[:id]PKKMB FKIP UNTIDAR 2019: Ada yang Beda![:en]PKKMB FKIP UNTIDAR 2019: Bring a Difference![:]

[:id]

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau yang lebih dikenal dengan Oritentasi Tidar Muda (OTADAMA) tahun 2019 telah terlaksana. Kegiatan terserbut dimulai tanggal 19 hingga 23 Agustus 2019. Rangkaian PKKMB dimulai dengan Serah Terima Mahasiswa Baru pada hari pertama, PKKMB tingkat universitas pada hari kedua, Kuliah Umum dan Expo UKM pada hari ketiga, dan pada hari terakhir dilaksanakan PKKMB tingkat Fakultas.

Khusus untuk FKIP, PKKMB tahun ini mengambil tema besar, yaitu “Mewujudkan Mahasiswa Keguruan yang Berkarakter, Inovatif dan Kompetitif”. Meski masih berstatus “mahasiswa baru” diharapkan setelah kegiatan tersebut mereka memiliki karakter sebagai pembelajar yang siap untuk berinovasi dan berkompetisi dalam berbagai ajang dan kesempatan. PKKMB FKIP sendiri diikuti oleh 600 mahasiswa baru sebagai peserta. Hadir dalam acara tersebut seluruh pejabat struktural tingkat fakultas, jurusan, prodi, hingga perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa tingkat fakultas.

Ada hal yang berbeda pada PKKMB FKIP Universitas Tidar tahun ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini mahasiswa tidak hanya dioritentasikan untuk mengenali lingkungan kampus dengan segala struktur dan fasilitasnya, tetapi juga dilaksanakan program bakti sosial kepada masyarakat di sekitar Unviersitas Tidar dan program Pemetaan Minat dan Bakat. Program-program tersebut merupakan upaya untuk menanamkan sejak awal tentang sikap, khususnya kepedulian sosial yang hari-hari ini mulai terkisis pada diri generasi muda, dan upaya untuk pengembangan potensi diri pada masing-masing mahasiwa. [MR]

[:en]

The introduction to college life (PKKMB) for new students at Universitas Tidar or better known as OTADAMA in 2019 had been carried out. The activities began on August 19-23, 2019. The PKKMB series began with the Handover of New Students on the first day, PKKMB at the university level was held on the second day, Public Lecture and UKM Expo were held on the third day, and on the last day the PKKMB was held at the Faculty level (FETT). .

Specifically for FKIP (Faculty of Education and Teachers Training), PKKMB this year brought a big theme, “Creating Students with Character, Innovative and Competitive”. Although they are still the status of “new students”, it is hoped that after these activities they will have a character as learners who are ready to innovate and compete in various events and opportunities. In FKIP, PKKMB itself was attended by 600 new students as participants. All structural officials at the faculty, department, study program level, to representatives of various faculty level student organizations were also attending the activity.

There is something different brought to FKIP PKKMB this year comparing to previous years. For this year, the students were not only authenticated to recognize the campus environment with all its structures and facilities, but also to carry out social service programs for the community around Univesrsitas Tidar and also the Interest and Talent Mapping program. These programs are an effort to embed the students from earlier about attitudes, especially social awareness which is starting to be analyzed in the young generation, and efforts to develop the potential of each student. [MR – NA].

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi Pendididkan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR Meluncurkan Buku Baru[:en]English Education of FETT’s Students Launch New Books[:]

[:id]

Sebagai institusi yang melahirkan calon pendidik, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP UNTIDAR membekali mahasiswa agar dapat menghadapi kemajuan teknologi. Para mahasiswa telah dipersiapkan sejak awal untuk menjadi guru bagi generasi milenial. Salah satunya melalui mata kuliah keterampilan (skill) Technology Enhanced Language Learning (TELL). TELL merupakan mata kuliah skills pada semester 2. Di akhir kegiatan perkuliahan, mahasiswa telah menggelar pameran TELL di selasar FKIP UNTIDAR pada hari Rabu-Kamis tanggal 26-27 Juni 2019.

Pada kegiatan tersebut juga diluncurkan 4 buku karya mahasiswa yang berjudul Artificial Assistant for Digital Learners, The Further How Technology Changes The Way You Learn, Virtual Teachers for Digital Generation, Digital Technology for Autonomous English Learners: Enhanced Your English Skills with Technology. Buku-buku tersebut berisi deskripsi aplikasi teknologi yang membantu pembaca untuk belajar bahasa Inggris meliputi keterampilan reading, listening, writing, speaking, grammar, dan vocabulary. Selain itu banner hasil karya mahasiswa berisi aplikasi teknologi belajar bahasa Inggris juga dipamerkan. Dua belas banner terbaik akan dipilih dimana 6 terbaik pertama akan dipamerkan dalam acara International Conference on Language and Language Teaching (ICLLT) 12 Oktober 2019 dan 6 terbaik berikutnya akan dipamerkan pada acara Conference of English Language and Literature 29 Juni 2019.

“TELL merupakan mata kuliah yang memperkenalkan teknologi kepada mahasiswa untuk tertarik belajar bahasa Inggris. Pameran TELL bersamaan dengan launching buku ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk berbagi ilmu serta sebagai upaya aktualisasi menggunakan bahasa Inggris dalam menulis”  kata salah satu dosen pengampu mata kuliah TELL, Lilia Indriani, M. Pd.

“Semua buku dan banner ditulis dan didesain oleh mahasiswa. Melalui kegiatan pameran TELL ini saya merasa senang dan bangga karena karya mahasiswa dapat terapresiasi” kata salah satu mahasiswa prodi PBI semester 2, Chanifatus Sa’adah. (RI)

[:en]

As an institution that create educators, English Education Study Program of FETT UNTIDAR equips students to face technological advancements. The students have been prepared from the beginning to become teachers for the millennial generation. One of those preparations is learning skill course, such as TELL (Technology to Enhanced Language Learning) which is being taught in second semester. At the end of the course, students held a TELL exhibition in FETT’s hallway on Wednesday-Thursday June 26th-27th, 2019.

In this activity, 4 books made by students were launched, which entitled Artificial Assistant for Digital Learners, The Further How Technology Changes The Way You Learn, Virtual Teachers for Digital Generation, Digital Technology for Autonomous English Learners: Enhanced Your English Skills with Technology. The books contains descriptions of technological applications that help readers to learn English include reading, listening, writing, speaking, grammar, and vocabulary skills. In addition, a banner made by students which is containing the application of English language learning was also exhibited. Twelve best banners are choosen to be exhibited in conferences held by FETT, such as International Conference on Language and Language Teaching (ICLLT) on October 12, 2019 and Conference of English Language and Literature on June 29, 2019.

“TELL is a course that introduces technologies to students who are interested in learning English. TELL exhibition and book launching taught students to share knowledge and as an effort to actualize using English in writing “said one of the TELL lecturers, Lilia Indriani, M. Pd.

“All books and banner are written and designed by students. Through this TELL exhibition, I felt happy and proud because the work of students can be appreciated, “said one of second semester students of English Department, Chanifatus Sa’adah. GF

[:]

[:id]Partisipasi DPM FKIP UNTIDAR di Ajang FFMI 2019[:]

[:id]

FFMI (Festival Film Mahasiswa Indonesia) telah bergulir sejak bulan Mei 2019. Lomba tahunan yang diadakan oleh Dirjen Belmawa ini bertujuan untuk menyaring sineas muda berbakat dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (DPM FKIP) Universitas Tidar pada tahun 2019 ini juga turut serta meramaikan ajang bergengsi tersebut. Tak tanggung-tanggung, DPM FKIP mengajukan 2 film pendek sekaligus, yaitu “JUANG” dan “DENAYA”.

Ahmad M. Ghufar, sang sutradara yang juga merangkap sebagai penulis dan editor kedua film tersebut menuturkan sekilas alur dari film tersebut. Untuk film pendek JUANG bercerita tentang dua orang tukang ojek yang memiliki peruntungan berbeda. Pada suatu hari, salah seorang dari mereka mendapatkan banyak pelanggan, akan tetapi hal yang berbeda terjadi pada sang rekan. Sementara itu, DENAYA menceritakan tentang seorang pemuda bernama Sofyan yang cenderung tak acuh ketika dihadapkan dengan berbagai situasi, namun akhirnya keadaan memaksanya untuk memandang dunianya dari sudut pandang lain.

Proses casting, reading, shooting, editing dari kedua film ini dilakukan dalam rentang satu minggu di bulan Ramadhan yang lalu, hal ini tentu menantang para pemain serta kru film untuk tetap memberikan performa yang terbaik meski panasnya matahari dan dahaga sempat menjadi kendala. Selain itu, dalam proses pengambilan gambar dan tahap editing film juga sempat ditemui masalah, namun hal tersebut berhasil diatasi oleh semua pemain dan kru film dengan kerja sama yang baik.

Saat berita ini ditulis, JUANG yang telah diunggah di kanal Youtube DPM FKIP UNTIDAR telah ditonton lebih dari 1600 kali dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari para penonton. Sementara itu DENAYA yang rilis pada tanggal 20 Juni dan bisa di akses melalui http://bit.ly/filmdenaya serta di kanal youtube DPM FKIP UNTIDAR. (DPMFKIP)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP UNTIDAR Mengoleksi Medali pada POM Rayon 3 Jawa Tengah 2019[:en]The students of FEET UNTIDAR Collect the Medal for Student Sport Week Region 3 of Central Java 2019[:]

[:id]

Pekan Olah Raga Mahasiswa (POM) Rayon 3 Jawa Tengah telah usai diselenggarakan pada 4-6 April 2019 lalu. Pada kegiatan yang bertempat di Universitas Pancasakti Tegal tersebut, FKIP UNTIDAR turut mengirimkan atlet-atletnya yang bergabung dalam kontingen besar UNTIDAR

Melalui perhelatan itu, atlet-atlet mahasiwa FKIP UNTIDAR meraih prestasi yang membanggakan. Mereka berhasil membawa pulang  5 medali sekaligus dalam cabang olah raga yang berbeda. Mereka yang berprestasi adalah Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (PBI) peraih medali perak pada cabang Kyorugi over 73 dan medali perunggu pada cabang Poomsae Individu Putri; Bustomi Senko Aji (PBI) peraih medali perunggu pada cabang Tenis Lapangan Ganda Putra; Ridwan Ardiyanto (Pendidikan Matematika) peraih medali perunggu pada cabang Catur, dan Mohamad Alfarizi (Pendidikan Matematika) peraih medali perunggu pada cabang Karate.

“Dengan persiapan yang semakin intens dalam 3 bulan terakhir, Alhamdulillah kami bisa membawa beberapa medali. Prestesi ini menjadi tolok ukur sejauh mana kemampuan taekwondoin kami. Harapannya, capaian ini bisa menjadi motivasi taekwondoin lain agar selalu semangat untuk berlatih. Selain itu, kami ingin menunjukkan bahwa taekwondo Universitas Tidar dapat berprestasi, sehingga bisa dibanggakan” testimoni dari Dewi Yanizah Kurnaini Padhi, atlet FKIP Untidar yang menyabet 2 medali sekaligus dalam ajang tersebut.

Secara keseluruhan pada POM Rayon 3 tersebut, kontingen mahasiswa UNTIDAR mengoleksi 25 medali. Diantaranya medali emas sebanyak 7 buah, medali perak 4 buah dan medali perunggu 14 buah. Medali-medali tersebut diperoleh dari cabang olah raga taekwondo, pencak silat, karate, catur, dan tenis lapangan. [RD]

[:en]

The student Sports Week (POM) Region 3 of Central Java had finished on 4th – 6th April 2019. FEET UNTIDAR sent the athletes who join the large contingent of UNTIDAR in that event. It was held in Universitas Pancasakti Tegal.

Through that event, the athletes of FETT UNTIDAR won a proud achievement. They got 5 medals in different sport. They are Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (English Department) who got silver medal in Kyorugi over 73 and bronze medal in individual female Poomsae; Bustomi Senko Aji (English Education) who got bronze medal in men’s double court tennis; Ridwan Ariyanto (Mathematics Department) who got bronze medal in chess, and Mohamad Alfarizi (Mathematics Department) who got bronze medal in Karate.

 “With more intense preparation in the last three months, Alhamdulillah we are able to get some medals. This achievement is as the benchmark for our taekwondoin ability. We do hope that this achievement can motivate other taekwondoins in practicing well. Then, we also want to bring the glory of Taekwondo of Universitas Tidar” said Dewi Yanizah Kurnaini Padhi who got two medals at the same time.

Overall, all the UNTIDAR contingents of the student Sports Week (POM) Region 3 of Central Java collected 25 medals. They were 7 gold medals, 4 silver medals, and 14 bronze medals. Those medals were achieved from taekwondo, martial arts, karate, chess, and court tennis. (RD/AW)

[:]

[:id]Mahasiswa Ini Buktikan Prodi PBSI Berhasil Mencetak Profil Lulusan Pendukung sebagai Pewara, Tak Hanya Sukses Jadi Guru[:en]Proof that PBSI’s Student not only can be a Teacher[:]

[:id]

Nirma Melati, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar, boleh jadi merasa bangga atas pencapaiannya memenangkan Lomba Siar yang dihelat Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rapma Fm. “Senengnya bukan main sih, karena bisa dibilang ini adalah pembalasan dendam kami setelah tahun lalu mengikuti kompetisi yang sama namun belum bisa bawa pulang piala, akhirnya tahun ini bisa (menang),” tutur Nirma sambil menampakkan wajah yang berseri-seri. Dalam kompetisi tersebut dia bersama seorang rekannya Oktiana Zulia, mahasiswa Teknik Sipil semester 7 berhasil menyingkirkan ke 20 pasang pesaingnya di tingkat nasional, hingga menyabet Juara 3.

Mahasiswa semester 7 ini membuktikan adanya korelasi atas matakuliah yang telah didapatkannya di prodi PBSI dengan mengikuti kompetisi ini. Saat menempuh semester awal terdapat mata kuliah Kemampuan Berbicara serta Retorika, matakuliah inilah pemantik semangatnya untuk terjun ke dunia public speaking. “Waktu semester 3 menempuh matakuliah Retorika benar-benar terpesona pada dosen pengampunya, Ibu Theresia Pinaka. Beliau mencontohkan bagaimana menjadi penyiar radio dengan apik, sehingga saya terinspirasi dan tertarik untuk mengikuti jejak beliau.” Sejak saat itu Nirma melangkahkan kakinya mengikuti UKM Radio Kampus Untidar Broad Casting (UBC Radio) untuk memperdalam ilmunya terkait dunia radio dan kepenyiaran.

Menjadi mahasiswa di Prodi PBSI memang tak hanya dicetak menjadi seorang Guru, meskipun hal tersebut adalah profil lulusan yang utama, namun mahasiswa juga dibekali keterampilan lain sebagai profil lulusan pendukung, salah satunya yakni menjadi penyiar radio. Nirma sependapat bahwa mata kuliah yang telah ditempuh membekalinya banyak hal diluar kependidikan seperti terampil berbicara di depan umum, kejurnalistikan, dan kewirausahaan. Hal ini dilakukan supaya mahasiswa memiliki keterampilan lain untuk bisa terus mengembangkan diri. Lebih dari itu, saat menjadi guru dengan berbekal skill tersebut menjadikan guru yang lebih professional dan bisa mencari penghasilan tambahan.

Saat ini Nirma berterima kasih atas pengetahuan yang telah didapatkannya melalui UKM Radio Kampus. Dirinya berharap universitas bisa mengelola dan menghidupkan kembali UKM ini karena banyaknya mahasiswa yang memiliki minat tinggi di dunia kepenyiaran. “Awalnya seneng karena bisa siaran di UBC Radio, tapi sekarang sedih soalnya tidak ada lagi yang merawat karena satu dan lain hal. Padahal banyak mahasiswa yang senang berkumpul dan menekuni dunia penyiaran, apalagi kan sudah ada prodi ilmu Komunikasi di sini. Jadi saya berharap radio kampus bisa mengudara lagi sebagai wadah mengembangkan diri dan untuk kesuksesan Untidar di mata Nasional bahkan Internasional,” harapnya.  (TP)

[:en]

Nirma Melati, student of Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) of Faculty of Education and Teachers Training Universitas Tidar, must be proud of her achievement to win broadcast contest which was held by Muhammadiyah Surakarta University (UMS) through their student center (UKM). “I’m really happy, since I couldn’t get anything last year when I joined the same competition, and finally I won this year,” said Nirma with beamed face. In this competition, Nirma and Oktiana Zuliana, the 7th semester of civil engineering students, was succeeded to beat 20 pairs contestant in national level, and won second runner up.

Nirma proved that there is a correlation between subjects she had learnt in class with this competition. In the first semester, students of PBSI study program took Speaking and Rhetoric courses. These courses made Nirma had enthusiasm to public speaking world. “In third semester, when I learnt rhetoric course, I was impressed with the lecturer, Mrs. Theresia Pinaka, who taught how to be good radio announcer, so I was inspired and interested to follow her,” said Nirma. Since then, she joined UBC Radio (Untidar Broadcasting Campus) to deepen her knowledge of radio and broadcasting.

Being students of PBSI is not only become as a teacher, although it is the main graduates, but students are also equipped with other skills such as, public speaking, journalistic, and entrepreneurship.  Nirma hopes that university can continue to manage and revive radio broadcast student center since there are many students who have intersest in broadcasting world. “I hope that UBC can be on air again as a place to develop and for the success of Untidar in national and international, “ she hoped (GF)

[:]

[:id]Pelantikan ORMAWA FKIP UNTIDAR Tahun 2019[:en]Inauguration of Students Association of FETT Universitas Tidar 2019[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengadakan acara “Laporan Pertanggung Jawaban, Pelantikan, dan Serah Terima Jabatan ORMAWA FKIP Periode 2018” di Gedung Auditorium UNTIDAR, Jumat (24/01). Acara ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, PBSI, dan PBI. Organisasi mahasiswa yang mengikuti pelantikan ini adalah Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia (HIMAPRODI PBSI), Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris (English Despartement Student Association/ EDSA), dan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA (HIMAPRODI IPA). Selain itu, acara ini juga sekaligus memperkenalkan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika (HIMATIKA) dan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) sebagai himpunan mahasiswa terbaru di lingkungan FKIP UNTIDAR.

Acara yang dimulai pukul 08.00 merupakan agenda resmi dari BEM FKIP sebagai pengukuhan bagi pengurus himpunan mahasiswa dalam mengemban tugasnya kelak. Serah terima jabatan dan pelantikan ORMAWA FKIP Untidar dilantik langsung oleh Dr. Dwi Winarsih, M.Pd selaku Wakil Dekan II FKIP. Daftar pengurus ORMAWA yang dilantik adalah sebagai berikut, Yusuf Yuliyanto sebagai Ketua DPM (Dewan Pertimbangan Mahasiswa) FKIP, Bagas Yudha Y. dan Mafroh Abdul A. sebagai Gubernur BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)  FKIP, Ade Safri Fitria dan Sakdiyah sebagai Bupati PBSI, Kholid Firdausi dan Lailia Dwi K. sebagai Bupati PBI, Rudi Susilo dan Uli Nuha A. R. sebagai Bupati P.IPA, Yoga Aditya Y. dan Rizki Wahyuda sebagai Bupati Pendidikan Biologi, dan Ahmad Faris A.dan Sulistio Budi sebagai Bupati Pendidikan Matematika.

Pengurus ORMAWA FKIP yang dilantik akan mengemban amanah pada periode 2019. Pergantian pengurus dari tahun 2018 ke pengurus baru tahun 2019 ini turut dihadiri oleh jajaran dosen FKIP, beberpa diantaranya adalah Agnira Rekha, M.Pd, Dzikrina Dian Cahyani, M.A., Dr.Ericka  Darmawan, M.Pd., Zuida Ratih H.,M.Pd, Eli Trisnowati, M.Pd selaku Gugus Kemahasiswaan FKIP UNTIDAR. [FR]

[:en]

The Faculty of Education and Teacher Training (FETT) held an “Accountability Report, Inauguration, and Handover Position of Student Association in the Period of 2018” at Auditorium Untidar on Friday (24/01). This event was attended by students’ representatives of Mathematics Education, Biology Education, Science Education, Indonesian Language and Literature Education, and English Education. The Student associations took part in this inauguration were the Student Association of Indonesian Language and Literature Education (PBSI HIMAPRODI), English Language Student Association (EDSA), and Student Association of Science Education Study Program (IPM). In addition, this event also introduced the Student Association of Mathematics Education (HIMATIKA) and Student Association of Biology Education (HIMAPBIO) as the newest student association in FETT UNTIDAR.

The event started at 8:00 and it was the official agenda of Students Executive Board (BEM) as an inauguration for student association in carrying out their duties later. Handover Position and inauguration of Students Association in FETT Untidar was inaugurated directly by Dr. Dwi Winarsih, M.Pd as Vice Dean of FETT. The list of members inaugurated are as follows, Yusuf Yuliyanto as Chairperson of FETT’s Student Advisory Board (DPM), Bagas Yudha Y. and Mafroh Abdul A. as the chief and vice chief of Student Executive Board, Ade Safri Fitria and Sakdiyah as the chief and vice chief of Student Association of Indonesian Language and Literature Education, Kholid Firdausi and Lailia Dwi K. as the chief and vice chief of EDSA, Rudi Susilo and Uli Nuha AR as the chief and vice chief of Student Association of Science Education Study Program, Yoga Aditya Y. and Rizki Wahyuda as the chief and vice chief of Biology Education, and Ahmad Faris A. and Sulistio Budi as te chief and vice chief of Mathematics Education.

They will carry out the mandate in the period of 2019. This event was also attended by FETT’s lecturers. They are Agnira Rekha, M.Pd, Dzikrina Dian Cahyani, MA, Dr.Ericka Darmawan, M.Pd., Zuida Ratih H., M .Dd, Eli Trisnowati, M.Pd as the members of students task force in FETT Untidar. FR/AW

[:]

[:id]Aksi Galang Dana untuk Mahasiswa FKIP yang Terkena Musibah Longsor[:en]Fundraising Action for FKIP Students Affected by Landslides[:]

[:id]

Musibah longsor yang terjadi di daerah Salaman-Purworejo pada (17-18/1) membuat rumah salah satu mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris 2018 FKIP Universitas Tidar, Kesi Fitriana, terkena dampaknya. Rumah yang beralamat di Dusun Brigasan, Desa Tugurejo, Tempuran ini mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga Kesi beserta keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah tetangganya. Dengan adanya musibah ini, orang tua Kesi merasa keberatan dengan biaya kuliah yang akan dibayarkan.

Menindaklanjuti musibah longsor yang menimpa mahasiswi PBI tersebut, dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. beserta salah satu dosen PBI, Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum., mendatangi keluarga Kesi pada (19/1) yang pada saat itu masih mengungsi di rumah tetangganya. Dalam kunjungan tersebut, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. dan Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. melihat kerusakan rumah Kesi akibat musibah longsor tersebut dan memberikan sumbangan secara langsung. Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. menuturkan bahwa rumah keluarga Kesi dan kerabatnya yang terletak di bagian bawah dan dekat dengan jurang cukup rawan terkena longsor. Untuk menghindari adanya longsor susulan, Kesi dan kerabatnya mengungsi ke rumah tetangga terdekat. Reruntuhan yang ditimbulkan oleh musibah longsor ini membuat rumah Kesi perlu dibersihkan dan diperbaiki di beberapa bagian, terutama bagian dapur. Untuk meringankan beban Kesi dan keluarganya, FKIP, khususnya dosen dan tendik, menggalang dana melalui kotak sumbangan yang dihimpun dari hari Rabu-Jum’at (23-25/1) untuk kemudian disalurkan kepada Kesi dan keluarga.

Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, EDSA, juga menggelar penggalangan dana melalui rekening EDSA Peduli. Koordinator penggalangan dana, Yusuf Yuliyanto, mengungkapkan bahwa donasi dihimpun dari tanggal 19 Januari sampai 24 Januari. EDSA Peduli mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Tidar  untuk membantu meringankan beban Kesi dan keluarga. Pada (25/1) donasi yang terkumpul langsung diserahkan kepada Kesi dan keluarga oleh perwakilan EDSA dengan mendatangi kediamannya. Donasi tersebut berupa uang tunai dan beberapa pakaian. [YF]

[:en]

Landslides that occurred in the Salaman-Purworejo area on (17-18 / 1) made the house of one of the 2018 English Language Education students at FKIP Tidar University, Kesi Fitriana, affected. The house, which is located in Brigasan Hamlet, Tugurejo Village, Tempuran, suffered considerable damage so Kesi and her family were forced to flee to their neighbor’s house. With this disaster, Kesi’s parents objected to the tuition fees to be paid.

Following up on the landslide that struck the PBI student, the dean of the Teacher Training and Education Faculty, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. along with one of the PBI lecturers, Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum., came to the Kesi family on (19/1) who at that time was still displaced in a neighbor’s house. During the visit, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. and Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. saw damage to Kesi’s house due to the landslide and made a direct contribution. Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. said that the Kesi family’s house and its relatives located at the bottom and close to the ravine were prone to landslides. To avoid a subsequent landslide, Kesi and his relatives fled to the nearest neighbor’s house. The ruins caused by the landslide disaster caused the Kesi house to be cleaned and repaired in several parts, especially the kitchen. To ease the burden of Kesi and his family, FKIP, especially lecturers and students, raise funds through donation boxes collected from Wednesday-Friday (23-25 ​​/ 1) to then be distributed to Kesi and their families.

The English Language Education Study Program Student Association, EDSA, also held a fundraising event through the EDSA Care account. The fundraising coordinator, Yusuf Yuliyanto, revealed that donations were collected from January 19 to January 24. EDSA Peduli invites all academics of Tidar University to help ease the burden of Kesi and family. On (25/1) donations collected were immediately handed over to Kesi and the family by the EDSA representative by visiting his residence. The donation is in the form of cash and some clothes. [AL]

[:]

[:id]Gali Pengalaman, 4 Mahasiswa Filipina Program SEA-TEACHER dan SEA-TVET Datang ke UNTIDAR[:en]SEA-TEACHER and SEA-TVET Program: Four Students from Filipina Come to UNTIDAR to Explore  Experience[:]

[:id]

Awal tahun saatnya mencari pengalaman. Pernyataan ini agaknya sangat cocok bagi mahasiswa Universitas Tidar dan juga 4 mahasiswa Iloilo Science and Technology University, Filipina yang datang ke UNTIDAR. Selasa 15 Januari 2019, 4 mahasiswa Filipina yang bernama Danica F. Naorbe, Voline C. Echaveria, Shiela Calapillo, dan Lovely Lobreguito datang ke UNTIDAR. Danica dan Voline yang mengikuti program SEA TEACHER akan mengajar di SMP N 1 Magelang pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan Biologi selama 1 bulan. Adapun Shiela dan Lovely yang bergabung dengan program SEA TVET, mengobservasi dan akan berlatih sebagai frontliners di Resort Rumah Dharma, Borobudur.

SEA TEACHER (Southeast Asian Teacher) dan SEA TVET (Southeast Asian Technical Vocational Education and Training) adalah dua program yang bernaung di bawah SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education) dengan program pertukaran mahasiswa antar negara di Asia Tenggara. Kedua program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Asia untuk mendapat pengalaman internasional secara langsung.

Keempat mahasiswa ini, akan tinggal di Magelang dan berbaur bersama mahasiswa UNTIDAR yang lain. “Program yang bagus, jadi kami mahasiswa dapat kesempatan buat berinteraksi dengan mahasiswa dari negara lain tanpa harus main ke luar negeri. Dan juga, mempelajari budaya dan kebiasaan mereka adalah pengalaman yang berharga,” ungkap Muhammad Rauuf Oktavian Nur, mahasiswa PBI UNTIDAR yang juga berkesempatan untuk menjadi tuan rumah bagi mahasiswa Filipina selama di Magelang. (AG)

[:en]

Four students from Iloilo Science and Technology University, Philippines came to UNTIDAR. On Tuesday January 15, 2019, 4 Filipino students named Danica F. Naorbe, Voline C. Echaveria, Shiela Calapillo, and Lovely Lobreguito came to UNTIDAR. Danica and Voline who participated in the SEA TEACHER program will teach English and Biology subjects at SMP N 1 Magelang for 1 month. On the other hand, Shiela and Lovely, who joined the SEA TVET program, will observe and practice as frontliners at Rumah Dharma Resort, Borobudur.

SEA TEACHER (Southeast Asian Teacher) and SEA TVET (Southeast Asian Technical Vocational Education and Training) are two programs under the auspices of the SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education) with student exchange programs between countries in Southeast Asia. Both of these programs aim to provide opportunities for Asian students to gain direct international experience.

Those four students will stay in Magelang and mingle with other UNTIDAR students. “A good program, so we, the students have the opportunity to interact with students from other countries without going abroad. Besides, learning about their culture and habits is a valuable experience, “said Muhammad Rauuf Oktavian Nur, the student of English Education Study Program UNTIDAR who also has got an opportunity to host Filipino students while in Magelang. (AG-NA)

[:]

[:id]Alumni FKIP Lolos CPNS 2018[:en]FETT Alumni Succeed as Civil Servant Candidates of 2018[:]

[:id]

Berita kelulusan seleksi CPNS tahun 2018 kemarin merupakan momen yang sangat ditunggu oleh para pelamar CPNS. Tak terkecuali beberapa alumnus Universitas Tidar yang mendaftar dan lolos sampai tahap SKB. Dari sekian banyak formasi di Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, ada beberapa alumni Universitas Tidar yang dinyatakan lolos dalam formasi tersebut. Salah satunya adalah Dewi Sukmawati yang merupakan alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR. Dewi lolos pada formasi Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama di SMAN 1 Grabag. Selain Dewi, Nurul Amalina salah satu alumnus Program Studi Bahasa Inggris yang lulus tahun 2016 kemarin juga lolos pada Formasi Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama di SMAN 1 Kota Mungkid.

Bagi pencari kerja yang bercita-cita menjadi pengabdi negara melalui jalur PNS, rekrutmen CPNS 2018 merupakan momen yang sangat ditunggu. Sehingga sangat banyak pelamar dari berbagai background pendidikan yang berbondong-bondong mendaftar CPNS tahun ini. Portal SSCN yang digunakan sebagai media pendaftaran CPNS 2018 sempat down dikarenakan banyak sekali yang mengakses. Server down ini dialami pula oleh Dewi. “Saya pernah begadang sampai jam 12 malam supaya bisa log in ke sscn, sudah pakai PC tapi tidak kunjung bisa. Akhirnya waktu itu bisa tembus daftar sekitar jam 2 pagi menggunakan handphone setelah server maintenance”, papar Dewi yang dihubungi via aplikasi whatsapp.

Walaupun sama-sama mendaftar di Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, ternyata lokasi tes SKD dan SKB tiap peserta berbeda. Dewi Sukmawati mendapat lokasi tes di GOR Wujil, Semarang sedangkan Nurul Amalina melaksanakan tes SKB di gedung TMMK BKD Provinsi Jawa Tengah. Mengenai soal yang diujikan, menurut Nurul Amalina untuk soal SKB tergolong mudah karena soal berisi sesuai dengan formasi yang didaftarnya. “Karena saya memilih jabatan guru bahasa inggris, SKB berisi soal-soal pedagogic, materi bahasa inggris dan juga beberapa soal lainnya yang berhubungan dengan pendidikan”, ungkap Nurul.

Selain Dewi dan Nurul ada alumnus FKIP lainnya yang lolos pada seleksi CPNS 2018. Adalah Puput Rahayuningtyas yang lulus bulan oktober 2016 kemarin. Puput lolos untuk formasi Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama di SMA N 1 Mertoyudan.  [KG]

[:en]

Faculty of Education and Teachers’ Training got a happy news because there are three alumni that succeed as civil servant candidates of 2018. They are Dewi Sukmawati, Nurul Amalina, and Puput Rahayuningtyas. Dewi Sukmawati and Nurul Amalina are the English Education Study Program alumni of FETT. Furthermore, Puput Rahayuningtyas is the Indonesian Language and Literature Education Study Program alumnus. Dewi succeed in taking the English teacher formation of SMAN 1 Grabag and Nurul Amalina succeed in reaching the English teacher formation in SMAN 1 Kota Mungkid. Moreover, Puput Rahayuningtyas succeed as Indonesian teacher formation in SMAN 1 Mertoyudan.

Dewi shared her experience during the civil servant recruitment process of 2018. She mentioned that “I have to stay the whole night to access the SSCN website. Finally, I can log in to that website at 2 am.” SSCN is the website for the civil servant candidates of 2018. Furthermore, the candidates of civil servants should attend two kinds of test, i.e. Basic Competence Selection and Field Competence Selection. The candidates get the test location of the Basic Competence Selection according to their choice and the test location of the Field Competence Selection according to the institution and formation.

So happy and proud of you! (ER)

[:]

[:id]Gelar Workshop, HIMAPRODI Hadirkan Judhit Chung[:]

[:id]

UNTIDAR (20/11) Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) Universitas Tidar (UNTIDAR) mengadakan Workshop Kepenulisan yang bertempat di Perpustakaan UNTIDAR. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan Juditha Maharani Santosa Putri atau kerap dipanggil Judith Chung. Judith Chung merupakan novelis sekaligus songwriter yang sudah banyak menghasilkan karya.  Karyanya yang paling dikenal bertajuk Melagukan Kamu.

Workshop Kepenulisan HMPS PBSI diikuti oleh 120 mahasiswa dari Prodi PBSI dan beberapa dari Prodi lain di UNTIDAR. “Tidak menyangka antusiasnya besar banget saat kita share, meskipun pada saat hari H ada beberapa yang tidak hadir. Seneng juga pematerinya mudah banget diajak komunikas.” Ungkap Candra Dewi, ketua panitia Workshop Kepenulisan.

Menurut Judith dalam materi yang disampaikan, kunci menulis adalah niat, menentukan judul, mulai menulis. Selain menerima materi, peserta juga melakukan praktik menulis yang dibimbing langsung oleh Judith selaku pemateri pada Workshop kali ini. Judith juga memberikan motivasi kepada peserta untuk senantiasa menulis dan menghasilkan karya dalam bentuk tulisan.

“Workshop ini sangat bermanfaat, pematerinya juga bagus, bisa mengerti kita yang masih pemula,” menurut Dantik dan Dhinar, peserta Workshop Kepenulisan. Dengan adanya Workshop Kepenulisan ini banyak peserta yang terinspirasi dan memiliki semangat  untuk menulis. Pengalaman yang Judith bagikan kepada peserta Workshop memberikan motivasi tersendiri untuk memulai berkarya.

“Saya suka dengan acara ini, karena dengan acara ini saya dapat menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan secara real, tidak hanya lewat karya saya saja,” ungkap Judith. Selain itu Judit juga mengatakan bahwa dia ingin mengajak orang-orang untuk menuliskan pemikirannya sebelum umur habis dan dapat dikenang oleh orang lain.

Panitia berharap dengan adanya Wrokshop Kepenulisan ini dapat memfasilitasi mahasiswa haus akan ilmu kepenulisan yang jarang dijumpai di bangku pendidikan formal. Selain itu, materi yang disampaikna oleh pemateri agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peserta Workshop mengenai dunia kepenulisan. [IF]

[:]