100 MAHASISWA UNTIDAR TERIMA BEASISWA PPA

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) kembali menggulirkan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik ). Beasiswa ini merupakan dukungan biaya Pendidikan yang diberikan kepada Mahasiswa untuk mengikuti dan/atau menyelesaikan Pendidikan Tinggi berdasarkan pertimbangan utama prestasi dan/atau potensi akademik.

Beasiswa atau bantuan biaya pendidikan PPA diberikan kepada mahasiswa aktif berdasarkan periode tahun anggaran berjalan dan diberikan untuk pertama kalinya sekurang-kurangnya selama 6 bulan. Besarnya harga satuan tahun 2015 adalah Rp. 350.000,00 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per mahasiswa per bulan, dan akan diberikan selama 1 tahun. Penerima beasiswa adalah mahasiswa paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VIII.

Tahun ini mahasiswa Untidar penerima beasiswa PPA jumlahnya meningkat drastis dari tahun lalu. Jika di tahun sebelumnya sekitar 20 orang menerima beasiswa PPA, tahun ini penerima berjumlah 100 mahasiswa. Dr. Bambang Kuncoro, M.Si (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni  Untidar ) mengatakan setelah menjadi PTN, Dikti memberikan kuota penerima beasiswa yang lebih besar kepada Untidar. “Ini merupakan angin segar bagi mahasiswa yang kuliah di Untidar, sehingga terbantu biaya studinya”. tuturnya.

Pimpinan Perguruan Tinggi sebelumnya telah menyeleksi usulan mahasiswa calon penerima beserta persyaratan yang telah ditentukan berdasarkan usulan yang telah diseleksi oleh setiap pimpinan Fakultas. 100 orang penerima beasiswa PPA tahun ini 8 orang dari Fisipol Prodi Administrasi Negara, 10 orang dari Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi, 9 orang dari Fakultas Ekonomi Prodi D3 Akuntansi, 14 orang dari Fakultas Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan, 11 orang dari FKIP Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 28 orang dari FKIP Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, 3 orang dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro, 7 orang dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin, 1 orang prodi D3 teknik mesin dan 9 orang dari Prodi Teknik Sipil.

HMJ BAHASA INDONESIA HELAT GELAR SASTRA DI HALAMAN PARKIR UNTIDAR

Selasa 26 Mei 2015 Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar mengadakan Gelar Sastra. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Sastra yang jatuh pada 27 April lalu. Hari Sastra diperingati bertepatan dengan hari meninggalnya sastrawan Indonesia Chairil Anwar. Ia adalah pembaru dalam sastra Indonesia khususnya di bidang puisi. Chairil adalah seorang pelopor dalam sastra Angkatan 45, di samping pernah dituduh sebagai plagiator. Penyair yang dijuluki “binatang jalang” ini meninggalkan kesan yang amat mendalam bagi bangsa Indonesia sampai kini.

Sajak-sajak Chairil dipelajari dari jenjang pendidikan tingkat SD sampai Perguruan Tinggi dan dijadikan objek analisis untuk menyelesaikan pendidikan S1 bahkan ada yang S2 dan S3. Pribadi Chairil sangat unik, berpenampilan nyentrik dan ide-ide puisinya sangat komplet. Mulai dari puisi realisme, individualis, religius sampai romantisme. Puisi-puisi Chairil tidak pernah kering dan selalu menarik untuk dikaji dari perspektif apapun.

Gelar Sastra diadakan di halaman parkir Universitas Tidar, diikuti oleh Dosen, Mahasiswa dan Karyawan Untidar. Acara dibuka dengan Sambutan Rektor Untidar, dilanjutkan dengan penampilan puisi, musikalisasi puisi, dan drama oleh perwakilan dari semester 2, 4 dan 6 Prodi Bahasa dan sastra Indonesia. Para Dosen juga tak kalah membacakan puisi di hadapan ratusan penonton. Dani Setyawan Ketua Panitia Kegiatan ini mengatakan kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan agar Sastra senantiasa mengakar di sanubari mahasiswa PBSI.  Dalam suasana mendung dengan sedikit rintik hujan acara berlangsung selama kurang lebih 2 jam berakhir pukul 17.00 WIB

LENY ZULAECHAH WAKILI UNTIDAR DALAM SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

Untidar mengadakan seleksi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Tidar. Kegiatan ini bertujuan untuk memilih dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi tinggi, memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai wahana menyinergikan hardskills dan softskills mahasiswa, serta memilih wakil Untidar dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional.

Seleksi Mahasiswa Berprestasi di lingkungan Untidar kali ini diikuti oleh 10 mahasiswa terpilih. 2 orang perwakilan dari Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi, 2 orang perwakilan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Administrasi Negara, 1 orang perwakilan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, 1 orang perwakilan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, 2 orang perwakilan Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro,  1 orang perwakilan Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin, dan 1 orang perwakilan Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin.

Penilaian meliputi Indeks Prestasi Kumulatif, Karya Tulis Ilmiah, Prestasi/Kemampuan yang diunggulkan, Bahasa Inggris dan Bahasa PBB lainnya (bila ada), serta Kepribadian. Setelah menyusun Karya Tulis, peserta diwajibkan untuk mempresentasikan ringkasan karyanya di depan Tim Penilai. Koordinator tim penilai adalah Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Adapun para anggotanya adalah Dr. Bambang Kuncoro, M.Si., Dr. Ir. Bambang Surendro, M.T., Ir. Hadi Riyanto, M.Sc., dan Dra. Eny Orbawati, M.Si.
Hasil Rapat Penentuan Mahasiswa Berprestasi Universitas Tidar Tahun 2015 akhirnya memutuskan Juara 1, 2 dan 3. Juara Pertama berhasil diraih oleh Leni Zulaechah dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Juara 2 diraih oleh Tadjus Sobirin dari prodi Teknik Sipil dan Juara 3 Bagas Dwi Prakoso dari Prodi Teknik Mesin. Selanjutnya Juara 1 yaitu Leni Zulaechah akan menjadi wakil Untidar dalam seleksi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional di Jakarta pada tanggal 2 sd 4 Juli 2015

AISYIAH NURUL F. JUARA II MUSABAQOH MAKALAH ILMIAH AL QURAN TK JATENG

 

Kementerian Agama merupakan elemen penting bagi pemerintah dalam mengimplementasikan program revolusi mental bagi generasi muda. Salah satu upaya untuk mengejawantahkan program tersebut adalah mengadakan kegiatan yang menyasar kaum mahasiswa yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dengan berlokasi di Asrama Haji Transit Manyaran Semarang

Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu syiar Islam pemerintah provinsi Jawa Tengah yang menyasar kalangan mahasiswa, terlebih MTQ mahasiswa hanya terselenggara di Jawa Tengah. Harapannya bisa menjadi pilot project bagi provinsi yang lain dan akhirnya terwujud MTQ mahasiswa tingkat nasional. Sekitar 35 perguruan tinggi mendaftar untuk mengikuti 3 musabaqah yang diperlombakan.

Kasi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Qur’an Hadits Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Hj. Siti Zaenatun, S.Pd.I menyampaikan bahwa dalam MTQ Mahasiswa ke-25 ini panitia membuka 3 cabang lomba meliputi Tilawah, Tahfidz 1 Juz dan Tilawah, serta Musabaqah Makalah Ilmiah Quran (M2IQ).

Universitas Tidar kali ini mengirimkan 6 peserta. Kategori Tilawah 2 peserta, Kategori Tahfidz 2 peserta dan Kategori M2IQ 2 peserta. Ini merupakan kali pertama Untidar mengirimkan peserta pada ajang MTQ Mahasiswa, dan berhasil meraih juara harapan 1 untuk peserta putra atas nama Bayu Setiaji dan Juara 2 untuk peserta putri atas nama Aisyah Nurul Fajriah. Cabang MMIQ diikuti oleh 25 kafilah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang masing-masing mengirimkan peserta mahasiswa putra dan putri.

Setelah dikoreksi oleh 4 Dewan Hakim yang masing-masing Prof. Dr. KH. Ali Mansyur, SH.,S.Pn.,M.Hum (Ketua Baznas), Prof. Dr. H. Ahmad Rofey, MA (Guru Besar UIN Wali Songo Semarang), Dr. Hj. Yuyun Effendi, Lc.,MA (Ketua LPTQ Semarang) dan Dr. H. Saifuddin Zuhri, M.Si (Kepala Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jateng), dihasilkan 6 makalah ilmiah terbaik yang terbagi atas 3 makalah putra dan 3 makalah putri, keenam makalah pilihan tersebut yang memperebutkan juara 1,2 dan 3 MMIQ.

Aisyah Nurul Fajriah adalah mahasiswa semester 6 prodi pendidikan Bahasa Inggris Untidar. Aisyah juga aktif menjadi pengurus Unit Kegiatan Agama Islam Ar Ribath. Sebagai Juara 2 Cabang Musabaqoh Makalah Ilmiah AlQuran, Aisyiah berhak mendapatkan trophy, piagam dan uang pembinaan sebesar 2,5 juta rupiah. “Prestasi yang membanggakan mengingat ini merupakan pertama kalinya Untidar mengikuti MTQ Mahasiswa” tutur Ketua Kafilah Untidar Ir. Hadi Riyanto M.P. “Tahun Depan persiapan akan lebih matang sehingga bisa meraih prestasi yang lebih tinggi”, tambahnya.

HMJ BAHASA IINDONESIA GELAR TALKSHOW BERSAMA PENULIS “SUPERNOVA” DEWI LESTARI

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Tidar bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Bengkel Seni Untidar mengadakan Talkshow Sastra menghadirkan Penulis Papan Atas Indonesia Dewi Lestari Simangunsong.

Kegiatan diselenggarakan di Auditorium Universitas Tidar dimulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati hari Sastra Indonesia. Dalam Kesempatan ini juga diadakan Launching Buku Spektrum Frasa karya Bengkel Seni Untidar dan Celoteh Anak Sastra yang merupakan antologi naskah drama kelas PBSI semester 4.

Dalam talkshow ini  Dewi Lestari banyak bercerita mengenai bagaimana proses menghasilkan sebuah karya berikut kendala yang dihadapi.  Dewi Lestari yang akrab dipanggil Dee sempat sharing kalau dirinya pernah menulis dengan sangat cepat yaitu 2 lembar dalam sehari, namun juga pernah menulis dengan sangat lama yaitu 2 lembar dalam 8 bulan. Untuk menjadi lihai memang butuh proses. Butuh ketekunan untuk menjalani proses tersebut. Dee sebenarnya tidak pernah bercita-cita menjadi penulis, namun sejak kecil tepatnya di umur 9 tahun, Dee memimpikan buku karyanya bisa dipajang di toko buku.

Peserta Talkshow banyak yang merasa penasaran dengan karya Dee, Supernova yang begitu spektakuler, baik cerita, tokoh, maupun alurnya. Cerita dan tokoh yang begitu menarik, alur yang mengalir dan tidak membosankan. Kegelisahan Spiritual yang dialami Dee pada saat itu yang membuatnya mendapatkan banyak inspirasi. Banyak membaca, banyak mencari tahu membuat Dee mendapatkan banyak ide dan mengemasnya dalam Supernova. Dee memotivasi peserta yang didominasi mahasiswa Untidar untuk gigih dan tak pantang menyerah dalam menulis. Setiap karya membutuhkan cermin sebagai kritik dan masukan. Kritik, masukan dan tanggapan pembaca akan membuat karya semakin berkembang. Karya paling buruk adalah karya yang tidak bisa dibagikan. Karya tidak untuk dinikmati seorang diri, tapi harus bisa menginspirasi banyak orang menuju perubahan yang positif. Meskipun belum menjadi buku, Dee memotivasi peserta untuk membagikan tulisannya melalui blog, facebook dan media sejenis, sehingga tulisan bisa dibagikan kepada khalayak. Kegiatan yang berakhir jam 12 siang ini juga dimeriahkan oleh hiburan akustik dan tarian modern dari Bengkel Seni Untidar, serta demo kecantikan dari Natasha Skin Clinic Center. Di akhir acara Drs. Budiono, M.Pd, dosen FKIP Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Untidar yang juga menjadi moderator acara ini menyerahkan cindera mata kepada Dewi Lestari Simangunsong, yang telah banyak berbagi dan memotivasi.

ENGLISH DEBATE SOCIETY UNTIDAR MENJADI SPARRING PARTNER TIM DEBAT TARUNA AKADEMI MILITER

EDS atau English Debating Society adalah komunitas yang digagas oleh beberapa mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar (FKIP UNTIDAR). Cikal Bakal EDS adalah English Club di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Jurusan FKIP Bahasa Inggris/ESA (English Student Association). Gagasan untuk membentuk EDS bertujuan agar semakin banyak mahasiswa yang memiliki kemampuan Debat dengan menggunakan Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Saat ini anggota EDS adalah mahasiswa FKIP Bahasa Inggris, namun kedepan EDS diharapkan bisa menjadi wadah bagi mahasiswa dari semua program studi di Untidar yang ingin mengembangkan kemampuan Bahasa Inggrisnya. Ardhiyan yang merupakan Ketua EDS saat ini mengungkapkan mahasiswa sangat perlu membekali diri dengan kemampuan debat karena kemahiran berargumentasi akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk membuat keputusan berdasarkan analisis yang logis dan faktual.

Saat ini EDS rutin mengadakan pertemuan 1 minggu sekali untuk berlatih debat. Jumlah anggota aktif ada 15 anak mulai dari semester 2, 4 dan 6. Ke depan kami akan open recruitmen bagi anggota baru agar EDS semakin eksis dan berkembang. Anggota EDS seringkali didaulat menjadi juri berbagai lomba debat. Beberapa waktu yang lalu menjadi juri di ajang Lomba Debat tingkat SMK se-Kota Magelang, dan juri Lomba Debat tingkat SMA se-Kabupaten Temanggung. Dalam waktu dekat Perwakilan EDS akan menjadi juri dalam Lomba Debat tingkat SMA/SMK di bawah LPNU Temanggung. Tak hanya menjadi juri lomba debat, EDS juga menjadi sparring partner bagi Tim Debat Taruna Akmil. Setiap hari Jumat EDS dan Tim Debat Taruna Akmil berlatih untuk mengembangkan kemampuan debat masing-masing tim. Latihan dilaksanakan secara bergantian di kampus Untidar dan dikampus Akmil. Tim Debat Taruna Akmil dalam waktu dekat akan berlaga di  Pekan Intergrasi Kejuangan Antar Taruna (Piktar). Piktar merupakan ajang untuk memacu prestasi para Taruna di bidang olahraga umum dan olahraga militer, termasuk juga bidang akademik. Sebagai pemanasan, tim debat akademi militer berlatih bersama tim EDS Untidar. Bagi EDS adanya sparring partner juga akan semakin meningkatkan semangat untuk menajamkan kemampuan agar semakin mumpuni ketika berlaga di Lomba Debat Antar Perguruan Tinggi seperti ajang NUDC dan NEED.

BEM DAN HMJ FKIP UNTIDAR LAKSANAKAN REORGANISASI

Dekan, Wakil Dekan, Fungsionaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar berkumpul di Ruang Multimedia Untidar dalam acara serah terima Ketua dan Pengurus BEM dan HMJ FKIP.

Acara dimulai pukul 10.00, dibuka dengan sambutan Dekan FKIP Drs. Samingin, M.Hum. “Meskipun aktif berorganisasi, kuliah jangan sampai keteteran”, itu yang terpenting”, tegas Samingin. “Berorganisasi adalah kegiatan yang sangat positif, karena mahasiswa akan belajar untuk bersosialisasi, memecahkan masalah dan melatih kemampuan analitis serta kreatif. Meski demikian jangan sampai sering absen kuliah. Itu tidak diharapkan” tambah Samingin.

Dalam kesempatan tersebut Dekan FKIP juga memberikan apresiasi atas kinerja pengurus lama yang telah sukses mengadakan berbagai kegiatan positif seperti Bakti Sosial, Pembekalan, Acara Keakraban dsb. Dalam acara reorganisasi ini masing-masing Ketua memaparkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan selama periode 1 tahun. BEM FKIP menaungi 2 Himpunan Mahasiswa Jurusan Yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris atau English Student Organization dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

MAHASISWA SEMESTER V PBSI GELAR PAMERAN FOTOGRAFI JURNALISTIK

Mahasiswa Semester V Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (Untidar) mengadakan acara Pameran Fotografi Jurnalistik (FJ). Acara berlangsung selama tiga hari. Dimulai dari Kamis-Sabtu (13-15/11) dan bertempat di Auditorium Untidar. Pameran FJ merupakan rangkaian dari Tugas Mata Kuliah Praktik Jurnalistik yang diampu oleh Drs. Hari Wahyono, M.Pd. Selain sebagai tugas mata kuliah, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menunjukan bahwa mahasiswa tidak hanya memahami teori, namun juga mampu berkarya secara nyata.

Acara dibuka oleh Dekan FKIP, Drs FX Samingin M.Hum. “ Pameran ini sangat baik dan bermanfaat. Kami harap mahasiswa tidak hanya memenuhi syarat pendidikan atau sekadar formalitas saja, tapi bisa mengembangkan di luar bangku kuliah.” Kata Dekan FKIP saat membuka acara. Pameran FJ tahun ini bertepatan dengan Ujian Tengah Semester (UTS), jadi hanya beberapa dosen yang hadir pada saat pembukaan. Sampai acara penutupan, kurang lebih 300 orang mengunjungi pameran.

Dalam pameran tahun ini, ada 37 mahasiswa yang ikut berpartisipasi. Mereka diwajibkan mengumpulkan 10 foto, terdiri dari 7 foto berita dan 3 foto picture dengan tema bebas. Jumlah total keseluruhan foto yang dipamerkan adalah 380 foto dan 10 foto di antaranya hasil karya dari Drs. Hari Wahyono, M.Pd. Sebelum pameran diselengarakan, mahasiswa diberikan pelatihan terlebih dahulu, kurang lebih selama tiga bulan yaitu dengan mengumpulkan satu foto tiap minggunya. Evaluasi juga dilakukan agar kemampuan mengenai Fotografi Jurnalistik dapat meningkat. Semua itu bertujuan agar ketika pameran mahasiswa mampu memberikan hasil foto yang berkualitas dan memenuhi  standar. Persiapan pameran sendiri membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu. “Foto-fotonya bagus dan unik. Semoga hal ini terus ada tiap tahunnya, karena sangat menginspirasi.” Kata Sya’adah salah satu pengunjung pameran.

Pameran semacam ini telah dilaksanakan selama lima tahun berturut-turut. Panitianya berasal dari mahasiswa semester V PBSI. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok. Selain Pameran FJ, acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan Band dari Bengkel Seni (BS) Untidar dan beberapa kolaborasi mahasiswa lainnya.

Untuk pendanaan, murni berasal dari sawadaya semua mahasiswa semester V PBSI.  “Ini acara mandiri jadi kami yang mendanai. Kemarin juga ada saran dari Dekan untuk di jadikan sebagai agenda kegiatan fakultas, ya semoga kedepannya bisa terealisasi.” Tandas Heri. Dana yang dikumpulkan digunakan panitia untuk menyewa sketsel, konsumsi, publikasi dsb

Pameran di tutup pada hari Sabtu, pukul 15.00 WIB oleh Drs. Hari Wahyono M.Pd., sekaligus dilakukan evaluasi dengan tujuan mahasiswa kedepannya mampu mengembangkan kemampuan fotografi jurnalistik di luar bangku perkuliahan. (M.Ab/Humas)

HMJ BAHASA DAN SASTRA INDONESIA GELAR SEMINAR “SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA”

“Bahasa Indonesia itu penting, sebagai bahasa pemersatu Indonesia yang terdiri dari beragam suku. Namun sayangnya penggunaan dan penguasaannya belum optimal, termasuk di kalangan akademik baik siswa maupun guru” ungkap Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Drs. Pardi M.Hum., dalam seminar Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar, Selasa 28 Oktober 2014 bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Pardi menjelaskan perlunya masyarakat menguasai Bahasa Indonesia. Masyarakat juga perlu mempelajari berbagai bahasa, karena bahasa adalah komponen vital dalam bersosialisasi.

Bahasa adalah gambaran atau refleksi dari kehidupan, dimana bahasa adalah perwujudan atau ekspresi kehidupan seseorang, masyarakat, Negara, dan Bangsa.  Bahasa yang santun adalah representasi dari masyarakat yang berbudaya. Sebaliknya, bahasa masyarakat yang kasar merupakan ekspresi dari masyarakat yang kurang beradab.  Dalam acara yang dihadiri dosen dan mahasiswa FKIP Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Untidar ini, juga turut menghadirkan sastrawan Magelang Bambang Eka Prasetya yang membawakan materi workshop sastra cipta karya puisi.[:en]“Bahasa Indonesia itu penting, sebagai bahasa pemersatu Indonesia yang terdiri dari beragam suku. Namun sayangnya penggunaan dan penguasaannya belum optimal, termasuk di kalangan akademik baik siswa maupun guru” ungkap Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Drs. Pardi M.Hum., dalam seminar Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar, Selasa 28 Oktober 2014 bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Pardi menjelaskan perlunya masyarakat menguasai Bahasa Indonesia. Masyarakat juga perlu mempelajari berbagai bahasa, karena bahasa adalah komponen vital dalam bersosialisasi.

Bahasa adalah gambaran atau refleksi dari kehidupan, dimana bahasa adalah perwujudan atau ekspresi kehidupan seseorang, masyarakat, Negara, dan Bangsa.  Bahasa yang santun adalah representasi dari masyarakat yang berbudaya. Sebaliknya, bahasa masyarakat yang kasar merupakan ekspresi dari masyarakat yang kurang beradab.  Dalam acara yang dihadiri dosen dan mahasiswa FKIP Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Untidar ini, juga turut menghadirkan sastrawan Magelang Bambang Eka Prasetya yang membawakan materi workshop sastra cipta karya puisi.

MAHASISWA UNTIDAR TERIMA BEASISWA SUPERSEMAR

Lima Mahasiswa Universitas Tidar mendapatkan  Beasiswa Supersemar Tahun Anggaran 2014. Lima Mahasiswa yang terpilih adalah mahasiswa semester 4. Beasiswa diberikan kepada :

  1. LENY ZULAECHAH DARI FKIP BAHASA INGGRIS
  2. ARDHIYAN NUGRAHANTO DARI FKIP BAHASA INGGRIS
  3. MISTA MIROH DARI FKIP BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
  4. DEVITA DHAMANINGRUM DARI FAKULTAS EKONOMI PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
  5. PANGLIPUR SETYO ASIH DARI FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI

Masing-masing mahasiswa mendapatkan beasiswa pendidikan sebesar Rp 2.400.000,-. Beasiswa Supersemar adalah beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Supersemar kepada mahasiswa di seluruh penjuru Indonesia yang terpilih dengan tujuan untuk meningkatkan semangat belajar dan meningkatkan prestasi pendidikan. Syarat utama penerima Beasiswa Supersemar adalah memiliki IPK minimal 3,5 dan aktif di organisasi kampus.[:en]Lima Mahasiswa Universitas Tidar mendapatkan  Beasiswa Supersemar Tahun Anggaran 2014. Lima Mahasiswa yang terpilih adalah mahasiswa semester 4. Beasiswa diberikan kepada :

  1. LENY ZULAECHAH DARI FKIP BAHASA INGGRIS
  2. ARDHIYAN NUGRAHANTO DARI FKIP BAHASA INGGRIS
  3. MISTA MIROH DARI FKIP BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
  4. DEVITA DHAMANINGRUM DARI FAKULTAS EKONOMI PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
  5. PANGLIPUR SETYO ASIH DARI FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI

Masing-masing mahasiswa mendapatkan beasiswa pendidikan sebesar Rp 2.400.000,-. Beasiswa Supersemar adalah beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Supersemar kepada mahasiswa di seluruh penjuru Indonesia yang terpilih dengan tujuan untuk meningkatkan semangat belajar dan meningkatkan prestasi pendidikan. Syarat utama penerima Beasiswa Supersemar adalah memiliki IPK minimal 3,5 dan aktif di organisasi kampus.