“Keep Calm dan UTS Ga Nyontek!”

FKIP – Ujian Tengah Semester (UTS) Tahun Akademik 2016/ 2017 dimulai tanggal 7-12 November 2016. Ujian dilaksanakan mundur dua minggu dari jadwal yang ditetapkan pada kalender akademik dikarenakan pelaksanaan Bulan Bahasa FKIP Tahun 2016 yang jatuh pada akhir Oktober 2016.

IMG_20161108_152909

Banyak hal yang terjadi di hari pertama ujian: ada beberapa mahasiswa yang terlambat walau mereka mengetahui bahwa ujian dimulai pukul 07.00; beberapa mahasiswa masih sibuk mengurus kartu ujian yang seharusnya sudah dipersiapkan satu minggu sebelum ujian dimulai; namun demikian ada banyak mahasiswa yang sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari sehingga mereka siap menghadapi UTS, contohnya Zaqy Mubarok, salah satu mahasiswa semester 3 program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang mendapatkan beasiswa Bidik Misi Tahun 2015. “Sehabis saya mencetak kartu ujian 5 hari yang lalu sebelum ujian dimulai, saya mengetahui bahwa hari Senin saya ujian 4 mata kuliah berurutan. Oleh karena itu saya belajar setiap mata kuliah yang diujikan sejak lima hari yang lalu”, tuturnya. Kebiasaan tidak mencontek dimulai Zaqy sejak SD di Rembang. “Klo nyontek, kita ga dapat ilmu apa-apa, Mam. Lagian saya kan calon pendidik, apa dong yang akan saya ajarkan ke anak-anak didik saya nanti,” tambahnya.

Lain lagi dengan Irma Diah Anjarsari, mahasiswi semester tiga program studi Pendidikan Bahasa Inggris, dia mencetak kartu ujian sudah 2 minggu yang lalu dan sudah mulai mempersiapkan UTS sejak 2 minggu yang lalu. “Dua minggu pertama saya gunakan untuk meringkas materi jadi saat minggu pelaksanaan ujian saya tinggal mereviewnya lagi,” tuturnya. “Saya pilih mengosongkan jawaban dari pada menyontek teman karena UTS ini menjadi tolak ukur apa yang saya dapatkan selama tiga bulan saya belajar,” tambahnya.

Belajar, usaha dan doa. Semangat Menghadapi UTS! (LL)

Mahasiswa dan Dosen FKIP berpartisipasi dalam Studi Banding Kemahasiswaan Universitas Tidar

Selasa (18/10), rombongan Universitas Tidar memulai perjalanan studi banding kemahasiswaan dengan tujuan tiga Universitas di Solo dan Malang. Kegiatan yang melibatkan 80 peserta kegiatan yang terdiri dari Dosen, Karyawan, dan Fungsionaris Mahasiswa ini bertujuan untuk melakukan studi komparasi di bidang kemahasiswaan khususunya di bidang PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) dan P2K (Pusat Pengembangan Karier). Dalam perjalanan Studi Banding tersebut, tercatat 15 Mahasiswa dan 7 Dosen FKIP mengikuti acara tersebut sebagai perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa ataupun Pendamping dari Unit Kegiatan Mahasiswa.

Tujuan pertama adalah Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) salah satu Universitas yang meraih medali perak pada ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) Tahun 2016. Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyampaikan bahwa dari sekian banyak prestasi yang diraih mahasiswa—khususnya UNS, selama ini hampir sebagian besar adalah dari bidang non-penalaran, yang mana dibutuhkan perhatian dan penanganan intens dalam bidang tersebut agar dapat mengimbangi prestasi-prestasi non-penalaran lainnya.  Diinformasikan juga tentang sistem dan regulasi dalam bidang kemahasiswaan oleh Kabiro Layanan dan Pembinaan Mahasiswa UNS, lalu mengerucut pada kiat-kiat menyosialisasikan dan menjalankan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) oleh Ketua Tim Pengambangan Mahasiswa UNS. Termasuk juga dalam bidang kaderisasi, yang mana di UNS menargetkan proposal PKM setiap tahunnya minimal 5% dari total mahasiswa (sekitar 1500 proposal) sehingga diwajibkan untuk mahasiswa 3 dan 5 untuk mengikutsertakan mahasiswa semester 1 untuk menjadi anggota PKM, sehingga muncul kader-kader mahasiswa kreatif yang nantinya akan meneruskan jejak dari mahasiswa sebelumnya. Hal yang sangat patut dicontoh oleh Universitas Tidar yang baru mulai merintis keaktifan di bidang penalaran khususunya PKM.

Universitas kedua yang menjadi tujuan studi banding kemahasiswaan ini adalah Universitas Widyagama Malang (UWG) salah satu kampus swasta yang sudah cukup mapan dalam menerapkan P2K (Pusat Pengembangan Karier), dibuktikan dengan sudah adanya LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang mana mahasiswa yang lolos tes dari lembaga tersebut kompetensinya sudah diakui sampai tingkat nasional. Mahasiswa juga diwajibkan untuk mangambil 5 kompetensi profesi non-sks yang mana wajib diikuti mahasiswa setiap hari Sabtu dan mendapatkan indeks kompetensi sebagai salah satu syarat wisuda. “Ini adalah salah satu cara mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja baik sebagai job seeker maupun job creater” ucap Dra. Wiwin Purnomowati, M.Si selaku Ketua P2K Universitas Widyagama Malang.

Universitas selanjutnya yang menjadi tujuan studi banding adalah salah satu Universitas besar di Jawa Timur yaitu Universitas Brawijaya. Kegiatan studi banding dilakukan terpisah antara Dosen dan Karyawan dengan Mahasiswa. Pertemuan antar Dosen dan Karyawan dilakukan secara formal di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, sedangkan Mahasiswa langsung mengunjungi Unit Kegiatan Mahasiswa ataupun Organisasi yang sesuai dengan bidangnya. Selain itu juga dilakukan dialog panel atau sesi tanya jawab antara mahasiswa Universitas Brawijaya dengan Universitas Tidar yang dilakukan semi formal di Gedung Rektorat pada sore harinya. “Kegiatan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya ini sudah berjalan dengan lumayan teratur dan memiliki regulasi yang jelas juga efektif, dan kita bisa belajar banyak dari sistem kemahasiswaan yang dijalankan oleh Universitas Brawijaya.” Ucap Rama Sudjana Sedjati selaku Ketua Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Tidar.

Para Juara English Drama Competition Bulan Bahasa FKIP

Perhelatan akbar Bulan Bahasa FKIP (BBF) ditutup dengan pentas seni Sabtu, 29 Oktober 2016 kemarin.  Para pemenang berbagai perlombaan pun diumumkan pada event tersebut. English Drama Competition – salah satu perlombaan yang diselenggarakan pada Senin, 24 Oktober 2016 silam telah mendapatkan sang juara.  Juara tersebut berhasil diperoleh dengan penilaian yang didasarkan pada tema, penguasaan karakter, penguasaan panggung, properti dan kostum, vokal/intonasi dan penggunaan bahasa.

Drama berjudul Ande-Ande Lumut yang ditulis dan disutradarai oleh Yoshinta Adinda Bayu, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester 3, berhasil mencuri perhatian para juri. Saat pertunjukan pun, juri tak segan untuk memberikan standing applause untuk drama ini. “Jalan ceritanya menarik dan penuh kejutan, walau sebenarnya cerita ini sangat populer di Indonesia. Mereka bisa mengkreasikan sendiri dengan sisipan humor.” Kata Atsani Wulansari, M.Hum, salah satu juri English Drama Competition.  Senada dengan Atsani, Winda Candra Hantari, M.A. mengungkapkan kekagumannya terhadap drama ini. “Mereka bisa membaca ulang cerita  ini dan mengapresiasikannya dalam konteks kekinian. Ini yang membuat jalan ceritanya menarik. “

IMG_7842

Saat ditemui Tim Web FKIP, Yoshinta menceritakan persiapan kelompoknya dalam mengikuti kompetisi ini. Dia menceritakan bahwa naskah drama yang akan dilombakan ditulis dalam waktu singkat. Hanya satu hari menjelang penutupan lomba. Dia bersama kelompoknya pun memilih untuk mengadaptasi cerita Ande-Ande Lomba dengan sentuhan parodi. Pemain pun dipilih tanpa audisei dan persiapan pementasan hanya dilakukan dalam waktu 3 hari. Ruhin, pemeran Yuyu Kangkang dalam drama ini, juga menceritakan singkatnya persiapan mereka. “Kita latihan hanya sekali dalam sehari dalam waktu 3 hari.” Ungkapnya. “Alhamdulillan kita bisa menjadi juara,” sambungnya kemudian. Diakhir sesi wawancara, Yoshinta dan Ruhin mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kompetisi ini berjalan lancar tanpa kendala meskipun masih terdapat sedikit kekurangan.

Selain Ande-Ande Lumut yang berhasil mendapatkan juara 1, drama berjudul Lovely Nesia dan Strain of Consciousness juga berhasil mendapatkan predikat juara. Drama yang menceritakan kecintaan remaja Indonesia terhadap K-POP dan juga Budaya Indonesia ini berhasil meraih juara 2. Lovely Nesia, membuat penonton tersadar bahwa kita boleh menyukai budaya apapun tapi budaya Indonesia jangan sampai dilupakan. Selanjutnya, juara 3 diraih oleh drama berjudul Strain of Consciousness. Drama ini menceritakan tentang kesadaran remaja Indonesia yang semakin luntur untuk melestarikan budaya  Jawa. Lewat Gamelan, yang menjadi simbol budaya jawa, mereka membawakan drama tersebut dengan cukup apik.

Endah Ratnaningsih, M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa Inggris sekaligus penonton dalam English Drama Competition ini memaparkan bahwa kemampuan anak-anak PBI sangat menkajubkan. Endah juga sudah menebak, Ande-Ande Lumut akan keluar menjadi juara.

Temu Alumni Lintas Angkatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar

Berbagai kegiatan alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar di bulan Oktober telah terlampaui. Dimulai dari kegiatan anjangsana ke rumah dosen – dosen senior, donor darah bersama alumni, dan ditutup dengan kegiatan Temu Alumni Lintas Angkatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar.

Kegiatan temu alumni lintas angkatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Oktober 2016 di auditorium Universitas Tidar. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan diikuti oleh alumni dari angkatan awal yaitu angkatan 1980 hingga wisudawan terakhir di bulan Oktober 2016 ini. Tidak lupa beberapa dosen juga hadir dalam kegiatan ini.

14910516_10205770125051194_62166330063875449_nWakil Walikota Magelang yaitu Dra. Windarti Agustina yang merupakan alumni angkatan 1986 program study bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar ikut serta mengisi kegiatan ini dengan menjadi narasumber dalam acara success story. Selain menceritakan tentang perjalanan karier dan hidup, Dra. Windarti Agustina juga menyampaikan kesan kepada dosen – dosen selama masa perkuliahan 30 tahun yang lalu. Selain wakil walikota Magelang, Mantep, S.Pd., M.Pd. yang seorang kepala UPTD Candimulyo dan pengusaha pertanian juga menjadi narasumber dalam acara success story tersebut. Selain itu kegiatan ini juga diisi dengan Gelar Produk Alumni yang memamerkan hasil produksi alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar.

Ketua panitia temu alumni Drs. Hajudin Alwi, M.Pd. berharap, semoga acara temu alumni yang berlangsung dengan lancar dan tertib serta meninggalkan kesan yang mendalam baik bagi alumni maupun dosen Universitas Tidar ini dapat menjadi kegiatan rutin alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar ke depannya.

Donor Darah Bersama Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar

IMG-20161026-WA0002Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar bekerjasama denga Palang Merah Indonesia Kota Magelang mengadakan kegiatan ‘Donor Darah bersama Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar Magelang’ pada hari Kamis, 27 Oktober 2016. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Pekan Bulan Bahasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Sasaran peserta donor darah adalah mahasiswa, alumni, dosen dan karyawan Universitas Tidar.

Kegiatan donor darah ini dimulai pada pukul 09.00 WIB di ruang multimedia Universitas Tidar. Terlihat sekali banyak peserta donor darah yang antusias mengikuti kegiatan ini, namun tidak sedikit juga yang tidak lolos dalam tes kesehatan yang dilakukan oleh petugas sebelum donor darah dilakukan. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 58 orang. Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan lancar.

STORY TELLING COMPETITION FKIP: MENCINTAI BUDAYA INDONESIA MELALUI INDONESIAN FOLKTALE

(FKIP-28/10/16) – Semarak dalam rangka menyambut Bulan Bahasa 2016 di lingkungan FKIP masih belum usai. Serangkaian perlombaan yang melibatkan mahasiswa FKIP maupun mahasiswa dari fakultas-fakultas lain masih berlangsung dengan antusias yang tinggi dari para peserta lomba.

Salah satu mata lomba yang berlangsung pada Jum’at 28 Oktober 2016 adalah Story Telling Competeition  Mata lomba ini membutuhkan ketrampilan dalam menceritakan kembali sebuah cerita dengan menggunakan bahasanya sendiri dan dengan kreatifitasnya untuk mengembangkan alur atau cerita tersebut. Perlombaan ini dibuka tidak hanya untuk mahasiswa FKIP, namun mahasiswa dari fakultas lain diperkenankan untuk berpartisipasi dengan mengikuti perlombaan ini.

IMG_7550

Perlombaan terdiri dari dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Terdapat total 29 peserta yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dan Fakultas Pertanian (FAPERTA). Dari keseluruhan jumlah peserta,  hanya diambil 6 peserta yang dapat melaju ke babak final. Ke-enam peserta tersebut adalah Septa Hardianing Tyas (PBI), Dhinar Permatasari (PBSI), Evando Apusagaseta (PBI), Azizah Wahyu (PBI), Diah Arifiana Safitri (PBI), dan Gerry Aby Athalarik (PBSI).

Dengan tema Indonesian Folktale, perlombaan ini mengajak para peserta lomba untuk lebih mencintai budaya Indonesia melalui cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, melalui perlombaan ini diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam menceritakan kembali cerita rakyat yang telah dikembangkan dan dimodifikasi dalam bahasa Inggris. Pilihan ceritanya meliputi Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang, Malin Kundang, Sangkuriang, dan Timun Emas. Peserta diperkenankan untuk membawa perlengkapan dan menggunakan kostum yang mendukung dari cerita yang akan dipilih dalam perlombaan ini. Setiap peserta diberikan batasan waktu 15 menit untuk menceritakan kembali cerita rakyat yang terkenal di Indonesia tersebut dengan memperhatikan aspek isi yang bisa tersampaikan dengan tepat disetiap segmennya, sehingga dewan juri dan penonton dapat mengetahui pembukaan, isi, dan penutup dari setiap ceritanya. Selain aspek isi, aspek delivery atau penyampaian juga menjadi poin bagi para dewan juri dalam menentukan nilai dari tiap peserta. Para dewan juri merupakan dosen-dosen dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, ketiga para juri tersebut adalah Lilia Indriani, M. Pd, Sri Sarwanti, M. Hum, dan C. Prima Ferri K., M.Pd.

Salah satu peserta yang mengikuti perlombaan ini adalah Novi Dwi Lestari. Dia tertantang untuk mengikuti perlombaan ini meskipun dia berasal dari program studi non Bahasa Inggris. Mahasiswa yang pernah mengikuti perlombaan sejenis ini sebelumnya, cukup optimis dan percaya diri serta memiliki strategi khusus sehingga dia hanya cukup memahami ceritanya dan bisa mengembangkan cerita dengan bahasanya sendiri.

Sri Sarwanti, M. Hum, salah satu juri Story Telling Competition  mengungkapkan bahwa para peserta memiliki daya kreativitas dan inovatif yang mengesankan. Mereka menggunakan pilihan kata yang tepat dengan pengucapan yang tepat serta digabungkan dengan gesture  dan penggunaan property  yang efektif. Beliau juga berharap kompetisi ini bisa dilaksanakan lagi di tahun mendatang dengan lingkup yang lebih luas lagi.

Dengan Bulan Bahasa, mari kita memperkukuh kecintaan dan kebanggan generasi muda terhadap Bahasa dan Budaya Indonesia. (NA&GF)

SOSOK: SEMANGAT YANG TAK PERNAH PADAM DALAM LOMBA BEST PRACTICE FKIP UNTIDAR 2016

Usia boleh tua, tapi semangat tak pernah padam. Adalah Drs. Gunawan Sudarsana, sosok berusia 58 tahun, peserta dengan usia tak lagi muda dalam ajang lomba Best Practice FKIP Untidar 2016. Gunawan mengatakan, “Dalam dunia akademik, usia seseorang tidak ditentukan melalui usia biologisnya. Yang tua usianya bisa terlihat muda, dan yang muda terlihat tua, dimana yang menjadi tolok ukurnya adalah adanya semangat dalam diri untuk terus berkembang menjadi lebih baik.”

Gunawan berharap ajang lomba seperti ini lebih banyak diikuti oleh para guru supaya kualitas pembelajaran mereka meningkat, untuk itu perlu adanya publikasi semaksimal mungkin tidak hanya melalui media luring tetapi juga daring (WR).

Mahasiswa Untidar Padati Lomba Stand Up Comedy

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menggelar lomba Stand Up Comedy pada Kamis (27/10). Acara tersebut diikuti 40 mahasiswa dari berbagai fakultas di Untidar. “Sebetulnya, acara ini diselenggarakan untuk seluruh mahasiswa Untidar, tetapi animo fakultas selain FKIP masih rendah. Setelah kami amati, acara ini bertepatan dengan Ujian Tengah Semester yang diadakan di fakultas-fakultas lain,” tutur Retma Sari, M.Pd, koordinator lomba yang ditemui di sela-sela acara yang bertempat di Auditorium Untidar. Meskipun begitu, acara berlangsung sangat meriah. Sebanyak 300 lebih mahasiswa dari berbagai fakultas menonton acara tersebut. Semakin siang, auditorium semakin dipadati oleh para mahasiswa.

Dekan FKIP, Prof. Dr. Sukarno, M.Si., berpesan stand up comedy ini sangat bermanfaat agar mahasiswa mampu berkomedi dengan santun sebagai selingan untuk mengajar yang lebih komunikatif. Hal tersebut disampaikan di depan mahasiswa, dosen, dan juri saat membuka acara sekitar pukul 08.00 WIB.

IMG_7270

Acara ini didukung oleh stand up comedy Magelang dengan menjadi juri. Selain menilai penampilan komika, juri juga memberikan masukan di akhir penampilan. “Kami sangat senang dilibatkan dalam acara ini, kebanyakan mahasiswa yang tampil bukan anggota Stand Up Comedy Magelang. Oleh karena itu, kami sangat terkejut dengan bakat yang dimiliki mahasiswa. Bagi kami, acara ini bukan hanya lomba, melainkan ajang memperkenalkan stand up comedy kepada mahasiswa,” kata Irfan Fauzi,  salah satu juri lomba sekaligus alumni FKIP Untidar. Bisa dikatakan acara ini adalah bakti alumni untuk fakultas dengan memberikan ilmu yang dimiliki untuk mahasiswa-mahasiswa Untidar, khususnya bidang stand up comedy.

“Awalnya saya mengikuti acara ini karena mendukung teman sekelas yang kami jagokan untuk ikut lomba, tetapi peserta-peserta stand up comedy yang lain sangat lucu penampilannya dan kami juga menunggu komentar juri yang sangat menarik,” kesan Nuryanto, mahasiswa PBSI, penonton acara.

Di akhir acara, pewara mengumumkan acara ini dimenangkan oleh Alexandro Niha, mahasiswa semester V PBSI Untidar, sekaligus komika favorit pilihan penonton. Alexandro membawakan pengalamannya sebagai orang Atambua yang belajar di Magelang.

Lomba stand up comedy merupakan salah satu rangkaian enam belas kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa yang diselenggarakan FKIP Untidar. Kegiatan Bulan Bahasa dibuka tanggal 16 Oktober 2016 dan berakhir 5 November 2016.

WJ

FKIP UNTIDAR GELORAKAN SEMANGAT SUMPAH PEMUDA 2016

Jumat, 28 Oktober 2016, Universitas Tidar menggelar upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016 di halaman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Upacara ini diikuti seluruh civitas akademika Universitas Tidar.

Suasana khidmat mewarnai prosesi upacara ini. Tema yang diusung pada peringatan Sumpah Pemuda adalah ”Pemuda Indonesia Menatap Dunia.” Pokok pidato Menteri Pemuda dan Olahraga yang dibacakan Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. adalah bahwa pernyataan Ir. Soekarno tentang kekuatan pemuda Indonesia yang mampu mendobrak dunia sudah mulai terlihat. Sebagai bukti, Rio Haryanto berhasil menembus ajang F1, yang dikenal sebagai ajang paling bergengsi di dunia balap internasional.

DSC_0027

Pada momen peringatan Sumpah pemuda ini, Rektor Untidar memberikan penghargaan kepada Aprila Dwining Tyas, mahasiswi semester 1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Untidar sebagai peraih medali emas kategori Down River Race R6 Arung Jeram pada PON XIX 2016 di Jawa Barat.

Prima Ferri K., M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar, menyampaikan “Peran aktif dosen muda yang masih bergejolak membuktikan bahwa meskipun dosen-dosen tersebut sudah menjadi dosen, tidak semerta-merta mereka tidak mampu berperan aktif dalam peringatan hari Sumpah Pemuda yang dibuktikan dengan keikutsertaan menjadi petugas dalam upacara peringatan ini.”

Tataplah Dunia dengan gagah berani, wahai pemuda-pemudi Indonesia!

(CA/ER)

WARNA –WARNI LOMBA MAJALAH DINDING HIASI BULAN BAHASA FKIP

FKIP-UNTIDAR (26/10) –  Lomba majalah dinding tingkat SMA/MA/SMK dalam rangka kegiatan Bulan Bahasa FKIP 2016 diikuti oleh 27 sekolah.  Ke 27 sekolah tersebut adalah SMAN 1 Magelang, SMAN 2 Magelang, SMAN 4 Magelang, SMAN 5 Magelang, SMA Ma’arif Candimulyo, SMA Muhammadiyah 2 Kota Magelang,  SMA N 1 Grabag, SMA PL Van Lith Muntilan, SMA N 1 Kota Mungkid, SMA Seminari Mertoyudan, SMA Islam Secang, SMA Muhammadiyah 1 Muntilan, SMA Muhammadiyah 1 Magelang, SMA Katholik Pendowo, SMA El Shadai Magelang, SMK N 2 Magelang,  SMK Islam Sudirman Grabag, SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo, SMK Syubbanul Wathon Secang, SMK Muhammadiyah Salaman, SMK Muhammadiyah Magelang, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur, MAN 1 Kabupaten Magelang, , MAN 1 Kota Magelang,  MAN Tegalrejo Magelang, MA Ma’arif Borobudur, dan MA Darul Muttaqien.

IMG_6995

Setiap sekolah mengirimkan 1 tim majalah dinding  yang terdiri dari 2 siswa.  Para peserta sangat antusias dalam mengikuti  lomba majalah dinding yang mengusung tema “Memperkukuh Kecintaan dan Kebanggaan Generasi Muda terhadap Bahasa dan Budaya Indonesia”. Luqmanati dan Novia Sari Melati, siswi-siswi MAN 1 Kabupaten Magelang mengatakan “Kami sangat senang bisa mengikuti lomba ini dalam kegiatan bulan bahasa walapun dengan persiapan yang terbatas. Kami bekerja keras menyiapkan konsep dan materi yang sesuai dengan tema majalah dinding.”

Dengan adanya lomba majalah dinding ini, para siswa  dapat menyalurkan kreativitas mereka dalam bidang menulis, seni desain, dan keterampilan menghias. (CA)