[:id]Say No To Botol Minum Plastik[:en]Say No To Plastic Drinking Bottles[:]

[:id]

Menindaklanjuti intruksi Menristekdikti Nomor 1/M/Ins/2019 tentang Larangan Penggunaan Air Minum Berbahan Plastik Sekali Pakai dan/atau  Kantong Plastik di Lingkungan Kemenristek dan Dikti yang diteken 26/6 lalu, Universitas tidar menghimbau kepada mahasiswa untuk tidak membeli atau menggunakan air minum berkemasan plastik, termasuk  pada pengelola kantin Universitas Tidar untuk mengurangi penjualan minuman berkemasan plastik. Keterangan tersebut termuat dalam surat edaran no 80/UN57SE/2019 tentang Larangan Penggunaan Kemasan Plastik Sekali Pakai di Universitas Tidar.

Dirjen pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dan Dikti, Ismunandar mengatakan, dengan diberlakukannya  intruksi Menristekdikti Nomor 1/M/Ins/2019 tersebut, semua unit di bawah kewenangan Kemenristek dan Dikti dilarang menggunakan kemasan plastik sekali pakai dalam kegiatan kampus. Seblumnya, larangan penggunaan plastik kemasan sekali pakai ini diawali oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Susi Pujiastuti, bahkan dalam kementrian KKP tersebut, terdapat sangsi terhadap pengguna kemasan plastik.

Kemasan plastik akhir-akhir ini disorot sebagai penyumbang sampah tak terurai terbesar di dunia. Hal tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Hasil penelitian menemukan 80% sampah laut teridentifikasi berasal dari plastik. Menegaskan hasil penelitian tersebut, Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sampah plastik di Indonesia mencapai 6,4 juta ton/tahun. Mirisnya, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik itu tidak didaur ulang dan akhirnya menjadi sampah di laut. Bertambahnya volume sampah di laut mengakibatkan spesies langka dan dilindungi mati karena menelan sampah plastik. Jika sampah plastik ini tidak ditanggulangi, dapat dipastikan beragam makluk hidup akan punah. MW

[:en]

Following up the instruction of the Minister of Research, Technology and Higher Educatiom (Menristekdikti) Number 1/M/ Ins/2019 concerning the Prohibition of Using Drinking Water with Disposable Plastic and/or Plastic Bags in the environment of the Ministry of which was signed on July 6, Universitas Tidar urged students not to buy or use plastic bottled drinking, including the management of the Universitas Tidar canteen to reduce sales of plastic packaging drinks. This information is contained in circular no. 80/UN57SE/2019 concerning the Prohibition of the Use of Disposable Plastic Packaging at Universitas Tidar.

The Director General of Learning and Student Affairs of the Ministry of Research, Technology and Higher Education, Ismunandar said, with the implementation of the instruction of the Minister of Research and Technology Number 1/M/Ins/2019, all units under the authority of the Ministry of Research, Technology and Higher Education are prohibited from using disposable plastic packaging in campus activities. Previously, the ban on the use of disposable plastic packaging was initiated by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP), which was led by Susi Pujiastuti. Even in the ministry, there are sanctions against users of plastic packaging.

Plastic packaging has recently been highlighted as the biggest contributor to unraveling rubbish in the world. This causes damage to the environment and endanger living things. The results of the study found that 80% of marine waste was identified as plastic. Confirming the results of the study, the Indonesian Plastic Industry Association (INAPLAS) and the Central Statistics Agency (BPS) said that plastic waste in Indonesia reached 6.4 million tons/year. Sadly, as much as 3.2 million tons of plastic waste is not recycled and eventually becomes trash at sea. Increasing the volume of trash in the sea resulted in deaths of rare and protected species caused by ingesting plastic waste. If this plastic waste is not addressed, it is certain that a variety of living things will become extinct. (AL)

[:]

[:id]EDSA Sukses Gelar Seminar Nasional Perdana Bertajuk CELL[:]

[:id]

English Department Students’ Association (EDSA), himaprodi PBI FKIP adakan seminar nasional perdana pada Sabtu, 29 Juni 2019. Seminar yang digelar oleh EDSA sebenarnya sudah dilakukan beberapa kali. Akan tetapi seminar terdahulu bertajuk seminar pendidikan. Pada agenda kali ini tim EDSA berinisiatif untuk mentransformasi kegiatan yang tadinya seminar pendidikan menjadi seminar nasional. Suatu keberanian dan kegigihan yang luar biasa untuk dapat menyelenggarakan seminar nasional dengan kerja tim mahasiswa. Seminar nasional dengan fasilitas Call for Papers ini diberi nama Conference of English Language and Literature (CELL).

Tema CELL perdana ini adalah “Innovative Teaching of Language and Literature in Digital Era”. Tujuan diadakannya CELL ini sebenarnya untuk memberikan fasilitas khususnya bagi mahasiswa PBI FKIP UNTIDAR agar dapat mempublikasikan serta mempresentasikan paper yang sudah dibuat. Ternyata antusiasme peserta selain dari UNTIDAR sangat menggembirakan. Pasalnya seminar perdana ini berhasil mengumpulkan 200 peserta dari Jawa maupun luar Jawa dengan 63 peserta pemakalah.

Ketua panitia, M. Rauuf Oktavian Nur menuturkan “Saya sangat bersyukur karena EDSA berhasil memulai seminar nasional CELL dengan kerja keras panitia dan dukungan dari berbagai pihak”. Terlebih lagi dengan banyaknya partisipan yang hadir dalam seminar CELL ini. M. Rauuf menyampaikan bahwa jumlah peserta yang ada memang sudah cukup banyak, tetapi sedikit disayangkan karena antusiasme mahasiswa PBI belum maksimal. Hal ini dilihat dari jumlah artikel yang lolos untuk dipresentasikan lebih banyak dari Universitas lain.

Pembicara pada CELL kali ini adalah pakar yang berkompeten sesuai tema yang diambil, yaitu Prof. Dr. Paulina Pannen, M. Ls. Staf ahli bidang akademik Kemenristekdikti dan Junjun Muhamad Ramdani, M. Pd. dosen Universitas Siliwangi, kandidat Ph.D di University of New South Wales, Australia. Kedua berbicara tentang tren pembelajaran pada era digital sekarang ini. Prof. Dr. Paulina Pannen, M. Ls. memaparkan tentang proses belajar mengajar di era digital yang mencakup gambaran umum dunia di tahun 2050, fenomena revolusi industri 4.0, transformasi pembelajaran digital, dan evolusi teknologi dalam dunia pendidikan. Junjun Muhamad Ramdani, M. Pd. menjelaskan tentang bagaimana mengajar speaking berdasarkan perspektif ekologi dan peran dosen/guru dan mahasiswa/siswa dalam pembelajaran speaking. (ET)

[:]

[:id]Kehadiran Dosen Baru Memperkuat Formasi FKIP Di Tahun 2019[:en]New Lecturers for Strengthening FETT UNTIDAR in 2019[:]

[:id]

Formasi FKIP UNTIDAR pada tahun 2019 semakin menguat dengan hadirnya dosen-dosen baru. Berjumlah 21 personil yang merupakan hasil proses seleksi ketat CPNS 2018, Bapak dan Ibu dosen baru  yang tersebar di berbagai prodi yaitu di Prodi PBSI sebanyak 7 orang, PBI 7 orang , dan di Prodi IPA sebanyak 7 orang.

Para dosen baru tersebut telah mendapatkan SK aktif mengajar per tanggal 1 Maret 2019, sehingga sudah mulai turut serta dalam kegiatan perkuliahan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Bapak dan Ibu dosen baru tersebut sementara ini ditandemkan dengan dosen-dosen senior dalam kegiatan perkuliahan. Hal tersebut dilakukan sebagai sarana penyesuaian awal sebelum nantinya akan mengampu kelas secara mandiri.

Pada kegiatan orientasi dosen baru di tingkat fakultas yang dihadiri oleh para pejabat struktural, Prof. Dr. Sukarno, M.Si selaku Dekan FKIP menyampaikan beberapa hal. Selain mengucapkan selamat, beliau juga memberi pengarahan terkait Tupoksi dan menekankan bahwa dosen baru harus segera menyesuaikan diri dengan kultur dan jadwal akademik di kampus. Senada dengan arahan dari Bapak Dekan, Dr Mimi Mulyani, M.Hum, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP turut menyampaikan bahwa dosen baru harus selalu mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku, memiliki karakter kuat, mampu bekerja sama, serta harus bekerja dengan hati yang ikhlas dalam upaya mencerdaskan anak bangsa melalui kegiatan perkuliahan. (RD)

[:en]

The presence of 21 new lecturers will make a positive impact for the FETT UNTIDAR. Those 21 persons are the selected personnel from CPNS 2018 selection, 7 lecturers for English Education Study Program, 7 lecturers for Indonesian Language and Literature Study Program, and 7 lecturers for Science Education Study Program. Those new lecturers achieve a Decree per March 1, 2019. They are given chances for attending the senior lectures for their experiences before handling their own classes in the next semester.

On the faculty orientation for the new lecturers’ event, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FETT UNTIDAR, congratulates and gives briefing in relation to the job-desk of the lecturers, schedules, and academic cultures on campus. In line with the Dean’s directions, Dr. Mimi Mulyani, M.Hum., the Vice Dean of Finance FETT UNTIDAR, mentions that new lecturers should obey the rules, have strong characters, able to work in team, and work sincerely for educating the generation through the lecture activities. (ER)

[:]

[:id]FKIP Gelar Workshop Penyusunan Borang Akreditasi 4.0.[:en]FKIP Held 4.0 Accreditation Form Compiling Workshop[:]

[:id]

(15/06/2019) Bertempat di ruang Multimedia Universitas Tidar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Borang Akreditasi 4.0.  Workshop dihadiri oleh pejabat struktural FKIP, tim gugus akademik, tim gugus penjamin mutu, dan perwakilan dosen di setiap program studi di lingkungan FKIP.

Pemateri dalam workshop ini adalah Dr. Sarwanto, M.Si. dari Universitas Sebelas Maret.  Dr. Sarwanto memberikan materi terkait  Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0 (IAPS 4.0)  yang meliputi Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS). Dr. Sarwanto menjelaskan bahwa  Akreditasi 4.0 berbasis evaluasi diri untuk menemukenali kekuatan dan kelemahan, serta berorientasi pada outputs  dan outcomes.

“Ada perbedaan antara Standar dan Kriteria instrumen BAN PT sebelum  dan sesudah SN Dikti 2015. Sebelum SN Dikti 2015, ada  7 standar yang mencakup Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; Tatapamong dan manajemen; Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Kurikulum; Keuangan, Sarana/Prasarana; dan Riset dan Kerjasama. Setelah SN Dikti 2015, ada 9 standar yang meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi; Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama; Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Keuangan, Sarana dan Prasarana; Pendidikan; Penelitian; Pengabdian kepada Masyarakat; serta Luaran dan Capaian Tridharma.” imbuh Dr. Sarwanto.

Pemberlakuan IAPS 4.0 melalui Unit Pengelola Program Studi (UPPS) mulai 1 April 2019. Dua dokumen utama IAPS 4.0 yaitu LED dan LKPS. Dalam penyusunan dokumen utama tersebut diperlukan sinergi yang optimal,efektof, dan efesien anatara UPPS dan Program Studi.  Dengan diselenggarakannya workshop ini, peserta dapat memperoleh wawasan terkait IAPS 4.0 sehingga ketika program studi di lingkungan FKIP akan mengajukan akreditasi 4.0, program studi tersebut sudah memiliki gambaran untuk mengisi dokumen LED dan LKPS.  (CA)

[:en]

(06/15/2019) Located in the Multimedia room of Tidar University, Faculty of Education and Teachers Training (FKIP) held a 4.0 Accreditation Form Compiling Workshop. This workshop was attended by FKIP structural officials, academic group teams, quality assurance team, and lecturer representatives from each study program within the FKIP environment with Dr. Sarwanto, M.Sc from Sebelas Maret University as the keynote speaker.

During the valuable day, Sarwanto gave materials related to Study Program Accreditation Instrument 4.0 (IAPS 4.0) for academicians of FKIP for which included a Self Evaluation Report (LED) and Study Program Performance Report (LKPS). Furthermore, he explained that Accreditation 4.0 is based on self-evaluation to identify strengths and weaknesses, and is oriented on the outputs and outcomes.

“There is a difference between the Standards and Criteria for BAN PT instruments before and after SN Dikti 2015. Before the SN Dikti 2015, there had been 7 standards namely Vision, Mission, Goals and Objectives; Staff and management; College student; Human Resources; Curriculum; Finance, Facilities / Infrastructure; and Research and Cooperation. After SN Dikti 2015, there were 9 standards covering Vision, Mission, Objectives and Strategies; Governance, Governance and Cooperation; College student; Human Resources; Finance, Facilities and Infrastructure; Education; Research; Community service; and Tridharma Output and Outcomes,” added Sarwanto.

The application of IAPS 4.0 through the Study Program Management Unit (UPPS) began on April 1, 2019 and it has two main documents of IAPS 4.0 namely LED and LKPS. In compiling and preparing the main documents, an optimal, effective, and efficient synergy is needed between UPPS and the Study Program. By holding this workshop, participants can obtain insight related to IAPS 4.0 so that when the study program in FKIP will apply for 4.0 accreditation, the study program already has an overview for filling out LED documents and LKPS. (AL)

[:]

[:id]Loloskan 24 Proposal PMW, FKIP Lebihi Target Awal[:]

[:id]

Kegiatan tahunan yang dilakukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNTIDAR salah satunya adalah Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Program yang mendukung Visi UNTIDAR dalam basis wirausaha ini dipanitiai oleh Gugus Kemahasiswaan FKIP. Pelaksanaan PMW tahun 2019 cukup meningkat dibanding tahun sebelumnya, pasalnya dari target fakultas menerima 20 proposal akhirnya disetujui 24 proposal untuk di danai dari 28 proposal yang diajukan.

Eli Trisnowati, M.Pd. sekretaris kegiatan PMW menuturkan, “Tahun 2019 ini proposal mahasiswa terbilang bagus dan menarik, sehingga kami berani meloloskan 24 proposal melebihi kuantitas yang ditargetkan oleh fakultas, harapannya tahun depan fakultas bisa meningkatkan kuota penerima dana PMW lagi. Kalau tahun ini bisa 24 semoga tahun depan bisa nambah kuota jadi 30 proposal.”

Proposal yang diajukan diseleksi terlebih dahulu oleh tim reviewer dari Gugus Kemahasiswaan FKIP yang diketuai oleh Dr. Ericka Darmawan, M.Pd. “Saat ini proses PMW sedang berada pada titik penandatanganan perjanjian dengan PPK Universitas Tidar, untuk menurunkan dana 70% dari keseluruhan dana yang diberi yakni maksimal 2,5juta rupiah untuk tiap judul proposal.” Eli menjelaskan setelah penandatanganan perjanjian dengan pejabat pembuat komitmen, dana akan turun hanya sebesar 70% lalu agenda setelahnya adalah pelaksanaan usaha, dilanjutkan dengan expo.

Proposal yang diloloskan didominasi oleh usaha di bidang kuliner, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. “Banyak inovasi yang dikembangkan mahasiswa dan potensi untuk berkembang itu besar, disitulah menariknya proposal tahun ini. Nah proposal yang tidak lolos itu bisa karena potensi berkembang dari usaha itu kecil, inovasi usahanya masih kurang, potensi mahasiswa yang mengajukan usaha juga kurang memadai,” ungkapnya. Saat ini persiapan untuk mematangkan usaha juga gencar dilakukan oleh tim PMW, pun untuk menyambut expo yang rencananya akan dilaksanakan bulan Oktober nanti. (TP)

[:]

[:id]Partisipasi DPM FKIP UNTIDAR di Ajang FFMI 2019[:]

[:id]

FFMI (Festival Film Mahasiswa Indonesia) telah bergulir sejak bulan Mei 2019. Lomba tahunan yang diadakan oleh Dirjen Belmawa ini bertujuan untuk menyaring sineas muda berbakat dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (DPM FKIP) Universitas Tidar pada tahun 2019 ini juga turut serta meramaikan ajang bergengsi tersebut. Tak tanggung-tanggung, DPM FKIP mengajukan 2 film pendek sekaligus, yaitu “JUANG” dan “DENAYA”.

Ahmad M. Ghufar, sang sutradara yang juga merangkap sebagai penulis dan editor kedua film tersebut menuturkan sekilas alur dari film tersebut. Untuk film pendek JUANG bercerita tentang dua orang tukang ojek yang memiliki peruntungan berbeda. Pada suatu hari, salah seorang dari mereka mendapatkan banyak pelanggan, akan tetapi hal yang berbeda terjadi pada sang rekan. Sementara itu, DENAYA menceritakan tentang seorang pemuda bernama Sofyan yang cenderung tak acuh ketika dihadapkan dengan berbagai situasi, namun akhirnya keadaan memaksanya untuk memandang dunianya dari sudut pandang lain.

Proses casting, reading, shooting, editing dari kedua film ini dilakukan dalam rentang satu minggu di bulan Ramadhan yang lalu, hal ini tentu menantang para pemain serta kru film untuk tetap memberikan performa yang terbaik meski panasnya matahari dan dahaga sempat menjadi kendala. Selain itu, dalam proses pengambilan gambar dan tahap editing film juga sempat ditemui masalah, namun hal tersebut berhasil diatasi oleh semua pemain dan kru film dengan kerja sama yang baik.

Saat berita ini ditulis, JUANG yang telah diunggah di kanal Youtube DPM FKIP UNTIDAR telah ditonton lebih dari 1600 kali dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari para penonton. Sementara itu DENAYA yang rilis pada tanggal 20 Juni dan bisa di akses melalui http://bit.ly/filmdenaya serta di kanal youtube DPM FKIP UNTIDAR. (DPMFKIP)

[:]

[:id]2 Doktor Baru FKIP[:en]FKIP has 2 New Doctors[:]

[:id]

Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) memiliki dua doktor baru, yakni Dr. Hari Wahyono, M.Pd. dan Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. Keduanya merupakan dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).

Dr. Hari Wahyono, M.Pd. meraih gelar doktor dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada tanggal 4 September 2018. Disertasi Dr. Hari Wahyono, M.Pd mengkaji mengenai pengembangan model penilaian kemampuan berbicara mahasiswa dari manual ke digital. Ujian terbuka Dr. Hari Wahyono, M.Pd. dihadiri oleh Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. selaku ketua, Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si.selaku sekertaris, Prof. Dr. Dawud, M.Pd. selaku penguji I, Prof. Dr. Ida Zulaeha, M.Hum.selaku penguji II, Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum. selaku penguji III, Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. selaku co-promotor II, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. selaku co-promotor I, dan Prof. Dr. Rustono, M.Hum. selaku promotor.

Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. memperoleh gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Tindak Tutur Ekspresif dalam Bahasa Indonesia Kajian Sosio-Pragmatik” pada tanggal 11 Desember 2018. Dengan lulusnya Dr. Mursia Ekawati, M.Hum., maka dengan ini Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. menjadi doktor ke-13 di FKIP UNTIDAR. [FR]

[:en]

Faculty of Education and Teachers Training (FKIP) UNTIDAR has two new doctors, they are Dr. Hari Wahyono, M.Pd. and Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. Both are lecturers in the Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) Dr. Hari Wahyono, M.Pd. earned a doctorate degree from Universitas Negeri Semarang (UNNES) on September 4th, 2018. Dr. Hari Wahyono, M.Pd reviewed the development of students speaking ability assessment model from manual to digital. The open examination drs. Hari Wahyono, M.Pd. attended by Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. as chairman, Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Sc., as secretary, Prof. Dr. Dawud, M.Pd. as the first examiner, Prof. Dr. Ida Zulaeha, M.Hum.as the second examiner, Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M. Hum., as the third examiner, Dr. Mimi Mulyani, M. Hum. as the second co-promoter, Prof. Dr. Sukarno, M.Sc. as the first co-promoter, and Prof. Dr. Rustono, M. Hum. as the promoter.

Meanwhile, Dr. Mursia Ekawati, M.Hum. obtained a doctorate degree from Universitas Gadjah Mada (UGM) after defending her dissertation entitled ” Tindak Tutur Ekspresif dalam Bahasa Indonesia Kajian Sosio-Pragmatik” on December 11th, 2018. With her graduation Dr. Dra. Mursia Ekawati, M. Hum., so hereby she. became the 13th doctorate in FKIP UNTIDAR. [FR-NA]

[:]

[:id]Dosen FKIP UNTIDAR Memborong Juara Pada Acara Peringatan Hari Kartini[:en]Lecturers of FETT UNTIDAR Succeed in The Kartini’s Day Commemoration Event[:]

[:id]

Jum’at (03/05/2019) bertempat di Ruang E.02.3.06 Fakultas Teknik, Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNTIDAR mengadakan acara Peringatan Hari Kartini. Acara yang mengusung tema “Kartini Milenial Mencetak Generasi Emas yang Tangguh dan Mandiri di Era Industri 4.0” merupakan realisasi dari program kerja Seksi Pendidikan DWP UNTIDAR. Acara tersebut berlangsung dari pukul 08.00-12.00 dan dibuka oleh Pembina DWP UNTIDAR, Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M. Sc..

Peringatan Hari Kartini dihadiri oleh pengurus dan anggota DWP UNTIDAR. Acara Peringatan Hari Kartini semakin meriah dengan berbagai lomba yang diadakan yaitu lomba merangkai bunga, lomba membaca surat Kartini, dan lomba keserasian busana. Setiap unit dan fakultas di lingkungan UNTIDAR wajib mengirimkan satu perwakilan untuk lomba merangkai bunga dan lomba membaca surat Kartini. Sementara itu, peserta lomba keserasian busana adalah seluruh pengurus dan anggota DWP UNTIDAR yang hadir.

Peserta lomba terlihat semangat mengikuti kegiatan perlomban. Hasil memuaskan diraih oleh perwakilan FKIP UNTIDAR. Dosen FKIP UNTIDAR yang merupakan kartini milenial mampu memborong juara dari kegiatan lomba yang diadakan.  Firstya Evi Dianastiti, M. Pd. (Dosen PBSI) meraih juara 1 pada lomba merangkai bunga. Theresia Pinaka Ratna N. H., M. Pd. (Dosen PBSI) berhasil menjadi juara 1 pada lomba membaca surat Kartini. Sri Mujiyati (Ibu Cahyo Yusuf) berhasil menjadi juara 3 dan Dr. Mimi Mulyani, M.Hum (Dosen PBSI) berhasil menjadi juara 2 pada lomba keserasian busana.

“Terimakasih telah berpartisipasi dan semangat untuk aktif berkegiatan di Dharma Wanita Persatuan (DWP). Melalui kegiatan DWP kita bisa bertukar pikiran, pengalaman, dan meningkatakan kemampuan dari masing masing anggota. Yang terpenting dari kegiatan DWP adalah ajang silaturahmi antar pengurus dan anggota” pesan Penasehat DWP UNTIDAR, Dr. Sri Haryati, M. Pd. (RI)

[:en]

Dharma Wanita Persatuan (DWP) organized the event of Kartini’s Day Commemoration on Friday, May 5, 2019. The theme of the event ” Kartini Milenial Mencetak Generasi Emas yang Tangguh dan Mandiri di Era Industri 4.0″ isrealizationfrom work programs of Education Section DWP UNTIDAR. The event is opened by the Rector of UNTIDAR, Prof.Dr.Ir.Mukh Arifin, M. Sc.. Kartini’s Day Commemorationattended by the management and members of the DWP UNTIDAR. There are some competitions held. Those are stringing flowers, reading of the Kartini’s letter, and doing fashion competition.Each unit and faculty of UNTIDAR has to sendonerepresentativeforstringingflowers and reading Kartini’s letter competitions. However, the participant of fashion competitionis attended by the management and members of the DWP UNTIDAR.

As the results, some lecturers of FETT UNTIDAR succeed as winners. They are Firstya Evi Dianastiti, M.Pd. as the first winner of stringing flowers competition and Theresia Pinaka Ratna N.H., M.Pd. as the first winner of reading Kartini’s letter competition. Those two lecturers are the Indonesian Language and Literature Education Study Program lecturers. Furthermore, Sri Mujiyati, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. wife, succeed in achieving the third winner of fashion competition and Dr. Mimi Mulyani, M.Pd., Indonesian Language and Literature Education Study Program lecturer, achieves the second winner of fashion competition. The advisor of DWP UNTIDAR, Dr. Sri Haryati, M.Pd., says that “Thank you for participating and giving high enthusiasm in joining the event. Through the DWP UNTIDAR activities, these can change mind, experience, and increase the ability of the members. The most important thing is the activities can connect the members of DWP UNTIDAR.” (ER)

[:]

[:id]Tim Mahasiswa FKIP menyabet juara II LKTIAN 2019 di Bangka Belitung[:en]UNTIDAR Team Wins  the Second Place LKTIAN 2019 in Bangka Belitung[:]

[:id]

Berbekal tekun dan optimis Didi Muno Irawan mahasiswa prodi S1 Teknik Mesin, Diah Rosita Dewi prodi PIPA dan Devi Khofifatur Rizqi prodi PBSI mewakili Universitas Tidar dalam lomba LKTIAN rangkaian LDK FAIR 2019 di Universitas Bangka Belitung. Lomba Karya Tulis Ilmiah Al Quran (LKTIAN) yang dikemas LDK Al-Madaniah ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan LDK Fair 2019 yang merupakan ajang bergengsi mahasiswa D1-S1 se-Indonesia dalam menyusun karya tulis ilmiah Al Quran.

Tim dari Universitas Tidar bersaing dengan berbagai Universitas yang ada di Indonesia. Pada tahap final, tim mahasiswa masuk dalam 12 besar Finalis. Pada tahap ini mahasiswa peserta lomba diminta untuk presentasi karya ilmiah yang disusun. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 April hingga 5 Mei 2019. Tim mahasiswa wakil dari Universitas Tidar yang maju untuk presentasi di Universitas bangka Belitung hanya dua mahasiswa yaitu Diah dan Devi. Hal ini karena Didi masih mengikuti kegiatan UTS.

“Awalnya, kami merasa tidak percaya diri saat akan tampil karena persiapan latihan presentasi yang kurang. Tetapi dengan keyakinan dan dorongan semangat dari berbagai pihak akhirnya kami bisa menyabet juara 2 LKTIAN” ungkap Devi.

 Karya Tulis Ilmiah Al Quran yang dilombakan oleh tim Universitas Tidar berjudul “Altabatis; Inovasi Teknologi Penanam Jagung Semi Otomatis dengan Metode Mechanic Sentrifugal Pressure korelasi Q.S. Yaasin ayat 33-35”. Judul tersebut dipilih karena tim mahasiswa prihatin dengan petani jagung yang mengalami rugi waktu dan tenaga, serta belum mengoptimalkan teknologi. Juara I LKTIAN 2019 diraih oleh Universitas Muhammadiyah Makassar dan juara 3 diraih oleh Universitas Mataram.[MW]

[:en]

Didi Muno Irawan student of Mechanical Engineering Study Program, Diah Rosita Dewi student of  Natural Science Education Study Program (PIPA) and Devi Khofifatur Rizqi Indoensian Language and Literature  Study Program (PBSI) represented UNTIDAR in the Al Quran Scientific Writing Competition (LKTIAN) in 2019 FAIR LDK series at Bangka Belitung University. The contest itself is part of a series of activities in the LDK Fair 2019 which is a prestigious event for vocational until undergraduates students in Indonesia.

Tim mahasiswa wakil dari Universitas Tidar yang maju untuk presentasi di Universitas Bangka Belitung hanya dua mahasiswa yaitu Diah dan Devi. Hal ini karena Didi masih mengikuti kegiatan UTS. The team from UNTIDAR had to  compete with other universities in Indonesia. In the final round, the team from UNTIDAR was succeed to be top 12 finalists. At this round, the participants were asked to present their scientific paper. The activity was held on 30 April to 5 May 2019. All team were also asked to present their scientific paper. There were only two students who represented UNTIDAR in Bangka Belitung University, they were Diah and Devi.

“At first, we felt insecure when we were going to perform because of the lack of preparation in training. But with confidence and encouragement from various parties we finally won the 2nd winner in LKTIAN, “Devi said.               .

UNTIDAR presented a paper entitled “Altabatis; Semi Automatic Corn Planter Innovation Technology with Q.S. Yaasin Correlation Mechanism Method of Centrifugal Pressure verses 33-35”. The title was chosen because the team was concerned with corn farmers who experienced a loss of time and energy, and had not optimized about technology. The first winner of the 2019 LKTIAN was won by the University of Muhammadiyah Makassar and the third place was won by the University of Mataram. [MW-NA]

[:]

[:id]Dr. Hari Pemilik HAKI “MUTIARA BERISI”[:en]Dr. Hari, The Owner of Intellectual Property Rights (IPR) “MUTIARA CONTAINS”[:]

[:id]

Bertepatan dengan upacara bendera dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019 di Universitas Tidar, Dr. Hari Wahyono, M.Pd., salah satu dosen inspiratif FKIP,  mendapat penghargaan  atas  prestasi beliau dalam memperoleh HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dr. Hari memegang hak cipta atas jenis ciptaan program komputer dengan nama MUTIARA BESARI (Menilai Mutu Berbicara  Berbasis Teknologi Informasi).

 “MUTIARA BERISI merupakan perangkat lunak tentang pengukuran kemampuan berbicara. Latar belakang penciptaan MUTIARA BERISI adalah adanya fenomena penilaian kemampuan berbicara yang masih manual dan perlu adanya penilaian kemampuan berbicara dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yaitu dengan pembuatan program komputer, sehingga penilaian kemampuan berbicara dapat dilakukan dimanapun dengan menggunakan MUTIARA BERISI” ujar Dr. Hari.

Terkait proses pengajuan HAKI MUTIARA BERISI, prosesnya tidak terlalu lama, ada beberapa persyaratan yang perlu dilengkapi dalam pengajuan HAKI secara daring, seperti identitas pencipta, panduan-panduan untuk pengguna, panduan-panduan untuk mengevaluasi produk MUTIARA BERISI, dan lain-lain.

Harapan dengan diperolehnya HAKI MUTIARA BERISI yaitu produk tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapapun, akpanpun, dimanapun, untuk kepentingan apapun terutama terkait dengan penilaian kemampuan berbicara dengan seizin pencipta MUTIARA BERISI. “Produk saya MUTIARA BERISI dapat digunakan dalam konteks penilaian pembelajaran ataupun dalam perlombaan berbicara seperti lomba pidato” imbuh Dr.Hari.

Adapun ajakan dari Dr. Hari untuk dosen-dosen FKIP  agar semangat berkarya cipta. “Mari Bapak Ibu, banyak hal dan peluang untuk Bapak Ibu dosen FKIP berkarya cipta dan karya cipta itu bisa dipatenkan dan bermanfaat bagi banyak orang. Tidak sulit untuk medapatkan HAKI kalau ada kemauan dan kemampuan” tambah Dr. Hari. (CA)

[:en]

Coinciding with the flag ceremony in commemoration of the National Education Day on May 2, 2019 at Tidar University, Dr. Hari Wahyono, M.Pd., one of FKIP’s inspirational lecturers, was honoured for his achievements in obtaining IPR (Intellectual Property Rights) from the Ministry of Law and Human Rights. Dr. Hari holds the copyright for a type of computer program created under the name “MUTIARA BERISI” (Assessing Information Technology-Based Speaking Quality).

 “MUTIARA BERISI is a software about measuring speaking skill/speech. The background its  creation is the phenomenon of the assessment of speaking skill which is still manual and the need for the assessment by utilizing information technology advances, namely by making computer programs, so that the assessment of speech can be done anywhere by using MUTIARA BERISI.” Hari said.

The submission process of IPR MUTIARA BERISI, is not too long. There are several requirements that need to be completed in submitting IPR online, such as the identity of the creator, guidelines for users, guidelines for evaluating the product, and others.

The expectation of obtaining the IPR of MUTIARA BERISI is that the product can be used by anyone, anywhere, anytime, for any purpose, especially related to the assessment of the speaking skill with the permission of the creator of MUTIARA BERISI. “My product MUTIARA BERISI” can be used in the context of learning assessment or in speaking competitions such as speech contests, etc.” added Hari.

Dr. Hari motivates FKIP lecturers to be productive with the greatest spirit, “Come on, Colleagues. There are many things and opportunities for FKIP lecturers’ to work on and create works that can be patented and useful for many people. It is not difficult to get IPR if there is a will and ability,’ closed Hari. (AL)

[:]