STORY TELLING COMPETITION FKIP: MENCINTAI BUDAYA INDONESIA MELALUI INDONESIAN FOLKTALE

(FKIP-28/10/16) – Semarak dalam rangka menyambut Bulan Bahasa 2016 di lingkungan FKIP masih belum usai. Serangkaian perlombaan yang melibatkan mahasiswa FKIP maupun mahasiswa dari fakultas-fakultas lain masih berlangsung dengan antusias yang tinggi dari para peserta lomba.

Salah satu mata lomba yang berlangsung pada Jum’at 28 Oktober 2016 adalah Story Telling Competeition  Mata lomba ini membutuhkan ketrampilan dalam menceritakan kembali sebuah cerita dengan menggunakan bahasanya sendiri dan dengan kreatifitasnya untuk mengembangkan alur atau cerita tersebut. Perlombaan ini dibuka tidak hanya untuk mahasiswa FKIP, namun mahasiswa dari fakultas lain diperkenankan untuk berpartisipasi dengan mengikuti perlombaan ini.

IMG_7550

Perlombaan terdiri dari dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Terdapat total 29 peserta yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dan Fakultas Pertanian (FAPERTA). Dari keseluruhan jumlah peserta,  hanya diambil 6 peserta yang dapat melaju ke babak final. Ke-enam peserta tersebut adalah Septa Hardianing Tyas (PBI), Dhinar Permatasari (PBSI), Evando Apusagaseta (PBI), Azizah Wahyu (PBI), Diah Arifiana Safitri (PBI), dan Gerry Aby Athalarik (PBSI).

Dengan tema Indonesian Folktale, perlombaan ini mengajak para peserta lomba untuk lebih mencintai budaya Indonesia melalui cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, melalui perlombaan ini diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam menceritakan kembali cerita rakyat yang telah dikembangkan dan dimodifikasi dalam bahasa Inggris. Pilihan ceritanya meliputi Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang, Malin Kundang, Sangkuriang, dan Timun Emas. Peserta diperkenankan untuk membawa perlengkapan dan menggunakan kostum yang mendukung dari cerita yang akan dipilih dalam perlombaan ini. Setiap peserta diberikan batasan waktu 15 menit untuk menceritakan kembali cerita rakyat yang terkenal di Indonesia tersebut dengan memperhatikan aspek isi yang bisa tersampaikan dengan tepat disetiap segmennya, sehingga dewan juri dan penonton dapat mengetahui pembukaan, isi, dan penutup dari setiap ceritanya. Selain aspek isi, aspek delivery atau penyampaian juga menjadi poin bagi para dewan juri dalam menentukan nilai dari tiap peserta. Para dewan juri merupakan dosen-dosen dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, ketiga para juri tersebut adalah Lilia Indriani, M. Pd, Sri Sarwanti, M. Hum, dan C. Prima Ferri K., M.Pd.

Salah satu peserta yang mengikuti perlombaan ini adalah Novi Dwi Lestari. Dia tertantang untuk mengikuti perlombaan ini meskipun dia berasal dari program studi non Bahasa Inggris. Mahasiswa yang pernah mengikuti perlombaan sejenis ini sebelumnya, cukup optimis dan percaya diri serta memiliki strategi khusus sehingga dia hanya cukup memahami ceritanya dan bisa mengembangkan cerita dengan bahasanya sendiri.

Sri Sarwanti, M. Hum, salah satu juri Story Telling Competition  mengungkapkan bahwa para peserta memiliki daya kreativitas dan inovatif yang mengesankan. Mereka menggunakan pilihan kata yang tepat dengan pengucapan yang tepat serta digabungkan dengan gesture  dan penggunaan property  yang efektif. Beliau juga berharap kompetisi ini bisa dilaksanakan lagi di tahun mendatang dengan lingkup yang lebih luas lagi.

Dengan Bulan Bahasa, mari kita memperkukuh kecintaan dan kebanggan generasi muda terhadap Bahasa dan Budaya Indonesia. (NA&GF)

SOSOK: SEMANGAT YANG TAK PERNAH PADAM DALAM LOMBA BEST PRACTICE FKIP UNTIDAR 2016

Usia boleh tua, tapi semangat tak pernah padam. Adalah Drs. Gunawan Sudarsana, sosok berusia 58 tahun, peserta dengan usia tak lagi muda dalam ajang lomba Best Practice FKIP Untidar 2016. Gunawan mengatakan, “Dalam dunia akademik, usia seseorang tidak ditentukan melalui usia biologisnya. Yang tua usianya bisa terlihat muda, dan yang muda terlihat tua, dimana yang menjadi tolok ukurnya adalah adanya semangat dalam diri untuk terus berkembang menjadi lebih baik.”

Gunawan berharap ajang lomba seperti ini lebih banyak diikuti oleh para guru supaya kualitas pembelajaran mereka meningkat, untuk itu perlu adanya publikasi semaksimal mungkin tidak hanya melalui media luring tetapi juga daring (WR).

Mahasiswa Untidar Padati Lomba Stand Up Comedy

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menggelar lomba Stand Up Comedy pada Kamis (27/10). Acara tersebut diikuti 40 mahasiswa dari berbagai fakultas di Untidar. “Sebetulnya, acara ini diselenggarakan untuk seluruh mahasiswa Untidar, tetapi animo fakultas selain FKIP masih rendah. Setelah kami amati, acara ini bertepatan dengan Ujian Tengah Semester yang diadakan di fakultas-fakultas lain,” tutur Retma Sari, M.Pd, koordinator lomba yang ditemui di sela-sela acara yang bertempat di Auditorium Untidar. Meskipun begitu, acara berlangsung sangat meriah. Sebanyak 300 lebih mahasiswa dari berbagai fakultas menonton acara tersebut. Semakin siang, auditorium semakin dipadati oleh para mahasiswa.

Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., berpesan stand up comedy ini sangat bermanfaat agar mahasiswa mampu berkomedi dengan santun sebagai selingan untuk mengajar yang lebih komunikatif. Hal tersebut disampaikan di depan mahasiswa, dosen, dan juri saat membuka acara sekitar pukul 08.00 WIB.

IMG_7270

Acara ini didukung oleh stand up comedy Magelang dengan menjadi juri. Selain menilai penampilan komika, juri juga memberikan masukan di akhir penampilan. “Kami sangat senang dilibatkan dalam acara ini, kebanyakan mahasiswa yang tampil bukan anggota Stand Up Comedy Magelang. Oleh karena itu, kami sangat terkejut dengan bakat yang dimiliki mahasiswa. Bagi kami, acara ini bukan hanya lomba, melainkan ajang memperkenalkan stand up comedy kepada mahasiswa,” kata Irfan Fauzi,  salah satu juri lomba sekaligus alumni FKIP Untidar. Bisa dikatakan acara ini adalah bakti alumni untuk fakultas dengan memberikan ilmu yang dimiliki untuk mahasiswa-mahasiswa Untidar, khususnya bidang stand up comedy.

“Awalnya saya mengikuti acara ini karena mendukung teman sekelas yang kami jagokan untuk ikut lomba, tetapi peserta-peserta stand up comedy yang lain sangat lucu penampilannya dan kami juga menunggu komentar juri yang sangat menarik,” kesan Nuryanto, mahasiswa PBSI, penonton acara.

Di akhir acara, pewara mengumumkan acara ini dimenangkan oleh Alexandro Niha, mahasiswa semester V PBSI Untidar, sekaligus komika favorit pilihan penonton. Alexandro membawakan pengalamannya sebagai orang Atambua yang belajar di Magelang.

Lomba stand up comedy merupakan salah satu rangkaian enam belas kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa yang diselenggarakan FKIP Untidar. Kegiatan Bulan Bahasa dibuka tanggal 16 Oktober 2016 dan berakhir 5 November 2016.

WJ

FKIP UNTIDAR GELORAKAN SEMANGAT SUMPAH PEMUDA 2016

Jumat, 28 Oktober 2016, Universitas Tidar menggelar upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016 di halaman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Upacara ini diikuti seluruh civitas akademika Universitas Tidar.

Suasana khidmat mewarnai prosesi upacara ini. Tema yang diusung pada peringatan Sumpah Pemuda adalah ”Pemuda Indonesia Menatap Dunia.” Pokok pidato Menteri Pemuda dan Olahraga yang dibacakan Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. adalah bahwa pernyataan Ir. Soekarno tentang kekuatan pemuda Indonesia yang mampu mendobrak dunia sudah mulai terlihat. Sebagai bukti, Rio Haryanto berhasil menembus ajang F1, yang dikenal sebagai ajang paling bergengsi di dunia balap internasional.

DSC_0027

Pada momen peringatan Sumpah pemuda ini, Rektor Untidar memberikan penghargaan kepada Aprila Dwining Tyas, mahasiswi semester 1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Untidar sebagai peraih medali emas kategori Down River Race R6 Arung Jeram pada PON XIX 2016 di Jawa Barat.

Prima Ferri K., M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar, menyampaikan “Peran aktif dosen muda yang masih bergejolak membuktikan bahwa meskipun dosen-dosen tersebut sudah menjadi dosen, tidak semerta-merta mereka tidak mampu berperan aktif dalam peringatan hari Sumpah Pemuda yang dibuktikan dengan keikutsertaan menjadi petugas dalam upacara peringatan ini.”

Tataplah Dunia dengan gagah berani, wahai pemuda-pemudi Indonesia!

(CA/ER)

WARNA –WARNI LOMBA MAJALAH DINDING HIASI BULAN BAHASA FKIP

FKIP-UNTIDAR (26/10) –  Lomba majalah dinding tingkat SMA/MA/SMK dalam rangka kegiatan Bulan Bahasa FKIP 2016 diikuti oleh 27 sekolah.  Ke 27 sekolah tersebut adalah SMAN 1 Magelang, SMAN 2 Magelang, SMAN 4 Magelang, SMAN 5 Magelang, SMA Ma’arif Candimulyo, SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang,  SMA N 1 Grabag, SMA PL Van Lith Muntilan, SMA N 1 Kota Mungkid, SMA Seminari Mertoyudan, SMA Islam Secang, SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, SMA Muhammadiyah 1 Magelang, SMA Katholik Pendowo, SMA El Shadai Magelang, SMK N 2 Magelang,  SMK Islam Sudirman Grabag, SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo, SMK Syubbanul Wathon Secang, SMK Muhammadiyah Salaman, SMK Muhammadiyah Magelang, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur, MAN 1 Kabupaten Magelang, , MAN 1 Kota Magelang,  MAN Tegalrejo Magelang, MA Ma’arif Borobudur, dan MA Darul Muttaqien.

IMG_6995

Setiap sekolah mengirimkan 1 tim majalah dinding  yang terdiri dari 2 siswa.  Para peserta sangat antusias dalam mengikuti  lomba majalah dinding yang mengusung tema “Memperkukuh Kecintaan dan Kebanggaan Generasi Muda terhadap Bahasa dan Budaya Indonesia”. Luqmanati dan Novia Sari Melati, siswi-siswi MAN 1 Kabupaten Magelang mengatakan “Kami sangat senang bisa mengikuti lomba ini dalam kegiatan bulan bahasa walapun dengan persiapan yang terbatas. Kami bekerja keras menyiapkan konsep dan materi yang sesuai dengan tema majalah dinding.”

Dengan adanya lomba majalah dinding ini, para siswa  dapat menyalurkan kreativitas mereka dalam bidang menulis, seni desain, dan keterampilan menghias. (CA)

SEMANGAT MUDA MENYAMBUT SUMPAH PEMUDA FKIP UNTIDAR

Dalam rangka menyambut Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar melaksanakan gladi bersih upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-88 ini. Hal ini menjawab pertanyaan yang sering mengemuka “Siapa bilang pemuda Indonesia tak percaya diri menunjukkan kebolehannya menyambut hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016?”

Sejumlah dosen muda FKIP melakukan gladi bersih pada Kamis, 27 Oktober 2016 untuk menjadi petugas dalam upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-88 di halaman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar esok hari. Sebanyak 15 dosen muda FKIP diantaranya Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. (pembawa acara); Imam Baihaqi (pemimpin upacara); Gilang Fadhilia Arvianti, M.Hum, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., dan Atsani Wulansari, M.Hum. (pengibar bendera); Irsyadi Shalima,M.A. (pembaca doa); Theresia Pinaka R.,M.Pd. (pembaca keputusan Kongres Pemuda); Fifit Firmadani,M.Pd. (pembawa teks Pancasila); Molas Warsi Nugraheni, M.Pd., Ayu Wulandari, M.Pd., Asri Wijayanti, M.A., Endah Ratnaningsih,M.Pd., dan Dzikrina Dian Cahyani, M.Pd. (komandan peleton); serta Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., M.Pd. (pembaca Pembukaan UUD 1945). Selanjutnya, paduan suara yang akan bertugas adalah Grandio Sonora Tidar.

Dosen muda tampak antusias mengikuti kegiatan gladi bersih. Di sela-sela gladi bersih, Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd. mengatakan, “Saya kaget sekaligus senang mendapat tugas mengibarkan bendera. Serasa bernostalgia pada masa SMA.” Senada dengan hal itu, Theresia Pinaka R., M.Pd. merasa senang dapat terlibat dalam kegiatan ini.

Semangat Pemuda Indonesia! (ER)

Cermat Berbahasa Indonesia: Lomba Dengan Jumlah Peserta Terbanyak

Sebagai salah satu mata lomba dalam rangkaian kegiatan Bulan Bahasa FKIP tahun 2016, Cermat Berbahasa Indonesia merupakan salah satu lomba yang juga sudah diadakan pada bulan bahasa tahun lalu. Namun dalam pelaksanaannya, panitia berusaha memodifikasi lomba yang biasanya hanya menggunakan metode konvensional menjadi lomba yang lebih meriah. Pada awalnya panitia hanya menargetkan 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa semester 1, 3, 5, 7 baik dari PBI maupun PBSI dan dosen FKIP saja. Ternyata dengan format kuis Ranking 1 di televisi, peserta lomba membludak hingga berkisar 250 orang peserta. Tidak hanya dosen dan mahasiswa saja yang ikut akan tetapi bapak Kepala Bagian Keuangan Untidar Didik Sinung juga ikut meramaikan, papar Rini Estiyowati I, S.S., M.Pd selaku koordinator lomba . Sebenarnya panitia sudah menyiapkan 55 butir soal dengan jawaban Benar atau Salah, tetapi ternyata pada soal ke-3 dan 4 sudah banyak peserta yang berguguran. Dan pada soal ke-16, akhirnya didapatkan 3 orang pemenang  semuanya merupakan mahasiswa dari PBSI yaitu Dewi Puji Lestari  semester 3 sebagai juara pertama, Khamimah semester 3 sebagai juara kedua dan Maryam Alvi Nur Fathina semester 3 sebagai juara ketiga.(RE)

POETRY READING COMPETITION SEMARAKKAN BULAN BAHASA FKIP

Poetry Reading Competition merupakan salah satu mata lomba dalam rangkaian kegiatan Bulan Bahasa FKIP 2016. Lomba ini diselenggarakan pada Rabu, 26 Oktober 2016. Lomba ini diikuti sejumlah peserta dari SMA/SMK/MA se-kabupaten dan kota Magelang dan mahasiswa/mahasiswi Universitas Tidar. Peserta dari SMA/SMK/MA se-kabupaten dan kota Magelang sebanyak 28 peserta, sedangkan peserta dari Universitas Tidar sebanyak 21 mahasiswa.

IMG_6870

Puisi yang dilombakan dalam Poetry Reading Competition diantaranya adalah Still I Rise (Maya Angelou), Clenched Soul (Pablo Neruda), The Road Not Taken (Robert Frost), As I Grew Older (Langston Hughes), dan All is Truth (Walt Whitman). Kriteria penilaian  meliputi accuracy, fluency, intonation, performance, dan expression.

Winda Candra Hantari, M.A. selaku penanggung jawab Poetry Reading Competition menyampaikan, “Acara berlangsung dengan sukses dan lancar. Semoga Poetry Reading Competition  yang akan datang lebih seru. Tahun depan ikut lagi ya.”

Atsani Wulansari, M.Hum., salah satu juri tingkat pelajar dalam lomba tersebut, menyampaikan bahwa penampilan peserta yang mengikuti lomba ini semua bagus, sehingga persaingan skor sangat ketat. Pada akhirnya, juri mendapatkan penampilan terbaik yang berhasil menjadi juara pada lomba ini. Senada dengan hal itu, Ali Imron, M. Hum., juri tingkat mahasiswa, menyatakan bahwa lomba berlangsung dengan baik dan beliau bangga karena tiap angkatan memiliki potensi dalam bidang ini. (ER)

MAHASISWA FKIP WAKILI MAGELANG DALAM PEKAN PRODUK DAN BUDAYA EXPO NUSANTARA DAN FORUM 2016 DI TMII JAKARTA

FKIP-UNTIDAR (25/10) – Setelah menyabet gelar sebagai Duta Wisata Magelang 2016, 2 mahasiswa FKIP yaitu Dewanti Anantasari dan Eka Budianto, terpilih untuk mewakili kembali kota Magelang. Dalam kegiatan kali ini, mereka mewakili kota Magelang dalam acara Pekan Produk dan Budaya Expo Nusantara dan Forum 2016. Acara yang berlangsung sejak tanggal 18 hingga 23 Oktober 2016 tersebut bertempat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Acara yang dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, merupakan ajang promosi bagi daerah-daerah di Indonesia akan potensi produk-produk budaya yang dimiliki masing-masing daerah. Dalam acara tersebut, kota Magelang menjadi salah satu daerah yang menampilkan produk-produk unggulan yang merupakan potensi khas kota Magelang.

Dewanti mengatakan bahwa dalam Pekan Produk dan Budaya Expo Nusantara dan Forum 2016, kota Magelang memamerkan produk-produk khas Magelang berupa kuliner, batik, serta kerajinan. Produk-produk unggulan kota Magelang antara lain adalah getuk, tape ketan, dan pothil, menjadi produk yang banyak diminati oleh para pengunjung karena merupakan produk asli yang dapat  ditemukan di kota Magelang. Beberapa produk kuliner berupa aneka jenis keripik yang berkhasiat sebagai obat seperti keripik daun selederi, daun pegagan, daun kenikir, dan daun singkong juga menjadi produk andalan kota Magelang. Selain produk-produk kuliner,ada juga produk-produk kerajinan khas Magelang yang dipamerkan, diantaranya tas anyam dari enceng gondok, kain dan baju batik cap dan tulis khas Magelangan, sarung tenun Magelang, dan juga Keratin Ana (mainan anak dari kayu).

Tidak hanya mempromosikan stand kota Magelang selama acara berlangsung, Eka Budianto dan Dewanti Anantasari juga mendampingi Walikota Magelang ketika berkunjung dalam acara pembukaan Pekan Produk dan Budaya Expo Nusantara dan Forum 2016.

Walikota Magelang, Ir. Sigit Widyonindito, M. T., sempat berpesan kepada Eka Budianto dan Dewanti Anantasari semoga keterlibatan mereka dalam acara tersebut dapat menjadi ajang menambah pengalaman dan diharapkan dapat mengukir prestasi lebih baik lagi di masa mendatang. (NA)

Bulan Bahasa FKIP 2016 English Drama Competition dan Lomba Drama Pendek Mengangkat Potensi Sastra dan Seni Mahasiswa

Sebagai rangkaian dari 17 acara selama Bulan Bahasa FKIP Universitas Tidar tahun 2016, pada hari Senin 24 Oktober telah diselenggarakan dua lomba bidang sastra yaitu English Drama Competition dan Lomba Drama Pendek. Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 pagi ini dibuka secara langsung oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Dalam pidatonya, Sukarno menggarisbawahi apresiasi terhadap drama di Indonesia yang belum sesuai pengharapan dan cenderung terdegradasi. Lebih lanjut Sukarno merasa bangga FKIP menjadikan lomba dalam dua bahasa ini sebagai salah satu agenda utama dari 17 rangkaian acara selama Bulan Bahasa FKIP.

Acara ini berlangsung dengan sangat meriah dan terbilang sukses. Mahasiswa yang menjadi penonton terlihat benar-benar memenuhi seluruh karpet yang disediakan panitia. Sistem yang digunakan dalam perlombaan ini adalah seleksi naskah untuk mencari para penampil final. Tercatat, 12 kelompok pementas yang lolos meriuhkan ruang auditorium kampus Untidar sebagai ruang serbaguna terbesar yang saat ini dimiliki kampus. 12 kelompok ini terdiri atas 8 dari Lomba Drama Pendek dan 4 dari English Drama Competition.

IMG_6125

Indonesian culture atau budaya Indonesia menjadi tema yang ditetapkan oleh panitia menyajikan sebuah tontonan perebutan juara yang menarik. Semua penampil mampu menghadirkan suasana yang berbeda dan menghibur, mulai dari cerita rakyat macam Ande-Ande Lumut, hingga konsep budaya anak muda yang K-Pop oriented dengan indentitas negara Indonesia yang memiliki budaya beragam.

Tidak cukup di sana, panitia secara spontan pun menghibur para penonton dan peserta dengan sebuah pentas drama yang super mendadak. Tercatat hampir seluruh juri baik dari Lomba Drama Pendek maupun English Drama Competition naik ke atas panggung yang dipelopori oleh dosen sekaligus budayawan Magelang, Drs. Budiono, M.Pd. Dalam salah satu kesempatan wawancara dengan penonton, diperoleh tanggapan yang sangat positif terkait acara semacam ini yang berbasis sastra sedangnkan banyak mahasiswa merupakan mahasiswa pendidikan. Yoan Nathalia, semester 5 Pendidikan Bahasa Inggris menyebut bahwa acara ini sangat menarik dan mendidik para mahasiswa dalam banyak hal. Mulai dari kemampuan berbicara khususnya bahasa Inggris (active speaking), maupun manajemen kepercayaan diri. Hanya saja, Yoan menyayangkan beberapa penonton yang keluar masuk mengikuti grup kelasnya dan ramai selama pementasan, sebuah hal yang terasa wajar mengingat para mahasiswa ini belum secara penuh mengenal konsep pertunjukan dan menonton pertunjukan drama.

Selain dari FKIP, peserta juga berasal dari fakultas lain. Hanya saja, saat pementasan, panitia mendapat kabar peserta yang berasal dari fakultas lain tidak bisa tampil karena suatu hal. Acara ini, seperti acara yang di awal Bulan Bahasa FKIP diselenggarakan – acara berbasis sastra – diharapkan akan menjadi acara tahunan baik oleh Dekan maupun oleh mahasiswa. (AL)