wilayah dan daerah saja.

Kemenangan ketiga mahasiswa FKIP tersebut disambut gembira oleh selurh keluarga besar FKIP Untidar. Selamat kepada para pemenang, semoga sukses dan terus berlatih untuk kemenangan di tingkat Jawa tengah, semangat..! DZ.

[:en]

Filsafat, Hasan Sukron, and Nirma Melati, students of FKIP Untidar, won the Magelang Poetry Reading Competition. Filsafat won the 2nd place, Sukron and Melati won as the 1st and 2nd consolation winners. The three are students of the English Education and Indonesian Language and Literature Education Study Program. Their victory was announced directly at the end of the event which was held on Saturday 28 April 2018 at the Multimedia Building of the Universitas Tidar.

The Magelang Poetry Reading Competition was the fifth of a series of competitions held by cities / regencies throughout Central Java. 1st, 2nd, and 3rd place winners from each of the cities / regencies will then take part in the provincial level of Central Java for final. It means Filsafat as the 2nd winner will later represent Magelang to the final.

The competition which was held from morning to evening presented three juries, who are writers from outside Magelang city. The three juries were Hendri TM, Bambang Iswanto, and Tomas H Soekiran. They were so amazed by the appearance of the participants consisting of high school and university students, including some students from FKIP Untidar. The participants read one of the poems from the collection of poems “Sumpah Setyaki” by Bambang Sadono.

Bambang Sadono is a former Chair of the Central Java Arts Council and was the initiator of the poetry reading competition. At the opening ceremony, Bambang Sadono expressed his appreciation for the enthusiasm of the participants who reached 60 people. He also hoped that the competition in the field of arts and literature could be developed and promoted. Until the present time, according to him, competitions in the poetry field which are integrated up to the level of Central Java are still rare. Most competitions only stop at the sub-regional levels.

The victory of the three FKIP students was welcomed by the entire family of FKIP Untidar. Congratulations to the winners, good luck and continue practising for victory at the Central Java level! (AL)

[:]