[:id]Dosen FKIP Untidar Raih Hibah Penelitian dan Pengabdian Dikti 2019[:en]Untidar: FETT’s Lecturers Achieve the Research and Community Service Grant 2019[:]

[:id]

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) baru-baru ini mengumumkan nama-nama dosen penerima pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi tahun 2019 yang tertuang pada Surat Keputusan Nomor: T/140/E3/RA.00/2019. Universitas Tidar berhasil meloloskan 24 proposal penelitian dan 6 proposal pengabdian. Sebanyak 10 dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar berhasil meraih hibah penelitian dan 3 dosen berhasil lolos hibah pengabdian kepada masyarakat. Capaian hibah penelitian yang diraih dosen FKIP Untidar naik 100% dibanding tahun 2018. Tahun lalu dosen FKIP menyumbang 5 hibah penelitian dan zero untuk pengabdian.

Sepuluh dosen FKIP yang lolos dengan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) tersebut berasal dari program studi yang berbeda-beda. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyumbang tiga penelitian yang masing-masing diketuai oleh Rangga Asmara, M.Pd., Dzikrina Dian Cahyani, M.A., dan Asri Wijayanti, S.Pd., M.A. Lima penelitian yang lolos dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) masing-masing merupakan usulan dari Endah Ratnaningsih, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Winda Candra Hantari, M.A., Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., dan Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. Sementara dua penelitian lain yang lolos diketuai oleh Eko Juliyanto, M.Pd. dan Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc. dari Program Studi Pendidikan IPA (PIPA).
Untuk hibah pengabdian kepada masyarakat, dari tiga proposal yang lolos, Program Studi Pendidikan IPA menyumbang dua proposal yang masing-masing diketuai oleh Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. dan Eko Juliyanto, M.Pd, sedangkan satu proposal lainnya diketuai oleh Rangga Asmara, M.Pd. dari PBSI.
“Senang karena bisa lolos dalam kompetisi nasional ini dan dapat bersaing dengan dosen-dosen perguruan tinggi se-Indonesia. Dengan lolos hibah ini juga dapat mendukung proses akreditasi prodi dalam hal penelitian dan pengabdian,” ujar Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc. saat ditemui di sela-sela jadwal mengajar.
“Alhamdulillah, berkat do’a restu dan dukungan dari semua pihak bisa lolos (hibah) ini. Semoga hasilnya bermanfaat bagi institusi,” tambah Endah Ratnaningsih, M.Pd.
Tidak jauh berbeda, Atsani Wulansari, M.Hum. (PBI) berharap agar hasil penelitiannya nanti bisa bermanfaat untuk kelas Translation and Interpreting.
Sementara itu, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. berharap semoga tahun depan bisa tembus skema pendanaan Dikti yang lain karena tahun ini merupakan tahun kedua lolos hibah dengan skema PDP.
Hal senada juga disampaikan oleh Eko Juliyanto, M.Pd, yang tahun ini lolos hibah penelitian sekaligus pengabdian.
“Syukur alhamdulillah bisa lolos, harapannya tahun depan dapat lolos dengan skema yang berbeda dan lebih banyak lagi dosen UNTIDAR yang mendapatkan pendanaan,” ujar Eko Juliyanto, M.Pd.
Saat ditanya mengenai kesulitan membuat dua proposal sekaligus, Eko Juliyanto, M.Pd. menyampaikan bahwa tidak ada kesulitan yang berarti, hanya saja tema yang bagus menurut anggapan kita belum tentu mencapai kriteria Dikti untuk didanai, tapi lebih baik tetap mencoba.
Rasa syukur juga disampaikan oleh dosen PBSI, Asri Wijayanti, M.A. dan dosen PBI, Winda Candra Hantari, M.A.
“Senang karena Dikti mendukung program tri dharma perguruan tinggi. Harapannya semoga ke depan Dikti menyediakan hibah-hibah lain untuk mendukung mutu dosen dan mahasiswa,” kata Asri Wijayanti, M.A. “Surprised karena pertama kali ikut (hibah Dikti) dan lolos. Saya sangat menyambut baik adanya bantuan hibah yang mendukung visi universitas yang berbasis riset. Bagi dosen yang memiliki banyak ide dan keinginan untuk berkompetisi, hibah ini merupakan pilihan yang tepat karena ide-ide tersebut dapat dikembangkan sekaligus didanai,” kata Winda Candra Hantari, M.A.
Saat ditemui di ruangannya, pemilik proposal pengabdian “Pemberdayaan Petani Muda SERASI melalui Budidaya Sayur Menggunakan Smart Akuaponik”, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd., berharap masyarakat yang dituju untuk program tersebut memiliki keterampilan berbudidaya sayur akuaponik. Sementara untuk luaran pengabdian, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. menargetkan dapat memublikasikan hasilnya di jurnal bereputasi nasional dan internasional. Terakhir, beliau memberikan tips bahwa untuk lolos hibah Dikti, proposal sebaiknya ditulis secara rinci dan detail  serta roadmap penelitian/pengabdian juga harus jelas.
Selamat bagi dosen-dosen FKIP yang meraih hibah Dikti 2019! (YF)

[:en]

Recently, Director of Research and Community Service (DRPM), Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemenristekdikti) announced the name of lecturers who achieved research and community service grant 2019. It was stated in the decree number T/140/E3/RA.00/2019. Universitas Tidar (Untidar) successfully passed 24 research and 6 community service proposals. Among of them were 10 research proposals and 3 community service proposals from FETT. The achievements of the research grants got by FETT Untidar increased to 100% compared to 2018. Last year, FETT’s lecturers only contributed 5 research grants and none for community service.

Ten FETT’s lecturers who passed the Beginner Lecturer Research (PDP) scheme came from different departments. Indonesian Language and Literature Education department (PBSI) contributed three researches, each chaired by Rangga Asmara, M.Pd., Dzikrina Dian Cahyani, M.A., and Asri Wijayanti, S.Pd., M.A. Then, five researches were from English Education department (PBI). They were proposed by Endah Ratnaningsih, M.Pd., Atsani Wulansari, M.Hum., Winda Candra Hantari, M.A., Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed., and Arum Nisma Wulanjani, M.Pd. While two other researches were from Eko Juliyanto, M.Pd. and Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc.from Natural Science Education department (PIPA).
For community service grant, PIPA contributed two proposals chaired by Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. and Eko Juliyanto, M.Pd, while another proposal was chaired by Rangga Asmara, M.Pd. from PBSI.
 “”It’s nice to be able to qualify in this national competition and be able to compete with lecturers from universities throughout Indonesia. Achieving this grant means supporting the accreditation process of our department in term of research and community service,” said Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc during her teaching schedule.
 “Alhamdulillah, due to the blessing and support for all parties, I can achieve this grant. I hope the result would be beneficial for the institution,” Endah Ratnaningsih, M.Pd. added.
Furthermore, Atsani Wulansari, M.Hum. hoped that the results of the research would be useful for Translation and Interpreting classes.
Then, Widya Ratna Kusumaningrum, M.Ed. hoped that next year she is able to achieve another research funding scheme because this year was her second year for PDP scheme.
The same thing was also conveyed by Eko Juliyanto, M.Pd, who this year passed a research and community service grant.
“Alhamdulillah, thanks to God. Hopefully next year I can achieve the research with different scheme and more Untidar lecturers will get funding,” said Eko Juliyanto, M.Pd.
When asked about the difficulty of making two proposals at once, Eko Juliyanto, M.Pd. said that there were no significant difficulties. It was only the theme that should meet Dikti’s requirement to be funded. “It is better to try”.
Gratitude was also expressed by PBSI lecturer, Asri Wijayanti, M.A. and PBI lecturer, Winda Candra Hantari, M.A.
 “I am glad to know that I achieve it since Dikti support three pillars of higher education. “Hopefully, in the future, Dikti will provide other grants to support the quality of lecturers and students,” said Asri Wijayanti, M.A. “Surprised! This is my first time joined this grant and I pass it. I warmly welcome the grant assistance that supports the vision of a research-based university. For lecturers who have many ideas and desires to compete, this grant is the right choice because these ideas can be developed and funded, “said Winda Candra Hantari, M.A.
When meet in his room, Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. who wrote community service proposal entitled “Pemberdayaan Petani Muda SERASI melalui Budidaya Sayur Menggunakan Smart Akuaponik” (Empowering Young Farmers SERASI through Vegetable Cultivation Using Smart Aquaponics) hoped that the people targeted for the program would have skills in aquaponic vegetable cultivation. In addition, he targeted to publish the community service result in national journal. Finally, he gave the tips to achieve Dikti Grant. “The proposal should be written in detail and the roadmap of research or community service should be clear.”
Congratulation for FETT’s lecturers who achieve Dikti grant 2019! (YF/AW)

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Mewakili UNTIDAR dalam Seleksi ONMIPA-PT Tingkat Wilayah Tahun 2019[:en]FKIP Students Represent UNTIDAR in the Selection Of The 2019 ONMIPA-PT at Regional Level[:]

[:id]

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) merupakan salah satu kompetisi mahasiswa MIPA bergengsi yang rutin diadakan setiap tahun. ONMIPA-PT diadakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran, dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Seleksi ONMIPA-PT diadakan secara berjenjang meliputi seleksi tingkat perguruan tinggi, seleksi tingkat wilayah, dan seleksi nasional.

Rabu (27/02/2019) bertempat di ruang Multi Media, sebanyak 12 orang mahasiswa FKIP UNTIDAR mengikuti seleksi ONMIPA-PT Tingkat Universitas Tidar Tahun 2019. Bidang yang dilombakan dalam ONMIPA-PT yaitu Bidang Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi. FKIP mengirimkan perwakilannya sebanyak 3 orang untuk masing-masing bidang. Seleksi ONMIPA-PT tingkat Universitas Tidar diikuti oleh mahasiswa perwakilan dari FKIP, FT, FAPERTA sejumlah 50 mahasiswa. Dalam seleksi tersebut, mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal uraian singkat dan essay dalam waktu 2 jam.

Usaha maksimal dari mahasiswa serta dukungan dosen pembimbing, dan kemahasiswaan FKIP telah membuahkan hasil yang memuaskan. Tujuh mahasiswa FKIP lolos seleksi ONMIPA-PT tingkat Universitas Tidar Tahun 2019. Mahasiswa tersebut dipastikan akan mewakili UNTIDAR dalam seleksi ONMIPA-PT Tingkat Wilayah pada tanggal 26-27 Maret 2019.

Lolos seleksi tingkat perguruan tinggi dan maju ke seleksi ONMIPA-PT tingkat wilayah merupakan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan diri. Vindy Utami merupakan salah satu mahasiswa FKIP yang akan mewakili UNTIDAR dalam seleksi ONMIPA-PT Tingkat Wilayah Bidang Kimia. Tahun ini merupakan kali keduanya untuk mewakili UNTIDAR diajang yang sama. “Saya sangat bersyukur Alhamdulillah, senang dan tidak menyangka karena bisa mendapatkan kesempatan lagi untuk mengikuti seleksi ONMIPA-PT tingkat wilayah. Dengan kesempatan ini, saya bisa membuat bangga orang tua. Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen pembimbing yang sudah membimbing saya untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ini. Saya berharap pada kesempatan kali ini saya bisa maju sampai tingkat nasional. Amin.” Ujarnya saat diwawancarai. (RI)

[:en]

The University National Olympiad of Mathematics and Natural Sciences (ONMIPA-PT) is a competition that is routinely held every year. The ONMIPA-PT is held by the Directorate of Student Affairs, Directorate General of Learning, and Student Affairs, Ministry of Research, Technology, and Higher Education. There are several stages of ONMIPA-PT selection held namely university level, regional, and national selection.

Wednesday (27/02/2019) in the multimedia room, 12 FKIP UNTIDAR students participated in the Tidar University Level of the 2019 ONMIPA-PT selection. The contested fields in ONMIPA-PT are Mathematics, Chemistry, Physics, and Biology. FKIP sent its representatives consisting of 3 students for each field. The selection of ONMIPA-PT at Tidar University was attended by 50 students from Faculty of Education and Teachers Training, Faculty of Engineering, and Faculty of Agricultures. Students were asked to work on short questions and essays within 2 hours in the selection.

Maximum effort from students and the support of supervisors, and FKIP student affairs gave satisfying results. Seven FKIP students passed the ONMIPA-PT selection at the Tidar University level in 2019. The students will certainly represent UNTIDAR at the Regional Level of ONMIPA-PT selection on March 26-27, 2019.

Passing the ONMIPA-PT’s university-level and progressing to regional level selection is a valuable opportunity for students to demonstrate their abilities. Vindy Utami is one of the FKIP students who will represent UNTIDAR at the Regional Level of Chemistry ONMIPA-PT selection. It is her second time of the year to represent UNTIDAR in the same place. “I am very grateful.  Alhamdulillah, happy and surprised because I could get another chance to participate at the regional level of ONMIPA-PT selection. With this opportunity, I can make my parents proud. Besides that, I also thank the supervisors who have guided me to prepare for this competition. I hope that this event can be advanced to the national level. Amen.” said Vindy when interviewed. (AL)

[:]

[:id]Sistem Baru Pembimbingan KRS[:en]A New System for KRS[:]

[:id]

Setiap awal semester, mahasiswa diwajibkan mengajukan rencana studi, termasuk mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir/ skripsi. Mulai semester ini, sistem pembimbingan Kartu Rencana Studi (KRS) mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi yaitu terdapat penambahan opsi Penawaran Mata Kuliah dan menu Batal Tambah KRS (KRS Tahap 2) diadakan sebelum perkuliahan dimulai.

Menurut Koordinator Program Studi (Koorprodi) Pendidikan Matematika, Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “Tujuan penambahan menu Penawaran Mata Kuliah adalah untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah sehingga dapat diestimasi banyaknya kelas yang akan di buka untuk mata kuliah tersebut”. Pada sistem Pengisian KRS sebelumnya mahasiswa langsung mengisi KRS tanpa harus memesan mata kuliah, sehingga tidak dapat diketahui banyaknya mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah tersebut. Penawaran kuliah pada semester genap tahun akademik 2018/2019 dijadwalkan pada 7-13 Februari 2019.

Kegiatan Pengisisan KRS dan Validasi KRS dilaksanakan pada tanggal 20-22 Februari 2019 mendatang. Pengisian KRS dan Validasi KRS di semester ini tidak berbeda dengan semester sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan untuk mahasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan non UKT.

Kegiatan KRS Tahap 2 atau Batal Tambah KRS dijadwalkan pada  tanggal 25-28 Februari 2019, sebelum perkuliahan dimulai. Menurut Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “Adanya perubahan jadwal Batal Tambah KRS untuk mengantisipasi kerugian yang dialami mahasiswa. Jika Batal Tambah KRS dijadwalkan setelah perkuliahan dimulai, maka mahasiswa bisa kehilangan sampai dua kali pertemuan”. Berdasarkan sistem, mahasiswa yang kehadirannya tidak mencapai 75% tidak diizinkan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). [FR]

[:en]

At the beginning of each semester, students are required to submit a study plan, including students who are working on the final project. Starting this semester, the system for the Study Plan (KRS) has changed. The changes that occur are the additional of “Course Offer”  and the “Cancel or Add KRS” menus. The students are obliged to order and fill their KRS before the lecture starts.

According to the Coordinator of Mathematics Education Study Program, Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “The purpose of adding the “Course Offer” menu is to find out the number of students who will take courses so that the number of classes that will be opened for the courses can be estimated” . In the previous KRS filling system, the students immediately filled in the KRS without having a chance to order courses, so it was difficult to track down the numbers of students who would take the course. The offer for lectures in the even semester of the 2018/2019 academic year is scheduled for 7-13 February 2019. KRS and validation for KRS fillout activities will be held on the 20-22 February 2019. The process of the KRS filling out and validation in this semester has no difference from the previous semester. This activity is carried out for students of Single Tuition (UKT) and non UKT.

Meanwhile, the Cancel or Add KRS activities are scheduled for February 25-28 2019, before the lecture begins. According to Arief Budi Wicaksono, M.Pd., “There is a change in the schedule for Cancel or Add KRS to anticipate loss experienced by the students. If Cancel or Add KRS is scheduled after the lecture starts, students may lose up to two meetings “. Based on system, students whose attendance does not reach 75% are not permitted to take the Final Semester Examination. [FR-NA]

[:]

[:id]12 Mahasiswa PBI Ikuti Program EFT in Practice di Malaysia[:en]12 Students of English Education Study Program Join the EFT in Practice Program in Malaysia[:]

[:id]

Dua belas mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris berpamitan dengan Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si, untuk mengikuti program EFT (English for Tourism) in Practice di Malaysia, Jumat  (1/2/2019) di  Gedung FKIP UNTIDAR.

Dua belas mahasiswa tersebut adalah  Alfia Firda Zahara, Adzimatur Tiara Putri Rustam, Aza Anisa Chumaeroh, Enno Tiesa Godelava Jauhar, Dwi Sularsih, Asih Kursiastuti, Endraswari Prasetyaningrum. Idola Novianti Virauli, Khusnul Wilanten, Bangkitama Wibi Krismanto, Yola Fathan Pratama, dan Ardi Anggara. Keduabelas mahasiswa tersebut akan mengikuti program EFC in Practice di Ramada Hotel Malaysia selama  satu bulan mulai 2 Februari- 1 Maret 2019.

Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Moch. Malik Al Firdaus berharap dengan adanya program EFT in Practice di Malaysia dapat memberi bekal kepada mahasiswa untuk memiliki kemampuan tambahan dengan mempraktekan teori-teori yang mahasiswa peroleh di mata kuliah EFT khususnya di bidang hospitality dalam industri perhotelan di kancah internasional.

“Motivasi saya ikut EFT in Practice yaitu saya ingin menambah pengalaman dalam hal hospitality di perhotelan, menerapkan teori yang saya dapatkan di mata kuliah EFT . Saya juga ingin menambah relasi dan melihat perbedaan budaya di negara lain.” kata Endraswari Prasetyaningrum, salah satu peserta EFT in Practice. (CA)

[:en]

Twelve students of the English Language Education Study Program said goodbye to the Dean of FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Sc, to join the EFT (English for Tourism) in Practice program in Malaysia, Friday (1/2/2019) at FKIP UNTIDAR Building.

The twelve students were Alfia Firda Zahara, Putri Rustam Tiara Adzimatur, Aza Anisa Chumaeroh, Enno Tiesa Godelava Jauhar, Dwi Sularsih, Asih Kursiastuti, Endraswari Prasetyaningrum. Idola Novianti Virauli, Khusnul Wilanten, Bangkitama Wibi Krismanto, Yola Fathan Pratama, and Ardi Anggara. They will join the EFC in Practice program at Ramada Hotel Malaysia for one month starting from 2 February to 1 March 2019.

The Coordinator of English Education Study Program, Moch. Malik Al Firdaus hopes that the EFT in Practice program in Malaysia can provide students with additional skills by practicing the theories that have been taught before in EFT courses especially in the field of hospitality in the hospitality industry on the international scene.

 “My motivation to join EFT in Practice is that I want to add experience in hospitality matters in hospitality, applying the theories that I got in the EFT course. I also want to expand relationships and see cultural differences in other countries,” said Endraswari Prasetyaningrum, one of the EFT in Practice participants. (AL)

[:]

[:id]Program Studi di FKIP Siapkan Akreditasi[:en]STUDY PROGRAMS IN FETT PREPARE AN ACCREDITATION[:]

[:id]

Kegiatan yang dilakukan program studi di universitas tidak hanya sebatas kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ada hal lain yang cukup vital untuk dilakukan oleh program studi yaitu akreditasi. Akreditasi merupakan salah satu penentuan standar mutu dan penilaian suatu lembaga tinggi oleh pihak di luar lembaga yang independen. Penetapan akreditasi melalui proses evaluasi dan penilaian serta penetapan status prodi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Akreditasi bermanfaat untuk semua pihak baik pemerintah, mahasiswa dan atau calon mahasiswa, pasar kerja nasional maupun internasional, dan program studi yang bersangkutan.

Beberapa program studi di FKIP sudah mengagendakan kegiatan akreditasi. Awal tahun 2019 ini Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia  (S2 PBI) dan Prodi S1 Pendidikan IPA (S1 P.IPA) sedang mempersiapkan akreditasi prodi. Prodi S2 PBI yang mendapat SK pendirian Prodi terhitung September 2017 ini sudah melakukan persiapan akreditasi sampai tahap ceklist data dan segera diagendakan untuk melalui tahapan monev internal. Prodi S2 PBI yang semula terhambat dengan adanya SDM dosen kini sudah tidak risau lagi, pasalnya jumlah SDM pada Prodi S2 PBI sudah memenuhi dengan adanya tambahan 2 orang Doktor. Prodi ini merencanakan tanggal 15 Maret 2019 untuk pengajuan penilaian borang akreditasi.

Tak berbeda jauh dengan prodi S2 PBI, Prodi S1 P.IPA juga sedang mempersiapkan akreditasi prodi. Prodi yang terbentuk perbulan Februari 2017 ini juga memasuki waktu tenggang 2 tahun untuk pengajuan akreditasi. Prodi yang saat ini sudah memiliki 3 orang Doktor ini dan sudah melakukan berbagai program kerja dalam 2 tahun terakhir kini sedang dalam tahap penyusunan borang akreditasi. Kedua prodi tersebut masih dalam penyusunan borang 7 standar. Harapannya paling tidak keduanya mendapat minimal akreditasi B. Eko Juliyanto, M. Pd. selaku koordinator Prodi P.IPA berkomentar “kami mengharap dukungan dan doa dari semua pihak agar akreditasi Prodi berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan”.

Nyatanya persiapan akreditasi tidak hanya dilakukan oleh kedua prodi tersebut. Prodi S1 Pendidikan Biologi dan Prodi S1 Pendidikan Matematika juga mengagendakan kegiatan akreditasi pada tahun 2019 ini. Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris juga mengagendakan kegiatan re-akreditasi di tahun 2019 ini. Begitu pentingnya akreditasi Prodi baik bagi sivitas akademika, masyarakat, dan prodi itu sendiri sehingga kegiatan ini menjadi hal dan perhatian khusus bagi setiap Prodi. ET

[:en]

Despite Tri Dharma, the lecturers in the university also have a responsibility in achieving an accreditation for the study program. Accreditation is one of the determination of standards quality and assessment for the institution which is done by an independent institution. The determination of the accreditation is based on the process of evaluation and assessment, however, the determination of the study program status is based on the established quality standards. Accreditation is beneficial for all parties, including government, students or students to be, national and international labour markets, and the study programs themselves.

There are several study programs in FETT have scheduled accreditation activities. The Master Degree of Indonesian Language Education and Bachelor Degree of Science Education Study Program were preparing for the study program’s accreditation. Moreover, there are three study programs which are planning the accreditation preparing process. Those are Biology Education Study Program, English Education Study Program, and Mathematics Education Study Program. (ER)

[:]

[:id]Mahasiswa Ini Buktikan Prodi PBSI Berhasil Mencetak Profil Lulusan Pendukung sebagai Pewara, Tak Hanya Sukses Jadi Guru[:en]Proof that PBSI’s Student not only can be a Teacher[:]

[:id]

Nirma Melati, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar, boleh jadi merasa bangga atas pencapaiannya memenangkan Lomba Siar yang dihelat Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rapma Fm. “Senengnya bukan main sih, karena bisa dibilang ini adalah pembalasan dendam kami setelah tahun lalu mengikuti kompetisi yang sama namun belum bisa bawa pulang piala, akhirnya tahun ini bisa (menang),” tutur Nirma sambil menampakkan wajah yang berseri-seri. Dalam kompetisi tersebut dia bersama seorang rekannya Oktiana Zulia, mahasiswa Teknik Sipil semester 7 berhasil menyingkirkan ke 20 pasang pesaingnya di tingkat nasional, hingga menyabet Juara 3.

Mahasiswa semester 7 ini membuktikan adanya korelasi atas matakuliah yang telah didapatkannya di prodi PBSI dengan mengikuti kompetisi ini. Saat menempuh semester awal terdapat mata kuliah Kemampuan Berbicara serta Retorika, matakuliah inilah pemantik semangatnya untuk terjun ke dunia public speaking. “Waktu semester 3 menempuh matakuliah Retorika benar-benar terpesona pada dosen pengampunya, Ibu Theresia Pinaka. Beliau mencontohkan bagaimana menjadi penyiar radio dengan apik, sehingga saya terinspirasi dan tertarik untuk mengikuti jejak beliau.” Sejak saat itu Nirma melangkahkan kakinya mengikuti UKM Radio Kampus Untidar Broad Casting (UBC Radio) untuk memperdalam ilmunya terkait dunia radio dan kepenyiaran.

Menjadi mahasiswa di Prodi PBSI memang tak hanya dicetak menjadi seorang Guru, meskipun hal tersebut adalah profil lulusan yang utama, namun mahasiswa juga dibekali keterampilan lain sebagai profil lulusan pendukung, salah satunya yakni menjadi penyiar radio. Nirma sependapat bahwa mata kuliah yang telah ditempuh membekalinya banyak hal diluar kependidikan seperti terampil berbicara di depan umum, kejurnalistikan, dan kewirausahaan. Hal ini dilakukan supaya mahasiswa memiliki keterampilan lain untuk bisa terus mengembangkan diri. Lebih dari itu, saat menjadi guru dengan berbekal skill tersebut menjadikan guru yang lebih professional dan bisa mencari penghasilan tambahan.

Saat ini Nirma berterima kasih atas pengetahuan yang telah didapatkannya melalui UKM Radio Kampus. Dirinya berharap universitas bisa mengelola dan menghidupkan kembali UKM ini karena banyaknya mahasiswa yang memiliki minat tinggi di dunia kepenyiaran. “Awalnya seneng karena bisa siaran di UBC Radio, tapi sekarang sedih soalnya tidak ada lagi yang merawat karena satu dan lain hal. Padahal banyak mahasiswa yang senang berkumpul dan menekuni dunia penyiaran, apalagi kan sudah ada prodi ilmu Komunikasi di sini. Jadi saya berharap radio kampus bisa mengudara lagi sebagai wadah mengembangkan diri dan untuk kesuksesan Untidar di mata Nasional bahkan Internasional,” harapnya.  (TP)

[:en]

Nirma Melati, student of Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) of Faculty of Education and Teachers Training Universitas Tidar, must be proud of her achievement to win broadcast contest which was held by Muhammadiyah Surakarta University (UMS) through their student center (UKM). “I’m really happy, since I couldn’t get anything last year when I joined the same competition, and finally I won this year,” said Nirma with beamed face. In this competition, Nirma and Oktiana Zuliana, the 7th semester of civil engineering students, was succeeded to beat 20 pairs contestant in national level, and won second runner up.

Nirma proved that there is a correlation between subjects she had learnt in class with this competition. In the first semester, students of PBSI study program took Speaking and Rhetoric courses. These courses made Nirma had enthusiasm to public speaking world. “In third semester, when I learnt rhetoric course, I was impressed with the lecturer, Mrs. Theresia Pinaka, who taught how to be good radio announcer, so I was inspired and interested to follow her,” said Nirma. Since then, she joined UBC Radio (Untidar Broadcasting Campus) to deepen her knowledge of radio and broadcasting.

Being students of PBSI is not only become as a teacher, although it is the main graduates, but students are also equipped with other skills such as, public speaking, journalistic, and entrepreneurship.  Nirma hopes that university can continue to manage and revive radio broadcast student center since there are many students who have intersest in broadcasting world. “I hope that UBC can be on air again as a place to develop and for the success of Untidar in national and international, “ she hoped (GF)

[:]

[:id]Pelantikan ORMAWA FKIP UNTIDAR Tahun 2019[:en]Inauguration of Students Association of FETT Universitas Tidar 2019[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengadakan acara “Laporan Pertanggung Jawaban, Pelantikan, dan Serah Terima Jabatan ORMAWA FKIP Periode 2018” di Gedung Auditorium UNTIDAR, Jumat (24/01). Acara ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, PBSI, dan PBI. Organisasi mahasiswa yang mengikuti pelantikan ini adalah Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia (HIMAPRODI PBSI), Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris (English Despartement Student Association/ EDSA), dan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA (HIMAPRODI IPA). Selain itu, acara ini juga sekaligus memperkenalkan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika (HIMATIKA) dan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) sebagai himpunan mahasiswa terbaru di lingkungan FKIP UNTIDAR.

Acara yang dimulai pukul 08.00 merupakan agenda resmi dari BEM FKIP sebagai pengukuhan bagi pengurus himpunan mahasiswa dalam mengemban tugasnya kelak. Serah terima jabatan dan pelantikan ORMAWA FKIP Untidar dilantik langsung oleh Dr. Dwi Winarsih, M.Pd selaku Wakil Dekan II FKIP. Daftar pengurus ORMAWA yang dilantik adalah sebagai berikut, Yusuf Yuliyanto sebagai Ketua DPM (Dewan Pertimbangan Mahasiswa) FKIP, Bagas Yudha Y. dan Mafroh Abdul A. sebagai Gubernur BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)  FKIP, Ade Safri Fitria dan Sakdiyah sebagai Bupati PBSI, Kholid Firdausi dan Lailia Dwi K. sebagai Bupati PBI, Rudi Susilo dan Uli Nuha A. R. sebagai Bupati P.IPA, Yoga Aditya Y. dan Rizki Wahyuda sebagai Bupati Pendidikan Biologi, dan Ahmad Faris A.dan Sulistio Budi sebagai Bupati Pendidikan Matematika.

Pengurus ORMAWA FKIP yang dilantik akan mengemban amanah pada periode 2019. Pergantian pengurus dari tahun 2018 ke pengurus baru tahun 2019 ini turut dihadiri oleh jajaran dosen FKIP, beberpa diantaranya adalah Agnira Rekha, M.Pd, Dzikrina Dian Cahyani, M.A., Dr.Ericka  Darmawan, M.Pd., Zuida Ratih H.,M.Pd, Eli Trisnowati, M.Pd selaku Gugus Kemahasiswaan FKIP UNTIDAR. [FR]

[:en]

The Faculty of Education and Teacher Training (FETT) held an “Accountability Report, Inauguration, and Handover Position of Student Association in the Period of 2018” at Auditorium Untidar on Friday (24/01). This event was attended by students’ representatives of Mathematics Education, Biology Education, Science Education, Indonesian Language and Literature Education, and English Education. The Student associations took part in this inauguration were the Student Association of Indonesian Language and Literature Education (PBSI HIMAPRODI), English Language Student Association (EDSA), and Student Association of Science Education Study Program (IPM). In addition, this event also introduced the Student Association of Mathematics Education (HIMATIKA) and Student Association of Biology Education (HIMAPBIO) as the newest student association in FETT UNTIDAR.

The event started at 8:00 and it was the official agenda of Students Executive Board (BEM) as an inauguration for student association in carrying out their duties later. Handover Position and inauguration of Students Association in FETT Untidar was inaugurated directly by Dr. Dwi Winarsih, M.Pd as Vice Dean of FETT. The list of members inaugurated are as follows, Yusuf Yuliyanto as Chairperson of FETT’s Student Advisory Board (DPM), Bagas Yudha Y. and Mafroh Abdul A. as the chief and vice chief of Student Executive Board, Ade Safri Fitria and Sakdiyah as the chief and vice chief of Student Association of Indonesian Language and Literature Education, Kholid Firdausi and Lailia Dwi K. as the chief and vice chief of EDSA, Rudi Susilo and Uli Nuha AR as the chief and vice chief of Student Association of Science Education Study Program, Yoga Aditya Y. and Rizki Wahyuda as the chief and vice chief of Biology Education, and Ahmad Faris A. and Sulistio Budi as te chief and vice chief of Mathematics Education.

They will carry out the mandate in the period of 2019. This event was also attended by FETT’s lecturers. They are Agnira Rekha, M.Pd, Dzikrina Dian Cahyani, MA, Dr.Ericka Darmawan, M.Pd., Zuida Ratih H., M .Dd, Eli Trisnowati, M.Pd as the members of students task force in FETT Untidar. FR/AW

[:]

[:id]Dosen FKIP Mengikuti Pelatihan & Sertifikasi Pendamping Kewirausahaan di Bogor[:en]The Lecturer of FETT Participates in the Entrepreneurship Training & Certification in Bogor[:]

[:id]

Peningkatan kualitas layanan bagi mahasiswa senantiasa diupayakan oleh FKIP Universitas Tidar, terlebih lagi dalam bidang pendampingan kewirausahaan yang menjadi ikon Universitas Tidar. Hal itu dilakukan dengan peningkatan mutu SDM khususnya tenaga pendidik yang menjadi pendamping kewirausahaan. Salah satunya pada tanggal 22-24 Januari 2019 FKIP Universitas Tidar mengikutsertakan seorang dosen seniornya, yaitu Ibu Sri Sarwanti, S.Pd., M.Hum. dalam kegiatan “Pelatihan dan Sertifikasi Pendamping Kewirausahaan di Perguruan Tinggi” yang bertempat di IPC Corporate University-PT PMLI, Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) itu dirancang menjadi entrepreneurship coach bagi dosen pendamping kegiatan kewirausahaan di perguruan tinggi. Selain itu, kegiatan tersebut juga menyasar bagi para pengusaha yang berperan sebagai pendamping dalam menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru di era digital.

Menurut penuturan delegasi FKIP Universitas Tidar yang akrab dipanggil dengan Bu Wanti itu, untuk dapat memperoleh sertifikat yang kredibel dari BNSP pada kegiatan tersebut, peserta melewati rangkaian acara yang cukup ketat. Peserta diwajibkan mengikuti semua sesi kegiatan. Di hari terakhirnya, peserta menjalani proses ujian kompetensi yang menantang jiwa kewirausahaan. Ujian kompetensi yang dilakukan terdiri dari penilaian protofolio, tes tertulis, observasi, wawancara, dan presentasi dengan materi mencakup berbagai tema tentang kewirausahaan. (RD)

[:en]

Improving the quality of services for students is always pursued by FETT Universitas Tidar, especially in the field of entrepreneurship assistance which is be the icon of Universitas Tidar. It is done by improving the quality of human resources, especially teaching staff who become entrepreneurship assistance. On January, 22-24 2019, Sri Sarwanti, S.Pd., M. Hum., the senior lecturer of FETT Universitas Tidar, participated in the activity of “Entrepreneurship Assistance Training and Certification in Higher Education” which took place at IPC Corporate University-PT PMLI, Bogor, West Java.

The activity organized by the Center for Human Resource Development (P2SDM) of Institut Pertanian Bogor (IPB) in collaboration with the National Certification Agency (BNSP) was designed to be entrepreneurship coach for accompanying lecturers on entrepreneurship activities in universities. In addition, it also targeted entrepreneurs who act as a companion in fostering new entrepreneurs in the digital era.

 FETT delegation, Universitas Tidar, which was familiarly called as Mrs. Wanti, said that to be able to obtain a credible certificate from BNSP at the event, participants had to pass a series of strict events. Participants were required to take part in all activity sessions. On the last day, participants went through a competency examination process that challenged their entrepreneurial spirit. The competency tests conducted consisted of portfolio assessment, written tests, observations, interviews, and presentations with material covering various themes about entrepreneurship. (RD/AW).

[:]

[:id]Dr. Mimi Bergabung di Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar[:en]Dr. Mimi Joins Post-Graduate Program of Indonesian Language and Literature Education Study Program Universitas Tidar [:]

[:id]

Profesional dan sayang keluarga, itulah motto dari wanita paruh baya, dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelahiran Bandung  57 tahun silam.   Memulai karier tahun 1989 di Universitas Negeri Semarang, beliau rela menempuh 60 KM setiap harinya. Doktor Mimi, panggilan akrabnya, memiliki nama lengkap Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. menempuh pendidikan sarjana di IKIP Bandung, dilanjutkan pendidikan magister di kota yang sama yaitu di Universitas Padjajaran Bandung. Untuk menambah profesionalitasnya, beliau mendalami ilmu pendidikan doktoral di Universitas Pendidikan Indonesia dengan bidang ilmu pendidikan.

Tiga puluh tahun meniti karir di Universitas Negeri Semarang, Doktor Mimi telah menghasilkan banyak karya berupa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Fokus penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah pendidikan bermuatan budaya kearifan lokal. Doktor Mimi juga memiliki sederet catatan orasi ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional yang pernah diikuti. Penghargaan Satyalancana Karya Satya sebagai penghargaan tertinggi, dua kali diraih yaitu Satyalancana Karya Satya 10 Tahun pada tahun 2005 dan Satyalancana Karya Satya 20 Tahun pada tahun 2012, dengan institusi pemberi penghargaan yaitu presiden.

Murah senyum, ramah, dan akrab terhadap mahasiswa menjadikan Doktor Mimi favorit mahasiswa di manapun beliau mengajar. Doktor Mimi merupakan dosen baru di Universitas Tidar pada Program Studi Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Meski baru di PBSI, doktor Mimi telah banyak dikenal karena kiprah beliau di dunia pendidikan. Beberapa Dosen PBSI pernah diajar oleh beliau di Universitas negeri Semarang, juga banyak kegiatan kerjasama yang dilaksanakan Doktor Mimi dengan Dosen PBSI Universitas Tidar. Dengan demikian, meski relatif baru, beliau sudah familiar dengan rekan sesama prodi PBSI maupun di kelas pascasarjana.

Seperti diketahui, Program pascasarjana Universitas Tidar telah menerima mahasiswa sejak tahun 2017, hingga saat ini proses akademik telah berlangsung 4 semester. Doktor Mimi merupakan salah satu tenaga pengajar profesional di program pascasarjana. Jadi selain mengajar di program pasca, doktor Mimi juga mengampu di program studi bahasa dan sastra Indonesia jenjang sarjana.

Salah satu alasan besar bergabungnya doktor Mimi ke Universitas Tidar tidak lain karena kecintaan beliau terhadap keluarganya yang berdomisili di Magelang. hingga Tuhan mengabulkan permohonan beliau untuk kembali ke Magelang setelah 30 tahun mengabdi di Semarang. Doktor Mimi memiliki seorang suami yang saat ini berdinas di kantor Pemkot Magelang. Beliau dianugerahi 3 orang anak. (MW)

[:en]

Professional and family person, that’s the motto of the middle-aged women, lecturers of Indonesian Language and Literature Education Study Program born in Bandung 57 years ago. Starting her career in 1989 at Semarang State University, he was willing to take 60 KM every day. Doctor Mimi, her nickname, who has the full name Dr. Mimi Mulyani, M. Hum. undergraduate education at IKIP Bandung, followed by post-graduate education in the same city, namely Padjadjaran University, Bandung. To increase her professionalism, she studied doctoral education at the Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) with the field of education.

Thirty years pursuing a career at Semarang State University, Doctor Mimi has produced many works in the form of research and community service. The focus of the research and community service she carries out is education with a culture of local wisdom. Doctor Mimi also has a series of national and international scientific speeches. The Satyalancana Karya Satya award as the highest award, twice won by her. They were Satyalancana Karya Satya 10 Years in 2005 and Satyalancana Karya Satya 20 Years in 2012.

Humble, friendly, and familiar to students make Doctor Mimi the favorite lecturers among her students. Doctor Mimi is a new lecturer at Univeersitas Tidar in the Indonesian Language and Literature Education Study Program. Although only in Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI), her doctorate has been widely known for her work in the world of education. Several PBSI lecturers have been taught by her at Universitas Negeri Semarang, as well as many collaborative activities carried out by Doctor Mimi and PBSI Lecturers at Universitas Tidar. Thus, although it is relatively new, she is already familiar with fellow PBSI and in the postgraduate classes. As is known, Univeersitas Tidar postgraduate program has accepted students since 2017, until now the academic process has taken place for 4 semesters. Doctor Mimi is one of the professional teaching staff in the postgraduate program. So in addition to teaching in post-graduate programs, Dr. also teaches in Indonesian language and literature study programs at the undergraduate program

One of the major reasons she joins to Universitas Tidar is because of his love for his family who live in Magelang. until God granted his request to return to Magelang after 30 years of service in Semarang. Dr. Mimi has a husband who is currently serving in the Magelang City Government office. She has been awarded 3 children (MW – NA).

[:]

[:id]Aksi Galang Dana untuk Mahasiswa FKIP yang Terkena Musibah Longsor[:en]Fundraising Action for FKIP Students Affected by Landslides[:]

[:id]

Musibah longsor yang terjadi di daerah Salaman-Purworejo pada (17-18/1) membuat rumah salah satu mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris 2018 FKIP Universitas Tidar, Kesi Fitriana, terkena dampaknya. Rumah yang beralamat di Dusun Brigasan, Desa Tugurejo, Tempuran ini mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga Kesi beserta keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah tetangganya. Dengan adanya musibah ini, orang tua Kesi merasa keberatan dengan biaya kuliah yang akan dibayarkan.

Menindaklanjuti musibah longsor yang menimpa mahasiswi PBI tersebut, dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. beserta salah satu dosen PBI, Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum., mendatangi keluarga Kesi pada (19/1) yang pada saat itu masih mengungsi di rumah tetangganya. Dalam kunjungan tersebut, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. dan Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. melihat kerusakan rumah Kesi akibat musibah longsor tersebut dan memberikan sumbangan secara langsung. Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. menuturkan bahwa rumah keluarga Kesi dan kerabatnya yang terletak di bagian bawah dan dekat dengan jurang cukup rawan terkena longsor. Untuk menghindari adanya longsor susulan, Kesi dan kerabatnya mengungsi ke rumah tetangga terdekat. Reruntuhan yang ditimbulkan oleh musibah longsor ini membuat rumah Kesi perlu dibersihkan dan diperbaiki di beberapa bagian, terutama bagian dapur. Untuk meringankan beban Kesi dan keluarganya, FKIP, khususnya dosen dan tendik, menggalang dana melalui kotak sumbangan yang dihimpun dari hari Rabu-Jum’at (23-25/1) untuk kemudian disalurkan kepada Kesi dan keluarga.

Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, EDSA, juga menggelar penggalangan dana melalui rekening EDSA Peduli. Koordinator penggalangan dana, Yusuf Yuliyanto, mengungkapkan bahwa donasi dihimpun dari tanggal 19 Januari sampai 24 Januari. EDSA Peduli mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Tidar  untuk membantu meringankan beban Kesi dan keluarga. Pada (25/1) donasi yang terkumpul langsung diserahkan kepada Kesi dan keluarga oleh perwakilan EDSA dengan mendatangi kediamannya. Donasi tersebut berupa uang tunai dan beberapa pakaian. [YF]

[:en]

Landslides that occurred in the Salaman-Purworejo area on (17-18 / 1) made the house of one of the 2018 English Language Education students at FKIP Tidar University, Kesi Fitriana, affected. The house, which is located in Brigasan Hamlet, Tugurejo Village, Tempuran, suffered considerable damage so Kesi and her family were forced to flee to their neighbor’s house. With this disaster, Kesi’s parents objected to the tuition fees to be paid.

Following up on the landslide that struck the PBI student, the dean of the Teacher Training and Education Faculty, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. along with one of the PBI lecturers, Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum., came to the Kesi family on (19/1) who at that time was still displaced in a neighbor’s house. During the visit, Prof. Dr. Sukarno, M. Si. and Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. saw damage to Kesi’s house due to the landslide and made a direct contribution. Sri Sarwanti, S. Pd., M. Hum. said that the Kesi family’s house and its relatives located at the bottom and close to the ravine were prone to landslides. To avoid a subsequent landslide, Kesi and his relatives fled to the nearest neighbor’s house. The ruins caused by the landslide disaster caused the Kesi house to be cleaned and repaired in several parts, especially the kitchen. To ease the burden of Kesi and his family, FKIP, especially lecturers and students, raise funds through donation boxes collected from Wednesday-Friday (23-25 ​​/ 1) to then be distributed to Kesi and their families.

The English Language Education Study Program Student Association, EDSA, also held a fundraising event through the EDSA Care account. The fundraising coordinator, Yusuf Yuliyanto, revealed that donations were collected from January 19 to January 24. EDSA Peduli invites all academics of Tidar University to help ease the burden of Kesi and family. On (25/1) donations collected were immediately handed over to Kesi and the family by the EDSA representative by visiting his residence. The donation is in the form of cash and some clothes. [AL]

[:]