[:id]Pengalaman Praktik English for Tourism di Bukit Gambang Resort City, Malaysia[:en]Internship Experience in BGRC[:]

[:id]

Bukit Gambang Resort City Bukit Gambang Resort City (BGRC) terletak di Gambang, Pahang, Malaysia. Mahasiswa Untidar yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini ditempatkan dalam Safari Park (SP) dan Water Park (WP). Nah, didalam SP dan WP kita dibagi lagi untuk berada dalam Guest Service Ticketing (GST) dan Park Ambassador (PA).

Kebetulan saya diletakkan dalam Safari Park, safari terbesar di Malaysia yang memiliki luas 138 ha. Safari Park sendiri terbagi menjadi dua area yaitu Walking Area seluas 50 ha dan Wild Savanna seluas 88 ha. Di sana saya dan empat teman saya menjadi Park Ambassador (PA), menjadi guide untuk menjelaskan berbagai macam spesies hewan yang ada dalam Wild Savanna menaiki tram (kendaraan yang digunakan untuk masuk dalam area Wild Savanna) selama kurang lebih 40 menit. Awal mula bekerja, kami diberi script untuk dipelajari tentang hewan apa saja beserta ciri-ciri nya dan diperbolehkan untuk naik tram dengan memperhatikan bagaimana cara guide senior yang ada di sana menyampaikan script itu kepada para tamu. Jadi kami belum menjelaskan, hanya memperhatikan dan mempelajari. Jika kami kurang paham dengan hewan-hewan di dalam, kami boleh bertanya dengan para guide senior. Mereka dengan senang hati akan menjawab pertanyaan kami dan menjelaskannya, mereka tidak sungkan untuk membagi ilmu kepada kami. Minggu selanjutnya kami diperbolehkan untuk mulai menjadi guide yang sesungguhnya, maksudnya kami sudah boleh menjelaskan hewan-hewan yang terdapat dalam Wild Savanna, baik berpasangan dengan guide senior, berpasangan dengan teman dari Imperia, dengan teman kami sendiri, maupun dibiarkan untuk menjelaskan sendiri.

Tentang bahasa, kami diperbolehkan untuk memakai Bahasa Indonesia, tetapi karena kami telah belajar sedikit bahasa Melayu jadi kami mencampur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu, para tamu tetap mengerti dengan apa yang kami sampaikan sebab bahasanya tidak jauh berbeda karena masih satu rumpun. Kadang juga terdapat tamu yang ingin kita untuk berbahasa Inggris sebab mereka tidak bisa berbahasa Melayu, biasanya tamu yang berasal dari Cina. Disana kita juga harus bisa menghafal denah Safari Park sebab para tamu biasanya akan menanyakan dimana lokasi tempat show, tandas, surau, tempat makan, dan area-area lain.

Bekerja di Bukit Gambang Safari Park (BGSP) merupakan suatu kesempatan bagus karena bisa melatih saya untuk lebih bisa berani berbicara di depan khalayak umum. Disana saya bertemu dengan orang-orang baik yang tidak pelit untuk membagi ilmu dan pengalaman mereka selama bekerja di Safari Park. Saya pribadi senang sekali bisa mendapat pengalaman bekerja disana sebab terdapat berbagai tantangan, dimana saya harus bisa untuk melewati tantangan tersebut dengan membuka hati dan pikiran saya dan berfikir bahwa ilmu itu berlimpah, sangat banyak jika kita mau mencari. Serta saya bisa beajar melihat dari berbagai sudut pandang tentang  berbagai perbedaan menghargai perbedaan dan bisa saling peduli dengan perbedaan tersebut. (Ernia

[:en]

Bukit Gambang Resort city (BGRC) is located in Gambang, Pahang, Malaysia. The students of Universitas Tidar who joined the internship worked in Safari Park (SP) and Water Park (WP). On those places, the students were divided to work in Guest Service Ticketing (GST) and Park Ambassador (PA).

I interned in Safari Park which is the largest zoo in Malaysia. It has 138 hectare width. There are two areas in safari Park: 50 hectare Walking Area and 88 hectare Wild Savanna. My friends and I worked as Park Ambassador (PA). Besides, we also worked as a guide around 40 minutes to explain the kinds of animal species in Wild Savanna. We guided and accompanied the visitors by Tram (the vehicle used in Wild Savanna). On the first day of our internship, we read the text about the animal species and also their characteristics. We also got in Tram and observed the senior guide in explaining the animal to the visitors. Therefore, on the first day, we still learnt and observed. We also asked the name of animal to senior guide if we didn’t know the name. The senior guide in Safari Park answered our question happily and they were so cooperative. They always shared their knowledge to us. Then, the next week we were allowed to be a guide and explained the animal in Wild Savanna. We were allowed to have a partner with senior guide, with friends from Imperia or with our own friends in guiding activity.

We were allowed to use Bahasa Indonesia in guiding. However, we preferred to mix Bahasa Indonesia and Malay Language since we had learnt a bit of Malay Language. The visitors understood with our language for there was similarity between those languages. We used English as well in guiding because the tourists from other countries visited Safari Park. In addition, we had to remember the floor plans of Safari Park to show the visitors other locations such as show place, toilet, mosque, restaurants, and others.

Having internship in Bukit Gambang Safari Park (BGSP) is a good chance for me because I can learn how to communicate with other people. I meet many kind people who want to share their knowledge to me there. I have many experiences during my internship in Safari Park. I am happy to be there since there were many challenges I have to undergo. This experience opens my mind and makes me realize that we can gain the knowledge everywhere. Furthermore, I can respect the difference and care with that difference. (Ernia/ AW)

[:]

[:id]FKIP Untidar Jalin Kerja Sama dengan FPTK IKIP Veteran Semarang[:en]FKIP Untudar is Working Along with FPTK IKIP Veteran Semarang[:]

[:id]

Pada hari Selasa (5/12) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) mendapat kunjungan dari Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (FPTK) IKIP Veteran Semarang. Kunjungan ini dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FKIP UNTIDAR dan FPTK IKIP Veteran Semarang. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Dekan FKIP UNTIDAR dan Dekan FPTK IKIP Veteran Semarang. Penandatangan MoU ini dilaksanakan di Laboratorium Microteaching FKIP UNTIDAR dengan disaksikan oleh Pejabat Struktural FKIP UNTIDAR serta dosen Program Studi Pendidikan IPA FKIP UNTIDAR dan dosen Program Studi Pendidikan IPA IKIP Veteran. Penandatanganan MoU ini diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan IPA dari kedua Fakultas.

Dekan FKIP UNTIDAR, Prof. Dr. Sukarno, M.Pd, menyampaikan dalam sambutannya bahwa beliau mengharapkan tindak lanjut nyata dari kegiatan kerja sama antara FKIP Universitas Tidar dengan FPTK IKIP Veteran Semarang ini. Hal serupa disampaikan juga oleh Dekan FPTK IKIP Veteran dalam sambutannya. Joko Suwignyo, S.Pd., S.T., M. T., Dekan FPTK IKIP Veteran, mengharap kerja sama dapat berlangsung lama dan ada bentuk nyatanya. Untuk menindak lanjuti arahan Dekan FKIP UNTIDAR dan Dekan FPTK IKIP Veteran tersebut, dilakukan Focus Grup Discussion (FGD) setelah acara penendatanganan MoU. Pada FGD tersebut dibahas tindak lanjut MoU antara Program Studi Pendidika IPA FKIP UNTIDAR dan Program Studi Pendidikan IPA FPTK IKIP Veteran. Pada FGD tersebut disepakati beberapa hal antara kedua prodi sebagai tindak lanjut dari MoU. (EJ)

[:en]

Tuesday (5/12) Faculty of Education and Teacher Trainings’ (FKIP) of University of Tidar (UNTIDAR) got visit from Faculty of Technology and Vocational Education (FPTK) of IKIP Veteran Semarang. The purpose of this visit is the signing of Memorandum of Understanding (MoU) between FKIP Untidar and FPTK IKIP Veteran Semarang. The event was conducted in Microteaching Laboratory of FKIP which is witnessed by FKIP’s structural officer and lecturers of Natural Science Education Study Program of FKIP Untidar and IKIP Veteran Semarang. The signing of this MoU was initiated by Natural Science Education Study program of both faculties.

The dean of FETT Untidar, Prof. Dr. Sukarno, M.Si in delivering his speech said that he expected the real follow-up from this MoU between these faculties. The same thing also conveyed by the dean of FPTK IKIP Veteran Semarang, in his speech. Joko Suwignyyo, S.Pd., M.T., the dean of FPTK IKIP Veteran Semarang, hoped this MoU can be long and also in the real form. As the follow up, there was Focus Group Discussion (FGD) after the signing of the MoU. They discussed the follow up activities of the MoU between FKIP Untidar and FPTK IKIP Veteran Semarang. The FGD agreed on several things between the two study programs as the follow up of the MoU. GF

[:]

[:id]Mahasiswa FKIP Ikuti PORSIMAPTAR[:en]FKIP’s Students Joined PORSIMAPTAR[:]

[:id]

Mahasiswa FKIP tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik saja, tetapi juga berprestasi di bidang non akademik. Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan beberapa mahasiswa FKIP dalam perlombaan olahraga. Acara yang bergelar Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna (PORSIMAPTAR) diadakan di akademi kepolisian Semarang. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 20 – 24 November 2017 ini diikuti oleh 10 mahasiswa Prodi PBI dan PBSI yang menjadi perwakilan dari FKIP. Cabang olahraga yang diikuti diantaranya sepakbola, futsal, bola voli, dan sepakbola. Anugrah Basuki (PBI) pada tim olahraga futsal, Roberto Budianto (PBSI) pada tim bola voli putra, Bangkitama Wibi Kismanto (PBI), Christian Lilo Audry (PBI), Bayu Vispassana Setiadi (PBI), dan Ivan Mahadhika Putra (PBI) pada tim bola basket putra, Achmad Abi Farizal (PBI) pada tim sepakbola. Tak mau kalah mentereng, pada tim bola basket putri diikuti oleh Valda Sabrina Rahma (PBI) dan Tri Handayani (PBI).

Seluruh mahasiswa FKIP tentunya mampu berprestasi di bidang non akademik sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Dengan mengikuti berbagai ajang seperti ini, berefek positif bagi para mahasiswa yang memiliki potensi agar lebih terwadahi dengan baik. Tidak hanya mengasah bakat dan minat, mahasiswa bisa belajar mengenal potensi diri sendiri. Termasuk bekerja sama dalam tim untuk menjadikan mahasiswa lebih percaya diri. Mahasiswa akan terlatih dengan sendiri dalam menghadapi setiap tantangan, tidak hanya dilingkup kuliah maupun di tengah masyarakat. Tentunya hal ini perlu dukungan teknis dan nonteknis yang baik pula dari pihak universitas. (ET)

[:en]

Students of Faculty of Education and Teacher Trainings’ (FKIP) are not only excellent in academic field, they also excellent in non-academic field. It is proved by the joining some students of FKIP in sport competition. The event which entitled Sport and Art Week of Students and Taruna (PORSIMAPTAR) was in Police Academy Semarang. This event which was held in November 20th -24th, 2017, was attended by 10 students of English Education Study Program (PBI) and Indonesia Language and Literature Study Program (PBSI) as the representative of FKIP. Branches of sport which was followed were football, futsal, volleyball, and basketball. Anugrah Basuki (PBI) as football team, Roberto Budianto (PBSI) as male volleyball team, Bangkitama Wibi Kismanto (PBI), Christian Lilo Audry (PBI), Bayu Vispassana Setiadi (PBI), and Ivan Mahardika Putra (PBI) as male basketball team, achmad Abi Farizal (PBI) as football team, and Valda Sabrina Rahma (PBI), and Tri Handayani (PBI) as female basketball team.

The non-academic field’s achievements which are made by students of FKIP were based on talents and interest of the students. By following various events, it can make positive effect for students who have potential to be well organized. Not only to polish the talent and interest, but students also knew their self-potential. It is including teamwork that can make students improve their confidence. Students will be trained with their own to face challenge from university or community. It is obviously requires good technical and nontechnical support from the university. (GF)

[:]

[:id]Tumbuhkan Pengetahuan Berorganisasi, Himapro di Lingkungan FKIP UNTIDAR Adakan LKMM-PD[:en]HIMAPRO Held LKMM-PD to Build Organization Knowledge[:]

[:id]

Perguruan tinggi merupakan tempat belajar bagi mahasiswa. Kegiatan belajar dibidang akademik yaitu mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik merupakan kewajiban utama bagi mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar mengenai kemampuan dan ketrampilan yang tidak diajarkan dalam kegiatan perkuliahan, seperti berorganisasi. Kemampuan berorganisasi penting dimiliki oleh mahasiswa sebagai bekal saat menghadapi kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat dan tempat kerja.

Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himapro) di lingkungan FKIP UNTIDAR telah mengadakan kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Pradasar (LKMM-PD). Himpro PBSI menyelenggarakan kegiatan LKMM-PD pada hari Minggu, 19 November 2017, sedangkan Himapro PBI (EDSA) mengadakan LKMM-PD pada hari Sabtu, 25 November 2017. Peserta kegiatan LKMM-PD adalah mahasiswa baru dan mahasiswa semester 3 yang belum mengikuti LKMM-PD dari Prodi PBSI, Prodi PBI, dan Prodi IPA. Menurut salah satu panitia, Novia Indri Susanti, LKMM-PD merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HIMAPRO dan bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan berorganisasi terutama bagi mahasiswa baru. LKMM-PD wajib bagi mahasiswa, sehingga jika mahasiswa baru belum mengikuti LKMM-PD pada tahun ini maka mereka wajib mengikuti LKMM-PD tahun depan. LKMM-PD juga menjadi prasayarat bagi mahasiswa yang berniat untuk mendaftarkan diri sebagai pengurus Himpro.

Materi yang sampaikan pada LKMM-PD meliputi analisa potensi diri dan motivasi berprestasi, pengelolaan organisasi eksekutif dan legislatif, manajemen waktu dan teamwork, serta membentuk sikap kritis mahasiswa. “Materi yang disampaikan di LKMM-PD sangat bermanfaat. Saya menjadi tahu bagaimana cara mengembangkan kemampuan diri dengan baik”, ujar Utami Dian Pertiwi, salah satu peserta LKMM-PD. Selain itu, Nur Laela, peserta LKMM-PD yang lain mengatakan “Kegiatan LKMM-PD telah menambah pengetahuan saya mengenai organisasi kemahasiswaan dan kerjasama. Saya juga dapat mengenal teman-teman dari prodi lain”.

Benarlah ungkapan kampus adalah miniatur kehidupan. Mahasiswa harus belajar untuk menjadi manusia yang menguasai bidang kompetensi pendidikan, terampil, bertanggungjawab, dan bermoral. Hidup mahasiswa!

[:en]

University, as a place to gain knowledge for students, not only held academic learning but also taught students non-academic learning that include ability and skill, such as organization. The organization ability is needed since it is used to live in society and in working area.

Students association in Faculty of Education and Teacher Trainings’ (Himapro) held a program that designed to provide students with knowledge and managerial skill for students’ organization in the basic level (LKMM-PD). The students association of Indonesia Language and Literature study program (Himapro PBSI) held this program on Sunday, November 19th 2017, while English Department Students Association held this program on Saturday, November 25th 2017. This program was followed by freshman students and the third semester’s students who never joined this program before from English education, Indonenesian Language and Literature, and Science Education study program. Novia Indri Susanti, one of committees of this program, said that this annual program was held to build organization knowledge for freshmen. This program is one of prerequisite for students to be board of Himapro.

First material was talking about self-potential and performing motivation, executive and legislative organization management, time and teamwork management, and build critical characteristic for students. “The material that is delivered during this program is very useful. Now I know how to develop my ability well,” said Utami Dian Pertiwi, participant in LKMM-PD. Another participant, Nur Laela, said, “this program can increase my knowledge about students and partnership affair. I also met new friends from other study programs”.

It is true if a university is a miniature of life. Students must learn and able to be human being who know education competence, responsible, and have good etiquette. (GF)

[:]

[:id]Tingatkan Mutu Pembelajaran, FKIP Gelar Workshop Penyusunan RPP[:en]Enhancing Teaching Quality, FETT Convened the Workshop of Designing Lesson Plan[:]

[:id]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menggelar Workshop Penyusunan Rencana Pelaksanaan Perkuliahan dan Peningkatan Kapasitas FKIP dalam Layanan Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untidar di Bandungan, Kabupaten Semarang, pada Sabtu dan Minggu (25-26/11).

Acara tersebut diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan. “Pembelajaran berbasis riset berpusat pada peserta didik. Mereka diharapkan dapat menemukan sendiri hal-hal yang bersifat teoretis. Dosen diharapkan menerapkan metode pembelajaran aktif selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perlu disusun untuk membantu dosen memiliki perencanaan pembelajaran di kelas. Dengan mengikuti workshop ini, diharapkan para dosen dapat merencanakan pembelajaran dengan baik dan terstruktur sehingga pembelajaran lebih berkualitas,” tutur Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP, saat membuka acara.

Acara tersebut dihadiri Rektor Untidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., yang menjelaskan kebijakan kurikulum di Untidar. “Setelah workshop ini, saya berharap para peserta dapat memberikan masukan tentang kurikulum Untidar maupun prodi, menyusun RPP, dan model belajar berbasis riset,” kata Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. Beliau juga menuturkan alur pembelajaran di Untidar yaitu input, proses, output, dan outcomes. Keempat alur tersebut yang mendasari penyusunan RPS dan RPP.

Wakil Rektor Bidang Akademik menjelaskan tentang Penyusunan RPP. “RPP dibuat dengan menurunkan RPS. Setiap dosen yang akan mengajar harus menyusun RPP. RPP tersebut harus memuat kompetensi pembelajaran yang akan dicapai, cara mencapai, dan mengukur hasilnya.”

Tidak hanya mendapatkan pelatihan cara menulis RPP, para dosen juga mempelajari cara menentukan evaluasi pembelajaran. “Sekarang ini penalaian otentik yang lebih sesuai untuk mengukur hasil belajar. Dengan jenis penilaian tersebut akan terukur aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta didik,” kata Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, pakar evaluasi pembalajaran dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan RPP tiap-tiap prodi yang dilanjutkan dengan diskusi. Selain itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., dan Kepala Tata Usaha FKIP Untidar, Agus Mujiman, juga menjelaskan alur layanan kependidikan.

Peserta juga mengikuti sesi capacity building yang berisi penguatan motivasi dalam bekerja yang diberikan oleh event organization yang membantu penyelenggaraan acara. Dengan demikian, seluruh sivitas akademik FKIP Untidar berkomitmen untuk menyajikan pelayanan yang terbaik. FKIP is The Best!(WJ)

[:en]

Faculty of Education and Teachers’ Training (FETT) of Tidar University (Untidar) hosted the workshop of designing lesson plan  and enhancing  FETT capacity in educational services of FETT Untidar  in Bandungan, Semarang regency, on Sunday   (25-26/11).

The event was joined by all lecturers and staffs. “Research-Based Learning focuses on the students. They are hoped to find theories aspects. The lecturers are expected to apply active learning in learning process. Therefore, lesson plan is needed to be designed in order to help the lecturers for having classroom learning plans.   By joining the workshop, the lecturers are able to plan excellent teaching and learning process so they will have great quality,” explained Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FETT, in the opening speech.

The event was attended by the Rector of Untidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd., who contended the curriculum policy in Untidar. “ After the workshop, I hope the participants  can give comments on Untidar curriculum or study program, designing lesson plan, and research- based learning model,’’ said Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. He added that the learning processes in Untidar were input, proses, output, and outcomes.  Those aspects underlined the design of syllabus and lesson plan.

The Vice Rector of Academic Affair explained about designing lesson plan. “Lesson plan is made by considering the syllabus. Each lecturer who is going to teach should have lesson plan.  The lesson plan should consist of learning competences, the way to achieve the competences, and the assessment result.

Moreover, the lecturers also learned how to decide the evaluation learning. “Nowadays, authentic assessment is appropriate to measure the learning result. The assessment is able to assess the aspects of cognitive, psychomotor, and affective of the students,” shared Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, the expert of learning evaluation of State University of Yogyakarta.

The event was continued by the presentation of lesson plan in each study program which was continued by having discussion. Moreover, the Vice Dean of Academic and Students’ Affair, , Drs. Hari Wahyono, M.Pd., and the Head of Administration  FETT Untidar, Agus Mujiman, also explained about educational services.

Besides, the participants also joined capacity building session that gave working motivation in which it was given by the event organization. All in all, all civitas academica of FETT Untidar committed to give the best services. FETT is the best! (CA)

[:]

[:id]Persiapan PKL Internasional, Program Studi PBSI Berkonsolidasi dengan Orang Tua Mahasiswa[:en]PBSI  holds Parents Meeting for Preparing International Internship Program[:]

[:id]

Pada hari Jum’at (24/11) program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) mengundang orang tua / wali mahasiswa FKIP peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) Internasional dalam rangka konsolidasi. Kegiatan konsolidasi ini bertempat di Laboratorium Microteaching FKIP UNTIDAR dan dipimpin oleh penanggung jawab kegiatan PKL Internasional, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. Menurut Drs. Hari Wahyono, M.Pd, kegiatan konsolidasi ini bertujuan agar orang tua mengetahui kegiatan PKL Internasional yang akan dijalani oleh putra-putri mereka. “Harapannya, setelah orang tua memahami kegiatan PKL Internasional yang akan dijalani oleh putra-putrinya, para orang tua akan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan PKL Internasional ini”, tambah beliau.

Program PKL Internasional tahun ini merupakan program PKL dengan skala Internasional pertama yang diselenggarakan oleh program studi PBSI FKIP UNTIDAR. Menurut Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Program PKL Internasional ini bertujuan untuk memberi bekal kepada mahasiswa tentang pengalaman lapangan jurnalistik dan broadcasting dalam kancah internasional. “PKL Internasional tahun ini dilaksanakan di stasiun TV Malaysia, BERNAMA TV, mulai tanggal 8 Desember 2017 hingga 6 Januari 2018”, tambah dosen program studi PBSI yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ini.

Program PKL Internasional ini diikuti oleh sepuluh mahasiswa semester V dari program studi PBSI FKIP UNTIDAR. Sebelum diterbangkan ke Malaysia, kesepuluh mahasiswa ini akan diberi pembekalan dari pihak kampus. Pembekalan ini bertujuan agar para mahasiswa yang mengikuti PKL Internasional dapat menjalankan kegiatan PKL dengan baik. (EJ)

[:en]

On Friday (24/11), Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) of FKIP (Faculty of Education and Teacher’s Training) UNTIDAR invited the parents of FKIP students who joined on the International Internship Program (PKL). The meeting was held as a consolidation between the parents and the faculty. It was led by Drs. Hari Wahyono., M. Pd., as the person who was in charge of the program, at Microteaching Laboratory. Drs. Hari Wahyono., M. Pd., said that the consolidation was aimed to inform the parents about activities in International PKL. “After knowing about the program, I hope that the parents will give a full support for their children in carrying out the program,” he added.

In 2018, the program itself was the first International Internship Program held by PBSI, FKIP UNTIDAR. Drs. Hari Wahyono, M.Pd., explained that this Interantional Internship Program aims to provide knowledge and experience for the students about the field experience of journalism and broadcasting in an international scale.

 “This year, the International PKL is held in Bernama TV, a National TV in Malaysia, started from December 8th, 2017 until  January 6th, 2018”, Drs. Hari Wahyono, M.Pd., who is also the , explained.

This program was followed by 10 students from 5th semester of PBSI, FKIP UNTIDAR. sepuluh mahasiswa semester V dari program studi PBSI FKIP UNTIDAR. Before being departed to Malaysia, these ten students will be given a briefing from the faculty. It is aimed to prepare the students to be able to carry out the program well. (EJ – NA).

[:]

[:id]FKIP Untidar Adakan Kegiatan Temu Orang Tua/Wali Maba 2017/2018[:en]Parents-Lectures Meeting for Freshman Students[:]

[:id]

Selasa (22/11/2017) bertempat di Ruang Aula Universitas Tidar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengadakan kegiatan temu orangtua/wali mahasiswa baru angkatan tahun 2017/2018. Kegiatan yang mengusung tema “Bersama Membangun FKIP Berprestasi” dihadiri oleh seluruh dosen FKIP dan 206 orang tua/wali mahasiswa baru  dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi Bahasa Inggris, dan Prodi IPA. Menurut Dekan FKIP UNTIDAR, Prof. Dr. Sukarno, M. Si., kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempererat hubungan tali silaturahmi antara Dosen FKIP dengan orang tua/wali, menyamakan persepsi tentang perkuliahan di FKIP, serta memperkokoh komitmen untuk membimbing studi mahasiswa agar berprestasi dan lulus tepat waktu.

Kegiatan dibuka secara langsung oleh Prof. Dr. Sukarno, M. Si. yang sekaligus menyampaikan materi pertama mengenai Kefakultasan. “Mohon bantuan Bapak/Ibu skalian untuk memantau mahasiswa dalam studinya, karena tidak mungkin dosen pembimbing akademik melakukan pemantauan secara intensif pada setiap mahasiswa” pesan Prof. Dr. Sukarno, M. Si. diakhir penyampaian materi. Materi kedua mengenai Program Dan Kegiatan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan disampaikan oleh Drs. Hari Wahyono, M. Pd., selaku Wakil Dekan I. Materi terakhir mengenai Program Dan Kegiatan Bidang Umum dan Keuangan disampaikan oleh Dr. Dwi Winarsih, M. Pd., selaku Wakil Dekan II. Diakhir penyampaian materi oleh pembicara, para orang tua/wali mahasiswa baru diberikan kesempatan bertanya. Ibu Siti Nurkhasanah, orang tua/wali dari mahasiswa baru Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia menanyakan mengenai pembayaran SPI. Pertanyaan tersebut dijawab oleh Dr. Dwi Winarsih, M. Pd. bahwa SPI dibayarkan sekali pada saat masuk perguruan tinggi semester selanjutnya yang dibayarkan adalah UKT.

Semoga kegiatan temu orang tua/wali mahasiswa baru angkatan tahun 2017/2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mampu mensinergikan peran orang tua dalam membangun FKIP Berprestasi. FKIP is the best!

[:en]

FETT (22/11/2017). Faculty of Education and Teacher Training (FETT) held parents – lectures meeting for freshmen students in Auditorium of Tidar University. Theme of this event was “together for high achievement of FETT”. It was attended by all lectures in FETT, and parents of freshmen students from Indonesia Language and Literature Education, English Education, and Science Education study programs. Prof. Dr. Sukarno, M.Si., Dean of FETT said that the aim of this event is held to tighten the relationship between lectures in FETT and parents of FETT’s students, make the same perception about lecturing in FETT, and also make strength commitment to guide students to get high achievement and graduate on time.

This event was opened by Prof. Dr. Sukarno, M.Si, who also delivered first material about faculty. “We need your help to look after the students during their study time, since we, as the academic supervisor, can’t look after them intensively,” said the dean. The second material, programs and activities of academic and students’ were delivered by Vice Dean of Academic and Students’ affairs, Drs. Hari Wahyono, M.Pd. The last material, programs and activities in general affairs and financial, was delivered by Dr. Dwi Winarsih, M.Pd., Vice Dean of General Affairs and Finance. There was also question and answer session, in which one of the parents asked about SPI (Developing Institution Fee). “SPI only be paid once when students entered the university, and for next semester, students only pay UKT (Single Tuition Fee)”, answered Dr. Dwi Winarsih, M.Pd.

This event is hoped to harmonize parents’ contribution in developing FETT to get high achievement. FETT is the best. (GF)

[:]

[:id]Ikuti Bela Negara, Dosen dan Tenaga Kependidikan FKIP Terkesan[:]

[:id]

Pada tanggal 18-19 Nopember 2017, seluruh dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR), serta seluruh dosen dan tenaga kependidikan UNTIDAR mengikuti kegiatan Bela Negara di Akademi Militer (AKMIL), Magelang. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari dan 1 malam ini dibuka oleh Kolonel Inf. Trenggono, S.I.P., selaku Wakil Direktur Pembinaan Lembaga AKMIL, dengan upacara militer. Pada kegiatan ini, peserta diberi materi tentang kedisiplinan, kepemimpinan, proxy war, wawasan kebangsaan pada hari sabtu dan dilanjutkan dengan naik gunung tidar dan outbond pshycology pada hari minggu.

Kegiatan bela negara ini memberikan kesan mendalam bagi dosen dan tenaga kependidikan FKIP. Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., koordinator program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), menyatakan bahwa kegiatan Bela Negara ini dapat menjadi sarana untuk mengakrabkan seluruh civitas akademik UNTIDAR. “Pegawai UNTIDAR tambah tahun tambah banyak, selain memberikan pengetahuan tentang Bela Negara, kegiatan ini dapat menjadi ajang saling mengenal, dan yang sudah kenal semakin dekat”, imbuhnya. Dosen program studi PBSI, Dzikrina Dian Cahyani, M.A., merasa sangat berkesan dengan kegiatan ini. Menurut dosen yang akrab dipanggil Bu Dzik ini, banyak hal yang tidak ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari, terutama tentang kedisplinan dan menghargai waktu. “Setelah mengikuti kegiatan bela negara ini, saya semakin memahami permasalahan yang sedang dihadapi negara, dan akhirnya berpikir apa yang bisa saya lakukan sebagai seorang pendidik. Riva Ismawati, S.Pd., M.Sc, dosen program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, juga merasa terkesan dengan kegiatan bela negara dan pendidikan ala militer. “Luar biasa sekali kedisipilinan yang diterapkan di AKMIL, kedisiplinan ini bisa diterapkan di Perguruan Tinggi”, ungkapnya.

Endah Ratnaningsih, S.Pd., M.Pd., dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), memiliki kesan yang berbeda. Menurutnya, bagian yang paling menyenangkan pada kegiatan bela negara kemaren adalah saat Outbond Pshycology. Baginya, pada sesi Outbond Pshycology mampu menunjukkan karakter masing-masing peserta, yang mana akan membantu dalam memahami karakter masing-masing dalam bekerja. “Saya akan selalu mengingat kata-kata pelatih yang menyatakan bahwa dalam dunia kerja tidak ada orang yang bisa bisa bekerja sendiri, pasti berkaitan dengan orang lain”, imbuhnya.

Selain para dosen FKIP yang terkesan dengan kegiatan ini, tenaga kependidikan FKIP juga memiliki ksan yang mendalam. Janur Seto Kasari, S.T., tenaga kependidikan FKIP, merasa bahwa kegiatan bela negara merupakan kegiatan yang sangat bagus. “Kegiatan ini memberikan perspektif baru kepada kita tentang kebangsaan dan kedisiplinan yang diterapkan selama pelatihan sangat menarik. Sumpah keren!!!!”, ungkapnya.

Kegiatan yang memberikan sejuta kesan bagi dosen dan tenaga kependidikan FKIP ini ditutup oleh Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. Kegiatan ini ditutup dengan upacara militer. Dalam amanatnya, Rektor UNTIDAR berpesan agar nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama dan kerja ikhlas dapat diterapkan di UNTIDAR. (EJ)

[:]

[:id]KKL Prodi: PBSI Adakan Kunjungan ke Yogyakarta[:en]PBSI Conducts a Fieldwork to Yogyakarta[:]

[:id]

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Untidar mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Yogyakarta pada Kamis (19/10). Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa dan dosen pembimbing mengunjungi Museum Merapi, Kantor Kedaulatan Rakyat, dan Museum Sono Budaya di Yogyakarta.

“Acara ini merupakan agenda rutin PBSI untuk mengadakan KKL. Jika tahun-tahun sebelumnya KKL dilakukan pada tingkat fakultas, tahun ini KKL difokuskan di tingkat prodi agar kebermanfataannya lebih besar,” kata Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKIP Untidar saat memberikan pengarahan  kepada dosen pendamping KKL.

“KKL PBSI tahun 2017 bertujuan untuk mengenalkan profil lulusan yang lain, selain menjadi guru. Profil tersebut adalah jurnalis dan peneliti. Mahasiswa mempelajari proses produksi berita di Kantor Kedaulatan Rakyat. Selain itu, mahasiswa melihat berbagai macam naskah kuno dan barang-barang peninggalan budaya Jawa di Museum Sono Budaya,” tutur Rangga Asmara, M.Pd., Koordinator PBSI.

Acara tersebut diikuti oleh 118 mahasiswa semester 5 PBSI dan 14 dosen pendamping. “ Mahasiswa tidak dipungut biaya untuk penyelenggaraan acara ini. Semua kegiatan selama KKL menggunakan dana dari fakultas,” kata Molas Warsi Nugraheni, M.Pd., Koordinator KKL PBSI.

“Sebelumnya, saya hanya mengerti tugas-tugas jurnalis untuk mencari dan menulis berita. Setelah berkunjung ke Kantor Kedaulatan Rakyat, kami bisa melihat proses pencetakan berita menjadi bentuk surat kabar yang dibaca semua orang,” kata Muhammad Dwi Raharjo, mahasiswa peserta KKL.

KKL Prodi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembelajaran. Setelah KKL berlangsung, mahasiswa diminta untuk menyusun straight news dan feature. Dengan KKL ini, mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang bertambah.WJ

[:en]

On Thursday (19/10), Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) FKIP Universitas Tidar, hold  a fieldwork program (KKL) to Yogyakarta. On that occassion, not only the students but also the advisor lecturers of PBSI joined on the program. They visited several places in Yogyakarta, such as: Merapi Museum, Kedaulatan Rakyat Office, dan Seno Budoyo Museum.

“The fieldwork program itself is an annual agenda held by PBSI. Last year, the fieldworks was held by the faculty, but this year the fieldwork is more  focussed on the study program,” said Drs. Hari Wahyono, M.Pd., the Vice Dean of Academic and Students’ Affairs.

“KKL 2017 of PBSI is aimed to  introduce the students to other graduates profiles, regardless of being a teacher. Those profiles are a journalist and a researcher. From the fieldwork program, the students may learn the process of how a news is being produced at Kedaulatan Rakyat Office. While in Sono Budaya Museum, the students may see some ancient goods and manuscripts from Javanesse culture.” Explained Rangga Asmara, M.Pd., the Coordinator of PBSI.

“ There were 118 students of PBSI from the fifth semester and 14 advisor lecturers. The students are free of charges. Semua kegiatan selama KKL menggunakan dana dari fakultas,” said Molas Warsi Nugraheni, M.Pd., the Coordinator for KKL PBSI.

“Before joining this program, what I know about journalistic is only seeking for news. But after visiting Kedaulatan Rakyat Office, we can see the process of pencetakan berita menjadi bentuk surat kabar which can be read by people,” explained one of the participant,  Muhammad Dwi Raharjo.

This fieldwork is one of the sequences of learning activities in PBSI. After the fieldworks had been done, the students were asked to compile straight news dan feature. By conducting the fieldwork, the students are expected to gain a new knowledge and experience in the related fields. (WJ – NA)

[:]

[:id]UNTIDAR Kirim Dosen FKIP Menjadi Delegasi pada Workshop Jurnal Internasional[:en]Untidar Delegates FETT Lecturer on International Journal Workshop[:]

[:id]

Pada hari Senin (21/11) Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR), menjadi peserta workshop jurnal international yang diselenggaran oleh Crossref Live yang berkerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Ahmad Dahlan dan Relawan Jurnal Indonesia (RJI). Crossref merupakan lembaga pengindeks jurnal yang mengeluarkan Digital Object Inditifier (DOI), yang mana memiliki official support di Indoesia yaitu RJI. Kegiatan ini dilaksanakan di Eastparc Hotel Yogyakarta. Selain mengirim Dosen FKIP, Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., UNTIDAR juga mengirim staff Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Penjamin Mutu Pendidikan (LPPM-PMP), Erlina Ratri Widyastuti, S.E.

Kegiatan yang berlangsung mulai dari jam 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB membahas tentang penulisan jurnal ilmiah yang meliputi: pengenalan Crossref, Good Practice Publishing, Pengenalan DOI, Plagiarism, Online Journal Sistem (OJS) dan pengenalan ORCID. Rangga Asmara berharap rumah jurnal UNTIDAR, khususnya jurnal FKIP segera terindeks Crossref dan artikel-artikelnya memiliki DOI. “DOI dapat diibaratkan ‘KTPnya’ artikel jurnal internasional. Dengan adanya DOI untuk semua artikel pada jurnal-jurnal di UNTIDAR, maka dapat meningkatkan minat penulis dari luar untuk mempublikasikan artikel di jurnal-jurnal UNTIDAR”, imbuh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini. (EJ)

[:en]

On Monday (21/11), Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., the lecturer of Faculty of Education and Teacher Training (FETT) Universitas Tidar (Untidar), participated workshop of international journal organized by Crossref Live collaborated with Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Ahmad Dahlan, and the volunteer of Indonesian Journal (RJI).  Crossref is the institute of journal indexation which issues the Digital Object Identifier (DOI). This DOI has official support in RJI, Indonesia. This workshop was held at Eastparc hotel Yogyakarta. Besides Rangga Asmara, Untidar also delegates the staff of Institute of Research, Community Service, and Education Standard (LPPM-PMP), Erlina Ratri Widyastuti, S.E.

Workshop which started at 8 am until 5 pm discusses about the writing of international journal such as introducing Crossref, Good Practice Publishing, introducing DOI, plagiarism, online journal system (OJS), and introducing ORCID. Rangga Asmara hoped that journal of Untidar especially FETT can be indexed in Crossref and has DOI soon. “DOI is like the license of international journal. By having DOI, it can improve the interest of writers to publish their journal at Untidar,” said the lecturer of Indonesian Language and Literature Education. (EJ/AW)

[:]