Sharing Knowedge With Biologi Nectar oleh HIMAPBIO FKIP UNTIDAR

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Univesitas Tidar (UNTIDAR) menyelenggarakan forum diskusi yang membahas terkait penguploadan dan pengaktifan jurnal nectar pendidikan biologi serta memberi ilmu dan wawasan seputar jurnal nectar biology di aula Fisipol. Kegiatan ini bertajuk tentang “Mengenal Lebih Dekat Nectar Biology, Guna Meningkatkan Writing Skills Mahasiswa” pada Sabtu (20/5/2023).

Acara tersebut dilaksanakan pukul 08.00-10.15 WIB dan dihadiri oleh mahasiwa Prodi Pendidikan Biologi angkatan 2021 dan 2022, FKIP, Untidar. Narasumber yang menjadi pemateri kegiatan tersebut, yaitu Ika Sukmawati, M. Pd. sebagai dosen Pendidikan Biologi Universitas Tidar.

Laely Nafila yang menjadi ketua Himapbio mengungkapkan bahwa kegiatan sharing knowledge with bioogy nectar ini merupakan program kerja dari divisi akami. Dengan diadakannya kegiatan sharing knowledge with biology nectar ini diharapkan dapat meningkatkan writing skills Mahasiswa Pendidikan Biologi.

Pada sesi diskusi Ibu Ika Sukmawati, M. Pd. mengangkat pentingnya menulis dan manfaat yang didapatkan dari menulis artikel Ilmiah yang meliputi pengertian, gaya penulisan, ciri-ciri, macam-macam, dan sistematika, fitur-fitur yang dimiliki OJS (open journal system), dan proses pengunggahan artikel ilmiah melalui OJS (open journal sistem).

Penyerahan kenang-kenangan
Penyerahan kenang-kenangan

Selanjutnya, kegiatan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan, dan dokumentasi. Kegiatan “Sharing Knowledge With Biology Nectar” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas TIdar (UNTIDAR) berjalan lancar.

Penulis : Nur Aeni
Editor : BW

BioEducare HIMAPBIO: Edukasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

Himapbio Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar dalam salah satu program kerja yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat yaitu melaksanakan education and care (Bioeducare), dalam acara BioEducare: Edukasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada hari Minggu, 21 Mei 2023 di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

BioEducare HIMAPBIO: Edukasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
BioEducare HIMAPBIO: Edukasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang tanaman Toga kepada mahasiswa dan masyarakat, meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat tentang kepedulian lingkungan. Selain itu di harapkan dengan dibangunnya rumah tanaman obat keluarga di desa banyuurip, kecamatan tegalrojo, kabupaten Magelang ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kami dari Himapbio juga mengucapkan terimakasih kepada para pemuda karang taruna, masyarakat dan dinas pertanian yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini.” Ujar Laely Nafila, Ketua Himapbio dalam keterangannya.

Penanaman tanaman obat keluarga (TOGA)
Penanaman tanaman obat keluarga (TOGA)

Himapbio FKIP UNTIDAR selain memberikan edukasi tentang tanaman obat keluarga (TOGA) kepada anak-anak Desa Banyuurip juga melakukan penanaman tamanan obat keluarga yang selanjutnya diletakan dalam rumah TOGA.

Dengan kegiatan Bio- Educare HIMAPBIO: Edukasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) diharapkan sebagai seorang mahasiswa, sudah seharusnya memiliki suatu kontribusi langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu wujud nyata kontribusi mahasiswa Prodi Biologi Universitas Tidar adalah partisipasi mahasiswa dalam kegiatan Bioeducare.

Notulen : Anisa Rahmawati Dewi
Penulis : BW

Kegiatan Kajian Isu Lingkungan oleh HIMAPBIO FKIP UNTIDAR

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar (UNTIDAR) menyelenggarakan forum diskusi yang membahas terkait isu-isu lingkungan, seperti bencana alam dan lain sebagainya Aula FKIP Universitas Tidar. Kajian tersebut bertajuk tentang “Kajian Isu Lingkungan” pada Sabtu (6/5/2023).

penyerahan sertifikat kepada pemateri
penyerahan sertifikat kepada pemateri

Acara tersebut dilaksanakan pukul 13.00-16.00 dan dihadiri oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Untidar. Narasumber yang menjadi pemateri kajian tersebut, yaitu Rizki Wahyuda sebagai Wakil Ketua Himapbio 2019.

Laely Nafila yang menjadi ketua Himapbio mengungkapkan bahwa kajian isu lingkungan ini merupakan program kerja dari divisi Kastrat. Dengan diadakannya kajian isu lingkungan ini diharapakan dapat meningkatkan berpikir kritis, kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan pada mahasiswa Pendidikan Biologi.

Pada sesi diskusi Rizki Wahyuda mengangkat “Krisis Iklim, Apa itu?”. Dalam kesempatannya, Rizki membahas tentang efek rumah kaca, dampak krisis iklim, kiamat ekologi, dan ecobricks.

sesi tanya jawab
sesi tanya jawab

Selanjutnya, kegiatan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan, dan dokumentasi. Kegiatan “Kajian Isu Lingkungan” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas TIdar (UNTIDAR) berjalan lancar.

Notulen kegiatan: Silva Ayu Karimah
Penulis: BW

Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister Tahun 2023

Telah dibuka Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pasca Sarjana (S2) Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar untuk Tahun Ajaran 2022/2023. Pendaftaran calon mahasiswa baru bisa melalui Link berikut ini.

Mahasiswa FKIP UNTIDAR Lolos Program Kampus Mengajar

Sejumlah mahasiswa FKIP UNTIDAR lolos seleksi Program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mahasiswa yang lolos program tersebut di antaranya 15 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan IPA, 19 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 17 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.

Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Pada program Kampus Mengajar, mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri di luar ruang kuliah. Mahasiswa akan ditugaskan sebagai guru di berbagai sekolah dasar yang membutuhkan tenaga pengajar tambahan.

Burhanudin, salah satu mahasiswa yang lolos dari prodi PBSI, menceritakan proses saat mengikuti seleksi program Kampus Mengajar. “Pendaftar yang ikut seleksi tahap pertama ada sekitar 8 juta mahasiswa dari seluruh Indonesia,” ujar Burhan. “Peserta selanjutnya diseleksi sampai menyisakan 15.000 peserta. Tes terakhir adalah tes kebhinekaan. Dari tahap ini, alhamdulillah saya dinyatakan lolos dan mendapat penugasan di SDN 02 Longkeyang, Pemalang,” lanjutnya bercerita.

Peserta yang lolos akan mendapatkan pembekalan dari Kemdikbud pada tanggal 15 sampai 21 Maret 2021. Selanjutnya peserta akan ditugaskan di sekolah-sekolah yang telah dipilih dari tanggal 22 Maret sampai 25 Juni 2021. (DF)

Mahasiswa PBI FKIP UNTIDAR Raih Predikat The Best Delegate of Unicef

Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar kembali menorehkan prestasi tingkat internasional. Muhammad Rauf Oktavian berhasil menyabet predikat The Best Delegate of UNICEF di ajang International Model United Nations (IMUN). Kegiatan ini merupakan suatu forum akademik di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menjadi wadah bagi para mahasiswa dari seluruh dunia untuk belajar dan berbagi ide tentang diplomasi, hubungan internasional, dan PBB.

Sebanyak 163 delegasi dari berbagai negara berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 21 – 22 November 2020. Pada kegiatan ini para delegasi tidak hanya membahas dan memperdebatkan masalah yang dihadapi para pemimpin dunia, namun juga merancang resolusi sebagai tanggapan terhadap permasalahan tersebut.

Rauf menyebutkan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman yang luar biasa. Tidak hanya memperluas wawasan mengenai permasalahan global, IMUN juga memberikan pengalaman kolaborasi internasional yang sangat kaya akan latar belakang dan budaya. Diharapkan melalui IMUN, mahasiswa dapat belajar pentingnya menyeimbangkan kepentingan nasional dengan kebutuhan dunia internasional.

Mahasiswa FKIP UNTIDAR Lolos Seleksi Program Kampus Mengajar Perintis

Sebanyak 25 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTIDAR lolos seleksi program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Program KMP merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Rencananya, Program KMP akan dilaksanakan mulai 14 September sampai 11 Desember 2020.

Program KMP bertujuan untuk memberikan solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi. Mahasiswa yang berdomisili di wilayah sekitar sekolah terdampak akan diberdayakan untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran baik secara daring maupun tatap muka.

Karena Program KMP termasuk bagian dari kebijakan MBKM, maka selama mahasiswa menjadi asisten guru mereka diwajibkan untuk membuat laporan. Adapun manfaat dari laporan tersebut adalah akan dihitung dalam Sistem Kredit Semester (SKS).

25 mahasiswa FKIP yang terpilih berasal lima Program Studi yang berbeda, yakni Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 25 mahasiswa tersebut sebelumnya diajukan oleh masing-masing Program Studi untuk mengikuti Program KMP.

“Karena kegiatan utama program ini adalah mengajar, maka FKIP menjadi fakultas yang paling sesuai untuk mengikuti program ini,” ujar Taufik Arochman, M.Pd. selaku pembimbing para mahasiswa terpilih. “Nama-nama mahasiswa yang diajukan Prodi tadi diajukan ke Dirjen Belmawa (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan). Dirjen Belmawa kemudian mengajukan nama-nama tadi ke LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk proses seleksi,” begitu Taufik menjelaskan.

Senin (5/10) mahasiswa FKIP yang terpilih mengikuti acara Pembekalan Program KMP. Pembekalan ini diselenggarakan oleh Ditjen Dikti dan dilaksanakan secara daring. Rencananya pembekalan ini akan dilaksanakan dari tanggal 5 sampai 9 Oktober 2020. Dengan pembekalan ini, diharapkan para mahasiswa terpilih bisa lebih siap dalam mengisi pengajaran di sekolah. (Muhammad Daniel)

[:id]Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Raih Juara Pertama Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020[:]

[:id]

Muhammad Rauuf Oktavian Nur, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, berhasil menjadi juara pertama Lomba Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas Tidar tahun 2020. Pilmapres ini diselenggarakan oleh Bidang Kemahasiswaan Universitas Tidar, yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Bapak Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. Rangkaian acara Pilmapres sendiri dimulai sejak 18 Maret sampai pengumuman juara tanggal 13 April 2020.

Rauuf, demikian dia biasa disapa, merupakan mahasiswa semester enam program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang berasal dari Malang. Rauuf aktif di Lembaga Pers Mahasiswa Mata Untidar, Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota Kedu, dan beberapa kegiatan eksternal lain. Sebelum mengikuti Pilmapres, dia sudah beberapa kali ikut dan memenangi kejuaraan, seperti The Best Presenter di event Asian Youth Exchange, NTU, Singapore tahun 2019, The Best Paper di Lomba Esai Nasional, Universitas Brawijaya, Malang, tahun 2019, dan menjadi presenter serta pemakalah pada beberapa international conferences di Bandung, Semarang, dan Surakarta.

Selama proses Pilmapres, Rauuf mempresentasikan karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Permainan SI BUDUR sebagai Media Pembelajaran Literasi Budaya Borobudur untuk Mewujudkan SDGc 2030 di Indonesia”. Permainan ini dibuat Rauuf dalam bentuk aplikasi di platform Android. Aplikasi tersebut berisi berbagai macam kisah yang diambil dari relief Borobudur. Kisah-kisah yang sarat dengan nilai budaya tersebut dikemas sedemikian rupa dengan beberapa mini games serta kuis. Rauuf berharap saat anak-anak menggunakan aplikasi tersebut, mereka tidak terasa sedang belajar tapi bermain dengan menikmati cerita.

Rauuf mengaku terilhami membuat aplikasi permainan Si Budur setelah mengikuti Pilmapres di tahun sebelumnya. Kala itu salah satu dewan juri, Almarhum Dr. Budiono, M.Pd., sempat memberikan saran untuk mencoba menggali sesuatu dari Borobudur. Saran itu yang terus diingat oleh Rauuf. “Saya ingat-ingat betul kalimat itu. Ketika saya casual work di Manohara Resto di area Borobudur, saya sambil belajar dan coba cari sesuatu,” demikian Rauuf mengaku. “Pada akhirnya, saya sampai di satu kesimpulan bahwa kita butuh aplikasi permainan Si Budur ini.”

Setelah memenangkan Pilmapres tingkat Universitas Tidar, Rauuf akan mengikuti seleksi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI. Di sana, Rauuf akan mengikuti ujian TOEFL dan Wawasan Kebangsaan serta verifikasi portofolio. “Nah, nanti setelah dapat yang terbaik di wilayah, baru maju ke tingkat nasional. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang langsung ke tingkat nasional,” demikian jawab Rauuf mengakhiri wawancara. (DF)

[:]

[:id]Menabung Prestasi Dari Ajang Duta Wisata Kabupaten Magelang[:en]Achievements of FKIP students in Tourism Ambassador in Magelang Regency[:]

[:id]

Duta Wisata sebagai salah satu ajang yang menarik dan bergengsi, mulai digemari oleh kalangan anak muda di seluruh Indonesia. Pemuda pemudi yang dapat berpartisipasi setidaknya berumur 17 tahun ke atas. Acara yang diadakan setiap tahun ini, juga banyak diminati oleh anak muda di kabupaten maupun kota Magelang. Sebutan populernya adalah Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten/Kota Magelang.

Senin, 9 September 2019 adalah hari yang bersejarah bagi dua mahasiswa FKIP UNTIDAR, yaitu Nidaul Husna (PBI/Semester 5) dan Muhammad Fajar A. (PBI/Semester 3) yang  lolos serangkaian tes untuk masuk menjadi finalis Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Magelang. Mereka lolos mengalahkan 110 orang dan masuk menjadi finalis 15 besar putra / putri Duta Wisata.

Sederet kegiatan dilakukan para finalis selama dua minggu. Adapun kegiatannya yaitu beauty shoot di Ketep Pass, pembekalan, kelas koreo, outbound, audiensi bupati (makrab), dan grand final. Sebelum grand final, para finalis juga harus mendapatkan like sebanyak – banyaknya melalui Instagram dengan cara mengklik foto mereka.

Grand Final yang dilakukan pada 20 September 2019 di Grand Artos Magelang membawa Nidaul Husna menjadi Juara 2 Mbak Duta Wisata Kabupaten Magelang. Meski Muhammad Fajar belum berhasil di ajang ini, dia mengaku sangat senang karena mendapat pengalaman tentang Public Speaking dan praktik kepariwisataan secara langsung. Hal ini membuat dirinya tak berputus asa dan ingin mencoba kembali ajang bergengsi ini tahun depan. (AG)

[:en]

Tourism Ambassador as one of the interesting and prestigious events, began to be favored by young people throughout Indonesia. Those who can participate in the event must be at least 17 years and over. This event, which is held every year, is also much sought after by young people in the districts and cities of Magelang. The popular name is Mas and Mbak Magelang.

On Monday, 9 September 2019 was a historic day for two students of Faculty of Education and Teachers Training (FKIP) namely Nidaul Husna and Muhammad Fajar A., both are from Englsih Education Study program, who passed a series of tests to become finalists in Mas and Mbak Magelang in Magelang Regency . They succeeded to beat 110 people and entered into the finalists of the top 15 Tourism Ambassador.

A series of activities carried out by the finalists for two weeks. The activities were beauty shoot at Ketep Pass, briefing, choreography class, outbound, audience with the regent and grand final. Before the grand final, the finalists had to get as many likes through Instagram by clicking on their photos.

The Grand Final which was held on September 20, 2019 at the Grand Artos Magelang brought Nidaul Husna to become the final champion of the Mba Magelang District. Although Muhammad Fajar has not succeeded in this event, he claimed to be very happy because he gained experience about Public Speaking and the practice of tourism directly. This makes him more excited and wants to try again this prestigious event next year. (AG-NA)

[:]

[:id]Monev Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FKIP UNTIDAR 2019[:en]The Monitoring and Evaluation (Monev) of Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FETT UNTIDAR 2019[:]

[:id]

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FKIP UNTIDAR 2019 telah dimulai. Mahasiswa dari kelima program studi di FKIP berkompetisi untuk mengajukan proposal terbaiknya. Di tahun ini, dari 28 proposal yang diajukan, 24 proposal lolos sebagai tim pilihan. Proposal – proposal yang lolos ini berasal dari 8 tim Prodi Pendidikan Matematika, 7 tim Prodi Pendidikan IPA, 5 tim Prodi Pendidikan Biologi, 3 tim Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan 1 tim Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jumat, 13 September 2019, FKIP melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk 24 proposal yang lolos. Proposal yang lolos tidak hanya berkreasi tentang makanan yang inovatif tetapi juga wirausaha tentang pemanfaatan sampah plastik, pemanfaatan ranting pohon/ botol bekas, gantungan kunci dari limbah, jasa reparasi jam, dan pembuatan totebag.

Dalam kegiatan monev ini, setiap tim diminta untuk mempresentasikan laporan kemajuan masing – masing usahanya. Beberapa poin yang menjadi penilaian adalah kualitas produk, pencapaian target produksi dan penjualan, omset, startegi usaha, strategi pemasaran, luasan pasar, pengelolaan keuangan, dan potensi jangka panjang usaha. Monev ini juga bertujuan untuk mempersiapkan setiap tim agar menghasilkan produk yang berkualitas pada EXPO PMW FKIP UNTIDAR yang akan dilaksanakan pada 11 Oktober 2019. (AG)

FKIP Berwirausaha!

[:en]

PMW of FETT Untidar 2019 has begun. Students from the five study programs at FETT compete to submit their best proposals. There are 28 proposals submitted this year. However, there were only 24 proposals become the chosen team. Those proposals were 8 proposals from Mathematics Study Program teams, 7 proposals from Science Education Study teams, 5 proposals from Biology Education Study teams, 3 proposals from English Education Study teams, and a proposal from Indonesian Language and Literature Education Study team.

FETT conducted the Monev for 24 proposals on Friday, September 13, 2019. The chosen proposals were not only creating innovative food, but also about entrepreneurship on the use of plastic waste, the use of tree branches or used -bottles, key chains from waste, watch-repair services, and the manufacture of totebag. Each team was asked to present a progress report of the program. There were some aspects to be assessed namely product quality, product achievement, and sales targets, business strategies, marketing strategies, market area, financial management, and long-term business potential. This Monev was aimed to prepare each team to produce the good quality products at the PMPO FKIP EXPO PMW which will be held on October 11, 2019. (ER)

[:]