[:id]FKIP Untidar Gelar Rapat persiapan UAS Semester Gasal TA 2017/2018[:en]FETT Held a Final Examination Preparation Meeting[:]

[:id]

Rabu (3/1/2017) bertempat di  Ruang I.7 Gedung FKIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar telah menggelar rapat persiapan UAS Semester Gasal TA 2017/2018. Rapat dihadiri oleh seluruh dosen beserta tenaga pendidikan FKIP dan dosen pengampu mata kuliah umum. Rapat dibuka pada pukul 09.00 WIB oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa jumlah perkuliahan tiap dosen di FKIP secara umum  sudah 14 kali pertemuan.

Menurut kalender akademik, perkuliahan Semester Gasal TA 2017/2018 berakhir pada tanggal 6 Januari 2018 dan kegiatan UAS dilaksanakan pada tanggal 8-20 Januari 2018. Prof. Dr. Sukarno, M.Si. menghimbau kepada dosen yang belum memenuhi jumlah minimal pertemuan untuk segera menambah pertemuan sebelum kegiatan UAS dilaksanakan. Dalam rapat tersebut, masing-masing Koordinator Program Studi memaparkan jadwal UAS beserta sebaran pengawas dan mata kuliah. Sementara itu, Wakil Dekan I, Drs. Hariyono, M. Pd. memberikan arahan mengenai pelaksanaan UAS, penyerahan Kartu Hasil Studi (KHS), pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dan optimalisasi peran Pembimbing Akademik (PA). “Evaluasi pelaksanaan UTS Semester Gasal TA 2016/2017 perlu diperhatikan sehingga pelaksanaan UAS Semester Gasal TA 2016/2017 dapat berjalan dengan lancar” jelasnya.

Ketua Jurusan, Lilia Indriani, M. Pd., menyampaikan bahwa soal UAS perlu memiliki format yang seragam dan akan direview terlebih dahulu sebelum digunakan. Kegiatan review soal berdasarkan arahan Penjaminan Mutu Universitas dan berguna untuk kegiatan akredikatasi baik institusi maupun prodi. Berdasarkan hal tersebut, dalam rapat disepakati untuk dibentuk panitia UAS yang didalamnya memuat tim reviewer soal berdasarkan rumpun ilmu. Rapat ditutup pada pukul 11.30 WIB oleh Dekan FKIP dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. (RI)

[:en]

Faculty of Education and Teachers’ Training of Tidar University held a final examination preparation on Wednesday, January 3, 2018 at the Faculty of Education and Teachers’ Training Building. This meeting is attended by lecturers and academic staff of Faculty of Education and Teachers’ Training of Tidar University. This meeting is aimed to discuss the requirements and the schedule of the final examination. According to the Academic Calendar, the final examination will be held on January 8-20, 2018.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the Dean of Faculty of Education and Teachers’ Training said that almost lectures reach the final examination requirement, e.i. 14 meetings. He also asks the lecturers and staff of Faculty of Education and Teachers’ Training to be ready for this final examination.(ER)

[:]

[:id]Ikuti EPIC CAMP 2018, Dua Mahasiswa PBI Pamitan ke Dekan FKIP[:en]Joining EPIC CAMP 2018, Two Students of English Education Study Program Meet the Dean of FETT[:]

[:id]

Rabu pagi (3/1), dua orang mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) berpamitan kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) untuk mengikuti program EPIC CAMP 2018 yang diselenggarakan oleh kedutaan Amerika Serikat. Mereka adalah Agustina Lestari Wilujeng dan May Willyana. Agustina Lestari Wilujeng menjadi peserta EPIC CAMP 2018, sedangkan May Willyana terpilih menjadi konselor EPIC CAMP 2018 yang sebelumnya menjadi peserta EPIC CAMP 2017.

Dalam pamitan ini, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., selaku Dekan FKIP UNTIDAR menyampaikan beberapa pesan kepada Agustina Lestari Wilujeng dan May Willyana, diantaranya berpesan agar kedua mahasiswa ini memberi kesan yang baik selama mengikuti program EPIC CAMP 2018 ini. “Saya berharap ada kesinambungan dan kaderisasi untuk adik kelas, serta membuka kesempatan untuk membangun kerja sama dengan RELO”, imbuh Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

Agustina Lestari Wilujeng dan May Willyana direncanakan akan berangkat pada tanggal 8 Januari 2018. Untuk mengikuti program EPIC CAMP 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-20 Januari 2018 ini, kedua mahasiswi ini melakukan beberapa persiapan. Tina, panggilan akrab Agustina Lestari Wilujeng, mempersiapkan drama pendek untuk ditampilkan pada sesi Talent Show. “Pada sesi Talent Show ini, peserta diminta untuk memperkenalkan kebudayaan dari daerah asalnya”, ungkap Tina. Berbeda dengan Tina, May Willyana yang tahun ini menjadi konselor mempunyai tugas yang lebih berat dibandingkan tahun lalu yang hanya menjadi peserta. “Sebagai konselor, saya harus membantu para campers (sebutan untuk peserta EPIC CAMP, Red) untuk melakukan persiapan dan menjadi penghubung antara campers dengan Camp Director (sebutan untuk penyelenggara EPIC CAMP, Red)”, ungkap mahasiswi yang akrab dipanggil May ini.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. dalam kalimat penutupnya berpesan kepada Tina dan May untuk selalu menjaga nama baik UNTIDAR. Selain itu, beliau berharap kepada Tina dan May untuk dapat terus membangun jaringan dan kerja sama. (EJ)

[:en]

Wednesday (3/1), two students of English Education Study Program (EESP) meet the Dean of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) Tidar University (UNTIDAR) for their valediction in order to involve in EPIC CAMP 2018 program that is hosted by the US Embassy. They are Agustina Lestari Wilujeng and May Willyana. Agustina Lestari Wilujeng is the participant of EPIC CAMP 2018, while  May Willyana is chosen as the counselor  of EPIC CAMP 2018 in which she has ever become the participant of EPIC CAMP 2017.

In the valediction, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., the Dean of FETT UNTIDAR gives advices for  Agustina Lestari Wilujeng and May Willyana. He advises that they need to give superb impressions in joining the program of EPIC CAMP 2018. “I hope there will be continuity and regeneration for the new participant, and there will be a chance for having cooperation with RELO”, adds Prof. Dr. Sukarno, M.Si.

Agustina Lestari Wilujeng and May Willyana are going to betake in January 8, 2018.  In joining the program of EPIC CAMP 2018 that will be held in January 8-20, 2018, these two students have great preparations. Tina, a nick name of  Agustina Lestari Wilujeng, has prepared a short drama in which it will be performed in a talent show session. “In the talent show session, participants are asked to introduce their culture from their region” says Tina. In addition, May Willyana who becomes the counselor has more challenging tasks. “As counselor, I must help the campers (participants of EPIC CAMP) to do the preparation and be a link between campers and Camp Director” states May Willyana.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si. reminds  Tina and May to keep an excellent name of UNTIDAR. Moreover, he aspires to Tina and May for getting the great network and cooperation. (CA)

[:]

[:id]FKIP: Mahasiswa Mengikuti Sosialisasi EFC in Practice Internasional[:en]FETT: Students Joins the Socialization of International EFC in Practice[:]

[:id]

Sejumlah 50 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Tidar yang menempuh mata kuliah English for Children in Practice  mengikuti sosialisasi English for Children in Practice Internasional di Gedung Fakultas Teknik Universitas Tidar pada 15 Desember 2017. Rencananya program EFC in Practice Internasional ini akan dilaksanakan di Malaysia sekitar bulan Februari 2018.

Fakultas akan menyelenggarakan seleksi untuk memilih 20 mahasiswa yang nantinya akan dikirim ke Malaysia. Mahasiswa tersebut akan ditempatkan di 2 taman kanak-kanak.

Drs. Hari Wahyono, M.Pd. menyampaikan bahwa ada 2 sekolah yang sudah bersedia menjadi tempat dilaksanakannya program ini. Lebih lanjut, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. menyampaikan bahwa bahasa utama adalah bahasa Melayu dan mahasiswa supaya mempersiapkan teknik-teknik yang sesuai untuk mengajar anak-anak usia taman kanak-kanak.

Pada kesempatan itu, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., selaku pengampu mata kuliah English for Children in Practice, berpesan pada mahasiswa yang nantinya terpilih melakukan praktek di Malaysia agar mempunyai tanggung jawab, membawa nama baik universitas, dan memang benar-benar qualified.(ER)

[:en]

Fifty students of English Education, FETT Universitas Tidar who take English for Children in Practice course joined the socialization of international English for Children in Practice at Engineering Faculty of Universitas Tidar on December 15th, 2017. This International EFC in Practice will be held in Malaysia next February 2018.

FETT will carry on the selection to choose twenty students to join this event. They will teach in two kindergartens later.

Drs. Hari Wahyono, M.Pd. said that there are two schools which have been ready for this event. Furthermore, he stated that the main language in school is Malay Language and asked the students to prepare the appropriate technique in teaching kindergarten students.

On that occasion, Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., as English for Children in Practice lecturer, warned the selected students to be responsible and maintain a good name of university. She added that the students who can pass the selection are those who qualified.(ER/AW)

[:]

[:id]Dalami Makna Bhineka Tunggal Ika, Mahasiswa FKIP Ikuti PKBNMI[:en]Understanding the Value of Bhineka Tunggal Ika, Students of FETT Joined on PKBMNI[:]

[:id]

Universitas Tidar menjadi salah satu peserta Pelayaran Kebangsaan Bela Negara Mahasiswa Indonesia (PKBMNI) yang diselenggarakan tanggal 18 – 23 Desember 2017 lalu. Pelayaran tersebut dimulai dari Surabaya (Spotmar, Denmako, Armatim, Surabaya) sampai dengan Kolinlamil, Jakarta. Acara tersebut diikuti 648 mahasiswa dari 24 universitas dari Sabang sampai Merauke. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengirimkan 8 mahasiswa untuk terlibat dalam acara tersebut.

FKIP mendelegasikan 5 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan 3 mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Lima mahassiwa PBI itu adalah adalah Yusuf Yulianto, Diah Arifiana Safitri, Bunga Umi, Busthomi Senko Aji, dan Ryandika. Tiga mahasiswa PBSI meliputi: Dinar Anggraini, Ade Safri Fitria, dan Opi Hanidian.

“Saya sangat bangga bisa mengikuti acara tersebut karena mendapatkan materi bela negara dari para guru besar serta pejabat militer. Seperti nama kegiatan, yaitu pelayaran bela negara, saya dan teman-teman tidak hanya berlayar dari Surabaya ke Jakarta, tetapi juga memahami makna Bhineka Tunggal Ika ‘Berbeda-beda, tetapi Tetap Satu Juga’ di sana,” tutur Yusuf Yulianto, Mahasiswa PBI Semester 3, setelah selesai acara.

Dinar Anggraini, Mahasiswa PBSI Semester 3 yang mengikuti PKBNMI, mengatakan “Saya tidak hanya belajar tentang kesadaran bela negara. Akan tetapi, di sana saya memiliki banya pengalaman dan bertambah teman dari berbagai suku.”

Yusuf menambahkan acara PKBNMI meliputi pelayaran dan pendalaman materi bela negara. Acara dimulai dari pembukaan, upacara bela negara, lomba-lomba, yel-yel, Senam Maumere, dan pentas seni perwakilan dari universitas.

PKBNMI merupakan program dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Program ini didukung oleh Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) di Indonesia. Salah satunya adalah Universitas Tidar yang dipercaya menjadi tuan rumah untuk mengadakan rapat koordinasi PKBNMI 15 November 2017 lalu.

PKBNMI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bela negara bagi mahasiswa, membentuk karakter cinta maritim, membangun kesatuan dan persatuan mahasiswa secara professional dan meningkatkan wawasan wawasan global kemaritiman. WJ

[:en]

Tidar University became one of participants of Pelayaran Kebangsaan Bela Negara Mahasiswa Indonesia (PKBMNI), which was held on 18th until 23rd December 2017. It was started from Surabaya (Spotmar, Denmako, Armatim, Surabaya) to Kolinlamil, Jakarta. There were 648 students from 24 universities in Indonesia joined the PKBMNI. Meanwhile, Faculty of Education and Teacher’s Training (FETT) of Tidar University sent 8 students to join on the PKBMNI.

FETT sent delegation, 5 students from English Education Study Program and 3 students from Indonesian Language and Literature Study Program. Those 5 students from English Education Study Program were Yusuf Yulianto, Diah Arifiana Safitri, Bunga Umi, Busthomi Senko Aji, dan Ryandika. While those 3 students from Indonesian Language and Literature Study Program were Dinar Anggraini, Ade Safri Fitria, dan Opi Hanidian.

“I am really proud to be participated in this event, beside I could get knowledge about nationality form professors, there were also military functionaries who gave material about national defense. As its name, PKBMNI, beside sailing from Surabaya to Jakarta, we also learn to understand the value of Bhineka Tunggal Ika “ Unity in Diversity,” explained Yusuf Yulianto, the student of English Education Study Program, enthusiatically.

Dinar Anggraini, the students of Indonesian Language and Literature Study Program, who also joined PKBMNI, said, “Not only learned about state defense, but I also got experiences and friends from different culture and ethnic.”

Yusuf added that PKBNMI covered sailing and understanding material about state defense. The event was started with the opening ceremony, state defending ceremonies, competitions, yells, Maumere Gymnastics, and art performances from university representatives.

PKBNMI is a program from Ministry of Research, Technology, and Higher Education and supported by new state universities in Indonesia. Tidar University is on of the new state university which got an honor to be the host for PKBMNI coordination meeting,

PKBNMI aims to increase awareness of state defending for students, character building of maritime and unity, and  global insight of maritime. (WJ-NA)

[:]

[:id]Dosen FKIP UNTIDAR menjadi Petugas Upacara Peringatan Hari Ibu ke-89[:en]FETT Lecturers Became the Officers for Mothers’ Day Ceremony[:]

[:id]

22 Desember diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Ibu yang merupakan hari nasional bukan hari libur sesuai Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Peringatan Hari Ibu bertujuan untuk menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah berjuang bersama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan Indonesia serta berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perjuangan kaum perempuan Indonesia didasarkan atas cita-cita dan semangat persatuan kesatuan sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Konggres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Bertempat di Lapangan upacara (depan Gedung FKIP), Universitas Tidar mengadakan upacara peringatan hari Ibu ke-89 dengan Ibu-Ibu Dosen FKIP sebagai petugas upacara. Hujan gerimis pada saat pelaksanaan upacara tidak menyurutkan semangat Ibu-Ibu Dosen FKIP untuk bertugas. Upacara yang diikuti oleh seluruh pejabat, dosen dan karyawan Universitas Tidar serta mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi 2017 berlangsung dengan khidmat. Peringatan Hari Ibu ke-89 Tahun 2017 mengusung tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”. Dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang diwakili oleh Inspektur Upacara, Among Wiwoho, S.E., M.M., menyampaikan bahwa perempuan mempunyai peran dan kedudukan yang setara di dalam mencapai tujuan negara serta dalam meperjuangkan kesejahteraan disemua bidang pembangunan. Selain itu, peningkatan peran kaum laki-laki dan keluarga dalam pembangunan merupakan bagian penting upaya penghapusan bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan. Di akhir sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak perempuan Indonesia untuk menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, serta meningkatkan kualitas dan kapabilitasnya.

Perjuangan dan semangat perempuan selama 89 tahun telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki kesejajaran dan kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki. Oleh karena itu, majulah perempuan Indonesia!. (RI)

[:en]

In accordance to the President Decision Number 316/ 1959, December 22ndcommemorated as Mother Day in Indonesia. This ceremony is aimed toappreciate the struggle of Indonesian women who have beenfighttogetherman for Indonesia’s independence. The Indonesian women struggle are basedon an ambitionandunity spiritas it isdeclaredfirst time in Indonesian Women Congress onDecember 22 , 1928 in Yogyakarta.

The 89th Mothers’ Day Ceremony is done by involving the women lecturers of FETT of Tidar University as the ceremony officers. The ceremonyfollowedbywholeofficials, lecturers, students, andemployees of Tidar University. The theme of the Mothers’ Day Ceremony is “WomanBerdaya, Indonesia Jaya.”  In the minister’s remarks, Minister of Women Empowermentand Children Protection, which is representedbyInspector of the Ceremony, Among Wiwoho, SE, MM,it is mentioned thatwomenhaveroleandequal footing inreaching theaim of the countryandin struggling thewelfarein allfields.Besides, the improvement of the man role and family role is the important part in minimizing the discriminationandviolence.At the endthe remarks , the Minister of Women Empowermentand Children Protection invite the Indonesian women tobe an independent figure, creative, innovative, confident, as well asimproving thequalityandcapability.

Be great for Indonesian Women! (ER)

[:]

[:id]Satu Lagi Mahasiswa PBSI Berhasil “Go Internasional”[:en]PBSI’s students Goes International[:]

[:id]

Prestasi demi prestasi ditorehkan mahasiswa FKIP di kancah dunia untuk memperkenalkan Universitas Tidar. Itulah yang baru saja dilakukan oleh mahasiswa PBSI semester 5, Ririh Rubus Setyaningrum. Bulan Desember ini dirinya ditunjuk sebagai delegasi dalam acara International Motiva Talk with PPI Malaysia, Study Comparative & International Conference. PPI Malaysia adalah Persatuan Pelajar Indonesia se- Malaysia. Program yang berlangsung pada tanggal 9-14 Desember 2017 ini membuatnya mengunjungi beberapa universitas di Malaysia dan Thailand.

“Jadi ini adalah sebuah program dari Sriwijaya Youth Academy, Universitas Sriwijaya. Salah satu founder-nya adalah temen saya dan sudah sekitar setengah tahun yang lalu dia menawarkan ikut International Conference di Malaysia dan Thailand. Sebenarnya saya sempat lolos di acara yang sama dan diselenggarakan di Turki pada tahun sebelumnya, namun tidak saya ambil karena keterbatasan biaya. Nah untuk menebus kekecewaan itu maka saya ambil kesempatan di tahun ini,” begitulah pengakuan mahasiswa yang memang gemar berkegiatan untuk mengembangkan karirnya.

Keberhasilan yang diraihnya itu tidak secara cuma-cuma didapatkan. Sebelumnya Ririh telah menjalani tahapan seleksi dengan membuat esai. “Saya mengambil tema terkait isu pendidikan yang belum merata. Contohnya Kota Jakarta dan Suku Badui yang jarak secara geografis sangat dekat, tapi kualitas pendidikan berbeda sangat jauh. Saya mengambil tema pendidikan karena bagi saya hal ini sangat menarik sehingga konsentrasi esai saya ada pada pendidikan yang berlangsung di masa sekarang.”

Dari program ini telah membawa Ririh mengunjungi University Technologi Malaysia, Malaysia-Japan International Institut of Technology, dan Prince of Songkla University-Thailand.

Selain Universitas Tidar, ada pula beberapa delegasi mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Sriwijaya dan UIN Sunan Kalijaga. Sepulang dari acara ini dirinya tidak lantas tinggal diam, melainkan masih memiliki tugas yang harus dikerjakan yakni mengkomparasikan pendidikan di Malaysia dan Thailand dengan pendidikan di Indonesia. Saat International Conference pembahasan bertumpu pada Sustainable Development Goals, program pembangunan dari PBB yang di dalamnya ada 17 tujuan untuk kemaslahatan makhluk hidup dan planet bumi. (TP)

[:en]

One by one achievement is accomplished by students of FETT. This is also way to introduce Tidar Univesrity in the world. This is what has done by one of the fifth semesters students of Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI), Ririh Rubus Setyaningrum. Last December, she was chosen as delegation of International Motiva Talk with PPI Malaysia, Study Comparative & International Conference. PPI Malaysia is a group of Indonesian Student who study in Malaysia. This event which was occurred on December 9th – 14th December 2017, made her visiting some universities in Malaysia and Thailand.

“this is the program from Sriwijaya Youth Center, Universitas Sriwijaya. One of the founders is my friend who asked me to join this event since six months ago. Actually I have passed the same event in Turki last year, but I passed it since the lack of fund. To make up for my disappointment, I took this chance in this year,” said the student who were enjoy in developing her career.

The success that she achieved was not freely obtained. Previously Ririh has passed the selection process by making an essay. “I took education issue which is not evenly distributed for my essay. For example Jakarta and Badui Tribe which is close geographically, they are totally different in quality of education. I took education issues since it is interesting, therefore I concentrate in education issue in the present.”

From this event, Ririh visited Universiti Technology of Malaysia, Malaysia-Japan International Institute of Technology, and Prince of Songkla University Thailand. Beside Universitas Tidar, there were also some students from several university such as Universitas Sriwijayam and UIN Sunan Kalijaga. After finish this event, she has homework in comparing education in Malaysia and Thailand with Indonesia’s. the main issue during in International conference was Sustainable Development Goals, one of development programs from United Nation in which there are 17 goals for the benefits of living beings and planet earth. (GF)

[:]

[:id]Jurnal di Lingkungan FKIP Mulai Berhias[:en]The New Face of FETT Journals[:]

[:id]

FKIP kini sudah memiliki 4 jurnal yang secara resmi sudah terbit. Keempat jurnal tersebut adalah Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching, Indonesian Journal of Science and Education, dan Indonesian Journal of Education and Learning. Jurnal-jurnal tersebut  sudah menggunakan sistem open journal system (OJS). Dengan maraknya publikasi artikel melalui jurnal-jurnal elektronik, maka jurnal elektronik meningkatkan indeksasi jurnal untuk menarik minat penulis. Tak ingin tertinggal dengan percepatan teknologi, jurnal di lingkungan FKIP juga mulai berhias dengan mempercantik dan meningkatkan kelengkapan jurnal elektroniknya. Untuk menarik minat penulis, keempat jurnal FKIP mulai meningkatkan indeksasi jurnal pada lembaga-lembaga pengindeks jurnal.

Transformatika yang merupakan jurnal Prodi PBSI ini bekerja sama dengan  Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI) dan Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI). Sebagai kakak sulung jurnal di FKIP, Transformatika sudah terindeks oleh 18 lembaga pengindeks, diantaranya Google Scholar, Indonesian Publication Index (IPI), Indonesia Onesearch, PKP Index, Academic Keys, Journal Factor, Directory of Research Journals Indexing, Neliti, Index Copernicus International, Root Indexing, Research Bib, International Innovative Journal Impact Factor (IIJIF), Scientific Indexing Services (SIS), Eurasian Scientific Journal Index (ESJI), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Citeulike, Cfp List, dan WorldCat. Gerak cepat yang luar biasa dilakukan oleh tim redaksi jurnal yang dipimpin oleh Rangga Asmara, M. Pd. Transformatika juga mengubah tampilan cover jurnalnya sehingga terlihat lebih eye catching. Metathesis merupakan jurnal Prodi PBI kini sudah terindeks 6 lembaga pengindeks, diantaranya Google Scholar, Journal Factor, Neliti, PKP Index, dan Directory of Research Journals Indexing. Sama seperti jurnal lainnya, tim redaksi Metathesis terus meningkatkan jumlah indeksasinya. Tim redaksi Metathesis sudah melakukan pendaftaran indeksasi pada beberapa lembaga pengindek jurnal, tetapi proses indeksasi membutuhkan waktu yang cukup lama.

Indonesian Journal of Science and Education yang merupakan jurnal Prodi Pendidikan IPA juga tak ingin tertinggal dari dua jurnal pendahulunya. Jurnal yang sudah menggunakan sistem OJS penuh saat terbitan pertama ini kini mulai memperbaiki tampilan jurnal elektroniknya. Jurnal yang lebih sering disebut dengan IJOSE ini mulai melakukan indeksasi pada lembaga-lembaga pengindeks, terbukti IJOSE sudah terindeks pada Google Scholar, Indonesian Publication Index (IPI), dan neliti. IJOSE juga melakukan kerja sama dengan ALFA Jateng dan DIY, yaitu lembaga yang memfasilitasi kegiatan pembelajaran aktif. Jurnal yang lahir bersamaan dengan IJOSE adalah Indonesian Journal of Education and Learning. Jurnal yang akrab disebut dengan IJEL ini merupakan jurnal yang mewadahi artikel-artikel di bidang pendidikan. Meskipun IJOSE dan IJEL baru terbit satu kali, tetapi tahun 2018 keduanya memiliki nomor edisi yang sama dengan dua jurnal pendahulunya. Periode terbitan pertama dari keempat jurnal FKIP tahun 2018 dilaksanakan pada bulan April, tetapi masing-masing jurnal memiliki kebijakan sendiri untuk deadline pengumpulan naskah. Penulis yang berminat untuk mempublikasikan naskah artikelnya pada jurnal di FKIP dapat mengunjungi laman jurnal.untidar.ac.id. (ET)

[:en]

FETT (Faculty of Education and Teacher Training) officially has four journals. They are Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Metathesis: Journal of English Language, Literature, and Teaching, Indonesian Journal of Science and Education, dan Indonesian Journal of Education and Learning. Now, these journals implement Open Journal System (OJS). With the euphoria of article publication electronically, these journals start to transform the quality by having indexes. In order to attract author candidates, FETT journals have indexes in some national and international index organization.

Transformatika is the journal at Indonesian Language and Literature Education Study Program in cooperation with Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI) dan Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI). As the first journal at FETT, Transformatika has been indexed by 18 organizations such as Google Scholar, Indonesian Publication Index (IPI), Indonesia Onesearch, PKP Index, Academic Keys, Journal Factor, Directory of Research Journals Indexing, Neliti, Index Copernicus International, Root Indexing, Research Bib, International Innovative Journal Impact Factor (IIJIF), Scientific Indexing Services (SIS), Eurasian Scientific Journal Index (ESJI), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Citeulike, Cfp List, dan WorldCat. This fast improvement is done by editorial team by Rangga Asmara, M.Pd. Not to mention, Transformatika has transform its journal cover into eye catching one.

In addition, Metathesis is a journal of English Education Study Program has now been indexed by 6 indexing organization, including Google Scholar, Journal Factor, Neliti, PKP Index, and Directory of Research Journals Indexing. The Metathesis editorial team continues to increase the number of indexation. The Metathesis editorial team has already registered the indexing at several journalist index organization nationally and internationally.

Indonesian Journal of Science and Education, which is the journal of Science Education Study Program, does not want to be left behind. The journal is already using OJS system since the first edition and starts to improve its look. The journal which is known as IJOSE begins to index, such as in Google Scholar, Indonesian Publication Index (IPI), and neliti. Also, IJOSE cooperates with ALFA Jateng and DIY, an institution that facilitates active learning activities.

Another journal which was published at the same time with IJOSE is Indonesian Journal of Education and Learning. The journal, which is familiarly referred as IJEL, is a journal which fasilitates articles about education. Although IJOSE and IJEL are only published once, in 2018 they have the same edition numbers as the two first journals. The first period of the four FKIP journals of 2018 will be in April, but each journal has its own policy for the manuscripts. Authors who are interested to publish the manuscript in the four journals can visit jurnal.untidar.ac.id page. (translated by WR)

[:]

[:id]Lolos EPIC CAMP 2018, Mahasiswa PBI Sambut Pergantian Tahun dengan Prestasi[:en]A Students of EESP Welcomes the New Year with Achievement: Be a Part of Epic Camp 2018[:]

[:id]

Kabar gembira di penghujung tahun 2017 diterima oleh Agustina Lestari Wilujeng, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR). Melalui surat elektronik (surel), pihak panitia memberi tahu bahwa mahasiswa yang akrab dipanggil Tina ini dinyatakan lolos sebegai peserta EPIC CAMP tahun 2018 dan berhak mengikuti serangkaian kegiatan EPIC CAMP angkatan IV yang akan diselenggarakan pada bulan Januari 2018. “Saya benar-benar terkejut dan senang sekali, ketika saya mendapat surel dari EPIC CAMP yang menyatakan saya lolos seleksi”, ungkap mahasiswi berzodiak Leo ini.

Saat dihubungi melalui layanan pesan daring WhatsApp, Tina bersedia berbagi tentang pengalamannya mengikuti seleksi EPIC CAMP ini. Tina menceritakan bahwa dirinya tertarik mengikuti program ini setelah sebelumnya pihak FKIP UNTIDAR mengadakan sosialisasi EPIC CAMP. “Setelah diberikan penjelasan mengenai EPIC CAMP, kami diharapkan mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkannya melalui surel”, ungkap mahasiswi alumni SMK Negeri 3 Magelang ini. “Dan setelah menunggu tidak beberapa lama, ada balasan surel yang menyatakan saya diterima”, tambah mahasiswi yang memiliki hobi menyanyi dan menggambar ini.

EPIC CAMP angkatan IV ini akan mulai berlangsung mulai tanggal 8-20 Januari 2018. Tina berharap dengan mengikuti program ini dapat memberikan inspirasi mengenai media ataupun strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris. “Dan saya berharap adik-adik angkatan saya lebih banyak yang berpartisipasi pada program EPIC CAMP tahun berikutnya, karena dalam program ini ada banyak kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana cara mengajar maupun media dan strategi yang digunakan dalam mengajar”, tambah Tina. (EJ)

[:en]

An excellent news in the end of 2017, it was about the news of a student named Agustina Lestari Wilujeng, a student of English Education Study Program (EESP) of Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) at Universitas Tidar (UNTIDAR). In the email, the committee of EPIC CAMP 2018 announced that Tina, her nickname was one of the participants in EPIC CAMP badge IV in which the event would be hosted in January 2018. “I am so surprised and happy when I read the announcement in my email that I am the participant”, stated the students who had Leo zodiac.

Through the WhatsApp platform, Tina shared her experiences in joining EPIC CAMP selection. She told that she was interested to join EPIC CAMP after FETT UNTIDAR did socialization of EPIC CAMP. “After joining the socialization, we are asked to fill the registration form and sent it via email”, added Tina, the alumnus of SMKN 3 Magelang. “After waiting, I get a reply from the committee that I am accepted”, said Tina who had pastimes of singing and drawing.

EPIC CAMP badge IV would be started 8-20 January 2018. By joining this program, Tina hoped that she could get inspirations about media or strategies in teaching English. “I hope there will be many participants from EESP UNTIDAR who participate in the next EPIC CAMP because they will get many great programs that relate to how to teach and the teaching strategies.” (CA)

[:]

[:id]Mahasiswa PBSI Ikuti PKL Internasional di Bernama TV[:en]PBSI’s Students Joined International Internship in Bernama TV[:]

[:id]

Senin (11/12), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengadakan penyerahan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke Bernama TV di Malaysia. PKL tersebut diikuti oleh mahasiswa semester 5 yang mengikuti matakuliah Praktik Jurnalistik.  Mereka akan berada di Malaysia selama satu bulan untuk PKL tersebut.

“PKL Internasional ini memang baru pertama kali di PBSI. Akan tetapi, selanjutnya akan menjadi program tahunan. Harapan kami kegiatan ini makin menguatkan salah satu profil lulusan PBSI sebagai jurnalis,” kata Koordinator PBSI, Rangga Asmara, M.Pd.

Saat ini mahasiswa yang mengikuti PKL Internasional sebanyak 5 mahasiswa. Mereka adalah Anggun Fitria Anindhi dan Azizoel Metiadini  pada divisi Creative Program Radio dan Televisi, Nirma Melati divisi presenter, Meyta Lanjarwati divisi anchor, dan Junsa Ma Wika Re Kresna divisi cameraman. Kelima mahasiswa tersebut terpilih setelah melalui proses pendaftaran dan penjaringan serta seleksi administrasi dan wawancara oleh prodi untuk menentukan divisi peminatan.

Kelima mahasiswa PBSI tersebut diserahkan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKIP sekaligus Dosen Praktik Jurnalistik, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., kepada Hakimi Mohd Zain selaku Chief Operations Office dan Nur Syazwani Zainudin selaku Penolong Eksekutif Latihan Pusat Kecemerlangan.

Azizoel Metiadini, salah satu peserta PKL Internasional, mengatakan diterima dengan baik di Bernama TV. “Kami sangat senang dengan sambutan di sini. Semua orang yang ada di Bernama TV ramah-ramah. Selain itu, kami juga benar-benar diajari mulai dari awal untuk proses kreatif di media massa televisi.”

Bernama TV atau Bernama News Channel (BNC) merupakan saluran TV berita milik Malaysia. Stasiun TV tersebut didirikan tahun 2008 dan sudah memiliki banyak acara yang dioperasikan selama 24 jam. WJ

[:en]

Monday (11/12), Indonesian Language and Literature Study Program (PBSI) held handover of internship to Bernama TV in Malaysia. This internship was followed by 5th semester students who joined journalistic in practice course. They will be in Malaysia for about a month.

“This international internship was the first time for PBSI, but this internship will be annually activity. We hope this activity will further strengthen one of PBSI graduate’s profile as journalist,’ said the coordinator of PBSI, Rangga Asmara, M.Pd.

Students who join this internship are Anggun Fitria Anidhi and Azizoel Metiadini in Creative of Radio and Television Program division, Nirma Melati in Presenter divison, Metya Lanjarwati in anchor division, and Junsa Ma Wika Re Kresna in cameraman division. Those five students are chosen through registration, administration and interview selection by study program to determine division specialization.

Those five students are handed over by the Vice Dean for Academic and Students Affairs of Faculty of Education and Teacher raining (FKIP), who also a lecturer of journalistic in practice course, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. to Hakimi Mohd Zain as Chief Operation Office and Nur Syazwani Zainudin as Assistant Executive of Training Center.

Azizoel Metiadini, one of the interns, said that they are welcomed by Bernama TV. “We are so pleased with the welcome here. Everyone in Bernama TV is friendly. In addition, we are also being taught from the beginning of the creative process in the mass media of Television.”

Bernama TV or Bernama News Channel (BNC) is Malaysian news channel. This TV station was established in 2008 and already has many events which are operated for 24 hours. (GF)

[:]

[:id]Selaksa Cerita Mahasiswa FKIP PKL Internasional EFT di Malaysia[:en]International Internship of EFT Course[:]

[:id]

“Kesannya…. sungguh berkesan.” tutur Muhammad Agus Muwafiqi atau biasa disapa Fiqi membuka pembicaraan mengenai pengalaman praktik kerja lapangan English for Tourism, selanjutnya disingkat EFT, selama empat minggu.

Tepatnya di Bukit Gambang Resort City, sebuah destinasi wisata populer sejauh 218 KM dari Kuala Lumpur. Di resort besar di pesisir timur Semenanjung Malaysia ini sebanyak dua puluh satu mahasiswa PBI semester 5 melaksanakan PKL EFT dengan lancar sehingga sesuai jadwal pada tanggal 6 Desember 2017 mereka telah kembali ke kampus FKIP tercinta membawa berbagai cerita dan pengalaman berharga.

“Kami bisa praktik secara langsung di dunia pariwisata. Di sana kami ditempatkan di Safari Park dan Water Park. Banyak hal yang kami lakukan mulai dari menjadi pemandu wisata, melayani pembelian tiket, memindai tiket pengunjung, memberikan informasi mengenai tempat wisata yang ada, serta belajar bagaimana melayani pengunjung dengan baik yang teorinya kami dapat di kelas” sambung Fiqi.

Fiqi menambahkan bahwa banyak ilmu yang ia dan teman-teman dapatkan ketika praktik yang tentu tidak didapatkan di bangku perkuliahan. Ketika praktik ia secara nyata dituntut untuk mampu cepat beradaptasi dan learning by doing. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Terlebih, PKL memberikan pengetahuan mengenai kerasnya dunia kerja yang belum pernah dirasakan terutama bagi mahasiswa yang belum pernah bekerja sebelumnya.

Pada kesempatan terpisah Yoshinta Adinda Bayu juga mengungkapkan bahwa PKL Internasional EFT memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan foreigner, atau orang asing. Peristiwa menarik pun sering terjadi  “Apalagi ketika bertemu dengan orang India atau Chinese yang tidak bisa berbahasa Melayu maupun bahasa Inggris. Saat guiding kami harus menjelaskan beberapa hal  penting menggunakan bahasa tubuh. Menggunakan bahasa Inggris kadang-kadang malah membuat mereka bingung. Walaupun Malaysia itu ESL (Bahasa Inggris diakui sebagai bahasa ke-dua) tapi faktanya masih banyak ditemui orang yang tidak bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Intinya pada akhirnya ketika berkomunikasi dengan orang asing yang seperti ini: I understand you understand laah, grammar nomer sekian”

Ulfa Purnamasari yang selain melaksanakan PKL juga mendapat kepercayaan untuk menampilkan tari nusantara bersama kedua mahasiswa lain menambahkan, “Sangat berkesan. Di sana saya merasa senang sekali dapat membawakan tarian di depan para tamu dari Malaysia. Kami memperkenalkan salah satu tarian kreasi nusantara.” Ulfa bersama Cahyadhini Arupadhatu dan Emi Arin Budiarti telah mempersiapkan tarian tersebut dengan latihan intensif. Bahkan untuk mendukung penampilan mereka membawa jaran kepang dan properti tari lengkap dari Magelang.

Menutup sharing pengalaman ketiganya mewakili mahasiswa PKL Internasional EFT juga sepakat berharap akan adanya perkembangan yang lebih baik di segala faktor dalam pelaksanaan PKL Internasional. Hal ini diamini oleh Ketua Pelaksana, Ali Imron, M.Hum yang mengawal langsung pelaksanaan kegiatan ini. “Kami berharap pengalaman yang dirasakan oleh tim  pionir alias babat alas PKL Internasional EFT, FKIP Universitas Tidar ini dapat menjadi bahan evaluasi yang penting bagi pelaksanaan kegiatan serupa yang semakin baik di tahun-tahun mendatang.” (WD)

[:en]

“I’m very impressed……” said Muhammad Agus Muwafiqi or usually called as Fiqi when he asked his experience during joining internship in English for Tourism course for four weeks.

They did internship in Bukit Gambang Resort City, one of popular tourism destination which is located 218 km from Kuala Lumpur. There were 21 English Education study program’s students who joined this internship until 6 December 2017.

“In this resort, we can practice in tourism sector directly. We were located in Safari Park and Water Park. We did not only guiding, ticketing, scanning ticket, giving information about tourist destination, but we also learned servicing tourist which we had learned theoretically in class before”, added Fiqi.

He also said that in the resort, they could learn knowledge that was not given in the class. During internship, they must able to adapt quickly and learning by doing. It was challenging, since internship showed as the reality in work place.

Yoshinta Adinda Bayu, another student who also joined this internship, said that she could interact directly with foreigner. We also faced interesting incident, such as we must guide with body language when we met Chinese or Indian since English or Malay only made them more confused. Although Malaysia is ESL (English as Second Language) country, there are lots of Malaysian who cannot speak English fluently. In here the basic rule is “I understand, you understand, don’t care with grammar”.

Ulfa Purnamasari, who not only joined internship but also performed national dance with two other students, said “I’m impressed, moreover I can showed to Malaysian our national creation dance.” To support her performance, Ulfa and her friends, Cahyadini Arupadhatu and emi Arin Budiarti, practiced that dance intensively and also brought jaran kepang (flat horse rode by dancer as property, made by bamboo) and other properties from Magelang.

In this end of the interview, they hoped that international internship for English for Tourism course must be better in all aspects in the next implementation. As Ali Imron, M.Hum., as the lecturer of EFT who also took a part directly, said “we hope the pioneers’ experience can be important evaluation’s material for the next international internship in other course in this faculty, in this university”. (GF)

[:]