[:id]EDSA BAYANAKA Gelar Buka Puasa Bersama Demisioner[:en]EDSA BAYANAKA Held Ramadan Fast-breaking with the former EDSA Board[:]

[:id]

Magelang (30/06) – Upaya mempererat hubungan kekeluargaan EDSA dengan organisasi lainnya terus digalakkan. Divisi Human Resource Development tak henti-hentinya mencarikan jalan untuk Pengurus EDSA agar dapat mengenal organisasi lainnya. Seperti halnya kegiatan yang dilakukan seluruh pengurus EDSA BAYANAKA tadi sore. Bertempat di Jl anggrek 2 kelurahan kemirirejo kecamatan magelang tengah, yang merupakan kediaman dari salah satu pengurus EDSA BAYANAKA Meira Elok, EDSA BAYANAKA menggelar Buka Bersama dengan tajuk “Buka Bersama Bareng Demisioner”. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus EDSA BAYANAKA dan Demisioner EDSA periode 2017/2018. Acara ini merupakan temu perdana antara seluruh pengurus EDSA dan Demisioner EDSA. Acara ini dibuka dengan perkenalan  oleh Demisioner dan dilanjutkan perkenalan oleh pengurus EDSA BAYANAKA.

Beberapa hal yang dibahas dalam acara ini antara lain kesan-pesan Demisioner EDSA dan juga kiat-kiat mempertahankan kesolidan sebuah organisasi. Topik yang dibahas begitu menyita perhatian dengan bukti seluruh peserta larut dalam obrolan tersebut. Mutiara Abdul Majid, selaku mantan ketua himpunan EDSA memberikan motivasi kepada seluruh pengurus EDSA tentang bagaimana seharusnya berorganisasi. Tak lupa beliau juga memberikan semangat bekerja untuk EDSA yang lebih baik. “saya mendefinisikan semangat mengabdi untuk EDSA hanya dengan satu kata. Yaitu Ikhlas” Tandasnya, yang kemudian disambut dengan tepuk tangan seluruh peserta. Diharapkan acara seperti ini hendaknya sering dilakukan. Selain untuk menambah rasa kekeluargaan, memupuk semangat dengan kebersamaan juga sangat dibutuhkan.(Ana/EDSA)

[:en]

Magelang (30/06) – Efforts to strengthen EDSA good relationships with other organizations continue to be encouraged. Human Resources Development Division is constantly doing serious attempt to invite active participation of EDSA Board in getting to know other organizations; to put it call an activity carried out by all administrators of EDSA BAYANAKA this afternoon. Taking place on Jalan Anggrek 2 Kelurahan Kemirirejo, Magelang Tengah, which is the residence of one of the board of EDSA BAYANAKA Meira Elok, the organization gathered its member to the Ramadan fast-breaking. The event was presenting the title “Buka Bersama Bareng Demisioner” (Ramadan Fast-breaking, or iftar with the former EDSA Board) It was attended by all administrators of current EDSA BAYANAKA and the former EDSA Board of 2017/2018. This event was also marking the inaugural meeting between all current and the former 2017/2018 EDSA Board. The introduction lead by the former board of EDSA was pleasantly greeted by the board of EDSA BAYANAKA. The latter continued the session with introduction as well.

Some of the things discussed in this event include messages and tips disclosure from the former EDSA Board on maintaining the solidity of an organization. The topic discussed was solemnly captivating the participants’ attention. Even then, they dissolved in the pretty engaging chat. Mutiara Abdul Majid, the EDSA’s former chairman, motivates the current EDSA board on how to organize. He also shows support and spirit for the better EDSA. “I define the spirit to show dedication to EDSA with just one word “ikhlas” (sincere, whole-hearted-)” he said, which was then greeted with the applause of all participants. The participants of this Ramadan Fast-breaking hope the similar events should often be done. In addition to adding a sense of kinship, fostering the spirit with togetherness is also very necessary. (Ana / EDSA)

[:]

[:id]Tampung Aspirasi Mahasiswa, Himpro di FKIP Selenggarakan 2 Jam Bersama Prodi[:]

[:id]

Jumat (25/5), himpunan mahasiswa program studi (Himpro) di lingkungan FKIP serentak mengadakan kegiatan rutin setiap akhir semester yang bertajuk “Dua Jam Bersama Prodi”. Acara tersebut menjadi salah satu sarana komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Pada acara tersebut, mahasiswa setiap program studi berdiskusi langsung dengan dosen yang mengajar pada prodi tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah saling berbagi pikiran, pengalaman, dan masukan bagi FKIP agar menjadi lebih baik. Dalam forum tersebut, mahasiswa dapat menyampaikan kritik, saran, uneg-uneg, atau keluhannya baik tentang pelaksanaan perkuliahan maupun sarana dan prasarana yang ada di lingkungan FKIP. FKIP secara transparan dan bebas memberi ruang bagi mahasiswa untuk tidak perlu takut dalam menyempaikan keluh kesahnya.

FKIP yang memiliki tiga prodi secara bergantian melaksanakan sesi acara dua jam bersama prodi. Sesi pertama adalah dua jam bersama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang dimulai pukul 07.30 WIB di auditorium Universitas Tidar. Sesi kedua dimulai pukul 10.30 WIB digunakan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sesi terakhir ditutup dengan dua jam bersama Prodi Pendidikan IPA. Acara diikuti oleh seluruh angkatan dari masing-masing prodi. Setiap sesi acara dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si., dengan bersyukur atas partisipasi pejabat struktural, dosen, dan mahasiswa.

Acara utama dari masing-masing prodi yakni kesempatan yang diberikan pada mahasiswa untuk menyampaikan keluh kesah dan kesan-kesannya selama satu semester. Persoalan yang mereka kemukakan sangat bervariasi, mulai dari persoalan tugas-tugas yang diberikan dosen, hingga sarana dan prasarana ruang perkuliahan. Di antara persoalan yang dirasa penting untuk mendapat tanggapan atau penjelasan, saat itu juga mendapat klarifikasi dari Prof. Dr. Sukarno, M. Si., diantaranya mengenai pengajuan laboratorium untuk mahasiswa Prodi Pendidikan IPA yang sudah diajukan dan masih menunggu proses persetujuan.

Acara ini mendapat tanggapan sangat positif, khususnya oleh mahasiswa. Mahasiswa sangat berterimakasih pada fakultas yang telah mengadakan program ini. Acara yang memberi ruang untuk menyampaikan keluh kesahnya demi perbaikan perkuliahan dan sistem perkuliahan. Menutup acara dua jam bersama prodi, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. menyampaikan bahwa semua masukan akan ditindaklanjuti dengan serius dan secepatnya. ET

[:]

[:id]Bersiap menghadapi Peksimitas 2018, FKIP Untidar Gelar Peksimikul[:en]PEKSIMITAS 2018 is Coming, FETT Untidar Held PEKSIMIKUL[:]

[:id]

Bersiap mengikuti kompetisi pekan seni mahasiswa universitas (peksimitas) tahun 2018, FKIP Untidar telah menggelar pekan seni mahasiswa fakultas (peksimikul). Peksimikul diselenggarakan pada hari Sabtu 26 Mei 2018 dengan beberapa tangkai perlombaan yaitu lomba menyanyi tunggal putra/putri, lukis, baca puisi dan monolog. Kegiatan peksimikul yang dilaksanakan di kampus tuguran dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M. Si pada pukul 08.00. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada para peserta lomba yang tetap semangat meskipun sedang berpuasa.

Peksimikul diikuti oleh mahasiswa semester II, IV, dan VI dari prodi PBSI, PBI, dan PIPA. Antusias mahasiswa dalam kegiatan peksimikul dapat dilihat dari jumlah peserta yang mendaftar. Dewan juri yang kompeten juga dilibatkan dalam peksimikul. Lomba menyanyi tunggal diikuti oleh 20 peserta yang terbagi dalam genre pop, keroncong, dan dangdut. Juara lomba menyanyi pop putra diraih oleh Ahmad Khoirudin (juara 1) dan Fido Noviandi (juara 2), sedangkan juara lomba menyanyi pop putri diraih oleh Oktaviera Regita (juara 1) dan Annysa Maisara Tiarasita (juara 2). Juara 1 lomba menyanyi keroncong putri diraih oleh Anisah. Juara lomba menyanyi dangdut putra diraih oleh Gery Aby (juara 1) dan Widya Mega (juara 2), sedangkan juara 1 lomba menyanyi dangdut putri diraih oleh Tatik.

Lomba melukis diikuti oleh 9 peserta dengan nama-nama berikut sebagai juaranya Rudi Susilo (juara 1), Yona (juara 2), Dinda (Juara 3), Gita Styaningsih (harapan 1), Atik Farizka (harapan 2). Lomba baca puisi diikuti oleh 13 peserta dengan juaranya sebagai berikut Ridwan Setyo (juara 1), Laili Hidayani (juara 2), Novrinaicha (juara 3), Rahma Adinda (harapan 1), Rizqi Mutiara (harapan 2). Sementara itu, lomba monolog diikuti oleh 5 peserta dengan juaranya sebagai berikut Kevin Aditya (juara 1), Dyan Tyas Utami (juara 2), Azizah Wahyu (juara 3), Nia Desnata (harapan 1), Devi Khofifatur (harapan 2).

Para juara peksimikul akan mewakili FKIP dalam ajang peksimitas. Para juara akan mendapatkan pembinaan dan diharapkan dapat mewakili UNTIDAR dalam ajang peksimida.

Selamat kepada para juara. Hidup mahasiswa FKIP!. (RI)

[:en]

Preparing to attend the University Student Art Week (Peksimitas) in 2018, FKIP Untidar has held a Faculty Student Art Week (Peksimikul). Peksimikul held on Saturday 26 May 2018 with several competitions, namely singing contest, painting, poetry reading and monologue. Peksimikul was conducted at Tuguran. It was opened directly by the Dean of FETT, Prof. Dr. Sukarno, M. Si at 8 a.m. In his speech, he expressed his appreciation to the participants who keep the enthusiasm despite the fasting.

Peksimikul is followed by students of second, fourth, and sixth semesters from Indonesian Language and Literature Education Study Program, English Education Study Program, and Natural Science Education. Enthusiastic students in Peksimikul can be seen from the number of participants who registered on that event. Some competent judges are also involved in Peksimikul. The singing contest followed by 20 participants divided into pop, keroncong, and dangdut genres. For Male Pop singing contest is won by Ahmad Khoirudin (1st winner) and Fido Noviandi (2nd winner), while the Female Pop singing contest is won by Oktaviera Regita (1st winner) and Annisa Maisara Tiarasita (2nd winner). The champion of female keroncong singing contest is achieved by Anisah. Male Dangdut singing contest is won by Gerry Aby  A. (1st winner) and Widya Mega (2nd winner), while the Female Dangdut singing contest is achieved by Tatik F.

Painting competition was followed by 9 participants. The result was brought Rudi Susilo (1st), Yona Tirta Sari (2nd), Dinda (3rd), Gita Setyaningsih (4th), and Atik Farizka (5th). The poetry reading was joined by 13 students. Ridwan Setyo (1st), Laili Hidayani (2nd), Novrinaicha (3rd), Rahma adinda (4th), and Rizqi Mutiara (5th) were the champions. In addition, monologue competition was followed by 5 participants. The champions were Kevin Aditya (1st), Dyan Tyas Utami (2nd), Azizah Wahyu (3rd), Nia Desnata Hati (4th), and Devi Khofifatur (5th).

The champions of Peksimikul will be the representatives of Peksimitas in university level. All of the winners will get coaching and are expected to represent UNTIDAR in the Peksimida.

Congratulations to the champions.  (AG)

[:]

[:id]Perluas persahabatan, BEM FKIP Untidar Kunjungi BEM FKIP UAD Yogyakarta[:en]Expanding the Friendship, the SEB of FETT Untidar Visit the SEB of FETT UAD Yogyakarta[:]

[:id]

Minggu 20 Mei 2018, di bulan puasa ini bukan berarti sebagai penghalang untuk Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) UNTIDAR melakukan kegiatan kunjungan eksternal yaitu ke BEM FKIP UAD, dengan maksud dan tujuan yang sama ialah mencari relasi diluar Universitas Tidar serta menjalin silahturahmi antar mahasiswa FKIP khususnya antara BEM FKIP UNTIDAR dengan BEM FKIP UAD. Kegiatan ini merupakan Program Kerja (Proker) dari Devisi Humas Subdivisi Ekternal. Sebelum BEM FKIP UNTIDAR berkunjung ke BEM FKIP UAD, BEM FKIP UNTIDAR telah melakukan kunjungan ke BEM FKIP UMMagelang serta mendapat kunjungan atau tamu dari BEM FKIP UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

Kedatangan BEM FKIP UNTIDAR disambut dengan hangat oleh kawan-kawan dari BEM FKIP UAD. Acara dibuka oleh sambutan dari Ibu Gubernur BEM FKIP UAD, Fitra. Dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur BEM FKIP UNTIDAR, Mutiara Abdul Majid. Setelah sambutan dari kedua Gubernur BEM, acara dilanjutkan dengan memperkenalkan masing-masing anggota BEM, penayangan video, serta pemaparan program kerja (Proker) dalam setahun masa jabatan. Anggota BEM FKIP UAD sendiri mempunyai kurang lebih 45 anggota dengan 7 Departemen sedangkan di BEM FKIP UNTIDAR sendiri mempunyai 19 anggota dengan 5 Devisi.

Setelah masing-masing BEM memaparkan keanggotaanya serta program kerja (Proker), dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama. Saling tukar pikiran, pengalaman, serta berbagai pengetahuan tentang organisasi yang diharapkan dapat bermanfaat dan dapat diterapkan di organisasi masing-masing (BEM). Setelah sesi diskusi selesai, dilanjutkan dengan penyerahkan kenang-kenagan dan foto bersama. Kegiatan ini diharapkan tidak putus dijalan melainkan sebagai sarana mempererat solidaritas antar mahasiswa FKIP khususnya dalam Organisasi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).

[:en]

Sunday, May 20th 2018, the student executive board of the faculty of education and teachers training (SEB FETT), Tidar University (Untidar) visited the student executive board (SEB FETT) of Ahmad Dahlan University (UAD). Fasting month does not mean a barrier to have this activity. SEB FETT Untidar did this visit to build the relationship between FETT’s students especially FETT Untidar and UAD. This activity is one of the work programs of public relation division of external subdivision. Prior to this event, SEB FETT untidar have visited SEB FETT UMMAgelang and got a visit from SEB FETT Muhammadiyah University Purwokerto.

SEB FETT Untidar was warmly welcomed by SEB FETT UAD. This event was opened by the speech of the chief of SEB FETT UAD, Fitra and followed by the speech of the chief of SEB FETT Untidar, Mutiara Abdul Majid. Then, all the members of SEB introduced themselves. Video views and work program exposure within a year, then, followed this event. There are 45 members and 7 departments in SEB FETT UAD. Meanwhile in SEB FETT Untidar, there are 19 members and 5 divisions.

This event was followed by discussion section after introducing all the members and exposing their work program. This discussion and sharing session were expected to be useful for both organizations. This event was closed by giving the souvenir and taking a picture together. This visit was hoped to be the way to strength the solidarity of FETT’s students especially for the student executive board.

[:]

[:id]Dosen FKIP menjadi Juri pada Ajang Pemilihan Putra Putri UNTIDAR Tahun 2018[:en]A Lecturer of FKIP Became Judge for The Selection of Putra-Putri UNTIDAR 2018[:]

[:id]

Pemilihan putra putri UNTIDAR adalah puncak dari serangkaian acara Colleger and Community Festival yang merupakan sebuah ajang pencarian brand ambassador Universitas Tidar. Untuk menjadi pemenang dalam ajang tersebut tidaklah mudah, para peserta harus melewati serangkaian seleksi, yaitu test tertulis, wawancara dan unjuk bakat. Selain itu, peserta akan diberikan pembekalan yang telah dipersiapkan oleh panitia berupa, Training Fashion Show, Seminar Public Speaking dan Handsome and Beauty Class.

Dalam ajang bergengsi ini, juri dari berbagai profesi terkait dilibatkan. Salah satunya adalah dosen FKIP, Winda Candra H., M.A., yang menjadi juri pada malam puncak pemilihan putra putri UNTIDAR pada Minggu 13 Mei 2018 bertempat di Auditorium UNTIDAR. Sebagai anggota dewan juri pemilihan putra putri UNTIDAR tahun 2018, Winda Candra H., M.A. harus memberikan penilaian yang objektif dan membangun kepada para peserta. Tugas berat yang diemban dewan juri pemilihan putra putri UNTIDAR tahun 2018 adalah memilih Putra dan Putri Untidar 2018 yang mumpuni di segala bidang baik akademik, non akademik, sikap, public speaking dan lain sebagainya.

“Saya senang terlibat dalam ajang pemilihan PPU ini karena melalui kegiatan ini saya menjadi tahu bahwa ternyata banyak mahasiswa dan mahasiswi UNTIDAR yang produktif, berkarya, dan berprestasi serta memiliki potensi luar biasa beragam. Masing-masing finalist memiliki kelebihan masing-masing. Karena hal tersebut proses penjurian menjadi teramat ketat sehingga diperoleh pemenang PPU yang tepat. Semoga dengan terpilihnya Fajar dan Nency sebagai putra dan putri UNTIDAR 2018 dapat mengemban amanah dan mampu memberi kontribusi positif bagi universitas dan masyarakat serta menjadi role mode bagi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Tidar” kesan Winda Candra H., M.A. pada saat di wawancarai. (RI)

[:en]The selection of Putra-Putri UNTIDAR is the culmination of a series of “Colleger and Community Festival”; a search for brand ambassadors of Universitas Tidar. To be a winner in the event has never been easy since the first time such an event was held. The participants must pass a series of selection, namely written test, interview and talent show. In addition, a short course in different forms has also been prepared by the committee for the participants, they are Training of Fashion Show, Public Speaking Seminar and Handsome and Beauty Class.

This year, judges from various related professions were involved. One of them was a lecturer of FKIP, Winda Candra H., M.A., who became the judge on the final night of UNTIDAR prince and princess selection on Sunday, May 13, 2018 at UNTIDAR Auditorium. As a judge, Winda had to provide an objective and constructive assessment to the participants. The hard task of the judges for the selection of the Putra-Putri UNTIDAR 2018 was to choose those who qualified in all fields, academic, non-academic, attitude, public speaking and so forth.

“I am happy to be involved in this Putra-Putri Untidar Selection event because through this activity I become aware that there are many UNTIDAR students who are productive, have good works, achievements, and tremendously varied potentials. Each finalist has his/her respective advantages. That is why the process of judging became very tight in order to get the best winners as the prince and princess. Hopefully, Fajar and Nency, as the elected Putra and Putri UNTIDAR 2018, can carry out the mandate and are able to give positive contribution for the university and society, and become the role model for students of Universitas Tidar” said Winda Candra H., M.A. with impression when interviewed. (AL/WD)

[:]

[:id]Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0, Civitas Akademik FKIP UNTIDAR Mengikuti Program IMOOC[:en]Promoting Revolution Industry 4.0, Civitas Academica FETT UNTIDAR Join IMOOC Program[:]

[:id]

Salah satu pengaruh revolusi industri 4.0 dalam bidang pendidikan adalah berkembangnya pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan sistem dalam jaringan (daring), yang sering dikenal dengan sebutan pembelajaran on line. Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) sebagai rumah ilmu, berusaha beradaptasi dengan perubahan ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong civitas akademik FKIP untuk mengikuti program Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC). IMOOC merupakan program yang diselenggarakan oleh The U.S. Embassy’s Regional English Language Office (RELO), sebuah unit kerja Kedutaan Amerika Serikat yang berfokus pada pembelajaran bahasa inggris. Program ini bertujuan untuk menyebarluaskan tentang informasi pentingnya autonomos learning dan penerapannya dengan menggunakan teknologi.

Program IMOOC tahun 2018 berlangsung pada 18 Februari  2018 sampai 5 Mei 2018. Program IMOOC tahun 2018 diikuti 30 IMOOCers, sebutan untuk peserta program IMOOC. 30 IMOOCers ini dipilih melalui seleksi yang ketat dan 13 diantaranya merupakan civitas akademik FKIP UNTIDAR. 13 civitas akademik FKIP UNTIDAR tersebut terdiri dari 9 dosen dan 4 mahasiswa. Adapun Fasilitator IMOOC 2018 Magelang Camp adalah Luluk Isna, S.Pd.

Program ini dilaksanakan secara daring, dimana ada jadwal yang terstruktur yang harus diikuti secara daring, menggunakan aplikasi pembelajaran online= https://canvas.instructure.com/. Salah satu IMOOCers dari FKIP, Candra Wahyu Anggraeni, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa tugas dikerjakan secara online setiap minggu di laman  https://canvas.instructure.com/. “Ada deadline tugas, jika terlambat mengerjakan aka nada pengurangan poin. Dan tugas dikerjakan pakai Bahasa Inggris”, imbuh dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNTIDAR ini. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian sertifikat kepada peserta yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2018 di MAN 1 Kota Magelang. EJ.

[:en]

One of the effects of Revolution Industry 4.0 in educational aspect is the development of distance learning that uses the system in which it is called online learning. Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) Universitas Tidar (UNTIDAR) is as the house of knowledge for adapting the change of education. One of the efforts that are done in supporting the civitas academica FETT is by joining Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC). IMOOC is a program that is hosted by The U.S. Embassy’s Regional English Language Office (RELO), one of the units in US Embassy that focuses on English Language Learning. This program is aimed to share the information about autonomous learning and its implication by using technology.

IMOOC Program 2018 was held in 18 February 2018 to 5 May 2018. IMOOC Program 2018 was joined by 30 IMOOCers, the nicknames for IMOOC participants. 30 IMOOCers were chosen by the selection and 13 of them were the civitas academica FETT UNTIIDAR. They were 9 lecturers and 4 students. Besides, the facilitator of IMOOC 2018 Magelang Camp was Luluk Isna, S.Pd.

The program was conducted via online in which there were fixed schedules that must be done online by using online learning https://canvas.instructure.com/. One of the IMOOCErs from FETT, Candradewi Wahyu Anggraeni, S.Pd., M.Pd. stated that the assignments were done online every week in the website https://canvas.instructure.com/. “There are assignments deadlines, if we are late in submitting the assignments, there will be point’s reduction. The assignments are done in English,” she added. This program was ended by commemoration day and giving the certificates to participants that was hosted in May 15 2018 in MAN 1 Kota Magelang. [CA]

[:]

[:id]13 Mahasiswa FKIP Rebut Dua Medali Perak di Lomba Paduan Suara Tingkat Nasional[:en]13 FETT Students Brought Two Silver Medals in National Choir Competition[:]

[:id]

Tiga belas mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar yang ikut tergabung bersama 23 mahasiswa dari fakultas lain dalam tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar berhasil merebut medali perak di Lomba Paduan Suara Kesepuluh Sapta Gita Jaya yang diselenggarakan Universitas Semarang. Tidak tanggung-tanggung, tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar berhasil merebut dua medali perak sekaligus dari dua katagori yang diikuti, yaitu katagori foklor dan perguruan tinggi umum. Tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar menyenandungkan tiga lagu buah lagu pada katagori foklor, yaitu: Soleram, Segalaria, dan Pitik Tukung. Sedangkan pada katagori perguruan tinggi umum tim menyanyikan lagu And Then Shall Your Light Break Forth, Cantate Domino, dan Syukur.

Lomba Paduan Suara Kesepuluh Sapta Gita Jaya ini merupakan kompetisi paduan suara tingkat nasional yang diselenggarakan Universitas Semarang pada tanggal 25-29 April 2018. Kegiatan ini merupakan even tahunan dan tahun ini menginjak tahun kesepuluh. Pada tahun ini Universitas Tidar mengirimkan satu tim yang terdiri dari 36 mahasiswa dari berbagai fakultas. 13 diantara 36 mahasiswa tersebut berasal dari FKIP, yang terdiri dari 7 mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan 6 mahasisiwa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Salah seorang mahasiswa tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar, Azizah Wahyu menyampaikan rasa syukurnya karena berhasil membawa pulang dua medali perak dari kompetisi ini. “Meskipun persiapan begitu minim, namun karena semangat, usaha dan doa dari anggota tim, akhirnya kami berhasil membawa pulang dua medali”, ujar mahasiswa PBI angkatan 2016 ini.

Andina Dea, salah satu mahasiswa FKIP yang tergabung dalam tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar, menyampaikan bahwa dalam waktu dekat tim paduan suara “Grandio Sonora Tidar” Universitas Tidar akan mengikuti kompetisi tingkat dunia yang akan dilaksanakan di Jerman. “Untuk itu, kami memohon doa agar kami dapat berhasil kembali mengharumkan nama UNTIDAR, khususnya FKIP UNTIDAR”, imbuh mahasiswa PBI angkatan 2016 ini. FKIP is The Best. (EJ)

[:en]

Thirteen FETT students and 23 students from other faculties in UNTIDAR who joined “Grandio Sonora Tidar” choir succeed bringing silver medals in Sapta Gita Jaya X Choir Competition which was held by Semarang University. “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR choir grabbed two silver medals for two categories, folklore and general university. “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR choir presented three songs for folklore category, namely Soleram, Segalaria, and Pitik Tukung. While in general university category, GST choir sang And Then Shall Your Light Break Forth, Cantate Domino, and Syukur.

Sapta Gita Jaya X Choir Competition is a national competition which was held by Semarang University on 25 – 29, April 2018. This is annually competition and this year is the tenth times. UNTIDAR sent one team that consists of 36 students coming from other faculties. 13 students are coming from FETT who consists of 7 English Education students and 6 Indonesian Language and Literature Education students.

Azizah Wahyu as the student who joined “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR was feeling grateful because her team brought two silver medals. “Even though we had minimum preparation, we boost struggle, effort, and pray, finally we got two medals.” she said.

Andina Dea as the part of “Grandio Sonora Tidar” UNTIDAR added that her team will participate in world competition where will be held in Germany. “We do hope that we will success in bringing other medals for UNTIDAR, especially for FETT UNTIDAR”, she added.

FKIP is the best! (AG)

[:]

[:id]Tim Debat FKIP Menyabet Juara NUDC dan KDMI Tingkat Universitas[:en]FETT Debaters Won NUDC and KDMI UNTIDAR[:]

[:id]

Mahasiswa FKIP kembali menorehkan prestasi. Tim Debat FKIP menyabet juara seleksi NUDC dan KDMI tingkat universitas. Seleksi NUDC dan KDMI tingkat universitas dilaksanakan pada tanggal 11-13 Mei 2018. FKIP mengirimkan 6 tim dalam seleksi NUDC tingkat universitas yang terdiri atas masing-masing 2 tim perwakilan Prodi PBSI, PBI, dan PIPA. Seleksi NUDC ditingkat universitas begitu ketat karena setiap prodi mengirimkan 2 tim NUDC terbaiknya. Usaha dan semangat dari tim NUDC FKIP membuahkan hasil yaitu 2 tim dari FKIP berhasil mendapatkan juara. Juara 1 seleksi NUDC tingkat universitas diraih oleh tim yang beranggotakan Yusuf Yuliyanto dan Novia Indri, sementara juara II diraih oleh tim yang beranggotakan Rosyidin Ma’ruf dan Kholid Firdausi.

Dalam seleksi KDMI tingkat universitas, FKIP hanya mengirimkan 1 tim yang beranggotakan Mafroh Abdul Aziz, Fery Yanti, dan Wilda Ulfiyanti. Di babak penyisihan, tim KDMI FKIP unggul hingga dapat masuk ke babak semifinal dan lanjut ke babak final.  Di babak final, tim KDMI FKIP bertemu dengan tim KDMI perwakilan Fakultas Ekonomi. Tim KDMI dari Fakultas Ekonomi memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan. Namun demikian, Tim KDMI dari FKIP berhasil menjadi juara 1 KDMI tingkat Universitas. Tim FKIP yang menjadi juara 1 seleksi NUDC dan KDMI berhak mewakili UNTIDAR di ajang seleksi tingkat wilayah (Kopertis VI).

“Keberhasilan tim debat FKIP adalah hasil kerja keras semua pihak. Tim debat FKIP perlu mempersiapkan diri dan banyak berlatih sebelum bertanding di seleksi tingkat wilayah” kata ketua gugus kemahasiswaan pada saat diwawancarai. (RI)

[:en]

FETT students are getting more and more achievement. FETT debaters won NUDC and KDMI in university level. The audition of NUDC and KDMI was held in May 11th to 13th, 2018. FETT brought 6 teams in NUDC selection that consists of 2 team representatives from Indonesian Language and Literature Education Study Program, English Education Study Program, and Natural Science Education Study Program. NUDC selection at the university level was quite strict as each study program sends 2 of the best NUDC teams. The effort and enthusiasm of the NUDC FETT team resulted in 2 teams from FKIP successfully getting the champion. First winner of NUDC in university level was achieved by Yusuf Yuliyanto and Novia Indri, while the runner up was grabbed by Rosyidin MA’ruf and Kholid Firdausi.

In joining KDMI university level, FETT sent 1 team consists of Mafroh Abdul Aziz, Fery Yanti, dan Wilda Ulfiyanti. In the preliminary round, KDMI FETT team winning up to enter the semifinals and go to the final round. In the final round, FETT KDMI team faced Economy Faculty KDMI team who cannot be underestimated. However, KDMI debaters’ team from FETT achieved the first winner in the event. Either FETT KDMI debaters or NUDC debaters are the UNTIDAR’s representatives who joining in regional level selection (Kopertis VI).

“The success of the FETT debate team is the result of hard work of all parties. FETT debate teams need to prepare and practice a lot before competing in regional level selection” said the Chief of Students Affairs councils. (AG)

[:]

[:id]BEM FKIP Untidar Menggelar Kegiatan Pembekalan Bagi Mahasiswa Semester 2[:en]FETT Student Executive Board (BEM) Untidar Held Student Orientation for Freshmen[:]

[:id]

Belajar di perguruan tinggi merupakan sebuah kesempatan bagi seorang mahasiswa untuk menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman lain. Bertempat di Villa Eden II Kaliurang pada tanggal 4-6 Mei 2018, BEM FKIP UNTIDAR telah menyelenggarakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa semester 2 di lingkungan FKIP. Kegiatan pembekalan mengusung tema “Mahasiswa Berkarakter, Berprestasi, Berwirausaha, dan Siap Mengabdi” dan diikuti oleh 320 peserta.

Kegiatan pembekalan dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Hari Wahyono, M. Pd. Dalam sambutannnya, Beliau berpesan agar mahasiswa dapat menyerap ilmu yang disampaikan dan dapat menjaga diri selama kegiatan berlangsung. Materi yang disampaiakan pada kegiatan pembekalan yaitu (a) menumbuhkan karakter keguruan pada diri mahasiswa disampaikan oleh Drs. Hari Wahyono, M. Pd.; (b) menjadi guru berprestasi dan siap mengabdi untuk negeri disampaikan oleh Arlina Candra Dewi, M. Pd.; (c) mahasiswa berprestasi melalui literasi disampaikan oleh Dra. Mursia Ekawati, M. Hum. dan Ririh Rubus Setyaningrum; (d) mahasiswa berprestasi melalui program DIKTI PKM, PHBD, KBMI disampaikan oleh Dr. Setyo Prajoko, Widya Ratna Kusumaningrum, M. Pd., dan Rangga Asmara, M. Pd.; (e) kewirausahaan disampaikan oleh Viera Danis dan Wednes Aria Yudha. Selain materi, pada malam terakhir kegiatan juga terdapat penampilan pentas seni dari masing-masing kelompok program studi. Kegiatan pembekalan ditutup pada hari Minggu 6 Mei 2018 oleh Lilia Indriani, M. Pd. selaku ketua jurusan pada pukul 12.00.

Para peserta menunjukkan antusias selama kegiatan pembekalan sehingga setiap peserta mendapatkan kesan tersendiri. Kevin Aditia, peserta kegiatan dari Prodi Pendidikan IPA menyampaikan bahwa mengikuti kegiatan pembekalan dapat lebih mengenal teman dari prodi lain dan menyarankan agar materi yang disampaikan lebih bersifat praktik. “ Pembekalan FKIP 2018 mantab!” imbuhnya. (RI)

[:en]

Studying in a college opens an opportunity to gain knowledge and experience. Located at Villa Eden II Kaliurang on 4-6 May 2018, BEM FKIP UNTIDAR held an orientation for the 2nd semester FETT students. With the theme of “Students with Character, Achievement, Entrepreneurship, and Ready to Serve”, the event was followed by 320 participants.

To begin with, the orientation was opened by Vice Dean for Academic and Student Affairs, Drs. Hari Wahyono, M. Pd. In his welcoming speech, he advised that the students should absorb the knowledge given during the activity. The material presented were (a) Building teacher characters within students delivered by Drs. Hari Wahyono, M.Pd.; (b) Becoming a qualified teacher who is ready to serve for the country delivered by Arlina Candra Dewi, M.Pd.; c) Turning into outstanding students through literacy delivered by Dra. Mursia Ekawati, M.Hum. and Ririh Rubus Setyaningrum; (d) Being active students through DIKTI’s PKM, PHBD, KBMI programs delivered by Dr. Setyo Prajoko, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Pd., and Rangga Asmara, M.Pd.; and (e) entrepreneurship delivered by Viera Danis and Wednes Aria Yudha. In addition to the academic activity, on the last night there were some performances from each study program. The event was closed by Lilia Indriani, M.Pd. as head of department on Sunday, May 6, 2018 at 12.00.

The participants showed enthusiasm during the activitiy. Kevin Aditia, a participant from Science Education Study Program got his own impression. He said that by joining such activity students will know each other though they were from different study program. Last but not least, the he added that the FETT student orientation is the best. (WR)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Mendapatkan Penghargaan di Hari Pendidikan Nasional[:en]FETT’S Students Got Achievement in National Education Day[:]

[:id]

Tanggal 2 Mei tidak asing lagi bagi civitas akademika yaitu hari yang diperingati sebagai hari pendidikan nasional (Hardiknas). Hardiknas tahun 2018 diperingati oleh civitas akademika Universitas Tidar dengan mengadakan upacara bendera sesuai dengan pedoman dari menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 17445/PMK.A/TU/2018. Hardiknas tahun 2018 ini, Kemenristekdikti mengusung subtema “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia”. Seiring dengan subtema tersebut, Universitas Tidar memberikan apresiasi pada kualitas sumber daya manusia yaitu pada mahasiswa-mahasiswa berprestasi tingkat universitas.

Penghargaan berupa piala dan piagam ini diberikan kepada lima besar mahasiswa berprestasi tingkat universitas. Pemberian penghargaan disaksikan oleh seluruh peserta upacara yang terdiri dari dosen, tendik, dan mahasiswa. Penghargaan ini sangat membanggakan bagi FKIP, pasalnya tiga besar mahasiswa berprestasi tingkat universitas berasal dari FKIP. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Eka Kusuma Adianingrum (PBI/juara 1), Yusuf Yuliyanto (PBI/ juara 2), dan Ririh Rubus Setyaningrum (PBSI/juara 3). Prestasi ketiga mahasiswa tersebut merupakan salah satu bukti kualitas sumber daya manusia yang bagus di FKIP. Penyerahan penghargaan ini harapannya dapat menjadi penyemangat bagi mahasiswa lainnya untuk selalu berprestasi baik di bidang akademik dan non akademik. (ET)

[:en]

On 2nd May of each year all of society of academicians celebrates National Education Day, which also known as Hardiknas. This year hardiknas in University of Tidar was celebrated by society of academicians by holding a flag ceremony in accordance with the guidelines of Minister of Education and Culture number 17445/PMK.A/TU/2018. Hardiknas for 2018 was carrying subtheme “Grounding Higher Education, Raising the Quality of Human Resources”. Along with this subtheme, University of Tidar gave appreciation on the quality of human resources by rewarding the outstanding students in university level.

The reward in the form of trophies and certificate were awarded to top five outstanding students in university. The rewarding event was witnessed by all participants of the ceremony which contains of lecturer, staffs, and students. FETT were proud by this rewarding since three of five outstanding students in University came from FETT. Those three outstanding students are Eka Kusuma Adianingrum (English Department/champion), Yusuf Yuliyanto (English Department/ runner up), and Ririh Rubus Setyaningrum (Indonesian Language and Literature department/second runner up). The achievement of those students is one of the evidence of the good quality of human resources of FETT. By this rewarding it is hoped it can be an encouragement for other students to always gain best achievement in academic and non-academic field. (GF)

[:]