[:id]Mahasiswa FKIP Memborong Piala di Ajang PEKSIMITAS[:en]FETT Students be The Champions in Peksimitas (University Student Art Week)[:]

[:id]

Mahasiswa FKIP Untidar kembali tampil menjadi juara. Kali ini, mahasiswa FKIP menjadi juara pada ajang pekan seni mahasiswa universitas (peksimitas) yang diselenggarakan oleh BEM KM Untidar. Peksimitas diselenggarakan pada hari Rabu-Kamis 30-31 Mei 2018 dengan beberapa tangkai perlombaan yaitu lomba menyanyi tunggal putra/putri, lukis, baca puisi dan monolog. Kegiatan peksimitas merupakan kelanjutan dari pekan seni mahasiswa fakultas (peksimikul) dan ajang seleksi perwakilan UNTIDAR pada pekan seni mahasiswa daerah (peksimida).

Peksimitas diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UNTIDAR. Jumlah peserta yang banyak menjadikan tugas berat dewan juri untuk memilih sang juara dari masing-masing tangkai lomba. Dewan juri yang kompeten dilibatkan dalam peksimitas. Meskipun menghadapi lawan peserta yang berbakat, mahasiswa perwakilan FKIP tidak kalah saing. Mereka berhasil menjadi juara dan memborong piala di ajang peksimitas. Lomba menyanyi tunggal terbagi dalam genre pop, keroncong, dan dangdut. Ahmad Khoirudin dan Fido Noviandi berhasil memenangi lomba menyanyi pop putra sebagai juara 1 dan juara 2. Oktaviera Regita dan Annysa Maisara Tiarasita berhasil menjadi juara 1 dan juara 3 pada lomba menyanyi pop putri. Sementara itu, Gery Aby dan Widya Mega berhasil menjadi juara 1 dan juara 3 pada lomba menyanyi dangdut putra, Wilda Ulfiyanti meraih juara 1 lomba menyanyi dangdut putri.

Pada tangkai lomba melukis, Rudi Susilo berhasil menjadi juara 1. Ridwan Setyo dan Laili Hidayani berhasil menjadi juara 1 dan juara 2 pada tangkai lomba baca puisi. Pada tangkai lomba monolog mahasiswa perwakilan FKIP atas nama Kevin Aditya dan  Dyan Tyas Utami berhasil menjadi juara 1 dan juara 2. Juara 1 masing-masing tangkai lomba akan mewakili UNTIDAR pada ajang peksimida. Kompetisi di peksimida tentu lebih berat. Oleh karena itu, para juara harus terus berlatih dan mengasah kemampuan sebelum bertanding.

Terus berprestasi mahasiswa FKIP!. (RI)

[:en]

Untidar FETT students again become the champions. This time, FETT students acquired the champions in the University Students Arts Week (Peksimitas) organized by BEM KM Untidar. Peksimitas held on Wednesday-Thursday 30-31 May 2018 with several competitions, namely singing competition, painting, poetry reading and monologue. Peksimitas is an art competition in university level and the selection of UNTIDAR representatives at the Local Student Art Week (Peksimida).

Peksimitas is joined by some representatives’ students from each faculty in UNTIDAR. The number of participants makes the judges hard to decide the winner from each competition. Some qualified judges are involved in Peksimitas. Despite facing talented participants, students of FETT representatives are no less competitive. They managed to become champions and got trophies in the event. Singing contest is divided into pop, keroncong and dangdut genres. Ahmad Khoirudin and Fido Noviandi won the Male Pop singing contest as 1st and 2nd winner. Oktaviera Regita and Annysa Maisara Tiarasita succeeded to become the 1st and 3rd winner in the Female Pop singing contest. Meanwhile, Gerry Aby A. and Widya Mega A. succeeded to become 1st and 3rd winner in Male Dangdut singing contest, Wilda Ulfiyanti won the first champion Female Dangdut singing contest.

In painting competition, Rudi Susilo became the winner. Ridwan Setyo and Laili Hidayani succeeded to be 1st winner and the runner-up of Poetry Reading. Monologue competition was also won by Kevin Aditya as the 1st winner and Dyan Tyas Utami as the runner up. All of the first winner in every competition will be the UNTIDAR’s representatives in Peksmida. Therefore, the champions should continue to practice and exercise their skills before the event.

Hunt more achievements, guys! (AG)

[:]

[:id]EDSA BAYANAKA Gelar Buka Puasa Bersama Demisioner[:en]EDSA BAYANAKA Held Ramadan Fast-breaking with the former EDSA Board[:]

[:id]

Magelang (30/06) – Upaya mempererat hubungan kekeluargaan EDSA dengan organisasi lainnya terus digalakkan. Divisi Human Resource Development tak henti-hentinya mencarikan jalan untuk Pengurus EDSA agar dapat mengenal organisasi lainnya. Seperti halnya kegiatan yang dilakukan seluruh pengurus EDSA BAYANAKA tadi sore. Bertempat di Jl anggrek 2 kelurahan kemirirejo kecamatan magelang tengah, yang merupakan kediaman dari salah satu pengurus EDSA BAYANAKA Meira Elok, EDSA BAYANAKA menggelar Buka Bersama dengan tajuk “Buka Bersama Bareng Demisioner”. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus EDSA BAYANAKA dan Demisioner EDSA periode 2017/2018. Acara ini merupakan temu perdana antara seluruh pengurus EDSA dan Demisioner EDSA. Acara ini dibuka dengan perkenalan  oleh Demisioner dan dilanjutkan perkenalan oleh pengurus EDSA BAYANAKA.

Beberapa hal yang dibahas dalam acara ini antara lain kesan-pesan Demisioner EDSA dan juga kiat-kiat mempertahankan kesolidan sebuah organisasi. Topik yang dibahas begitu menyita perhatian dengan bukti seluruh peserta larut dalam obrolan tersebut. Mutiara Abdul Majid, selaku mantan ketua himpunan EDSA memberikan motivasi kepada seluruh pengurus EDSA tentang bagaimana seharusnya berorganisasi. Tak lupa beliau juga memberikan semangat bekerja untuk EDSA yang lebih baik. “saya mendefinisikan semangat mengabdi untuk EDSA hanya dengan satu kata. Yaitu Ikhlas” Tandasnya, yang kemudian disambut dengan tepuk tangan seluruh peserta. Diharapkan acara seperti ini hendaknya sering dilakukan. Selain untuk menambah rasa kekeluargaan, memupuk semangat dengan kebersamaan juga sangat dibutuhkan.(Ana/EDSA)

[:en]

Magelang (30/06) – Efforts to strengthen EDSA good relationships with other organizations continue to be encouraged. Human Resources Development Division is constantly doing serious attempt to invite active participation of EDSA Board in getting to know other organizations; to put it call an activity carried out by all administrators of EDSA BAYANAKA this afternoon. Taking place on Jalan Anggrek 2 Kelurahan Kemirirejo, Magelang Tengah, which is the residence of one of the board of EDSA BAYANAKA Meira Elok, the organization gathered its member to the Ramadan fast-breaking. The event was presenting the title “Buka Bersama Bareng Demisioner” (Ramadan Fast-breaking, or iftar with the former EDSA Board) It was attended by all administrators of current EDSA BAYANAKA and the former EDSA Board of 2017/2018. This event was also marking the inaugural meeting between all current and the former 2017/2018 EDSA Board. The introduction lead by the former board of EDSA was pleasantly greeted by the board of EDSA BAYANAKA. The latter continued the session with introduction as well.

Some of the things discussed in this event include messages and tips disclosure from the former EDSA Board on maintaining the solidity of an organization. The topic discussed was solemnly captivating the participants’ attention. Even then, they dissolved in the pretty engaging chat. Mutiara Abdul Majid, the EDSA’s former chairman, motivates the current EDSA board on how to organize. He also shows support and spirit for the better EDSA. “I define the spirit to show dedication to EDSA with just one word “ikhlas” (sincere, whole-hearted-)” he said, which was then greeted with the applause of all participants. The participants of this Ramadan Fast-breaking hope the similar events should often be done. In addition to adding a sense of kinship, fostering the spirit with togetherness is also very necessary. (Ana / EDSA)

[:]

[:id]Bersiap menghadapi Peksimitas 2018, FKIP Untidar Gelar Peksimikul[:en]PEKSIMITAS 2018 is Coming, FETT Untidar Held PEKSIMIKUL[:]

[:id]

Bersiap mengikuti kompetisi pekan seni mahasiswa universitas (peksimitas) tahun 2018, FKIP Untidar telah menggelar pekan seni mahasiswa fakultas (peksimikul). Peksimikul diselenggarakan pada hari Sabtu 26 Mei 2018 dengan beberapa tangkai perlombaan yaitu lomba menyanyi tunggal putra/putri, lukis, baca puisi dan monolog. Kegiatan peksimikul yang dilaksanakan di kampus tuguran dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si pada pukul 08.00. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada para peserta lomba yang tetap semangat meskipun sedang berpuasa.

Peksimikul diikuti oleh mahasiswa semester II, IV, dan VI dari prodi PBSI, PBI, dan PIPA. Antusias mahasiswa dalam kegiatan peksimikul dapat dilihat dari jumlah peserta yang mendaftar. Dewan juri yang kompeten juga dilibatkan dalam peksimikul. Lomba menyanyi tunggal diikuti oleh 20 peserta yang terbagi dalam genre pop, keroncong, dan dangdut. Juara lomba menyanyi pop putra diraih oleh Ahmad Khoirudin (juara 1) dan Fido Noviandi (juara 2), sedangkan juara lomba menyanyi pop putri diraih oleh Oktaviera Regita (juara 1) dan Annysa Maisara Tiarasita (juara 2). Juara 1 lomba menyanyi keroncong putri diraih oleh Anisah. Juara lomba menyanyi dangdut putra diraih oleh Gery Aby (juara 1) dan Widya Mega (juara 2), sedangkan juara 1 lomba menyanyi dangdut putri diraih oleh Tatik.

Lomba melukis diikuti oleh 9 peserta dengan nama-nama berikut sebagai juaranya Rudi Susilo (juara 1), Yona (juara 2), Dinda (Juara 3), Gita Styaningsih (harapan 1), Atik Farizka (harapan 2). Lomba baca puisi diikuti oleh 13 peserta dengan juaranya sebagai berikut Ridwan Setyo (juara 1), Laili Hidayani (juara 2), Novrinaicha (juara 3), Rahma Adinda (harapan 1), Rizqi Mutiara (harapan 2). Sementara itu, lomba monolog diikuti oleh 5 peserta dengan juaranya sebagai berikut Kevin Aditya (juara 1), Dyan Tyas Utami (juara 2), Azizah Wahyu (juara 3), Nia Desnata (harapan 1), Devi Khofifatur (harapan 2).

Para juara peksimikul akan mewakili FKIP dalam ajang peksimitas. Para juara akan mendapatkan pembinaan dan diharapkan dapat mewakili UNTIDAR dalam ajang peksimida.

Selamat kepada para juara. Hidup mahasiswa FKIP!. (RI)

[:en]

Preparing to attend the University Student Art Week (Peksimitas) in 2018, FKIP Untidar has held a Faculty Student Art Week (Peksimikul). Peksimikul held on Saturday 26 May 2018 with several competitions, namely singing contest, painting, poetry reading and monologue. Peksimikul was conducted at Tuguran. It was opened directly by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M. Si at 8 a.m. In his speech, he expressed his appreciation to the participants who keep the enthusiasm despite the fasting.

Peksimikul is followed by students of second, fourth, and sixth semesters from Indonesian Language and Literature Education Study Program, English Education Study Program, and Natural Science Education. Enthusiastic students in Peksimikul can be seen from the number of participants who registered on that event. Some competent judges are also involved in Peksimikul. The singing contest followed by 20 participants divided into pop, keroncong, and dangdut genres. For Male Pop singing contest is won by Ahmad Khoirudin (1st winner) and Fido Noviandi (2nd winner), while the Female Pop singing contest is won by Oktaviera Regita (1st winner) and Annisa Maisara Tiarasita (2nd winner). The champion of female keroncong singing contest is achieved by Anisah. Male Dangdut singing contest is won by Gerry Aby  A. (1st winner) and Widya Mega (2nd winner), while the Female Dangdut singing contest is achieved by Tatik F.

Painting competition was followed by 9 participants. The result was brought Rudi Susilo (1st), Yona Tirta Sari (2nd), Dinda (3rd), Gita Setyaningsih (4th), and Atik Farizka (5th). The poetry reading was joined by 13 students. Ridwan Setyo (1st), Laili Hidayani (2nd), Novrinaicha (3rd), Rahma adinda (4th), and Rizqi Mutiara (5th) were the champions. In addition, monologue competition was followed by 5 participants. The champions were Kevin Aditya (1st), Dyan Tyas Utami (2nd), Azizah Wahyu (3rd), Nia Desnata Hati (4th), and Devi Khofifatur (5th).

The champions of Peksimikul will be the representatives of Peksimitas in university level. All of the winners will get coaching and are expected to represent UNTIDAR in the Peksimida.

Congratulations to the champions.  (AG)

[:]

[:id]Dosen FKIP menjadi Juri pada Ajang Pemilihan Putra Putri UNTIDAR Tahun 2018[:en]A Lecturer of FKIP Became Judge for The Selection of Putra-Putri UNTIDAR 2018[:]

[:id]

Pemilihan putra putri UNTIDAR adalah puncak dari serangkaian acara Colleger and Community Festival yang merupakan sebuah ajang pencarian brand ambassador Universitas Tidar. Untuk menjadi pemenang dalam ajang tersebut tidaklah mudah, para peserta harus melewati serangkaian seleksi, yaitu test tertulis, wawancara dan unjuk bakat. Selain itu, peserta akan diberikan pembekalan yang telah dipersiapkan oleh panitia berupa, Training Fashion Show, Seminar Public Speaking dan Handsome and Beauty Class.

Dalam ajang bergengsi ini, juri dari berbagai profesi terkait dilibatkan. Salah satunya adalah dosen FKIP, Winda Candra H., M.A., yang menjadi juri pada malam puncak pemilihan putra putri UNTIDAR pada Minggu 13 Mei 2018 bertempat di Auditorium UNTIDAR. Sebagai anggota dewan juri pemilihan putra putri UNTIDAR tahun 2018, Winda Candra H., M.A. harus memberikan penilaian yang objektif dan membangun kepada para peserta. Tugas berat yang diemban dewan juri pemilihan putra putri UNTIDAR tahun 2018 adalah memilih Putra dan Putri Untidar 2018 yang mumpuni di segala bidang baik akademik, non akademik, sikap, public speaking dan lain sebagainya.

“Saya senang terlibat dalam ajang pemilihan PPU ini karena melalui kegiatan ini saya menjadi tahu bahwa ternyata banyak mahasiswa dan mahasiswi UNTIDAR yang produktif, berkarya, dan berprestasi serta memiliki potensi luar biasa beragam. Masing-masing finalist memiliki kelebihan masing-masing. Karena hal tersebut proses penjurian menjadi teramat ketat sehingga diperoleh pemenang PPU yang tepat. Semoga dengan terpilihnya Fajar dan Nency sebagai putra dan putri UNTIDAR 2018 dapat mengemban amanah dan mampu memberi kontribusi positif bagi universitas dan masyarakat serta menjadi role mode bagi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Tidar” kesan Winda Candra H., M.A. pada saat di wawancarai. (RI)

[:en]The selection of Putra-Putri UNTIDAR is the culmination of a series of “Colleger and Community Festival”; a search for brand ambassadors of Universitas Tidar. To be a winner in the event has never been easy since the first time such an event was held. The participants must pass a series of selection, namely written test, interview and talent show. In addition, a short course in different forms has also been prepared by the committee for the participants, they are Training of Fashion Show, Public Speaking Seminar and Handsome and Beauty Class.

This year, judges from various related professions were involved. One of them was a lecturer of FKIP, Winda Candra H., M.A., who became the judge on the final night of UNTIDAR prince and princess selection on Sunday, May 13, 2018 at UNTIDAR Auditorium. As a judge, Winda had to provide an objective and constructive assessment to the participants. The hard task of the judges for the selection of the Putra-Putri UNTIDAR 2018 was to choose those who qualified in all fields, academic, non-academic, attitude, public speaking and so forth.

“I am happy to be involved in this Putra-Putri Untidar Selection event because through this activity I become aware that there are many UNTIDAR students who are productive, have good works, achievements, and tremendously varied potentials. Each finalist has his/her respective advantages. That is why the process of judging became very tight in order to get the best winners as the prince and princess. Hopefully, Fajar and Nency, as the elected Putra and Putri UNTIDAR 2018, can carry out the mandate and are able to give positive contribution for the university and society, and become the role model for students of Universitas Tidar” said Winda Candra H., M.A. with impression when interviewed. (AL/WD)

[:]

[:id]Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0, Civitas Akademik FKIP UNTIDAR Mengikuti Program IMOOC[:en]Promoting Revolution Industry 4.0, Civitas Academica FETT UNTIDAR Join IMOOC Program[:]

[:id]

Salah satu pengaruh revolusi industri 4.0 dalam bidang pendidikan adalah berkembangnya pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan sistem dalam jaringan (daring), yang sering dikenal dengan sebutan pembelajaran on line. Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) sebagai rumah ilmu, berusaha beradaptasi dengan perubahan ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong civitas akademik FKIP untuk mengikuti program Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC). IMOOC merupakan program yang diselenggarakan oleh The U.S. Embassy’s Regional English Language Office (RELO), sebuah unit kerja Kedutaan Amerika Serikat yang berfokus pada pembelajaran bahasa inggris. Program ini bertujuan untuk menyebarluaskan tentang informasi pentingnya autonomos learning dan penerapannya dengan menggunakan teknologi.

Program IMOOC tahun 2018 berlangsung pada 18 Februari  2018 sampai 5 Mei 2018. Program IMOOC tahun 2018 diikuti 30 IMOOCers, sebutan untuk peserta program IMOOC. 30 IMOOCers ini dipilih melalui seleksi yang ketat dan 13 diantaranya merupakan civitas akademik FKIP UNTIDAR. 13 civitas akademik FKIP UNTIDAR tersebut terdiri dari 9 dosen dan 4 mahasiswa. Adapun Fasilitator IMOOC 2018 Magelang Camp adalah Luluk Isna, S.Pd.

Program ini dilaksanakan secara daring, dimana ada jadwal yang terstruktur yang harus diikuti secara daring, menggunakan aplikasi pembelajaran online= https://canvas.instructure.com/. Salah satu IMOOCers dari FKIP, Candra Wahyu Anggraeni, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa tugas dikerjakan secara online setiap minggu di laman  https://canvas.instructure.com/. “Ada deadline tugas, jika terlambat mengerjakan aka nada pengurangan poin. Dan tugas dikerjakan pakai Bahasa Inggris”, imbuh dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR ini. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian sertifikat kepada peserta yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018 di MAN 1 Kota Magelang. EJ.

[:en]

One of the effects of Revolution Industry 4.0 in educational aspect is the development of distance learning that uses the system in which it is called online learning. Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) Universitas Tidar (UNTIDAR) is as the house of knowledge for adapting the change of education. One of the efforts that are done in supporting the civitas academica FETT is by joining Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC). IMOOC is a program that is hosted by The U.S. Embassy’s Regional English Language Office (RELO), one of the units in US Embassy that focuses on English Language Learning. This program is aimed to share the information about autonomous learning and its implication by using technology.

IMOOC Program 2018 was held in 18 February 2018 to 5 May 2018. IMOOC Program 2018 was joined by 30 IMOOCers, the nicknames for IMOOC participants. 30 IMOOCers were chosen by the selection and 13 of them were the civitas academica FETT UNTIIDAR. They were 9 lecturers and 4 students. Besides, the facilitator of IMOOC 2018 Magelang Camp was Luluk Isna, S.Pd.

The program was conducted via online in which there were fixed schedules that must be done online by using online learning https://canvas.instructure.com/. One of the IMOOCErs from FETT, Candradewi Wahyu Anggraeni, S.Pd., M.Pd. stated that the assignments were done online every week in the website https://canvas.instructure.com/. “There are assignments deadlines, if we are late in submitting the assignments, there will be point’s reduction. The assignments are done in English,” she added. This program was ended by commemoration day and giving the certificates to participants that was hosted in May 15 2018 in MAN 1 Kota Magelang. [CA]

[:]

[:id]13 Mahasiswa FKIP Rebut Dua Medali Perak di Lomba Paduan Suara Tingkat Nasional[:en]13 FETT Students Brought Two Silver Medals in National Choir Competition[:]

[:id]

Tiga belas mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar yang ikut tergabung bersama 23 mahasiswa dari fakultas lain dalam tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar berhasil merebut medali perak di Lomba Paduan Suara Kesepuluh Sapta Gita Jaya yang diselenggarakan Universitas Semarang. Tidak tanggung-tanggung, tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar berhasil merebut dua medali perak sekaligus dari dua katagori yang diikuti, yaitu katagori foklor dan perguruan tinggi umum. Tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar menyenandungkan tiga lagu buah lagu pada katagori foklor, yaitu: Soleram, Segalaria, dan Pitik Tukung. Sedangkan pada katagori perguruan tinggi umum tim menyanyikan lagu And Then Shall Your Light Break Forth, Cantate Domino, dan Syukur.

Lomba Paduan Suara Kesepuluh Sapta Gita Jaya ini merupakan kompetisi paduan suara tingkat nasional yang diselenggarakan Universitas Semarang pada tanggal 25-29 April 2018. Kegiatan ini merupakan even tahunan dan tahun ini menginjak tahun kesepuluh. Pada tahun ini Universitas Tidar mengirimkan satu tim yang terdiri dari 36 mahasiswa dari berbagai fakultas. 13 diantara 36 mahasiswa tersebut berasal dari FKIP, yang terdiri dari 7 mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan 6 mahasisiwa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Salah seorang mahasiswa tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar, Azizah Wahyu menyampaikan rasa syukurnya karena berhasil membawa pulang dua medali perak dari kompetisi ini. “Meskipun persiapan begitu minim, namun karena semangat, usaha dan doa dari anggota tim, akhirnya kami berhasil membawa pulang dua medali”, ujar mahasiswa PBI angkatan 2016 ini.

Andina Dea, salah satu mahasiswa FKIP yang tergabung dalam tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar, menyampaikan bahwa dalam waktu dekat tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar akan mengikuti kompetisi tingkat dunia yang akan dilaksanakan di Jerman. “Untuk itu, kami memohon doa agar kami dapat berhasil kembali mengharumkan nama UNTIDAR, khususnya FKIP UNTIDAR”, imbuh mahasiswa PBI angkatan 2016 ini. FKIP is The Best. (EJ)

[:en]

Thirteen FETT students and 23 students from other faculties in UNTIDAR who joined “Grandio Sonora Tidar” choir succeed bringing silver medals in Sapta Gita Jaya X Choir Competition which was held by Semarang University. “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR choir grabbed two silver medals for two categories, folklore and general university. “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR choir presented three songs for folklore category, namely Soleram, Segalaria, and Pitik Tukung. While in general university category, GST choir sang And Then Shall Your Light Break Forth, Cantate Domino, and Syukur.

Sapta Gita Jaya X Choir Competition is a national competition which was held by Semarang University on 25 – 29, April 2018. This is annually competition and this year is the tenth times. UNTIDAR sent one team that consists of 36 students coming from other faculties. 13 students are coming from FETT who consists of 7 English Education students and 6 Indonesian Language and Literature Education students.

Azizah Wahyu as the student who joined “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR was feeling grateful because her team brought two silver medals. “Even though we had minimum preparation, we boost struggle, effort, and pray, finally we got two medals.” she said.

Andina Dea as the part of “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR added that her team will participate in world competition where will be held in Germany. “We do hope that we will success in bringing other medals for UNTIDAR, especially for FETT UNTIDAR”, she added.

FKIP is the best! (AG)

[:]

[:id]Tim Debat FKIP Menyabet Juara NUDC dan KDMI Tingkat Universitas[:en]FETT Debaters Won NUDC and KDMI UNTIDAR[:]

[:id]

Mahasiswa FKIP kembali menorehkan prestasi. Tim Debat FKIP menyabet juara seleksi NUDC dan KDMI tingkat universitas. Seleksi NUDC dan KDMI tingkat universitas dilaksanakan pada tanggal 11-13 Mei 2018. FKIP mengirimkan 6 tim dalam seleksi NUDC tingkat universitas yang terdiri atas masing-masing 2 tim perwakilan Prodi PBSI, PBI, dan PIPA. Seleksi NUDC ditingkat universitas begitu ketat karena setiap prodi mengirimkan 2 tim NUDC terbaiknya. Usaha dan semangat dari tim NUDC FKIP membuahkan hasil yaitu 2 tim dari FKIP berhasil mendapatkan juara. Juara 1 seleksi NUDC tingkat universitas diraih oleh tim yang beranggotakan Yusuf Yuliyanto dan Novia Indri, sementara juara II diraih oleh tim yang beranggotakan Rosyidin Ma’ruf dan Kholid Firdausi.

Dalam seleksi KDMI tingkat universitas, FKIP hanya mengirimkan 1 tim yang beranggotakan Mafroh Abdul Aziz, Fery Yanti, dan Wilda Ulfiyanti. Di babak penyisihan, tim KDMI FKIP unggul hingga dapat masuk ke babak semifinal dan lanjut ke babak final.  Di babak final, tim KDMI FKIP bertemu dengan tim KDMI perwakilan Fakultas Ekonomi. Tim KDMI dari Fakultas Ekonomi memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan. Namun demikian, Tim KDMI dari FKIP berhasil menjadi juara 1 KDMI tingkat Universitas. Tim FKIP yang menjadi juara 1 seleksi NUDC dan KDMI berhak mewakili UNTIDAR di ajang seleksi tingkat wilayah (Kopertis VI).

“Keberhasilan tim debat FKIP adalah hasil kerja keras semua pihak. Tim debat FKIP perlu mempersiapkan diri dan banyak berlatih sebelum bertanding di seleksi tingkat wilayah” kata ketua gugus kemahasiswaan pada saat diwawancarai. (RI)

[:en]

FETT students are getting more and more achievement. FETT debaters won NUDC and KDMI in university level. The audition of NUDC and KDMI was held in May 11th to 13th, 2018. FETT brought 6 teams in NUDC selection that consists of 2 team representatives from Indonesian Language and Literature Education Study Program, English Education Study Program, and Natural Science Education Study Program. NUDC selection at the university level was quite strict as each study program sends 2 of the best NUDC teams. The effort and enthusiasm of the NUDC FETT team resulted in 2 teams from FKIP successfully getting the champion. First winner of NUDC in university level was achieved by Yusuf Yuliyanto and Novia Indri, while the runner up was grabbed by Rosyidin MA’ruf and Kholid Firdausi.

In joining KDMI university level, FETT sent 1 team consists of Mafroh Abdul Aziz, Fery Yanti, dan Wilda Ulfiyanti. In the preliminary round, KDMI FETT team winning up to enter the semifinals and go to the final round. In the final round, FETT KDMI team faced Economy Faculty KDMI team who cannot be underestimated. However, KDMI debaters’ team from FETT achieved the first winner in the event. Either FETT KDMI debaters or NUDC debaters are the UNTIDAR’s representatives who joining in regional level selection (Kopertis VI).

“The success of the FETT debate team is the result of hard work of all parties. FETT debate teams need to prepare and practice a lot before competing in regional level selection” said the Chief of Students Affairs councils. (AG)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Mendapatkan Penghargaan di Hari Pendidikan Nasional[:en]FETT’S Students Got Achievement in National Education Day[:]

[:id]

Tanggal 2 Mei tidak asing lagi bagi civitas akademika yaitu hari yang diperingati sebagai hari pendidikan nasional (Hardiknas). Hardiknas tahun 2018 diperingati oleh civitas akademika Universitas Tidar dengan mengadakan upacara bendera sesuai dengan pedoman dari menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 17445/PMK.A/TU/2018. Hardiknas tahun 2018 ini, Kemenristekdikti mengusung subtema “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia”. Seiring dengan subtema tersebut, Universitas Tidar memberikan apresiasi pada kualitas sumber daya manusia yaitu pada mahasiswa-mahasiswa berprestasi tingkat universitas.

Penghargaan berupa piala dan piagam ini diberikan kepada lima besar mahasiswa berprestasi tingkat universitas. Pemberian penghargaan disaksikan oleh seluruh peserta upacara yang terdiri dari dosen, tendik, dan mahasiswa. Penghargaan ini sangat membanggakan bagi FKIP, pasalnya tiga besar mahasiswa berprestasi tingkat universitas berasal dari FKIP. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Eka Kusuma Adianingrum (PBI/juara 1), Yusuf Yuliyanto (PBI/ juara 2), dan Ririh Rubus Setyaningrum (PBSI/juara 3). Prestasi ketiga mahasiswa tersebut merupakan salah satu bukti kualitas sumber daya manusia yang bagus di FKIP. Penyerahan penghargaan ini harapannya dapat menjadi penyemangat bagi mahasiswa lainnya untuk selalu berprestasi baik di bidang akademik dan non akademik. (ET)

[:en]

On 2nd May of each year all of society of academicians celebrates National Education Day, which also known as Hardiknas. This year hardiknas in University of Tidar was celebrated by society of academicians by holding a flag ceremony in accordance with the guidelines of Minister of Education and Culture number 17445/PMK.A/TU/2018. Hardiknas for 2018 was carrying subtheme “Grounding Higher Education, Raising the Quality of Human Resources”. Along with this subtheme, University of Tidar gave appreciation on the quality of human resources by rewarding the outstanding students in university level.

The reward in the form of trophies and certificate were awarded to top five outstanding students in university. The rewarding event was witnessed by all participants of the ceremony which contains of lecturer, staffs, and students. FETT were proud by this rewarding since three of five outstanding students in University came from FETT. Those three outstanding students are Eka Kusuma Adianingrum (English Department/champion), Yusuf Yuliyanto (English Department/ runner up), and Ririh Rubus Setyaningrum (Indonesian Language and Literature department/second runner up). The achievement of those students is one of the evidence of the good quality of human resources of FETT. By this rewarding it is hoped it can be an encouragement for other students to always gain best achievement in academic and non-academic field. (GF)

[:]

[:id]Tumbuhkan Unit Bisnis Baru di Kalangan Mahasiswa, FKIP Launching PMW[:]

[:id]

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR), Prof. Dr. Sukarno, M.Si., meluncurkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) pada Sabtu malam (5/5/2018) di sela-sela kegiatan Pembekalan Mahasiswa FKIP di Kaliurang, Yogyakarta. PMW FKIP ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa FKIP. Selain itu, PMW ini diharapakn dapat merangsang tumbuhnya unit-unit bisnis baru di kalangan mahasiswa FKIP. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sukarno menyampaikan bahwa program ini didasarkan pada kontrak kinerja antara Dekan FKIP UNTIDAR dengan Rektor UNTIDAR untuk menumbuhkan 18 unit bisnis baru di kalangan mahasiswa FKIP UNTIDAR. “Kontrak kinerja antara dekan FKIP UNTIDAR dengan Rektor UNTIDAR tersebut merupakan turunan dari kontrak kinerja antara Rektor UNTIDAR dengan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) untuk menumbuhkan 86 unit bisnis baru di kalangan mahasiswa UNTIDAR yang dibiayai negara”, imbuh Dekan FKIP UNTIDAR yang akrab disapa Prof. Karno ini.

PMW ini dikhususkan bagi mahasiswa aktif FKIP UNTIDAR yang memenuhi persyaratan. Proposal yang memenuhi seleksi administrasi dan penilaian oleh tim reviewer FKIP akan didanai maksimal Rp. 5.000.000,00. Program ini menargetkan tumbuhnya 15 unit bisnis baru yang akan didanai oleh DIPA FKIP UNTIDAR. Untuk dapat mengikuti program ini, mahasiswa harus mengirimkan proposal sesuai dengan format yang ada di panduan PMW FKIP tahun 2018 paling lambat tanggal 25 Mei 2018. Mahasiswa dapat mengumpulkan proposal di Bu Dzikrina Dian Cahyani, M.A. (PBSI), Bu Agnira Rekha, M.Pd. (PBI), dan Riva Ismawati, M.Sc. (PIPA).

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. dalam penutupan pidatonya menyatakan bahwa program ini belum ada di fakultas lain di lingkungan UNTIDAR. “Semoga universitas mencontoh langkah kita dalam usaha menumbuhkan unit bisnis baru di kalangan mahasiswa UNTIDAR dan FKIP tetap is the best ”, tutup beliau.

[:]

[:id]Benchmarking Bidang Keuangan FKIP Untad[:en]Benchmarking of Faculty of Science Teaching and Political Science Finance Field Tadulako University (Untad)[:]

[:id]

FKIP Untidar—Bidang keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) mengadakan benchmarking bersama bidang keuangan FKIP Untidar pada Selasa (10/04/2018). Perwakilan bidang keuangan FKIP Untad yang datang berjumlah lima orang.

Untad merupakan universitas negeri yang terdapat di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Berdasarkan sejarahnya, Untad merupakan universitas swasta (1963-1966) yang dinegerikan pada 1981. Pada 1966-1981 Untad berstatus berstatus sebagai cabang, yaitu Universitas Tadulako cabang Universitas Hasanuddin.

Kedatangan bidang keuangan FKIP Untad dalam rangka benchmarking ini tidak terlepas dari prestasi bidang keuangan Untidar yang dinobatkan sebagai pengelola keuangan terbaik kedua se-Indonesia.

“Mereka datang karena pernah membaca berita bahwa bidang keuangan Untidar pernah dinobatkan sebagai pengelola keuangan terbaik kedua se-Indonesia.,” ujar Dr. Dwi Winarsih, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP Untidar.

Benchmarking merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh unit/instansi untuk mengukur dan membandingkan kinerjanya di bidang tertentu dengan unit/instansi lain di bidang yang sama. Dari hasil benchmarking, unit/instansi tersebut akan memeroleh gambaran tentang kualitas kinerjanya. Selain itu, unit/instansi tersebut dapat belajar hal-hal baru dari unit/instansi lain. (IS)

[:en]

FETT Untidar – Faculty of Science Teaching and Political Science Finance Field Tadulako University (Untad) held benchmarking with FETT Finance Field Tidar University on Tuesday (10/04/2018). There were five representatives from Untad’s Finance.

Untad is state university in Palu city, Central Sulawesi. Build upon the history, Untad is used to be private University in 1963 to 1966. In addition, Untad is a subdivision from Hasanudin University in 1966 to 1981.

The arrival of Faculty of Science Teaching and Political Science financial field Untad in the framework of benchmarking is inseparable from the financial achievements of Untidar who was crowned as the second best financial manager in Indonesia.

Dr. Dwi Winarsih, M.Pd as the Vice Dean of Finance and General Affair says, “They came because they had read the news that Untidar’s financial field has been crowned as the second best financial manager in Indonesia.”

Benchmarking is an activity that is undertaken by unit or institution in order to measure and compare their performances in certain field with the other unit / institution. From benchmarking results, the unit / institution will get an idea of the quality of its performance. In addition, the unit / institution can learn new things from other units / agencies. (AG)

[:]