[:id]‘Kolaborartsi’ Raih Juara 1 Lomba PUSPIPTEK Short Movie Competition[:en]Snatching The First Winner in PUSPIPTEK Short Movie Competition, ‘KOLABORARTSI’ Bring A New History for UNTIDAR[:]

[:id]

KOLABORARTSI adalah suatu tim yang terbentuk dari mahasiswa UNTIDAR yang memiliki passion yang sama di bidang perfilman. Tim yang digawangi oleh Ahmad Maulana Ghufar, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untidar semester 7, memenangkan lomba Puspiptek Short Movie Competition tahun 2019 sebagai juara pertama. KOLABORATSI menekuk 207 tim pesaingnya yang berasal dari seluruh universitas di Indonesia. Acara yang diadakan dari tanggal 3 sampai 6 Oktober 2019 di Tangerang ini memiliki beberapa kriteria penilaian, diantaranya paper yang berisi naskah dan informasi tentang film, teaser dari film, konten, sinematografi, dan editing film.

Awalnya, setiap tim diminta untuk mendaftarkan film pendek dokumenter berdurasi maksimal lima menit dengan tema inovasi. Kolaborartsi mengirimkan film dengan judul “Pawuhan”. Setelah lolos, untuk seleksi final, setiap tim diminta untuk membuat film tentang peneliti yang telah dipilih panitia dengan tema ‘Srikandi IPTEK’. Film yang berjudul “Wiguna” dari Kolaborartsi lantas membawa nama timnya menjadi pemenang di lomba ini. Juara 2 diperoleh

“Kami sangat senang karena berhasil menjadi yang terbaik diantara kampus-kampus bergengsi di seluruh Indonesia. Ini merupakan pertama kali dalam sejarah Untidar, mahasiswanya mampu menjadi finalis di dua event film pendek terbesar di Indonesia hanya dalam rentang waktu 2 bulan. Sebelumnya kami juga berhasil menjadi finalis Festival Film Mahasiswa Indonesia tahun 2019 di Lampung. Tahun lalu, 2018, kami juga berhasil Juara 1 Lomba Film Pendek Kesehatan UGM Tingkat Nasional,” kata Ahmad.(AG)

[:en]

KOLABORARTSI is a team formed by UNTIDAR students who have the same passion in film. The team led by Ahmad Maulana Ghufar, student of the Indonesian Language and Literature Education Study Program FKIP UNTIDAR semester 7, won the 2019 PUSPITEK Short Movie Competition as the first winner. KOLABORATSI defeated 207 competing teams from all universities in Indonesia. This event, which was held from 3 to 6 October 2019 in Tangerang, has several evaluation criteria, including papers containing scripts and information about films, teasers from films, content, cinematography, and film editing.

At the first step, each team was asked to register a documentary short film with a maximum duration of five minutes with the theme of innovation. KOLABORARTSI sent a film with the title “Pawuhan”. After passing the qualification, for the final selection, each team was asked to make a film about researchers who had been selected by the committee with the theme “Srikandi Science and Technology”. The film entitled “Wiguna” from KOLABORARTSI then brought the name of the team to be the winner in this competition.

“We are very happy because we succeed to be the best among prestigious universities throughout Indonesia. This is the first time fir UNTIDAR when the students were able to become finalists at the two biggest short film events in Indonesia in only a span of 2 months. Previously, we also succeeded in becoming a finalist in the 2019 Indonesian Student Film Festival in Lampung. Last year, in 2018, we also won 1st place at the UGM National Health Short Film Competition, “Ahmad said. (AG-NA)

[:]

[:id]Mahasiswi Pendidikan IPA, Fimarizki Juarai Lomba Kewirausahaan Nasional[:en]Science Education Student, Fimarizki Wins National Entrepreneurship Competition[:]

[:id]

Kabar gembira datang dari salah satu mahasiswi Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, Fimarizki. Mahasiswi semester V ini dinobatkan sebagai juara 1 lomba Kewirausahaan Mahasiswa yang digelar oleh Forum Komunikasi (FORKOM) FKIP Negeri se-Indonesia di mana FKIP Universitas Terbuka ditunjuk sebagai tuan rumah. Kewirausahaan merupakan salah satu dari empat bidang lomba mahasiswa pada kegiatan tersebut. Ketiga bidang lomba lainnya adalah Lomba Media dan Alat Peraga Pembelajaran Pengembangan Karakter, Lomba Pembelajaran Mikro, dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Lomba dengan tema “Mengajar dengan Teknologi” ini digelar pada tanggal 4 – 5 Oktober 2019 bertempat di Hotel Atria Gading Serpong dan UT Convention Center (UTCC). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa para calon guru dalam menjawab tuntutan pendidikan saat ini dan diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk mampu berinovasi dengan teknologi.

Melalui proposal kewirausahaan yang berjudul SIPALPY “SINGKONG KEPAL CRISPY” sebagai Jajanan Tradisional yang Termodernisasi dan Media Pelestarian Makanan Indonesia, Fimarizki menjadi juara pertama dan berhak atas medali, sertifikat, dan uang pembinaan senilai satu juta rupiah. Pelaksanaan lomba sudah dimulai sejak 14 September 2019. Setelah melalui proses seleksi, para finalis terpilih mempresentasikan hasil karya di hadapan dewan juri pada 4 Oktober 2019.

“Lomba yang saya ikuti di UT itu adalah serangkaian lomba mengajar dalam pendidikan yang diadakan FORKOM FKIP se-Indonesia. Sebenarnya dari Pendidikan IPA mengirimkan wakil di semua bidang lomba yaitu microteaching, media pembelajaran, LKTI, dan juga kewirausahaan. Kami sudah mengupload berkasnya dan pada saat pengumuman hanya saya yang lolos di bidang kewirausahaan,” tutur Fimarizki menceritakan proses lomba yang diikutinya.

“Setelah lolos seleksi proposal, saya diundang ke Pusat UT di Tangerang untuk presentasi. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau juara 1, namun berkat kata-kata Kajur MIPA Bapak Dr. Ahmad Muhlisin bahwa yang di sana (finalis) sudah pasti juara, karena tinggal 5 finalis yaitu juara 1,2,3 dan harapan 1,2, saya menjadi tidak terbebani saat lomba dan alhamdulilah saya bisa meraih juara 1,” imbuhnya.

Fimarizki merasa sangat senang bisa berkontribusi untuk Prodi Pendidikan IPA tercinta. “Karena biar saat re-akreditasi bisa segera terakreditasi A. Selain itu, saya juga senang bisa membuat ibu bapak dosen yang hadir di FORKOM menjadi bangga, karena dari UNTIDAR hanya ada 1 peserta lomba dan alhamdulilah dapat juara 1,” ujarnya dengan penuh semangat. Di samping meraih juara 1, Fimarizki juga mendapat pengalaman baru dan teman baru.

Karya yang diikutsertakan dalam lomba bidang kewirausahaan tersebut berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang mendapat pendanaan pada tahun 2018 bersama keempat rekannya. Setelah direvisi dengan beberapa penyesuaian, proposal diajukan untuk lomba kewirausahaan tersebut. Sampai saat ini, produk olahan singkong SIPALPY terus berkembang hingga menghasilkan omzet jutaan rupiah dalam sebulan.

Selamat Fimarizki, semoga semakin berprestasi! [YF]

[:en]

Good news comes from one of the students of the Science Study Program of Faculty of Education and Teachers Training (FKIP) Universitas Tidar, Fimarizki. This fifth semester student was named as the 1st winner of the Student Entrepreneurship competition held by the Communication Forum (FORKOM) of the Indonesian State FKIPs in which the FKIP of Universitas Terbuka was designated as the host. Entrepreneurship is one of the four fields of student competitions in these activities.

Through an entrepreneurial proposal entitled SIPALPY “SINGKONG KEPAL CRISPY” as a Modernized Traditional Snack and Indonesian Food Preservation Media, Fimarizki won the first place and was awarded a medal, certificate and founding money worth of one million rupiahs. The competition began on September 14, 2019. After going through the selection process, the selected finalists presented their work before the jury on October 4, 2019.

“The competition that I joined at UT was a series of teaching competitions in education held by FORKOM of FKIPs throughout Indonesia. Actually, Science Education sent representatives in all fields of competition namely microteaching, learning media, LKTI, and also entrepreneurship. We had uploaded the file before the announcement informing that I was the only one who qualified in the field of entrepreneurship,” said Fimarizki, describing the process of the competition that he participated in. “After passing the proposal selection, I was invited to the UT Center in Tangerang for a presentation. Actually I did not think that would become the first winner, but thanks God I won this” he added.

Fimarizki feels so happy to be able to contribute to his beloved Science Study Program. “Its because hopefully it can be immediately accredited A when the study program does the re-accreditation. In addition, I am also pleased to be able to make the lecturers who come to this place proud as only one participant from UNTIDAR passed the selection and even won it.” he said eagerly. Besides winning the 1st place, Fimarizki also gained new experiences and riends.

The work that brought him to the first place came from Student Creativity Program (PKM) which received funding in 2018 with four colleagues. After being revised with some adjustments, the proposal was submitted for the entrepreneurship competition. Until now, SIPALPY cassava processed products continue to grow to produce millions of rupiahs in turnover within a month.

Congratulations Fimarizki, keep it up and be a high achieve! (AL)

[:]

[:id]Mahasiswa Prodi PBI Melaksanakan Praktik Hoteliers dan School Visit[:en]English Education Study Program Students Carried Out Hoteliers And School Visit Practices[:]

[:id]

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) sebagai salah satu program studi di FKIP UNTIDAR memiliki profil lulusan sebagai pendidik Bahasa Inggris, edupreneur, dan peneliti. Pengalaman belajar di jenjang pendidikan tinggi memainkan peranan penting dalam mempersiapkan mahasiswanya untuk dapat memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, Prodi PBI mengadakan Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) untuk mendukung kompetensi lulusan. KKL dilaksanakan dalam rangka kegiatan praktek hoteliers dan kunjungan international school & national school untuk menunjang mata kuliah English for Tourism dan English for Children. Tujuan utama kegiatan KKL tersebut adalah agar mahasiswa dapat belajar dan mempraktikkan secara langsung materi yang telah diperolehnya di kelas.

KKL dilaksanakan pada hari Senin 30 September 2019 dan diikuti oleh mahasiswa semester 5 Prodi PBI. Mahasiswa sebanyak 76 mahasiswa terbagi dalam beberapa kelompok dan didampingi oleh dosen pendamping. Kunjungan international school & national school dengan tujuan SD Mondial Semarang. Sementara, kegiatan hoteliers bertempat di Grand Artos Hotel & Convention Magelang. Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti KKL. Hal ini dapat teramati dari kegiatan school tour, hotel tour, table manner, dan diskusi yang berlangsung.

“Program KKL diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam membuka wawasan school management dan hotelier serta memperkaya khazanah pemahaman dan kemampuan tambahan sebagai bekal mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang dimiliki” kata Arum Nisma W, M. Pd., di akhir wawancara. (RI)

[:en]

English Education Study Program as one of the study programs in FETT Untidar has a graduates’ profile as English educators, edu-preneurs, and researchers. The learning experience at the tertiary level plays an important role in preparing students to be able to enter the workplace. Therefore, English Education Study Program held a Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) to support graduate competencies. KKL is conducted in the context of hoteliers’ practical activities and international school & national school visits to support English for Tourism and English for Children subjects. The main purpose of the KKL activities is to facilitate students in applying the materials they have learnt in the class in real situation.

 KKL was held on Monday September 30, 2019 and was followed by 76 students of 5th semester of English Education Study Program which were divided into several groups and accompanied by some lecturers. The international and national school visit program visited Mondial Elementary School Semarang. Meanwhile, hoteliers’ activities take place at the Grand Artos Hotel & Convention in Magelang. Students were very enthusiastic in participating in the KKL. This can be observed from school tour activities, hotel tours, table manner, and ongoing discussions.

“The KKL program is expected to improve student competence in relation to school management and hotelier knowledge as well as enriching the understanding and additional abilities as a provision for students to develop their knowledge,” said Arum Nisma W., M. Pd. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Lolos INSENTIF PKMGT 2019[:]

[:id]

Satu lagi, seorang mahasiswa FKIP menambah deretan prestasi di tahun 2019. Dia lahir dan dibesarkan di kabupaten Blora. Saat ini tengah aktif menempuh pendidikan di Program Studi Sarjana Pendidikan IPA, semester V. Dialah mahasiswa dengan nama lengkap Dewi Inda Musni (Inda) yang pada tanggal 2 Oktober 2019 lalu mendapatkan informasi keberhasilan atas lolosnya dalam proses kompetisi nasional untuk mendapatkan insentif Program Kerativitas Mahasiswa skema Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang diselenggarakan oleh Dirjen Belmawa Ristekdikti.

“Saya merasa kaget sekali, tidak menyangka kalau lolos, awalnya tidak berharap apa-apa, yang penting serius mengerjakan”, tutur Indah yang berperan sebagai ketua tim pengusul saat mengungkapkan perasaanya setelah mendapatkan informasi kelolosanya tersebut dalam sebuah sesi wawancara.

Sebelumnya, Indah bersama 2 rekan anggotanya Nur Alifatun Hanna (Teknik Sipil) dan Muhammad Abdan Syakura (Pendidikan IPA) yang didampingi oleh seorang pembimbing, Bapak Eko Julianto, M.Pd (Dosen P.IPA) telah menyusun gagasan tertulis yang berhasil menarik hati para dewan juri nasional dengan mengangkat judul “Desain Future Farm House Untuk Menuju Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan”. Gagasan tersebut muncul karena dilatarbelakangi atas munculnya fakta bahwa lahan perkotaan di Indonesia telah semakin sempit untuk dijadikan sebagai area pertanian. [MR]

[:]

[:id]Pelaksanaan Program PDS dan SPADA[:en]FKIP Receives two Grants of PDS and SPADA Programs[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNTIDAR tahun ini mendapatkan hibah Program Penugasan Dosen di Sekolah (PDS) dan Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA). Kedua hibah program ini melibatkan semua program studi di FKIP UNTIDAR.

Hibah program PDS merupakan penugasan kepada dosen di sekolah untuk membina sekolah supaya terdapat keselarasan antara sekolah dan universitas. Menurut Widya Ratna Kusumaningrum, S.Pd., M.Pd., M.Ed., salah satu latar belakang program PDS ini adalah karena adanya gap yang cukup besar antara sekolah dan universitas. Program PDS menjadi salah satu sarana kolaborasi antara sekolah dan universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sementara itu pelaksanaan SPADA terbagi menjadi beberapa program, yaitu blended learning, pembelajaran daring (online), dan pembelajaran terbuka. Beberapa mata kuliah yang menggunakan  pembelajaran blended learning  adalah Public Speaking, Quantitative Research Methods in Language Education, dan Perkembangan Peserta Didik. Mata kuliah yang menggunakan daring  adalah Pengantar Pendidikan dan Profesi Kependidikan. Mata kuliah yang menggunakan pembelajaran terbuka adalah Educational Statistics, Psikologi Pendidikan, Kewirausahaan, dan Qualitative Research Methods. Menanggapi hal ini Dr.Ericka Darmawan, M.Pd. menjelaskan bahwa pelaksanaan program SPADA di UNTIDAR telah diintegrasikan dengan sistem pembelajaran daring dari UNTIDAR yaitu ELITA. (FR)

[:en]

Faculty of Teachers Training and Education (FKIP) Universitas Tidar received grants from the government in “Program Penugasan Dosen di Sekolah (PDS)” and “Development of Online Learning System (SPADA). Both grant programs involved all study programs in FKIP Universitas Tidar.

PDS itself is a program which assigned lecturers in schools to foster schools so there is harmony between schools and universities. According to Widya Ratna Kusumaningrum, S.Pd., M.Pd., M.Ed., one background of the PDS program is that there is a large gap between schools and universities. The PDS program is a means of collaboration between schools and universities in improving the quality of education in Indonesia.

Meanwhile, the implementation of SPADA is divided into several programs, namely blended learning, online learning, and open learning. Some courses that use blended learning are Public Speaking, Quantitative Research Methods in Language Education, and Student Development. Furthermore, courses which are online courses are Introduction to Education and the Education Profession. Courses that use open learning are Educational Statistics, Educational Psychology, Entrepreneurship, and Qualitative Research Methods. Responding to the program Dr.Ericka Darmawan, M.Pd. explained that the implementation of the SPADA program at Universitas TIdar had been integrated with the online learning system from UNTIDAR namely ELITA. (FR-NA)

[:]

[:id]Menabung Prestasi Dari Ajang Duta Wisata Kabupaten Magelang[:en]Achievements of FKIP students in Tourism Ambassador in Magelang Regency[:]

[:id]

Duta Wisata sebagai salah satu ajang yang menarik dan bergengsi, mulai digemari oleh kalangan anak muda di seluruh Indonesia. Pemuda pemudi yang dapat berpartisipasi setidaknya berumur 17 tahun ke atas. Acara yang diadakan setiap tahun ini, juga banyak diminati oleh anak muda di kabupaten maupun kota Magelang. Sebutan populernya adalah Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten/Kota Magelang.

Senin, 9 September 2019 adalah hari yang bersejarah bagi dua mahasiswa FKIP UNTIDAR, yaitu Nidaul Husna (PBI/Semester 5) dan Muhammad Fajar A. (PBI/Semester 3) yang  lolos serangkaian tes untuk masuk menjadi finalis Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Magelang. Mereka lolos mengalahkan 110 orang dan masuk menjadi finalis 15 besar putra / putri Duta Wisata.

Sederet kegiatan dilakukan para finalis selama dua minggu. Adapun kegiatannya yaitu beauty shoot di Ketep Pass, pembekalan, kelas koreo, outbound, audiensi bupati (makrab), dan grand final. Sebelum grand final, para finalis juga harus mendapatkan like sebanyak – banyaknya melalui Instagram dengan cara mengklik foto mereka.

Grand Final yang dilakukan pada 20 September 2019 di Grand Artos Magelang membawa Nidaul Husna menjadi Juara 2 Mbak Duta Wisata Kabupaten Magelang. Meski Muhammad Fajar belum berhasil di ajang ini, dia mengaku sangat senang karena mendapat pengalaman tentang Public Speaking dan praktik kepariwisataan secara langsung. Hal ini membuat dirinya tak berputus asa dan ingin mencoba kembali ajang bergengsi ini tahun depan. (AG)

[:en]

Tourism Ambassador as one of the interesting and prestigious events, began to be favored by young people throughout Indonesia. Those who can participate in the event must be at least 17 years and over. This event, which is held every year, is also much sought after by young people in the districts and cities of Magelang. The popular name is Mas and Mbak Magelang.

On Monday, 9 September 2019 was a historic day for two students of Faculty of Education and Teachers Training (FKIP) namely Nidaul Husna and Muhammad Fajar A., both are from Englsih Education Study program, who passed a series of tests to become finalists in Mas and Mbak Magelang in Magelang Regency . They succeeded to beat 110 people and entered into the finalists of the top 15 Tourism Ambassador.

A series of activities carried out by the finalists for two weeks. The activities were beauty shoot at Ketep Pass, briefing, choreography class, outbound, audience with the regent and grand final. Before the grand final, the finalists had to get as many likes through Instagram by clicking on their photos.

The Grand Final which was held on September 20, 2019 at the Grand Artos Magelang brought Nidaul Husna to become the final champion of the Mba Magelang District. Although Muhammad Fajar has not succeeded in this event, he claimed to be very happy because he gained experience about Public Speaking and the practice of tourism directly. This makes him more excited and wants to try again this prestigious event next year. (AG-NA)

[:]

[:id]Menjadi Presenter Di Seminar Internasional? Siapa Takut?[:en]Being A Presenter at An International Conference? No Need to Worry![:]

[:id]

Sabtu, 14 September 2019 tiga mahasiswa FKIP PBI UNTIDAR mengikuti seminar internasional ELTLT 19 (English Language Teaching, Literature, and Translation) sebagai presenter di Hotel Grasia Semarang. Mereka adalah, Farid Romadhon, Ikrar Genidal Riadil, dan Ayutya Khoirul Mar’ah mahasiswa PBI Semester 5. Seminar internasional  ke-delapan yang diadakan oleh UNNES ini, mengundang empat keynote speakers, diantaranya Prof. Jayne C. Lammers, Dr. Hasuria Che Omar, Dr. Abdul Mohammad Ali Jinnah, dan Prof. Dr. Abdurrahman Faridi, M.Pd.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini mengangkat tema “The Current Issues and Challenges of English Language Teaching, Literature, and Translation in the Disruption Era”. Adapun judul penelitian yang disuguhkan oleh ketiga mahasiswa Untidar ini adalah ‘Inserts Used by Ariana Grande of Interview in Jimmy Fallon Talk Show”. Mereka merasa bangga dan senang dapat menjadi presenter di seminar Internasional, seperti kata salah satu mahasiswa, Ikrar Genidal Riadil, “Seruuu dan challenging banget! Lebih suka dan lebih keren juga di international conference. Ini kedua kalinya saya presentasi di international conference, saya merasa mendapatkan lebih banyak experiences, banyak ilmu juga karena banyak experts dari luar negeri jadi bisa nambah relasi buat sharing.” (AG)

[:en]

Saturday, September 14, 2019 three English Education Study Program (PBI) of FKIP UNTIDAR students attended the English Language Teaching, Literature, and Translation (ELTLT) 19, as presenters at Grasia Hotel Semarang. They were Farid Romadhon, Ikrar Genidal Riadil, and Ayutya Khoirul Mar’ah, all of which are currently in fifth semester. It was the eighth international seminar organized by English Language and Literature Department of UNNES which invited four keynote speakers. Among the sepakers are; Prof. Jayne C. Lammers, Dr. Hasuria Che Omar, Dr. Abdul Mohammad Ali Jinnah, and Prof. Dr. Abdurrahman Faridi, M.Pd.

This year, the annual event raised “The Current Issues and Challenges of English Language Teaching, Literature, and Translation in the Disruption Era” as the theme. The title of the research presented by the three UNTIDAR students is “Inserts Used by Ariana Grande of Interview in Jimmy Fallon Talk Show”. They felt proud and happy to be one of presenters at an international seminar, as one of the students, Ikrar Genidal Riadil said, “Exciting and really challenging! I feel happier and its like more awsome to be at international conference. This is my second time presenting at an international conference, I feel I have gained more experiences, lots of knowledge too because many experts are from abroad so I can add relations for sharing ideas. (AL)

[:]

[:id]121 Mahasiswa Mengikuti KKL di Semarang[:en]121 Students Join Field Work Course in Semarang[:]

[:id]

Tahun ini, Kota Semarang menjadi destinasi bagi 121 mahasiswa semster V dalam Program Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada 19/09 lalu. Program Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan jembatan bagi mahasiswa dalam  memperoleh pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam bidang kerja yang linier selain menjadi guru, yaitu mengetahui peluang kerja dalam ranah penerbitan, penulis buku, reporter, terapis wicara, dan ranah kerja lain yang masih berkorelasi dengan bidang bahasa.

Dosen PBSI sekaligus koordinator KKL Firstya Evi Dianastiti, M.Pd. menyampaikan, dengan adanya KKL, mahasiswa semester V dapat memperoleh banyak manfaat. Hal ini karena mahasiswa pada semester V belum memiliki pengetahuan yang memadai berkaitan dengan bidang kerjanya kelak. Oleh sebab itu, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menggali informasi sehingga pengetahuannya mengenai bidang kerja menjadi lebih luas. Selain itu, mahasiswa secara langsung dapat memperoleh pengalaman melalui praktik secara langsung.

Melalui berbagai pertimbangan, destinasi KKL mengerucut di Balai Bahasa Jawa Tengah, TVKU (Udinus) dan Cagar Budaya Lawang Sewu. Di Balai Bahasa Jawa Tengah mahasiswa memperoleh banyak informasi terkait pentingnya pelestarian bahasa, proses penyusunan KBBI baik online maupun offline, dan penyuluhan kepada guru terkait UKBI. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Tirto Suwondo, M. Hum. dan Agus Sudono, S.S., M.Hum. Di TVKU Universitas Dian Nuswantoro, mahasiswa dijamu dengan kajian menarik oleh Dr. Guruh Fajar Shidik, S.Kom., M. Cs. dan Hery Pamungkas, M.I.Kom. dua narasumber tersebut menyampaikan sejarah pendirian TVKU, kerjasama yang dilakukan, hingga peningkatan kualitas siaran dan jaringan. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa memperoleh informasi dan  pengalaman broadcasting. Tujuan terakhir adalah rekreasi di Cagar Budaya Lawang Sewu. Di tempat ini mahasiswa mendapatkan informasi terkait sejarah Kota Semarang dan konservasi bangunan bersejarah peninggalan Belanda tersebut.MW

[:en]

This year, Semarang became the destination for 121 students of fifth semester in the Field Work Program held on September 19. The Field Work Course (KKL) Program carried out by the Indonesian Language and Literature Education study program is a bridge for students to gain knowledge and experience of students in the linear field of work besides becoming a teacher, which is to find work opportunities in the world of publishing, or to become a book writer, reporter, and other jobs that are still correlated with the language field.

PBSI lecturer as well as KKL coordinator, Firstya Evi Dianastiti, M.Pd. conveyed, with KKL, students of fifth semester can get a lot of benefits. This is because the students have not had adequate authentic experience and knowledge related to their field of work later. Therefore, through this activity, students can explore more information so that their knowledge about the field of work becomes wider. In addition, students can directly gain experience through hands-on practice.

Through various considerations, finally, the destinations chosen were the Central Java Language Center, TVKU (Udinus) and Lawang Sewu Cultural Heritage. At the Central Java Language Center students get a lot of information related to the importance of language preservation, the process of preparing KBBI ( both online and offline), and counseling to teachers related to UKBI, while  At TVKU Dian Nuswantoro University, students got valuable information and experience on broadcasting. Finally, students refreshed themselves at Lawang Sewu Cultural Heritage. At this place, students got information related to the history of Semarang City and the conservation of the historic heritage building from the Netherlands. AL

[:]

[:id]Seminar Nasional MIPA 2019 Ramaikan Rangkaian Pekan MIPA FKIP UNTIDAR[:]

[:id]

Jurusan MIPA FKIP UNTIDAR adakan Seminar Nasional MIPA 2019 dengan mengusung tema “Mencetak Sumber Daya Manusia MIPA Berkarakter Melalui Pembelajaran STEM” yang disesuaikan dengan Visi Indonesia yakni SDM Unggul Indonesia Maju. Seminar ini dilangsungkan pada hari Sabtu, 21 September 2019 bertempat di Wisma Sejahtera, Magelang. Kegiatan yang sudah berlangsung ke dua kalinya ini merupakan kegiatan tahunan yang dirangkaikan dengan acara Pekan MIPA tahun 2019.

Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd selaku ketua panitia menjelaskan tujuan dari seminar ini untuk meningkatkan suasana akademik di Jurusan MIPA. “Peningkatan itu melalui kegiatan diskusi akademik untuk membekali SDM khususnya calon pendidik MIPA yg berkarakter dengan pembelajaran STEM (Sains Teknologi Enginering dan Matematika) yang komprehensif sehingga pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan,” ungkapnya yang juga menjabat sebagai ketua jurusan MIPA FKIP UNTIDAR.

Pembicara utama dari seminar ini adalah Prof. Dr. agr. Mohammad Amin, M.Si. dari Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Marsigit, M.A. dari Universitas Negeri Yogyakarta yang sukses menarik 327 peserta dan 69 pemakalah dari kalangan mahasiswa, calon guru, guru, peneliti di bidang pendidikan MIPA untuk turut bergabung.

SNMIPA terselenggara atas kerja sama dengan UNNES, UST Yogyakarta, IVET Semarang, dan UKSW. “Dari tahun ke tahun kami selalu meningkatkan kualitas pelaksanaan, tahun ini artikel terpilih akan dipublikasikan ke jurnal terindeks Sinta 2 dan Sinta 3, selain itu tahun depan seminar ini akan ditingkatkan menjadi seminar internasional,” pungkas Lisin mengakhiri. (TP)

[:]

[:id]Monev Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FKIP UNTIDAR 2019[:en]The Monitoring and Evaluation (Monev) of Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FETT UNTIDAR 2019[:]

[:id]

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FKIP UNTIDAR 2019 telah dimulai. Mahasiswa dari kelima program studi di FKIP berkompetisi untuk mengajukan proposal terbaiknya. Di tahun ini, dari 28 proposal yang diajukan, 24 proposal lolos sebagai tim pilihan. Proposal – proposal yang lolos ini berasal dari 8 tim Prodi Pendidikan Matematika, 7 tim Prodi Pendidikan IPA, 5 tim Prodi Pendidikan Biologi, 3 tim Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan 1 tim Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jumat, 13 September 2019, FKIP melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk 24 proposal yang lolos. Proposal yang lolos tidak hanya berkreasi tentang makanan yang inovatif tetapi juga wirausaha tentang pemanfaatan sampah plastik, pemanfaatan ranting pohon/ botol bekas, gantungan kunci dari limbah, jasa reparasi jam, dan pembuatan totebag.

Dalam kegiatan monev ini, setiap tim diminta untuk mempresentasikan laporan kemajuan masing – masing usahanya. Beberapa poin yang menjadi penilaian adalah kualitas produk, pencapaian target produksi dan penjualan, omset, startegi usaha, strategi pemasaran, luasan pasar, pengelolaan keuangan, dan potensi jangka panjang usaha. Monev ini juga bertujuan untuk mempersiapkan setiap tim agar menghasilkan produk yang berkualitas pada EXPO PMW FKIP UNTIDAR yang akan dilaksanakan pada 11 Oktober 2019. (AG)

FKIP Berwirausaha!

[:en]

PMW of FETT Untidar 2019 has begun. Students from the five study programs at FETT compete to submit their best proposals. There are 28 proposals submitted this year. However, there were only 24 proposals become the chosen team. Those proposals were 8 proposals from Mathematics Study Program teams, 7 proposals from Science Education Study teams, 5 proposals from Biology Education Study teams, 3 proposals from English Education Study teams, and a proposal from Indonesian Language and Literature Education Study team.

FETT conducted the Monev for 24 proposals on Friday, September 13, 2019. The chosen proposals were not only creating innovative food, but also about entrepreneurship on the use of plastic waste, the use of tree branches or used -bottles, key chains from waste, watch-repair services, and the manufacture of totebag. Each team was asked to present a progress report of the program. There were some aspects to be assessed namely product quality, product achievement, and sales targets, business strategies, marketing strategies, market area, financial management, and long-term business potential. This Monev was aimed to prepare each team to produce the good quality products at the PMPO FKIP EXPO PMW which will be held on October 11, 2019. (ER)

[:]