[:id]Lima Mahasiswa FKIP Rebut Posisi di NUDC dan KDMI Tingkat Universitas[:en]Five FKIP Students Won the NUDC and KDMI at University Level[:]

[:id]

Minggu, 14 April 2019, Universitas Tidar mengadakan seleksi lomba debat bahasa Inggris yaitu NUDC (National University Debate Competition) dan lomba debat bahasa Indonesia KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia) di ruang Multimedia UNTIDAR. NUDC yang diikuti oleh 20 tim yang berasal dari masing – masing program studi dan KDMI diikuti oleh 5 tim dari setiap fakultas di Untidar. Seleksi debat tersebut turut mengundang juri dari UNNES, UNDIP, UDINUS, dan POLINES.

Lima mahasiswa FKIP telah menunjukkan kebolehan dan kemampuannya di ajang debat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tingkat universitas. Kelima mahasiswa tersebut adalah Khusnul Wilanten, Nur Rohmah, Novia Indri Susanti, Yusuf Yuliyanto dan Ade Safri Fitria. Khusnul Wilanten dan Nur Rohmah adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) semester 6 yang duduk di posisi kedua pada NUDC tingkat universitas. Adapun Novia Indri Susanti, Yusuf Yuliyanto (PBI semester 6) dan Ade Safri Fitria (PBSI semester 4) berhasil mengalahkan peserta lain dan menjadi juara 1 KDMI tingkat universitas. Selanjutnya, para pemenang debat bahasa Indonesia KDMI akan melaju ke tingkat provinsi sebagai perwakilan Universitas Tidar di jenjang lomba yang lebih bergengsi.

Terus berkarya mahasiswa FKIP! (AG)

[:en]

Sunday, April 14, 2019, Tidar University held a selection of English debate competitions, namely NUDC (National University Debate Competition) and Indonesian language debate competition (KDMI) in the multimedia room of UNTIDAR. 20 teams from all study programs joined the NUDC while the KDMI was participated by 5 teams from each faculty at UNTIDAR. The debate selection also invited juries from UNNES, UNDIP, UDINUS, and POLINES.

Five FKIP students demonstrated their abilities in English and Indonesian Debates at the university level English. The five students were Khusnul Wilanten, Nur Rohmah, Novia Indri Susanti, Yusuf Yuliyanto and Ade Safri Fitria. Khusnul Wilanten and Nur Rohmah are from English Language Education Study Program (PBI) who became the second winners on the university level of NUDC. As for Novia Indri Susanti, Yusuf Yuliyanto (PBI) and Ade Safri Fitria (Indonesian Language and Literature Study Program), they defeated other participants and won the 1st place at university level of KDMI. Furthermore, the winners of the Indonesian language debate (KDMI) will advance to the provincial level as the representatives of UNTIDAR at a more prestigious level of competition.

Keep it up FKIP students! (AL)

[:]

[:id]Dosen FKIP UNTIDAR Raih HKI[:en]Lecturers of FETT Receive HKI[:]

[:id]

Pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-5 Universitas Tidar, Kamis (4/4), dua dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menerima Surat Pencatatan Ciptaan secara simbolis dari Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Ir. Mukh. Arifin, M. Sc. Surat Pencatatan Ciptaan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adalah buku berjudul ‘Model Belajar Berbasis Riset (BBR) di Universitas Tidar’ karya Prof. Sukarno, M. Si. dan tim yang meraih sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tertanggal 1 April 2019.

“Persis kami terima Senin (1/4) kemarin setelah menunggu sekitar lima bulan sejak diajukan pada 1 Oktober 2018 lalu. Tentu kami bangga, karena buku pedoman ini merupakan hasil dari kerja keras tim selama sekitar satu tahun pembuatan,” ujar Ketua Tim, Prof. Sukarno, M.Si.

Dekan FKIP itu menuturkan bahwa awal mula lahirnya buku pedoman model BBR ini berdasarkan pada visi dan misi UNTIDAR, yaitu universitas berbasis riset dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan kewirausahaan.

“Karena visi UNTIDAR berbasis riset maka perkuliahan juga berbasis riset. FKIP sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) merasa termotivasi untuk merumuskan pedomannya demi mencapai visi UNTIDAR. Proses penyusunan buku ini diawali dengan penyusunan pedoman, kemudian diujicobakan dalam pelatihan, dilanjutkan dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD), dan direview oleh expert judgment. Berdasarkan masukan-masukan tersebut kami revisi dan sempurnakan sehingga jadilah buku pedoman model BBR di UNTIDAR,” paparnya.

Dalam menyusun buku pedoman ini, ia bersama lima dosen FKIP lainnya, yakni Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M. Pd., Dr. Sri Haryati, M. Pd., Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd., Siswanto, S. Pd., M. Pd., dan Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum.

“Sebagai tindak lanjut penyusunan buku pedoman ini, dilaksanakan diseminasi berupa pelatihan-pelatihan  di tingkat universitas dan penerapan BBR di perkuliahan diikuti dengan monitoring dan evaluasi. Harapannya, BBR sesuai dengan visi dan misi UNTIDAR dan perlu dilaksanakan secara optimal, serta dipadukan dengan perkembangan mutakhir. Pada dasarnya, perkuliahan dalam rangka belajar sesuai kenyataan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran kontekstual menjadi sangat penting dan BBR merupakan pembelajaran yang menerapkan pola pikir dan langkah-langkah penelitian, mulai dari identifikasi masalah, mencari solusi, menguji, sampai menerapkan pada proses pembelajaran,” imbuhnya.

Selain buku pedoman model BBR, satu lagi produk karya dosen FKIP UNTIDAR yang meraih HKI. Buku yang berjudul ‘Psikologi Pendidikan dengan Model Belajar Berbasis Riset’ karya Dr. Sri Haryati, M. Pd. dan tim memperoleh sertifikat HKI tertanggal 27 Desember 2018. Sertifikat bernama Surat Pencatatan Ciptaan ini ditujukan kepada Dr. Sri Haryati, M. Pd., Fifit Firmadani, S. Pd., M. Pd., dan Desi Nurhikmahyanti, S. Pd., M. Pd. sebagai pencipta dan pemegang.

Saat ditemui di ruangannya, Jum’at (12/4), Dr. Sri Haryati, M. Pd. menuturkan bahwa awal mulanya buku tersebut ditulis berdasarkan hasil penelitian dosen madya pada tahun 2017.

“Latar belakang ditulisnya buku ini karena pada tahun 2017 mengikuti penelitian dosen madya dan hasil penelitiannya diseminarkan. Selain itu, sebagai pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan, yang pada saat itu merupakan mata kuliah baru (sebelumnya bernama mata kuliah Belajar dan Pembelajaran) di FKIP dan menjadi mata kuliah KKNI, di perkuliahan belum ada buku pegangan karena kurikulum juga masih baru, maka (kami) merasa tertarik untuk membuat buku panduan berbasis riset yang sesuai dengan visi dan misi UNTIDAR. Saat itu, buku Psikologi Pendidikan sudah banyak, namun belum ada yang sesuai dengan visi UNTIDAR sebagai universitas berbasis riset,” jelasnya.

Kepala UPT Perpustakaan UNTIDAR ini mengatakan bahwa proses pembuatan sampai dikeluarkannya sertifikat HKI cukup lama. Dari laporan hasil penelitian menjadi draft buku yang berisi 11 bab kemudian dipadatkan menjadi 10 bab ketika didaftarkan HKI.

“Pada tahun 2017 mulai mengembangkan penelitian dengan metode Research and Development (RnD). Salah satu langkah di RnD adalah mengembangkan produk, maka hasil penelitian dibuat menjadi draft buku yang divalidasi oleh pakar (teman sejawat). Kemudian di tahun kedua, 2018, mulai diterapkan dalam perkuliahan dan minta masukan terkait keefektifannya dari setiap model pembelajaran yang ada di buku tersebut. Setelah melalui revisi dari berbagai masukan yang ada, sekitar September 2018 dikirim ke penerbit untuk dicetak kemudian diajukan HKI,” paparnya.

Sebagai tindak lanjut penerbitan HKI, beliau menuturkan bahwa buku Psikologi Pendidikan dengan Model Belajar Berbasis Riset digunakan sebagai buku ajar pembelajaran. Harapannya, buku tersebut dapat membantu dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Psikologi Pendidikan karena isi buku tersebut sudah lengkap mulai dari konsep psikologi pendidikan, gejala jiwa, perbedaan individual, konsep belajar dan pembelajaran, macam teori belajar dan penerapannya di kelas, sampai evaluasi belajar.

“Perbedaan buku ini dengan draft sebelumnya adalah sekarang sudah ada syntax pembelajaran, di mana sudah ada langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang jelas, mahasiswa harus apa, metode pembelajaran juga bervariasi serta ada latihan sebagai evaluasi. Jadi, buku ini dapat digunakan sebagai pengganti dosen jika terpaksa tidak bisa tatap muka,”imbuhnya. [YF]

[:en]

On the Open Senate Session of the 5th Anniversary of Universitas Tidar, on April 4th 2019, two lecturers from Faculty Education and Teachers Training (FETT) received a symbolic Intellectual Property Rights Certificate from the rector, Prof. Dr. Ir. Mukh. Arifin, M. Sc. The Intellectual Property Rights Certificate is issued by the Ministry of Law and Human Rights. A book entitled “Belajar Berbasis Riset” by Prof. Sukarno, M. Si., the Dean of FETT, and his team received the Intellectual Property Rights (HKI) certificate on April 1st, 2019.

“We received exactly Monday, April 1st, 2019, yesterday after waiting around five months since it was submitted on October 1st, 2018. We are proud, because this guidebook is the result of our team’s hard work for about one year, “said the team leader, Prof. Sukarno, M.Sc. The Dean of FKIP said that the guidebook is based on the vision and mission of Universitas Tidar as a research-based university in developing science, technology, art, and entrepreneurship.FETT as a Teacher Training Education Institution (LPTK) came with an idea to formulate the guidebook in order to achieve the vision of Universitas Tidar. The process of compiling this book begun with the preparation of the guidelines, then it was tested, followed by the implementation of Focus Group Discussion (FGD), and reviewed by experts’ judgment. Based on these inputs, we revised and completed it so that “Belajar Berbasis Riset” book is ready to publish, he explained. There were five other lecturers from FETT who were involved in the process of compiling the book, they were Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M. Pd., Dr. Sri Haryati, M. Pd., Dr. Ahmad Muhlisin, M. Pd., Siswanto, S. Pd., M. Pd., And Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum.

“As a follow up to the preparation of this guidebook, a dissemination was carried out in the form of training at the university level and the implementation of research-based learning in lectures followed by monitoring and evaluation. We hope that this book, in accordance with the vision and mission of Universitas Tidar, can be implemented optimally. A contextual learning has an important role in research-based learning since it applies the mindset and steps of research, starting from identifying problems, finding solutions, testing, to applying to the learning process, “he added.

Furthermore, there is another book produced by lecturers of FETT entitled “Psikologi Pendidikan dengan Model Belajar Berbasis Riset” by Dr. Sri Haryati, M. Pd. and the team which was awarded HKI certificate dated on December 27th, 2018. The certificate was addressed to Dr. Sri Haryati, M. Pd., Fifit Firmadani, S. Pd., M. Pd., And Desi Nurhikmahyanti, S. Pd., M. Pd.

“In 2017 we began to develop research with the Research and Development (RnD) method. One step in RnD is developing a product, so the results of the study are made into a draft book that is validated by experts. Then in the second year, 2018, it starts to be applied in lectures and asks for input regarding the effectiveness of each learning model in the book. After going through revisions from various inputs, around September 2018 it was sent to publishers to be printed and then submitted for HKI, “she explained.

“As a follow up to the issuance of HKI, she said that the Educational Psychology book with a Research-Based Learning Model was used as a learning textbook. She hopes the book will help lecturers and students in studying Educational Psychology courses because of its complete content. Starting from the concepts of educational psychology, mental symptoms, individual differences, concepts of learning and learning, kinds of learning theory and its application in the classroom to learning evaluation. [NA]

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Mengikuti Seleksi ON MIPA-PT Tingkat Wilayah[:en]FETT Students Join ON MIPA-PT at Regional Level[:]

[:id]

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) merupakan program yang diadakan oleh Kemenristekdikti dan diikuti oleh seluruh perguruan, baik perguruan tinggi maupun swasta. ON MIPA-PT terdiri dari tiga tahap, yaitu seleksi tahap I (tingkat universitas), tahap II (tingkat wilayah), dan tahap III (tingkat nasional). Peserta yang mengikuti seleksi merupakan mahasiswa-mahasiswa terbaik pada tahap sebelumnya.

Seleksi ON MIPA-PT tahun 2019 tingkat wilayah VI dilaksanakan pada tanggal 25-27 Maret 2019 di Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Seleksi tingkat wilayah ini merupakan seleksi tahap II dan merupakan lanjutan dari seleksi tingkat universitas. Universitas Tidar mengirimkan 12 mahasiswa untuk mewakili 4 bidang, yaitu matematika, fisika, kimia, dan biologi. Keduabelas mahasiswa ini merupakan juara I, II, dan III dari masing-masing bidang pada tingkat universitas.

Menurut Riva Ismawato, S.Pd., M.Sc, selaku dosen pendamping seleksi ON MIPA-PT Universitas Tidar, FKIP mengirimkan 7 mahasiswa untuk seleksi tingkat wilayah. Mahasiswa-mahasiswa tersebut adalah Anisa Solohati dan Lestari Setyaningrum yang mewakili bidang Matematika, Norma Damayanti dan Vindy Utami Karomah yang mewakili bidang Kimia, Rudi Susilo dan Tutik Arifah yang mewakili bidang Fisika, dan Anisa Apriliana yang mewakili bidang Biologi. Selanjutnya, peserta yang lolos seleksi pada tingkat wilayah akan bersaing pada tingkat nasional. [FR]

[:en]

The National Olympiad of Mathematics and Natural Sciences of Higher Education (ON MIPA-PT) is a program held by Ministry of Research, Technology and Higher Education (Kemenristekdikti) joined by all university in Indonesia. ON MIPA-PT comprises of three stages, they are selection 1st stage (university level), 2nd stage (regional level), and 3rd stage (national level). The participants who joined the selection are the best students from previous stages.

The selection of ON MIPA PT 2019 regional IV was held on March 25th – 27th 2019 at Muhammadiyah Purwokerto University. The regional level selection is the 2nd stages, which is the continuation from university level. Universitas Tidar sent 12 students as representatives for 4 field, they are Mathematics, Physics, Chemistry, and Biology. Those 12 students are the champion, first runner up, and second runner up for each field in the university level.

According to Riva Ismawati, S. Pd, M.Sc., as the mentor of ON MIPA PT, Universitas Tidar, FETT sent 7 students for regional selection. They are Anisa Solohati and Lestari Setyaningrum for Mathematics field, Norma Damayanti and Vindy Utami Karomah for Chemistry field, Rudi Susilo and Tutik Arifah for Physics, and Anisa Apriliana for Biology. The winner in this regional level will be the participant in the national level (GF)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP UNTIDAR Mengoleksi Medali pada POM Rayon 3 Jawa Tengah 2019[:en]The students of FEET UNTIDAR Collect the Medal for Student Sport Week Region 3 of Central Java 2019[:]

[:id]

Pekan Olah Raga Mahasiswa (POM) Rayon 3 Jawa Tengah telah usai diselenggarakan pada 4-6 April 2019 lalu. Pada kegiatan yang bertempat di Universitas Pancasakti Tegal tersebut, FKIP UNTIDAR turut mengirimkan atlet-atletnya yang bergabung dalam kontingen besar UNTIDAR

Melalui perhelatan itu, atlet-atlet mahasiwa FKIP UNTIDAR meraih prestasi yang membanggakan. Mereka berhasil membawa pulang  5 medali sekaligus dalam cabang olah raga yang berbeda. Mereka yang berprestasi adalah Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (PBI) peraih medali perak pada cabang Kyorugi over 73 dan medali perunggu pada cabang Poomsae Individu Putri; Bustomi Senko Aji (PBI) peraih medali perunggu pada cabang Tenis Lapangan Ganda Putra; Ridwan Ardiyanto (Pendidikan Matematika) peraih medali perunggu pada cabang Catur, dan Mohamad Alfarizi (Pendidikan Matematika) peraih medali perunggu pada cabang Karate.

“Dengan persiapan yang semakin intens dalam 3 bulan terakhir, Alhamdulillah kami bisa membawa beberapa medali. Prestesi ini menjadi tolok ukur sejauh mana kemampuan taekwondoin kami. Harapannya, capaian ini bisa menjadi motivasi taekwondoin lain agar selalu semangat untuk berlatih. Selain itu, kami ingin menunjukkan bahwa taekwondo Universitas Tidar dapat berprestasi, sehingga bisa dibanggakan” testimoni dari Dewi Yanizah Kurnaini Padhi, atlet FKIP Untidar yang menyabet 2 medali sekaligus dalam ajang tersebut.

Secara keseluruhan pada POM Rayon 3 tersebut, kontingen mahasiswa UNTIDAR mengoleksi 25 medali. Diantaranya medali emas sebanyak 7 buah, medali perak 4 buah dan medali perunggu 14 buah. Medali-medali tersebut diperoleh dari cabang olah raga taekwondo, pencak silat, karate, catur, dan tenis lapangan. [RD]

[:en]

The student Sports Week (POM) Region 3 of Central Java had finished on 4th – 6th April 2019. FEET UNTIDAR sent the athletes who join the large contingent of UNTIDAR in that event. It was held in Universitas Pancasakti Tegal.

Through that event, the athletes of FETT UNTIDAR won a proud achievement. They got 5 medals in different sport. They are Dewi Yanizah Kurnaini Padhi (English Department) who got silver medal in Kyorugi over 73 and bronze medal in individual female Poomsae; Bustomi Senko Aji (English Education) who got bronze medal in men’s double court tennis; Ridwan Ariyanto (Mathematics Department) who got bronze medal in chess, and Mohamad Alfarizi (Mathematics Department) who got bronze medal in Karate.

 “With more intense preparation in the last three months, Alhamdulillah we are able to get some medals. This achievement is as the benchmark for our taekwondoin ability. We do hope that this achievement can motivate other taekwondoins in practicing well. Then, we also want to bring the glory of Taekwondo of Universitas Tidar” said Dewi Yanizah Kurnaini Padhi who got two medals at the same time.

Overall, all the UNTIDAR contingents of the student Sports Week (POM) Region 3 of Central Java collected 25 medals. They were 7 gold medals, 4 silver medals, and 14 bronze medals. Those medals were achieved from taekwondo, martial arts, karate, chess, and court tennis. (RD/AW)

[:]

[:id]Kiprah FKIP di ajang PILMAPRES 2019[:en]FETT Roles in PILMAPRES 2019 Event[:]

[:id]

Ajang kompetisi bergengsi mahasiswa Universitas Tidar kembali digelar. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) diselenggarakan sebagai agenda tahunan dengan tujuan untuk memilih mahasiswa berprestasi dari Universitas Tidar untuk selekti tingkat regional dan selanjutnya maju ke tingkat nasional. Pilmapres Universitas Tidar 2019 dilaksanakan pada Kamis, 28 Maret 2019 dan diikuti sebanyak 20 peserta yang diseleksi dari masing-masing prodi dan fakultas. Bahan seleksi adalah prestasi yang diraih mahasiswa selama menjadi mahasiswa di Universitas Tidar serta pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing peserta. Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) UNTIDAR menyelenggarakan seleksi Pilmapres Fakultas pada Rabu 20 Maret 2019.

Hasil seleksi fakultas, FKIP mendelegasikan 5 mahasiswa perwakilan prodi untuk mengikuti seleksi tahap universitas, 2 mahasiswa dari prodi Pendidikan bahasa Inggris, 2 dari Pendidikan IPA, dan 2 dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil seleksi Pilmapres UNTIDAR diumumkan melalui web UNTIDAR www.untidar.ac.id pada 16 April 2019. Dengan penuh kebanggaan, juara I seleksi Pilmapres Universitas 2019 diraih oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR atas nama Novia Indri Susanti dengan perolehan nilai 94,78. Juara II diraih oleh Dicky Ilham, mahasiswa Teknik Mesin dengan perolehan nilai 91,56, serta juara III diraih oleh mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan atas nama Farmila Sari dengan nilai 90,55. Digelarnya Pilmapres menjadi motivasi bagi mahasiswa Universitas Tidar khususnya FKIP agar lebih berprestasi dan produktif dalam berbagai bidang akademik serta dapat bersaing dalam kancah nasional maupun global. (MW)

[:en]

The prestigious competition for Universitas Tidar students was held again. Selection of PILMAPRES was organized as annual event with the aim to select outstanding students of the Universitas Tidar to join the regional level and the next level. PILMAPRES of Universitas Tidar 2019 was held on Thursday, March 28, 2019 and was attended by 20 participants selected from each study program and faculty. The material to be assessed in the competition is students’ achievements as students at UNTIDAR, also their knowledge and skills. FETT UNTIDAR held a selection of PILMAPRES in the faculty level on Wednesday, March 20, 2019.

As a result of faculty selection, FETT delegated 5 study program representative students to take part in the university selection, 2 students from English Education Study Program, 2 students from Science Education, and 2 students from Indonesian Language and Literature Education. The results of the UNTIDAR PILMAPRES selection were announced through the UNTIDAR website www.untidar.ac.id on April 16, 2019. As a result, the first winner of the 2019 University PILMAPRES selection won by an English Education student, Novia Indri Susanti by getting total score of 94.78. The second winner won by Dicky Ilham, a Mechanical Engineering student by getting total score of 91.56, and the third winner won by a student of Economic Development Study Program, Farmila Sari, by reaching total score 90.55. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Raih Prestasi 11th Best Blog dalam Program SEA-Teacher[:en]FETT Students Win 11th Best Blog Achievements in The Sea-Teacher Program[:]

[:id]

FKIP Universitas Tidar sudah mengikuti program SEA-Teacher dan SEA-Tvet selama satu tahun terakhir. Kedua program ini diselenggarakan oleh South East Asean Minister Educaton Organization (SEAMEO). Program SEA-Teacher merupakan program pertukaran mahasiswa jurusan kependidikan untuk praktek mengajar di negara ASEAN. Dengan adanya program ini, harapannya mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan mengajar (pedagogik) dan semakin aktif menggunakan bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris. Program SEA-Teacher diagendakan rutin sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu periode pertama pada bulan Januari-Februari dan periode kedua pada bulan Agustus-September. Sedangkan program SEA-Tvet merupakan program pertukaran mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan magang. Sama seperti SEA-Teacher, program SEA-Tvet juga diadakan sebanyak dua kali dalam setahun dengan periode yang hampir bersamaan dengan program SEA-Teacher.

SEAMEO mengadakan kegiatan pemaparan evaluasi kegiatan SEA-Teacher dan SEA-Tvet setelah program tersebut selesai. Pada periode pelaksanaan kali ini, SEAMEO mengadakan kegiatan evaluasi program SEA-Tvet pada 26 – 27 Maret 2019 di Excelsior hotel, Ipoh, Malaysia dan kegiatan evaluasi program SEA-Teacher pada 28 – 29 Maret 2019 di Kedah, Malaysia. FKIP Universitas Tidar yang pada periode program ini mengirimkan mahasiswa pada kedua program tersebut mendapat undangan dari SEAMEO pada evaluasi program. Hasil evaluasi program SEA-Tvet dan SEA-Teacher secara umum sudah bagus dan mendapat respon positif dari peserta program baik pihak universitas maupun mahasiswa delegasi. Pada kegiatan evaluasi yang dihadiri oleh dekan FKIP Prof. Dr. Sukarno, M. Si. dan wakil dekan bidang umum dan keuangan Dr. Dwi Winarsih, M. Pd. ini mendapatkan kejutan atas prastasi yang diraih mahasiswa FKIP dalam 11 blog terbaik. Prestasi tersebut diraih atas nama Yuliana Dewi dalam peringkat ke-7 blog terbaik pada program SEA-Teacher batch 7 ini.

Pada program SEA Teacher batch 7 yang dilaksanakan pada 7 Januari – 15 Februari 2019 ini, FKIP mengirimkan dua orang mahasiswa atas nama Ariani Nur Fitria (PBI) dan Yuliana Dewi (PBI). Kedua mahasiswa tersebut melakukan program SEA-Teacher di Valaya Alongkorn Rajabaht University (VRU), Thailand. Selama praktek mengajar di sekolah yang dituju, mahasiswa harus melakukan beberapa tugas diantaranya melakukan orientasi dan observasi sekolah, melakukan praktek mengajar, melakukan evaluasi dan refleksi pengajaran, dan di akhir sesi mahasiswa membuat laporan dalam bentuk blog. Blog yang dibuat dalam upaya untuk mendapatkan sertifikat dari SEAMEO.

Blog yang dibuat oleh mahasiswa peserta SEA-Teacher merupakan bentuk laporan akhir yang wajib dibuat. Dalam blog tersebut berisi informasi tentang sekolah tempat mahasiswa mengajar, kurikulum yang digunakan, rencana pembelajaran, situasi saat praktek mengajar, perjalanan ke tempat wisata, pertukaran kebudayaan, dan kesan pesan selama mengikuti program SEA-Teacher. Saat mengetahui mendapat peringkat 7 blog terbaik, Yuliana Dewi tak henti-hentinya mengucapkan puji syukur pada Allah SWT yang membuat doanya menjadi nyata. “Pada awalnya sempat pesimis untuk mendapatkan peringkat terbaik, mengingat jumlah pesaingnya yang cukup banyak yaitu 521 peserta dari tiga negara di Asia Tenggara dengan kapasitas yang hebat”, ujarnya. Mahasiswa dengan blog https://yulianadewi1.blogspot.com ini menyampaikan rasa bahagianya dapat mengikuti program SEA-Teacher ini karena banyak pengalaman yang tidak terlupakan dari antusiasme siswa dan rasa hormatnya yang sangat tinggi pada guru. Yuliana Dewi mengaku mendapatkan banyak ilmu baik dari segi akademik maupun budaya, baginya “experience is priceless”. ET

[:en]

FETT Tidar University has participated in the SEA-Teacher and SEA-Tvet programs which are organized by the South East ASEAN Minister Education Organization (SEAMEO). The SEA-Teacher Program is a student exchange program for education majors in teaching practices in ASEAN countries. With the existence of this program, it is hoped that students can improve their teaching abilities (pedagogics) and become more active in using international languages, namely English. The SEA-Teacher program is scheduled regularly twice a year, namely the first period in January-February and the second period in August-September. While the SEA-Tvet program is a student exchange program to carry out apprenticeship activities. Just like SEA-Teacher, the SEA-Tvet program is also held twice a year with a period that is almost the same as the SEA-Teacher program.

SEAMEO held a presentation on the evaluation of SEA-Teacher and SEA-Tvet activities after the program was completed. In this implementation period, SEAMEO held a SEA-Tvet program evaluation activity on March 26-27, 2019 at the Excelsior Hotel, Ipoh, Malaysia and SEA-Teacher program evaluation activities on March 28-29, 2019 in Kedah, Malaysia. FETT Tidar University, during the program period sent students to both programs, received an invitation from SEAMEO at the program evaluation. The evaluation results of the SEA-Tvet program and SEA-Teacher in general have been good and received a positive response from program participants, both the university and delegation students. The evaluation activity was attended by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. and Vice Dean of General and Financial Fields, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. and got a surprise for the student’s achievement in the 11 best blogs. This achievement was achieved by Yuliana Dewi as the 7th rank of the best blog in this batch 7 SEA-Teacher program.

In the SEA Teacher batch 7 program which was held on January 7th – February 15th, 2019, FETT sent two students on behalf of Ariani Nur Fitria (English Education Study Program) and Yuliana Dewi (English Education Study Program). The two students conducted the SEA-Teacher program in Valaya Alongkorn Rajabaht University (VRU), Thailand. During teaching practice in the intended school, students must perform several tasks including conducting school orientation and observation, conducting teaching practices, conducting evaluations and teaching reflections, and at the end of the session students have to make reports in the form of blogs to get a certificate from SEAMEO.

Blogs created by SEA-Teacher participants are the final report that must be made. The blog contains information about the school where students teach, the curriculum used, the lesson plan, the situation during teaching practice, trips to tourist attractions, cultural exchanges, and the impression during the SEA-Teacher program.

Yuliana Dewi says “At first, it was pessimistic to get the best ranking, considering that there were quite a lot of competitors, namely 521 participants from three countries in Southeast Asia with great capacity.” This student with the blog https://yulianadewi1.blogspot.com expressed her happiness to be able to join the SEA-Teacher program because there were many unforgettable experiences of student enthusiasm and very high respect for the teacher. Yuliana Dewi gained a lot of knowledge both in terms of academics and culture, for her “experience is priceless”. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Ikuti Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan Tingkat Nasional[:en]Students of Natural Science Department join Student Entrepreneurship Expo and National Level Entrepreneurship Competition[:]

[:id]

Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA FKIP UNTIDAR mendapat kesempatan mengikuti Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan Tingkat Nasional di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNNES ke-54. Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan berlangsung selama dua hari, 20-21 Maret 2019, di halaman Gedung Dekanat FMIPA.

Student Entrepreneurship Expo ini diikuti oleh 162 peserta dari tiga belas perguruan tinggi di Indonesia.  Terdapat tiga kategori dalam kompetisi kewirausahaan tersebut, meliputi makanan dan minuman, jasa dan perdagangan, serta produksi dan budidaya. Dari masing-masing kategori dipilih tiga juara yang berhak mendapatkan piala dan uang pembinaan. Sementara itu, mahasiswa IPA yang tergabung dalam kelompok wirausaha “singkong kepal crispy (SIPALPY)” berkesempatan mengikuti Student Entrepreneurship Expo dan Kompetisi Kewirausahaan kategori jasa dan perdagangan. Kelompok wirausaha mahasiswa tersebut beranggotakan Fimarizki, Arina Novi Dewi, Camila Azhar Ramadhanty, Uli Nuha Ahmad Rifa’i, Diah Roshita Dewi.

Meskipun belum dapat meraih juara, Uli Nuha Ahmad Rifa’i mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara tersebut. “Saya mendapatkan banyak pengalaman, kenalan baru, dan dapat belajar lebih baik. Teman-teman yang lain perlu berpartisipasi pada event seperti ini. Tujuannya adalah agar UNTIDAR lebih dikenal terutama Prodi Pendidikan IPA”  ujarnya. (RI)

[:en]

Students of Natural Science Department got the opportunity to join Student Entrepreneurship Expo and National Level Entrepreneurship Competition in Universitas Negeri Semarang (UNNES). The event was a series of activities of the 54th Anniversary of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA). Student Entrepreneurship Expo and National Level Entrepreneurship Competition lasted for two days, 20th – 21st March 2019 in front of FMIPA’s dean building.

The Student Entrepreneurship Expo was attended by 162 participants from thirteen universities in Indonesia. There were three categories in Entrepreneurship Competition including food and beverages, services and trade, as well as production and cultivation. From each category, three champions were chosen and got trophies and money. Meanwhile, the natural science students who had entrepreneurial group named “singkong kepal crispy (SIPALPY)” or Crispy Cassava had the opportunity to take part in the Student Entrepreneurship Expo and Entrepreneurship Competition in the service and trade category. They were Fimarizki, Arina Novi Dewi, Camila Azhar Ramadhanty, Uli Nuha Ahmad Rifa’i, Diah Roshita Dewi.

Although they are not the winner yet, Uli Nuha Ahmad Rifa’i claimed that they were happy to participate in that event. “I get the experiences, new acquaintances, and learn better. Other friends need to participate in this event later so other people can know UNTIDAR especially Natural Education department.“ He added. (RI/AW)

[:]

[:id]Dosen FKIP Mengikuti Workshop Asistensi Jurnal Terakreditasi Tahun 2019[:en]FKIP Lecturers Followed The 2019 Accredited Journal Assistance Workshop[:]

[:id]

Jurnal terkareditasi menjadi salah satu fasilitas akademik yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi. Melalui jurnal, dosen maupun mahasiswa dapat mempublikasikan produksi karya ilmiahnya. Jurnal ilmiah saat ini harus terdaftar agar dapar terakreditasi baik secara nasional maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut Kemenristek-Dikti mengadakan kegiatan Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo pada Rabu hingga Jumat,27 Februari – 1 Maret 2019.

Sebagai perintis e-jurnal ber-ISSN dan terindeks DOAJ, FKIP berupaya meningkatkan kualitas jurnal dengan mengirimkan dua dosen yaitu Atsani Wulansari, S.S., M.Hum dari Prodi PBI dan Eli Trisnowati, S. Pd., M. Pd. dari PIPA untuk mengikuti Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo. Setelah mengikuti workshop tersebut, informasi yang didapatkan akan digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas jurnal hingga berstatus terakreditasi.

Workshop asistensi jurnal terakreditasi tahun 2019 di Sunan Hotel Solo yang dilaksanakan selama 3 hari, diprakarsai oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan mendatangkan narasumber dari berbagai bidang pendukung akreditasi jurnal. Acara dibuka pada Rabu 27 Febuari 2019 pukul 13.00 oleh direktur pengelolaan kekayaan intelektual Dikti Hotmatua Daulany.  Acara dilanjutkan dengan kebijakan dan Program Arjuna dan Sinta oleh pihak Dikti.  Mengkutip informasi yang disampaikan oleh pihak Dikti, jurnal yang pada saat ini sudah terindeks Sinta terhitung sebelum tahun 2018 ada dua kategori, yaitu jurnal yang sudah mengajukan penilaian akreditasi, dan jurnal yang baru saja mengisi evaluasi diri. Jurnal yang sudah mengajukan akreditasi akan mendapat tingkatan akreditasi di Sinta dan sertifikat, sedangkan jurnal yang baru mengisi form evaluasi diri hanya memperoleh indeksasi di Sinta. Jurnal yang belum mendapat sertifikat akreditasi dapat melegalkan indeksasi, yaitu  dengan pengajuan akreditasi yang sudah memenuhi kriteria akreditasi, yaitu memiliki dua tahun terbitan lengkap berturut-turut.

Pembahasan mengenai Etika publikasi, plagiarisme, dan pengenal tool plagiat disampaikan oleh Hadiyanto. Etika publikasi penting menjadi penilaian dalam akreditasi. Jurnal-jurnal yang belum mencantumkan etika publikasi harus segera melengkapinya. Selain itu, Cek plagiarisme penting dilakukan pada tahap pertama edit artikel jurnal.  Hadiyanto menambahkan, Tool cek plagiarisme sebaiknya gunakan yang berbayar untuk kevalidan hasil cek.

Bahasan mengenai kesiapan substansi bidang sosial humaniora/pendidikan disampaikan oleh Dr. Parmin. Beliau menyampaikan bahwa subtansi artikel bidang sosial humaniora meliputi; Judul, Alamat Afiliasi dan Nama Penulis, Abstrak dan Kata kunci, Kecukupan State of The Art Overview Penelitian/Artikel Jurnal Sebelumnya, Jelas dan Tidaknya Gap Analysis (mengapa riset ini perlu dilakukan dan keunikan paper ini dibanding paper2 sebelumnya?), Jelas dan Tidaknya Tujuan Penelitian, Jelas dan tidaknya Penulisan Metode Penelitian, Apakah Hasil dan Pembahasan ditulis secara jelas dan memenuhi aspek scientific merit (unsur what/how?, why?, dan what else?), Adakah pembandingan dengan hasil-hasil penelitian orang lain di Pembahasan?, Apakah Kesimpulan cukup menjawab Tujuan Penelitian?… Konseptual penekanan pada temuan., Penulisan Daftar Pustaka (konsistensi dan benar-tidaknya). Pembahasan oleh Dr. Parmin cukup panjang namun menarik karena peserta diberi waktu tanya jawab dan diskusi.

 Selanjutnya, Penyiapan substansi bidang sains disampaikan oleh prof. Komang W. Wiryawan. Beliau menuturkan bahwa Artikel harus memiliki kebaruan (novelty). Isi dari artikel substansi bidang sains dari konten ada diusahakan memiliki sifat kebaruan, bermanfaat, dan menarik. Penyajian data juga terstruktur , serta manuskip tulisan harus ringkas, jelas, dan mudah dimengerti.

Pembahasan  dan diskusi teknis OJS dan praktik disampaikan oleh Istadi. Pada materi ini dijelaskan teknis penyusunan OJS agar sesuai dengan kriteria akreditasi. Materi tentang evaluasi diri dan strategi penyiapan kelengkapan borang penilaian Arjuna disampaikan oleh Sutrisno Heru Sukoco. Heru menjelaskan mengenai cara mengisi evaluasi diri dan bagaimana menyiapakan kelengkapan borang penilaian akreditasi. Evaluasi diri sebaiknya diisi sesuai dengan kondisi jurnal yang ada saat ini.

Acara bedah jurnal diikuti oleh Peserta workshop dengan teknik ber kelompok. Tiap kelompok didampingi oleh narasumber yaitu Dr. Parmin , Hadiyanto, Prof. Komang W. Wiryawan ,Istadi, dan Sutrisno Heru Sukoco. Jurnal FKIP,  Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) dan Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching turut dibedah dari segi tampilan OJS dan substansi artikel (MW).

[:en]

The accredited journal is one of the academic facilities that universities must have. Through journals, lecturers and students can publish the production of their scientific works. The current scientific journal must be registered so that it can be accredited both nationally and internationally. Based on this, the Ministry of Research, Technology and Higher Education held an assistance workshop for accredited journals in 2019 at Sunan Hotel Solo on Wednesday to Friday, February 27 to March 1, 2019.

As a pioneer of ISSN e-journals and indexed by DOAJ, FKIP seeks to improve the quality of journals by sending two lecturers, namely Atsani Wulansari, S.S., M. Hum. from English Education Study Program (PBI) and Eli Trisnowati, S. Pd., M. Pd. from Natural Science Education Study Program to attend the 2019 accredited journal assistance workshop at Sunan Hotel Solo. After joining the workshop, the information obtained will be used as a guide in improving the quality of journals to an accredited status.

The assistance workshop for accredited journals in 2019 at Sunan Hotel Solo, which was held for 3 days, was initiated by the University of Muhammadiyah Surakarta by bringing in speakers from various fields of support for journal accreditation. The event was opened on Wednesday February 27, 2019 at 1:00 p.m. by the director of intellectual property management of Dikti, Hotmatua Daulany. The program continued with Arjuna and Sinta’s policies and programs by the Directorate of Higher Education. Citing information from Dikti, there are two categories of journals counts before 2018 that are currently indexed as Sinta, namely journals that have submitted accreditation assessments, and journals that have just completed self-evaluations. Journals that have applied for accreditation will get an accreditation level at Sinta and certificates, while journals that have just filled out the self-evaluation form will only get indexation in Sinta. Journals that have not received an accreditation certificate can legalize indexation by submitting accreditation that has met the accreditation criteria, which has two years of complete publication in a row.

The discussion about publication ethics, plagiarism and identifying plagiarism tools was delivered by Hadianto. Ethics of publication becomes an important assessment in accreditation. Journals that have not included publication ethics must immediately complete it. In addition, plagiarism checks are important in the first phase of editing journal articles. Hadiyanto added, the paid plagiarism check tool should be used for the validity of the check results.

Other discussions on elements in making good journals were delivered by experts from Dikti, i.e, the substance of an article, title, affiliate address and authors, abstracts and keywords, purposes of the research, whether the results and discussion are written clearly and fulfilling the scientific aspects of merit (elements of what/how? why? and what else?). The importance of the materials for the participants still made the discussions interesting as they will really need them.

The journal discussion session was joined by the workshop participants by grouping techniques. Each group was accompanied by a resource person, namely Dr. Parmin, Hadiyanto, Prof. Komang W. Wiryawan, Istadi, and Sutrisno Heru Sukoco. FKIP Journals, Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) and Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching were also dissected in terms of the appearance of the OJS and the substance of the articles (AL).

[:]

[:id]Pekan Keguruan 2019, FKIP Adakan Seminar Nasional Call for Paper[:en]Teacher Week 2019: FETT Holds A National Seminar[:]

[:id]

Dalam rangka Pekan Keguruan FKIP Tahun 2019 sekaligus memeriahkan rangkaian acara Dies Natalies Universitas Tidar ke-5, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTIDAR menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Inovasi Pembelajaran untuk Generasi Milenial di Era Revolusi Industri 4.0. Ketua Semnas, Dr. Ericka Darmawan, M.Pd. menyampaikan bahwa tema yang dipilih melihat dari urgensi perkembangan zaman. “Karena mendesaknya transformasi pendidikan untuk segera tanggap terhadap era disrupsi teknologi, sehingga kegiatan pembelajaran harus segera menyesuaikan diri dengan perubahan ekologi belajar.”

Seminar Nasional akan berlangsung pada hari Sabtu, 25 Mei 2019 mulai pk 08.00 WIB bertempat di Auditorium UNTIDAR. Disajikan empat pembicara utama yakni Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Erwin Roosilawati, M.Pd. dari Widyaiswara LPMP Jawa Tengah, Dr. Hari Wahyono, M.Pd. dari Universitas Tidar, dan Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. dari Universitas Tidar. Seminar ini terbuka untuk umum baik mahasiswa, guru, dosen, ataupun masyarakat luas yang peduli pendidikan di Indonesia.

Seminar yang rencananya akan berlangsung berkala selama satu tahun sekali ini membuka kesempatan kepada seluruh pegiat pendidikan untuk berpartisipasi aktif mengirimkan karya ilmiah. “Yang jelas acara ini akan dikemas lain dari pada yang lain, akan memecah semnas yang sudah-sudah atau out of the box. Kami menerima makalah-makalah pendamping untuk dipresentasikan secara oral. Bagi artikel terpilih akan dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional seperti Transformatika, Metathesis, IJOSE, IJOBE, IJOME, IJEL, REPETISI, dll. Nah bagi artikel lain juga akan diterbitkan dalam prosiding ber-ISBN,” tutur Dr. Ericka memberi penjelasan.

Informasi lengkap Seminar Nasional FKIP 2019 bisa dilihat secara online pada laman semnas.untidar.ac.id, sedangkan formulir pendaftaran dapat diisi melalui https://bit.ly/2Eo6wL3. “Bagi pendidik ataupun calon pendidik, mari segera berbenah untuk menyelaraskan diri dengan teknologi pembelajaran. Maka melalui seminar ini harapan kami bisa memberikan inspirasi dan side of view yang baru tentang bagaimana mengajar generasi milenial,” cetus dosen pengajar Prodi Pendidikan IPA mengakhiri. (TP)

[:en]

[FETT – 21/03/2019} – Celebrating FETT Teacher Week 2019, as well as enlivening the series of the 5th UNTIDAR aanniversary series event, FETT (Faculty of Education and Teachers Training UTIDAR will hold a national seminar on the theme of Learning Innovation for Millennials in the Era of Industrial Revolution 4.0. Dr. Ericka Darmawan, M.Pd., the chairperson of the seminar,  said that the theme is chosen by considering current trends.  “Because of the urgent transformation in education needs immediately to be responded toward the era of technological disruption, so that learning activities must immediately adjust to changes in ecological learning.”

The Seminar itself will be hold on Saturday, May 25, 2019 starting at 08.00 WIB at the UNTIDAR Auditorium. Four main speakers who will present namely Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A. from Universitas Pendidikan Indonesia, Erwin Roosilawati, M.Pd. from LPMP of Central Java, Dr. Hari Wahyono, M.Pd. from Universitas Tidar, and Dr. Mimi Mulyani, M. Hum. from Universitas Tidar. This seminar is open to the public. It offers an opportunity for participants from students, teachers, lecturers, or the wider community who care about education in Indonesia to join in this seminar.

The seminar, which is planned to be held periodically for once in a year, opens up opportunities for all education activists to actively participate in sending scientific work. “What is clear is that this program will be packaged more than others, will break through the ordinary existing national seminars or will be out of the box. We accept companion papers to be presented orally. For selected articles, they will be published in national scientific journals like Transformatika, Metathesis, IJOSE, IJOBE, IJOME, IJEL, REPETITION, etc. Moreover, for other articles, it will also be published in the ISBN proceedings, “said Dr. Ericka Darmawan, M.Pd.

For ccomplete information about this National Seminar, it can be viewed online at semnas.untidar.ac.id, while the registration form can be filled through https://bit.ly/2Eo6wL3. “For educators or prospective educators, let’s immediately improve to align ourselves with learning technology. Through this seminar, we hope we can provide new inspiration and view on how to teach millennial generation, “said the lecturer of the Science Education Study Program. (TP – NA)

[:]

[:id]Mahasiswa S2 mengikuti TOEFL[:]

[:id]

Tes TOEFL berlaku untuk semua mahasiswa Universitas Tidar tidak hanya pada Program Studi Diploma dan Sarjana namun juga bagi mahasiswa Pascasarjana. Pada hari jumat kemarin, tanggal 1 Maret 2019 mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia mengikuti tes TOEFL yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa. Tes TOEFL ini diikuti oleh 5 mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia.

 Test of English as a Foreign Language atau yang sering disingkat TOEFL merupakan tes bahasa inggris yang digunakan untuk mengetahui kapasitas seseorang dalam berbahasa inggris yang meliputi listening comprehension, reading comprehension, grammar structure dan written expression. “Tes TOEFL ini diwajibkan untuk mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai syarat sebelum pengambilan mata kuliah tugas akhir/tesis”, papar Dr. Farikah. Pelaksanaan TOEFL ini memakan waktu sekitar 2-3 jam dan hasilnya dapat dilihat sepekan setelah tes, yaitu tanggal 8 Maret 2019. [KG]

[:]